Anda di halaman 1dari 1

keduanya berada dalam kawasan wilayah pengetahuan rasional dan al-ruh al-qudsiy al-

nabawiy yang berada dalam wilayah pengetahuan intuitif.

Daya rasional (al-ruh al-aqliy) adalah substansi manusia yang hanya ada pada manusia
dewasa, tidak pada anak, terlebih pada binatang.

Daya ini menyerap makna-makna di luar indera dan imajinasi. Al-Ghazali juga membagi jiwa
rasional itu ke dalam dua bagian besar yaitu:

• Akal praktis (al-'amilah) yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh melalui daya-daya jiwa
sensitif (al-ruh al-hayawaniyyah) sesuai tuntutan pengetahuan yang telah dicapai oleh akal
teoritis.

Ia juga merupakan saluran yang menyampaikan gagasangagasan akal teoritis kepada daya
penggerak (al-muharrikah) sekaligus merangsangnya menjadi aktual.

• Akal teoritis (al-'alimah) yang berfungsi untuk menyempurnakan substansinya yang bersifat
immaterial dan ghaib. Akal teoritis mempunyai empat tingkatan:

1) Al-'Aql al-Hayulaniy (Akal Material).

Pada fase ini akal masih berupa potensi karenanya ia merupakan tingkatan terendah dari
dinamika intelektual manusia.

2) Al-'Aql bi al-Malakah (Akal Habitual).

Akal ini disebut juga al-'aqlbi al-mumkin karena pada fase ini akal telah dimungkinkan untuk
mengetahui pengetahuan aksiomatis (al-'ulum aldlaruriyyat) secara reflektif.

. Hakikat Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam yaitu sistem pendidikan yang membimbing peserta didik kearah
yang lebih baik dan bersumber pada Al Qur’an dan Hadits.

b. Sumber ajaran Islam

Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman
ajaran Islam.

Sumber ajaran Islam juga menjadi sumber dari segala sumber hukum dalam Islam sekaligus
sumber rujukan dan pedoman kaum muslim dalam melaksanakan ajaran Islam.

c. Pokok-pokok Ajaran Islam

Pokok ajaran Islam yaitu iman, Islam, dan ihsan. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
dapat menyeimbangkan iman, Islam, dan ihsan, yang diwujudkan dalam :

Anda mungkin juga menyukai