Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : NURHIDAYANI
B. Judul Modul : STRUKTUR KEILMUAN PAI
C .Kegiatan Belajar : ILMU DALAM ISLAM

D.Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

A.
HAKIKAT ILMU DALAM ISLAM

Perbedaa
Pengertia n dan Ilmu
n Ilmu Pengetah
uan

Hakikat Ilmu
Pengrtahuan

-Menurut istilah ilmu adalah rangkaian aktivitas rasional yang


Konsep (Beberapa istilah
1 dilaksanakan dengan prosedur ilmiah dan metodologi
dan definisi) di KB
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Menurut Al- Gazali kata ‘ilm adalah bentuk kata yang


ambiguis (musytarak: mempunyai banyak arti) yang meliputi
penglihatan dan perasaan. ilmu pengetahuan adalah
ilustrasi akal (tashwîr) yang valid tentang hakekat
sesuatu,yang terlepas dari unsur aksiden dengan segala
demensi, kualitas, kuantitas, substansi dan zatnya.

Kata Tashwir meliputi :

Pengetahuan
Pengetahuan Pengetahuan
aksiomatis
intelektual intuitif ['ilm
['ilmal-dlarury
['ilm al-kasby ] al-ladunniy ]
]

-Ilmu dibedakan dengan pengetahuan. Pengetahuan lebih


bersifat umum. Ia merupakan hasil tahu manusia terhadap
sesuatu yang belum teruji secara ilmiah.sedangkan
menurut Jujun S. Suriasumantri pengetahuan adalah
merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek
tertentu, termasuk di dalamnya ilmu.

Ilmu dan pengetahuan adalah dua hal yang memiliki


keterkaitan satu sama lain. Di mana ilmu membentuk
intelegensia, yang melahirkannya skill atau keterampilan
yang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan pengetahuan membentuk daya moralitas
keilmuan yang kemudian melahirkan tingkah laku
kehidupan manusia.

Al-Ghazali menjelaskan tentang 3 dImensi pengenalan


(ma'rifah) manusia kepada Allah dari sudut perbuatanNya
(al-af'al), sifat (al-sifat) dan dzatNya (al-dzat), ia
mengatakan bahwa seluruh pengetahuan manusia (dalam
bentuk science) itu diambil dari samudera al-af'al.

B. SUMBER ILMU DALAM ISLAM

Perdebatan
sumber ilmu

Ragam sumber
ilmu

Epistemologi modern sumber pengetahuan dibedakan


atas 4 hal yaitu :

- empiris

- rasionalitas

-Intuisi

- Otoritas

Ragam Sumber Pengetahuan

1. Pengetahuan Empiris

Adalah pengetahuan yang diperoleh melalui


pengalaman indrawi dan akal mengolah bahan-bahan
yang diperoleh dari pengalaman denga cara induksi.

2. Pengetahuan Rasional

al-Ghazali membagi jiwa rasional itu kedalam dua


bagian besar yaitu: akal praktis (al-'amilah) dan akal
teoritis (al-'âlimah). Akal praktis berfungsi untuk
menggerakkan tubuh melalui daya daya jiwa sensitif
(al-rûh al-hayawâniyyah) sesuai tuntutan pengetahuan
yang telah dicapai oleh akal teoritis. Ia juga merupakan
saluran yang menyampaikan gagasan-gagasan akal
teoritis kepada daya penggerak (al muharrikah)
sekaligus merangsangnya menjadi aktual. oleh karena
itu, menurut al-Ghazali akal praktis ini harus mampu
menguasai daya-daya yang ada di bawahnya untuk
mencapai akhlak mulia. Jika akal praktis ini
berhubungan dengan akal teoritis maka hubungan
tersebut akan menghasilkan pengetahuan moral,
seperti dusta adalah buruk, adil adalah baik dan lain-
lain. Jika akal praktis berfungsi untuk menyempurnakan
penampilan lahir manusia maka akal teoritis lebih
berfungsi untuk menyempurnakan substansinya yang
bersifat immaterial dan ghaib. Akal kedua ini
berhubungan dengan pengetahuan yang abstrak dan
universal. Ia mempunyai empat tingkatan evolutif yaitu:

Al - 'Aql al -
Hayulanity
[akal
material ]

Al -'Aql al -
Fi'il [akal
aktual M
Al -'Aql bi
al -
Al -Aql al -
malakah
Mustafad
[akal
habitual ]

3. Pengetahuan Intuitif (Ladunni]

Jika disimak penuturan al-Ghazali dalam kitab-kitab


filsafatnya terutama Ma'ârij al-Quds terlihat bahwa
dinamika akal dalam gerakan klimaks sangat
mengagumkan. Gerakan rasional dari alam wujud
terendah hingga menusuk ke alam ghaib. Pada tingkat
akal mustafâd aktivitas berfikir sangat berbeda dengan
tahap sebelumnya. Pada tingkat ini akal justru secara
pasif menerima pengetahuan langsung dari Akal Aktif
tanpa melalui proses belajar. Dalam Misykât al-Anwâr
tingkatan tersebut dinamakan al-rûh al quds al-
nabawiy yang menempati puncak dari kebenderangan
dan kejernihan yang bertugas untuk menyulut daya-
daya (ruh) dibawahnya. Dalam bahasa metafora al-
Qur`an adalah "minyak". Apa yang dimaksud dengan
intuisi dalam Islam sangat berbeda dengan wacana
Barat, baik di bidang psikologi maupun filsafat. Intuisi di
Barat merupakan bentuk perkembangan lebih lanjut dari
intelektual dan masih dalam kawasan rasional. Intuisi
difahami oleh ilmuan dan filosof Barat sebagai bentuk
pemunculan ide-ide terpendam di bawah sadar. Oleh
karena itu Iqbal mengatakan: "In fact, intuition, as
Bergson rightly says, is only a higher kind of intellect."
(intuisi sebagaimana dimaksud oleh Bergson, hanyalah
salah satu jenis kemampuan nalar tinggi). (Iqbal: 19981]
). Di dalam wacana Islam, intuisi merupakan bentuk
pencapaian ilmu hudluriy yang didapatkan seseorang
dengan cara pasif baik itu secara langsung dari Allah
atau melalui perantara. Perantara di sini dapat berupa
malaikat (Akal Aktif), bisa juga melalui Lauh Mahfuzh
(Jiwa Universal) ataupun al-Qalam atau Nur
Muhammad (Akal Universal).

C.KLASIFIKASI ILMU DALAM KHAZANAH INTELEKTUAL

ISLAM

Aristoteles membagi ilmu kepada dua bagian pokok,


yang kemudian melahirkan sejumlah cabang lainnya:
Pertama, ilmu teoretis. Jenis ilmu ini semata
pengetahuan, yang terbagi pada tiga bagian: 1) ilmu
metafisika/ filsafat/ ketuhanan (teologi) yaitu jenis ilmu
yang membahas tentang wujud mutlak. 2) ilmu
matematika, yakni pembahasan tentang wujud dari sudut
ia adalah ukuran dan jumlah; 3) ilmu fisika, yakni
pembahasan tentang wujud dari perspektif yang dapai
diindera dan beergerak. Kedua, ilmu praktis. Tujuannya
adalah pengetahuan untuk mengatur perbuatan manusia
yang terbagi kepada empat bagian: 1) ilmu akhlak; 2)
ilmu pengaturan rumah; 3) ilmu politik; dan 4) ilmu seni
dan puisi.

Sejumlah karya ilmuwan muslim terkait klasifikasi ilmu


telah dilahirkan. Beberapa karya yang menonjol yaitu :

a. Klasifikasi Ilmu Al-Farabi

b. Klasifikasi Ilmu Ikhwan Al-Shafa

c. Klasifikasi Ilmu Ibnu Sina

d. Klasifikasi Ilmu Ibnu Haytham

e. Klasifikasi Ilmu Al GhazalI

f. Klasifikasi Ilmu Ibn Khaldun

g. Klasifikasi Ilmu Konferensi Internasional Islamabad

h. Klasifikasi Ilmu Kuntowijoyo

i. Klasifikasi Ilmu Amin Abdullah

j. Klasifikasi Ilmu Imam Suprayogo


Ragam pengetahuan yang meliputi pengetahuan empiris dan
pengetahuan intuitif [Ladunni ]

Daftar materi pada KB


2
yang sulit dipahami

Hubungan antara pengetahuan Rasional dengan intuitif

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai