Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andi

Niu :519354

Mata kuliah : Kewirausahaan teknologi dan social peternakan

Rangkuman materi kuliah tamu Prof. Dr. Ir. H. James Hellyward, M.S., IPU., ASEAN.Eng.
Strategi Bisnis UMKM Bidang Peternakan Indonesia

 Pengertian UMKM
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Istilah ini merujuk kepada
sekelompok bisnis atau usaha dengan skala yang relatif kecil, baik dalam hal jumlah karyawan, omset,
maupun aset yang dimiliki. UMKM adalah bagian penting dari perekonomian suatu negara karena
mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan
lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
UMKM dapat mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari pedagang kecil, warung makan, toko-
toko kecil, perusahaan jasa, hingga produsen barang-barang kecil. Mereka sering kali memainkan peran
penting dalam memenuhi kebutuhan lokal dan memperkuat ekonomi lokal.
Dalam definisi lain,UMKM dapat diartikan sebagai usaha kecil yang tidak termasuk tanah dan
bangunan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 200 juta, dengan omset rata-rata satu milyar.
 Kontribusi UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang penting dalam
perekonomian suatu negara. Berikut adalah beberapa kontribusi utama UMKM:
1. Penciptaan Lapangan Kerja
2. Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi
3. Menciptakan berbagai inovasi terbaru
4. Pengentasan Kemiskinan
5. Peningkatan Kesejahteraan Lokal
6. Meningkatkan keberagaman Ekonomi
7. Penyediaan Barang dan Jasa Lokal
8. Peningkatan Daya Saing nasional dalam pasar global
9. Mendorong kewirausahaan
 Perkembangan sektor agribisnis
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam sektor agribisnis
memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, ketahanan
pangan, dan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa faktor dan tren yang
mempengaruhi perkembangan UMKM dalam sektor agribisnis:

1. Penerapan Teknologi, Pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, perangkat lunak


manajemen pertanian, dan aplikasi mobile telah memungkinkan UMKM untuk
memantau pertanian dengan lebih efisien.
2. Pertanian Berkelanjutan yaitu meningkatnya Kesadaran akan keberlanjutan lingkungan
semakin tinggi.
3. Pasar Online UMKM dapat memanfaatkan platform perdagangan elektronik dan
marketplace online untuk menjual produk mereka kepada pelanggan yang lebih luas.
4. Pendidikan dan Pelatihan
5. Akses ke Pembiayaan:
6. Kemitraan dan Jaringan,dengan ini UMKM dapat bekerja sama dengan petani, pemasok,
dan pemroses lainnya untuk memperluas bisnis mereka dan menciptakan rantai
pasokan yang lebih kuat.
7. Diversifikasi Produk, Selain tanaman pangan, UMKM dalam agribisnis dapat
mengembangkan produk-produk lain seperti tanaman hias, tanaman obat-obatan, atau
produk organik.
8. Peningkatan Kualitas
9. Pemberdayaan Petani, UMKM dalam agribisnis sering berperan dalam pemberdayaan
petani lokal, membantu mereka meningkatkan pendapatan dan memasarkan produk
mereka.

 Kondisi peternakan idonesia saat ini


Saat ini, kondisi peternakan di Indonesia mencakup berbagai aspek yang beragam, dengan
beberapa tantangan dan peluang. Di bawah ini adalah beberapa informasi umum mengenai kondisi
peternakan di Indonesia:

1. Pertumbuhan Peternakan: Sektor peternakan di Indonesia terus berkembang seiring dengan


pertumbuhan populasi dan permintaan akan produk-produk peternakan seperti daging,
telur, dan susu. Permintaan yang tinggi ini menciptakan peluang bagi peternakan untuk
meningkatkan produksi.

2. Pasar dan Konsumsi: Konsumsi produk-produk peternakan seperti daging ayam, sapi, dan
telur adalah bagian penting dari pola makan masyarakat Indonesia. Konsumsi produk-
produk ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan pola
makan.
3. Peternakan Rakyat: Banyak peternakan di Indonesia adalah usaha peternakan rakyat
(smallholder farming). Hal ini berarti sebagian besar peternak adalah UMKM yang memiliki
usaha kecil hingga menengah dalam skala. Pemerintah berupaya mendukung peternakan
rakyat dengan berbagai program dan pelatihan.

4. Peningkatan Produktivitas: Pemerintah dan sektor swasta terus bekerja sama untuk
meningkatkan produktivitas peternakan melalui teknologi pertanian modern, manajemen
yang lebih baik, dan praktik berkelanjutan. Hal ini termasuk program vaksinasi hewan dan
pengenalan varietas unggul.

5. Kesejahteraan Hewan: Kesadaran akan kesejahteraan hewan semakin meningkat di


Indonesia, dengan tuntutan untuk memastikan bahwa hewan-hewan yang dipelihara dalam
kondisi yang baik dan bebas dari perlakuan yang menyiksa.

6. Tantangan Kesehatan Hewan: Indonesia menghadapi tantangan kesehatan hewan, seperti


penyakit-penyakit hewan menular yang dapat mengancam ternak dan mengurangi
produktivitas. Program vaksinasi dan pengawasan kesehatan hewan sangat penting.

7. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat memengaruhi pertanian dan peternakan, termasuk
melalui cuaca yang ekstrem dan perubahan pola hujan. Hal ini dapat mengakibatkan
tantangan dalam pengelolaan pakan dan air untuk hewan ternak.

8. Pasar Ekspor: Beberapa produk peternakan Indonesia diekspor ke pasar internasional,


termasuk daging ayam, sapi, dan produk perikanan. Akses ke pasar ekspor dapat
memberikan peluang pertumbuhan ekonomi.

9. Keberlanjutan Lingkungan: Meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan telah


mendorong praktik pertanian dan peternakan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

10. Peran Pemerintah: Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mengatur sektor
peternakan, mengawasi keamanan pangan, dan memberikan dukungan kepada peternak
melalui berbagai program dan kebijakan.

Penting untuk diingat bahwa kondisi peternakan di Indonesia dapat bervariasi antara wilayah-
wilayah yang berbeda dan antara jenis peternakan yang berbeda (misalnya, peternakan sapi, ayam,
atau ikan). Peningkatan produktivitas, kesejahteraan hewan, dan keberlanjutan akan menjadi fokus
penting dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor peternakan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai