Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No.

1, Januari 2009

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN


SUBSTITUSI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATA BETON PEJAL

Ngk. Made Anom Wiryasa1 dan I Wayan Sudarsana1


1
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar
E-mail : ngk_anom@civil.unud.ac.id

Abstrak: Penelitian yang mensubstitusi semen dengan lumpur Lapindo dalam


konteks volume bertujuan untuk mengetahui komposisi adukan yang paling ideal
bila ditinjau dari segi kuat tekan dan penyerapan air dari bata beton pejal. Dalam
penelitian ini, dibuat 5 jenis adukan yaitu adukan A (100% PC; 0% LL), B (90%
PC; 10% LL), C (80% PC; 20% LL), D (70% PC; 30% LL), dan E (60% PC; 40%
LL). Perbandingan berat antara PC dengan pasir adalah 1 : 8 dengan faktor air
semen 0,4. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen Gresik
dengan benda uji dites dalam umur 28 hari. Bila ditinjau dari segi penyerapan air,
hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan lumpur Lapindo sebagai
bahan substitusi semen sebesar 24,56% mampu menurunkan persentase penyerapan
air secara optimum yaitu sebesar 18,21% dan menghasilkan kuat tekan sebesar 71,5
kg/cm2, yangmana termasuk dalam mutu B1. Hal ini disebabkan oleh besarnya
kandungan SiO2 (berfungsi sebagai bahan pengisi) yang juga mesti didukung
kandungan CaO yang berfungsi untuk menjaga keterikatan antar material. Kecilnya
nilai penyerapan air juga dapat meningkatkan ketahanan (durability) dari bata
beton pejal itu sendiri. Bila ditinjau dari segi kuat tekan, penggunaan lumpur
Lapindo sebesar 7,25% dapat menghasilkan bata beton pejal dengan mutu B2. Pada
adukan ini, kuat tekan yang dihasilkan sebesar 100,1 kg/cm2 dan persentase
penyerapan air sebesar 20,72%.

Kata kunci: bata beton pejal, substitusi semen, lumpur Lapindo, kuat tekan,
penyerapan air.

THE ADVANTAGE OF LAPINDO SILT AS CEMENT SUBSTITUTION


MATERIAL FOR SOLID CONCRETE BLOCK

Abstract: This paper presents a determination of compressive strength and water


absorption of solid concrete block. The research objective was to determine the
ideal mix composition of the concrete block where Lapindo silt was used as a
cement substitution. Five types of mixes were made where Type A, B, C, D and E
was (100% PC; 0% LS), (90% PC; 10% LS), (80% PC; 20% LS), (70% PC; 30%
LS), and (60% PC; 40% LS) respectively. The weight ratio between Portland
cement and sand was 1:8 with a water cement ratio of 0.4. The cement used in this
research was Gresik Portland cement and the specimens were tested in the age of
28 days. The water absorption test results showed that the use of 24.56% of
Lapindo silt as a cement substitution optimally decreased the water absorption up
to 18.21% and gave a compressive strength of 71.5 kg/cm2 that is qualified as
B1.This was caused by the block contained SiO2 work as a filler and CaO as a bind
of the materials. The small water absorption value could also increase the durability
of solid concrete block. The compressive strength and water absorption of the solid
concrete block with 7,25% of Lapindo silt was 100,1 kg/cm2 (qualified as B2) and
20,72% respectively.

Keywords: solid concrete block, cement substitution material, Lapindo silt,


compressive strength, water absorption.

39
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 1, Januari 2009

Material-material Pembentuk Bata rendah yang menyebabkannya sebagai


Beton Pejal bahan bakar dalam proses pembakaran
- Agregat Halus klinker, oleh karena itu Fe2O3 bukan
Agregat halus adalah pasir alam seba- merupakan unsur yang aktif dalam
gai hasil disintegrasi alami batuan atau semen.
pasir yang dihasilkan oleh industri - Air
pemecah batu dan mempunyai ukuran Air pada campuran pembuatan bata
butir terbesar 5,0 mm [SK SNI T-15- beton pejal mempunyai peranan yang
1990-03]. penting yaitu memungkinkan terjadi-
- Semen Portland nya reaksi kimia dengan semen yang
Semen portland (SP) adalah semen hi- menyebabkan pengikatan dan berlang-
drolis yang dihasilkan dengan cara sungnya pengerasan, selain itu air juga
menggiling halus klinker, yang terdiri berfungsi sebagai pelembab campuran
terutama dari silikat-silikat kalsium sehingga campuran menjadi mudah
yang bersifat hidrolis dan gips sebagai dicetak dan tidak pecah.
bahan pembantu [PUBI-1986]. - Lumpur Lapindo
Kandungan terbesar dalam semen ada- Berdasarkan hasil pemeriksaan panda-
lah kandungan CaO yang memiliki huluan lumpur panas Lapindo Sidoarjo
fungsi dalam proses perekatan/ peng- untuk produk keramik yang dilakukan
ikatan, sedangkan SiO2 berfungsi se- oleh Dr. Ir. Aristanto dari Balai Besar
bagai bahan pengisi (filler), dimana Keramik Bandung Departemen Perin-
kedua bahan ini memiliki peranan dustrian dapat dibuatkan tabel kan-
dalam menentukan kekuatan semen. dungan kimia untuk lumpur Lapindo,
Al2O3 memiliki fungsi dalam memper- seperti pada Tabel 3. Dimana pada
cepat proses pengerasan. Sedangkan tabel tersebut juga ditampilkan kan-
Fe2O3 memiliki suhu leleh yang dungan kimia semen Portland tipe I.

Tabel 3. Kandungan Kimia Lumpur Lapindo dan Semen

Kandungan Kimia (%)


Nama
Material Hilang
SiO2 CaO Fe2O3 Al2O3 TiO2 MgO Na2O K2O SO2 SO3
Pijar
Lumpur
53,08 2,07 5,60 18,27 0,57 2,89 2,97 1,44 2,96 - 10,15
Lapindo
Max Max
Semen 20,8 65,3 3,0 6,9 - - - - 1,6
2,0 1,5

METODOLOGI Bahan-bahan yang Digunakan


Bahan-bahan yang digunakan dalam
Tempat Penelitian penelitian ini adalah: Pasir Benoa yang lo-
Pembuatan benda uji berupa bata be- los ayakan nomer 4, semen Portland tipe I
ton pejal dilakukan pada UD. Karya In- dengan merek Gresik, air sumur, lumpur
dah, Abianbase-Badung. Sedangkan pene- Lapindo dalam kondisi kering oven yang
litian untuk pengujian kuat tekannya di- dihancurkan dan lolos ayakan nomer 200.
laksanakan di Laboratorium Bahan Fakul-
tas Teknik Universitas Udayana dan untuk Jumlah Benda Uji
pengujian terhadap penyerapan air dilak- Dalam penelitian ini benda uji yang
sanakan di Laboratorium Mekanika Tanah dibuat berupa bata beton pejal dengan
Fakultas Teknik Universitas Udayana. ukuran 20cm x 10cm x 8cm dengan jum-
lah sesuai Tabel 4.

42

Anda mungkin juga menyukai