Anda di halaman 1dari 93

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA TEMA 3 BENDA DI SEKITARKU

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS 3

SD IHSANIYAH 1 KOTA TEGAl TAHUN PELAJARAN 2020-2021

Disusun oleh

Puji Hastuti, S.Pd.Si

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI PGRI SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Puji Hastuti, S.Pd. Si
NIM :-
PPG : Dalam Jabatan 1

Akan melakukan penelitian dengan judul: Peningkatan minat belajar siswa Tema
3 Benda Di Sekitarku Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas
III SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2020 – 2021.

Tegal, Oktober 2020


Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Peneliti

Dra. Sri Suneki, M.Si Puji Hastuti, S.Pd.Si

NIP.
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Puji Hastuti, S.Pd. Si

NIM :

PPG : Dalam Jabatan 1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis yang berjudul


“Peningkatan minat belajar siswa Tema 3 Benda Di Sekitarku Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas III SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal
Tahun Pelajaran 2020 – 2021” benar-benar asli buatan peneliti sendiri.

Demikian pernyataan keaslian ini peneliti buat, semoga bisa


dipertanggungjawabkan.Terima kasih.

Tegal, Oktober 2020 Peneliti

Puji Hastuti, S.Pd.Si


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya


dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan minat belajar siswa
Tema 3 Benda Di Sekitarku Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa
Kelas III SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2020 – 2021”.

Penelitian tindakan kelas ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Tahun 2020 di Universitas PGRI
Semarang.
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada :
1. Dra. Sri Suneki, M.Si selaku Dosen Pendamping Lapangan.
2. Sri Muryanti, S.Pd selaku guru pamong.
3. Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal yang telah memberi izin untuk melakukan
penelitian.
4. Rekan–rekan guru SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal yang membantu
pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
5. Suami tercinta yang selalu mendukung dan memotivasi setiap saat selama
pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan.
6. Semua pihak yang telah membantu proses penelitian tindakan kelas ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian tindakan kelas
ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Tegal, Oktober 2020 Penulis

Puji Hastuti, S.Pd.Si


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... ix
ABSTRAK....................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................................3
C. Analisis Masalah....................................................................................................3
D. Rumusan Masalah..................................................................................................4
E. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
F. Manfaat Penelitian.................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................6
A. Penelitian tindakan kelas........................................................................................5
B. Minat Belajar siswa
11
C. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBM)
15
D. Pembelajaran Tematik......................................... ........................
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
21
A. SubjekPenelitian...................................................................................................21
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan..........................................................................21
C. Deskripsi Per Siklus.............................................................................................21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25
A. Hasil Penelitian....................................................................................................25
B. Pembahasan..........................................................................................................35
BAB V PENUTUP ………………………………………………………......39
A. Simpulan ......................................................................................................39
B. Saran ................................................................................................,,,,,,,,,,,,,,39
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................40
LAMPIRAN-LAMPIRAn
GAMBAR-GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar Diagram hasil Observasi Siklus I

Gambar 4.2 Gambar Diagram hasil Observasi Siklus I dan II

Gambar 4.3 Gambar Diagram hasil Observasi Siklus I, II dan Siklus III

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Prasiklus

Tabel 4.2 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Siklus I

Tabel 4.3 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Siklus II

Tabel 4.4 Perbandingan Skor minat Belajar Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 RPP siklus I

Lampiran 1. 2 RPP siklus II

Lampiran 1. 3 RPP siklus III

Lampiran 2.1 Lembar angket minat pra siklus

Lampiran 2. 2 Lembar angket minat siklus I, siklus II dan III

Lampiran 2.3 Lembar Pengamatan Observasi

Lampiran 3.1. Hasil Angket analisis minat siklus I

Lampiran 3.2 Hasil Analisis Observasi siklus I

Lampiran 3.3 Hasil angket minat analisis siklus II

Lampiran 3.4 Hasil analisis Observasi Siklus II

Lampiran 3.5 Hasil angket minat analisis siklus III

Lampiran 3.6 Hasil analisis Observasi Siklus III


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tahun 2020 menjadi sebuah tahun yang penuh ujian bagi masyarakat di dunia

khususnya di Indonesia. WHO telah menetapkan corona virus disease (Covid-19)

menjadi sebuah pandemi global pada bulan Maret lalu. Organisasi tersebut

mendeklarasikan covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020

sebagaimana diberitakan CNBC (2020). Pandemi adalah wabah yang menyebar

dalam skala global dan memiliki level yang lebih tinggi karena penyebaran yang

sangat cepat dan memakan korban lebih banyak. WHO dalam CNBC (2020).

Pandemi Covid-19 menyebabkan disrupsi di berbagai sektor, tidak terkecuali

sektor pendidikan. Pandemi Covid-19 setidaknya sudah menyebabkan Indonesia

mengubah beberapa kebijakan di dalam sektor pendidikannya. Salah satu dampak

dari perubahan kebijakan pendidikan, yaitu ditiadakannya kegiatan belajar mengajar

tatap muka di sekolah, sebagai gantinya pembelajaran dilaksanakan daring .

Kebijakan pembelajaran yang dilakukan secara daring berdampak pada minta

belajar siswa kelas III SD Ihsaniyah 1 Pusaka. Siswa di kelas III merasa bosan

dengan penyajian media pembelajaran yang disajikan. Minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh

(Slameto, 2010). Siswa akan memiliki minat belajar apabila bahan pelajaran yang

diberikan oleh guru sesuai dengan minat siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat

siswa lebih mudah dipelajari. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan

berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat. Minat belajar siswa

diharapkan muncul secara maksimal, baik dengan munculnya perasaan senang,

perhatian, maupun adanya keterterlibatan secara aktif, baik fisik, mental, maupun
sosial pada saat belajar. Minat berperan sangat penting terhadap kegiatan belajar

mengajar, dengan adanya minat belajar siswa akan belajar dengan sebaik- baiknya.

Pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran

tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan

pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata

pelajaran ke dalam sebuah tema tertentu. Pembelajaran tematik integratif memiliki

satu tema yang aktual dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-

hari. Tema ini menjadi satu pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata

pelajaran. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata

pelajaran yang mungkin saling terkait (Nurul Hidayah : 2015).

Salah satu tema yang dipelajari di kelas III semester 1 yaitu Tema 3 Benda di

Sekitarku. Dari karakteristik pembelajaran tematik integratif memberikan banyak

keuntungan bagi siswa maupun guru sendiri. Pembelajaran tersebut bersifat luwes,

menyenangkan dan bersifat kontekstual. Namun tidak dipungkiri pada sistem

pembelajaran daring ini , pembelajaran tematik Integratif membutuhkan kreativitas

guru dalam pengelolaan pembelajaran yang berbasis masalah.

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) digunakan karena model pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan

pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi

siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,

serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran

(Nurhadi, dkk., 2004: 56-57). Model PBM guru harus mampu menyajikan masalah

untuk menarik minat belajar siswa, mengajukan pertanyaan kepada siswa, serta

membimbing siswa dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi dalam

proses pembelajaran. Dengan cara ini maka pertukaran informasi akan terjadi dengan

lebih baik. Belajar tergantung pada pengalaman, sebagian dari pengalaman itu
merupakan umpan balik dari lingkungan sekitar. Belajar berlangsung karena usaha

sadar dan sengaja untuk memperoleh informasi baru dan membawa perbaikan pada

aspek kogntif, afektif, dan psikomotorik Bloom dalam (Suprijono, 2012: 6).

Kesulitan belajar siswa dapat diatasi dengan adanya minat belajar pada diri

siswa. Minat belajar siswa dapat ditumbuhkan dengan menerapkan pembelajaran

berbasis masalah sesuai pengalaman siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti dapat mengidentifikasikan

masalah-masalah sebagai berikut :

a. Kurangnya minat siswa kelas III dalam proses pembelajaran daring

b. Kurangnya variasi dalam menggunakan model pembelajaran yang di gunakan

dalam pembelajaran daring.

c. Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan pengalaman siswa dalam

belajar

C. Analisis Masalah

Berdasarkan pengamatan, ternyata masih banyak siswa yang mempunyai minat

belajar yang kurang sehingga membutuhkan model pembelajaran yang lebih variatif

yaitu model pembelajaran berbasis masalah ntuk meningkatkan minat belajar siswa

pada pembelajaran di Tema 3 Benda di Sekitarku.

D. Rumusan Masalah

Dari analisis masalah tersebut, maka didapat rumusan masalah yaitu bagaimana

meningkatkan minat belajar tema 3 Benda di Sekitarku melalui model pembelajaran

berbasis masalah pada siswa kelas 3 SD Ihsaniyah1 Pusaka?


E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas, yaitu

mengetahui peningkatan minat belajar tema 3 Benda di Sekitarku melalui model

pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas 3 SD Ihsaniyah1 Pusaka.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan di SD Ihsaniyah 1 Pusaka diharapkan

memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa

dalam belajar. Selain itu, diharapkan juga siswa dapat memaknai setiap materi

yang disampaikan.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi guru untuk memilih

dan menggunakan media belajar yang memberikan pengalaman belajar yang

berkesan bagi siswa dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada,

sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman

bagi peneliti, sehingga dikemudian hari ketika menjadi seorang guru bisa

menerapkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitan tindakan kelas dalam bahasa inggris dibuat dengan istilah

classroom action riseach. Dari nama tersebut terkandung tiga kata yakni

a. Penelitian : menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

nmemperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan: menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu .Dalam penelitian berbentuk ringkasan siklus

kegiatan untuk siswa .

c. Kelas :dalam hal ini tidak terikat pada ruang kelas ,tetapi dalam pengertian

yang lebih spisifik, yakni sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sehingga dengan

menggabungkan ketiga kata tersebut diatas, yakni (1) penelitian, (2)

tindakan, dan (3) kelas. (Suharsimi Arikunto : 2010)

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan (2) melaksanakan, dan (3)

merefleksikan tindakan secara kalobaratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kerja guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

(Dwitagama Dedi Wijaya Kusumo : 2010)

Menurut Rochman Natawijaya, “PTK adalah pengkajian terhadap

permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang

ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan


masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. ( Masnur Muslich,

2011 : 9)

Selanjutnya I.G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardit; Noehi Nasution

merumuskan pengertian penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

“penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat.( I.G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardit; Noehi Nasution, 2006:

14)

2. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Melaksanakan PTK, memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang,

agar hasil yang diperoleh dari PTK yang dilaksanakan mencapai hasil yang optimal.

Menurut Zainal Aqib dkk, merumuskan langkah – langkah PTK sebagai berikut :

a. Tahap perencanaan

Langkah pertama pelaksanaan PTK adalah melakukan perencanaan

secara matang dan teliti. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga dasar, yaitu

identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada

masing-masing kegiatan, terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya

dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.

1) Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam menyusun rencana PTK adalah melakukan

identifikasi permasalahan. Identifikasi ini mirip seperti diagnosis yang

dilakukan oleh dokter kepada pasiennya. Jika diagnosisnya tepat, maka obat

yang diberikan pasti mujarab. Sebaliknya, jika diagnosisnya salah, maka

resep obatnya pasti juga tidak tepat sasaran. Demikian pula dalam PTK,

identifikasi yang tepat akan mengarahkan pada hasil penelitian, sehingga


dapat bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar siswa. Sebaliknya,

identifikasi masalah yang keliru hanya akan membuat penelitian menjadi sia-

sia, disamping memboroskan waktu dan biaya. Identifikasi masalah menjadi

titik tolok bagi perencanaan PTK yang lebih matang. Sebab, tidak semua

masalah belajar siswa dapat diselesaikan dengan PTK, sebagaimana tidak

semua penyakit dapat disembuhkan dengan resep dokter spesialis tertentu.

2) Analisis Penyebab Masalah dan Merumuskannya

Langkah kedua dalam merencanakan PTK adalah menganalisis berbagai

kemungkinan penyebab munculnya permasalahan yang diangkat. Jadi, setelah

menemukan masalah yang rill, problematik, bermanfaat, dan fleksibel, maka

masalah tersebut harus ditemukan akar penyebabnya. Banyak cara yang bisa

dilakukan untuk menemukan penyebab masalah. Beberapa di antaranya

adalah dengan menyebar angket ke siswa, mewawancarai siswa, observasi

langsung, dan lain sebagainya. Di samping itu, peneliti juga bisa melakukan

wawancara dengan siswa dan observasi langsung. Kemudian, semua data dari

segala sumber tersebut dikumpulkan dan dianalisis secara kolaboratif

sehingga penyebab utama munculnya masalah dapat ditemukan.

Akar masalah tersebut harus digali sedalam-dalamnya sehingga

ditemukan akar masalah yang benar-benar menjadi penyebab utama

terjadinya masalah. Akar masalah inilah yang nantinya akan menjadi tolok

ukur tindakan. Dengan menemukan akar masalah, maka sama halnya dengan

si peneliti telah menemukan separuh dari solusi masalah. Sebab, solusi

masalah sebenarnya merupakan kebalikan dari akar masalah.

3) Ide untuk Memecahkan Masalah

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa akar masalah menjadi tumpuan

bagi rencana tindakan untuk mengatasi masalah. Rencana tindakan sebagai

langkah mengatasi masalah inilah yang disebut dengan ide orisinal peneliti.
Tetapi, sebelum memutuskan tindakan apa yang akan dikenakan kepada

siswa, peneliti harus mengembangkan banyak alternatif sebagai pengayaan

tindakan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peneliti harus mempunyai

dukungan teori atau referensi rujukan atas tindakan yang akan dikenakan

kepada siswa. Sebab, PTK adalah kegiatan ilmiah sehingga tanpa adanya

dukungan teori yang memadai, sebaik apa pun tindakan guru, maka hal itu

tidak akan dianggap sebagai perilaku ilmiah. Setelah identifikasi masalah,

menemukan akar masalah, merumuskan masalah, dan menemukan alternatif

tindakan sebagai solusi masalah, maka peneliti dapat membuat judul

penelitian.

b. Tahap Acting (Pelaksanaan)

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan

apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya

perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi

harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam

proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan

maksud semula.

c. Tahap Observation (Pengamatan)

Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing). Prof. Supardi

menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan

data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis

data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan

data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain).


d. Tahap Refleksi

Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi (reflecting). Refleksi

adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi

juga sering disebut dengan istilah "memantul.” Dalam hal ini, peneliti seolah

memantulkan pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya,

baik kelemahan dan kekurangannya.

Jika penelitian dilakukan secara individu, maka kegiatan refleksi lebih tepat

disebut sebagai evaluasi diri. Evaluasi diri adalah kegiatan untuk melakukan

introspeksi terhadap diri sendiri. Ia harus jujur terhadap dirinya sendiri dalam

mengakui kelemahan dan kelebihannya. Dalam hal ini, guru dan peneliti juga harus

mengakui sisi-sisi mana yang telah sesuai dan sisi mana harus diperbaiki. Refleksi

atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai

dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan

berhadapan langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolabolator. Tetapi, jika

PTK dilakukan secara sendirian, maka refleksi yang paling efektif adalah berdialog

dengan diri sendiri untuk mengetahui sisi-sisi pembelajaran yang harus

dipertahankan dan sisi-sisi lain yang harus diperbaiki.

e. Tambahan: Siklus-Siklus dalam PTK

Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan,

persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-

siklus dalam PTK adalah satu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK,

sebagaimana disebutkan di atas. Jadi, satu siklus adalah kegiatan penelitian yang

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Jika dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus kedua dan

seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Hanya saja, antara

siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi
setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama,

meskipun melalui tahap-tahap yang sama.

Setiap akhir refleksi selalu menjadi babak baru bagi siklus berikutnya. Artinya,

guru dan pengamat harus selalu diskusi setiap akhir refleksi untuk merencanakan

tindakan baru atau memasuki siklus kedua. Dengan proses atau tahapan yang sama,

guru dapat melanjutkan ke siklus-siklus berikutnya, jika memang sampai pada

siklus tertentu ia belum merasa puas atau belum berhasil mendongkrak prestasi

belajar siswa. Demikian seterusnya, sehingga semakin banyak siklus yang dilalui,

semakin baik hasil yang diperoleh. Hasilnya adalah, kepuasan guru dan kepuasan

siswa atas prestasi belajarnya.

B. Minat Belajar siswa

Menurut Slameto (2010:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan keterikatan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minat.

Menurut Bernard (dalam Sardiman dalam Susanto , 2013:57) menyatakan bahwa

minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari

partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi, jelas bahwa

minat selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan keinginan

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap

sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi

penerimaan minat-minat baru. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat

terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap subjek tersebut (Slameto, 2010:180).


Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa

melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk mempelajarinya

dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa

bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani

tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan- kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa

belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya

penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa

kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat (dan bermotivasi) untuk

mempelajarinya (Slameto, 2010:180).

Secara garis besar menurut beberapa pandangan yang telah dipaparkan minat dapat

diartikan sebagai ketertarikan atau dorongan dalam diri seseorang terhadap suatu

aktivitas atau objek yang diyakini dapat menguntungkan, menyenangkan, dan lama

kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam diri orang tersebut.

a. Klasifikasi Minat

Krapp, et. al (dalam Suhartini dalam Utomo, 2013:16) mencoba

mengkategorikan minat menjadi tiga yaitu:

1) Minat personal

Minat personal merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif

stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat

personal merupakan suatu bentuk rasa senang ataupun idak senang, tertarik

tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh

dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal.

2) Minat situasional

Minat situasional yaitu minat yang bersifat tidak permanen dan relatif

berganti-ganti, tergantung rangsangan dari eksternal. Rangsangan tersebut

misalnya dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar


dan media yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat

situasional dapat dipertahankan sehingga berkelanjutan secara jangka

panjang, minat situasional akan berubah menjadi minat personal atau minat

psikologis siswa, semua ini tergantung pada dorongan atau rangsangan yang

ada.

3) Minat psikologikal

Jenis minat psikologikal merupakan minat yang erat kaitannya dengan

adanya interaksi antara minat personal dengan minat situasional yang terus

menerus dan berkesinambungan. Jika siswa memiliki pengetahuan yang

cukup tentang suatu mata pelajaran, dan dia memilki kesempatan untuk

mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur dikelas atau pribadi (di luar

kelas) serta mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut

maka dapat dinyatakan bahwa siswa memliki minat psikologikal.

b. Indikator Minat Belajar

Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan

melalui kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk

mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-

kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya. Dengan

demikian untuk menganalisa minat belajar dapat digunakan beberapa indikator

minat sebagai berikut:

Menurut Safari (2012) menyatakan ada beberapa aspek yang mempengaruhi

minat belajar siswa, antara lain:

1) Perasaan, dalam proses belajar perasaan anak didik terhadap apa yang

diajarkan guru merupakan salah satu untur penting. Jika seseorang anak

merasa senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran maka ia akan

mempelajari ilmu yang disenanginya tanpa ada unsur paksaan.


2) Perhatian, untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik dibutuhkan

perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Apabila bahan pelajaran tidak

menjadi perhatian siswa maka akan timbul kebosanan sehingga siswa tidak

lagi suka belajar.

3) Keterlibatan, merupakan keikutsertaan siswa dalam proses pembalaharan.

Siswa yang berminat terhadap suatu pembelajaran akan melibatkan diri dan

berpartisipasi aktif berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang

diminatinya, misalnya rajin bertanya dan mengemukakan pendapat.

4) Ketertarikan (rasa tertarik), merupakan awal dari individu menaruh minat,

sehingga apabila seseorang memiliki minat maka individu akan tertarik

terlebih dahulu terhadap sesuatu. Ketertarikan yang dimaksud adalah

ketertarikan terhadap pembelajaran di kelas.

Menurut Djamarah (2011: 166) mengungkapkan bahwa minat dapat

diekpresikan siswa melalui:

a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya

b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan

c. Memberikan perhatian yang lebih besar yang lebih besar terhadap sesuatu

yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus)

C. Pembelajaran Berbasis Masalah

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah

adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada

masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun sendiri pengetahuannya,

menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dari inquiry,

memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri (Arends, dalam

Abbas, dalam M. Hosnan, 2014: 295). Wina Sanjaya (2008: 214)

mendefinisikan pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian aktivitas

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang


dihadapi secara ilmiah. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis masalah

menurut Baron (dalam Rusmono, 2012: 75) meliputi kegiatan kelompok dan

kegiatan perorangan. Melalui kegiatan kelompok, siswa melakukan berbagai

kegiatan sebagai berikut.

a.Membaca kasus;

b. Menentukan masalah mana yang paling relevan dengan tujuan

pembelajaran.

c.Membuat rumusan masalah;

d. Membuat hipotesis;

e.Mengidentifikasi sumber informasi, diskusi, dan pembagian tugas; dan

f. Melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin,

melaporkan kemajuan yang dicapai setiap anggota kelompok, dan presentasi

di kelas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

masalah adalah sebuah model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif

dalam proses penyelesaian masalah autentik melalui tahap-tahap ilmiah. b.

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis

masalah dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa yang terdiri dari

kegiatan penalaran, komunikasi, dan koneksi untuk memecahkan permasalahan

yang disajikan oleh guru. Dalam upaya pemecahan masalah tersebut, terdapat

berbagai karakteristik pembelajaran yang terdiri dari:

a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar;

b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia

yata yang tidak terstruktur;

c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective);

d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap,

dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan


belajar dan bidang baru dalam belajar;

e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama;

f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan

evaluasi sumber informasi merupakan proses yang essensial dalam

pembelajaran berbasis masalah;

g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif; \Pengembangan

keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan

penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah

permasalahan;

h. Keterbukaan proses dalam pembelajaran berbasis masalah meliputi

sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar;

i. Pembelajaran berbasis masalah melibatkan evaluasi dan review

pengalaman siswa dan proses belajar. (Rusman, 2011: 232)

2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut M. Hosnan (2014: 299) tujuan utama pembelajaran berbasis

masalah bukan berupa banyaknya penyampaian pengetahuan kepada siswa,

melainkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kemampuan

pemecahan masalah, dan pengembangan kemampuan siswa untuk aktif

membangun pengetahuan sendiri. Lebih lanjut M. Hosnan (2014: 300)

mengemukakan ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah, yaitu:

a. Pengajuan masalah atau pertanyaan;

b. Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin ilmu;

c. Penyelidikan yang autentik;

d. Menghasilkan dan memamerkan hasil/karya; dan

e. Kolaborasi.

Wina Sanjaya (2008: 214-215) mengemukakan 3 ciri utama dalam

pembelajaran berbasis masalah, yaitu:


a. Rangkaian aktivitas pembelajaran;

b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah; dan

c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan

berpikir secara ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan

bahwa tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah penyelesaian

masalah melalui langkah-langkah penyelidikan ilmiah yang hasilnya

dipresentasikan kepada siswa lain selama pembelajaran.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Langkah-langkah dalam model pembelajaran berbasis masalah terdiri dari:

1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada

aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah

tersebut.

3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan

model serta membantu berbagai tugas dengan temannya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu

siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses

yang mereka gunakan. (M. Hosnan, 2014: 301)

D. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Abdul Majid mengutip pendapat Gorsy Keraf (2001) menyatakan bahwa kata
tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti“menempatkan” atau

“meletakkan” dan kemudian kata itu mengalami perkembangan seingga kata

tithenai berubah menjadi tema. Menurut kata aslinya tema berarti “sesuatu yang

telah diuraikan” atau sesuatu yang telah ditempatkan”.

Pengertian secara luas tema merupakan alat untuk mengenalkan gabungan

dari beberapa konsep materi kepada anak dengan menggabungkan isi kurikulum

secara utuh. Tujuan dari kurikulum terpadu ini adalah agar anak mampu mengenal

beberapa konsep secara jelas, memperkaya bahasa anak didik, dan membuat

pembelajaran lebih bermakna. Keterpaduan pembelajaran ini dapat dilihat dari

aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggabungkan materi dari

mata pelajaran yang berbeda menjadi satu tema dalam satu kali pembelajaran.

Pengertian Pembelajaran Tematik dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pembelajaran yang berangkat dari satu tema sebagai pusat yang

digunakan untuk menggabungkan beberapa materi , konsep-konsep baik

dari satu bidang studi yang bersangkutan maupun bidang studi lainnya.

b. Pendekatan pembelajaran yang menggabungkan berbagai bidang studi

yang mencerminkan kehidupan dunia nyata disekeliling anak sesuai

dengan rentang kemampuan dan perkembangan anak.

c. Menggabungkan satu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda

dengan tujuan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.

Berdasarkan Uraian di atas, dapat simpulkan bahwa pembelajaran

tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema

tertentu yang ditinjau dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan dalam

satu kali pertemuan. Pembelajaran tematik memfasilitasi peserta

didikuntuk produktif menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah dan


memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang

dunia di sekitar mereka.

2. Konsep Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu

yang meruapakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik

secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta

prinsip-prinsip keilmuan secara holistic, bermakna dan otentik.

Dalam bukunya, Interdisciplinary Curiculum: Design and

Implementation, Jacob (1998) menjelaskan bahwa tumbuh kembang minat dan

kebutuhan kurikulum terpadu didasari oleh hal-hal berikut :

a. Perkembangan pengetahuan

Kurikulum sekolah kebanyakan tertinggal dengan pertumbuhan

pengetahuan siswa dalam beragai bidang, kemajuan pengetahuan itu tidak

serta merta dapat diadopsi dalam kurikulum. Akibatnya, apa yang sedang

dan telah dipelajari siswa sering kali basi dan usang karna telah tertingga

jauh dari perkembanagan pengetahuan.

b. Fragmentasi jadwal pembelajaran

Merancang dan melaksanakan pembelajaran disekolah dibatasi oleh

waktu, karena waktu pembelajaran habis, kegaiatan belajar yang

berlangsung akan terputus dan berganti dengan kegiatan pembelajaran

lainnya. Sehingga siswa belajar dengan terpenggal-penggal tanpa

memperdulikan ketuntasan dan keutuhan pembelajaran.

c. Relevansi kurikulum

Kegaiatan pembelajaran akan terasa membosankan dan tidakberguna

ketika mereka tidak mengerti untuk apa mereka belajar materi yang
dipelajarinya, pembelajaran hanya dilakukan untuk pembelajaran itu atau

hanya untuk menghadapi tes atau ujian. Padahal dalam kehidupan sehari-

hari mereka dihadapkan pada masalah yang memerlukan pemecahan secara

baik dan dari berbagai sudut pandang. Persoalan itu yang menjadi pemicu

perdebatan apa tujuan dari pendidikan, apa yang harus dipelajari anak, dan

bagaimana semestinya pendidikan itu dilaksanakan. Kurikulum menjadi

relevan dan bermakna ketika pelajaran-pelajaran yang harus dikuasai siswa

terkait satu sama lain.

d. Respon masyarakat terhadap fragmentasi pembelajaran

Interdisiplin akan membantu siswa untuk dapat lebih baik dalam

mengintegrasikan pengetahuan dan strategi belajaranya guna menghadapi

kompleksitas dunia. Masyarakat akan memandang baik seseorang yang

tidak hanya ahli di bidangnya namun juga mampu menyeimbangi kehidupan

bermasyarkat.

Pada dasarnya pembelajaran terpadu dikembangkan untuk menciptakan

pembelajaran yang didalamnya siswa berperan aktif secara mental untuk

membangun pengetahuannya sendiri yang dilandasi kemampuan kognitif yang

dimilikinya. Pendidik lebih berperan sebagi fasilitator dan mediator dalam

pembelajaran

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah 28 siswa kelas III di SD Ihsaniyah 1 Pusaka Kota

Tegal Tahun Pelajaran 2020/2021.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat penelitian : SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal

Waktu penelitian : bulan Oktober 2020

Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

Proposal : 1-5 Oktober 2020


Perizinan : 10 Oktober 2020
Pengumpulan data : 17 – 24 Oktober 2020
Analisis data : 26 – 31 Oktober 2020
Penyusunan laporan : November 2020
C. Deskripsi Per Siklus

Adapun perincian pelaksanaan kegiatan per siklusnya adalah :


a. Siklus I :
Waktu Pelaksanaan : Tanggal 17 Oktober 2020 ( Kegiatan Pembelajaran
Siklus I )
1) Perencanaan
a) Merancang rencana pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus I.
b) Merancang lembar kegiatan siswa.
c) Menyusun lembar observasi pengamatan aktivitas belajar siswa
d) Menyusun tes formatif

2) Pelaksanaan
a) Menyiapkan media, bahan dan lembar kegiatan siswa
b) Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran :
 Kesiapan kelas
 Berdoa
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Memberi motivasi
c) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
d) Guru memberikan evaluasi pada akhir siklus I melalui Google Classroom
e) Pemberian angket tahap awal melalui Google Formulir
https://forms.gle/kBi7GyFcTx99fbMj6
3) Pengamatan
Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan melalui
lembar observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan
difokuskan pada :
a) Minat belajar siswa
b) Aktivitas siswa
 Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
 Keantuasiasan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

4) Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang
dilakukan pada siklus I. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan unsur-unsur yang diamati pada siklus I, kemudian merefleksikan
hasil analisis tersebut untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

b. Siklus II
1) Perencanaan
a) Merancang rencana pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus I.
b) Merancang lembar kegiatan siswa.
c) Menyusun lembar observasi pengamatan aktivitas belajar siswa
d) Menyusun tes formatif
2) Pelaksanaan
a) Menyiapkan media, bahan dan lembar kegiatan siswa
b) Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran :
 Kesiapan kelas
 Berdoa
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Memberi motivasi
c) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
d) Guru memberikan evaluasi pada akhir siklus II melalui Google
Classroom
e) Pemberian angket tahap akhir melalui Google Formulir
https://forms.gle/agbTG2foFSdDYnos6
3) Pengamatan
Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan melalui
lembar observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengamatan
difokuskan pada :
a) Minat belajar siswa
b) Aktivitas siswa
 Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran.
 Keantuasiasan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
4) Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan
yang dilakukan pada siklus II. Selain untuk mengetahui minat belajar
siswa, analisis juga dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam proses belajar mengajar dikelas pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus I dan II terhadap minat
belajar melalui pembelajaran berbasis masala, maka akan menyimpulkan apakah
hipotesis tindakan telah tercapai atau tidak.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut.

a. Penyebaran angket

Dalam penelitian ini, metode penyebaran angket diberikan kepada

siswa berupa angket minat untuk mengukur minat belajar siswa terhadap

pembelajaran yang akan diberikan. Penyebaran angket dilakukan dengan

menggunakan google forms. Angket minat belajar ini akan diberikan setelah

pembelajaran di siklus I dan siklus II

b. Observasi

Dalam penelitian ini, metode observasi dilakukan untuk mengamati

aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan


dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat. Lembar observasi ini

akan diisi dengan bantuan dua observer dengan cara memberikan tanda

centang pada pernyataan yang sesuai dengan aktivitas yang ditunjukkan

siswa pada proses kegiatan pembelajaran.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran awal dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Oktober 2020.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru berlangsung secara daring melalui Google

Classroom saja. Siswa diminta untuk membaca sendiri materi pelajaran yang ada di

buku tema yang disampaikan melalui Google Classroom dan tugas-tugas juga

diinformasikan melalui Google Classroom. Jadi, pembelajaran hanya berpusat pada

guru yang hanya memberikan tugas melalui Google Classroom. Tugas sebagian

besar dikirimkan siswa dengan terlambat. Minat belajar siswa dalam pembelajaran

termasuk ke dalam kategori rendah. Hal ini terlihat dari hasil analisis angket minat

yang diberikan ke siswa dalam mengukur minat siswa terhadap pembelajaran

tematik.

Berikut tabel hasil analisis minat siswa pada kondisi awal

Tabel 4.1 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Kondisi Awal

No Nama Siswa Skor Minat


Belajar Siswa
Kondisi Awal
1. Agruna Binar Ardani 23

2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 26

3. Aydin Rafli Asyami 21

4. Azka Sastranegara 20

5. Elang Aquila Khalifi 18

6. Elvira Hanate Dynar A 23

7. Fatmawati Hakim 22

8. Fernando Evan Wijaya 27

9. Hanifatun Najja 21
10. Hilal Musyaffa 28

11. Kayla Almira Maritza 24

12. Khanza Mutiara Nabilla 23

13. Kirana Adinda Putri 20

14. Laely Fadhilah Putri 21

15. M.Kayyis Maulana El Yafie 28

16. M.Zainnadhir Amrullah 26

17. Mahira Hasna Ramadhani 20

18. Maureen Diandra Kanaya 26

19. M. Khawarizmi Alim 24

20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 22

21. Nizam Aurellio Azhar 22

22. Rafardhan Arsakha K 25

23. Razi Labib Balakosa 20

24. Reyhan Adya Rafif 20

25. Royyan Asyraful Anam 21

26. Saefyani Putri Pertiwi 28

27. Satria Zulfikar Aldizza 20

28. Zahran Javas Nararya 21

Berdasarkan tabel di atas, pada pertemuan pertama terdapat 28,57%

(8 siswa) siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Kategori

minat belajar siswa tergolong rendah.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I bertujuan untuk mempersiapkan

kebutuhan dalam pelaksanaan penelitian. Pada tahap perencanaan di siklus I

ini meliputi kegiatan sebagai berikut:


1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan untuk melaksanakan dengan model pembelajaran berbasis

masalah (Lampiran 1).

2) Guru mempersiapkan keperluan penelitian siklus I (lembar observasi

oleh guru, angket minat belajar, dan media pembelajaran).

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I pada tanggal 17 Oktober 2020.

Pembelajaran di lakukan melalui Platform WAG, Google Classroom dan Zoom

Meeting. Adapun pelaksanaan tindakan dalam sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan


Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk menyapa dan Melalui WAG
mengingatkan siswa untuk melaksanakan
pembiasaan pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom Meeting, dan
mengingatkan siswa untuk mengisi link absensi
secara online
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat
melakukan pertemuan di Zoom Meeting Melalui Zoom
Meeting
5. Guru membuka pembelajaran dengan menyapa,
dan berdoa sebelum memulai pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
semangat dalam melaksanakan pembelajaran
hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 1. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Tahap orientasi Google
Siswa melakukan percobaan secara mandiri sesuai Classroom
dengan LKPD dan melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang di lakukan (Kegiatan mandiri
siswa di rumah)
Tahap Mengorganisasikan
2. Guru memberikan pertanyaan terkait percobaan
yang telah dilakukan Melalui Zoom
Meeting
Tahap Membimbing penyelidikan
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan menyajikan
4. Siswa menuliskan hasil pengamatan dan
mengirimkannya ke google classroom
5. Guru meminta siswa melakukan presentasi hasil
pengamatan yang telah dilakukan
Tahap Analisis dan mengevaluasi
6. Guru melakukan pembahasan dengan siswa
mengenai kegiatan percobaan yang telah di
lakukan melalui kegiatan tanya jawab
7. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
percobaan
8. Guru memberikan pertanyaan mengenai suatu
peristiwa
9. Siswa menganalisis peristiwa tersebut

Tahap Orientasi
10. Guru menyajikan sebuah gambar melalui Power
Point
11. Siswa melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
12. siswa mengidentifikasi gambar yang disajikan
Tahap membimbing
13. Guru memberikan pertanyaan terkait gambar
dekoratif yang di sajikan
14. Guru memberikan penjelasan mengenai materi
gambar dekoratif
15. Guru memberikan video tutorial tentang
membuat gambar dekoratif
Tahap mengembangkan dan menyajikan
16. Siswa membuat gambar dekoratif (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap analisis dan evaluasi
17. Siswa memfoto hasil karyanya kemudian
mengirimkan ke google Classroom (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)

Tahap Orientasi
18. Dajikan sebuah permasalahan matematika
berhubungan dengan satuan berat
Tahap Mengorganisasi
19. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi
masalah
Tahap membimbing
20. Guru memberikan pertanyaan ke siswa terkait
pengalaman pribadi yang berhubungan dengan
konversi satuan waktu
Tahap mengembangkan dan menyajikan
21. Guru memberikan pertanyaan terkait konversi
satuan berat untuk mengembangkan
kemampuan siswa

Penutup 1. Guru memberikan penguatan mengenai materi Melaui Zoom


yang sudah dipelajari. Meeting
2. Siswa mengerjakan soal latihan di google form
(setelah pertemuan di Zoom Meeting)
3. Guru memberikan motavisi siswa agar tetap
semangat melaksanakan pembelajaran di
rumah.
c. Observasi Siswa

Dalam observasi siswa, yang diamati adalah minat belajar siswa dalam

kegiatan belajar mengajar, . Dalam melakukan observasi minat belajar siswa

dimaksudkan hasilnya dapat digunakan pedoman untuk merencanakan tindakan

pada siklus II. Selain menggunakan lembar observasi minat belajar siswa,

peneliti juga menggunakan angket untuk mengukur minat belajar siswa.

Hasil observasi pertemuan pertama yaitu pada pertemuan pertama total

siswa yang terlibat pada indikator A (Siswa semangat dalam mengikuti

pembelajaran) total siswa yang terlibat yaitu sebanyak 19 siswa atau 67,85 %.

Pada indikator B (Siswa mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat

tanpa diminta) total siswa yang terlibat yaitu 4 siswa atau 14,28%. Pada

Indikator C (Siswa menyampaikan penyelesaian terhadap permasalahan yang

diberikan / menjawab soal) total siswa yang terlibat pada indikator nomor C

yaitu sebanyak 8 siswa atau 28,57%. Sedangakan indikator D sebanyak 21

siswa atau 75%. Dari persentase tersebut diperoleh rata-rata persentase hasil

observasi oleh observer pada pertemuan pertama yaitu 46,44%. Berdasarkan

kategori dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada pertemuan pertama

dalam kategori cukup baik. (lampiran 3. 2).


Persentase

Indikator Observasi

Gambar 4.1 Gambar Diagram hasil Observasi Siklus I

d. Angket Minat Belajar Siswa

Terdapat dua angket minat belajar dalam penelitian ini yaitu angket siklus I

dan angket siklus II. Angket I untuk mengukur minat belajar siswa pada siklus

I , dan angket pada siklus II untuk mengukur minat belajar siswa pada siklus II

Berikut hasil dan analisis data angket minat belajar siswa.

Tabel 4.2 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Skor Minat


Belajar Siswa
ada siklus I
1. Agruna Binar Ardani 33

2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 30

3. Aydin Rafli Asyami 30

4. Azka Sastranegara -

5. Elang Aquila Khalifi -

6. Elvira Hanate Dynar A 35

7. Fatmawati Hakim 33

8. Fernando Evan Wijaya 30

9. Hanifatun Najja -

10. Hilal Musyaffa 36

11. Kayla Almira Maritza 30


12. Khanza Mutiara Nabilla 31

13. Kirana Adinda Putri 39

14. Laely Fadhilah Putri -

15. M.Kayyis Maulana El Yafie 39

16. M.Zainnadhir Amrullah 32

17. Mahira Hasna Ramadhani -

18. Maureen Diandra Kanaya 40

19. M. Khawarizmi Alim 35

20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 30

21. Nizam Aurellio Azhar 30

22. Rafardhan Arsakha K 30

23. Razi Labib Balakosa 20

24. Reyhan Adya Rafif 22

25. Royyan Asyraful Anam 23

26. Saefyani Putri Pertiwi 34

27. Satria Zulfikar Aldizza -

28. Zahran Javas Nararya -

Berdasarkan tabel di atas, pada pertemuan pertama terdapat 64,71% (18

siswa) siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Hal tersebut sudah

memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, 64,28 % siswa kelas

III memperoleh skor minat belajar dalam tinggi dengan batas minimal skor

minat belajar sebesar 25. Akan tetapi belum mengukur tingkat minat semua

siswa dikarenakan ada 7 siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan zoom meeting

sesuai jadwal.

e. Refleksi

Setelah kegitan pembelajaran di siklus I, guru melakukan refleksi terhadap


pelaksanaan tindakan pada siklus I. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui

kekurangan yang terdapat pada siklus I. Hasil Refleksi pada siklus I yaitu

Kekuatan Pembelajaran yaitu siswa lebih antusias ketika pembelajaran

menggunakan Zoom Meeting. Sedangkan kelamahan pembelajaran pada siklus I

meliputi sinyal yang kurang stabil membuat penyampaian materi kurang efektif,

siswa belum terbiasa menggunakan aplikasi zoom meeting ketika pembelajaran,

keterbatasan waktu zoom meeting sehingga penerapan HOTS kurang bisa

optimal. Tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran melalui zoom

meeting sesuai jadwal dikarenakan fasilitas yang dimiliki oleh siswa

3. Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi di siklus I, kegiatan pembelajaran di siklus II

dilaksanakan secara 2 tahap. Hal ini untuk mengatasi kelemahan di siklus 1 dan

bertujuan agar semua siswa dapat mengikuti pembelajaran secara daring dengan

model pembelajaran berbasis masalah. Tahap 1 dilaksanakan pagi hari dan

tahap 2 dilaksanakan siang hari. Adapun kegiatan di tahap 1 dan tahap 2

menggunakan RPP yang sama.

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan pada siklus II yaitu berpijak terhadap hasil refleksi

siklus I. Adapun perencanaan pada siklus II sebagai berikut:

1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan untuk melaksanakan dengan model pembelajaran berbasis masalah

(Lampiran 1).

2) Guru mempersiapkan keperluan penelitian siklus I (lembar observasi oleh

guru, angket minat belajar, dan media pembelajaran).

b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam siklus II pada tanggal 24 Oktober 2020.

Pembelajaran di lakukan melalui Platform WAG, Google Classroom dan Zoom

Meeting. Adapun pelaksanaan tindakan dalam sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan


Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk menyapa Melalui
dan mengingatkan siswa untuk WAG
melaksanakan pembiasaan pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom Meeting, dan
mengingatkan siswa untuk mengisi link
absensi secara online
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat
melakukan pertemuan di Zoom Meeting Melalui
5. Guru membuka pembelajaran dengan Zoom
menyapa, dan berdoa sebelum memulai Meeting
pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar semangat dalam melaksanakan
pembelajaran hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 8. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Google
Classroom

Tahap Orientasi Melalui


9. Guru menyajikan bacaan yang ada di bahan Zoom
ajar melalui media power point Meeting
10. Peserta didik membaca wacana tentang
proses pembuatan garam
Tahap Mengorganisasikan

11. Peserta didik menjawab pertanyaan seputar


proses membuat garam yang diajukan oleh
guru
12. Melalui media power point, guru menggali
pemahaman peserta didik tentang proses
pembuatan garam
Tahap Membimbing penyelidikan

13. Peserta didik mencari informasi secara


mandiri terkait proses pembuatan garam
melalui teks bacaan ataupun internet
Tahap mengembangkan dan menyajikan
14. Peserta didik menyusun cerita bergambar
tentang tentang proses pembuatan garam
(dilakukan setelah Pertemuan di Zoom
Meeting selesai)
Tahap Analisis dan mengevaluasi
15. mGuru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan tentang proses perubahan
wujud yang terjadi pada proses pembuatan
garam

Tahap Orientasi
16. Guru menyajikan sebuah gambar jam,
peserta didik mencoba membuktikan
hubungan antara satuan waktu (jam dan
menit)
Tahap mengorganisasi
17. siswa mengidentifikasi gambar yang
disajikan
Tahap membimbing
18. Guru memberikan pertanyaan terkait
hubungan jam dan menit melalui gambar
ataupun pengamalan pribadi peserta didik
Tahap mengembangkan dan menyajikan
19. Guru membimbing peserta didik melalui soal
untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam mengidentifikasikan hubungan
janm dengan menit
Tahap analisis dan evaluasi
20. Siswa mengerjakan latihan soal (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)

Tahap Orientasi
21. Guru menyajikan video tentang cara melipat
baju
22. Peserta didik mengamati video yang disajikan
Tahap membimbing
23. Guru bersama memberikan bimbingan terkait
video melipat baju

Tahap mengembangkan dan menyajikan


24. Peserta didik membuat video praktik melipat
baju, kemudian mengirimkannya melalui
Google Classroom (dilakukan setelah
Pertemuan di Zoom Meeting selesai)
Penutup 1. Guru memberikan penguatan mengenai Melaui Zoom
materi yang sudah dipelajari Meeting
2. Siswa mengerjakan soal latihan di google
form (setelah pertemuan di Zoom Meeting)
3. Guru memberikan motavisi siswa agar tetap
semangat melaksanakan pembelajaran di
rumah.

c. Observasi Siswa

Dalam observasi siswa pada siklus II yang diamati sama dengan kegiatan di

siklus II . Hasil observasi siklus II yaitu total siswa yang terlibat pada indikator

A (Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran) total siswa yang terlibat

yaitu sebanyak 20 siswa atau 71,42 %. Pada indikator B (Siswa mengajukan

pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa diminta) total siswa yang


terlibat yaitu 7 siswa atau 25 %. Pada Indikator C (Siswa menyampaikan

penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan / menjawab soal) total siswa

yang terlibat pada indikator nomor C yaitu sebanyak 10 siswa atau 35,71%.

Sedangakan indikator D sebanyak 28 siswa atau 100%. Dari persentase tersebut

diperoleh rata-rata persentase hasil observasi oleh observer pada pertemuan

pertama yaitu 58,03%. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan pada

metodologi penelitian maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada

pertemuan pertama dalam kategori baik.Di siklus II terjadi kenaikan aktivitas

siswa sebesar 5,60 % (lampiran 3. 4)

Persentase Siklus I
Siklus II

Indikator Observasi

Gambar 4.1 Gambar Diagram hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

d. Angket Minat Belajar Siswa

Tabel 4.3 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Skor Minat


Belajar
Siswa ada
siklus II
1. Agruna Binar Ardani 33

2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 30

3. Aydin Rafli Asyami 30

4. Azka Sastranegara 22

5. Elang Aquila Khalifi 22


6. Elvira Hanate Dynar A 36

7. Fatmawati Hakim 33

8. Fernando Evan Wijaya 30

9. Hanifatun Najja 30

10. Hilal Musyaffa 36

11. Kayla Almira Maritza 30

12. Khanza Mutiara Nabilla 31

13. Kirana Adinda Putri 39

14. Laely Fadhilah Putri 22

15. M.Kayyis Maulana El Yafie 40

16. M.Zainnadhir Amrullah 32

17. Mahira Hasna Ramadhani 37

18. Maureen Diandra Kanaya 40

19. M. Khawarizmi Alim 35

20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 30

21. Nizam Aurellio Azhar 30

22. Rafardhan Arsakha K 30

23. Razi Labib Balakosa 23

24. Reyhan Adya Rafif 22

25. Royyan Asyraful Anam 25

26. Saefyani Putri Pertiwi 34

27. Satria Zulfikar Aldizza 35

28. Zahran Javas Nararya 22

Berdasarkan tabel di atas, pada siklus ke II terdapat 78,57 % (22

siswa) siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Hal tersebut

sudah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, 78,57 %

siswa kelas III pada siklus II memperoleh skor minat belajar dalam tinggi
dengan batas minimal skor minat belajar sebesar 25

e. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajran di siklus II, guru melakukan refleksi terhadap

pelaksanaan tindakan pada siklus II. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui

kekurangan yang terdapat pada siklus II. Hasil Refleksi pada siklus II yaitu

1) Bagi guru

a) Kegiatan pembelajaran sangat menarik.

b) Penyampaian materi jelas.

c) Penggunaan media pembelajaran perlu dioptimalkan.

2) Bagi siswa

a) Saat pembelajaran masih ada siswa yang belum terlibat.

b) Keberanian bertanya dan menjawab sudah muncul.

c) Kesungguhan dalam menerima pelajaran sudah terlihat.

d) Materi yang dipelajari bisa diterima dengan baik.

Berdasarkan pengamatan dalam pembelajaran, keaktifan belajar siswa sudah

menunjukan baik.

4. Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi di siklus III, kegiatan pembelajaran di siklus II

dilaksanakan secara 2 tahap.. Tahap 1 dilaksanakan pagi hari dan tahap 2

dilaksanakan siang hari. Adapun kegiatan di tahap 1 dan tahap 2 menggunakan

RPP yang sama.

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan pada siklus III yaitu berpijak terhadap hasil refleksi

siklus II. Adapun perencanaan pada siklus II sebagai berikut:

3) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan untuk melaksanakan dengan model pembelajaran berbasis masalah


(Lampiran 1).

4) Guru mempersiapkan keperluan penelitian siklus I (lembar observasi oleh

guru, angket minat belajar, dan media pembelajaran).

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus III pada tanggal 9 November 2020.

Pembelajaran di lakukan melalui Platform WAG, Google Classroom dan Zoom

Meeting. Adapun pelaksanaan tindakan dalam sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan

Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk Melalui


menyapa dan mengingatkan peserta WAG
didik untuk melaksanakan pembiasaan
pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom
Meeting, dan mengingatkan peserta
didik untuk mengisi link absensi secara
online
3. Peserta didik mengisi absensi secara
online Melalui
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat Zoom
melakukan pertemuan di Zoom Meeting
Meeting

5. Guru membuka pembelajaran dengan


menyapa, dan berdoa sebelum
memulai pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik agar semangat dalam
melaksanakan pembelajaran hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran hari ini
Kegiatan 1. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Inti Tahap orientasi Google
Peserta didik melakukan percobaan Classroom
secara mandiri sesuai dengan LKPD
dan melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang di lakukan (Kegiatan
mandiri peserta didik di rumah)

Tahap Mengorganisasikan Melalui


2. Guru memberikan pertanyaan terkait Zoom
percobaan yang telah dilakukan Meeting

Tahap Membimbing penyelidikan


3. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan
menyajikan
4. Peserta didik menuliskan hasil
pengamatan dan mengirimkannya ke
google classroom
Tahap Analisis dan mengevaluasi
5. Guru menyajikan teks bacaan sesuai
yang ada di bahan ajar
6. Peserta didik dapat membuat
pertanyaan dari teks bacaan .
(dilakukan setelah kegiatan pertemuan
di Zoom Meeting)
1. Peserta didik mengamati video tentang
sikap tolong menolong.
(dilakukan setelah kegiatan pertemuan
di Zoom Meeting)
Tahap Orientasi
2. Guru menyajikan sebuah video tentang
sikap tolong menolong
3. Peserta didik melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
4. peserta didik mengidentifikasi sikap
tolong menolong yang ada di video
Tahap membimbing
5. Guru memberikan pertanyaan terkait
video yang disajikan
6. Guru memberikan manfaat kegiatan
tolong menolong
7. Guru memberikan video tutorial
tentang membuat gambar dekoratif
Tahap mengembangkan dan
menyajikan
8. Peserta didik membaca teks bacaan
tentang sikap tolong menolong
Tahap analisis dan evaluasi
9. Peserta didik membuat video yang
menceritakan pengalamannya dalam
tolong menolong kemudinan
mengirimkan jawabannya ke Google
Classroom
Penutup 4. Guru memberikan penguatan Melaui
mengenai materi yang sudah Zoom
dipelajari. Meeting
5. Peserta didik mengerjakan soal
latihan di google form (setelah
pertemuan di Zoom Meeting)
6. Guru memberikan motavisi peserta
didik agar tetap semangat
melaksanakan pembelajaran di
rumah.

c. Observasi Siswa

Dalam observasi siswa pada siklus III yang diamati sama dengan kegiatan di
siklus II . Hasil observasi siklus II yaitu total siswa yang terlibat pada indikator

A (Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran) total siswa yang terlibat

yaitu sebanyak 24 siswa atau 85,71 %. Pada indikator B (Siswa mengajukan

pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa diminta) total siswa yang

terlibat yaitu 7 siswa atau 25 %. Pada Indikator C (Siswa menyampaikan

penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan / menjawab soal) total siswa

yang terlibat pada indikator nomor C yaitu sebanyak 12 siswa atau 42,85%.

Sedangakan indikator D sebanyak 28 siswa atau 100%. Dari persentase tersebut

diperoleh rata-rata persentase hasil observasi oleh observer pada pertemuan

pertama yaitu 63,39%. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan pada

metodologi penelitian maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada

pertemuan pertama dalam kategori baik.Di siklus III terjadi kenaikan aktivitas

siswa sebesar 5,36% % (lampiran 3. 4)

Persentase Siklus I
Siklus II

Indikator Observasi

Gambar 4.3 Gambar Diagram hasil Observasi Siklus I, II dan Siklus III

d. Angket Minat Belajar Siswa

Tabel 4.3 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Siklus III

No Nama Siswa Skor Minat


Belajar
Siswa ada
siklus III
1. Agruna Binar Ardani 33

2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 30

3. Aydin Rafli Asyami 30

4. Azka Sastranegara 22

5. Elang Aquila Khalifi 22

6. Elvira Hanate Dynar A 36

7. Fatmawati Hakim 33

8. Fernando Evan Wijaya 30

9. Hanifatun Najja 30

10. Hilal Musyaffa 36

11. Kayla Almira Maritza 30

12. Khanza Mutiara Nabilla 31

13. Kirana Adinda Putri 39

14. Laely Fadhilah Putri 27

15. M.Kayyis Maulana El Yafie 40

16. M.Zainnadhir Amrullah 32

17. Mahira Hasna Ramadhani 37

18. Maureen Diandra Kanaya 40

19. M. Khawarizmi Alim 35

20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 30

21. Nizam Aurellio Azhar 30

22. Rafardhan Arsakha K 30

23. Razi Labib Balakosa 26

24. Reyhan Adya Rafif 22

25. Royyan Asyraful Anam 25

26. Saefyani Putri Pertiwi 34

27. Satria Zulfikar Aldizza 35

28. Zahran Javas Nararya 22


Berdasarkan tabel di atas, pada siklus III terdapat 85,71 % (24 siswa)

siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Hal tersebut sudah

memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, 85,71 % siswa

kelas III pada siklus III memperoleh skor minat belajar dalam tinggi dengan

batas minimal skor minat belajar sebesar 25

e. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajran di siklus III, guru melakukan refleksi terhadap

pelaksanaan tindakan pada siklus III. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui

kekurangan yang terdapat pada siklus III. Hasil Refleksi pada siklus II yaitu

3) Bagi guru

a) Kegiatan pembelajaran sangat menarik.

b) Penyampaian materi jelas.

c) Penggunaan media pembelajaran perlu dioptimalkan.

4) Bagi siswa

a) Saat pembelajaran masih ada siswa yang belum terlibat.

b) Keberanian bertanya dan menjawab sudah muncul.

c) Kesungguhan dalam menerima pelajaran sudah terlihat.

d) Materi yang dipelajari bisa diterima dengan baik.

Berdasarkan pengamatan dalam pembelajaran, keaktifan belajar siswa

sudah menunjukan baik.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan melalui 3 (dua) siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus

III . Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu peningkatan minat belajar

melalui pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran tematik siswa kelas 3

SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah


pada tema 3 yaitu dikarenakan adanya masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa

kelas 3 SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal. Berdasarkan analisis hasil angket minat pada

pra siklus menunjukkan bahwa dari 28 siswa hanya 8 siswa yang mempunyai minat

belajar yang tinggi. Penerapan model ini dapat dikatakan cocok digunakan di kelas

3 SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal karena dengan model pembelajaran ini siswa bisa

terlibat aktif dalam pembelajaran secara daring juga menjadi bervariasi tidak

memberikan materi , video pembelajaran atau tugas melalui google classroom.

Dalam kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III peneliti menggunakan model

pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Penggunaan

model pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil dikarenakan terdapat

peningkatan minat belajar siswa di siklus I dan siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.4 . Perbandingan minat belajar siswa pada prasiklus siklus I, siklus II dan siklus

III

No Nama Siswa Skor Minat Skor Skor Skor


Belajar Minat Minat Minat
Siswa Belajar Belajar Belajar
Kondisi Siswa ada Siswa ada Siswa ada
Awal siklus I siklus II siklus III
1. Agruna Binar Ardani 23 33 33 33

2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 26 30 30 30

3. Aydin Rafli Asyami 21 30 30 30

4. Azka Sastranegara 20 - 22 22

5. Elang Aquila Khalifi 18 - 22 22

6. Elvira Hanate Dynar A 23 35 36 36

7. Fatmawati Hakim 22 33 33 33

8. Fernando Evan Wijaya 27 30 30 30


9. Hanifatun Najja 21 - 30 30

10. Hilal Musyaffa 28 36 36 36

11. Kayla Almira Maritza 24 30 30 30

12. Khanza Mutiara Nabilla 23 31 31 31

13. Kirana Adinda Putri 20 39 39 39

14. Laely Fadhilah Putri 21 - 22 27

15. M.Kayyis Maulana El Yafie 28 39 40 40

16. M.Zainnadhir Amrullah 26 32 32 32

17. Mahira Hasna Ramadhani 20 - 37 37

18. Maureen Diandra Kanaya 26 40 40 40

19. M. Khawarizmi Alim 24 35 35 35

20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 22 30 30 30

21. Nizam Aurellio Azhar 22 30 30 30

22. Rafardhan Arsakha K 25 30 30 30

23. Razi Labib Balakosa 20 20 23 26

24. Reyhan Adya Rafif 20 22 22 22

25. Royyan Asyraful Anam 21 23 25 25

26. Saefyani Putri Pertiwi 28 34 34 34

27. Satria Zulfikar Aldizza 20 - 35 35

28. Zahran Javas Nararya 21 - 22 22

% skor minat ≥ 25 28,57% 64,28% 78,57% 85,71 %

Pada tabel di atas terdapat empat siswa yang kolom skor minat belajar tidak

ada. Hal tersebut dikarenakan jumlah kehadiran keempat siswa tersebut tidak

lengkap dalam pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru

Minat belajar siswa pada pra siklus menunjukkan 28,57 % (8 siswa) termasuk
kedalam kategori minat rendah. Pada siklus I menunjukkan 64,28% (18 siswa)

siswa kelas III memiliki minat belajar ≥ 25 , pada siklus II terdapat 78,57% ( 22

siswa) kelas III memiliki minat belajar ≥ 25 dan pada siklus III 85,71 ( 24 siswa)

kelas III memiliki minat belajar belajar ≥ 25

Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II dan III ini indikator

keberhasilan penelitian sudah tercapai. Dalam pelaksanaan tindakan di siklus II dan

III ini, selain terjadi peningkatan minat belajar, hasil refleksi siklus I yang dihadapi

pada siklus I sudah mulai nampak hasilnya dengan rekomendasi yang telah

direncanakan pada refleksi siklus . Berdasarkan hasil tindakan pada siklus III,

memutuskan untuk menghentikan siklus karena indikator keberhasilan sudah

tercapai yaitu terdapat peningkatan minat siswa .

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian

tindakan kelas yang dilakukan di SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal dapat disimpulkan

sebagai berikut:Penggunaan strateg Pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran tema Benda di Sekitarku

kelas III di SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal. Hal ini terlihat dalam penelitian ini telah

mencapai indikator., keberhasilan penelitian yaitu 78,57 % siswa kelas III

memperoleh skor minat belajar minimal sebesar 25 disetiap siklusnya. Pada siklus I

terdapat 64,28% (17 siswa) siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25
(kategori minat belajar tinggi) dan siklus II terdapat 78,57 % (27 siswa) siswa kelas

III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 (kategori minat belajar tinggi). Selain itu,

Terjadi peningkatan rata-rata minat belajar siswa kelas I dari pra siklus ke siklus

berikutnya. Pada siklus I menunjukkan angka 23,64 dengan kategori minat belajar

sedang, siklus I menunjukkan angka 33,82 dengan kategori minat belajar tinggi,

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan yang ada, maka

peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru sekolah dasar dengan menggunakan pembelajaran daring

dapat menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah untuk

meningkatkan minat belajar siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat menjadi

alternatif dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, karena dalam

dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Maid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. (Bandung : PT Remaja

Roesdakarya).

Amir, M.T. (2013). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning:

Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan. Jakarta:

Kencana.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian tindakan kelas . Jakarta:

Bumi Aksara
Wijaya Kusuma, Dwitagama Dedi. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas.2010

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan

Aplikasi.Bandung : PT Refika Adiatama

Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013.Bandung: Yrama Widya.

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT. Rajawali

Pers, 2011), hal.45

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran; Manual

dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah, (Jakarta : Bumi Aksara,

2011), hal.8

Safari. 2012. Indikator Minat Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Sukayati, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta : PPPPTK Matematika,

2008), hal.8

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka

Cipta
G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardit; Noehi Nasution, Penelitian Tindakan

Kelas, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2006), hal.1.4

Ferry Sulistyono. (2010).Peningkatan Minat Belajar SIswa terhadap

Pembelajaran Tematik Kelas I Melalui metode Story Telling di SD N Gembongan

Sentolo Kulon Progo. Skripsi: UNY Yogyakarta


Lampiran
Lampiran 1. A. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP DARING)
Satuan pendidikan : SD IHSANIYAH 1 TEGAL
Kelas / semester : III (Tiga) / 1
Tema : 4. Benda di sekitarku
Sub Tema : 3. Perubahan Wujud Benda
Pembelajaran : 3 (Bahasa Indonesia, SbdP dan Matematika )
Alokasi waktu : 1 Hari (6JP x 35 menit)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui percobaan yang dilakukan sesuai dengan LKPD yang dikirimkan melalui
google Classroom , siswa dapat mengidentifikasikan perubahan wujud menguap
dengan benar
2. Dengan mengajukan pertanyaan, siswa dapat mengidentifikasikan beberapa proses
perubahan wujud yang terjadi pada peristiwa sehari-hari dengan tepat
3. Melalui pengamatan gambar dan tayangan video tutorial siswa dapat membuat
karya dekoratif, dengan baik.
4. Melalui penjelasan dari video pembelajaran siswa dapat mengenal konversi satuan
berat baku dengan satuan berat lainnya dengan tepat.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan
Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk menyapa dan Melalui WAG
mengingatkan siswa untuk melaksanakan
pembiasaan pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom Meeting, dan
mengingatkan siswa untuk mengisi link absensi
secara online
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat
melakukan pertemuan di Zoom Meeting Melalui Zoom
Meeting
5. Guru membuka pembelajaran dengan menyapa,
dan berdoa sebelum memulai pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
semangat dalam melaksanakan pembelajaran
hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 1. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Tahap orientasi Google
Siswa melakukan percobaan secara mandiri sesuai Classroom
dengan LKPD dan melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang di lakukan (Kegiatan mandiri
siswa di rumah)
Tahap Mengorganisasikan
2. Guru memberikan pertanyaan terkait percobaan
yang telah dilakukan Melalui Zoom
Meeting
Tahap Membimbing penyelidikan
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan menyajikan
4. Siswa menuliskan hasil pengamatan dan
mengirimkannya ke google classroom
5. Guru meminta siswa melakukan presentasi hasil
pengamatan yang telah dilakukan
Tahap Analisis dan mengevaluasi
6. Guru melakukan pembahasan dengan siswa
mengenai kegiatan percobaan yang telah di
lakukan melalui kegiatan tanya jawab
7. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
percobaan
8. Guru memberikan pertanyaan mengenai suatu
peristiwa
9. Siswa menganalisis peristiwa tersebut

Tahap Orientasi
10. Guru menyajikan sebuah gambar melalui Power
Point
11. Siswa melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
12. siswa mengidentifikasi gambar yang disajikan
Tahap membimbing
13. Guru memberikan pertanyaan terkait gambar
dekoratif yang di sajikan
14. Guru memberikan penjelasan mengenai materi
gambar dekoratif
15. Guru memberikan video tutorial tentang
membuat gambar dekoratif
Tahap mengembangkan dan menyajikan
16. Siswa membuat gambar dekoratif (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap analisis dan evaluasi
17. Siswa memfoto hasil karyanya kemudian
mengirimkan ke google Classroom (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)

Tahap Orientasi
18. Dajikan sebuah permasalahan matematika
berhubungan dengan satuan berat
Tahap Mengorganisasi
19. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi
masalah
Tahap membimbing
20. Guru memberikan pertanyaan ke siswa terkait
pengalaman pribadi yang berhubungan dengan
konversi satuan waktu
Tahap mengembangkan dan menyajikan
21. Guru memberikan pertanyaan terkait konversi
satuan berat untuk mengembangkan
kemampuan siswa
Penutup 7. Guru memberikan penguatan mengenai materi Melaui Zoom
yang sudah dipelajari. Meeting
8. Siswa mengerjakan soal latihan di google form
(setelah pertemuan di Zoom Meeting)
9. Guru memberikan motavisi siswa agar tetap
semangat melaksanakan pembelajaran di
rumah.

D. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan mengerjakan soal melalui
link yang ada di Google Classroom
2. Penlaian praktik : Lembar penilaian praktik hasil percobaan dan
membuat gambar dekoratif bentuk matahari
3. Penilaian sikap : lembar observasi yang diberikan kepada orang
tua siswa.
Mengetahui, Tegal, 17 Oktober 2020
Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Guru Kelas 3

Dra. Hj. Nadiyatul Qomariyah Puji Hastuti, S.Pd.Si

Lampiran 1. B. RPP Siklus II


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP DARING)
Satuan pendidikan : SD IHSANIYAH 1 TEGAL
Kelas / semester : III (Tiga) / 1
Tema : 4. Benda di sekitarku
Sub Tema : 4. Keajaiban Perubahan Wujud di Sekitarku
Pembelajaran : 1 (Bahasa Indonesia, SbdP dan Matematika )
Alokasi waktu : 1 Hari (6JP x 35 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca wacana tentang proses pembuatan garam, peserta didik dapat
mengidentifikasikan informasi yang terkait dengan perubahan wujud benda
yang tepat.
2. Dengan membuat cerita bergambar peserta didik, dapat menceritakan kembali
pokok informasi yang terkait wacana dengan tepat
3. Melalui pengamatan gambar peserta didik dapat mengenal konversi waktu
dengan tepat.
4. Dengan mengamati video cara melipat peserta didik dapat mengidentifikasi
teknik melipat kain dengan tepat.
5. Dengan mempraktikkan teknik melipat baju, peserta didik dapat menggunakan
teknik melipat dengan tepat.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan


Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk menyapa dan Melalui WAG
mengingatkan siswa untuk melaksanakan
pembiasaan pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom Meeting, dan
mengingatkan siswa untuk mengisi link
absensi secara online
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat Melalui Zoom
melakukan pertemuan di Zoom Meeting Meeting
5. Guru membuka pembelajaran dengan
menyapa, dan berdoa sebelum memulai
pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
semangat dalam melaksanakan pembelajaran
hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 8. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Google
Classroom

Tahap Orientasi Melalui Zoom


9. Guru menyajikan bacaan yang ada di bahan Meeting
ajar melalui media power point
10. Peserta didik membaca wacana tentang proses
pembuatan garam
Tahap Mengorganisasikan

11. Peserta didik menjawab pertanyaan seputar


proses membuat garam yang diajukan oleh
guru
12. Melalui media power point, guru menggali
pemahaman peserta didik tentang proses
pembuatan garam
Tahap Membimbing penyelidikan

13. Peserta didik mencari informasi secara


mandiri terkait proses pembuatan garam
melalui teks bacaan ataupun internet
Tahap mengembangkan dan menyajikan
14. Peserta didik menyusun cerita bergambar
tentang tentang proses pembuatan garam
(dilakukan setelah Pertemuan di Zoom
Meeting selesai)
Tahap Analisis dan mengevaluasi
15. mGuru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan tentang proses perubahan
wujud yang terjadi pada proses pembuatan
garam
Tahap Orientasi
16. Guru menyajikan sebuah gambar jam, peserta
didik mencoba membuktikan hubungan antara
satuan waktu (jam dan menit)
Tahap mengorganisasi
17. siswa mengidentifikasi gambar yang disajikan
Tahap membimbing
18. Guru memberikan pertanyaan terkait hubungan
jam dan menit melalui gambar ataupun
pengamalan pribadi peserta didik
Tahap mengembangkan dan menyajikan
19. Guru membimbing peserta didik melalui soal
untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam mengidentifikasikan hubungan
janm dengan menit
Tahap analisis dan evaluasi
20. Siswa mengerjakan latihan soal (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)

Tahap Orientasi
21. Guru menyajikan video tentang cara melipat
baju
22. Peserta didik mengamati video yang disajikan
Tahap membimbing
23. Guru bersama memberikan bimbingan terkait
video melipat baju

Tahap mengembangkan dan menyajikan


24. Peserta didik membuat video praktik melipat
baju, kemudian mengirimkannya melalui
Google Classroom (dilakukan setelah
Pertemuan di Zoom Meeting selesai)
Penutup 4. Guru memberikan penguatan mengenai materi Melaui Zoom
yang sudah dipelajari Meeting
5. Siswa mengerjakan soal latihan di google form
(setelah pertemuan di Zoom Meeting)
6. Guru memberikan motavisi siswa agar tetap
semangat melaksanakan pembelajaran di
rumah.

C. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan mengerjakan soal melalui
link yang ada di Google Classroom
2. Penilaian Praktik : Lembar penilaian praktik membuat cerita
bergambar dan video proses melipat baju
3. Penilaian sikap : lembar observasi yang diberikan kepada orang
tua peserta didik.
Mengetahui, Tegal, 24 Oktober 2020
Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Guru Kelas 3

Dra. Hj. Nadiyatul Qomariyah Puji Hastuti, S.Pd.Si


Lampiran 1. C. RPP Siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP DARING)
Satuan pendidikan : SD IHSANIYAH 1 TEGAL
Kelas / semester : III (Tiga) / 1
Tema : 3. Benda di sekitarku
Sub Tema : 4. Keajaiban Perubahan Wujud di Sekitarku
Pembelajaran : 2 (Bahasa Indonesia, PPKn )
Alokasi waktu : 1 Hari (4JP x 35 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan melakukan percobaan, peserta didik dapat mengidentifikasi informasi


tentang perubahan wujud pada proses memasak makanan dengan tepat.
2. Dengan membuat pertanyaan, peserta didik dapat mengidentifikasi informasi
yang berdasarkan teks bacaan yang tersedia dengan tepat
3. Dengan mengamati video, peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan
tolong menolong dengan tepat.
4. Dengan memperhatikan contoh, peserta didik dapat bercerita tentang aktivitas
tolong menolong dengan percaya diri.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan

Pendahuluan 8. Guru mengirimkan pesan untuk Melalui


menyapa dan mengingatkan peserta WAG
didik untuk melaksanakan pembiasaan
pagi
9. Guru mengirimkan link Zoom
Meeting, dan mengingatkan peserta
didik untuk mengisi link absensi secara
online
10. Peserta didik mengisi absensi secara
online Melalui
11. Guru mengirimkan tata tertib pada saat Zoom
melakukan pertemuan di Zoom Meeting
Meeting
12. Guru membuka pembelajaran dengan
menyapa, dan berdoa sebelum
memulai pembelajaran
13. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik agar semangat dalam
melaksanakan pembelajaran hari ini
14. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran hari ini
Kegiatan 7. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Inti Tahap orientasi Google
Peserta didik melakukan percobaan Classroom
secara mandiri sesuai dengan LKPD
dan melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang di lakukan (Kegiatan
mandiri peserta didik di rumah)

Tahap Mengorganisasikan Melalui


8. Guru memberikan pertanyaan terkait Zoom
percobaan yang telah dilakukan Meeting

Tahap Membimbing penyelidikan


9. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan
menyajikan
10. Peserta didik menuliskan hasil
pengamatan dan mengirimkannya ke
google classroom
Tahap Analisis dan mengevaluasi
11. Guru menyajikan teks bacaan sesuai
yang ada di bahan ajar
12. Peserta didik dapat membuat
pertanyaan dari teks bacaan .
(dilakukan setelah kegiatan pertemuan
di Zoom Meeting)
10. Peserta didik mengamati video tentang
sikap tolong menolong.
(dilakukan setelah kegiatan pertemuan
di Zoom Meeting)
Tahap Orientasi
11. Guru menyajikan sebuah video tentang
sikap tolong menolong
12. Peserta didik melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
13. peserta didik mengidentifikasi sikap
tolong menolong yang ada di video
Tahap membimbing
14. Guru memberikan pertanyaan terkait
video yang disajikan
15. Guru memberikan manfaat kegiatan
tolong menolong
16. Guru memberikan video tutorial
tentang membuat gambar dekoratif
Tahap mengembangkan dan
menyajikan
17. Peserta didik membaca teks bacaan
tentang sikap tolong menolong
Tahap analisis dan evaluasi
18. Peserta didik membuat video yang
menceritakan pengalamannya dalam
tolong menolong kemudinan
mengirimkan jawabannya ke Google
Classroom
Penutup 10. Guru memberikan penguatan Melaui
mengenai materi yang sudah Zoom
dipelajari. Meeting
11. Peserta didik mengerjakan soal
latihan di google form (setelah
pertemuan di Zoom Meeting)
12. Guru memberikan motavisi peserta
didik agar tetap semangat
melaksanakan pembelajaran di
rumah.

B. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan mengerjakan soal melalui
Google Classroom
2. Penlaian praktik : Lembar penilaian hasil pengamatan dan lembar
penilaian praktik menceritakan kegiatan tolong menolong.
3. Penilaian sikap : lembar observasi yang diberikan kepada orang
tua peserta didik.
Mengetahui, Tegal, 9 November 2020
Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Guru Kelas 3

Dra. Hj. Nadiyatul Qomariyah Puji Hastuti, S.Pd.Si

Lampiran 2.1 Angket minat belajar siswa

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA (PRASIKLUS)

Nama :

No. Absen :

PETUNJUK:
1. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah pernyataan dengan seksama dan pilihlah salah satu jawaban yang

sesuai dengan masing-masing pernyataan.

3. Jawablah dengan sejujur-jujurnya.

4. Berilah tanda ( pada jawaban yang Anda pilih.

5. Keterangan: SS: SangaT Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat

Tidak Setuju.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa senang ketika jam pelajaran tema

Dimulai

2. Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh

saat guru menjelaskan

3. Saya akan bertanya pada guru jika ada materi

tema yang belum saya pahami

4. Saya melaksanakan semua perintah dan tugas yang

diberikan guru kepada saya dengan sungguh-sungguh

5. Saya mau mengemukakan pendapat dalam diskusi

kelas maupun diskusi kelompok

6. Saya selalu semangat dan ceria pada saat mengikuti

pembelajaran tema

7. Saya peduli kepada teman lain yang mengalami

kesulitan dalam menerima materi yang dijelaskan guru

8. Saya malas dan bosan untuk mengikuti pelajaran tema

9. Saya tidak fokus ketika guru menjelaskan


materi tema

10. Saya tidak berbuat apa-apa jika ada materi tema

yang belum saya pahami

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA (SIKLUS I)

(Angket dikirimkan melalui link https://forms.gle/kBi7GyFcTx99fbMj6 )

Nama :

No. Absen :

PETUNJUK:

1. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.


2. Bacalah pernyataan dengan seksama dan pilihlah salah satu jawaban yang

sesuai dengan masing-masing pernyataan.

3. Jawablah dengan sejujur-jujurnya.

4. Berilah tanda ( pada jawaban yang Anda pilih.

5. Keterangan: SS: SangaT Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat

Tidak Setuju.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa senang ketika jam pelajaran tema

Dimulai

2. Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh

saat guru menjelaskan

3. Saya akan bertanya pada guru jika ada materi

tema yang belum saya pahami

4. Saya melaksanakan semua perintah dan tugas yang

diberikan guru kepada saya dengan sungguh-sungguh

5. Saya mau mengemukakan pendapat dalam diskusi

kelas maupun diskusi kelompok

6. Saya selalu semangat dan ceria pada saat mengikuti

pembelajaran tema

7. Saya peduli kepada teman lain yang mengalami

kesulitan dalam menerima materi yang dijelaskan guru

8. Saya malas dan bosan untuk mengikuti pelajaran tema

9. Saya tidak fokus ketika guru menjelaskan

materi tema
10. Saya tidak berbuat apa-apa jika ada materi tema

yang belum saya pahami

Skor Penyataan Positif (angket No 1 – 6 )

SS : 4

S :3

TS : 2

STS : 1

Skor Penyataan Positif (angket No 7 – 10 )

SS : 1

S :2

TS : 3

STS : 4

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA (SIKLUS II)

(Angket dikirimkan melalui link https://forms.gle/agbTG2foFSdDYnos6 )

Nama :

No. Absen :

PETUNJUK:

1. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.


2. Bacalah pernyataan dengan seksama dan pilihlah salah satu jawaban yang

sesuai dengan masing-masing pernyataan.

3. Jawablah dengan sejujur-jujurnya.

4. Berilah tanda ( pada jawaban yang Anda pilih.

5. Keterangan: SS: SangaT Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat

Tidak Setuju.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa senang ketika jam pelajaran tema

Dimulai

2. Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh

saat guru menjelaskan

3. Saya akan bertanya pada guru jika ada materi

tema yang belum saya pahami

4. Saya melaksanakan semua perintah dan tugas yang

diberikan guru kepada saya dengan sungguh-sungguh

5. Saya mau mengemukakan pendapat dalam diskusi

kelas maupun diskusi kelompok

6. Saya selalu semangat dan ceria pada saat mengikuti

pembelajaran tema

7. Saya peduli kepada teman lain yang mengalami

kesulitan dalam menerima materi yang dijelaskan guru

8. Saya malas dan bosan untuk mengikuti pelajaran tema

9. Saya tidak fokus ketika guru menjelaskan

materi tema
10. Saya tidak berbuat apa-apa jika ada materi tema

yang belum saya pahami

Skor Penyataan Positif (angket No 1 – 6 )

SS : 4

S :3

TS : 2

STS : 1

Skor Penyataan Positif (angket No 7 – 10 )

SS : 1

S :2

TS : 3

STS : 4

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA (SIKLUS I)

(Angket dikirimkan melalui link https://forms.gle/kBi7GyFcTx99fbMj6 )

Nama :

No. Absen :

PETUNJUK:

1. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.


2. Bacalah pernyataan dengan seksama dan pilihlah salah satu jawaban

yang sesuai dengan masing-masing pernyataan.

3. Jawablah dengan sejujur-jujurnya.

4. Berilah tanda ( pada jawaban yang Anda pilih.

5. Keterangan: SS: SangaT Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS:

Sangat Tidak Setuju.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa senang ketika jam pelajaran tema

Dimulai

2. Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh

saat guru menjelaskan

3. Saya akan bertanya pada guru jika ada materi

tema yang belum saya pahami

4. Saya melaksanakan semua perintah dan tugas yang

diberikan guru kepada saya dengan sungguh-sungguh

5. Saya mau mengemukakan pendapat dalam diskusi

kelas maupun diskusi kelompok

6. Saya selalu semangat dan ceria pada saat mengikuti

pembelajaran tema

7. Saya peduli kepada teman lain yang mengalami

kesulitan dalam menerima materi yang dijelaskan guru

8. Saya malas dan bosan untuk mengikuti pelajaran tema

9. Saya tidak fokus ketika guru menjelaskan

materi tema
10. Saya tidak berbuat apa-apa jika ada materi tema

yang belum saya pahami

Skor Penyataan Positif (angket No 1 – 6 )

SS : 4

S :3

TS : 2

STS : 1

Skor Penyataan Positif (angket No 7 – 10 )

SS : 1

S :2

TS : 3

STS : 4

Lampiran 2.2. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

LEMBAR OBSERVASI MINAT BELAJAR SISWA

Petunjuk: Berilah tanda ( v) pada pernyataan yang sesuai dengan minat yang

ditunjukkan siswa pada saat pembelajaran.

No. Nama Siswa ASPEK YANG


DIAMATI

A B C D

dst.

Jumlah Skor

Persentase

Rata-rata Persentase

Kategori

Keterangan:

A= Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran

B= Siswa mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa diminta

C= Siswa menyampaikan penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan /


menjawab soal

D = Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru

Tegal, ……………………..2020

Observer1 observer 2
Lampiran 3. 1 Hasil Angket Minat Siklus I

Nomor Indikator pada Angket Minat


NO Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33
1. Agruna Binar Ardani
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3. Aydin Rafli Asyami
- - - - - - - - - - -
4. Azka Sastranegara
- - - - - - - - - - -
5. Elang Aquila Khalifi
4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 35
6. Elvira Hanate Dynar A
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33
7. Fatmawati Hakim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
8. Fernando Evan Wijaya
- - - - - - - - - - -
9. Hanifatun Najja

10. Hilal Musyaffa 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
11. Kayla Almira Maritza
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
12. Khanza Mutiara Nabilla
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
13. Kirana Adinda Putri
- - - - - - - - - - -
14. Laely Fadhilah Putri
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
15. M.Kayyis Maulana El Yafie
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 32
16. M.Zainnadhir Amrullah
- - - - - - - - - - -
17. Mahira Hasna Ramadhani
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18. Maureen Diandra Kanaya
4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 35
19. M. Khawarizmi Alim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
21. Nizam Aurellio Azhar
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22. Rafardhan Arsakha K
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
23. Razi Labib Balakosa
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
24. Reyhan Adya Rafif
2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 23
25. Royyan Asyraful Anam
26. Saefyani Putri Pertiwi 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 34
- - - - - - - - - - -
27. Satria Zulfikar Aldizza
- - - - - - - - - - -
28. Zahran Navas N
Lampiran 3.2 Hasil pengamatan pada lembar Observasi Siklus I

Aspek Yang di Amati


No Nama Siswa
A B C D
1. Agruna Binar Ardani √ √
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma √ √ √ √
3. Aydin Rafli Asyami √ √ √ √
4. Azka Sastranegara
5. Elang Aquila Khalifi
6. Elvira Hanate Dynar A √ √
7. Fatmawati Hakim √ √
8. Fernando Evan Wijaya √ √
9. Hanifatun Najja
10. Hilal Musyaffa √ √
11. Kayla Almira Maritza √ √
12. Khanza Mutiara Nabilla √ √
13. Kirana Adinda Putri √ √
14. Laely Fadhilah Putri
15. M.Kayyis Maulana El Yafie √ √ √
16. M.Zainnadhir Amrullah √ √ √
17. Mahira Hasna Ramadhani
18. Maureen Diandra Kanaya √ √ √ √
19. M Khawarizmi Alim √ √
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim √
21. Nizam Aurellio Azhar √ √ √ √
22. Rafardhan Arsakha K √ √ √
23. Razi Labib Balakosa √
24. Reyhan Adya Rafif √
25. Royyan Asyraful Anam √ √
26. Saefyani Putri Pertiwi √ √ √
27. Satria Zulfikar Aldizza
28. Zahran Javas Nararya
Jumlah Skor 19 4 8 21
Persentase 67,85 14,3 28,6 75
Rata-rata Presentasi 46,44
Kategori Cukup Baik
Keterangan:

A= Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran

B= Siswa mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa diminta

C= Siswa menyampaikan penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan /


menjawab soal

D = Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru


Tegal, 17 Oktober 2020

Observer I Peneliti

Nurjanah S.Pd.I Puji Hastuti, S.Pd.Si


Lampiran 3. 3 Hasil Angket Minat Siklus II

Nomor Indikator pada Angket Minat


NO Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33
1. Agruna Binar Ardani
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3. Aydin Rafli Asyami
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
4. Azka Sastranegara
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
5. Elang Aquila Khalifi
4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 36
6. Elvira Hanate Dynar A
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33
7. Fatmawati Hakim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
8. Fernando Evan Wijaya
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
9. Hanifatun Najja

10. Hilal Musyaffa 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
11. Kayla Almira Maritza
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
12. Khanza Mutiara Nabilla
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
13. Kirana Adinda Putri
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
14. Laely Fadhilah Putri
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15. M.Kayyis Maulana El Yafie
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 32
16. M.Zainnadhir Amrullah
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37
17. Mahira Hasna Ramadhani
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18. Maureen Diandra Kanaya
4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 35
19. M. Khawarizmi Alim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
21. Nizam Aurellio Azhar
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22. Rafardhan Arsakha K
2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 23
23. Razi Labib Balakosa
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
24. Reyhan Adya Rafif
2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 25
25. Royyan Asyraful Anam
26. Saefyani Putri Pertiwi 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 34
3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 35
27. Satria Zulfikar Aldizza
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
28. Zahran Navas N
Lampiran 3.4 Hasil pengamatan pada lembar Observasi Siklus II

Aspek Yang di Amati


No Nama Siswa
A B C D
1. Agruna Binar Ardani √ √ √
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma √ √ √ √
3. Aydin Rafli Asyami √ √ √ √
4. Azka Sastranegara √ √
5. Elang Aquila Khalifi √
6. Elvira Hanate Dynar A √ √
7. Fatmawati Hakim √ √
8. Fernando Evan Wijaya √ √
9. Hanifatun Najja √ √ √
10. Hilal Musyaffa √ √
11. Kayla Almira Maritza √ √
12. Khanza Mutiara Nabilla √ √
13. Kirana Adinda Putri √ √
14. Laely Fadhilah Putri √ √
15. M.Kayyis Maulana El Yafie √ √ √ √
16. M.Zainnadhir Amrullah √ √ √ √
17. Mahira Hasna Ramadhani √
18. Maureen Diandra Kanaya √ √ √ √
19. M Khawarizmi Alim √ √
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim √
21. Nizam Aurellio Azhar √ √ √ √
22. Rafardhan Arsakha K √ √ √ √
23. Razi Labib Balakosa √ √
24. Reyhan Adya Rafif √
25. Royyan Asyraful Anam √
26. Saefyani Putri Pertiwi √ √
27. Satria Zulfikar Aldizza √
28. Zahran Javas Nararya √
Jumlah Skor 20 7 10 28
Persentase 71,42 25 35,71 100
Rata-rata Presentasi 58,03%
Kategori Baik
Keterangan:

A= Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran

B= Siswa mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa diminta

C= Siswa menyampaikan penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan /


menjawab soal

D = Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru


Tegal, 24 Oktober 2020

Observer I Peneliti

Nurjanah S.Pd.I Puji Hastuti, S.Pd.Si


Lampiran 3. 5 Hasil Angket Minat Siklus III

Nomor Indikator pada Angket Minat


NO Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33
1. Agruna Binar Ardani
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3. Aydin Rafli Asyami
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
4. Azka Sastranegara
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
5. Elang Aquila Khalifi
4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 36
6. Elvira Hanate Dynar A
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33
7. Fatmawati Hakim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
8. Fernando Evan Wijaya
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
9. Hanifatun Najja

10. Hilal Musyaffa 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
11. Kayla Almira Maritza
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
12. Khanza Mutiara Nabilla
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
13. Kirana Adinda Putri
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 27
14. Laely Fadhilah Putri
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15. M.Kayyis Maulana El Yafie
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 32
16. M.Zainnadhir Amrullah
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37
17. Mahira Hasna Ramadhani
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18. Maureen Diandra Kanaya
4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 35
19. M. Khawarizmi Alim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
21. Nizam Aurellio Azhar
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
22. Rafardhan Arsakha K
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
23. Razi Labib Balakosa
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
24. Reyhan Adya Rafif
2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 25
25. Royyan Asyraful Anam
26. Saefyani Putri Pertiwi 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 34
3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 35
27. Satria Zulfikar Aldizza
2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
28. Zahran Navas N
Lampiran 3.6 Hasil pengamatan pada lembar Observasi Siklus III

Aspek Yang di Amati


No Nama Siswa
A B C D
1. Agruna Binar Ardani √ √ √
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma √ √ √ √
3. Aydin Rafli Asyami √ √ √ √
4. Azka Sastranegara √ √
5. Elang Aquila Khalifi √
6. Elvira Hanate Dynar A √ √
7. Fatmawati Hakim √ √
8. Fernando Evan Wijaya √ √
9. Hanifatun Najja √ √ √
10. Hilal Musyaffa √ √
11. Kayla Almira Maritza √ √
12. Khanza Mutiara Nabilla √ √ √
13. Kirana Adinda Putri √ √ √
14. Laely Fadhilah Putri √ √
15. M.Kayyis Maulana El Yafie √ √ √ √
16. M.Zainnadhir Amrullah √ √ √ √
17. Mahira Hasna Ramadhani √ √
18. Maureen Diandra Kanaya √ √ √ √
19. M Khawarizmi Alim √ √
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim √ √
21. Nizam Aurellio Azhar √ √ √ √
22. Rafardhan Arsakha K √ √ √ √
23. Razi Labib Balakosa √
24. Reyhan Adya Rafif √
25. Royyan Asyraful Anam √ √
26. Saefyani Putri Pertiwi √ √ √
27. Satria Zulfikar Aldizza √ √
28. Zahran Javas Nararya √
Jumlah Skor 24 7 12 28
Persentase 85,71 25 42,57 100
Rata-rata Presentasi 63,39
Kategori Baik
Keterangan:

A= Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran

B= Siswa mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat tanpa diminta

C= Siswa menyampaikan penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan /


menjawab soal

D = Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru


Tegal, 9 November 2020

Observer I Peneliti

Nurjanah S.Pd.I Puji Hastuti, S.Pd.Si

Anda mungkin juga menyukai