Anda di halaman 1dari 17

PUSKESMAS DOKA BARAT

1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN ARU

PUSKESMAS DOKA BARAT

TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan


karunia – Nya sehingga Manual Mutu Puskesmas Doka Barat tahun 2018
dapat tersusun.
Manual Mutu ini merupakan dokumen yang memberi informasi
yang konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu
Puskesmas Doka Barat. Memandang perlunya penyusunan Manual Mutu
ini, supaya sistem manajemen mutu dapat berjalan dengan baik dan
sistematis. Ucapan terima kasih kepada semua staf, para pemegang
program, dan lintas sektor terkait, yang telah membantu dalam
penyusunan Manual Mutu ini.
Demi kesempurnaan Manual Mutu ini, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Untuk kedepannya, kami berharap Manual
Mutu ini dapat menjadi acuan dan memberikan banyak manfaat.

. Doka Barat, Februari 2018


Kepala Puskesmas Doka Barat

Ropus Talaud, Amd. Kep

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat yang di tuangkan dalam kegiatan pokok .
Di samping itu puskesmas juga berperan dalam membina peran serta
masyarakat. Oleh karena itu puskesmas merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan, sehingga puskesmas mempunyai tanggung jawab
yang besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
terutama dalam lingkup wilayah kerjanya. Untuk menghadapi kenyataan
tersebut di atas, Puskesmas Doka Barat telah berusaha secara maksimal
melaksanakan kegiatan pokok, yang pada dasarnya meliputi usaha-usaha
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Supaya sistem manajemen mutu yang akan dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan, membutuhkan suatu
pedoman / manual mutu untuk tahun 2018 ini. Untuk itu, perlu dilakukan
kajian menyeluruh mengenai hambatan-hambatan yang mungkin dapat
menghalangi pelaksanaan program, untuk kemudian ditelaah dan dicari
faktor-faktor pendukung yang dapat ditempuh dalam menangani
hambatan tersebut.
Dengan adanya rencana kegiatan ini, diharapkan seluruh staf
Puskesmas Doka Barat dapat melaksanakan serta meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.

B. TUJUAN

3
1. Tersedianya pedoman untuk pelaksanaan sistem manajemen
mutu yang ada di Puskesmas Doka Barat.
2. Sebagai acuan dalam menyusun dokumen yang ada di
Puskesmas.

C. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang
Penyusunan Standart Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2015 tentang
Komisi Akreditasi FKTP.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DOKA BARAT


1. Profil Organisasi
Puskesmas Doka Barat berada diantara dua desa yaitu Desa
Doka Barat dan Desa Laininir. Puskesmas Doka Barat dalam
tugasnya diberi tanggung jawab untuk melayani masyarakat
yang berada di 5 (lima) desa wilayah kerja. Adapun desa-desa
yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Doka Barat yaitu
Desa Doka Barat, Desa Laininir, Desa Doka Timur, Desa
Gaimar dan Desa Jelia.

Sampai akhir tahun 2017, Puskesmas Doka Barat masih


membawahi 1 Puskesmas Pembantu di Jelia serta 2 Poskesdes
di Desa Doka Timur dan Gaimr dengan jenis pelayanan berupa
promotif, preventif, dan kuratif.

Puskesmas Doka Barat memiliki staf sebanyak 23 orang, terdiri


dari terdiri dari 1 Dokter Umum, 3 Bidan Puskesmas, 7 Perawat
Puskesmas, 1 Analis Kesehatan, 1 tenaga Gizi, 2 tenaga
Kesehatan Lingkungan, 1 tenaga Kesehatan Masyarakat, 1
tenaga Apoteker, 2 Perawat Pustu, serta 4 Perawat Poskesdes.

2. Kebijakan Mutu.
Kebijakan mutu merupakan salah satu dokumen yang wajib
dimiliki oleh setiap organisasi yang menerapkan sistem
manajemen mutu.

5
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari Kepala
Puskesmas tentang komitmen dalam memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas
keseharian di Puskesmas Doka Barat.

3. Proses Pelayanan.
Proses pelayanan merupakan segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang – undangan.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan di Puskesmas Doka Barat meliputi :
1. Pelayanan Medis Rawat Jalan
 Pelayanan Pemeriksaan Umum
 Pelayanan KIA/KB (Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga
Berencana) dan Imunisasi
 Konseling Gizi dan Sanitasi

2. Pelayanan Medis Rawat Inap


 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
 Persalinan

3. Pelayanan Penunjang Medis


 Pendaftaran
 Laboratorium
 Apotek

C. PENYELENGGARAAN PROGRAM KESEHATAN


1. Program Esensial
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan

6
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Program Esensial Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b. Upaya Kesehatan Sekolah
c. Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Pengembangan UKBM

3. Progam Inovasi
a. Kebun Toga dan Gizi
b. Sertifikat Persalinan
c. Pembuatan Taman Bermain

7
BAB III
MANAJEMEN MUTU PUSKESMAS

A. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN


PELAYANAN
1. Persyaratan umum.
Pedoman ini berisi persyaratan umum dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).

2. Pengendalian Dokumen.
Prosedur Pengendalian Dokumen dibuat untuk mengendalikan
dokumen internal dan eksternal. Dokumen baru dan revisi
disetujui oleh yang berwenang sebelum diterbitkan, perubahan
yang terjadi diidentifikasi dengan jelas. Setelah mendapatkan
persetujuan, Wakil manajemen mendistribusikan dokumen yang
baru dan menarik dokumen yang lama untuk dimusnahkan.
Dokumen yang kadaluarsa yang masih disimpan untuk
dipergunakan untuk tujuan lain diberi tanda yang jelas. Semua
penerima dokumen menjaga agar dokumen tidak diperbanyak
tanpa seijin wakil manajemen, dokumen tersedia pada tempat di
mana dokumen tersebut dibutuhkan dan dokumen yang lama
ditarik dari peredaran untuk diserahkan pada wakil manajemen.

3. Pengendalian Rekaman.
Setiap Kepala Unit bertanggungjawab untuk mengumpulkan
catatan mutu, memisahkannya berdasarkan indeks dan

8
menyimpannya sedemikian rupa sehingga mudah diambil bila
diperlukan. Waktu kadaluarsa untuk setiap catatan mutu
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing catatan
mutu. Catatan mutu disimpan di dalam binder dan almari
sehingga terhindar dari kerusakan dan kehilangan namun tetap
mudah dicari bila diperlukan.

B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN.


1. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas mempunyai komitmen untuk
membangun dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan
secara berkesinambungan meningkatkan efektivitasnya
yang dibuktikan dengan:
 Mengkomunikasikan kepada seluruh unit mengenai
pentingnya pemenuhan kebutuhan pasien.
 Menetapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.
 Memimpin Tinjauan Manajemen.
 Mengusulkan sumber daya yang diperlukan.

2. Fokus pada Kepuasan Pasien


Seluruh kebutuhan dan harapan pasien didefinisikan dan
diubah ke dalam persyaratan dan dipenuhi dengan tujuan
pencapaian kepuasan pasien, termasuk ketaatan pada
ketentuan dan peraturan, serta memenuhi aspek-aspek
hukum. Hal ini dipenuhi dengan melakukan Survey, yang
dinamakan Indeks Kepuasan Masyarakat dan form keluhan
masyarakat dengan mempertimbangkan beberapa aspek
puskesmas.

3. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu Puskesmas Doka Barat sebagai berikut :
“D K B”

9
Disiplin dalam bekerja
Kesehatan masyarakat adalah tujuan kami
Bersikap ramah dan cakap dalam memberikan pelayanan

4. Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran


kinerja.
Meningkatkan kompetensi pegawai Puskesmas minimal dari
70%, menjadi 80%.
Memberikan pelayanan yang bermutu dengan:
a. Indeks Kepuasan Masyarakat dari 77% menjadi 80%
(semua pelayanan)
b. Meminimalisir kartu tidak puas dari 5 kasus menjadi 0 kasus
c. Memaksimalkan kelengkapan pengisian rekam medik
sebelum dikembalikan ke loket dari 90% menjadi 100%
d. Memaksimalkan pengisian informed consent dari 90%
menjadi 100%
e. Mengurangi resiko perdarahan massive pada pasien setelah
tindakan dari 80% menjadi 100%
f. Melakukan sampling darah vena pada pasien tidak lebih dari
1 kali max 5 kasus
g. Melakukan uji silang BTA dengan metode LQAS max 100%
h. Pelaksanaan deteksi resiko tinggi pada neonatus dari 80%
menjadi 85%
i. Meminimalisir kegagalan pemasangan & pemakaian alat
kontrasepsi max 0,19%
j. Memaksimalkan penemuan penderita TB Paru positif baru
min 10 kasus
k. Meningkatkan penemuan penderita diare 85%
l. Meningkatkan kesesuaian penemuan dengan penemuan
penderita ISPA Pneumonia min. 90%
m. Melengkapi penulisan resep dari 90% menjadi 100%
n. Meminimalisir obat kadaluarsa max. 1 kemasan

10
o. Meningkatkan pencapaian BOR min 60%
p. Meminimalisir terjadinya phlebitis setelah pemasangan infus
max 2 kasus tiap bulan
q. Melaksanakan konseling sanitasi kepada pasien BP yang
berhubungan dengan penyakit lingkungan min 2% dari total
paien BPU
r. Menindaklanjuti konseling dengan kunjungan rumah untuk
pasien BP yang berhubungan dengan penyakit lingkungan
min 2 pasien
s. Memaksimalkan pelaksanaan konseling gizi kepada
pengunjung min. 5%
t. Ketepatan waktu pengiriman laporan kepada Dinkes maks
tiap tanggal 5 tiap bulan
u. Memaksimalkan kesesuaian antara program pelatihan
tahunan dengan pelaksanaannya min 75%
v. Memaksimalkan kesesuaian antara rencana perawatan
sarana prasaran dengan pelaksanaannya min 60%
w. Memaksimalkan penjaringan kesehatan murid kelas I SD
dan VII SMP maks 100%

5. Tanggung Jawab, Wewenang Dan Komunikasi


Tanggungjawab, wewenang dan hubungan antar bagian dibuat
melalui Struktur Organisasi Sistem Manajemen Mutu. Rincian
tanggungjawab dan wewenang yang berhubungan dengan
karyawan yang terlibat di dalam penerapan, pengendalian dan
verifikasi kegiatan operasional yang mempengaruhi Sistem
Manajemen Mutu dapat dilihat pada tugas pokok dan fungsi
masing-masing pegawai.

6. Penanggungjawab Manajemen Mutu

11
Kepala Puskesmas menetapkan Tim manajemen untuk Sistem
Manajemen Mutu dan memiliki wewenang serta tanggungjawab
untuk tugas sebagai berikut :
 Menyusun, menerapkan dan memelihara proses yang
dibutuhkan untuk Sistem Manajemen Mutu.
 Melaporkan ke Kepala Puskesmas atas unjuk kerja Sistem
Manajemen Mutu dan kebutuhan untuk peningkatan.
 Mempromosikan kebutuhan pasien kepada seluruh unit di
Puskesmas

7. Komunikasi Internal
Untuk mengurangi kesenjangan komunikasi antar unit, maka
dibuat ketentuan komunikasi berdasarkan proses kegiatan yang
dilakukan dan mempromosikan mutu melalui berbagai media
yang ada. Kepala Unit bekerjasama dengan tim manajemen
memastikan berjalannya komunikasi dan promosi pada setiap
fungsi dan tingkatan yang terkait dengan proses Sistem
Manajemen Mutu serta efektivitasnya.

C. TINJAUAN MANAJEMEN
1. Umum
Kepala Unit memberikan laporan kepada Kepala Puskesmas
melalui rapat monitoring dan evaluasi kinerja yang diadakan
setiap satu bulan sekali melalui Minilokakarya bulanan, audit
internal dilaksanakan tiap enam bulan sekali yang hasilnya
dibahas di Rapat Tinjauan Manajemen.
Rapat Tinjauan Manajemen juga mengevaluasi perlu atau
tidaknya perubahan pada Sistem Manajemen Mutu pada
puskesmas, termasuk di dalamnya Kebijakan Mutu dan Sasaran
Mutu

2. Masukan Tinjauan Manajemen

12
Masukan Tinjauan Manajemen meliputi unjuk kerja saat ini dan
kemungkinan pengembangan yang berhubungan dengan :
a. Hasil audit tim surveyor akreditasi dan audit internal.
b. Survey kepuasan masyarakat.
c. Komplain dari masyarakat.
d. Pelayanan yang sesuai dengan alur kerja dan standart
operasional prosedur
e. Status tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.
f. Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya.
g. Perubahan yang mempunyai pengaruh terhadap Sistem
Manajemen Mutu.
h. Rekomendasi untuk peningkatan.
i. Tingkat pengembangan dari Kebijakan Mutu dan Sasaran
Mutu.

3. Luaran Tinjauan Manajemen


Keluaran Tinjauan Manajemen meliputi keputusan dan tindakan
untuk :
a. Peningkatan Sistem Manajemen Mutu dan proses yang
berkaitan.
b. Peningkatan kepuasan Masyarakat.
c. Kebutuhan sumber daya.
d. Tim Manajemen mutu bertanggung jawab untuk menyimpan
hasil tinjauan manajemen.

D. MANAJEMEN SUMBER DAYA


1. Penyediaan sumber daya
Puskesmas menempatkan sumber daya yang sesuai dengan
kriteria untuk menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen
Mutu dan peningkatan efektivitas secara berkesinambungan dan
untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.

13
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pegawai yang diberi tanggung jawab dalam Sistem Manajemen
Mutu memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan yang sesuai,
pelatihan, ketrampilan dan pengalaman.

3. Infrastruktur
Puskesmas menetapkan, menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian produk,
termasuk di dalamnya :
a. Bangunan, ruang kerja dan sarana pendukungnya.
b. Peralatan, perangkat keras, dan perangkat lunak.
c. Sarana teknologi informasi.
d. Sarana pendukung lainnya

4. Lingkungan Kerja
Puskesmas memelihara lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai kesesuaian pelayanan, seperti suhu ruangan, almari
pendingin, penerangan ruangan, alat-alat kesehatan dan
kebersihan ruang kerja.

E. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan
pengukuran kinerja.
b. Proses yang berhubungan dengan sasaran
c. Penyelenggaraan UKM :
 Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
 Validasi proses penyelenggaraan upaya
 Identifikasi dan mampu telusur
 Hak dan kewajiban sasaran
 Manajemen resiko dan keselamatan

14
2. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran
 Kepuasan pelanggan
 Audit Internal
 Pemantauan dan pengukuran proses
 Pwemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisa data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan Korektif
g. Tindakan Preventif

3. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)


a. Perencanaan.
b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan.
c. Pembelian / pengadaan barang terkait dengan
pelayanan klinis:
 Proses pembelian
 Verifikasi barang yang dibeli
 Kontrak dengan pihak ketiga
d. Penyelenggaraan pelayanan klinis
e. Peningkatan mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien

15
BAB III
PENUTUP

Manual Mutu ini merupakan dokumen yang memberi informasi


yang konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu
Puskesmas Doka Barat. Memandang perlunya penyusunan Manual Mutu
ini, supaya sistem manajemen mutu dapat berjalan dengan baik dan
sistematis. Ucapan terima kasih kepada semua staf, para pemegang
program, dan lintas sektor terkait, yang telah membantu dalam
penyusunan Manual Mutu ini.
Demi kesempurnaan Manual Mutu ini, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Untuk kedepannya, kami berharap Manual
Mutu ini dapat menjadi acuan dan memberikan banyak manfaat.

16
17

Anda mungkin juga menyukai