SOP SKOR IBU HAMIL A
SOP SKOR IBU HAMIL A
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(SDM) yang berkualitas yaitu dengan cara meningkatkan status kesehatan dan gizi
Salah satu faktor terpenting yang dapat meningkatkan status kesehatan dan
gizi pada bayi adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian Air Susu
Ibu (ASI) merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan
kode etik yang merekomendasikan kepada ibu agar bayi baru lahir diberikan ASI
pada bayi 0- 6 bulan yang dikenal dengan pemberian ASI ekslusif tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula dan tanpa tambahan makanan padat lain kecuali obat
Pemberian ASI ekslusif secara penuh sangat dianjurkan oleh ahli gizi di
seluruh dunia. Tidak satupun susu buatan manusia (susu formula) dapat menggantikan
ASI dengan komposisi zat dalam ASI. Pedoman internasional yang menganjurkan
pemberian ASI ekslusif didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya
tahan hidup bayi, pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu ASI memberikan
semua energy dan gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama setelah
1
kelahirannya dan mempunyai peran jangka panjang terhadap kondisi kesehatan kronik
tahun 2017 menyebutkan bahwa cakupan ASI di ekslusif seluruh dunia hanya
sekitar 36% sementara presentasi angka WHO yakni 50% (WHO, 2017).
eksklusif yakni mencapai 52,3%. Data Indonesia Tahun 2016 bayi yang berusia 6
bulan yang mendapatkan ASI Ekslusif sebanyak 42%. Tahun 2017 menurut Pusat
hanya 35%. Berdasarkan hal tersebut bahwa persentase pemberian ASI ekslusif
Tenggara tahun 2015 mencapai 32,90%, tahun 2016 mencapai 54,15%, dan tahun
2017 mencapai 46,43. Peningkatan signifikan pada tahun 2016 dengan cakupan
54,15 atau naik sebesar 21,25% dari tahun 2015, namun ditahun 2017 kembali
turun menjadi 46,43%. Hal ini disebabkan belum bakunya program peningkatan
Profil kesehatan Kabupaten Muna tahun 2017 seluruh Puskesms yang ada di
Kabupaten Muna yang terdiri 27 Puskesmas yang pencapaian ASI Ekslusif pada
tahun 2016 terdapat 1.045 bayi, namun yang mendapat ASI Ekslusif sebanyak
300.Tahun 2018 terdapat 1.255 bayi namun yang mendapat ASI Ekslusif hanya
sebanyak 258 atau sebesar 20,56%. Sedangkan pada tahun 2018 terdapat 1.650 bayi
2
Berdasarkan data yang diperoleh cakupan pemberian ASI Ekslusif di
tersebut Tahun 2016 ke 2017 terjadi peningkatan yang signifikan namun pada tahun
saja (ekslusif) selama 6 bulan tidak sederhana yang dibayangkan. Banyak kendala
rendahnya praktik pemberian ASI ekslusif . Dalam pemberian ASI Ekslusif jika
pengetahuan Ibu tentang ASI rendah maka pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan
tidak akan tercapai. Apalagi di tambah ketidak tahuan Ibu tentang lama pemberian
ASI. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber melalui media elektronik,
media buku, dan lain-lain ataupun dapat diperoleh melalui penyuluhan sehingga dapat
menambah referensi atau pengetahuan Ibu tentang pentingnya ASI ekslusif (Widyanto,
2015).
pemberian ASI Ekslusif. Ibu yang menganggap bahwa ASI merupakan makanan
terbaik untuk bayi akan selalu berusaha memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan. Ibu
yang mempunyai sikap mendukung terhadap pemberian ASI, dia akan sungguh-
sungguh memenuhi kebutuhan gizi bayinya dengan cara memberikan ASI Ekslusif
tampa diberikan susu botol atau lainnya dengan alasan tertentu (Widiyanto, 2015).
dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap Ibu tentang pemberian ASI ekslusif.
3
diperlukan khususnya Ibu hamil/ Ibu bayi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai
pesan yang tidak mungkin bila disampaikan dengan lisan. Keberhasilan penyuluhan
dapat dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan dan sikap yang mendukung
Hal ini sesuai dengan penelitan yang dilakukan oleh Dwi Apneni, 2013
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Air Susu Ibu Ekslusif dengan hasil
bahwa penyuluhan media leaflet untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI
Ekslusif. Penelitian lain juga dilakukan oleh Musri, 2017 dengan judul Efektivitas
Leaflet terhadap Pengetahaun dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusui Dini
di Kabupaten Pidie dengan hasil bahwa ada peningkatan pengetahuan dan sikap Ibu
wawancara bahwa rata-rata Ibu bayi yang kurang memahami pentingnya ASI ekslusif
sehingga prilaku Ibu tidak cenderung untuk memberikan ASI Ekslusif kepada
anaknya. Ibu pada umumnya memberikan anaknya makanan pendamping ASI seperti
pisang, madu, air putih, sun dan susu formuala dengan alasan jika anaknya tidak diberi
makanan pendamping bayinya tidak bisa tidur dan nyenyak bahkan selalu rewel. Hal
4
ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang memadai akan mempengaruhi dan
memotivasi ibu untuk memberikan ASI Ekslusif karena Ibu bayi masih kurang tahu
akan pentingnya memberikan ASI Ekslusif pada bayinya yang seharusnya para Ibu
lebih berpeluang untuk memberikan anaknya ASI secara ekslusif karena Ibu sebagian
Selain itu berdasarkan hasil wawancara pula bahwa faktor yang mempengaruhi
rendahnya cakupan ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Wakumoro karena ada
beberapa Ibu yang bekerja dilur rumah sehingga waktu dengan anaknya terbatas untuk
diberikan ASI. Hal lain juga bahwa yang dibutuhkan bagi seorang Ibu adalah
penguatan secara pribadi kepada Ibu Bayi akan pentingnya ASI Ekslusif terkait
manfaat, komposisi dan kandungan ASI itu sendiri sehingga Ibu kurang memiliki
sebagai bekal Ibu dalam memberikan ASI Ekslusif. Hal ini bahwa masih rendahnya
penguatan dari Petugas Puskesmas akan arti pentingnya ASI bagi seribu hari
Ekslusif kepada bayinya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
5
menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan Ibu menyusui wilayah Kerja
B. Rumusan Masalah
menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap Ibu Menyusui wilayah
C. Tujun Penelitian
1. Tujuan Umum
dan sikap Ibu hamil wilayah Kerja Puskesmas Wakumoro Kabupaten Muna.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
6
penyuluhan bagi petugas puskesmas agar dapat memberikan pengetahuan
kesehatan
7
BAB II
METODE PENELITIAN
Kerangka studi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain PICO.
sebagai berikut:
Item Interpretasi
P – Problem Rendahnya pemberian ASI Eksklusif
Faktor internal (pengetahuan, sikap, psikologis,
I – Intervention
Emosional)
Faktor eksternal (Penyuluhan, pekerjaan, petugas
C – Comparison
kesehatan, iklan susu formula, umur)
O – Outcome Pemberian ASI Eksklusif terpenuhi (Definisi WHO)
Kata kunci (keyword) yang digunakan dalam pencarian literature, yaitu ASI
3. Database Penelusuran
melalui Google Search pada Situs Resmi PT, LIPI.go.id, dan OJS (Open Journal
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam
8
1. Usia bayi berkisar 0 – 6 bulan
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
2. Bayi dan Orang tuanya memiliki kelainan mental, jiwa atau fisik yang
Memenuhi syarat
Untuk dianalisis 7 1 2
Total 10 Artikel
9
Jurnal/Prosiding hasil penelurusan melalui Situs Resmi PT, LIPI.go.id, dan OJS
10
Populasi dan Sampel, Metode Analisis, dan Hasil Penelitian, seperti pada Tabel berikut:
Judul/ Peneliti Tempat Penelitian Jumlah Usia Metode penelitian/ alat ukur Hasil
Sampel Intervens
i
Pengaruh Konseling Puskesmas Kota 35 orang < 20 - > Ibu Penelitian Kelompok yang mendapat konseling
Menyusui terhadap Palembang yaitu kelompok 35 menyusui kuantitatif dengan rancangan Quasi menyusui, pengetahuannya menjadi
Pengetahuan, Sikap Puskesmas 4 Ulu kontrol dan Experimental lebih tinggi dibandingkan dengan
dan Tindakan Ibu Kecamatan 35 design dengan bentuk Non Equvalen pengetahuan pada kelompok yang
dalam menyusui Seberang Ulu 1 orang Control tidak mendapatkan konseling
Bayi Usia 0-6 Bulan dan Puskesmas kelompok Group Design menyusui. Kelompok yang mendapat
di Puskesmas Taman Taman eksperimen konseling menyusui, sikapnya tentang
Bacaan Kecamatan Bacaan menyusui menjadi lebih tinggi
Seberang Ulu 2 Kota Kecamatan dibandingkan dengan sikap pada
Palembang (Hana Seberang Ulu 2. kelompok yang tidak mendapatkan
Yuniarti, 2013) konseling menyusui. Kelompok yang
mendapat konseling menyusui,
Pengaruh Posyandu jumlah ibu < 20 - > ibu yang Metode Quasi eksperimen dengan
Penyuluhan Cempaka II yang 30 memiliki rancangan one group pretest-posttes Ada pengaruh penyuluhan terhadap
Terhadap Puskesmas memiliki anak usia pengetahuan dan sukap Ibu sebelum
Pengetahuan Dan Pembantu Kwala anak usia 0-6 bulan dan setelah dilakukan penyuluhan di
Sikap Ibu Tentang Bekala Medan. 0-6 bulan di Posyandu Cempaka II
Asi Eksklusif di di bulan
Posyandu Cempaka Februari
II Puskesmas 2015
Pembantu Kwala adalah 33
Bekala Medan Tahun orang.
2015 ( Cecep
Tribowo, 2015)
Efektivitas Media wilayah kerja 50 orang ibu hamil 25 Metode yang digunakan dalam Hasil uji dengan menggunakan
Promosi Leaflet Puskesmas Mila Ibu hamil dengan orang ibu penelitian ini adalah eksperimental pre- dependen t-tes diketahui terdapat
terhadap dan Delima usia hamil test perbedaan pengetahuan ibu hamil (p-
Pengetahuan dan dengan jumlah kehamilan untuk dan post-test controlled trial value 0,001) dan sikap ibu hamil
11
Sikap Ibu Hamil sampel sebanyak ≥4bulan kelompo terhadap IMD (p-value 0,001) akibat
tentang Inisiasi50 orang k pemberian leaflet IMD antara
Menyusui Dini di Kecamatan Mila perlakuan sebelum dan sesudah diberikan leaflet
Kabupaten Pidie dan Kecamatan .
Delima,
Kabupaten Pidie.
Pengaruh Kecamatan 104 2 kelas Kuantitatif Terdapat pengaruh penyuluhan
Penyuluhan Asi Kanigoro eksperim komparatif dengan menggunakan terhadap tingkat
Ekslusif terhadap Kabupaten Blitar an metode eksperimen semu (quasi pengetahuan dan sikap ibu menyusui
pengetahun Ibu experimental), dalam pemberian ASI eksklusif
tentang Asi Ekslusif karena tidak terpenuhinya prinsip
dan Sikap Ibu untuk penelitian eksperimen
menyusui di sesungguhnya,
Kecamatan Kanigoro sampel kelompok tidak dilakukan
Kabupaten Blitar pengacakan (randomized) tapi
berdasarkan
populasi yang sudah ada
Pengaruh Wilayah Binaan 44 sampel 17-45 ibu hamil Desain Penelitian ini merupakan Terdapat pengaruh penyuluhan
penyuluhan tentang Puskesmas Baki Ibu hamil penelitian quasi eksperimental dengan dengan media booklet terhadap
Media Booklet rancangan penelitian one group pretest pengetahuan dan sikap ibu hamil
terhadap postes design tentang ASI eksklusif.
pengetahuan dan
sikap Ibu hamil
tentang ASI Ekslusif
di Wilayah Binaan
Puskesmas Baki
Kabupaten
Sukoharjo
12
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil
Didapatkan 5 jenis artikel dalam literatur review ini dengan metode yang
digunakan yaitu rata-rata menggunakan metode Quasi Experimental dengan
rancangan one group pretest-posttes, dengan tujuan untuk melihat perbandingan
dengan yang mendapat perlakuan dan tidak mendapat perlakuan. Tempat penelitian
dari artikel ini dilakukan di tempat yang berbeda yaitu untuk artikel 1 yaitu
Puskesmas 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 dan Puskesmas Taman Bacaan
Kecamatan Seberang Ulu 2, artikel 2 yaitu Posyandu Cempaka II Puskesmas
Pembantu Kwala Bekala Medan, artikel 3 yaitu wilayah kerja Puskesmas Mila dan
Delima , artikel 4 yaitu Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, dan artikel 5
Wilayah Binaan Puskesmas Baki.
Dari hasil masing-masing artikel menunjukka bahwa pada artikel 1
menunjukan Kelompok yang mendapat konseling menyusui, pengetahuannya
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan pengetahuan pada kelompok yang tidak
mendapatkan konseling menyusui. Kelompok yang mendapat konseling menyusui,
sikapnya tentang menyusui menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sikap pada
kelompok yang tidak mendapatkan konseling menyusui. Kelompok yang mendapat
konseling menyusui,., artikel 2 menunjukan bahwa Ada pengaruh penyuluhan
terhadap pengetahuan dan sukap Ibu sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan di
Posyandu Cempaka II , artikel 3 menunjukan Hasil uji dengan menggunakan
dependen t-tes diketahui terdapat perbedaan pengetahuan ibu hamil (p-value 0,001)
dan sikap ibu hamil terhadap IMD (p-value 0,001) akibat pemberian leaflet IMD
antara sebelum dan sesudah diberikan leaflet., artikel 4 menununjukan bahwa
Terdapat pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu
menyusui dalam pemberian ASI eksklusif dan artikel 5 menunjukan Terdapat
pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap pengetahuan dan sikap ibu
hamil tentang ASI eksklusif. Sehingga berdasarkan 5 literatur tersebut rata-rata ada
pengaruh yang signifikan pada sampel setelah diberikan penyuluhan ASI Ekslusif
terkait pengetahuan dan sikap
13
B. Analisis
Analisis dalam studi kepustakaan ini ingin melihat sejauh mana Pengaruh
Hamil. Tiga faktor ini merupakan gabungan antara faktor internal dan faktor
eksternal yang menjadi keyword dalam google search, karena Peneliti meyakini
bila ibu memahami dan suami mendukung maka pemberian ASI Eksklusif dapat
1. Pengetahuan Ibu
rata sebesar 63,67%. tujuh dari 10 jurnal menyatakan bahwa terdapat Pengaruh
yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif. Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli bahwa pengetahuan
jurnal lain mengungkapkan keadaan sebaliknya. Dalam hal ini yang menjadi
responden penelitian adalah ibu yang bekerja, sehingga meskipun para ibu
responden yang relatif sedikit. Hal ini seperti hasil penelitian Wilda Umami,
dkk (2018) bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan ASI
Eksklusif. Boleh jadi akibat sampel yang digunakan belum terpenuhi, yakni 34
14
2. Pendidikan Ibu
dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu ide baru
promosi tentang ASI akan lebih mudah diterima dan dilaksanakan. Hasil
sikap ibu dalam menyerap dan merubah sistem informasi tentang ASI
(Haryono, 2014).
Semakin ibu memiliki pendidikan tinggi maka semakin ibu memahami akan
(2019) bahwa 71,1% ibu yang berpendidikan tinggi akan memberikan ASI
3. Sikap
15
dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non
formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang.
Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan
2014).
16
PENDAHULUAN
(ASI) diberikan sejak usia dini, terutama pemberian ASI eksklusif yaitu
pemberian hanya ASI kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan. Pencapaian 6
bulan ASI Eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi dalam satu jam pertama. ASI
Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, bersamaan dengan pemberian makanan
pendamping ASI dan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat mengurangi
sedikitnya 20,00% kematian anak balita Konsep tentang ASI eksklusif sekarang ini
terasa semakin sulit untuk dilaksanakan oleh ibu-ibu (Susanti, 2012).
Air susu ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian makanan saja tanpa memberika
makan tambahan kecuali obat dan vitamin sampai anak berumur 6 bulan. Pemberian asi
sangat bermanfaat untuk bayi karena ASI mengandung nutrien (zat gizi) yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Di puskesmas tabanan III cakupan ASI
eksklusif terus menurun dari tahun-ketahun studi pendahuluan yang dilakukan di
puskesmas tabanan III terhadap 10 orang ibu hamil trimester III yang melakukan
antenatal care, ternyata ibu-ibu hamil tersebut tidak pernah diberikan informasi tentang
ASI eksklusif saat melakukan pemeriksaan kehamilanm
Pemberian ASI eksklusif berpengaruh pada kualitas kesehatan bayi semakin
sedikit bayi yang mendapat ASI eksklusif maka kualitas kesehatn bayi semakin
menurunlesflet merupakan salah satu media penyulihan yang banyak digunakan di
instansi pelayanan kesehatan. Penggunaan leaflet ini tidak hanya dibaca di tempat
pelayanan kesehatn saja tetapi umumnya leaflet diberikan kepada masyarakat untuk
dibawa pulang sehingga masyarakat dapat membaca ulang setiap saat. Tujuan dari
literatur ini adalah untuk mengetahui efektifitas penyuluhan dengan media leaflet
terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang Air Susu Ibu eksklusif.
17
BAB IV
PEMBAHASAN
Penetapan kriteria pada metode sangat mempengaruhi jumlah yang didapat. Penetapan
metode dalam pencarian literatur menggunakan google dan google scholar. Dalam
pencarian literatur awalnya pencarian literatu/jurnal dilakukan pada literatut-literatur
terbaru/ 5 Tahun terakhir yaitu antara tahun 2015 sampai 2020 namun karena
keterbatasan database literatur maka dilakukan pengambilan literatur saja yang sesuai
dengan kebutuhan pencarian. Sehingga penelitian di Tahun 2013 tetap dipilih yang
membahas tetang penelusuran terkait yaitu hubungan variabel dependen dengan
penyuluhan tentang ASI.
Hasil yang sejalan sesuai dengan judul review lieratur dengan artikel pencarian
ditunjukan dalam artikel ini bahwa hasil dari judul yang diambil yaitu menjelaskan
bahwa Hasil uji t dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p = 0, 00 dan t =
28,75. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan media leaflet untuk meningkatkan
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sementara dalam artikel 1, artikel 2, artikel 3,
artikel 4, dan artikel 5 menjelaskan secara umum rata-rata kelompok yang mendapat
perlakuan ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahan dan sikap IbuT terkait ASI
Ekslusif.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi 0-6 bulan tanpa pemberian
tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim
(Haryono, 2014).
Dalam prosesnya bahwa penyuluhan merupakan media bagi Ibu untuk
mendapatkan pengetahuan dan sikap yang lebih baik untuk memberikan anaknya ASI
saja selama 0-6 bulan. Karena pada prinsipnya Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI eksklusif dibedakan menjadi tiga yaitu faktor pemudah (predisposing
factors), faktor pendukung (enabling factors)dan faktor pendorong (reinforcing
factors)yang dapaat mempengaruhi Ibu terkait pemberian ASI Ekslusif.
Pemberian makanan yang baik dan tepat pada bayi sejak lahir hingga usiadua (2)
tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk mencapai kualitas pertumbuhan dan
perkembangan bayi serta untuk memenuhi hak bayi atas ASI. Pola pemberian makan
pada bayi lahir sampai 2 tahun yang di rekomendasikan dalam Global Strategy on
18
Infant and Child Feeding adalah sebagai berikut : (1) Inisiasi Menyusu Dini, (2)
Menyusui secara ekslusif selama 6 bulan, (3) MP-ASI diberikan mulai bayi berumur 6
bulan; dan (4) tetap menyusui hingga anak berusia 24 bulan atau lebih (Kemenkes RI,
2015).
Dalam 5 artikel yang didapatkan menjelaskan bahwa penyuluha menggunaka
media leaflet memliki pengruh dalam peningkatan pengetahuan dan sikap Ibu terkait
ASI Ekslusif. Hal ini sesuai dengan judul literat yang diangkat bahwa penyuluhan
dengan media leaflelet untuk meingkatkan pengetahuan tentang ASI Ekslusif dengan
nilai p= 0,00 dan t= 28,75. Artikel mengenai penyuluhan menggunakan leaflet sudah
cukup kuat menggambarkan yang sesuai dengan artikel-artikel dari sumber yang jelas,
resmi dan terpublikasi secara umum untuk dapat menjadi sumber referensi-referensi
penelitian. Kualitas dan bukti dari literatur-literatur yang didapatkan sudah cukup kuat
namun beberapa variabel literaturnya sedkit/ terbatas yang tidak ditemukan dalam
pencaria menggunakan google/google scolar sehingga masih perlu diadakan penelitian-
penelitian terkait pengetahuan Ibu dan sikap Ibu hubungannya dengan ASI.
Berdasarkan pada kasus tersebut bahwa artikel –artikel ini dapat digali/
dilakukan penelitian selanjutnya untuk menjelaska secara detail hubungan dari ke dua
variabel tersebut. yang mampu mendukung penelitian-penelitian selanjutnya demi
peningkatan kualitas dari referensi terkait hal tersebut
19
BAB V
SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Hasil literatur review ini menunjukan bahwa penyuluhan tentang ASI Ekslusif
menggunakan media leaflet dapat meningktankan pengetahuan dan sikap Ibu . Dalam
literatur review ini baik lieratur judul yang diangkat atau 5 literatur yang didapatkan
rata-rata menggunakan metode eksperimental pre-test dan post-test controlled trial
yaitu menjelaskan antara pengaruh dari kelompok yang mendapatkan perlakuan yang
berbeda
20
DAFTAR PUSTAKA
Astutik dan Reni Yuli. 2014. Payudara dan Laktasi. Salemba Medika. Jakarta
Haryono R, 2014. Manfaat Asi Ekslusif untuk Buah Hati Anda. Gosyen Publishing.
Yogyakarta.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pekan ASI Sedunia (PAS) Tahun 2012 tentang Langkah
Menuju Sayang Bayi. Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2014. Permenkes no.75 tentang Puskesmas. Jakarta. Kemenkes RI.
Prasetyono Dwi Sunar. 2012. Buku Pintar ASI Ekslusif. Diva Pres. Yogyakarta.
Susanti, 2012. Peran Ibu Menyusui yang Bekerja dalam Pemberian ASI Ekslusif bagi
Bayinya. Egalita. Jakarta.
21
22