Anda di halaman 1dari 6

Capulmon

(Capsule Monster)

Ch. 1
Pada suatu hari di suatu pedesaan (bernama Vastiant) yang tenang,
tinggallah seorang anak laki-laki bernama Vanguard. Vanguard adalah anak laki-laki
berusia 7 tahun. Dia memiliki rambut pendek lurus berwarna biru muda langit.
Vanguard memiliki seorang kakak laki-laki kembar yang sangat terkenal di seluruh
dunia bernama Valiant (17 tahun) & Valerant (17 tahun). Valiant & Valerant
merupakan duo pemimpin remaja yang terkuat pertama dalam medan pertempuran.
Bakat bertarung Valiant & Valerant yang luar biasa sudah terlihat sejak usia 3 tahun,
dimana mereka berdua mampu mengalahkan raja babi hutan yang sudah menculik 3
sahabat mereka bernama Ashley, Wartloy, & Barton dengan bantuan partner
mereka bernama Avalon (monster berwujud kucing elemen air dengan membawa
pedang di kedua tangan) & Bigston (monster berwujud kura-kura elemen tanah
dengan membawa tameng besar yang bisa dibagi menjadi dua tameng kecil saat
memasuki mode bertarung).
Semenjak itu, Valiant & Valerant direkrut oleh aliansi terkuat di dunia yang bernama
Vicgard (Victory Guardian). Kebetulan saat itu adalah pemimpin aliansi tersebut
adalah ayah mereka sendiri (Bastian) & teman ayah mereka (Barlock). Bastian
adalah pemimpin utama dalam aliansi Vicgard yang memiliki partner bernama,
Kalios (monster berwujud kuda elemen api) & Lumios (monster berwujud ksatria
elemen listrik). Sedangkan Barlock memiliki Partner bernama Paxer (monster
berwujud beruang membawa kapak elemen daun) & Lulla (monster berwujud
penyihir berelemen space)
Kalios dapat berubah menjadi Kaliofer. Ketika Kaliofer sudah bertumbuh menjadi
sangat kuat & mencapai perubahan di tahap terakhir maka Kaliofer akan berubah
wujud menjadi Kaliofera dan mendapatkan tambahan elemen kegelapan dengan
jurus terkuatnya yaitu Seven Mega Shadow Ball. Selain itu Kaliofera dapat
meningkatkan jurus kecepatan lari yang luar biasa dari 70km/sec menjadi
770km/sec yang bernama Ultra Champion Speed.
Ketika Kaliofera menggunakan jurus gabungan Seven Mega Shadow Ball & Ultra
Champion Speed maka, langit di area tersebut mendadak menjadi gelap akibat
tertutup kumpulan awan gelap yang merupakan keistimewaan dari jurus tersebut. Di
saat yang bersamaan jalan yang dilewati oleh Kaliofera saat berlari menggunakan
jurus Ultra Champion Speed juga akan menghasilkan jejak api neraka yang mampu
menghanguskan musuh yang berada di dekatnya.
Kaliofera sendiri sebenarnya adalah seekor monster kuda api legenda yang sudah
dianggap punah oleh penduduk sekitar 500 tahun lalu. Pertemuan Bastian dengan
Kalios terjadi di dalam hutan ketika Bastian sedang tersesat. Saat itu Bastian secara
tidak sadar telah mengikuti seekor kelinci biru langka yang tidak pernah dilihat
sebelumnya hingga ke tengah hutan untuk dijadikan peliharaan barunya.
Setelah sekian lama, Bastian masih tetap tidak mampu menangkap kelinci biru
hingga akhirnya kelinci biru menghilang ke dalam semak-semak. Tidak lama
kemudian, Bastian tersadar bahwa dirinya telah terpisah sangat jauh dari kelompok
pemburu yang dipimpin oleh ayah Bastian. Demi bisa bertemu dengan ayah &
keluarganya kembali, Bastian berusaha memberanikan diri untuk berjalan
menelusuri hutan seorang diri sambil berusaha mengingat rute pepohonan yang
telah dilalui sebelumnya.
Namun karena tinggi & bentuk pepohonan di dalam hutan hampir serupa maka
Bastian mengalami kebingungan mencari jalan keluar menuju ayah & kelompok
pemburu dari desanya.
Bastian tidak menyerah begitu saja. “Aku harus mencari cara lain untuk
menemukan jalan keluar menuju ayahku & kelompok pemburu ayahku ”
“Sepertinya aku harus berteriak supaya ayah atau anggota kelompok
pemburu ayahku bisa mendengar suaraku”
Tidak lama kemudian Bastian segera berteriak untuk memanggil ayah &
kelompok pemburu ayahnya: “Ayah..ayah… kamu dimana? Aku tersesat”
“Ayahhh…ayah…kamu dimana? Aku terjebak di dalam hutan”. “Ayah..tolong
aku…ayah tolong Bastiannn…”
Sekali lagi Bastian berteriak: “Ayahh..ayah kamu dimana?” “Paman Pepa,
Paman Lucas, Paman Frederick, kalian dimana?” “Adakah dari kalian yang
bisa mendengarkan suaraku?” “Haloooo…kalian dimana Ayah, Paman Pepa,
Paman Lucas, & Paman Frederick??” – Kata Bastian.
Saat Bastian kehilangan jejak kelinci biru yang dikejarnya, tiba-tiba mata Bastian
melihat sebuah anak kuda putih (Kalios) yang terbaring lemah akibat terjebak oleh
jaring dari pemburu liar saat Kalios hendak mencari makan di bawah pohon.
Pada awalnya Bastian kecil sangat ketakutan saat melihat Kalios kecil yang
terbaring lemah di dalam jarring jebakan pemburu liar, namun jiwa menolongnya
jauh lebih tinggi dibandingkan ketakutannya sehingga Bastian kecil memberanikan
diri untuk memotong jaring yang melilit tubuh Kalios kecil dengan sebuah pisau kecil
peninggalan Kakek Bastian.
“Tenang lah kuda kecil, aku akan segera menolongmu”. “Bertahanlah
sebentar, aku tidak akan membiarkanmu sakit berlama-lama” – Kata Bastian
“Tolong berikan aku kekuatanmu kakekkk…agar aku bisa menyelamatkan
hewan malang ini” “Tolong bantu aku, kakekkkk…” - Teriak Bastian
Tidak lama kemudian, tiba-tiba bayangan Kakek Bastian muncul sambil
berkata: “Kamu anak yang baik Bastian, Kakek akan membantumu
menyelamatkan hewan malang ini”
Bastian yang kaget langsung melompat sampai terguling ke belakang dari
posisi jongkoknya. “Ka..ka…kakek Flare, apa benar itu kau?” – Tanya Bastian
sambil terbata-bata.
Kakek Bastian (Flare) pun menjawab sambil tersenyum: “Tentu saja ini kakek
Flaremu tercinta, Bastian sayang” “Lama sekali tidak berjumpa ya, cucu
kesayangan kakek”
Lalu flashback kenangan indah muncul di pikiran Bastian dengan Kakek Flare,
dimana Kakek Flare telah mengajarkan banyak hal kepada Bastian sejak dia lahir
hingga berusia 6 tahun sebelum akhirnya sang Kakek meninggal dunia. Kakek Flare
sebenarnya adalah orangtua dari ayah Bastian yang merupakan 7 penjaga
legendaris dari mitos yang telah dipercaya masyarakat di desa Vastiant. Kakek Flare
meninggal dalam pertempuran setelah berjuang bersama 6 penjaga legendaris dari
6 desa lainnya melawan amarah dari Naga Draconiac.
Kemarahan Naga Draconiac diawali oleh sekelompok kegelapan beranggotakan 13
orang bernama Disaster Destoyer dengan pemimpin tertinggi dipegang oleh
Viscount mengusik ketenangan Naga Draconiac yang sedang tidur. Viscount yang
berambisi menguasai dunia akhirnya memenangkan peperangan melawan Naga
Draconiac setelah 3 hari 3 malam lamanya dengan ketiga rekannya , mengalahkan
& menghinoptisnya menjadi hewan peliharannya. memenangkan peperangan
melawan Naga Draconiac menggunakan kekuAnggota dari kelompok Disaster
Destroyer sebenarnya kumpulan dari orang-orang dari 7 desa di dunia yang tidak
puas dengan posisi mereka di masing-masing desa. adalah berambisi untuk
menguasai dunia
Bastian yang kaget pun langsung menjatuhkan pisau peninggalan kakeknya &
berusaha memeluk bayangan kakek tercinta dengan kedua tangannya. “Aku,
merindukanmu Kakek…huhuhu” – Kata Bastian sambil menangis dengan keras
Namun bayangan Kakek tidak dapat dipeluk oleh Bastian karena bayangan kakek
hanya berupa kumpulan cahaya kecil yang membentuk wajah & tubuh sang Kakek.
“Kakek juga sangat merindukanmu, Bastian sayang” “Maafkan Kakek ya
karena kakek sudah tidak bisa menemanimu bermain lagi”– Kata Bayangan
Kakek
Lalu Bastian menjawab lagi dengan sambil menahan tangisnya. “Ke..kenapa
aku tidak bisa memeluk Kakek?”
Lalu Bayangan Kakek Bastian menjawab: “Kakek telah tiada, ini Kakek
diberikan kesempatan untuk bertemu denganmu oleh Dewa untuk
membantumu menolong hewan malang ini saja” “Setelah itu Kakek akan
kembali menghilang untuk tinggal bersama para dewa” “Ayo cepatlah Bastian,
kita harus menolong hewan malang ini secepat yang kita bisa”
Lalu Bastian menjawab lagi dengan sambil menahan tangisnya, berteriak
dengan semangat. “Baiklah! Kakek, mari kita selamatkan hewan malang ini
bersama-sama!!!”
Disaat yang bersamaan ternyata pisau peninggalan Kakek Bastian tiba-tiba bersinar
terang saat berada di dekat Kalios. Kalios pun seolah merasakan ada ikatan batin
yang kuat antara dirinya dengan pisau peninggalan Kakek Bastian sehingga
tubuhnya juga ikut bersinar & bergerak. Segera setelah semua lilitan jaring di tubuh
Kalios terbuka, pisau peninggalan Kakek secara perlahan mulai menghilangkan
sinarnya. Begitu pula dengan tubuh Kalios yang mulai menghilangkan sinarnya.
Di saat yang bersamaan, Bayangan Kakek Bastian mulai menghilang sambil
berkata: ”Kamu telah bertumbuh menjadi anak yang baik & kuat, Bastian.
Kakek, Bangga kepadamu”
Lalu Bastian pun menjawab: “Terima kasih atas bantuannya Kakek, Bastian
sayang kakek”
Sebelum menghilang untuk selamanya, Bayangan Kakek menitipkan 2 pesan
terakhir, kepada Bastian kecil:
“Jaga & sayangilah kedua orangtuamu, Bastian” “Jaga & rawat hewan malang
ini juga dengan baik-baik ya Bastian” “Sampai jumpa cucu kesayangan
Kakek”
Lalu Bastian menjawab: “Baik Kakek, Bastian pasti akan menjaga orangtua &
hewan malang ini dengan sebaik mungkin!”
“Bastian sayangggg…..Kakekk” “Sampai jumpa Kakekk…Dadahh kakek”–
Teriak Bastian
Tidak lama kemudian bayangan Kakek menghilang sepenuhnya. Lalu Bastian
kembali fokus menolong Kalios malang yang masih terbaring lemah. Kemudian
Bastian segera mengangkat tubuh Kalios dengan sangat lembut menuju mata air
terdekat sambil mencoba memberi minum kepada Kalios kecil dengan
menggunakan kedua tangannya.
“Bertahanlah kawan, aku akan mencoba menolongmu semampuku” – Kata
Bastian kepada Kalios
Tidak lama kemudian Bastian menemukan mata air dewi Aphrodite, dimana mata air
ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai mata air penyembuh segala luka fisk yang
dengan meminumnya beberapa teguk dalam waktu singkat. Mata air Aphrodite ini
memiliki dua patung wanita membawa cawan besar dengan pose menuangkan air
yang berdiri tepat dibawah air terjun. Masyarakat memberikan penghormatan
kepada dewi Aphrodite & Athena karena telah menolong mereka saat wabah
kelaparan, dimana pada saat itu ladang di kebun masyarakat mengalami kekeringan
yang mengakibatkan tanaman padi & kentang menjadi mati semua.
“Wah kebetulan, kita menemukan mata air dewi Aphrodite, kawan. Mata air
dipercaya oleh penduduk kami sebagai mata air yang bisa menyembuhkan
segala luka hanya dengan meminumnya beberapa teguk”. “Dulu ayahku
pernah membawa aku ke tempat ini waktu aku sangat kecil”. – Kata Bastian
“Dewi Aphrodite berada di sebelah kiri tepat di hadapan kita, dengan
memakai selendang campuran biru & putih yang sangat indah. Sedangkan
dewi Athena berada di sisi kanan kita dengan memakai selendang merah &
kuning juga sangat cantik”. “Semoga mata air ini bisa menyembuhkan luka
yang kau alami ya, kawan”. “Ini minumlah beberapa teguk air dari mata air ini,
kawan”. – Kata Bastian
Secara perlahan mata Kalios pun mulai terbuka & mulai melihat Bastian yang duduk
disampingnya sambil memberinya minum melalui tangannya. Setelah tubuhnya
merasa sedikit baikkan, Kalios pun berusaha berdiri dengan keempat kakinya seperti
sedia kala, namun tubuhnya yang masih lemah membuat Kalios terjatuh tidak
berdaya lagi. Dengan segera Bastian kecil memberikan pil buatan desanya yang
mampu menyembuhkan semua luka secara instan.
“Sepertinya mata air ini tidak bisa membantu memulihkan lukamu dengan
cepat ya?” “Apakah kau makhluk yang bukan berasal dari bumi ini?” “Baiklah,
aku akan mencoba memberikanmu sebuah pil buatan yang sangat terkenal di
desa kami. Semoga pil ini bisa membantu kamu pulih dari lukamu ya kawan
kecil. Ayo, coba makanlah pil ini, kawan”
Setelah pil penyembuh ditelan habis oleh Kalios, Kalios pun langsung melompat
berdiri dan dia lari berputar-putar mengelilingi beberapa pohon di sekitarnya lalu
kembali lagi ke hadapan Bastian. Bastian yang melihat Kalios berlari-lari turut
merasakan kesenangan yang luar biasa karena dia mampu untuk menyelamatkan di
hutan
“Wahhhh, kamu sudah sehat kembali ya, kawan. Senang bisa menolongmu”
– Kata Bastian kepada Kalios.
Kalios yang masih penasaran dengan sosok manusia asing yang telah mau
berusaha keras menolongnya, sehingga Kalios mencoba memberanikan diri untuk
mendekati tubuh Bastian secara perlahan dengan sisa jarak 2 meter. Lalu Kalios
berusaha memejamkan matanya sambil mengeluarkan jurus Aura Sphere. Aura
Sphere dapat digunakan dalam dua mode yaitu mode tenang & bertarung.
Dalam mode tenang, jurus ini digunakan untuk berinteraksi dengan makhluk hidup
lainnya. Makhluk hidup yang sedang berinteraksi ini akan saling mengeluarkan aura
khusus di tubuh mereka. Dalam mode bertarung, jurus Aura Sphere akan
mengeluarkan 3 bola api berukuran diameter 2 meter yang bisa menembakkan sinar
sejauh 10 meter. Tidak lama kemudian tubuh Kalios mengeluarkan aura merah gold
& tubuh Bastian mengeluarkan aura merah api. Bastian menjadi kebingunan setelah
tubuhnya mengeluarkan aura merah api sehingga Bastian bertanya kepada Kalios:
“Hei, apa yang kau lakukan kepadaku kawan kecil? Mengapa tubuhku
mengeluarkan cahaya merah aneh ini?” – Tanya Bastian kepada Kalios
Tidak lama kemudian mata Kalios yang telah tertutup berubah menjadi mata putih
yang hanya dimiliki oleh hewan-hewan mitos saja. Mata ini digunakan oleh Kalios
untuk melakukan screening kepada tubuh Bastian secara keseluruhan untuk
menentukan apakah Bastian adalah makhluk yang jahat atau baik. Hasilnya adalah
Bastian menampilkan aura api membara yang positif saat Bastian sedang
bersemangat atau marah
Setelah melakukan screening tubuh Bastian secara keseluruhan, Kalios tidak
menemukan bahwa adanya aura jahat dalam tubuh Bastian sehingga Kalios mulai
untuk menghentikan jurus Aura Spherenya. Seketika mata putih Kalios berangsur
menghilang & Kalios mulai membuka matanya perlahan kembali seperti sedia kala.
saat Kalios sedang mencari makan. Bastian sedang menemani ayahnya berburu
dengan para penduduk desa lainnya. Penduduk sekitar menganggap bahwa Bastian
merupakan utusan dewa karena hanya Bastian kecil saja yang memiliki kemampuan
untuk menjinakkan kalios seorang sendiri dengan menggunakan sebuah siulan
sederhana.
Di sisi lain, Lumios adalah monster ksatria dengan sebuah pedang & tameng yang
bisa digabungkan menjadi satu saat dibawa di belakang punggung. Lumios memiliki
tanda petir di dahinya saat dia lahir. Tanda petir di dahi Lumios dapat berubah
bentuk & bertambah banyak menyebar ke seluruh tubuh seiring dengan bertambah
kuat kekuatan yang dimilikinya. Lumios dapat berubah menjadi Ludiosol &
Luciosoltnite. Ketika Lumios mencapai puncak perubahan wujudnya & menjadi
Luciosoltnite, maka Luciosoltnite akan mendapatkan tambahan elemen baru yaitu
fighting. Tubuh Luciosoltnite akan bertumbuh menjadi ksatria kerajaan setinggi 3
meter bertubuh gagah lengkap dengan topeng kerjaan.

Tubuh Luciosoltnite memiliki keistimewaan khusus dimana dia akan memakai baju
perang turunan kerajaan kuno yang dibalut dengan kulit naga sekelilingnya yang
mementalkan berbagai serangan fisik & semua elemen pada musuhnya. Selain itu
pedang & tameng yang dimiliki Luciosoltnite akan berubah menjadi besar sebesar 3x
lipat tubuh dirinya saat mode bertahan. Pedang & tameng dapat dirubah menjadi
kecil kembali & bisa digandakan mejadi 2 sama rata di tiap tanganya saat mode
bertarung
Ketika Kaliodra berlari maka langit mendadak menjadi gelap sehingga musuh tidak
akan mampu melihat kehadiran Kaliodra yang sedang berlari. Selain itu Kaliodra
juga memiliki tendangan kaki yang mampu mementalkan musuh sejauh 100 meter

Nixgard adalah monster naga cahaya bertubuh putih bersih dengan tanda petir di
kedua tangannya yang memiliki kekuatan badai listrik 100.000 watt.
Nixgard adalah naga legenda bertipe cahaya & listrik yang mampu berubah menjadi

Anda mungkin juga menyukai