Anda di halaman 1dari 35

Pertemuan 11

Perlindungan Anak
SILABUS KEG. PEMBELAJARAN SOTH
PERTEMUAN KOMPETENSI INDIKATOR ALOKASI
MATERI POKOK
KE DASAR PENCAPAIAN WAKTU

Peserta (orangtua
yang memiliki anak
1. Jenis-jenis kekerasan
usia dini) dapat
pada anak dan akibatnya
memahami: tentang
2. Pencegahan kekerasan
hak anak, ancaman
Melaksanakan pada anak
11 bahaya fisik dan non 2 JP
Perlindungan Anak 3. Tindakan yang harus
fisik bagi anak usia
dilakukan jika
dini, dan jenis-jenis
mengetahui terjadi
kekerasan dan
kekerasan
perlindungan diri
anak usia dini.
TAHAPAN KEGIATAN
1. Pembukaan dan tinjauan kembali (10 menit)
2. Pengenalan Topik (10 menit )
3. Kegiatan Inti ( 60 menit)
4. Kesimpulan (10 menit)
5. Pengisian KKA/Kartu Kembang Anak (20 menit)
6. Penyampaian Tugas Rumah (5 menit)
7. Penutup (5 menit)
1. PEMBUKAAN
• Mengucapkan salam, menanyakan kabar peserta, mengucapkan terima
kasih atas kehadiran peserta
• Menyanyikan Lagu : Indonesia Raya, Mars PKK dan Mars SOTH
• Menyampaikan Tujuan:

1. Meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai hak anak.


2. Meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai perlindungan anak
3. Meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai bagaimana anak dapat
berpartisipasi dalam hidupnya
• Meminta peserta untuk mempimpin doa sebelum memulai kegiatan lalu
mengucapkan terima kasih kepada peserta yang telah memimpin doa
• Mengingatkan tentang KB (menanyakan peserta sudah berKB/belum, yang
belum disarankan menggunakan KB jangka panjang yaitu spiral/IUD,
implan/susuk, vasektomi dan tubektomi, atau konsultasi dengan bidan
mengenai KB yang cocok)
• Mengajak peserta melakukan salam BKB, Salam KB, Yel Yel SOTH
SALAM BKB:
“Orangtua Hebat”
“Balita Cerdas”
“Keluarga Bahagia”
SALAM KB
“Dua anak lebih sehat, dahsyat!”
YEL YEL SOTH
“Mau jadi orangtua hebat? Ayo ke SOTH!”
• Mengajak peserta untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari pada
Pertemuan sebelumnya.
• Jika tidak ada yang ingat, kader mengingatkan kembali secara umum apa
saja yang sudah dipelajari pada Pertemuan sebelumnya yaitu: Orang tua
tidak boleh menganggap tabu untuk membicarakan tentang kesehatan
reproduksi.
• Menanyakan peserta apakah sudah mengerjakan tugas rumah
• Meminta beberapa orang peserta menceritakan bagaimana ia telah
melakukan tugas rumahnya
MENGERJAKAN
SOAL PRE TEST
2. PENGENALAN TOPIK
• Mengajak peserta untuk melakukan “Tepuk Hak Anak” dengan
gerakan. Lirik dan gerakannya adalah sebagai berikut:
Tepuk hak anak…(tepuk tangan tiga kali)
Hak Hidup… (tangan membentuk segitiga di atas kepala)
Tumbuh Kembang… (tangan melebar ke samping)
Perlindungan… (tangan disilang di depan dada)
Partisipasi… (tangan digerakan untuk mengajak)
Yes…yes..yes… (kedua tangan mengepal)
• Memperkenalkan jenis-jenis hak anak dan contohnya
sebagai berikut:
1. Hak Hidup
• Pemeriksaan kesehatan rutin sejak anak dalam kandungan.
• Memberikan makan dan minum yang sehat dan cukup bagi
anak
2. Hak Tumbuh Kembang
• Pemenuhan gizi seimbang (makanan pokok, lauk pauk,
buah-buahan, sayuran) untuk anak.
• Memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan
pendidikan sesuai usianya
3. Hak Perlindungan
• Memastikan anak mempunyai akta kelahiran.
• Memastikan anak terhindar dari kekerasan.
• Memastikan lingkungan yang aman di sekitar anak
(misalnya bahaya dari bendabenda di sekitar seperti
perabot rumah tangga dan bahan kimia termasuk bahaya
listrik)
4. Hak Partisipasi
• Anak diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan
keluarga dan kemasyarakatan.
• Anak diberikan kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya
3. KEGIATAN INTI
• Mengenalkan jenis-jenis kekerasan pada anak dan
akibatnya
Jenis-jenis kekerasan:
1. Pengabaian/penelantaran
2. Kekerasan fisik
3. Pelecehan emosional/psikologis
4. Pelecehan seksual anak
5. Akibat kekerasan pada anak
PENELANTARAN PADA ANAK
KEKERASAN FISIK
KEKERASAN EMOSIONAL
PELECEHAN SEKSUAL
AKIBAT KEKERASAN PADA ANAK
Kader membacakan cerita animasi
“Menjadi Contoh bagi Anak (Dampingi Anak
Saat Menonton TV)”
.
• Kader bertanya pada peserta apa yang dilihat pada film tersebut, lalu
tanyakan: “Sikap tokoh Papa dalam sinetron tersebut termasuk contoh
kekerasan apa?”
• Dengarkan pendapat beberapa orang peserta
• Sampaikan kesimpulan cerita:
“Sikap tokoh Papa dalam sinetron adalah termasuk kekerasan
emosional/psikologis, karena membentak anak dapat melukai perasaan
anak bahkan dapat merusak sel-sel otak anak”. “Tanpa sadar kita sebagai
orangtua mungkin sering membentak anak, dengan tujuan agar anak
patuh, tapi yang terjadi malah anak merasa sedih, takut bahkan bisa
melawan apa yang dikatakan orangtua. Kekerasan tidak pernah
menyelesaikan masalah, justru menambah masalah baru yang
berdampak buruk terhadap anak”.
Diskusi Kelompok
• Kader membagi peserta menjadi 4 kelompok
• Waktu diskusi 20 menit, presentasi hasil masing-masing kelompok 5 menit
• Kelompok 1
Apa yang harus dilakukan orangtua untuk menghindari melakukan kekerasan pada
anak: pengabaian/penelantaran, kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan
seksual terhadap anak?
• Kelompok 2
Apa yang harus dilakukan jika mengetahui ada anak yang terlantar, mengalami
kekerasan fisik, emosional dan kekerasan seksual di lingkungan tempat tinggal?
• Kelompok 3
Apa saja benda-benda berbahaya atau kondisi berbahaya yang ada di rumah yang
perlu dijelaskan kepada anak bahwa benda atau kondisi tersebut berbahaya?
Kelompok 4
Apa yang harus dilakukan orangtua dan masyarakat untuk membuat lingkungan aman
dari kekerasan pada anak?
Kunci Jawaban Hasil Diskusi (1)
• Kelompok 1: Apa yang harus dilakukan orangtua untuk:
Menghindari pengabaian/penelantaran terhadap anak?
• senantiasa memberikan perhatian kepada anak, memperhatikan
kebutuhan fisik anak (makan, tempat tinggal, sarana bermain) dan
kebutuhan mental anak (memberikan pelukan, kata-kata positif dan
penuh kasih sayang).
Menghindari melakukan kekerasan fisik pada anak?
• memperbanyak sabar, menggunakan disiplin positif dalam mengatasi
perilaku anak (dengan mebuat aturan bersama anak, menjalan peraturan
yang dibuat bersama, perkataan positif dalam menyelesaikan masalah
dengan anak), selalu mengingat dampak buruk dari kekerasan fisik pada
anak.
Kunci Jawaban Hasil Diskusi (2)
Menghindari anak dari pelecehan emosional seperti penghinaan dari temannya atau
dari anggota keluarga lainnya?
• mengajarkan anak untuk berani mengatakan “tidak” kepada orang yang menghina
atau melecehkannya, tumbuhkan rasa percaya diri pada anak dengan memuji hal baik
yang ada pada anak, ajarkan anak untuk selalu bercerita tentang kegiatannya sehari-
hari.
Menghindari anak dari pelecehan seksual?
• Ajarkan anak jenis sentuhan yang baik dan tidak baik, sentuhan baik misalnya
bersalaman, mengusap rambut, sentuhan yang tidak baik misalnya sentuhan di
anggota tubuh yang ditutupi baju, sentuhan pada anggota tubuh dari lutut hingga
bahu, termasuk alat kelamin.
• Ajarkan anak anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh dipegang orang selain orang
tua/pengasuh.
Kunci Jawaban Hasil Diskusi (3)
Kelompok 2: Apa yang harus dilakukan jika mengetahui ada anak yang
terlantar, mengalami kekerasan fisik, emosional dan kekerasan seksual di
lingkungan tempat tinggal?
• melindungi identitas dan diri anak yang menjadi korban, menenangkan
keluarga/orangtua anak yang menjadi korban, melaporkan kepada pihak
berwajib
• memastikan luka fisik anak bisa segera diatasi
• menenangkan jiwa anak yang menjadi korban, menginformasikan kepada
orangtua anak yang menjadi korban (jika buka orangtuanya sebagai
pelaku), jika orangtua sebagai pelaku maka segera laporkan pada pihak
berwajib.
Kunci Jawaban Hasil Diskusi (4)
Kelompok 3: Apa saja benda-benda berbahaya atau kondisi berbahaya
yang ada di rumah yang perlu dijelaskan kepada anak bahwa benda atau
kondisi tersebut berbahaya?
• Benda berbahaya: Alat listrik, stop kontak, air panas, benda tajam, bahan
kimia, benda mudah pecah, dan lainnya.
• Kondisi berbahaya: sumur berdinding rendah, jurang, sungai, lubang di
pekarangan, dan lainnya.
• Jelaskan kepada kenapa benda dan kondisi tersebut berbahaya bagi anak,
sehingga anak mengerti kenapa ia harus menghindari benda dan kondisi
tersebut.
Kunci Jawaban Hasil Diskusi (5)
Kelompok 4: Apa yang harus dilakukan orangtua dan masyarakat untuk
membuat lingkungan aman dari kekerasan pada anak?
• mengawasi kegiatan anak-anak di lingkungan tempat tinggal, memastikan
selalu ada orang dewasa/orangtua yang mendampingi anak-anak saat
bermain, membuat aturan di masyarakat tentang pencegahan kekerasan
terhadap anak.
• Kader meminta 3 orang peserta untuk
membacakan/menyampaikan informasi tentang pencegahan
kekerasan pada anak serta tindakan yang harus dilakukan jika
mengetahui terjadi kekerasan seperti yang ada di Buku KIA tahun
2015 halaman 84-87, jika tidak ada Buku KIA, maka bisa
menyampaikan informasi berikut (slide selanjutnya)
4. KESIMPULAN
• Kader meminta peserta menyampaikan apa yang dipelajari hari ini
• Kader menyampaikan kesimpulan
1. Ada 4 hak anak, hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak
partisipasi, hak anak dilindungi oleh Undang-Undang, orangtua berkewajiban
memenuhi hak anak.
2. Ada 4 jenis kekerasan pada anak yaitu; kekerasan fisik, pelecehan emosional/
psikologis, pelecehan seksual, pengabaian/penelantaran. Kekerasan pada anak
akan berakibat buruk, bisa melukai fisik anak bahkan hingga kematian dan
mengganggu perkembangan jiwa anak.
3. Semua anak di Indonesia dilindungi oleh Undang-Undang nomor 35 tahun 2014
tentang Perlindungan Anak, sehingga siapapun yang melakukan kekerasan pada
anak, termasuk orangtua anak sendiri, akan berhadapan dengan hukum dengan
ancaman pidana/kurungan (pasal 77 b UU no.35 tahun 2014).
Mengerjakan
Soal Post Test
5. PENGISIAN KKA
6. PENYAMPAIAN TUGAS RUMAH
1. Menstimulasi (memberikan rangsangan) perkembangan anak
sesuai hasil dari KKA.
2. Menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan emosional
(membentak, memarahi, mencela) dan tidak melakukan kekerasan
fisik (mencubit, memukul, menjewer, dan lainnya) kepada anak.
3. Memeluk anak selama 10 hitungan atau sampai anak ingin
melepaskan pelukan di lakukan setiap hari.
4. Menginformasikan kepada anak benda dan kondisi berbahaya yang
ada di rumah.
7. PENUTUP

• Kader bertanya tentang rencana pertemuan


berikutnya (hari, tanggal, waktu dan tempat)

• Kader mengingatkan tentang KB dan mengingatkan


4T
1. Terlalu muda (usia di bawah 21 tahun)
2. Terlalu tua (usia di atas 35 tahun)
3. Terlalu sering/dekat (Jarak ideal antar kelahiran anak
adalah 3-5 tahun).
4. Terlalu banyak (memiliki lebih dari dua orang anak)”.
Salam BKB!

Orang Tua Hebat


Balita Cerdas
Keluarga Bahagia!
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai