Anda di halaman 1dari 69

SEKOLAH

ORANGTUA HEBAT
(SOTH) dan
SEKOLAH LANSIA
TANGGUH (SELANTANG)
DISAMPAIKAN DALAM ORIENTASI SOTH DAN SELANTANG
SWISS BELLIN, MALANG, 1 – 2 AGUSTUS 2022
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA TIMUR
LATAR BELAKANG
KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anak, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya serta
merupakan forum pendidikan yang pertama dan utama
utama dalam sejarah hidup sang anak yang
menjadi
.
dasar penting dalam pembentukan karakter manusia
itu sendiri

Hidup Berencana Itu


Hidup Berencana Itu
RPJMN 2020 - 2024
1. Pembangunan SDM yang berkualitas
2. Pembangunan karakter bangsa
3. Penguatan ketahanan, kualitas, dan peran keluarga
dan masya- rakat dalam Pembentukan Karakter
Sejak Dini
4. Peran serta keluarga dalam lingkungan keluarga yang
ramah lansia untuk menjadikan lansia sehat, aktif, mandiri
dan produktif
TANTANGAN KELUARGA INDONESIA
01 Meningkatnya Pernikahan Dini

02 Meningkatnya Perceraian
Rendahnya pengetahuan orangtua
03 dalam pengasuhan yang baik dan
benar
04 Penduduk Lansia Meningkat

Angka Harapan Hidup


05
Meningkat
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN
1. Penguatan Komitmen Pengelola dan
pelaksana
2. Pengembangan kemitraan
3. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan
4. Pemberdayaan keluarga
STRATEGI
1. Meningkatkan advokasi dan dukungan keber-
langsungan program
2. Meningkatkan peran mitra
3. Meningkatkan peran dan fungsi BKB - BKL
4. Memberdayakan keluarga yang mempunyai
Balita dan Lansia
5. Menyelenggarakan pembinaan monitoring dan
evaluasi
MEKANISME KEGIATAN
Pengertian Sekolah Orang Tua Hebat
adalah proses belajar mengajar untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan orang tua dalam pengasuhan untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang dan pembentukan karakter positif anak di kelompok BKB
PERSIAPAN
1. Koordinasi dengan Perguruan Tinggi
2. Koordinasi dengan TP-PKK Kab/Kota
3. Pemetaan Potensi dan sasaran
(ketersediaan tenaga PKB, Kader dan
tempat/kelas, minat dari sasaran)
Lanjutan

4. Sosialisasi Sekolah orangtua Hebat


pada calon fasilitator dan calon
peserta serta pengambil kebijakan
5. Pelatihan Calon fasilitator Sekolah
Orangtua Hebat (untuk kelas Non
COE)
6. Persiapan administrasi
PELAKSNAAN
1. Pertemuan sebanyak 14 kali (Pertemuan
pertama pengenalan, pre test awal (dihadiri
suami/istri) dilanjutkan pada pertemuan 2 – 13
materi pertemuan 13 pertemuan modul BKB) .
Diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan
2. Pada pertemuan ke 4 (empat) materi 3 : Peran
Orangtua dan keterlibatan ayah dalam Pengasuhan
untuk dihadiri suami/istri masing-masing.
3. pertemuan terakhir (13) dilanjutkan evaluasi
dan post test akhir
4. Setiap pertemuan ada pre test dan post test
sesuai materi khusus di pertemuan hari tersebut
lanjutan
5. Fasilitator Utama adalah fasilitator dari
Kab/Kota masing-masing (Kader, PKB dan
OPD KB Kab/Kota)
6. Fasilitator pendamping dari BKKBN Jatim
7. Wisuda dilaksanakan secara serentak untuk
seluruh kelas yang ada diKab/Kota masing-
masing (bagi Kab/Kota yg akan
melaksanakan wisuda bisa pinjam Toga ke
bidang KS-PK Jatim
lanjutan
8. Seluruh peserta akan dibekali materi 1000
HPK dan materi BKB 13 pertemuan
9. Biaya pelaksanaan bersumber dari
Kab/Kota masing-masing
10.Jumlah peserta maksimal 30 orang per
kelas
TATA TERTIB
KRITERIA PESERTA
• Keluarga yang mempunyai anak usia 0 – 6
Tahun
• Bersedia menyebarluaskan informasi tentang
pengasuhan di lingkungan masing-masing
• Bersedia mengikuti kegiatan belajar mengajar
dari awal sampai selesai (sesuai jadwal)
• Memiliki minat terhadap pembinaan tumbuh
kembang balita dan anak
• Anggota kelompok BKB aktif
PERLENGKAPAN PESERTA
1. Biodata Peserta
2. Surat Pernyataan Sanggup Mengikuti Sekolah
Orangtua Hebat
3. Surat Pernyataan Dukungan dari
Pasangan/keluarga
4. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
sesuai kesepakatan
KELULUSAN PESERTA
• Peserta yang tidak hadir sebanyak 2 pertemuan
dinyatakan tidak lulus (hanya mengikuti kurang dari 12
kali pertemuan )
• Peserta mengerjakan tugas rumah yang diberikan
fasilitator
• Nilai evaluasi akhir minimal 60 (cukup)
• Peserta yang dinyatakan lulus akan diwisuda dan
mendapatkan piagam kelulusan yang di tanda tangani
Ketua TP-PKK Kab/Kota, Kadis OPD-KB Bupati/Walikota
dan UNIVERSITAS PENDAMPING) Pertimbangkan
lanjutan
• Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur
Menyiapkan sarana dan pra sarana proses
wisuda (Toga dll)
MENDATA PESERTA
1. Mengisi Biodata Peserta
2. Menandatangani kesediaan mengikuti
kegiatan secara penuh (suami/istri/Nenek
dll
3. Menandatangani surat pernyataan
dukungan dari suami/keluarga
4. Mengikuti tata tertib yang telah ditentukan
KURIKULUM
 MATERI September ........ .......
Pertemuan Awal : Sosialisasi, pengisian 3 formulir
Pertemuan 1: Perencanaan hidup berkeluarga dan
                       
harapan orangtua terhadap masa depan anak.
Pertemuan 2: Memahami konsep Diri yang positif dan
                       
konsep pengasuhan.
Pertemuan 3: Peran orangtua dan keterlibatan ayah
                       
dalam pengasuhan.
Pertemuan 4: Menjaga kesehatan anak usia dini.
                       
Pertemuan 5; Pemenuhan Gizi Anak Usia Dini.
                       
Pertemuan 6: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
                       
Pertemuan 7: Stimulasi Gerakan Kasar dan Gerakan
                       
Halus.
Pertemuan 8: Komunikasi Aktif, Komunikasi Pasif dan
                       
Kecerdasan.
Pertemuan 9: Menolong diri sendiri dan tingkah laku
                       
sosial.
Pertemuan 10; Pengenalan kesehatan reproduksi pada
                       
anak usia dini.
Pertemuan 11; perlindungan dan partisipasi anak.
                       
Pertemuan 12: menjaga anak dari pengaruh media.,
                       
Pertemuan 13: pembentukan karakter anak usia dini.
                       
Penilaian Akhir
                       
PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERTEMUAN AWAL
Pertemuan 1
(dihadiri suami/istri)
MATERI

1. Pengenalan Sekolah Orang Tua Hebat


(SOTH)
2. Mengisis biodata
3. Mengisi Form kesanggupan hadir penuh
4. Mengisi form dukungan suami/istri
5. Pre test awal (materi total)
MATERI INTI
13 PERTEMUAN
(pertemuan ke 2 – 14)
Pertemuan 1 : Perencanaan hidup berkeluarga dan
harapan orangtua terhadap masa depan anak

 Membahas delapan fungsi keluarga


 Membahas cara menciptakan keluarga berkualitas
 Membahas perlunya orangtua memiliki harapan
positif terhadap masa depan anak dan cara
menerapkan pola pengasuhan baru yang bisa
mendukung keberhasilan anak di kemudian hari;
 Membahas cara menggunakan metode KB yang tepat;
Pertemuan 2 : Memahami konsep diri yang
positif dan konsep pengasuhan
 Membahas pengertian konsep diri
 Membahas cara melihat diri secara positif
sebagai modal dalam pengasuhan
 Membahas cara orangtua mengembangkan
kepercayaan diri
 Mendiskusikan pola asuh yang baik dan tepat
 Mendiskusikan pembentukan konsep diri
anak
Pertemuan 3 :
Peran Orangtua dan keterlibatan ayah dalam
Pengasuhan;

 Membahas pola pengasuhan yang efektif


 Membahas peran ayah dan perlunya
melibatkan ayah dalam pengasuhan

 Mempraktikan upaya yang bisa dilakukan


ayah agar terlibat dalam pengasuhan
Pertemuan 4 :
Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini;
 Membahas Kegiatan rutin yang dilakukan
orang tua untuk menjaga kesehatan saat
kehamilan, saat anak masih bayi, dan saat
anak sudah besar
 Membahas jenis-jenis penyakit yang sering
terjadi pada anak usia dini
 Membahas cara penanganan penyakit pada
anak usia dini
Pertemuan 5 :
Pemenuhan Gizi Seimbang Anak Usia Dini

 Membahas pentingnya IMD, ASI Eksklusif,


dan MP ASI
 Membahas tata cara pemberian MP ASI yang

tepat
 Mempraktikan cara pembuatan menu

makan seimbang untuk balita


 Membahas jenis-jenis makanan tidak sehat

dan cara pencegahan


Pertemuan 6 :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Membahas pentingnya menjaga kebersihan
anak setiap hari
 Membahas cara perawatan gigi
 Mempraktikan cara perawatan gigi
 Membahas cara menggunting kuku dan
menjaga kebersihan lingkungan
 Mempraktikan cara mencuci tangan
menggunakan sabun
Pertemuan 7
Stimulasi Gerakan Kasar dan Gerakan Halus

 Membahas perkembangan anak pada


aspek gerakan kasar dan gerakan halus;
 Membahas cara menstimulasi gerakan
gasar dan gerakan halus;
 Mempraktekan cara melakukan stimulasi
gerakan kasar dan gerakan halus pada
balita menurut kelompok umur anak;
Pertemuan 8
Komunikasi Aktif, Komunikasi Pasif dan Kecerdasan

 Membahas perkembangan anak pada aspek


komunikasi aktif, komunikasi pasif dan
kecerdasan;
 Membahas cara menstimulasi
perkembangan komunikasi aktif,
komunikasi pasif dan kecerdasan;
 Mempraktekan cara melakukan stimulasi
menurut kelompok umur anak.
Pertemuan 9
Stimulasi rangsangan kemampuan menolong
diri sendiri dan tingkah laku sosial;
 Membahas perkembangan anak pada aspek
kemampuan menolong diri sendiri dan
tingkah laku sosial;
 Membahas cara melakukan stimulasi
kemampuan menolong diri sendiri dan
tingkah laku sosial;
 Mempraktekan cara melakukan stimulasi
sesuai dengan kelompok umur anak
Pertemuan 10
Pengenalan kesehatan reproduksi anak usia
dini;

 Membahas tentang fungsi dan


kesehatan reproduksi anak usia dini
 Membahas cara mencegah terjadinya
kekerasan seksual pada anak
Pertemuan 11 :
Perlindungan Anak
 Membahas tentang hak anak
 Membahas tentang ancaman bahaya
fisik dan non fisik bagi anak usia dini
 Membahas jenis-jenis kekerasan dan
perlindungan anak usia dini
Pertemuan 12
Menjaga Anak dari Pengaruh Media
 Membahas tantangan pengasuhan anak di era layar.
 Membahas dampak positif dan negatif era layar
pada perkembangan anak.
 Membahas tanda-tanda anak yang kecanduan
media dan gawai, dan membutuhkan bantuan
pendampingan.
 Membahas peran orang tua dalam mendampingi
anak ketika atau pada saat menggunakan media
 Peserta dapat menyusun contoh rencana kegiatan
pendampingan pada saat penggunaan media
Pertemuan 13
Pembentukkan karakter Anak Sejak Dini
 Membahas konsep dasar karakter.
 Mendiskusikan
peran orang tua dalam
membentuk karakter anak
 Mempraktekkan/mencontohkan cara-
cara membentuk karakter anak
Penilaian selama proses pembelajaran

ADA 2 JENIS PRE TEST DAN POST TEST :


1. Keseluruhan (diawal dan diakhir)
setelah proses belajar mengajar seluruh kurikulum selesai
dilakukan dengan memberikan soal-soal yang mencakup
seluruh kurikulum yang telah dipelajari
2. Per Materi ( Materi 1 – 13)
Tujuannya : untuk mengetahui peningkatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan peserta.
Hasil Evaluasi Pembelajaran
merupakan nilai akhir peserta sebagai salah
satu kriteria untuk menentukan kelulusan
peserta (untuk mendapatkan sertifikat dan
mengikuti wisuda)
PENGUATAN POKTAN BKL
MELALUI 7 DIMENSI LANSIA
TANGGUH, PJP,
SEKOLAH LANSIA TANGGUH

Hidup Berencana Itu Keren Jakarta, 6 Desember 2021


Seseorang/kelompok Lansia yang
mampu beradaptasi terhadap
proses penuaan secara positif
sehingga mencapai masa tua
berkualitas dalam lingkungan yang
nyaman

Sehat secara fisik, sosial dan


mental melalui siklus hidupnya,
Aktif, Produktif, dan Mandiri BINA
sehingga tetap bermartabat KELUARGA
sepanjang hayat LANSIA
(BKL)
Wadah Mewujudkan Lansia Tangguh melalui
BINA KELUARGA LANSIA (BKL)
TUJUAN
meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan
bagi keluarga yang mempunyai lansia atau lansia
itu sendiri guna meningkatkan kualitas hidup
dalam mewujudkan Lansia
Tangguh

Keluarga lansia dan atau lansia itu sendiri mampu


dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan
lansia agar dapat meningkatkan kesejahteraannya
KEGIATAN POKOK BKL MELIPUTI

penyuluhan
kunjungan rumah
rujukan
pencatatan serta pelaporan
PILOT PROJECT (CENTER OF
EXCELLENCE)
KELOMPOK BKL
PROGRAM
PENDAMPINGAN
PERAWATAN JANGKA
PANJANG (PJP)

Keluarga Lansia 11

(termasuk Pra
Lansia)
Lansia
OUTCOME PROGRAM PENDAMPINGAN
PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP)
DI BKL
Memahami kebutuhan lansia untuk perawatan
1 jangka panjang berdasarkan indikasi
perawatan

Keluarga
dapat .... 2 Memahami model perawatan jangka
panjang yang dapat
dilakukan oleh keluarga melalui kelompok
BKL

3 Melaksanakan langkah-langkah perawatan


jangka panjang oleh Keluarga

4
12

Mengembangkan konsep pelatihan perawatan


jangka panjang
PENGERTIAN
SEKOLAH LANSIA TANGGUH

Sekolah Lansia Tangguh adalah salah satu


upaya pendidikan secara non formal yang
dilakukan sepanjang hayat bagi lansia
Integrasi Sekolah Lansia di BKL
PENGEMBANGAN KELOMPOK BKL DENGAN ADANYA
SEKOLAH LANSIA DALAM KELOMPOK BKL

1. Sekolah lansia merupakanpendidikan non


formal yang ditujukan untuk lansia dan
pralansia.
2. Sebagaitempat belajar, memperoleh pengetahuan
dan membuat berdaya dalammenjalani kehidupan
di usia senja.
Lanjutan
3. Sebagai tempat belajar, memperoleh pengetahuan,dan
membuat berdaya dalammenjalani kehidupan di usia
senja.
4. Sekolah lansia menjadi salah satu upaya dalam
mengembangkan kualitas pengelolaan kelompok kegiatan BKL
5. Sekolah lansia dibentuk kerjasama antara BKKBN dengan Yayasan
Indonesia Ramah Lansia (IRL). Diawali dengan BKKBN JATIM dengan
Yaysan IRL.
6. Telah ditandatangani dokumen Perjanjian Kerjasama antara Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dan Yayasan
Indonesia Ramah Lansia Nomor 35/PKS/G2/2021 dan
203/E/PKS/IX/2021 tentang Sinergitas Program Kelanjutusiaan.
VISI

Visi Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG)


adalah menjadi pendidikan non formal di BKL
untuk mewujudkan Lansia yang SMART (Sehat,
Mandiri, Aktif, danProduktif) serta
Bermartabat dalam 7 Dimensi Lansia Tangguh
secara utuh yang berguna bagi diri sendiri,
keluarga, masyarakat dan negara.
MISI
1.Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terintegrasi
dengan kegiatan BKL
2.Melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum
yang komprehensif untuk mewujudkan lansia SMART
dalam 7 dimensi lansia tangguh
3.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan profil lansia,
kebutuhan masyarakat, serta potensi dan kondisi
wilayah
4.Membangun kerjasama lintas disiplin dan lintas sektor
untuk mendukung proses pembelajaran
TUJUAN SEKOLAH LANSIA TANGGUH

1. Meningkatkan kualitas kegiatan kelompok BKL dalam


mewujudkan Lansia Tangguh.
2. Meningkatkan pemahaman Lansia tentang konsep SMART
dalam lingkup 7 Dimensi Lansia Tangguh (spiritual, fisik,
emosional, intelektual, sosial, professional vokasional dan
lingkungan).
3. Meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua
sehat dan sakit.
LANJUTAN
TUJUAN SEKOLAH LANSIA

4. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan


perilaku lansia tentang kesehatan fisik dan mental.
5. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku lansia tentang kehidupan sosial dan ekonomi.
6. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan
lansia.
Gambaran Kegiatan Sekolah Lansia Metode
Daring & Luring
Teknis
Pelaksanaan
Langkah
Ceramah,
pembelajaran
Bentuk Pengurus : Diskusi interaktif,
Pembelajaran 1 Kepala sekolah diskusi
Pendekatan kelompok,
Berdoa, 1 Walikelas
Pembelajara role play,
presensi, Staf Pengajar
n praktek
Kontekstual yel-yel, multidisiplin
(topik pembelajaran Kegiatan 1 bulan
Pendekatan
pembelajaran 7 inti, dan sekali / maks. 1
andragogi
dimensi lansia evaluasi bulan 2 kali dengan
(pembelajaran
tangguh) ada PR ; setiap
untuk orang
pertemuan maks.
dewasa)
120 menit.
IMPLEMENTASI SEKOLAH LANSIA DI KELOMPOK
BKL

• Persiapan
Tahap • Penggalangan kesepakatan
Pembentuka
n • Pembentukan Sekolah lansia di Poktan BKL

• Menyiapkan form pendaftaran/administrasi siswa


Tahap Persiapan • Menyiapkan pre-test dan cek Kesehatan siswa

• Studium General (Launching)


• Kegiatan pembelajaran (ofline dan atau online)
Tahap • Evaluasi pembelajaran
Pelaksanaan
• Pembimbingan dan fasilitasi
• Wisuda
KEGIATAN
7 (TUJUH) DIMENSI LANSIA TANGGUH

rohani/ spiritual Kesehatan fisik Intelektual

sosial
Profesional, Lingkungan
kemasyarakatan Emosional
Vokasional
Hidup Berencana Itu Keren
KEGIATAN 7 (TUJUH) DIMENSI LANSIA
TANGGUH DI ISL BKL MELATI
KULONPROGO

rohani/ Kesehatan Intelektual


spiritual fisik

sosial kemasyarakatan Emosional Profesional Lingkungan


,
Vokasional
Hidup Berencana Itu Keren
LOKASI PERCONTOHAN DI JAWA TIMUR

1.KOTA PASURUAN : 4 KELAS 160 ORANG LANSIA


2.KAB. MALANG : 3 KELAS 100 ORANG LANSIA
3.KAB. JOMBANG : 3 KELAS 130 ORANG LANSIA
WISUDA SEKOLAH LANSIA
• WISUDAWAN • SELURUH
CUMLAUDE WISUDAWAN

Hidup Berencana Itu Keren


GOLANTAN
G
Adalah aplikasi yang digunakan untuk
lansia dan keluarga lansia dalam
mewujudkan lansia tangguh dan
berkualitas. Disamping itu,
GOLANTANG juga mensosialisasikan
program Bina Keluarga Lansia (BKL),
memuat artikel terkait lansia, serta
menyediakan indikator kesehatan yang
dapat digunakan sebagai perhitungan
kesehatan bagi lansia secara personal.

Dapat diakses melalui laman


https://golantang.bkkbn.go.id/

dan Playstore : Golantang


BERENCANA ITU KEREN
BKKBN
URGENSI MASALAH
Direktorat Bina Ketahanan Keluarga
Lansia dan Rentan (Dithanlan)
Memberi solusi melalui pengembangan aplikasi

10%(26 juta jiwa)


Golantang
±
Lansia
Penduduk Lansia (Berusia > 60 tahun)
(Sumber: Sensus Penduduk 2020) Caregiver/
Ageing Population Keluarga Lansia

Kader BKL
Pandemi Covid-19 menghambat aktivitas kami
dalam kelompok BKL (Bina Keluarga Lansia).

Lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi Tujuan dan Manfaat
COVID-19 terutama jika memiliki penyakit penyerta,
seperti: diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, penyakit paru, dan kanker.
• Mewujudkan lansia tangguh
Apa yang harus kami lakukan agar tetap dan berkualitas
sehat, kreatif, dan produktif? • Mensosialisasikan program
BKL
• Memuat artikel terkait lansia
• Menyediakan indikator
kesehatan bagi lansia
DESKRIPSI APLIKASI GOLANTANG

GoLantang dikembangkan dengan


menggunakan
dua platform,
Artikel Umum
yaitu berbasis webPendampingan
7 Dimensi Lansia Tangguh
dan mobile.PJP & Pra Lansia
• Tips Lansia • Dimensi Spiritual • Pendampingan PJP
• Kegiatan Lansia • Dimensi Intelektual • Pralansia
• Lansia Kreatif • Dimensi Fisik
• Penyakit • Dimensi Emosional Stakeholder
• Publikasi • Dimensi Sosial Kemasyarakatan • Kementerian • Tokoh
• Mitra • Dimensi Profesional Vokasional • Perguruan Tinggi • Instansi Lain
• Regulasi • Dimensi Lingkungan • LSM

Infografis Seputar Covid19 Agenda

Temukan Lokasi Hitung Kalkulator Lembaga Kesejahteraan Lansia


• BKL • ADL
• Panti Wreda • IADL
• Indeks Kebahagiaan Konsultasi Lansia
• Sekolah Lansia
• Posyandu Lansia • Indeks Lansia Tangguh
• Apotik • Tingkat Difable Buat Pengaduan
• Rumah Sakit • Tingkat Dimensia
• Puskesmas • BMI
• Tingkat Risiko Jatuh Notifikasi kegiatan, agenda, informasi
• Gangguan Mental Imotional
CONTOH : PELUANG PEMBENTUKAN SELANTANG
DI DESA TENGARAN, KEC. TUGU, KAB. TRENGGALEK
CONTOH : PELUANG PEMBENTUKAN SELANTANG
DI DESA KEPUH KEMIRI, KEC. TULANGAN, KAB. SIDOARJO
TINDAK LANJUT
(Tuangkan di Form RTL
1. Pembentukan SOTH dan Selantang di semua Kab/Kota
minimal di COE BKB dan BKL , dengan peserta boleh
dari kelompok BKB dan BKL lain atau yang bukan
anggota BKB atau BKL bekerja sama dengan TP-PKK
Kab/Kota dan mitra kerja
2. Peserta minimal 30 orang per kelas
3. Papan nama dan organisasi SOTH dan Selantang serta
administrasi
4. Sumber anggaran dari Kab/Kota masing-masing
TEPUK LANSIA SEHAT
Bismillah , semoga
sukses dan lancar ,
Aamiin YRA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai