Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dari definisi psikologi, anda akan mempelajari hal-hal yang menjadi fokus perhatian dalam
bidang psikologi. Anda juga akan mempelajari perbedaan ilmu psikologi dengan ilmu-ilmu
lain yang juga mempelajari tingkah laku manusia. Setelah mampu memahami definisi
psikologi, anda diharapkan dapat memahami pentingnya mempelajari psikologi bagi seorang
pustakawan atau profesional informasi.

Menurut istilah, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik macam-
macam,gejala-gejala, proses maupun latar belakang. Sebagai bagian dari
ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat
ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang
diprakarsai sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup
(levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-
gejala kehidupan.

B. TUJUAN

1.1 Pengertian Sejarah Psikologi

1.2 Aliran- Aliran Psikologi beserta Penjelasan

II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 PENGERTIAN SEJARAH PSIKOLOGI

Pengertian menurut bahasa, psikologi ( dari bahasa Yunani Kuno mengungkapkan bahwa
psyche = jiwa dan logos = kata). Sehingga dalam arti bebas, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa/mental. Namun arti “ilmu jiwa” masih kabur sekali. Apa yang
dimaksud dengan “jiwa”, tidak ada yang tahu dengan sesungguhnya. Dampak dari arti
kekaburan itu, sering mnimbulkan berbagai pendapat mengenai definisi psikologi yang
berbeda.
Banyak para ahli yang mendefinisikan sendiri sesuai dengan minat dan aliran masing –
masing :

● Menurut Wundt (dalam Devidoff, 1981) psikologi itu merupakan episode kesadaran
manusia (the science of human consciousness).

● Menurut Branca, (1965), dalam bukunya yang berjudul Psychology : the science of
behaviour, telah jelas bahwa yang dimaksud dalam psikologi itu merupakan ilmu tentang
perilaku dan juga mind.

● Menurut Passer dan Smith (2004) bahwa psikologi sebagai suatu ilmu is imprecial.

1.2 ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

Banyaknya pertentangan dan pendapat mengenai aliran – aliran psikologi dari para ahli, maka
muncullah banyak aliran – aliran psikologi lainnya, seperti :

● Psikoanalisis

● Strukturalisme

● Fungsionalisme

● Behaviorisme

Berikut ini dijelaskan lebih rinci lagi mengenai aliran – aliran psikologi :

1. Psikoanalisis

Aliran ini muncul pada tahun 1900- an. Aliran dalam psikologi yang diawali oleh Sigmund
Freud seorang psikiater dari Australia. Pendapatnya kehidupan manusia dikuasai oleh alam
kesadaran, metode yang digunakan ialah eksperimen psikoanalisis sebagai teori kepribadian
(gunung es) menurutnya terdapat 3 struktur kepribadian yaitu:

a. Id adalah berisi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata

b. Ego adalah pengawas realitas


c. Superego adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari
lingkungannya.

2. Strukturalisme

Aliran ini dikembangkan oleh Wundt sebagai bapak pendirinya di laboratorium. Dengan
meniliti yang terkait dengan kejiwaan untuk mencapai tujuan memajukan ilmu pengetahuan.
Metode yang digunakan adalah dengan instropeksi secara eksperimental untuk melakukan
penelitian secara analisa. Obyeknya adalah “kesadaran”.

3. Fungsionalisme

Aliran ini didirikan oleh William James, dengan beranggapan bahwa kelangsungan hidup
seseorang merupakan jiwa hubungannya dengan lingkungan. Secara dinamis, aliran ini lebih
menekankan apa tujuan atau akhir dari suatu aktivitas.

4 Behaviorisme

Pendiri aliran ini adalah John B. Waston, aliran yang dikemukakannya merupakan aliran
psikologi yang kuat dan cukup berpengaruh. Aliran ini merupakan teori perkembangan
perilaku yang dapat diamati, dan dihasilkan oleh respon seseorang terhadap rangsangan. Jadi,
jika kita ingin melihat sifat seseorang terbentuk, maka kita perlu melihat lingkungan tempat
manusia itu hidup.

C. MEMORY

 Definisi Memori
Memori adalah kemampuan untuk menyimpan, menyajikan, mengontrol, dan sebagai
penyimpangan pengetahuan yang didapat untuk diingat kembali, kemudian memori
memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Manusia memiliki memori kemampuan
dan kapasitas yang sangat besar, akan tetapi tidak semua memanfaatkan kapasitas
tersebut seoptimal mungkin dan lebih banyak lagi yang memanfaatkan memori ini
sekedarnya saja. Jika kita lakukan aktivitas berpikir maupun menalar, maka sebagian
besar kita menggunakan fakta dari memori atau ingatan kita. Kita menggunakan
konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan masa lalu serta
membuat perencanaan untuk masa mendatang. Hal tersebut dimungkinkan fungsi
memori kita yang kuat dan dapat disesuaikan pada berbagai situasi. Sehingga memori
manusia dapat dikatakan makhluk bersejarah, yang tidak ditentukan oleh pengaruh
proses dari hal yang terjadi saat kini saja, tetapi berkembang dalam hal masa lalunya
yang masih dimilikinya yang sewaktu waktu dapat dihidupkan atau diingat kembali.

 Tahapan Memori
Proses memori terbagi menjadi tiga langkah yaitu :
 Perekaman (encoding), merupakan aktivitas pemberian kode atau tanda tanda
yang mengesankan kepada sistem memorial untuk kemudian diubah
sedemikian rupa menjadi bentuk informasi yang diterima oleh sensor register
dan proses memori. Hal ini merupakan proses memasukkan informasi dalam
ingatan. Misalnya raba, dengar, visual dan diregritas.
 Penyimpanan (storage), merupakan proses menyimpan dan mempertahankan
informasi dalam bentuk yang permanen. Proses ini dapat ditingkatkan melalui
pengulangan (repetition), atau dengan penggabungan informasi lain yang
sudah disimpan sebelumnya.
 Pemanggilan kembali (retrieval), merupakan proses mengenali lokasi dan
jejak penyimpanan memori, yakni proses dimana informasi yang telah
tersimpan dikeluarkan kembali sesuai dengan kebutuhan. Retrieval melalui 4
tahap :
1. Pengingatan (recall) Pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan
kembali fakta dan informasi secara verbatim (word by word) tanpa
petunjuk yang jelas
2. Pengenalan (Recognition)
3. Belajar lagi (Relearning)
4. Redintegrasi (Redintegration) adalah merekontruksi masa lalu dari satu
petunjuk memori kecil (memory cues)

 Jenis Memori
a) Memori Jangka Pendek (short term memory), memori atau ingatan yang berada dalam
jangka waktu tertentu. Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang sangat kecil,
namun sangat besar peranannya dalam proses memori. Yang merupakan tempat
dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. Memori jangka
pendek berfungsi sebagai penyimpanan transitori yang dapat menyimpan informasi
yang sangat terbatas dan mentransformasikan serta menggunakan informasi tersebut
dalam menghasilkan respon atau stimulus (Bhinnety,2008). Kapasitas
penyimpanannya kurang lebih sebanyak antara 7 s.d. 12 butir atau chunk (kelompok
unit) informasi. Apabila batas ini sudah penuh, maka informasi baru yang datang
kemudian akan mengalihkan butir yang sudah ada. Butir-butir yang belum dialihkan
dapat diingat kembali melalui suatu proses yang menguji setiap butir secara
bergantian.

b) Memori Jangka Panjang (long term memory), memori atau ingatan yang menyimpan
informasi secara permanen dan banyak hal yang dapat bertahan dalam waktu lama
dalam memori ini. Sistem memori jangka panjang memungkinkan kita untuk solah
olah hidup dalam dua dunia, yaitu dunia masa lalu dan masa sekarang, dan karena itu
memungkinkan kita untuk memahami tanpa henti dari pengalaman langsung. Hal
yang paling istimewa dari memori jangka panjang adalah kapasitasnya yang tidak
terbatas dan durasinya yang seolah olah tak pernah berhenti atau berakhir.

 Teori – Teori Dalam Memori


Cara kerja memori dapat diterangkan dengan teori sebagai berikut :
a) Teori Aus (Disuse Theory). Menurut teori ini memori hilang atau memudar
karena waktu. Seperti halnya otot manusia bila dilatih terus menerus maka
akan kuat. Sejak zaman Yunani hingga kini, masih ada orang yang
menganggap bahwa tugas guru adalah melatih ingatan muridnya. Selama
sekolah orang hanya belajar mengingat, tidak selalu waktu yang mengauskan
memori. Sering terjadi, kita masih ingat pada peristiwa puluhan tahun yang
lalu, tetapi lupa akan kejadian seminggu yang lalu.

b) Teori Inferensi (Inference theory). Menurut teori ini, memori merupakan meja
lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu.
Misalkan pada kanvas pertama sudah terlukis suatu teori, segera setelah itu
kita mencoba merekam teori lainnya. Yang kedua akan menyebabkan
terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut
interferensi
c) Teori Pengolahan Informasi (information Processing) Menururt teori ini,
bahwa manusia merupakan makhluk yang mengolah informasi. Secara
singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pad
sensory storge (gudang inderwi), kemudian masuk shor-term memory (STM,
memori jangka pendek) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke
dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang). Otak manusia
dianalogikan dengan komputer.

 Contoh Kasus
 Ketika seseorang diminta untuk menghitung atau mengupdate data serangkaian angka
atau nomor tunggal dan kemudian ia kelompokkan dalam rangkaian yang lebih
kompleks. Apabila seseorang memiliki beberapa potongan informasi mengenai
memori kerjanya pada satu waktu titik tertentu, maka hanya sebagian kecil dari
informasi itu yang dapat difokuskan pada saat yang mampu dikerjakan.
 Ketika mengingat wajah seseorang yang pertama kali bertemu atau baru dikenal,
apabila kita tidak mengingatnya maka memori itu akan hilang dengan sendirinya,
namun apabila memori tersebut diingat berulang akan semakin terkenang.

 Kesimpulan
Dari pengertian atau uraian uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa proses yang
terjadi dalam pembentukan memori ini melalui beberapa tahap, sehinga memori ini
tersimpan atau terbentuk dan dipertahankan oleh sistem memori yang ada di otak.
Walaupun otak selalu menerjemahkan kode – kode rangsangan ke dalam bentuk
informasi, tidak semua informasi akan disimpan menjadi memori tetapi ada beberapa
informasi yang hanya akan berada di memori sensorik atau memori jangka pendek.
Hal tersebut bisa terjadi ketika otak merasa informasi itu tidak begitu penting,
sehingga otak memutuskan untuk membuangnya, dan manusia bisa terjadi lupa. Dan
memori yang tersimpan juga bisa hilang sewaktu waktu sehingga perlu dijaga
keehatannya, dengan latihan pemeliharaan dan latihan elaboratif serta dibutuhkan
tidur yang cukup dan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan memori manusia.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai