Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI (KI)

Di

BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG

Di Susun Oleh :

Nama : SITI IRMA WATI


NISN :
Jurusan : AKUNTANSI

YAYASAN PENDIDIKAN SMK TRI KARYA UTAMA BANDAR LAMPUNG


Jl. Banten, Perwata, Kec.Tlk. Betung Barat, Kota Bandar Lampung,Lampung 35223

Tahun Ajaran 2022-2023


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Kunjungan Industri di “BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI


LAMPUNG “ telah di setujui dan di sahkan oleh pembimbing perusahaan guna
menyelesaikan tugas akhir dan untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada tahun
2023-2024 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) TRI KARYA UTAMA BANDAR
LAMPUNG.

Nama : SITI IRMA WATI


NISN :
Jurusan : Akuntansi
Sekolah : SMK Tri Karya Utama Bandar Lampung

Mengetahui/ Menyetujui,

Wakil Kesiswaan Kepala Sekolah


SMK Tri Karya Utama SMK Tri Karya Utama

(Oktariadi Sampurna S.Pd) (Pratikno S.Ag)

Pembimbing Perusahaan
Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung

(Febri Haryanti H.,S.S.S.T)


NIP. 19880226 201212 2 001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kepada saya,

sehingga dapat menyelesaikan Kunjungan Industri (KI) ini, di BADAN NARKOTIKA

NASIONAL PROVINSI LAMPUNG dengan baik tanpa ada halangan sedikit pun sesuai

dengan waktu yang telah di tentukan. Laporan Kunjungan Industri (KI) ini di susun

berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selama melaksanakan Kunjungan Industri

tersebut.

Dengan seizin Allah SWT saya bisa melaksanakan kegiatan kunjungan industri ini

dengan lancar dengan tujuan untuk menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan,

dan memperluas pengalaman yang ada.

Dengan ini saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik jika

tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan kali

ini, tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak terkait

yang telah membantu saya dalam memberikan informasi sehingga saya dapat

menyelesaikan pembuatan laporan kunjungan industri ini maupun dalam penyusunan

laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran agar saya bisa menyempurnakan

laporan ini.

Akhir kata, saya mohon maaf sebesar-besarnya dalam penyusunan laporan ini terdapat

banyak kesalahan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca lainnya.
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................................... i

Halaman Pengesahan...................................................................................................................... ii

Kata Pengantar.................................................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri........................................................................... 1

1.2 Tujuan Kunjungan Industri............................................................................................ 2

1.3 Manfaat Kunjungan Industri........................................................................................... 3

1.4 Tempat Lokasi Kunjungan Industri.............................................................................. 4

BAB 2 KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI

2.1 Profil BNN.............................................................................................................................. 5

2.2 Sejarah BNN.......................................................................................................................... 6

2.3 Visi dan Misi BNN................................................................................................................ 7

2.4 Disiplin kerja dan Tata tertib pegawai........................................................................ 8

2.5 Tugas,Fungsi,dan Kedudukan BNN.............................................................................. 9

2.6 Struktur Organisasi BNN…………………………………………………………………..

2.7 Proses Kerja Bagian-Bagian Yang Terdapat Pada Organisasi…..………………… 11

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................... 1 2

3.2 Saran................................................................................................................................................... 1 3

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri

Latar belakang diadakannya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja.

Selain itu, siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib

kerja, dll.

Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri ini sebagai rekreasi, tapi

menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi

industri secara langsung dan melihat urutan- urutan proses kerja industri tersebut.

Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa dalam dunia kerja.

Siswa di tuntut untuk menggali informasi tentang kunjungan industri untuk

memperoleh pengalaman tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk

memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses kerja di bidang bisnis

dan manajemen. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang diperoleh

selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

Tujuan dari kegiatan kunjungan industri ini di Badan Narkotika Nasional Provinsi

Lampung adalah untuk mengenalkan dan mencari pengalaman kerja terhadap siswa

SMK TRI KARYA UTAMA BANDAR LAMPUNG mengenai kegiatan kunjungan industri ini
1.3 Manfaat Kunjungan Industri

Ada beberapa manfaat diadakannya kunjungan industri bagi siswa adalah sebagai

berikut :

1. Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.

2. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.

3. Membuat informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.

4. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.

5. Membantu siswa melaksanakan program magang.

1.4 Tempat Lokasi Kunjungan Industri

Gambar 1.4 Tempat Lokasi Kunjungan Industri

Jl. Ikan Bawal, Nomor 92.Teluk Selatan, Kota Bandar Lampung


BAB 2
KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI

2.1 Profil BNN

Gambar 2.1 Profil BNN

Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non

Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah

di bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika,

Psikotropika, Prekursor, dan bahan Adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau

dan alkohol. BNN dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden.Dasar hukum BNN adalah Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika. Sebelumnya, BNN merupakan lembaga non struktural yang di bentuk

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian di ganti dengan

aturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007.


2.2 Sejarah Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung berdiri pada tanggal 09

Desember 2009, yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai bagian dari perangkat daerah

pada Pemerintah Provinsi Lampung adalah merujuk pada landasan hukum

terbentuknya Badan Narkotika Nasional serta untuk mengantisipasi laju permasalahan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan Provinsi Lampung.

Dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 tanggal 23 Juli 2007 tentang

Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi dan Badan Narkotika

Kabupaten/Kota, pada bab II ini pasal 15 menyebutkan bahwa BNP adalah lembaga non

struktural yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Gubernur dan pada pasal 19 dan 20 disebutkan bahwa untuk memperlancar

pelaksanaan penyelenggaraan tugas dan fungsi BNP dibentuk Pelaksana Harian Badan

Narkotika Provinsi yang selanjutnya disebut Lakhar BNP yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Ketua BNP.

Pemerintah Daerah Provinsi Lampung menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan

mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Daerah Pemerintah Provinsi Lampung sehingga

terbentuk SKPD Sekretariat Badan Narkotika dan Penanggulangan HIV/AIDS (BNPA)

Lampung. Kemudian, dengan diterbitkannya Perda Nomor 14 Tahun 2009 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian Perangkat Daerah Pemerintah

Provinsi Lampung, Sekretariat Badan Narkotika dan Penanggulangan HIV/AIDS berganti

nama menjadi Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi Lampung. Berdasarkan hal

tersebut terdapat perusahan mendasar dan sangat signifikat. Perusahan terset


ditunjukkan oleh :

1. Digantinya sebutan “Kepala Sekretariat Badan” menjadi “Kepala Pelaksana

Harian Badan Narkotika Provinsi Lampung “.

2. Berubahnya nama “Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian” menjadi “Kepala

Bidang dan Kepala Sub Bidang”.

3. Dihapuskannya “Kasubbag Penanganan Informasi dan Pelaporan serta Kasubbag

Perencanaan dan Evaluasi Program” kemudian diganti dengan “Kasubbag Umum

dan Kepegawaian, Kasubbag Keuangan dan Kasubbag Perencanaan”.

4. Dihapuskannya “Bagian Data dan Informasi” kemudian diganti dengan “Bidang

Penanggulangan HIV/AIDS”.

Kemudian terbit Peraturan Gubernur Lampung Nomor 35 Tahun 2010 Tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat

Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung dengan perubahan struktur organisasi

mengenai Pembentukan Badan Narkotika Provinsi Lampung yang merupakan unsur

pendukung tugas Gubernur, Ketua badan yang secara ex-officio dijabat oleh wakil

Gubernur. Dengan dipimpin oleh Kepala Pelaksana Harian, terdapat bagian sekretariat

dengan sub bagian keuangan, sub bagian perencanaan dan sub bagian umum dan

kepegawaian dan 4 bidang yaitu :

1. Bidang Promotif dan Preventif.

2. Bidang Penegakan Hukum.

3. Bidang Terapi dan Rehabilitasi.

4. Bidang Penanggulangan HIV/AIDS.

Yang berkedudukan sebagai Mitra Kerja dengan Badan Narkotika Nasional, yang

bertanggung jawab kepada Presiden, Gubernur, dan tidak mempunyai hubungan

struktural – vertikal dengan BNN. Untuk pelaksanaan kegiatan operasional BNP


Lampung bersumber dari APBD Provinsi Lampung, namun beberapa kali menerima

hibah barang berupa alat-alat penyuluhan, display, stiker, alat uji narkoba, incenerator,

dan mobil operasional.

Merespon perkembangan permasalahan narkoba yang terus meningkat, maka

Ketetapan MPR-RI Nomor VI/MPR/2002 melalui Sidang Umum Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) melakukan perubahan atas

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika. Pemerintah dan DPR RI dan

mengundangkan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Berdasarkan Undang-undang tersebut, status kelembagaan BNN menjadi Lembaga

Pemerintah Non Kementerian (LPNK), dan pada 65 ayat (1) dijelaskan bahwa cakupan

kerja BNN meliputi seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, untuk mempermudah

jalur koordinasi ke tingkat daerah, BNN membentuk perwakilan di tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Menindak lanjuti Undang-undang tersebut, terbit Perjanjian Kerjasama antara

Pemerintah Provinsi Lampung dengan Badan Narkotika Nasional Nomor :

G/554/IV.02/HK/2011 dan B/46/II/2011/BNN, maka terhitung sejak tanggal 7

September 2011 tentang Pelaksanaan Percepatan Pengembangan dan Pembangunan

Kapasitas Badan Narkotika Nasional di Provinsi Lampung, Badan Narkotika Provinsi

Lampung yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Lampung telah

berubah status menjadi Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung dan mempunyai

instansi vertikal Badan Narkotika Nasional yang melaksanakan tugas, fungsi, dan

wewenang BNN di wilayah Provinsi Lampung. Seiring dengan perubahan status instansi

kegiatan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung bersumber

dari APBN.
2.3 Visi Dan Misi BNN Provinsi Lampung

 Visi

Menjadi lembaga yang profesional, tangguh dan terpercaya dalam pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Provinsi Lampung.

 Misi

1. Mengoptimalisasi sumber daya dan penyelenggaraan pencegahan,

pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika.

2. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika secara komprehensif.

3. Memberantas peredaran gelap narkotika secara profesional.

4. Melaksanakan layanan rehabilitasi yang profesional, efektif, dan efisien.

2.4 Disiplin Kerja Dan Tata Tertib Pegawai

1. Terlambat masuk kantor.

2. Tidak ikut apel.

3. Sering tidak masuk tanpa alasan.

4. Sering minta izin tidak masuk kerja.

5. Bekerja tanpa program.

6. Pulang sebelum waktunya.

7. Sering meninggalkan meja kerja tanpa alasan.

8. Bekerja tanpa bertanggung jawab.

9. Pekerjaan terbengkalai.

10. Berpakaian tidak rapi dan atribut tidak lengkap.


2.5 Tugas, Fungsi, Dan Kedudukan BNN Provinsi Lampung

 Kedudukan BNN

Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika

Nasional disebut BNN adalah lembaga pemerintah non kementerian yang berkedudukan

di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi Kepala Kepolisian

Negara Republik Indonesia BNN dipimpin oleh Kepala.

 Tugas BNN

Berikut ini merupakan beberapa tugas dari Badan Narkotika Nasional Provinsi

Lampung adalah sebagai berikut :

1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan,

pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika, dan prekursor

narkotika.

2. Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika

dan Prekursor Narkotika.

3. Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika

dan Prekursor Narkotika.

4. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial

pencandu narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun

masyarakat.

5. Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran

gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.


6. Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam

pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika

Narkotika.

7. Melalui kerja sama bilateral dan multilateral, baik regional maupun internasional,

guna mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor

Narkotika.

8. Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika.

9. Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara

penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika

10. Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.

Selain tugas sebagaimana di atas, BNN juga bertugas menyusun dan melaksanakan

kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali

bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.

 Fungsi

Adapun di bawah ini merupakan fungsi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi

Lampung adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang Pencegahan,

Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika Psikotropika,

Prekursor, serta Bahan Adiktif Lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan

alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.

2. Penyusunan, perumusan, dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur

P4GN.
3. Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.

4. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan

masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.

5. Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakan teknis P4GN di bidang

pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan

kerjasama.

6. Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada instansi vertikal di


lingkungan BNN.
7. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam
rangka penyusunan dan perumusan, serta pelaksanaan kebijakan nasional di
bidang P4GN.
8. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkungan BNN.

9. Pelaksanaan fasilitas dan pengkoordinasian wadah peran serta masyarakat.

10. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap

Narkotika dan Prekursor Narkotika.

11. Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang narkotika,

psikotropika, dan prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif

untuk tembakau dan alkohol.

12. Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen masyarakat

dalam pelaksanaan rehabilitasi dan penyatuan kembali ke dalam masyarakat

serta perawatan lanjutan bagi penyalahgunaan dan/atau pencandu narkotika dan

psikotropika serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau

dan alkohol di tingkat pusat dan daerah.

13. Pengkoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan

rehabilitasi sosial pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif


lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang diselenggarakan

oleh pemerintah dan masyarakat.

14. Peningkatan dan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahgunaan dan/atau

pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan

adiktif untuk tembakau dan alkohol berbasis komunitas terapeutik dan metode

lain yang telah teruji keberhasilannya.

15. Pelaksanaan penyusunan, pengkajian dan perumusan peraturan perundang-

undangan serta pemberian bantuan hukum di bidang P4GN.

16. Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional di bidang P4GN.

17. Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan P4GN di lingkungan

BNN.

18. Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi pemerintah terkait dan

komponen masyarakat di bidang P4GN.

19. Pelaksanaan penegakan disiplin, kode etik pegawai BNN dan kode etik profesi

penyidik BNN.

20. Pelaksanaan pendataan dan informasi nasional penelitian dan pengembangan,

serta pendidikan dan pelatihan di bidang P4GN.

21. Pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika, dan prekursor serta bahan adiktif

lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.

22. Pengembangan laboratorium uji narkotika, psikotropika, dan prekursor serta

bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.

23. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang

P4GN.
2.7 Proses Kerja Bagian-Bagian Yang Terdapat Pada Organisasi

 Bagian Umum

Proses kerja di bidang umum adalah melakukan penyimpanan bahan pelaksanaan

koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran pengelolaan saran-sarana, pengelolaan

data informasi P4GN, layanan hukum dan kerjasama urusan tata perusahaan, kepegawaian

keuangan, kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat dan penyusunan evaluasi dan

pelaporan dalam wilayah BNNK.

 Bidang Pencegahan Dan Pemberantasan Masyarakat (P2M)

Proses kerja di bidang P2M adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional dan

teknik P4GN di bidang pemberdayaan masyarakat, pelaksanaan pemantauan, pengarahan dan

peningkatan kegiatan masyarakat di bidang P4GN, pembinaan teknis P4GN di bidang

pemberdayaan masyarakat kepada instansi vertikal di lingkungan BNN

 Bidang Rehabilitasi

proses kerja di bidang rehabilitasi adalah melaksanakan rehabilitasi terhadap pelayanan

guna dan pencandu narkoba, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, fasilitasi pengembangan

metode rehabilitasi dan peningkatan kompetensi SDM di bidang rehabilitasi serta pelayanan

wajib lapor.

 Bidang Pemberantasan

proses kerja di bidang pemberantasan adalah pencegah dan pemberantasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan presekusor narkotika, penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, berkoordinasi dengan kepala

kepolisian NKRI dalam P4GN.


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan kegiatan kunjungan industi ini,kami telah banyak mendapatkan

kegiatan yang telah kami laksanakan selama tiga bulan di kantor Badan Narkotika

Nasional Provinsi Lampung kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kantor BNN Provinsi Lampung sudah menjalankan tugas dan wewenangnya

2. Program merdeka belajar yang di adakan di SMK Tri Karya Utama Bandar

Lampung sudah sangat baik, untuk meningkatkan siswa siswi berkembang dan

mendapatkan pengalaman yang sangat luas dan ilmu yang tidak bias didapatkan

dalam pelajaran yang di berikan oleh guru

3.2 Saran

Selama kami melakukan kunjungan industri ( KI ) dan beberapa hal yang harus di

perhatikan dan harapan adanya perbaikan untuk menunjang kemajuan kegiatan

kunjungan industri (KI ) kedepanyan kami mencoba memberikan saran prasarana

aaagar suasana yang lebih efektif dan lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai