Anda di halaman 1dari 157

PENGARUH INOVASI DAN EKUITAS MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI KEPUASAN


PELANGGAN

(Studi Pada Konsumen Pengguna Smartphone Samsung di Wilayah


Jakarta Utara)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikan Studi Strata (S1)


pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Borobudur

Disusun Oleh :

NADYA AULIA PUTRI

NIM : 19620008

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA
TAHUN 2023

i
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah inovasi, ekuitas


merek, memiliki pengaruh secara simultan dan parsial dalam keputusan pembelian
smartphone Samsung melalui kepuasan pelanggan, dan juga diantara variabel tersebut,
variabel mana yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikatnya
(kepuasan pelanggan).
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif dan kuantitatif. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 responden. Adapun responden dalam
penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan smartphone Samsung di wilayah
Jakarta Utara. Penentuan sampel menggunakan teknik non probability sampling,
peneliti menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria responden yang
menggunakan atau pernah membeli smartphone Samsung. Teknik pengumpulan data
dengan memberi kuesioner pada responden, wawancara dan dokumentasi. Dalam
membuktikan dan menganalisis hal tersebut, maka digunakan uji validitas dan
reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji f (simultan) dan uji t
(parsial), serta uji mediasi (sobel test).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Inovasi berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian. 2) Ekuitas merek berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian. 3) Inovasi berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. 4) Ekuitas merek berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. 5) Keputusan pembelian berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. 6) Inovasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan yang dimediasi oleh keputusan pembelian. 7) Ekuitas merek berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang dimediasi oleh keputusan pembelian.
Adapun hal-hal yang perlu diperkuat mencakup beberapa hal seperti: 1) Perusahaan
Samsung diharapkan membuat inovasi baru yang dapat diterima dan juga mudah
dipahami oleh konsumen. 2) Perusahaan Samsung perlu meningkatkan kualitas produk
smartphone. 3) Perusahaan Samsung perlu meningkatkan kembali promosi
penjualannya. 4) Perusahaan Samsung diharapkan dapat memproduksi smartphone
sesuai dengan kebutuhan konsumen. 5) Perusahaan Samsung disarankan selalu intensif
mengadakan wawancara langsung kepada konsumen.
Kata Kunci: Inovasi, Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian, dan Kepuasan Pelanggan.

i
ABSTRACT

This study aims to determine whether innovation, brand equity, has a


simultaneous and partial influence on Samsung's smartphone purchase decisions
through customer satisfaction, and also among these variables, which variable has the
most dominant influence on the dependent variable (customer satisfaction).
This research method uses associative and quantitative approaches. The number
of samples in this study was 106 respondents. The respondents in this study are
consumers who use Samsung smartphones in the North Jakarta area. Determination
of samples using non-probability sampling techniques, researchers using purposive
sampling techniques, with criteria of respondents who use or have bought Samsung
smartphones. Data collection techniques by giving questionnaires to respondents,
interviews and documentation. In proving and analyzing this, validity and reliability
tests are used, classical assumption tests, multiple linear regression tests, f tests
(simultaneous) and t tests (partial), and mediation tests (sobel tests).
The results of this study show that: 1) Innovation has a significant effect on
purchasing decisions. 2) Brand equity has a significant effect on purchasing decisions.
3) Innovation has a significant effect on customer satisfaction. 4) Brand equity has a
significant effect on customer satisfaction. 5) Purchasing decisions have a significant
effect on customer satisfaction. 6) Innovation has a significant effect on customer
satisfaction mediated by purchasing decisions. 7) Brand equity has a significant effect
on customer satisfaction mediated by purchase decisions. The things that need to be
strengthened include several things such as: 1) Samsung companies are expected to
make new innovations that are acceptable and also easy to understand by consumers.
2) Samsung company needs to improve the quality of smartphone products. 3) Samsung
company needs to increase its sales promotion again. 4) Samsung company is expected
to produce smartphones according to consumer needs. 5) Samsung companies are
advised to always intensively conduct direct interviews with consumers.
Keywords: Innovation, Brand Equity, Purchase Decision, and Customer Satisfaction.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada
kita semua sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan
penelitian skripsi ini dengan judul “Pengaruh Inovasi dan Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Konsumen
Pengguna Smartphone Samsung di Wilayah Jakarta Utara)”. Guna memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Borobudur.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Prof. Ir. H. Bambang Bernanthos, M.Sc Selaku Rektor Universitas Borobudur.


2. Prof. Dr. Wahyu Murti, S.E, M.M, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Univeritas
Borobudur.
3. Dr. Hj. Yolanda, S.E, M.M. Selaku Seketaris Fakultas Ekonomi Universitas
Borobudur dan selaku Dosen Pembimbing Pertama saya yang telah memberikan
pengarahan, memberi motivasi dan serta memberikan bimbingan guna
penyelesaian skripsi.
4. Prof. Dr. Cicih Ratnasih, MM Selaku Ketua Jurusan Manajamen, Fakultas
Ekonomi Universitas Borobudur.
5. Ir. Vivi Lusia, MM. Sebagai Dosen Pembimbing Kedua saya yang telah
memberikan pengarahan dan memberikan bimbingan guna penyelesaian skripsi.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
7. Pengurus Sekretariat Fakultas Ekonomi yang sudah membantu dalam pengurusan
dokumen.
8. Kedua orang tua saya dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan moril
maupun materil.

iii
9. Seluruh sahabat saya yang selama ini menemani susah dan senang, menyemangati
serta mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman - temanku satu bimbingan yang telah berjuang bersama-sama dalam
menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan dapat
dikembangkan lebih lanjut.

Jakarta, Januari 2023

Penulis

Nadya Aulia Putri

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................. i
ABSTRACT................................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................x
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................................. 9
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................................. 9
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 11
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 12
BAB II..................................................................................................................................... 13
LANDASAN TEORI .............................................................................................................. 13
2.1 Manajemen Pemasaran ........................................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Pemasaran ..................................................................................... 13
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ................................................................. 15
2.1.3 Strategi Pemasaran .......................................................................................... 16
2.1.4 Bauran Pemasaran ........................................................................................... 18
2.2 Kepuasan Pelanggan ............................................................................................... 24
2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ..................................................................... 24
2.2.2 Dimensi Kepuasan Pelanggan ......................................................................... 25
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ............................. 27
2.2.4 Strategi Kepuasan Pelanggan .......................................................................... 28
2.2.5 Indikator Kepuasan Pelanggan........................................................................ 29
2.3 Keputusan Pembelian.............................................................................................. 30
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian.................................................................... 31

v
2.3.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian .................................................... 32
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian............................ 34
2.3.4 Peran dalam Keputusan Pembelian Konsumen............................................... 35
2.3.5 Indikator Keputusan Pembelian ...................................................................... 36
2.4 Inovasi ..................................................................................................................... 37
2.4.1 Pengertian Inovasi ........................................................................................... 38
2.4.2 Konsep Inovasi................................................................................................ 39
2.4.3 Tipe Inovasi .................................................................................................... 40
2.4.4 Faktor Penyebab Kegagalan Inovasi ............................................................... 41
2.4.5 Indikator Inovasi ............................................................................................. 42
2.5 Ekuitas Merek ......................................................................................................... 43
2.5.1 Pengertian Ekuitas Merek ............................................................................... 43
2.5.2 Membangun Ekuitas Merek ............................................................................ 44
2.5.3 Indikator Ekuitas Merek.................................................................................. 45
2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 46
2.7 Kerangka Pemikiran................................................................................................ 49
2.7.1 Hubungan antar variabel ................................................................................. 49
2.7.2 Gambar Kerangka Pemikiran .......................................................................... 52
2.8 Hipotesis ................................................................................................................. 52
BAB III ................................................................................................................................... 54
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 54
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 54
3.2 Jenis Penelitian........................................................................................................ 54
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................... 54
3.3.1 Populasi ........................................................................................................... 54
3.3.2 Sampel............................................................................................................. 55
3.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................................................. 55
3.5 Metode Penelitian ................................................................................................... 56
3.6 Sumber Data............................................................................................................ 57
3.8 Variabel Penelitian .................................................................................................. 58
3.9 Operasionalisasi Variabel ....................................................................................... 59
3.10 Skala Pengukuran.................................................................................................... 61

vi
3.11 Teknik Analisis Data............................................................................................... 61
3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................ 62
3.11.2 Analisis Statistik Inferensial ........................................................................... 62
3.12 Uji Validitas dan Uji Realibitas ............................................................................. 62
3.12.1 Uji Validitas .................................................................................................... 62
3.12.2 Uji Reliabititas ................................................................................................ 64
3.13 Uji Asumsi Klasik ................................................................................................... 65
3.13.1 Uji Normalitas Data ........................................................................................ 65
3.13.2 Uji Multikolinearitas ....................................................................................... 66
3.13.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................... 67
3.14 Uji Hipotesis ........................................................................................................... 68
3.14.1 Uji F (Simultan) .............................................................................................. 68
3.14.2 Uji t (Parsial) ................................................................................................... 69
3.14.3 Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ................................................... 70
3.15 Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................................. 70
3.16 Uji Mediasi.............................................................................................................. 73
3.16.1 Uji Sobel (Sobel Test) ..................................................................................... 73
BAB IV ................................................................................................................................... 75
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 75
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................................ 75
4.1.1 Profil Perusahaan ............................................................................................ 75
4.1.2 Visi dan Misi ................................................................................................... 77
4.2 Deskriptif Responden.............................................................................................. 78
4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ......................................................... 78
4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 79
4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ...................................... 80
4.3 Hasil Penelitian dan Analisis .................................................................................. 80
4.3.1 Statistik Deskriptif .......................................................................................... 81
4.3.2 Uji Validitas .................................................................................................... 82
4.3.3 Uji Reliabitas .................................................................................................. 86
4.3.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 88
4.5 Uji Hipotesis ........................................................................................................... 94

vii
4.5.1 Uji F (Simultan) .............................................................................................. 94
4.5.2 Uji t (Parsial) ................................................................................................... 96
4.5.3 Koefisien Determiasi (Adjusted R Square) ..................................................... 98
4.6 Analisis Path (Path Analysis) ................................................................................ 100
4.7 Uji Sobel (Sobel Test) ........................................................................................... 104
4.7.1 Uji Sobel dengan Mediasi ............................................................................. 105
BAB V .................................................................................................................................. 107
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................. 107
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 107
5.2 Saran ..................................................................................................................... 108
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 114

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lima Perusahaan Teratas dalam Pengiriman Smartphone 2022 .............. 2

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 52

Gambar 4. 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model I .................................................... 93

Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model II .................................................. 93

Gambar 4. 3 Diagram Jalur Model I ......................................................................... 101

Gambar 4. 4 Diagram Jalur Model II ........................................................................ 103

Gambar 4. 5 Pengaruh Mediasi X1-Z-Y ................................................................... 105

Gambar 4. 6 Pengaruh Mediasi X2-Z-Y ................................................................... 106

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Pra Survei Mengenai Inovasi Smartphone Samsung .......................... 4

Tabel 1. 2 Hasil Pra Survei Mengenai Ekuitas Merek Smartphone Samsung .............. 5

Tabel 1. 3 Hasil Pra Survei Mengenai Keputusan Pembelian Smartphone Samsung .. 6

Tabel 1. 4 Hasil Pra Survei Mengenai Kepuasan Pelanggan Smartphone Samsung .... 8

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 46

Tabel 3. 1 Tabel Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 60

Tabel 3. 2 Skala Pengukuran Variabel ........................................................................ 61

Tabel 4. 1 Karakteristik Usia Responden .................................................................... 79

Tabel 4. 2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden .................................................... 79

Tabel 4. 3 Karakteristik Status Pekerjaan Responden ................................................ 80

Tabel 4. 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................................... 81

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Inovasi ......................................................................... 83

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Ekuitas Merek ............................................................. 84

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian .................................................. 85

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan ................................................... 86

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 87

Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 89

Tabel 4. 11 Hasil Uji Multikolinieritas Model I ......................................................... 90

Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolinieritas Model II ........................................................ 91

Tabel 4. 13 Hasil Uji Simultan Model I ...................................................................... 95

Tabel 4. 14 Hasil Uji Simultan Model II..................................................................... 95

x
Tabel 4. 15 Hasil Uji Parsial Model I ......................................................................... 96

Tabel 4. 16 Hasil Uji Parsial Model II ........................................................................ 97

Tabel 4. 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model I ................................................ 99

Tabel 4. 18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model II ............................................... 99

Tabel 4. 19 Hasil Uji Persamaan Regresi Model I .................................................... 100

Tabel 4. 20 Hasil Uji Persamaan Regresi Model II .................................................. 102

Tabel 4. 21 Sobel Test ............................................................................................... 105

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi berkembang semakin pesat dan cepat di era globalisasi ini. Proses

globalisasi yang terus maju membawa dampak besar bagi perkembangan zaman serta

mengakibatkan perubahan pada kehidupan manusia. Dengan berkembangnya

teknologi membuat sarana informasi mudah didapatkan dan di akses dalam kehidupan

sehari-hari. Salah satu bidang teknologi yang berkembang saat ini ialah teknologi

dalam bidang komunikasi seperti smartphone atau telepon pintar. Hampir semua

kebutuhan terpenuhi melalui telepon pintar, seperti bertukar kabar ataupun informasi,

membaca berita, berbelanja lewat online, menyimpan data, bermain games, dan lain

sebagainya.

Perkembangan smartphone didorong oleh kebutuhan manusia dalam menghadapi

berbagai masalah yang dihadapi, dengan mempermudah menyelesaikannya dalam

waktu yang cepat dan singkat. Kemunculan smartphone mempermudah banyak orang

untuk dapat saling terhubung dengan cepat, mudah, dan terjangkau. Dalam hal mencari

keuntungan, banyak perusahaan menggunakan teknologi seperti ponsel pintar

(smartphone) untuk bersaing dengan bisnis lain. Dengan perkembangan teknologi yang

begitu pesat selalu saja bermunculan teknologi-teknologi yang menarik dan di lengkapi

dengan kecanggihan dan mutu yang tinggi, sehingga membuat setiap para pengguna

smartphone selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi terkini.

1
Pasar smartphone di Indonesia terus berkembang sejak tahun 2014 dan smartphone

yang dijual di Indonesia kini tersedia dengan harga yang bervariasi. Saat ini beberapa

perusahaan sedang bersaing dalam bidang teknologi seluler demi memenuhi

permintaan pasar Indonesia, yaitu perusahaan Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, Realme

dan lain-lain. International Data Corporation (IDC) memberikan data tentang penjualan

dan market share dari beberapa brand smartphone tahun 2022.

Gambar 1. 1 Lima Perusahaan Teratas dalam Pengiriman Smartphone 2022

Sumber: Internasional Data Corporation, 2022

Dari gambar 1.1 dapat dilihat posisi Samsung dengan market share sebesar 21,7

% yang kemudian diikuti oleh Oppo, Vivo, Xiaomi, Realme, dll. Dari segi pangsa

pasar, Samsung memiliki sejumlah smartphone dengan harga tinggi, mulai dari satu

hingga dua ratus dolar. Hal tersebut menyebabkan peningkatan penjualan ponsel secara

menyeluruh di Indonesia. Pesatnya perkembangan smartphone saat ini, serta

permintaan konsumen akan fitur smartphone yang selalu berubah, memaksa produsen

untuk meningkatkan produk mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus

2
meningkat. Hal tersebut bisa terjadi karena konsumen yang semakin selektif dalam

memberikan penilaian terhadap barang-barang yang telah dikonsumsinya.

Samsung merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Perusahaan asal Korea Selatan itu memimpin pasar penjualan ponsel dunia dengan

market share 22% pada 2022. Samsung memiliki pangsa pasar tertinggi selama

beberapa tahun terakhir dari banyaknya merek smartphone di Indonesia. Dikutip dari

International Data Corporation (IDC) dari sekian banyak merek, Samsung bertengger

di urutan kedua yang dipilih oleh 21,7% responden. Tercatat, pengiriman smartphone

Samsung di Indonesia sebanyak 1,9 juta unit pada kuartal II 2022. Sedangkan,

pengiriman smartphone asal Korea Selatan tersebut hanya sebesar 1,7 juta unit pada

kuartal II 2021.

Dari beberapa pernyataan diatas penulis melakukan pra survei dengan memberikan

kuesioner kepada 20 orang yang pernah menggunakan smartphone merek Samsung.

Penulis melakukan pra survei sebagai data observasi pertama dengan menyebarkan

kuesioner mengenai inovasi, ekuitas merek, keputusan pembelian dan kepuasan

pelanggan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

Kebanyakan orang kini telah menyadari bahwa smartphone tidak hanya untuk

memenuhi kebutuhan teknologi dan informasi, tetapi juga untuk gaya hidup dan

mendukung status sosial masyarakat. Perusahaan harus menerapkan berbagai strategi

pemasaran untuk meraih dan mempertahankan pasarnya, salah satunya adalah

diferensiasi. Diferensiasi dinyatakan dalam inovasi harga dan produk. Apabila

perusahaan tidak segera menerapkan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan

3
kondisi pasar yang berlaku, maka pangsa pasar perusahaan harus siap diambil oleh

pesaing.

Berikut ini adalah hasil pra survei yang dilakukan kepada pengguna smartphone

Samsung di wilayah Jakarta Utara:

Tabel 1. 1 Hasil Pra Survei Mengenai Inovasi Smartphone Samsung

No. Indikator Jawaban Responden


SS S C/N TS STS
1. Keunggulan relatif. 9 29 20 - 1

2. Kompatibilitas. 9 16 24 11 -
3. Divisibilitas. 4 11 21 3 1

4. Komunikabilitas. 4 11 21 3 1
Sumber: Data hasil pra survei, 2023

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan hasil pertanyaan kepada responden mengenai

inovasi smartphone Samsung, maka dapat diketahui bahwa adanya indikator inovasi

yang cenderung mendapatkan respon kurang baik dari konsumen. Pada indikator

divisibilitas dan komunikabilitas menunjukkan tanggapan yang rendah dibandingkan

dengan indikator lainnya. Inovasi yang dilakukan perusahaan kurang bisa diterima

ataupun dipahami dengan baik oleh konsumen, serta hasil pengunaan inovasi kurang

bisa diobservasikan atau dijelaskan kepada orang lain. Dapat disimpulkan bahwa

inovasi smartphone Samsung belum cukup baik. Hal ini maka inovasi yang dilakukan

oleh perusahaan harus diperhatikan kembali agar inovasi yang dihasilkan dapat

dipahami serta diterima oleh konsumen.

4
Ekuitas merek adalah kategori aset dan kewajiban yang terkait dengan produk,

nama atau simbol tertentu yang dapat menambah atau mengurangi nilai terutama antara

pelanggan dan calon pelanggan. Merek menjadi peran penting dalam meningkatkan

kepuasan konsumen dan profitabilitas bisnis. Jika suatu perusahaan menerapkan

strategi branding dengan tepat, kemungkinan besar akan menghasilkan manfaat bagi

perusahaan dan dapat membawa perusahaan di tengah persaingan yang semakin tajam.

Banyak perusahaan yang beranggapan bahwa kunci keberhasilan usaha adalah merek.

Berikut adalah hasil pra survei yang dilakukan kepada pengguna smartphone

Samsung mengenai ekuitas merek di wilayah Jakarta Utara:

Tabel 1. 2 Hasil Pra Survei Mengenai Ekuitas Merek Smartphone Samsung

No. Indikator Jawaban Responden


SS S C/N TS STS
1. Kesadaran Merek (Brand Awareness). 22 37 - - -

2. Persepsi Kualitas (Perceived Quality). 29 28 3 - -

3. Asosiasi Merek (Brand Associations). 16 19 2 3 -

4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty). 26 14 - - -

Sumber: Data hasil pra survei, 2023

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan hasil pertanyaan kepada responden mengenai

ekuitas merek smartphone Samsung, maka dapat diketahui bahwa adanya indikator

ekuitas merek yang cenderung mendapatkan tanggapan yang kurang baik. Pada

indikator asosiasi merek menunjukkan respon yang rendah dibandingkan dengan

indikator lainnya. Hal ini dikarenakan kesan yang timbul dan berhubungan dengan

5
ingatan konsumen tentang smartphone Samsung masih kurang baik, sehingga

kurangnya loyalitas dari konsumen. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan Samsung

kurang baik dalam menperkenalkan produknya. Jika perusahaan berhasil menarik

perhatian dari konsumen, maka sulit untuk mengalihkan merek tersebut dari merek

lain, sehingga meskipun konsumen dipenuhi dengan pemasaran yang berbeda setiap

harinya, konsumen akan selalu mengingat merek yang telah dikenal sebelumya.

Keputusan pembelian adalah keputusan akhir konsumen untuk membeli barang

atau jasa berdasarkan sejumlah pertimbangan tertentu. Dapat dikatakan bahwa

keputusan pembelian seseorang merupakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan

sikap setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda. Selain itu, konsumen berasal

dari segmen yang berbeda, sehingga keinginan dan kebutuhannya juga berbeda.

Banyak faktor yang masih mempengaruhi keputusan pembelian. Produsen perlu

memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek di pasar.

Berikut adalah hasil dari pra survei kepada pengguna smartphone Samsung

mengenai keputusan pembelian di wilayah Jakarta Utara:

Tabel 1. 3 Hasil Pra Survei Mengenai Keputusan Pembelian Smartphone


Samsung

No. Indikator Jawaban Responden


SS S C/N TS STS
1. Pilihan Produk. 36 4 - - -

2. Pilihan Merek. 11 29 - - -

3. Pilihan Penyalur. 21 19 - - -

6
4. Waktu Pembelian. 5 35 - - -

5. Jumlah Pembelian. 7 26 4 3 -

Sumber: Data hasil pra survei, 2023

Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan hasil pertanyaan kepada responden mengenai

keputusan pembelian smartphone Samsung, maka dapat diketahui bahwa adanya

indikator keputusan pembelian yang cenderung mendapat respon kurang baik. Pada

indikator jumlah pembelian menunjukkan respon yang rendah dibanding dengan

indikator lainnya. Responden menyatakan smartphone Samsung tidak sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan. Dapat disimpulkan bahwa konsumen belum cukup puas

terhadap smartphone Samsung. Perusahaan harus memperhatikan lagi ketidakpuasan

konsumen terhadap produk yang dibuat. Agar smartphone Samsung bisa benar-benar

sesuai dengan konsumen yang membelinya.

Kepuasan adalah reaksi pelanggan terhadap kepuasan kebutuhannya. Hal ini

berarti keputusan untuk mengutamakan barang atau jasa itu sendiri yang memberikan

tingkat kenyamanan terkait dengannya kepuasan kebutuhan, termasuk kepuasan

kebutuhan di bawah harapan atau memenuhi kebutuhan pelanggan di luar harapan

mereka. Perilaku konsumen berperan penting untuk memahami bagaimana konsumen

benar-benar membuat keputusan untuk membeli.

Berikut adalah hasil dari pra survei kepada pengguna Samsung mengenai kepuasan

pelanggan:

7
Tabel 1. 4 Hasil Pra Survei Mengenai Kepuasan Pelanggan Smartphone
Samsung

No. Indikator Jawaban Responden


SS S C/N TS STS
1. Sistem keluhan dan saran. 8 11 6 5 -
2. Survei kepuasan pelanggan. 7 14 8 1 -

3. Pembeli bayangan (Ghost Shopping). 15 5 - - -

4. Analisis pelanggan yang beralih (Lost 4 7 2 7 -


Customer Analysis).

Sumber: Data hasil pra survei, 2023

Berdasarkan tabel 1.4 menunjukkan hasil pertanyaan kepada responden mengenai

kepuasan pelanggan smartphone Samsung, maka dapat diketahui bahwa adanya

indikator kepuasan pelanggan yang cenderung mendapat respon kurang baik dari

konsumen. Pada indikator analisis pelanggan yang beralih menunjukkan respon yang

rendah dibanding dengan indikator lainnya. Konsumen menyatakan bahwa ukuran usia

operasi Samsung tidak sesuai dengan harga yang dijual, sehingga konsumen memiliki

keinginan untuk berpindah ke smartphone lain. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan

pelanggan dari konsumen pengguna Samsung belum cukup baik. Perusahaan harus

memperhatikan kembali bahwa konsumen lebih sering menceritakan ketidakpuasan

terhadap barang atau jasa dibandingkan kepuasannya.

Berdasarkan analisis dan uraian latar belakang diatas maka penulis akan

melakukan penelitian skripsi dengan judul : “Pengaruh Inovasi dan Ekuitas Merek

8
Terhadap Keputusan Pembelian melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Pada

Konsumen Pengguna Smartphone Samsung di Wilayah Jakarta Utara)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini tentang sejauh mana inovasi dan

ekuitas merek terhadap keputusan pembelian melalui kepuasan pelanggan (Studi pada

konsumen pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara). Adapun beberapa

permasalahan diatas maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Faktor pengaruh inovasi terhadap keputusan pembelian.

2. Faktor pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian.

3. Faktor pengaruh inovasi terhadap kepuasan pelanggan.

4. Faktor pengaruh ekuitas merek terhadap kepuasan pelanggan.

5. Faktor pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan.

6. Faktor pengaruh tidak langsung inovasi terhadap kepuasan pelanggan melalui

keputusan pembelian.

7. Faktor pengaruh tidak langsung ekuitas merek terhadap kepuasan pelanggan

melalui keputusan pembelian.

1.3 Pembatasan Masalah


Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penelitian dibatasi dengan

memusatkan perhatian hanya pada inovasi, ekuitas merek, keputusan pembelian dan

kepuasan pelanggan dalam pengguna smartphone samsung di wilayah Jakarta Utara.

9
Pembatasan masalah pada variabel-variabel tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa

inovasi, ekuitas merek, keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan merupakan

variabel yang menjadi pokok permasalahan dalam perusahaan. Disamping itu,

permasalahan serta fenomena yang melekat pada variabel-variabel tersebut merupakan

sesuatu yang menarik untuk dikaji serta dianalisis untuk dituangkan kedalam sebuah

penelitian.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah yang ingin diungkap adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh langsung inovasi terhadap keputusan pembelian dalam

penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara?

2. Bagaimanakah pengaruh langsung ekuitas merek terhadap keputusan pembelian

dalam penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara?

3. Bagaimanakah pengaruh langsung inovasi terhadap kepuasan pelanggan dalam

penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara?

4. Bagaimanakah pengaruh langsung ekuitas merek terhadap kepuasan pelanggan

dalam penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara?

5. Bagaimanakah pengaruh langsung keputusan pembelian terhadap kepuasan

pelanggan dalam penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara?

6. Bagaimanakah pengaruh tidak langsung inovasi terhadap kepuasan pelanggan

dalam penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara melalui

keputusan pembelian?

10
7. Bagaimanakah pengaruh tidak langsung ekuitas merek terhadap kepuasan

pelanggan dalam penggunaan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara

melalui keputusan pembelian?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:

1. Menganalisis dan mengkaji pengaruh langsung inovasi terhadap keputusan

pembelian dalam pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

2. Menganalisis dan mengkaji pengaruh langsung ekuitas merek terhadap keputusan

pembelian dalam pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

3. Menganalisis dan mengkaji pengaruh langsung inovasi terhadap kepuasan

pelanggan pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

4. Menganalisis dan mengkaji pengaruh langsung ekuitas merek terhadap kepuasan

pelanggan pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

5. Menganalisis dan mengkaji pengaruh langsung keputusan pembelian terhadap

kepuasan pelanggan pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

6. Menganalisis dan mengkaji pengaruh tidak langsung inovasi terhadap kepuasan

pelanggan pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara melalui

keputusan pembelian.

7. Menganalisis dan mengkaji pengaruh tidak langsung ekuitas merek terhadap

kepuasan pelanggan pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara

melalui keputusan pembelian.

11
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Secara terperinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

a. Penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat memberikan

wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian

selanjutnya tentang keputusan pembelian.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atas pengembangan

ilmu pengetahuan, khususnya pada ilmu manajemen.

2. Bagi Perusahaan

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi serta menjadi bahan

pertimbangan dan masukan dalam penentu kebijakan pemasarannya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada

pengembangan penelitian dan dapat menjadi acuan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan inovasi, ekuitas merek,

dan kepuasan pelanggan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

b. Penelitian ini juga dapat dijadikan sumber bacaan bagi semua pihak.

12
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka

mempromosikan barang dan jasanya kepada pelanggan untuk meningkatkan loyalitas

pelanggan terhadap perusahaan. Konsep dari pemasaran merupakan rangkain kegiatan

perusahaan dalam perencanaan pemasaran sebagai upaya untuk mencapai kepuasan

pelanggan. Semua kegiatan yang mengikuti konsep pemasaran akan menentukan

bagaimana nantinya manajemen pemasaran tersebut dikelola.

Manajemen pemasaran adalah strategi yang ditentukan dan diterapkan oleh

perusahaan. Perencanaannya menitikberatkan pada strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk melaksanakan rencana tersebut. Salah satu aspek terpenting dari

manajemen pemasaran adalah penciptaan produk inovatif, pemeliharaan loyalitas

pelanggan, dan promosi produk unggulan kepada pelanggan.

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler & Keller (2016:5) pemasaran adalah “Marketing is a societal

process by which individuals and group obtain what they need and want through

creating, offering, and freely exchanging products and services of value with

others”. Yang artinya “Pemasaran adalah suatu proses masyarakat dimana individu

dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, penawaran, dan bebas bertukar produk dan jasa dari nilai dengan orang

lain.

13
Menurut Kotler & Amstrong (2012:6) bahwa pemasaran merupakan proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan

sebagai imbalannya.

Menurut Freddy Rangkuti (2014:21) pemasaran merupakan suatu interaksi yang

berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran dan bukan merupakan cara

sederhana yang hanya sekedar untuk menghasilkan penjualan.

Menurut Ujang Sumarwan (2015:17) pemasaran adalah suatu proses bagaimana

mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa

tersebut, sehingga terjadi transaksi atau penukaran antara produsen dan konsumen.

Menurut Malau Harman (2017:1) pemasaran merupakan kegiatan transaksi

pertukaran nilai yang dimiliki oleh masing-masing pihak, misalnya pertukaran

produk yang dimiliki oleh perusahaan terhadap uang yang dimiliki oleh pelanggan

dengan produk yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan

konsumen.

Menurut Meithiana Indrasari (2019:3) pemasaran adalah suatu kegiatan

menyeluruh, terpadu, dan terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau

institusi dalam melakukan usaha agar mampu mengakomodir permintaan pasar

dengan cara menciptakan produk bernilai jual, menentukan harga,

mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang bernilai

bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarat umum.

14
Berdasarkan definisi diatas mengenai pemasaran, dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam

memproduksi, menjual serta mempromosikan produk atau jasanya kepada

konsumen, dimana kegiatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan

konsumen.

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) “Marketing management as the art and

science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers

through creating, delivering, and communicating superior customer value”, artinya

manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memilih, mendapatkan, dan

menjaga target market dan membuat pelanggan menjadi semakin bertumbuh

melalui penciptaan, pemberian, dan mengkomunikasikan sesuatu yang unggul agar

dapat memberikan nilai kepada customer.

Menurut Sofjan Assauri (2013:12) manajemen pemasaran merupakan kegiatan

penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian programprogram yang

dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran

melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka

panjang.

Manajemen pemasaran yang sering disebut dengan marketing management

merupakan salah satu jenis manajemen yang dibutuhkan untuk semua bisnis.

Manajemen pemasaran ini menyangkut produk atau jasa agar lebih dikenal

15
konsumen. Manajemen pemasaran adalah sebuah rangkaian proses analisis,

perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan dan pengendalian suatu kegiatan

pemasaran dimana tujuannya adalah untuk mencapai target perusahaan secara

efisien dan efektif. (Hendrayani et al., 2021)

Menurut Buchari Alma (2011:205) “Marketing management is the analisys,

planning, implementation, and control of program designed ti create, build and

maintain beneficial, exchange with target buyers for purpose of achieving

organizational objectives”. Dapat diartikan manajemen pemasaran adalah alat

menganalisa, merencanakan, mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan

(program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan

pembeli sasaran dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan manajemen pemasaran adalah

pengendalian, implementasi, dan analisis perencanaan atas program-program yang

menciptakan, membangun dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan

pembeli sasaran untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

2.1.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan

menerapkan suatu strategi untuk mencapai suatu tujuan demi kepentingan

perusahaan melalui promosi, produksi, distribusi, dan saluran lainnya. Strategi

pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2012:72) adalah logika pemasaran

16
dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer dan dapat

mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.

Menurut Sofjan Assauri (2013:15) strategi pemasaran adalah serangkaian

tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masingmasing tingkatan dan

acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Menurut Freddy Rangkuti (2014:111) strategi pemasaran merupakan cerminan

pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana

perusahaan memanfaatkan potensi semberdaya manusia pada pasar yang paling

menguntungkan.

Menurut Kotler dan Keller (2012:35) strategi pemasaran merupakan pola piker

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu perusahaan, bisa

mengenai strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran

(marketing mix), dan besarnya sebuah pengeluaran pemasaran.

Dalam ilmu marketing kita mengenal STP (Segmenting, Targeting, dan

Positioning) sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. Ada tiga elemen

dalam strategi pemasaran yaitu segmenting, targeting, dan positioning.

1. Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen

menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan

17
dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, dan respon terhadap program-

program pemasaran spesifik.

2. Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan

memilih satu atau lebih segmen untuk dilayanin.

3. Positioning yaitu bagaimana perusahaan menjelaskan posisi produk kepada

konsumen. Apa beda produk perusahaan dibandingkan competitor dan apa saja

keunggulannya.

2.1.4 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah strategi yang menggunakan berbagai taktik untuk

meningkatkan penjualan produk atau layanan. Hal ini dikarenakan bauran

pemasaran disebut sebagai strategi tunggal yang dapat meningkatkan penjualan

suatu produk atau jasa.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:47) bauran pemasaran merupakan

seperangkat alat pemasar yang digunakan perusahaan untuk terus menerus

mencapai tujuan peusahaannya di pasar sasaran.

Menurut Kotler dan Keller (2016) bauran pemasaran terdapat seperangkat alat

pemasaran yang terbagi menjadi 4P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place

(Tempat/ saluran distribusi) dan Promotion (Promosi).

1. Product (Produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan, produk-produk yang dipasarkan meliputi

18
barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara orang, tempat, property, organisasi

dan gagasan. Atribut produk meliputi variasi produk, kualitas, desain, fitur,

merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan.

Kotler dan Amstrong (2012:236) mendefinisikan produk sebagai segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi,

penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan.

Menurut Buchari Alma (2011:139) produk adalah sebagai seperangkat

atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah

warna, harga, nama baik pabrik,nama baik toko yang menjual (pengecer), dan

pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna

memuaskan keinginannya.

Menurut Kotler dan Keller (2016:47) produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Menurut Kotler dan Amstrong (2015) beberapa atribut yang menyertai dan

melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah sebagai berikut:

1) Product Quality (Kualitas Produk)

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan

fungsifungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,

ketelitian yang dihasilkan, kemudahan operasikan dan diperbaiki, dan

atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

19
2) Product Features (Fitur Produk)

Fitur produk merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk

perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi persaingan. Menjadi

produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap

bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing.

3) Product Style and Desain (Gaya dan Desain Produk)

Gaya semata-mata menjelaskan penampilan produk tertentu. Gaya yang

sensasional mungkin akan mendapat perhatian dan mempunyai nilai seni,

tetapi tidak selalu membuat produk tertentu berkinerja dengan baik.

Berbeda dengan gaya, desain bukan sekedar tampilan setipis kulit ari, tetapi

desain masuk ke jantung produk. Desain yang baik dapat memberikan

kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. Gaya dan

desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk,

memotong biaya produksi dan memberikan keunggulan bersaing di pasar

sasaran. Gaya dan desain yang baik juga akan berkontribusi terhadap

tercapainya tujuan perusahaan.

2. Price (Harga)

Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan dan yang lain menghasilkan biaya (cost). Atribut harga meliputi

daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat

kredit.

Menurut Sofjan Assauri (2013:225) terdapat empat tujuan penetapan harga,

antara lain :

20
1. Memperoleh laba yang maksimum

Salah satu tujuan yang paling lazim dalam penetapan harga adalah

memperoleh hasil laba jangka pendek yang maksimal. Pencapaian tujuan

ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat harga yang memperhatikan

total hasil penerimaan penjualan (sales revenue) dan total biaya.

2. Mendapatkan share pasar tertentu

Sebuah perusahaan dapat menetapkan tingkat harga untuk meningkatkan

share pasar, meskipun mengurangi tingkat keuntungan pada masa itu.

3. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum

Perusahaan menetapkan harga untuk memaksimumkan penerimaan

penjualan pada masa itu.

4. Mencapai keuntungan yang di targetkan

Perusahaan menetapkan harga tertentu untuk dapat mencapai tingkat laba

yang berupa rate of return yang memuaskan.

3. Place (Tempat/saluran distribusi)

Tempat didefinisikan sebagai aktivitas perusahaan agar produk mudah

didapatkan pelanggan sasarannya. Artinya, variabel saluran distribusi atau place

tidak hanya menekankan pada lokasi tersebut dicapai. Lokasi perusahaan yang

strategis merupakan kunci dari kemampuan perusahaan untuk menarik

konsumen. Saluran distribusi meliputi cakupan layanan, pengelompokan, lokasi,

persediaan dan transportasi.

Menurut Kotler dan Keller (2016:70) tempat atau saluran distribusi

merupakan elemen bauran pemasaran yang keempat, yaitu meliputi kegiatan

21
perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran yang

meliputi antara lain: saluran distribusinya, pemilahan lokasi, persediaan,

transportasi dan cakupan logistik.

Saluran distribusi merupakan suatu struktur yang menggambarkan alternatif

saluran yang dipilih, dan menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh

berbagai macam perusahaan atau lembaga usaha (produsen, pedagang besar, dan

pengecer). Hal ini dapat dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan

untuk memasarkan produk secara efektif.

4. Pomotion (Promosi)

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendorong

konsumen agar melakukan pembelian produk. Promosi merupakan aktivitas

yang mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pasar sasaran

untuk membelinya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:76) promosi adalah sebuah aktivitas

yang mengkomunikasikan hubungan antara produk dengan target konsumen

yang akan membeli produk tersebut.

Menurut Kotler dan Keller (2012:172) promosi adalah sarana dimana

perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek

yang di jual.

Bauran pemasaran untuk perusahaan jasa terdapat tujuh elemen untuk

memaksimalkan pelayanan yang ditujukan untuk konsumen. Dimana tujuh elemen

22
pada perusahaan 4 P ditambah dengan 3 P. Elemen 3 P pada perusahaan jasa antara

lain:

1) Orang (People)

Orang (People) merupakan semua pelaku yang memainkan peranan penting

dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.Dimana,

bagian dari orang antara lain pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen

lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan

penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian

jasa. Pada suatu perusahaan jasa, orang sebagai sumber sentral karena orang

yang akan melayani kebutuhan dari suatu konsumen. Dimana sumber daya

manusia akan berhubungan langsung dengan konsumen. Sehingga orang

sebagai salah satu elemen yang sangat penting diperhatikan.

2) Fasilitas Fisik (Physical Evidence)

Fasilitas Fisik (Physical Evidence), adalah hal nyata yang turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk maupun jasa

yang ditawarkan. Elemen yang termasuk dalam fasilitas fisik yaitu lingkungan

atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang

lainnya. Selain elemen orang, sarana fisik juga perlu diperhatikan dalam

perusahaan jasa, dimana dalam melayani konsumen erat hubungannya dengan

sarana fisik untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

3) Proses (Process)

23
Proses (Process), merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran

aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses memiliki arti

sesuatu hal untuk menyampaikan jasa yang dibeli konsumen. Dimana proses

dalam jasa sebagai faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti konsumen

jasa akanpuas merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu

sendiri. Dalam proses ini sangat erat melibatkan antara karyawan dan konsumen.

2.2 Kepuasan Pelanggan

Pelanggan merupakan bagian paling penting dalam suatu bisnis, baik bisnis dengan

skala kecil maupun besar, salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah

dari kepuasan pelanggan. Memiliki suatu produk ataupun jasa terbaik akan memicu

banyaknya pelanggan. Oleh karena itu, produk atau kualitas produk dapat digunakan

untuk menarik pelanggan yang bersedia membayar atau membeli untuk jangka waktu

yang lebih lama.

2.2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler dan Keller (2016:33) mengatakan kepuasan pelanggan sebagai

berikut: “Satisfaction reflects a person’s judgment of a product's perceived

performance in relationship to expectations. If performance falls short of

expectations, the customer is disappointed. If it matches expectations, the customer

is satisfied. If it exceeds them, the customer is delighted”. Artinya kepuasan

mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk yang dirasakan dalam

kaitannya dengan harapan. Apabila kinerja jauh dari ekspektasi, pelanggan kecewa.

24
Menurut Kotler (2014:150) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau

kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.

Menurut Fandy Tjiptono (2015:317) mendefinisikan kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap

pengalaman pelanggan suatu produk atau jasa.

Berdasarkan definisi diatas mengenai kepuasan pelanggan bahwa kepuasan

pelanggan adalah perasaan atau harapan pada sebuah produk maupun jasa. Jika

harapan pelanggan sesuai atau bahkan melebihi harapan mereka, mereka mungkin

mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap produk atau layanan yang diberikan.

2.2.2 Dimensi Kepuasan Pelanggan

Fandy Tjiptono (2015:355) mengemukakan pada umumnya program kepuasan

pelanggan meliputi kombinasi dari tujuh dimensi utama, yaitu:

a. Barang dan jasa berkualitas

Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan pelanggan harus memiliki

produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak, standart harus menyamai

para pesaing utama dalam industri.

b. Relationship marketing

Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin relasi

jangka panjang dengan para pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi yang

25
kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan dapat

membangun bisnis ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan.

c. Program layanan loyalitas

Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjamin relasi antara

perusahaan dan pelanggan. Biasanya, program ini memberikan semacam

penghargaan (Reward) khusus (seperti bonus, diskon, voucher, dan hadiah yang

dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk/jasa perusahan)

kepada pelanggan agar tetap loyal padanperusahaan.

d. Fokus pada pelanggan terbaik (best customers)

Sekalipun program promosi loyalitas beraneka ragam bentuknya, namun

semuanya memiliki kesamaan pokok dalam hal fokus pada pelanggan yang paling

berharga.

e. Sistem penanganan secara efektif

Penanganan komplain terkait erat dengan kualitas produk. Perusahaan harus

terlebih dahulu memastikan bahwa barang dan jasa yang dihasilkannya benar-

benar berfungsi sebagaimana mestinya sejak awal.

f. Unconditional guarantees

Unconditional guarantees dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan program

kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang di sampaikan kepada

para pelanggan mengenai tingkat kinerjanya yang dapat diharapkan bakal

diterima.

g. Program pay-for-performance

26
Program kepuasan pelanggan tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan

sumber daya manusia organisasi. Sebagai ujung tombak perusahaan yang

beriteraksi langsung dengan para pelanggan dan dan kewajiban memuaskan,

karyawan juga harus dipuaskan kebutuhannya.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Meithiana Indrasari (2019:87-88) dalam menentukan tingkat kepuasan

pelanggan, terdapat lima faktor utama dan harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu:

1. Kualitas produk

Pelanggan akan merasa puas bila evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk

yang mereka gunakan memang berkualitas.

2. Kualitas pelayanan

Pelanggan akan merasa puas apabila mendapatkan pelayanan yang baik atau

sesuai dengan yang diharapkan.

3. Emosional

Pelanggan akan merasa bangga dan yakin bahwa orang lain akan kagum terhadap

mereka, apabila memakai produk tertentu yang cenderung mempunyai tingkat

kepuasan yang lebih tinggi.

4. Harga

Produk dengan kualitas yang sama tetapi harga yang relatif rendah menawarkan

nilai yang lebih besar kepada pelanggan.

5. Biaya

27
Pelanggan yang tidak mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang

waktu untuk mendapatkan suatu produk cenderung merasa puas dengan produk

tersebut.

2.2.4 Strategi Kepuasan Pelanggan

Menurut Fandy Tjiptono (2015:3839) menjelaskan bahwa strategi kepuasan

konsumen ada 2 (dua) macam, yaitu:

a. Strategi Ofensif adalah strategi yang terdiri dari 3 (tiga) orientasi utama yaitu:

1) Menambah jumlah pemakai baru ada tiga cara pokok untuk mendapatkan

pelanggan baru yaitu menarik kelompok penarik nonpemakai pelanggan

baru, merebut pelanggan pesaing, dan menarik kembali mantan pelanggan.

2) Memperluas pasar yang di layani mencerminkan lingkup produk yang di

tawarkan sebuah perusahaan dan jaringan distribusinya. Dengan demikian,

strategi ini bisa di wujudkan melalui perluasan jaringan distribusi dan

perluasan lini produk.

3) Mencari aplikasi baru yang bersangkutan dalam strategi ini di wujudkan

dengan mendemonstrasikan atau mempromosikan manfaat baru sebuah

produk yang sudah ada kepada pasar (konsumen) baru.

b. Strategi Defensif adalah strategi yang terdiri dari 3 (tiga) orientasi utama yaitu:

1) Menaikkan tingkat pembelian atau pemakaian dalam rangka menaikkan

pembelian, perusahaan perlu mengarahkan strategi pemasarannya pada

upaya meningkatkan kesediaan konsumen untuk membeli lebih sering (more

often) dan/atau dalam volume pembelian yang lebih banyak (more volume).

28
2) Meningkatkan kepuasan pelanggan sudah banyak riset akademis dan praktis

yang mengungkapkan bahwa biaya merebut pelanggan baru.

3) Mencari aplikasi baru produk yang bersangkutan, strategi ini di wujudkan


dengan mendemonstrasikan atau mempromosikan manfaat baru sebuah
produk yang sudah ada kepada pasar (konsumen) saat ini (existing
customers).

2.2.5 Indikator Kepuasan Pelanggan

Perusahaan perlu mengukur kepuasan pelanggan guna melihat umpan balik

maupun masukan yang dapat diambil oleh perusahaan untuk keperluan

pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan Kotler

dalm Fandy Tjiptono (2015:34-35) mengemukakan bahwa terdapat empat metode

untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap perusahaan yang berpusat pada pelanggan (customer centered) perlu

memberikan kesempatan bagi pelanggannya untuk menyampaikan saran,

pendapat, dan keluhan mereka. Banyak restoran dan hotel yang memberikan

formulir bagi tamu untuk mengetahui kesukaan dan keluhan mereka. Alur

informasi ini memberikan banyak gagasan baik dan perusahaan dapat bergerak

cepat untuk menyelesaikan masalah.

2. Survei kepuasan pelanggan

Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran dapat

menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan.

29
Perusahaan yang responsive mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan

survey berkala. Mereka mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu

kelompok acak dari pembeli mereka untuk mengetahui perasaan mereka terhadap

berbagai aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga menanyakan pendapat

pembeli mengenai kinerja perusahaan pesaing.

3. Ghost Shopping (Pembeli Bayangan)

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost

shopper) untuk berperan sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk

perusahaan pesaing untuk melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah

yang mereka alami waktu membeli produk perusahaan maupun produk pesaing.

4. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang beralih)

Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli

atau yang telah berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi

dan supaya dapat mengambil kebijakasanaan perbaikan atau penyempurnaan

selanjutnya

2.3 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam proses keputusan

pembelian sebelum perilaku pasca pembelian. Dalam memasuki tahap keputusan

pembelian sebelumnya konsumen sudah dihadapkan pada beberapa pilihan alternatif

sehingga pada tahap ini konsumen akan melakukan aksi untuk memutuskan untuk

membeli produk berdasarkan pilihan yang ditentukan. Keputusan manusia tidak lepas

30
dari melakukan jual beli. Sebelum melakukan pembelian, seseorang biasanya akan

melakukan keputusan pembelian terlebih dahulu terhadap suatu produk.

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2012:184) keputusan pembelian konsumen yaitu

keputusan akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk

konsumsi pribadi.

Menurut Sofjan Assauri (2013:139) keputusan pembelian yang dilakukan oleh

konsumen atau pembeli dipengaruhi pula oleh kebiasaan. Kebiasaan pembelian

mencakup kapan waktunya pembelian dilakukan, dalam jumlah berapa pembelian

dilaksanakan, dan dimana pembelian tersebut dilakukan.

Menurut Fandy Tjiptono (2015:22) keputusan pembelian merupakan salah satu

bagian dari perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang secara

langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menentukan produk dan jasa, termasuk

proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

Menurut Meithiana Indrasari (2019:70) keputusan pembelian merupakan kegiatan

individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual.

Berdasarkan definisi diatas mengenai keputusan pembelian, dapat disimpulkan

bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan konsumen

akan pembelian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk memilih dua atau lebih

31
alternatif produk yang tersedia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kualitas,

harga, lokasi, promosi, kemudahan, pelayanan dan lain-lain.

2.3.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2016:235) Pengambilan keputusan pembelian yang

di lakukan oleh konsumen juga berbeda-beda sesuai dengan tingkah laku keputusan

pembelian.

Untuk lebih jelas berikut penjelasan proses pengambilan keputusan menurut

Kotler dan Keller (2016:235) yaitu :

1. Pengenalan Kebutuhan

Tahap pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai dari pengenalan

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan

sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan

internal ketika salah satu kebutuhan normal seperti rasa lapar, haus, seks naik ke

tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Pemasar harus meneliti

konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa atau permasalahan apa saja

yang muncul, apa yang menyebabkan kebutuhan tersebut muncul dan bagaimana

cara pemasar menuntun konsumen supaya membeli produk tertentu.

2. Pencarian Informasi
Tahap pencarian informasi Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan

mungkin juga tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat

dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung

akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan-kebutuhan

32
itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan

dengan kebutuhan itu. Pada suatu tahapan tertentu, konsumen mungkin sekedar

meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari inforamsi secara aktif.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber yaitu sumber

pribadi (keluarga), teman, tetangga dan rekan kerja, sumber komersial (iklan,

penjual, pengecer, bungkus, situs web), sumber pengalaman (penanganan,

pemeriksaan, penggunaan produk) dan sumber publik (media massa, organisasi

pemberi peringkat).

3. Evaluasi Alternatif

Yaitu tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen menggunakan

informasi untuk mengevaluasi berbagai merek altematif di dalam serangkaian

piliah. Cara konsumen memulai mengevaluasi alternatif pembelian tergantung

pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Konsumen

menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis. Dalam waktu yang

lain, konsumen mengerjakan sedikit atau tidak mengerjakan, evlauasi sama

sekali, melainkan mereka membeli secara implulsif. Terkadang konsumen

membuat keputusan sendiri kadang tergentung dengan teman, petunjuk konsumen

atau penjualan untuk mendapatkan sasaran pembelian.

4. Keputusan Pembelian

Yaitu tahap proses keputusan di mana konsumen secara, aktual melakukan

pembelian produk. Dalam tahap pengevaluasiaan, konsumen menyusun peringkat

merek dan membentuk kecenderingan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan

pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai.

33
5. Perilaku Pasca Pembelian

Yaitu tahap proses keputuan pembeli konsumen secara aktual melakukan

tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau

ketidakpuasan mereka. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas

atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian. Semakin besar

beda antara harapan dan kinerja, semakin besar pula ketidakpuasan konsumen.

Penjual harus memberikan janji yang benar- benar sesuai dengan kinerja produk

agar pembeli merasa puas.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Penjual harus menyadari faktor-faktor apa saja dalam menentukan keputusan

pembelian, agar produsen berhasil berkomunikasi dengan konsumen dan pembeli

dapat berbelanja. Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda.

Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian produk, sementara faktor

lain kurang berpengaruh.

Menurut Kotler dan Keller (2016:179) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

mengapa seseorang membeli sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginnanya yaitu:

1. Faktor budaya, yang terdiri dari:

a. Budaya, yaitu seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi, dan perilaku

dari keluarga serta lembaga-lembaga pentingnya.

b. Sub-Budaya yaitu yang terdiri dari kebangsaan, agama, rasa, daerah geografis.

34
2. Faktor sosial, yaitu faktor dalam pembagian masyarakat yang relative permanen

seperti keluarga, kelompok referensi, peran dan status.

3. Faktor pribadi, yaitu keputusan pembelian berdasarkan pribadi atau diri sendiri

seperti usia, pekerjaan, lingkupan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian konsep

diri.

4. Faktor psikologis, dalam pemilihan pembelian fakor ini mempengaruhi keputusan

pembeli seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.

2.3.4 Peran dalam Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2012:196) terdapat lima pihak-pihak yang dapat

memberi pengaruh dalam pengambilan keputusan, sebagai berikut:

1. Perilaku Konsumen
Dipengaruhi oleh tiga faktor: budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial), sosial

(kelompok refrensi, keluarga, serta peran dan status sosial) dan pribadi (usia,

tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadia,

dan melayani konsumen secara lebih efektif.

2. Pemberi Pengaruh

Empat proses psikologi utama yang mempengaruhi perilaku konsumen: motivasi,

persepsi, pembelajaran, dan memori.

3. Pengambilan Keputusan

Untuk memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan

pembelian, pemasaran harus mengidentifikasi siapa yang mengambil keputusan

dan mempunyai masukan dalam keputusan pembelian; orang bisa menjadi

35
pemicu, pihak yang mempengaruhi, pengambilan keputusan, pembeli, atau

pengguna. Kampanye pemasaran yang berbeda dapat ditargetkan kepada ,masing-

masing jenis orang.

4. Pembeli

Pembeli umum terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian, tugas pemasar adalah memahami perilaku pada setiap tahap.

5. Konsumen

Konsumen adalah pengambilan keputusan konstruktif dan terpapar banyak

pengaruh konstektual. Konsumen sering mengalami keterlibatan rendah dalam

keputusan mereka, menggunakan bnayak heuristik sebagai akibatnya.

2.3.5 Indikator Keputusan Pembelian

Dimensi dan indikator keputusan pembelian menurut Tjiptono (2012:184)

menjelaskannya bahwa keputusan konsumen untuk melakukan pembelian suatu

produk meliputi enam sub keputusan sebagai berikut:

1. Pemilihan produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah

produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan. Misalnya: kebutuhan suatu

produk, keberagaman varian produk dan kualitas produk.

2. Pemilihan merek

36
Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap

merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus

mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Misalnya: kepercayaan

dan popularitas merek.

3. Pemilihan penyalur

Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap

pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal menentukan

penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan

barang yang lengkap dan lain-lain. Misalnya: kemudahan mendapatkan produk

dan ketersediaan produk.

4. Waktu pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda.

Misalnya : ada yang membeli sebulan sekali, tiga bulan sekali.

5. Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari

satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai

dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli. Misalnya: kebutuhan

akan produk.

2.4 Inovasi

Inovasi adalah metode untuk mengembangkan ide yang dapat diimplementasikan.

Selain itu, inovasi juga dapat diartikan sebagai kombinasi tujuan tertentu untuk

37
mengidentifikasi gagasan tertentu yang baik dan cukup baik dan menyusun strategi

untuk mencapainya tujuan melalui implementasi

2.4.1 Pengertian Inovasi

Secara sederhana, inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan

produk baru, namun menurut Kotler (2012:357) inovasi merupakan setiap barang,

jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru.

Menurut Buchari Alma (2011:18) inovasi berarti mengamati konsumen untuk

menemukan dan memuaskan konsumennya dengan memberikan produk yang baru.

Dengan menciptakan inovasi, sebuah produk dapat memiliki posisi strategis di pasar,

memiliki life cycle yang lebih panjang, dan dapat menahan serangan dari para pesaing

serta dapat memenuhi keinginan pasar (konsumen).

Menurut Myers & Marquis (dalam Kotler dan Keller 2016:454) inovasi merupakan

hasil dari berbagai macam proses yang digabungkan dan saling mempengaruhi antara

satu dengan yang lain.

Schumpeter mendefinisikan “inovasi” sebagai kombinasi baru dari faktor-faktor

produksi yang dibuat oleh pengusaha dan pemikiran inovasi adalah kekuatan

pendorong yang penting (critical driving force) dalam pertumbuhan ekonomi. (dalam

Wawan Dhewanto dkk, 2014)

Menurut Susenohaji, SE. et all (2022:19) inovasi merupakan proses/cara atau

output/produk baru yang dikembangkan dan memberikan nilai bagi penggunanya.

Kemampuan inovasi berhubungan berat dengan kreativitas.

38
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu

proses untuk meningkatkan kualitas suatu produk atau jasa, baik itu produk baru

maupun yang sudah terkenal, dengan memperhatikan persepsi pelanggan terhadap

produk dan industri secara keseluruhan.

2.4.2 Konsep Inovasi

Menurut Kotler dan Keller (2016:32) mengajukan dua konsep inovasi yaitu

sebagai berikut:

a. Keinovatifan adalah pikiran tentang keterbukaan untuk gagasan baru sebagai

sebuah kultur perusahaan.

b. Kapasitas untuk berinovasi adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan

atau menerpkan gagasan, proses, atau produk baru secara berhasil.

Menurut Kotler dan Keller (2016:32), inovasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki kekhasan/khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam

arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.

2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki

karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar

Orisinalitas dan kebaruan.

3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa

suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun

inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan

terlebih dahulu.

39
Inovasi yang dilakukan memiliki tujuan, dan program inovasi yang dilakukan

harus memiliki target, termasuk target dan strategi pencapaian tujuan tersebut. Ketika

sebuah perusahaan menciptakan suatu produk, perusahaan harus fokus pada jangka

panjang untuk memastikan bahwa hasilnya memenuhi target atau memenuhi

deskripsi tujuan penggunaan produk baik dari segi keamanan maupun kenyamanan.

2.4.3 Tipe Inovasi

Menurut Mulgan dan Albury (dikutip dari Muluk, 2008:44) suatu inovasi

dikatakan berhasil apabila inovasi tersebut merupakan kreasi dan implementasi dari

proses, produk, layanan, dan metode pelayanan baru yang merupakan hasil

pengembangan nayata dalam hal efisiensi dan efektivitas atau kualitas pelayanan.

Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:

1. Inovasi produk

Melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial

meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan

teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer,

kendaraan bermotor, dsb.

2. Inovasi proses

Melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman

barangnya.

3. Inovasi pemasaran

40
Mengembangkan metode mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan

kualitas desain, pengemasan, promosi.

4. Inovasi organisasi

Kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku

berorganisasi.

5. Inovasi model bisnis

Mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.

2.4.4 Faktor Penyebab Kegagalan Inovasi

Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan pasti ingin bertahan dalam jangka

panjang. Untuk dapat tetap kompetitif maka setiap organisasi perlu melakukan

inovasi. Namun terkadang inovasi yang diciptakan tidak selalu berhasil dalam

menciptakan produk atau jasa yang baru, sehingga perlu cukup pertimbangan dalam

menciptakan sebuah inovasi.

Griffin (2014) menyatakan organisasi dapat gagal dalam berinovasi karena tiga

alasan, yaitu :

1. Kurangnya sumber daya

Inovasi merupakan kegiatan yang memerlukan dana, waktu dan energi. Jika

perusahaan tidak memiliki dana yang cukup dalam melakukan pendanaan

program inovasi atau tidak dapat mempekerjakan karyawan yang diperlukan

untuk menjadi inovatif, maka perusahaan mungkin akan tertinggal.

2. Kegagalan untuk mengenali kesempatan

41
Untuk memperoleh keunggulan kompetitif, suatu organisasi biasanya harus

membuat keputusan investasi sebelum proses inovasi mencapai tahap matang.

Semakin awal investasi, semakin besar pula risikonya Jika organisasi tidak

terampil dalam mengenali dan mengevaluasi kesempatan, mereka mungkin

menjadi terlalu berhati-hati dan gagal berinvestasi pada inovasi yang nantinya

akan menjadi suatu keberhasilan bagi perusahaan lain.

3. Penolakan akan perubahan

Inovasi berarti melupakan produk lama dan cara lama dalam melakukan segala

sesuatu diganti dengan produk baru dan cara baru untuk melakukan suatu hal.

Jenis perubahan ini secara pribadi dapat menjadi suatu hal yang sulit bagi manajer

dan anggota lain dari organisasi.

2.4.5 Indikator Inovasi

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:233) berpendapat bahwa lima

karakteristik sangatlah penting dalam mempengaruhi tingkat pengapdosian inovasi,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Keunggulan Relatif

Keuntungan relatif adalah tingkat dimana inovasi tampak lebih bagus dari produk

lama. Tingkat kelebihan suatu inovasi, apakah lebih baik dari inovasi yang ada

sebelumnya atau dari hal-hal yang biasa dilakukan.

2. Kompatibilitas

42
Kompatibilitas adalah tingkat sesuainya inovasi dengan nilai dan pengalaman

perorangan. Tingkat keserasian dari suatu inovasi, apakah dianggap konsisten

atau sesuai dengan nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhan yang ada.

3. Divisibiliras

Divisibilitas adalah tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit.

4. Komunikabilitas

Komunikabilitas adalah tingkat kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat

diobservasikan atau dijelaskan kepada orang lain.

2.5 Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah kategori aset dan liabilitas yang terkait dengan produk,

nama, atau simbol tertentu yang berpotensi meningkatkan atau mengurangi nilai

produk yang bersangkutan, terutama di kalangan pelanggan dan calon pelanggan.

Ekuitas merek juga melibatkan hal-hal lain seperti, membangun loyalitas pelanggan

dalam meningkatkan nilai jangka panjang perusahaan.

2.5.1 Pengertian Ekuitas Merek

Menurut Shimp (2014:33) menyatakan bahwa ekuitas merek adalah nilai merek

yang menghasilkan brand awareness yang tinggi dan asosiasi merek yang kuat,

disukai, dan mungkin pula unik, yang diingat konsumen atas merek tertentu.

Menurut Aaker (2020:8) Brand Equity atau ekuitas merek merupakan seperangkat

aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya,

43
yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa

kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan.

Menurut Kotler dan Keller (2016:265) ekuitas merek adalah nilai tambah yang

diberikan pada produk dan jasa yang tercermin melalui cara konsumen berpikir,

merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa

pasar dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek

adalah nilai tambah yang diberikan konsumen pada suatu produk atau layanan.

Dengan membeli merek yg tinggi, Anda akan menerima loyalitas (kesetiaan)

pelanggan. Hal ini dikarenakan kualitas produk dapat meningkatkan permintaan

konsumen.

2.5.2 Membangun Ekuitas Merek

Ekuitas dapat ditingkatkan dengan memasukkan struktur layanan pelanggan

yang sesuai untuk pelanggan yang sudah ada. Prosedur dimulai pada sejumlah barang

yang dimiliki oleh individu (baik yang dilakukan oleh individu maupun yang dibeli).

Meskipun demikian menurut Philip Kotler (2014:341) dari perspektif manajemen

pemasaran ada tiga kumpulan utama penggerak ekuitas merek:

1. Pilihan awal atas unsur – unsur merek atau identitas merek yang membentuk

merek (misalnya: nama merek, URL, logo, lambang, karakter, juru bicara,slogan,

lagu, kemasan, dan papan iklan).

44
2. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran

pendukung yang menyertainya.

3. Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung dialihkan ke merek dengan

menghubungkan merek terebut dengan beberapa entitas lain (misalnya: orang,

tempat, atau barang).

2.5.3 Indikator Ekuitas Merek

Ekuitas merek ini terbentuk dari 4 dimensi yang bisa dijadikan indicator dalam

menilai brand equity. Indikator ekuitas merek menurut Shimp (2014:33) adalah

sebagai berikut :

1. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran merek merupakan suatu kesanggupan konsumen untuk mengenali atau

mengingat kembali bahwa suatu brand adalah suatu bagian dari kategori produk

tertentu. Dalam hal ini kesadaran merek merupakan suatu elemen identitas yang

sangat penting bagi perusahaan.

2. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Persepsi kualitas adalah suatu persepsi yang dimiliki oleh konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau kelebihan dari suatu produk dengan brand tertentu yang

berkaitan dengan apa yang diharapkan konsumen.

3. Asosiasi Merek (Brand Associations)

Brand associations adalah seluruh kesan yang timbul dan berhubungan dengan

ingatan konsumen tentang suatu brand. Asosiasi merek ini menggambarkan

45
pencitraan suatu brand terhadap suatu kesan tertentu dalam hubungannya dengan

manfaat, atribut, pesaing, kebiasaan, harga, dan lain sebagainya.

4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Brand loyalty adalah suatu ukuran kedekatan atau keterkaitan konsumen pada

suatu merek. Ukuran tersebut mencerminkan tentang mungkin tidaknya seorang

konsumen akan beralih atau berpaling ke brand yang lain.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini diantaranya sebagai

berikut:

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu


No. Peneliti & Sumber Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. Purwanti, Pengaruh Inovasi 1. Inovasi Produk Hasil penelitian


Sarwani, Produk dan Brand (X1) menunjukkan bahwa

Denok Sunarsi Awareness terhadap 2. Brand hipotesis penelitian ini


Keputusan Pembelian Awareness yaitu inovasi produk
Universitas Pamulang
pada PT. Unilever (X2) dan brand awareness
Indonesia 3. Keputusan berpengaruh secara
Jurnal Ilmiah Ilmu
Pembelian (Y) signifikan terhadap
Manajemen
keputusan pembelian.
P-ISSN 2356-2005
E-ISSN 2598-4950

2. Pasuhuk Anggie Pengaruh Inovasi dan 1. Inovasi (X1) Hasil uji validitas yang
Paramitha,
Brand Image 2. Brand Image dilakukan, semua item
Ivonne S. Saerang, terhadap Repurchase (X2) adalah valid karena
Agus Supandi Soegoto Intention Dengan 3. Kepuasan memiliki r-hitung lebih
Magister Manajemen Pelanggan (Y) besar dari nilai rtabel
Fakutas Ekonomi Dan yaitu 0,098 atau r-
hitung > 0,098. Untuk

46
Bisnis Universitas Sam Kepuasan Pelanggan Uji reliabilitas yang
Ratulangi sebagai Variabel digunakan adalah
Intervening dengan Alpha
Jurnal Riset Bisnis dan Cronbach. Dari hasil
Manajemen uji reliabilitas yang
Vol. 7 No.4 Edisi Khusus dilakukan, seluruh
2019: 467-482 variabel mempunyai
nilai Alpha Cronbach
di atas 0,6. Dengan
demikian seluruh item
variabel adalah
reliabel.

3. Vaya Anita Permatasari, Kepuasan Konsumen 1. Ekuitas Merek Hasil penelitian


Widhy Tri Astuti, sebagai Mediasi (X1) menunjukkan bahwa

Yuli Liestyana Pengaruh Ekuitas 2. Inovasi (X2) hipotesis penelitian ini


Merek dan Inovasi 3. Loyalitas ekuitas merek
Faculty of Economics and
Produk terhadap Pelanggan (Y) memiliki pengaruh
Business, UPN Veteran
Loyalitas Pelanggan 4. Kepuasan positif signifikan
Yogyakarta, Indonesia
Konsumen (Z) terhadap loyalitas
pelanggan, inovasi
produk memiliki
Jurnal Pendidikan Dan
pengaruh positif
Konseling
signifikan terhadap
Vol. 4 No. 4 Tahun 2022 loyalitas pelanggan,

E-ISSN: 2685-936X kepuasan pelanggan


memiliki pengaruh
P-ISSN: 2685-9351
positif signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan, ekuitas
merek berpengaruh
positif signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan melalui
kepuasan pelanggan,
dan inovasi produk

47
berpengaruh positif
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan
melalui kepuasan
pelanggan.

4. Faigah A. Badjamal Pengaruh Gaya 1. Gaya Hidup Hasil pembuktian


Hidup dan Ekuitas (X1) hipotesis dalam
Dosen Fakultas Ekonomi
Merek Terhadap 2. Ekuitas Merek penelitian ini pengaruh
Universitas Alkhairaa
Keputusan Pembelian (X2) gaya hidup dan ekuitas
Handphone 3. Keputusan merek terhadap
Jurnal Ekonomi Trend
Pembelian (Y) keputusan pembelian
Vol. 7 No 2 Juli-Desember Merek Samsung di
handphone samsung
2019 Kota Palu
masyarakat Kota Palu,
memberikan
pembuktian bahwa
kedua variabel
independen yaitu gaya
hidup dan ekuitas
merek berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
handphone samsung.
Dengan demikian
dinyatakan bahwa
hipotesis mengenai
pengaruh gaya hidup
dan ekuitas merek
terhadap keputusan
pembelian handphone
samsung di Kota Palu.

5. Fahrurrozi Oktavian Setia Pengaruh Fasilitas 1. Fasilitas (X1) Hasil penelitian


Budi,
dan Citra Merek 2. Citra Merek menunjukkan bahwa
Siti Soeliha, Terhadap Keputusan (X2) fasilitas berpengaruh
Lusiana Tulhusnah 3. Keputusan positif signifikan.
Pembelian (Y) Artinya fasilitas yang

48
Universitas Abdurachman Pembelian di Toko 4. Kepuasan digunakan dapat
Saleh Situbondo Sembako Barokah Konsumen (Z) meningkatkan
keputusan
Mlandingan Dengan
menggunakan. Hal ini
Kepuasan Konsumen
Jurnal Mahasiswa sesuai dengan
Entrepreneur (JME) Sebagai Variabel kenyataan lapangan
Intervening menunjukkan bahwa
Vol. 1, No. 5, Juni 2022 :
keputusan seorang
1084-1095
menggunakan
dipengaruhi oleh
fasilitas yang ada
maupun fasilitas yang
baru, sehingga
keputusan
menggunakan jasa akan
meningkat.

Sumber: Peneliti

2.7 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menguji apakah

terdapat pengaruh Inovasi dan Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian melalui

Kepuasan Pelanggan pada konsumen pengguna smartphone Samsung di wilayah

Jakarta Utara.

2.7.1 Hubungan antar variabel

1. Pengaruh Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian

Inovasi merupakan upaya kreatif terorganisasi yang berbasis ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam menstransformasikan barang dan jasa menjadi lebih baik dari

pada sebelumnya. Dimana inovasi dapat berupa desain yang baru, penciptaan

49
manfaat yang baru dan penggunaan teknologi yang baru. Inovasi produk adalah

pengembangan produk asli, produk perbaikan, produk modifikasi dan merk baru

melalui upaya riset dan pengembangan sendiri perusahaan (Kotler dan Amstrong,

2015). Inovasi produk sangat erat kaitannya dengan keputusan pembelian karena

inovasi mampu membuat produk berbeda di mata konsumen sehingga konsumen

lebih tertarik membeli produk tersebut dibandingkan produk pesaing. Semakin

baik pelayanan yang diberikan akan mempengaruhi tingkat kepuasaan konsumen,

ini akan memicu konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

2. Pengaruh Ekuitas merek Terhadap Keputusan Pembelian

Freddy Rangkuti (2014:20) menjelaskan apabila konsumen dihadapkan pada

pilihan seperti nama merek, harga, serta atribut produk yang lain, ia akan

cenderung memilih nama merek terlebih dahulu setelah itu baru memikirkan

harga. Dari hasil penelitian sebelumnya disimpulkan bahwa merek yang disertai

variabel Ekuitas Merek yaitu Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek,

dan Loyalitas Merek sangat berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Ekuitas

Merek menjadi faktor utama dalam penentu keputusan pembelian.

3. Pengaruh Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan

Kemajuan teknologi secara global mengakibatkan aktivitas inovasi pada produk

turut mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Inovasi produk

merupakan sesuatu yang dipersepsikan konsumen sebagai hal yang baru. Sebagai

produk baru, produk inovasi diharapkan bisa memenuhi harapan konsumen. Hasil

penelitian Natalia (2017) menyimpulkan pengaruh inovasi produk dan kualitas

pelayan terhadap kepuasan konsumen atau nasabah, memilki pengaruh positif

50
terhadap pelanggan. Hal ini menginfikasikan bahwa semakin tinggi inovasi

produk dan kualitas pelayanan maka kepuasan pelanggan akan meningkat.

4. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan

Penelitian yang dilakukan oleh Lin (2010) menunjukan bahwa brand equity yang

tinggi dapat menyebabkan repurchase intention yang lebih tinggi pula. Untuk

meningkatkan produktivitas pasar dan meningkatkan repurchase intention

terhadap konsumen, suatu bisnis harus meningkatkan brand equity, keterlibatan

produk dan keterikatan merek untuk mendapatkan kepercayaan konsumen yang

lebih tinggi yang menghasilkan tingginya intensitas pembelian kembali (Lin,

2010).

5. Pengaruh Keputusan Pembelian Terhadap Kepuasan Pelanggan

Keputusan pembelian Menurut Kotler dan Keller (2016: 195), tahapan keputusan

pembelian terdiri dari mengenali masalah atau mengenali kebutuhan, mencari

informasi, mengevaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian. Perilaku pasca pembelian merupakan tahap evaluasi akhir setelah

terjadi pembelian dan penggunaan barang. Evaluasi ini akan menghasilkan

keputusan apakah konsumen akan melakukan pembelian berulang dan

merekomendasikan pembelian tersebut kepada orang lain sebagai bentuk

kepuasan terhadap kinerja barang atau produk tersebut.

51
2.7.2 Gambar Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Inovasi
(X1)
Kepuasan
Keputusan
Pelanggan
Pembelian
(Y) (Z)
Ekuitas
Merek
(X2)

Kerangka pemikiran tersebut merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan

teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan

tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis.

2.8 Hipotesis

Berdasarkan Kerangka Pemikiran tersebut diatas, dapat dirumuskan hipotesis

sementara bahwa:

H1: Terdapat pengaruh langsung antara inovasi terhadap keputusan pembelian

pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

H2: Terdapat pengaruh langsung antara ekuitas merek terhadap keputusan pembelian

pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

H3: Terdapat pengaruh langsung antara inovasi terhadap kepuasan pelanggan

pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

52
H4: Terdapat pengaruh langsung antara ekuitas merek terhadap kepuasan pelanggan

pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

H5: Terdapat pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan pengguna

smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

H6: Keputusan pembelian berfungsi sebagai mediator pengaruh tidak langsung inovasi

terhadap kepuasan pelanggan pada pengguna smartphone di wilayah Jakarta Utara.

H7: Keputusan pembelian berfungsi sebagai mediator pengaruh tidak langsung ekuitas

merek terhadap kepuasan pelanggan pada pengguna smartphone di wilayah Jakarta

Utara.

53
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini menggunakan tanggapan konsumen atau pengguna smartphone

samsung di wilayah Kota Jakarta Utara. Waktu pelaksanaan penelitian akan

disesesuaikan dengan keperluan data dan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini

dilakukan pada masa penyelesaian kurang lebih mulai bulan Maret sampai dengan Juli

2023.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:7), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode peneliti yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara acak (random sampling), pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan tempat yang didalamnya terdapat sebuah karakteristik objek

yang digunakan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan dan Sampel

merupakan bagian dari elemen-elemen populasi. Menurut Sugiyono (2019:80)

54
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini yang dibutuhkan sebagai sumber data adalah

konsumen yang menggunakan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara yaitu

dengan jumlah 650 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi / bagian dari

populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Menurut Sugiyono

(2017:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Menurut Arikunto (2017:173) apabila subjeknya kurang dari 100,

maka seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Tetapi jika subjeknya lebih dari

100 maka dapat diambil 10-15% atau 15-25%. Berdasarkan definisi diatas dapat

dikatakan hasil penjumlahan sampel penelitian ini adalah 650 x 15% = 97,5,

dibulatkan oleh peneliti menjadi 106 responden.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

dasar pengambilan sampel non probability sampling. Non probability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017:120).

55
Teknik non probability sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel pada

penelitian ini yaitu teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017:122).

Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah karena

tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis tentukan, oleh

karena itu penulis memilih teknik purposive sampling. Adapun kriteria yang dijadikan

sebagai sampel penelitian yaitu konsumen yang menggunakan produk smartphone

Samsung di wilayah Jakarta Utara.

3.5 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

atau lebih. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey.

Menurut Sugiyono (2019:57) penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Dalam konteks penelitian ini, peneliti tidak melakukan intervensi atau manipulasi

tertentu atas terbentuknya data penelitian dan hakikat penelitian ini dilakukan adalah

untuk melihat hubungan variabel eksogen yaitu Inovasi (X1) Ekuitas Merek (X2),

Keputusan Pembelian (Y) dan Kepuasan Pelanggan (Z), untuk mengetahui seberapa

56
besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, maupun simultan seperangkat

variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Rentang waktu yang dipakai adalah cross sectional yaitu sekumpulan data untuk

meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, dimana informasi

dikumpulkan hanya pada waktu tertentu.

3.6 Sumber Data

Data yang ada dalam penelitian adalah subjek bahwa data dapat digunakan

memiliki informasi tentang bagaimana menggunakannya dan dari mana asalnya.

Sumber data terdiri dari:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019:456), “Data primer merupakan data yang didapat dari

sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara

atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”. Dalam

penelitian ini penulis memperoleh langsung dari hasil observasi dan data pengisian

kuisioner oleh pengguna smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019:456), bahwa “Sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen”. Dalam data sekunder penelitian ini memperoleh data dari pelanggan

dan berbagai sumber informasi.

57
3.7 Teknik Pengambilan Data

Dalam teknik pengumpulan data penulis melakukan pengumpulan informasi dan

data yang diperlukan kemudian diteliti, dengan demikian peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

1. Studi literatur atau studi pustaka

Studi literatur atau studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku-buku

referensi, literatur, jurnal maupun artikel di majalah atau internet yang

berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian

ini sehingga dapat digunakan untuk membantu penulis dalam menganalisis data

dan mendeskripsikan masalah yang diteliti.

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia bagi responden untuk

mendapatkan data primer, dimana penulis langsung menemui dan menyerahkan

lembar kuesioner ini kepada responden yang memenuhi syarat.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada para

responden, peneliti akan melakukan wawancara kepada pelanggan yang

menggunakan smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara.

3.8 Variabel Penelitian

58
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya Sugiyono (2017:38). Variabel dapat dibedakan dan

penjelasannya sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel yang bebas, yang mempengaruhi yang menjadisebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen. Seringkali disebutvariabel stimulus, antercendent

predictor.

2. Variabel Dependen

Variabel terikat, yang dipengaruhi, yang menjadi akibat perubahan atau timbulnya

variabel independen.

3. Variabel Interverning

Variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat/memperlemah)

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, tetapi tidak

diamati/diukur.

3.9 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikatordari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi

variabel bertujuan untuk memenentukan skala pengukuran dari masing-masing

variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alatbantu dapat dilakukan

dengan tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitiannya ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

59
Tabel 3. 1 Tabel Operasional Variabel Penelitian
Jumlah
Variabel Definisi Indikator Pertanyaan Skala
Inovasi Inovasi merupakan setiap 1. Keunggulan relatif 3 Likert
barang, jasa, atau gagasan 2. Kompatibilitas 3
yang dianggap sebagai 3. Divisibilitas 2
sesuatu yang baru. 4. Komunikabilitas 2

Philip Kotler
(2012:357)

Ekuitas Ekuitas merek adalah nilai 1. Kesadaran merek 3 Likert


Merek merek yang menghasilkan 2. Persepsi merek 3
brand awareness yang tinggi 3. Asosiasi merek 2
dan asosiasi yang kuat, 4. Loyalitas merek 2
disukai, dan mungkin pula
unik, yang diingat konsumen
atas merek tertentu.

Shimp
(2014:33)

Keputusan Keputusan pembelian 1. Pilihan produk 2 Likert


Pembelian konsumen yaitu keputusan 2. Pilihan merek 3
akhir perorangan dan rumah 3. Pilihan penyalur 2
tangga yang membeli barang 4. Waktu pembelian 2
dan jasa untuk konsumsi 5. Jumlah pembelian 2
pribadi.

Kotler dan Keller


(2012:184)

Kepuasan Kepuasan atau ketidakpuasan 1. Sistem keluhan dan 3 Likert


Pelanggan pelanggan sebagai suatu saran
tanggapan emosional pada 2. Survei kepuasan 3
evaluasi terhadap pengalaman pelanggan
pelanggan suatu produk atau 3. Pembeli bayangan 2
jasa. (Ghost Shopping)
4. Analisi pelanggan 2
Fandy Tjiptono yang beralih
(2015:317)

Sumber: Peneliti

60
3.10 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan penelitian ini dengan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dapat dijabarkan menjadi indikator varibel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Seperti tertera pada tabel yang disajikan

sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Skala Pengukuran Variabel

Kriteria Jawaban Skor


Sangat Tidak Setuju STS 1

Tidak Setuju TS 2
Netral N 3
Setuju S 4
Sangat setuju SS 5
Sumber: Sugiyono (2017:168)

3.11 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan

statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif digunakan untuk

menyajikan data setiap variabel secara tunggal.Sedangkan statistika inferensial

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Statistika deskriptif yang digunakan

adalah perhitungan skor rata-rata, median, modus, standar deviasi, tabel frekuensi dan

histogram. Statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan

menggunakan analisis jalur.

61
3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Imam Ghozali (2018:19) menyatakan bahwa statistik deskriptif

memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi). Statistik deskriptif biasanya digunakan untuk

menggambarkan profil data sampel sebelum memanfaatkan teknik analisis statistik

yang berfungsi untuk menguji hipotesis.

3.11.2 Analisis Statistik Inferensial

Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis statistik inferensial, dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur derajat

hubungan antara dua variabel, perbedaan dalam suatu variabel di antara berbagai sub

kelompok serta bagaimana beberapa variabel bebas dapat menjelaskan varians dalam

suatu variabel terikat. Perhatian utama dari statistik inferensial berhubungan dengan

penggeneralisasian informasi atau secara lebih spesifik membuat kesimpulan dari

data sampel untuk populasi yang didasarkan pada sampel yang diambil dari populasi.

3.12 Uji Validitas dan Uji Realibitas

3.12.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Penguji validitas dilakukan dengan cara validitas internal yang

62
menggunakan teknik analisis butir dengan cara skor-skor yang ada pada butir yang

dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir (pertanyaan) dipandang sebagai

nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y, sehingga diperoleh indeks validitas

setiap butir.

Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan metode

Pearson Corellation atau dapat pula menggunakan metode Correced Item Total

Corelation. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Dengan keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

X = Skor tiap item

Y = Skor seluruh item responden uji coba

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 25.0 for

windows dengan kriteria berikut :

1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

63
3.12.2 Uji Reliabititas

Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan

instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang

digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang diinginkan dapat

dipercaya (diandalkan) sebagai alat pengumpul data serta mampu mengungkap

informasi yang sebenarnya di lapangan. Uji reliabilitas internal adalah cara menguji

suatu alat ukur untuk sekali pengambilan data. Uji reliabilitas yang digunakan di

dalam penelitian ini adalah Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai

berikut:

Keterangan:
α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
∑ = Jumlah varian skor item

= Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Formula ini digunakan untuk melihat sejauh mana alat ukur dapat

memberikan hasil yang relatif tidak berbeda atau konsisten bila dilakukan pengukuran

kembali terhadap suatu fenomena sosial. Jika nilai alpha > 0,6, maka reliabilitasnya

mencukupi. Jika nilai alpha > 0,80, maka seluruh item reliabel dan seluruh tes secara

internal konsisten karena reliabilitasnya kuat.

64
3.13 Uji Asumsi Klasik

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, harus terlebih dahulu melalui uji asumsi

klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya

penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator dari

variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak

digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait.

Pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

3.13.1 Uji Normalitas Data

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui data terdistribusi dengan normal

atau tidak, Analisis parametrik seperti regresi linier mensyaratkan bahwa data harus

terdistribusi dengan normal, Uji normalitas pada regresi bisa menggunakan beberapa

metode, antara lain dengan metode Kolmogorov-Smirnov Z untuk menguji data

masing-masing variabel. Berikut rumus untuk uji Kolmogorov-Smirnov Z yang akan

digunakan dalam penelitian ini:

Keterangan:

Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal

𝑋𝑖 = Angka pada data

= Rata-rata data

SD = Standar Deviasi

65
Metode pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni sebagai berikut:

a. Jika signifikansi > 0,05 maka, data tersebut berdistribusi normal.

b. Jika signifikansi < 0,05 maka, data tersebut tidak berdistribusi normal.

3.13.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau

lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati

sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah

multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, ada beberapa

metode diantaranya dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor). VIF ditaksir dengan menggunakan formula:

Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas dapat dilakukan

dengan dua cara yakni:

1) Dengan nilai Toleransi:

a. Jika nilai Toleransi lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas terhadap data yang di uji.

b. Jika nilai Toleransi lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi

multikolinearitas terhadap data yang di uji.

2) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor):

66
a. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi

mulitikolinearitas terhadap data yang di uji.

b. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi mulitikolinearitas

terhadap data yang di uji.

3.13.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari

residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya

masalah heteroskedastisitas. Metode pengujian untuk uji heteroskedastisitas

digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer, Uji Spearman’srho dan melihat

pola grafik scatter plot. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, penulis

menggunakan Metode Uji Spearman’s-rho.

Keterangan:

= Koefisien korelasi

bi = Selisih peringkat antar kelompok data

n = Jumlah kelompok

Uji heteroskedastisitas Spearman’s-rho mengkorelasikan nilai residual hasil

regresi dengan masing-masing variabel independen. Metode pengambilan keputusan

pada uji heteroskedasitas dengan Spearman’s-rho yaitu:

a. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

b. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas.

67
3.14 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengukur adanya pengaruh antara inovasi

(X1) dan ekuitas merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) melalui kepuasan

pelanggan (Z). Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian

hipotesis nol. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

3.14.1 Uji F (Simultan)

Uji F untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk

menguji keberartian regresi secara keseluruhan. Pengujian dengan uji F variansnya

adalah dengan membandingkan Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada α = 0,05 apabila

hasil perhitungannya menunjukkan:

a. Fh > Ft, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas

secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas

(variabel terikat).

b. Fh < Ft, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel

bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas

(variabel terikat).

Rumus yang digunakan yaitu:

68
Keterangan:

Jkreg = a1∑X1i∙Yi+a2∑X2i∙Yi

Jkres = ∑(Yi- )

k = Banyaknya variabel

= a0+a1 X1i+a2X2i+...+anXni

a0,a1,a2,an = Koefisien persamaan regresi

3.14.2 Uji t (Parsial)

Uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

Pengujian dilakukan melalui uji T dengan membandingkan Thitung (Th) dengan

Ttabel (Tt) pada α 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan:

a. Th ≥ Tt maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel

terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji.

b. Th<Tt maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas

(variabel terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji.

Rumus yang digunakan adalah:

69
Keterangan:
R = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel

3.14.3 Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat besarnya

konstribusivariable independen terhadap variable dependen. Semakin tinggi

determinasi, semakin tinggi kemampuan variable independen dalam menjelaskan

variasi perubahan pada variable dependen. Penelitian ini menggunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan (adjusted R square).Persamaannya adalah sebagai

berikut :

KD = R2x100%

Keterangan:
R2 =
Koefisien korelasi yang dikuadratkan

3.15 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur merupakan suatu teknik analisis statistika yang dikembangkan dari

analisis regresi berganda. Dalam model regresi, model yang terbentuk digunakan untuk

meramalkan (memprediksi) variabel terikat/endogen apabila variabel bebas/eksogen

diketahui. Sedangkan dalam analisis jalur, model yang terbentuk digunakan untuk

menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas/eksogen terhadap

variabel terikat/endogen.

Analisis jalur (Path Analysis) adalah suatu teknik untuk mengestimasi dampak

dari serangkaian variabel bebas terhadap sebuah variabel bebas dari serangkaian

hubungan (korelasi) yang teramati, dimana didnga terdapat hubungan sebab akibat

70
asimetris diantara variabel tersebut, sehingga model Path 'Analysis digunakan untuk

menjelaskan pola hubungan antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh

langsung maupun tidak langsung dari seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap

variabel terikat (endogen).

Model analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung

seperangkat variabel penyebab (disebut variabel eksogen) terhadap satu set variabel

akibat (disebut variabel endogen).

Manfaat lain dari analisis jalur sendiri ialah untuk:

1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan

yang diteliti.

2. Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi ini

bersifat kualitatif.

3. Pengujian model, menggunakan teori trimming, baik untuk uji reliabilitas konsep

yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

Langkah-langkah menguji path analysis Ridwan dan Ahmad Kuncoro (2012 :116-

118) adalah sebagai berikut:

1. Merancang Model Berdasarkan Teori

Langkah pertama dalam analisis jalur adalah merancang model berdasarkan konsep

dan teori. Melakukan pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi analisis jalur

yaitu hubungan antar variabel adalah linier dan aditif. Model yang digunakan

71
adalah rekursif yaitu sistem aliran kausal satu arah, sedangkan model respirokal

atau aliran kausal yang dua arah (bolak-balik) tidak dapat dianalisis.

2. Pendugaan Parameter atau Perhitungan Koefisien Jalur

Langkah berikutnya dalam analisis jalur adalah pendugaan parameter atau

perhitungan koefisien jalur. Untuk pendugaan parameter dilakukan dengan analsis

regresi melalui software SPSS 25.0 forwindows. Perhitungan koefisien jalur diolah

dengan menggunakan software SPSS 25.0 forwindows. Analisis jalur digunakan

untuk menganalisis pola hubungan antar varabel dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap

endogen.

Struktur 1 : Y = ᵨyx1 X1 + ᵨyx2 X2 + ᵨyԑ1

Struktur 2 : Z = ᵨzx1 X1 + ᵨzx2 X2 + ᵨzy Y + ᵨzԑ2

Keterangan:

ᵨ = Koefisien regresi yang distandarkan/koefisien jalur

ԑ = Pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel

3. Perhitungan Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung

Berdasarkan Summary dan Koefisien Jalur Sub Struktur 1 dan Sub Struktur 2, maka

dapat diketahui besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan

pengaruh total antar variabel.

4. Penguji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian model (goodness of fit test) adalah untuk menguji apakah model

yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak. Shumacker dan

72
Lomax (Ridwan dan Ahmad Kuncoro, (2012:146) mengatakan bahwa dalam

analisis jalur untuk suatu model yang diusulkan dikatakan (fit) dengan data apabila

matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi

(reproduced correlation matrix) atau korelasi yang diharapkan (expected

correlation matrix). Oleh karena itu, rumusan hipotesis statistik kesesuaian model

analisis jalur dirumuskan sebagai berikut:

Ha = R ≠ R (0) : Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi


sampel
H0 = R = R (0) : Matriks korelasi estimasi tidak berbeda dengan matriks korelasi
sampel
Schumacker dan Lomax (Ridwan dan Ahmad Kuncoro, 2012:146) memberikan

petunjuk bagaimana menguji kesesuian model analisis jalur dengan menggunakan

uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus:

Dimana:
Q = Koefisien Q
R2m = 1 - (1 - R21) . (1 – R22) …..(1 – R2p)

Dalam hal ini, interprestasi terhadap R2m sama dengan interprestasi koefisien

determinasi (R2) pada analisis regresi.

3.16 Uji Mediasi

3.16.1 Uji Sobel (Sobel Test)

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang

dikembangkan oleh sobel (1982) dan dikenal dengan uji sobel (Sobel test). Uji sobel

73
dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung mengalikan jalur

X – Y (a) dengan jalur Y – Z (b) atau jalur ab. Jadi koefisien ab = (c’ – c), dimana

c adalah pengaruh X terhadap Z tanpa mengontrol Y, sedangkan c’ adalah koefisien

pengaruh X terhadap Z setelah mengontrol Y. Standar error koefisien a dan b ditulis

dengan Sa dan Sb, dan besarnya standar error tida langsung adalah Sab yang

dihitung dengan rumus. Rumus uji Sobel adalah sebagai berikut:

Sab =

Keterangan:
Sab = Besarnya standar eror pengaruh tidak langsung
A = Jalur variabel independen (X) dengan variabel intervening (Y1)
B = Jalur variabel intervening (Y1) dengan variabel dependen (Y2)
sa = Standar eror koefisien a
sb = Standar eror koefisien b

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu

menghitung nilai t dari koefisien dengan rumus sebagai berikut:

t=
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung nilai t tabel

maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan

jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji sobel kurang

konservatif (Imam Ghozali, 2018).

74
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan

Samsung adalah perusahaan elektronik multinasional Korea Selatan yang

berkantor pusat di Suwon, Korea Selatan. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan

unggulan dari Samsung Group dan telah berkembang menjadi perusahaan IT terbesar

di dunia. Samsung saat ini sedang dalam masa kejayaannya dan merajai pasar

smartphone dunia.

Dalam sejarah perusahaan, Samsung Electronics telah memproduksi peralatan

elektronik dan listrik seperti televisi, kalkulator, kulkas, AC, dan mesin cuci sejak

didirikan pada tahun 1969. Pertumbuhan awalnya disebabkan oleh fakta bahwa

industri elektronik konsumen dalam negeri baru saja lepas landas dan perusahaan

mulai mengekspor produknya. Tahun 1980-an, Samsung menciptakan identitas

perusahaan baru yang berfokus pada pengamanan teknologinya, memperkuat

penelitian dan pengembangan, memperluas bisnis semikonduktornya ke bidang VLSI

tingkat lanjut, dan terlibat dalam bisnis telekomunikasi melalui Perusahaan

Telekomunikasi Korea. Perusahaan juga meluncurkan anak perusahaan manufaktur

global pertamanya di Portugal dan menambahkan anak perusahaan penjualan asing

untuk memantapkan dirinya sebagai perusahaan global.

75
Dibandingkan dengan perusahaan besar lainnya, Samsung selamat dari krisis

keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak berpengaruh besar. Sebagai akibat dari

krisis keuangan global, Samsung Electronics mengandalkan budaya kreativitas dan

otonomi serta struktur organisasi yang membuat masing-masing divisi bisnis dikelola

secara independen untuk berkembang selama periode yang kacau. Samsung tetap

tangguh dan memperkuat daya saingnya dengan kompetensi perangkat lunak dan

manajemen paten sekaligus membuka mesin pertumbuhan baru melalui inovasi

terbuka seperti M&As kreatif.

Sepuluh tahun setelahnya, Samsung berhasil tumbuh sebagai produsen terbesar di

dunia yang membuat panel layar liquid-crystal. Samsung dan sony sempat

mendirikan S-LCD dan menjadi perusahaan patungan guna dapat menyediakan

pasokan yang stabil dari panel LCD pada mereka dan membangun fasilitas serta dapat

mengoperasikan pabrik di tanjung, korea selatan.

Tahun 2004 dan 2005 mampu mengungguli Sony menjadi salah satu brand yang

paling populer di kalangan konsumen elektronik bahkan kini mencapai peringkat ke

19 seluruh dunia. Samsung dikenal sebagai perusahaan terbesar kedua setelah nokia

yang menjadi produsen ponsel khususnya di Eropa barat dan Amerika.

Perjalanan Samsung menjadi produsen smartphone Android memang tidak

mudah. Samsung menjadi produsen smartphone Android dimulai pada April 2009

dengan mengeluarkan ponsel Samsung i7500 menggunakan layar sentuh AMOLED

yang berukuran 3.2 inchi dan OS yang digunakan oleh ponsel pertama ini adalah OS

Android Cupcake v1.5.

76
Keberhasilan Samsung dalam platform android ini dimulai pada saat peluncuran

Samsung Galaxy S 19000 yaitu pada bulan Maret 2010 dengan menawarkan layar

super AMOLED berukuran 4 inchi dengan OS Android Elclair v2.1. Saat itu, Galaxy

S secara luas dianggap sebagai salah satu alternatif terbaik untuk iPhone 3GS.

Menurut keterangan Samsung, Galaxy S berhasil terjual 10 juta unit pada tahun

pertama diluncurkan.

Perkembangan ponsel Samsung yang paling cepat berkembang saat ini adalah

Samsung Android. Konsumen lebih memilih handphone Samsung Android

dikarenakan banyak faktor antara lain spesifikasi dan fitur yang menarik dari masing-

masing handphone Samsung sesuai dengan harga dan konsumen. Desain smartphone

samsung selalu terlihat elegan dan mewah. Lebih khusus lagi, Samsung selalu

mengeluarkan produk terbaru yang dilengkapi dengan teknologi terkini, baik dari sisi

sistem operasi maupun fitur teknis dan fungsinya, dilanjutkan dengan perkembangan

teknologi gadget.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi:

Samsung berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan setempat serta

menerapkan kode etik global yang ketat kepada semua karyawan. Samsung yakin

bahwa manajemen etis bukan hanya alat untuk menanggapi perubahan cepat dalam

lingkungan bisnis global, tetapi juga sarana untuk membangun kepercayaan dengan

berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, pemegang saham, karyawan,

77
mitra bisnis, dan masyarakat setempat. Dengan tujuan untuk menjadi salah satu

perusahaan paling etis di dunia, Samsung terus melatih karyawannya dan

mengoperasikan sistem pemantauan, sekaligus mempraktikkan manajemen perusahaan

yang adil dan transparan.

Misi:

Samsung memiliki filosofi perusahaan yang lugas: mendedikasikan talenta dan

teknologinya untuk menciptakan produk dan layanan unggul bagi masyarakat global

yang lebih baik. Samsung sangat menekankan pada sumber daya manusia dan

teknologinya untuk mencapai hal ini.

4.2 Deskriptif Responden

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari

penyebaran kuesioner. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner

berupa Google Form yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan. Adapun subjek dalam penelitian ini yaitu pengguna smartphone

Samsung di wilayah Jakarta Utara. Jumlah responden yang ditentukan sebagai sampel

sebanyak 106 responden dengan jumlah butir pernyataan tiap kuesioner sebanyak 40

butir. Karakteristik responden yang diuraikan dalam penelitian ini meliputi: Usia, Jenis

Kelamin, dan Pekerjaan. Adapun karakteristik responden tersebut diuraikan sebagai

berikut:

4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

78
Berdasarkan hasil kuesioner dapat di buktikan bahwa usia responden sebagai

berikut:

Tabel 4. 1 Karakteristik Usia Responden

Usia Jumlah Presentase (%)


17-21 tahun 34 32,1%
22-26 tahun 53 50%
27-31 tahun 9 8,5%
>31 tahun 10 9,4%
Total 106 100%
Sumber: Pengolahan data primer, 2023

Berdasarkan data tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak

berada di usia dari 22-26 tahun sebanyak 53 orang atau 50%, usia responden antara

17-21 tahun sebanyak 34 orang atau 32,1%, usia responden antara 27-31 tahun

sebanyak 9 orang atau 8,5% dan usia responden yang lebih dari 31 tahun sebanyak

10 orang atau 9,4%.

4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil kuesioner dapat di buktikan bahwa jenis kelamin responden

sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)


Laki-Laki 42 39,6%
Perempuan 64 60,4%
Total 106 100%
Sumber: Pengolahan data primer, 2023

Berdasarkan data tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa dari 106 responden yang

diteliti ternyata 39,6 % adalah laki – laki dengan jumlah 42 orang dan 60,4%

79
merupakan perempuan dengan jumlah 64 orang. Dan sesuai dengan tabel tersebut

responden terbanyak adalah perempuan.

4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Berdasarkan hasil kuesioner dapat di buktikan bahwa pekerjaan responden

sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Karakteristik Status Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Presentase (%)


Pelajar / Mahasiswa 57 53,8%
Pegawai Negeri 4 3,8%
Karyawan Swasta 36 34%
Wirausaha 2 1,8%
Lainnya 7 6,6%
Total 106 100%
Sumber: Pengolahan data primer 2023

Berdasarkan data tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden memiliki pekerjaan sebagai Pelajar atau Mahasiswa sebesar 57 orang tau

53,8%, selanjutnya di susul oleh Pegawai Negeri sebanyak 4 orang atau 3,8%, ,

responden dengan pekerjaan Karyawan Swasta sebanyak 36 orang atau 34%,

responden dengan pekerjaan Wirausaha sebanyak 2 orang atau 1,8%, dan responden

dengan pekerjaan yang lain sebanyak 7 orang atau 6,6% .

4.3 Hasil Penelitian dan Analisis

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis jalur atau

sering disebut Path Analysis. Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari

regresi linier ganda. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan

80
(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari

hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y melalui Z yaitu Inovasi (X1)

dan Ekuitas Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Kepuasan

Pelanggan (Z).

4.3.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai nilai

minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-

masing variabel penelitian. Variabel-variabel penelitian tersebut antara lain Inovasi

(X1), Ekuitas Merek (X2), Keputusan Pembelian (Y) dan Kepuasan Pelanggan (Z).

Dari data statistik yang di dapat dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4. 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Inovasi 106 30 50 41.13 4.555

Ekuitas Merek 106 20 50 40.29 5.872

Keptusan Pembelian 106 19 50 39.33 5.776

Kepuasan Pelanggan 106 25 50 38.96 5.080

Valid N (listwise) 106

Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel yaitu

sebanyak 106 sampel penelitian. Tabel diatas juga menunjukkan nilai statistik

81
deskriptif dari masing-masing variabel penelitian. Penjelasan dari masing-masing

variabel akan diuraikan sebagai berikut:

Variabel inovasi memiliki nilai minimum sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar

50. Nilai rata-rata variabel inovasi sebesar 41.13 dengan nilai standar deviasi sebesar

4.555.

Variabel ekuitas merek memiliki nilai minimum sebesar 20 dan nilai maksimum

sebesar 50. Nilai rata-rata variabel inovasi sebesar 40.29 dengan nilai standar deviasi

sebesar 5.872.

Variabel keputusan pembelian memiliki nilai minimum sebesar 19 dan nilai

maksimum sebesar 50. Nilai rata-rata variabel inovasi sebesar 39.33 dengan nilai

standar deviasi sebesar 5.776.

Variabel kepuasan pelanggan memiliki nilai minimum sebesar 25 dan nilai

maksimum sebesar 50. Nilai rata-rata variabel inovasi sebesar 38.96 dengan nilai

standar deviasi sebesar 5.080.

4.3.2 Uji Validitas

Pengujian validitas di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan validitas

isi (content validity) dan validitas konstrak (construct validity). Validitas isi adalah

suatu pengukur yang dipertimbangkan berdasarkan atas sejauh mana isi alat pengukur

tersebut mewakili semua aspek kerangka konsep. Sedangkan validitas konstrak untuk

mengukur konsistensi antara komponen-komponen konstrak yang satu dan yang

lainnya. Untuk menguji validitas konstrak digunakan rumus korelasi product

moment. Untuk menguji validitas instrumen penelitian (kuesioner), yaitu untuk

82
mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurannya, digunakan rumus statistika Metode Corrected item Corelation.

Dalam penelitian ini pengujian validitas hanya dilakukan terhadap 106 responden.

Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai r hitung (Corrected Item-Total

Correlation) > r tabel sebesar 0.190, untuk df = N-2 = 106-2 = 104 ;  = 0.05 maka

item/pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya.

Berikut adalah hasil uji validitas instrument penelitian (kuesioner) untuk masing-

masing variabel yang diteliti:

1. Inovasi (X1)

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Inovasi

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Item 1 0.750 0.190 Valid


Item 2 0.455 0.190 Valid
Item 3 0.721 0.190 Valid
Item 4 0.713 0.190 Valid
Item 5 0.647 0.190 Valid
Item 6 0.641 0.190 Valid
Item 7 0.699 0.190 Valid
Item 8 0.711 0.190 Valid
Item 9 0.728 0.190 Valid
Item 10 0.560 0.190 Valid
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Dari tabel diatas menunjukan bahwa setiap item dari masing-masing pertanyaan

variabel Inovasi (X1), karena r hitung lebih besar dari r tabel sehingga seluruh

pernyataan valid, dengan taraf nyata 5% (a=0.05).

83
Berdasarkan tabel uji validitas di atas dapat diketahui pada kolom skor

menunjukkan bahwa: Nilai r hitung pada, Item 1 sebesar 0.750, Item 2 sebesar 0.455,

Item 3 sebesar 0.721, Item 4 sebesar 0.713, Item 5 sebesar 0.647, Item 6 sebesar

0.641, Item 7 sebesar 0.699, Item 8 sebesar 0.711, Item 9 sebesar 0.728 dan Item 10

sebesar 0.560, hal tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan-pertanyaan

tersebut menunjukan nilai lebih besar dari r hitung sebesar 0.190 (valid).

2. Ekuitas Merek (X2)

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Ekuitas Merek

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Item 1 0.647 0.190 Valid


Item 2 0.768 0.190 Valid
Item 3 0.731 0.190 Valid
Item 4 0.616 0.190 Valid
Item 5 0.627 0.190 Valid
Item 6 0.753 0.190 Valid
Item 7 0.715 0.190 Valid
Item 8 0.679 0.190 Valid
Item 9 0.750 0.190 Valid
Item 10 0.653 0.190 Valid
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Dari tabel diatas menunjukan bahwa setiap item dari masing-masing pertanyaan

variabel Ekuitas Merek (X2), karena r hitung lebih besar dari r tabel sehingga seluruh

pernyataan valid, dengan taraf nyata 5% (a=0.05).

Berdasarkan tabel uji validitas di atas dapat diketahui pada kolom skor

menunjukkan bahwa: Nilai r hitung pada, Item 1 sebesar 0.647, Item 2 sebesar 0.768,

Item 3 sebesar 0.731, Item 4 sebesar 0.616, Item 5 sebesar 0.627, Item 6 sebesar

84
0.753, Item 7 sebesar 0.715, Item 8 sebesar 0.679, Item 9 sebesar 0.750 dan Item 10

sebesar 0.653, hal tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan-pertanyaan

tersebut menunjukan nilai lebih besar dari r hitung sebesar 0.190 (valid).

3. Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Item 1 0.746 0.190 Valid


Item 2 0.581 0.190 Valid
Item 3 0.794 0.190 Valid
Item 4 0.775 0.190 Valid
Item 5 0.706 0.190 Valid
Item 6 0.740 0.190 Valid
Item 7 0.582 0.190 Valid
Item 8 0.677 0.190 Valid
Item 9 0.640 0.190 Valid
Item 10 0.520 0.190 Valid
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Dari tabel diatas menunjukan bahwa setiap item dari masing-masing pertanyaan

variabel Keputusan Pembelian (Y), karena r hitung lebih besar dari r tabel sehingga

seluruh pernyataan valid, dengan taraf nyata 5% (a=0.05).

Berdasarkan tabel uji validitas di atas dapat diketahui pada kolom skor

menunjukkan bahwa: Nilai r hitung pada, Item 1 sebesar 0.746, Item 2 sebesar 0.581,

Item 3 sebesar 0.735, Item 4 sebesar 0.775, Item 5 sebesar 0.706, Item 6 sebesar

0.740, Item 7 sebesar 0.582, Item 8 sebesar 0.677, Item 9 sebesar 0.640 dan Item 10

sebesar 0.520, hal tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan-pertanyaan

tersebut menunjukan nilai lebih besar dari r hitung sebesar 0.190 (valid).

85
4. Kepuasan Pelanggan (Z)

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


Item 1 0.600 0.190 Valid
Item 2 0.720 0.190 Valid
Item 3 0.659 0.190 Valid
Item 4 0.768 0.190 Valid
Item 5 0.717 0.190 Valid
Item 6 0.813 0.190 Valid
Item 7 0.711 0.190 Valid
Item 8 0.728 0.190 Valid
Item 9 0.633 0.190 Valid
Item 10 0.504 0.190 Valid
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Dari tabel diatas menunjukan bahwa setiap item dari masing-masing pertanyaan

variabel Kepuasan Pelanggan (Z), karena r hitung lebih besar dari r tabel sehingga

seluruh pernyataan valid, dengan taraf nyata 5% (a=0.05).

Berdasarkan tabel uji validitas di atas dapat diketahui pada kolom skor

menunjukkan bahwa: Nilai r hitung pada, Item 1 sebesar 0.600, Item 2 sebesar 0.720,

Item 3 sebesar 0.659, Item 4 sebesar 0.768, Item 5 sebesar 0.717, Item 6 sebesar

0.813, Item 7 sebesar 0.711, Item 8 sebesar 0.728, Item 9 sebesar 0.633 dan Item 10

sebesar 0.504, hal tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan-pertanyaan

tersebut menunjukan nilai lebih besar dari r hitung sebesar 0.190 (valid).

4.3.3 Uji Reliabitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Suatu

variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu

86
konsisten. Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi

jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden. Adapun alat

analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan mengkorelasikan total

skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus

“Alpha Cronbach”. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Croanbach Alpha

lebih dari 0,60 (> 0,60).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, maka menggunakan analisis SPSS. Adapun

hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koef. Alpha Nilai Kritis Keterangan

Inovasi (X1) 0.858 0.60 Reliabel


Ekuitas Merek (X2) 0.878 0.60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0.858 0.60 Reliabel
Kepuasan Pelanggan (Z) 0.867 0.60 Reliabel
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan uji realibilitas dengan cronbach Alpha, maka diperoleh hasil bahwa

nilai cronbach Alpha untuk semua variabel berada diatas 0.60 sehingga semua

variabel dapat digunakan sebagai alat ukur variabel. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa koesioner tersebut reliabel dan dapat di gunakan sebagai

instrument penelitian ini.

87
4.3.4 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengatahui apakah hasil estimasi

regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala normalitas,

multikoleniaritas, dan heteroskedastisitas. Model regresi akan dapat dijadikan alat

estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linier

Unbiased Estimator), yaitu data terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas,

dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji asumsi klasik dalam penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut:

4.3.4.1. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel dependen dan

independen berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan parameter one-

sample kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan antara signifikasi (sig.hitung) dan signifikasi (sig.kriteria=0.05).

Apabila (sig.hitung) lebih besar dari (sig.kriteria=0.05), maka data dapat dinyatakan

berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila (sig.hitung) lebih kecil dari

(sig.kriteria=0.05), maka di nyatakan tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas

data dari residual yang diperoleh sebagai berikut:

88
Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 106
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.44157527
Most Extreme Differences Absolute .072
Positive .072
Negative -.070
Test Statistic .072
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Hasil uji normalitas pada data diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 adalah menunjukkan nilai yang lebih besar dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data yang berdistribusi normal.

4.3.4.2. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat dua atau lebih

variabel bebas yang berkorelasi secara linier. Apabila terjadi keadaan ini maka kita

akan menghadapi kesulitan untuk membedakan pengaruh masing-masing variabel

bebas (independen) terhadap variabel terikatnya (dependen). Untuk mendeteksi

adanya gejala multikolonieritas dalam model penelitian dapat dilihat dari nilai

89
toleransi (tolerance value) atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas

tolerance > 0,10 dan batas VIF < 10,00, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat

multikolinearitas diantara variabel bebas.

Hasil dari pengujian multikolonieritas pada penelitian ini ditunjukkan seperti

pada tabel berikut:

Tabel 4. 11 Hasil Uji Multikolinieritas Model I

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 8.730 4.172 2.093 .039
Inovasi .412 .129 .325 3.207 .002 .599 1.670
Ekuitas .338 .100 .344 3.392 .001 .599 1.670
Merek
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa model regresi I dengan

inovasi serta ekuitas merek sebagai variabel independen dengan keputusan

pembelian sebagai variabel dependen menunjukkan nilai tolerance 0.599 yang

berarti lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.670 yang berarti lebih kecil dari

10. Pada hasil uji multikolinieritas pada model regresi ini dapat disimpulkan tidak

terjadi multikolinieritas.

90
Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolinieritas Model II

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.726 3.203 2.100 .038
Inovasi .223 .101 .200 2.204 .030 .544 1.837
Ekuitas .222 .079 .256 2.805 .006 .538 1.857
Merek
Keputusan .359 .074 .408 4.841 .000 .634 1.577
Pembelian
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelangan
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa model regresi II yaitu inovasi,

ekuitas merek dan keputusan pembelian sebagai variabel independen dengan

kepuasan pelanggan sebagai variabel dependen, pada hasil tersebut menunjukan

nilai tolerance pada inovasi sebesar 0.544 ; ekuitas merek sebesar 0.538 ; dan

keputusan pembelian sebesar 0.634 maka untuk nilai tolerance lebih besar dari 0,10.

Serta pada nilai VIF untuk inovasi sebesar 1.837 ; kualitas layanan sebesar 1.857 ;

dan keputusan pembelian sebesar 1.577 yang berarti lebih kecil dari 10. Pada hasil

uji multikolinieritas pada model regresi ini dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolinieritas.

Dari hasil tabel perhitungan diaatas menunjukkan bahwa seluruh variabel

independen tidak ada yang memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0.10 dan

nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinearitas dan model regresi dapat digunakan untuk

pengujian selanjutnya.

91
4.3.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbedakan disebut heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dalam regresi ini menggunakan Scatter Plot yaitu sebuah

grafik yang diplot poin atau titik yang menunjukan hubungan antara dua pasang

data. Heteroskedastisitas berarti variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua

pengamatan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual (Y prediksi – Y sesuungguhnya) yang telah di-studentized.

Berikut ini tampilan grafik scatterplot dari model regresi dalam penelitian ini

yang diperoleh:

92
Gambar 4. 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model I

Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model II

Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan hasil ouput Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar

dan tidak membentuk pola gelombang, melebar kemudian menyempit. Sehingga

93
dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas.

4.5 Uji Hipotesis

Pengujian data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis), yaitu menguji pola

hubungan yang mengungkapkan pengaruh variabel atau seperangkat variabel

terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung.

Kaidah pengujian signifikansi adalah:

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau samadengan nilai probabilitas Sig atau

[0,05 ≤ Sig ], maka Ho diterimadan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau [0,05 ≥ Sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Tahapan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.5.1 Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan

yang digunakan adalah 0,05. Uji F dilakukan dengan membandingkan F dan F.

Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu:

a. Jika F < F maka H ditolak.

b. Jika F > F maka H diterima.

Berikut adalah hasil pengujian simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

94
Tabel 4. 13 Hasil Uji Simultan Model I

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1281.707 2 640.853 29.710 .000b

Residual 2221.737 103 21.570

Total 3503.443 105

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Inovasi


Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Pada Tabel 4.13 menunjukan uji secara bersama-sama / uji F didapat nilai Sig

0,000, dimana nilai Sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau [0,000 < 0,05] , maka Ho

ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Dengan

demikian maka Inovasi dan Ekuitas Merek berpengaruh secara bersama-sama

terhadap Keputusan Pembelian.

Tabel 4. 14 Hasil Uji Simultan Model II

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1466.183 3 488.728 40.083 .000b
Residual 1243.666 102 12.193

Total 2709.849 105

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan


b. Predictors: (Constant), Keputusan Pembelian, Inovasi, Ekuitas Merek
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Pada Tabel 4.14 menunjukan uji secara bersama-sama / uji F didapat nilai Sig

0,000, dimana nilai Sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau [0,000 < 0,05] , maka Ho

ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Dengan

95
demikian maka Inovasi, Ekuitas Merek, dan Keputusan Pembelian berpengaruh

secara bersama-sama terhadap Kepuasan Pelanggan.

4.5.2 Uji t (Parsial)

Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji parsial ini

dilakukan dengan membandingkan nilai α (alpha) dengan nilai p-value. Apabila

nilai p-value < α (0,05), maka H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan terdapat

pengaruh secara parsial antara variabel independen dengan variabel dependen, dan

sebaliknya. Berikut adalah hasil pengujian statistic t, yang dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4. 15 Hasil Uji Parsial Model I

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 8.730 4.172 2.093 .039
Inovasi .412 .129 .325 3.207 .002

Ekuitas Merek .338 .100 .344 3.392 .001

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan uji t pada tabel 4.15 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Inovasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Pada Tabel 4.17 menunjukan uji secara Individual (parsial) / uji t didapat nilai

Sig 0.02, dimana nilai Sig 0.002 lebih kecil dari 0.05 atau [0.000< 0.05] , maka

96
Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.

Dengan demikian maka Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap

Keputusan Pembelian.

2. Ekuitas Merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Pada Tabel 4.15 menunjukan uji secara Individual (parsial) / uji t di dapat nilai

Sig 0.001, dimana nilai Sig 0.001 lebih kecil dari 0.05 atau [0.000 < 0.05], maka

Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.

Dengan demikian maka Ekuitas Merek berpengaruh secara signifikan terhadap

Keputusan Pembelian.

Tabel 4. 16 Hasil Uji Parsial Model II

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.726 3.203 2.100 .038
Inovasi .223 .101 .200 2.204 .030

Ekuitas Merek .222 .079 .256 2.805 .006


Keputusan Pembelian .359 .074 .408 4.841 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan


Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan uji t pada tabel 4.16 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Inovasi berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.

Pada Tabel 4.16 menunjukan uji secara Individual (parsial) / uji t didapat nilai

Sig 0.030, dimana nilai Sig 0.030 lebih kecil dari 0.05 atau [0.000< 0.05] , maka

Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.

97
Dengan demikian maka Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap

Kepuasan Pelanggan.

2. Ekuitas Merek berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.

Pada Tabel 4.16 menunjukan uji secara Individual (parsial) / uji t di dapat nilai

Sig 0.006, dimana nilai Sig 0.006 lebih kecil dari 0.05 atau [0.000 < 0.05], maka

Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.

Dengan demikian maka Ekuitas Merek berpengaruh secara signifikan terhadap

Kepuasan Pelanggan.

3. Keputusan Pembelian berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.

Pada Tabel 4.16 menunjukan uji secara Individual (parsial) / uji t di dapat nilai

Sig 0.000, dimana nilai Sig 0.000 lebih kecil dari 0.05 atau [0.000 < 0.05], maka

Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.

Dengan demikian maka Keputusan Pembelian berpengaruh secara signifikan

terhadap Kepuasan Pelanggan.

4.5.3 Koefisien Determiasi (Adjusted R Square)

Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) bertujuan untuk mengukur seberapa

besar presentase pengaruh variabel independen atau bebas terhadap variabel

dependen atau erikat dalam satuan persen pada sebuah model regresi penelitian.

Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

98
Tabel 4. 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model I

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .605a .366 .354 4.644

a. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Inovasi

Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan tabel 4.17 di atas, diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R

Square) adalah 0,354 atau sama dengan 35,4%, yang berarti bahwa variabel Inovasi

(X1) dan Ekuitas Merek (X2) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh

terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) sebesar 35,4%.

Tabel 4. 18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model II

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .736a .541 .528 3.492

a. Predictors: (Constant), Keputusan Pembelian, Inovasi, Ekuitas Merek


Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R

Square) adalah 0,528 atau sama dengan 52,8%, yang berarti bahwa variabel Inovasi

(X1), Ekuitas Merek (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) secara simultan (bersama-

sama) berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (Z) sebesar 52,8%.

99
4.6 Analisis Path (Path Analysis)

Pengujian ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji T yang

mengacu pada tabel pada analisis linear berganda dapat dilihat pada tabel 4.21 dan 4.22

dibawah ini:

1. Koefisien Model Jalur I

Tabel 4. 19 Hasil Uji Persamaan Regresi Model I

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 8.730 4.172 2.093 .039
Inovasi .412 .129 .325 3.207 .002

Ekuitas Merek .338 .100 .344 3.392 .001

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berpedoman pada tabel hasil output regresi diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi dari kedua variabel X1 = 0.002 dan X2 = 0.001 lebih kecil dari 0.05. Hasil

ini memberikan kesimpulan bahwa Regresi Model 1, yaitu Variabel X1 dan X2

berpengaruh signifikansi terhadap Y yang berarti Inovasi dan Ekuitas Merek

berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dimana nilai koefisien

masing-masing variabel X1= 0.325 dan X2 = 0.344, dengan demikian diperoleh

diagram jalur model struktur I sebagai berikut:

100
Gambar 4. 3 Diagram Jalur Model I

Inovasi
0.325
(X1)

Keputusan
Pembelian (Y)

Ekuitas Merek
(X2) 0.344

Keterangan:

1) Pengaruh Langsung Inovasi (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Nilai sig. Inovasi (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) didapatkan nilai sig

sebesar 0.002. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara

Inovasi (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Besarnya pengaruh Inovasi (X1)

terhadap Keputusan Pembelian (Y) seperti yang ditunjukkan oleh nilai koefisien

dari penelitian, yaitu sebesar 0.325 yang berarti setiap peningkatan Inovasi sebesar

1 satuan, maka akan meningkatkan Keputusan Pembelian pengguna smartphone di

wilayah Jakarta Utara sebesar 0.325 dengan asumsi bahwa variabel independen lain

bernilai tetap.

2) Pengaruh Langsung Ekuitas Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Nilai sig. Ekuitas Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) didapatkan nilai

sig sebesar 0.001. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung

antara Ekuitas Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Besarnya pengaruh

Ekuitas Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) seperti yang ditunjukkan

101
oleh nilai koefisien dari penelitian, yaitu sebesar 0.344 yang berarti setiap

peningkatan Ekuitas Merek sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan Keputusan

Pembelian pengguna smartphone di wilayah Jakarta Utara sebesar 0.344 dengan

asumsi bahwa variabel independen lain bernilai tetap.

2. Koefisen Model Jalur II

Tabel 4. 20 Hasil Uji Persamaan Regresi Model II

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.726 3.203 2.100 .038
Inovasi .223 .101 .200 2.204 .030

Ekuitas Merek .222 .079 .256 2.805 .006


Keputusan Pembelian .359 .074 .408 4.841 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan


Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

Berpedoman pada tabel hasil output regresi diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi dari variabel X1 = 0.030 nilai ini lebih kecil dari 0.05 dan variabel X2 =

0.006 serta variabel Y = 0.000 dan masing-masing nilai ini lebih kecil dari 0.05. Maka

Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa Regresi Model 2, yaitu Variabel X1, X2 dan

Y berpengaruh signifikan terhadap Z atau berarti Inovasi, Ekuitas Merek dan

Keputusan Pembelian berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Dimana

nilai koefisien masing-masing variabel yaitu X1= 0.200 X2= 0.256 dan Y= 0.408

dengan demikian diperoleh diagram jalur model struktur 2 sebagai berikut:

102
Gambar 4. 4 Diagram Jalur Model II

Persepsi
Harga (X1) 0.200

Kepuasan
Kepuasan
Pelanggan (Y)
Pelanggan (Z)
0.256

Pemilihan
Menu (X2) 0.408

Keterangan:

1) Pengaruh Langsung Inovasi (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z).

Nilai sig. Inovasi (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) didapatkan nilai sig

sebesar 0.030. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara

Inovasi (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z). Besarnya pengaruh Inovasi (X1)

terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) seperti yang ditunjukkan oleh nilai koefisien dari

penelitian, yaitu sebesar 0.200 yang berarti setiap peningkatan Inovasi sebesar 1

satuan, maka akan meningkatkan Kepuasan Pelanggan pengguna smartphone di

wilayah Jakarta Utara sebesar 0.200 dengan asumsi bahwa variabel independen lain

bernilai tetap.

103
2) Pengaruh Langsung Ekuitas Merek (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z).

Nilai sig. Ekuitas Merek (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) didapatkan nilai

sig sebesar 0.006. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung

antara Ekuitas Merek (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z). Besarnya pengaruh

Ekuitas Merek (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) seperti yang ditunjukkan

oleh nilai koefisien dari penelitian, yaitu sebesar 0.256 yang berarti setiap

peningkatan Ekuitas Merek sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan Kepuasan

Pelanggan pengguna smartphone di wilayah Jakarta Utara sebesar 0.256 dengan

asumsi bahwa variabel independen lain bernilai tetap.

3) Pengaruh Langsung Keputusan Pembelian (Y) terhadap Kepuasan Pelanggan

(Z).

Nilai sig. Keputusan Pembelian (Y) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) didapatkan

nilai sig sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

langsung antara Keputusan Pembelian (Y) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z).

Besarnya pengaruh Keputusan Pembelian (Y) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z)

seperti yang ditunjukkan oleh nilai koefisien dari penelitian, yaitu sebesar 0.470

yang berarti setiap peningkatan Kepuasan Pelanggan sebesar 1 satuan, maka akan

meningkatkan Kepuasan Pelanggan pengguna smartphone di wilayah Jakarta Utara

sebesar 0.408 dengan asumsi bahwa variabel independen lain bernilai tetap.

4.7 Uji Sobel (Sobel Test)

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan

oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel ini dilakukan

104
dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X)

kepada variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M).

Tabel 4. 21 Sobel Test

No. Variabel Standardized Unstandardized Std. Error Sig.


Coefficients Coefficients

1. Z-Y 0.458 0.521 0.108 Sig.


2. X1 - Y 0.173 0.219 0.123 Sig.
3. X2 -Y 0.162 0.160 0.098 Sig.
4. X1 - Z 0.333 0.371 0.107 Sig.
5. X2 - Z 0.397 0.343 0.083 Sig.
6. X1 - Z - Y Sig. (Sobel
Test)
7. X2 - Z - Y Sig. (Sobel
Test)
Sumber: Pengolahan data SPSS, 2023

4.7.1 Uji Sobel dengan Mediasi

1. Pengaruh Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Keputusan

Pembelian

Gambar 4. 5 Pengaruh Mediasi X1-Z-Y

Sumber:Pengolahan data dengan https://quantpsy.org/sobel/sobel.htm

105
Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa mediasi menggunakan kalkulator

sobel test dengan rumus Sobel menghasilkan nilai Z = 2.815 dan nilai p-value

0.0048702 < 0.05 mempunyai arti bahwa uji sobel dari Inovasi terhadap Kepuasan

Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan (sebagai mediator) adalah signifikan dan

berarti ada pengaruh mediasi Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan melalui

Keputusan Pembelian.

2. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Kepuasan Pelanggan melalui Keputusan

Pembelian

Gambar 4. 6 Pengaruh Mediasi X2-Z-Y

Sumber: Pengolahan data dengan https://quantpsy.org/sobel/sobel.htm

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa mediasi menggunakan kalkulator

sobel test dengan rumus Sobel menghasilkan nilai Z = 3.138 dan nilai p-value

0.00169862 < 0.05 mempunyai arti bahwa uji sobel dari Ekuitas Merek terhadap

Kepuasan Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan (sebagai mediator) adalah

signifikan dan berarti ada pengaruh mediasi Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan

melalui Keputusan Pembelian.

106
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan analisis yang telah dilakukan pada

bagian sebelumnya, maka secara keseluruhan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji koefisien regresi variabel inovasi diperoleh nilai

signifikansi 0.002 lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai

positif sebesar 0.325.

2. Ekuitas merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal

ini dibuktikan dengan hasil uji koefisien regresi variabel ekuitas merek diperoleh

nilai signifikansi 0.001 lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai

positif sebesar 0.344.

3. Inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji koefisien regresi variabel inovasi diperoleh nilai

signifikansi 0.030 lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai

positif sebesar 0.200.

4. Ekuitas merek berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini

dibuktikan dengan hasil uji koefisien regresi variabel ekuitas merek diperoleh nilai

signifikansi 0.006 lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai

positif sebesar 0.256.

107
5. Keputusan pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Hal ini dibuktikan dengan hasil uji koefisien regresi variabel keputusan pembelian

diperoleh nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi

mempunyai nilai positif sebesar 0.408.

6. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang dimediasi oleh

keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil sobel tes yang menghasilkan

nilai Z = 2.815 dan nilai p-value 0.0048702 lebih kecil dari 0.05.

7. Ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang

dimediasi oleh keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil sobel tes yang

menghasilkan nilai Z = 3.138 dan nilai p-value 0.00169862 lebih kecil dari 0.05.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh inovasi dan ekuitas merek terhadap

keputusan pembelian melalui kepuasan pelanggan (Studi pada konsumen pengguna

smartphone Samsung di wilayah Jakarta Utara), saran yang dapat disampaikan penulis

yaitu:

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perusahaan Samsung diharapkan

membuat inovasi baru yang dapat diterima dan juga mudah dipahami oleh

konsumen. Sehingga bisa menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan

keputusan pembelian bagi calon konsumen maupun yang sudah menjadi pelanggan

serta membuat pelanggan merasa puas dan melakukan pembelian ulang.

108
2. Perusahaan Samsung perlu meningkatkan kualitas produk smartphone, dari hasil

penelitian terdapat indikator yang mendapatkan respon rendah dari konsumen.

Semakin baik kualitas produk yang ditawarkan dan informasi positif yang

diberikan orang lain mengenai produk, maka akan semakin tinggi pula keputusan

pembelian ulang yang dilakukan konsumen untuk produk.

3. Perusahaan Samsung perlu meningkatkan kembali promosi penjualannya, untuk

menarik dan menginformasikan konsumen mengenai produk-produk baru ataupun

produk lama yang dikeluarkan sehingga konsumen dapat tertarik untuk

membelinya.

4. Perusahaan Samsung diharapkan dapat memproduksi smartphone sesuai dengan

kebutuhan konsumen sehingga konsumen merasa puas dengan smartphone

Samsung tersebut, sehingga konsumen dapat melakukan komunikasi yang positif

kepada konsumen lainnya untuk membeli produk smartphone Samsung.

5. Perusahaan Samsung disarankan selalu intensif mengadakan wawancara langsung

kepada konsumen, hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi

Samsung terkait tanggapan dari para penggunanya agar dapat mempertahankan

loyalitas dari konsumen.

6. Bagi peneliti lain sebaiknya dapat menggunakan atau meneliti variabel yang lain

selain variabel yang digunakan pada penelitian ini supaya memperoleh hasil yang

bervariatif dan bagus lagi.

109
DAFTAR PUSTAKA

A. Shimp, T. (2014). Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam periklanan dan Promosi.

Jakarta: Salemba Empat.

Aaker, D. (2020). Managing Brand Equity. (Terjemahan). Jakarta : Mitra utama.

Badjamal, F. A. (2021). Pengaruh Gaya Hidup Dan Ekuitas Merek Terhadap

Keputusan Pembelian Hanphone Merek Samsung Di Kota Palu. Jurnal Ekonomi

Trend, 7(2), 1–11. https://doi.org/10.31970/trend.v7i2.175

Buchari Alma. (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV

Alfabeta.

Dr. Meithiana Indrasari. (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan (Edisi 1).

Unitomo Press.

Fandy Tjiptono. (2015). Strategi Pemasaran (3rd ed.). Yogyakarta: Andi offset.

Freddy Rangkuti. (2014). Strategi promosi yang kreatif & analisis kasus integrated

marketing communication. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hendrayani, E., Sitinjak, W., Kusuma, G. P. E., Yani, D. A., Yasa, N. N. K.,

Chandrayanti, T., Wisataone, V., Wardhana, A., Sinaga, R., & Hilal, N. (2021).

Manajemen Pemasaran (Dasar & Konsep) (M. . Dr. Hartini, S.E. (ed.)). Media

Sains Indonesia.

110
Imam Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Jill Griffin, Ricky W., and Moorhead, G. (2014). Organizational Behavior: Managing

People and Organizations (Eleventh). USA: South Western.

Malau, & Harman. (2017). Manajemen Pemasaran : Teori dan Aplikasi Pemasaran

Era Tradisional Sampai Era modernisasi Global (Cet.1). Alfabet: Bandung.

Muluk, M. R. K. (2008). Knowledge Management (Kunci Sukses Inovasi Pemerintah

Daera). Malang: Banyumedia.

Permatasari, V., Astuti, W., & Liestyana, Y. (2017). Kepuasan Konsumen sebagai

Mediasi Pengaruh Ekuitas Merek dan Inovasi Produk terhadap Loyalitas

Pelanggan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 105(2), 79.

https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf

Philip Kotler. (2014). Manajemen Pemasaran (13th ed.). Jakarta : Pt. Pernhanlindo.

Philip Kotler, & Gary Amstrong. (2012). Dasar-Dasar Pemasaran (Jilid 1). Jakarta:

Penerbit Prenhalindo.

Philip Kotler, & Gary Amstrong. (2015). Marketing an Introducing Prentice Hall

twelfth edition. England : Pearson Education.

Philip Kotler, & Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Managemen (13th ed.). New

Jersey : Pearson Prentice Hall,Inc.

Philip Kotler, & Kevin Lane Keller. (2016). Manajemen Pemasaran (15th ed.).

111
London : Pearson Education.

Purwanti, P., Sarwani, S., & Sunarsi, D. (2020). Pengaruh Inovasi Produk Dan Brand

Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pt. Unilever

Indonesia. Inovasi, 7(1), 24. https://doi.org/10.32493/inovasi.v7i1.p24-31.5442

Ridwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai

Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : CV Alfabeta.

S. Arikunto. (2017). Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilain Program.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sofjan Assauri. (2013). Manajemen Pemasaran. Rajawali Pers : Jakarta.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D. Alfabeta- Bandung.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta-

Bandung.

Susenohaji, SE., M.Si · M. Kholid Mawardi, S.Sos., MAB., P. . (2022). Inovasi dan

Kreativitas Pengembagan Produk: Modul Pembelajaran Kewirausahaan.

Ujang Sumarwan. (2015). Perilaku konsumen : Teori dan penerapannya dalam

pemasaran (Risman Sikumbang (ed.); Edisi 2). Bogor : Ghalia Indonesia.

V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, & J.G.S.Souza. (2022). Pengaruh

Fasilitas dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian di Toko Sembako

Barokah Mlandingan Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel

112
Interveningjurn. Braz Dent J., 33(1), 1–12.

Wawan Dhewanto dkk. (2014). Manajemen Inovasi Peluang Sukses Menghadapi

Perubahan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

113
LAMPIRAN

114
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH INOVASI DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
(Studi Pada Konsumen Pengguna Smartphone Samsung di Wilayah Jakarta
Utara)

Saya Nadya Aulia Putri mahasiswi Universitas Borobudur yang sedang


melaksanakan penelitian untuk melengkapi proses penulisan skripsi saya. Untuk itu
saya mengaharapkan bantuan dan kesedian bapak/ibu dan saudara/i untuk menjawab
beberapa pertanyaan yang telah tersedia sebagai bahan penelitian dan pengumpulan
data sesuai dengan judul skripsi. Atas bantuan dan kerja samanya, saya ucapkan
terimakasih.

I. Identitas Responden
Isilah data diri Anda pada bagian identitas responden.
• Nama : .………

• Usia :
o 17-21 tahun
o 22-26 tahun
o 27-31 tahun
o > 31 tahun

• Jenis Kelamin :
o Laki-laki
o Perempuan

• Status :
o Pelajar / Mahasiswa
o Pegawai Negeri
o Karyawan Swasta
o Lainnya

115
II. Pernyataan Penelitian
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat saudara/i
dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang saudara/i
anggap paling sesuai.
Keterangan Kolom Jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

1. Variabel Inovasi
No. Inovasi SS S N TS STS
Keunggulan Relatif
1. Produk smartphone Samsung nampak
simpel dan mempunyai ciri tersendiri.
2. Perusahaan smartphone Samsung
mengeluarkan beberapa variasi dan tipe
smartphone Samsung yang berbeda.
3. Smartphone Samsung selalu membuat
inovasi-inovasi terbaru dalam
menawarkan produknya baik dari segi
kecanggihan maupun design produknya.
Kompatibilitas
4. Smartphone Samsung terkenal memiliki
kualitas yang sangat baik dan mampu
memuaskan kebutuhan konsumen.

116
5. Harga smartphone Samsung sesuai
dengan kualitas produk atau fitur-fitur
yang tersedia.
6. Inovasi yang dilakukan smartphone
Samsung dapat memberikan nilai yang
lebih baik dibandingkan produk-produk
sebelumnya.
Divisibilitas
7. Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan
produsen smartphone Samsung bisa
diterima oleh konsumen.
8. Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan
produsen smartphone Samsung bisa
dipahami oleh konsumen.
Komunikabilitas
9. Informasi-informasi tentang smartphone
Samsung bisa disampaikan ke konsumen
lain.
10. Produk smartphone Samsung mudah
dipromosikan kepada konsumen lain.

2. Variabel Ekuitas Merek


No. Ekuitas Merek SS S N TS STS
Kesadaran Merek (Brand Awareness)
1. Saya mengetahui merek smartphone
Samsung.
2. Saya dapat dengan mudah megenali logo
dari merek Samsung.

117
3. Tayangan iklan dan promosi membantu
mengingatkan saya dalam mengenal
merek smartphone Samsung.
Persepsi Kualitas (Perceived Quality)
4. Smartphone Samsung mempunyai daya
tahan yang kuat dan tidak mudah rusak.
5. Smartphone Samsung memiliki kapasitas
baterai yang besar sehingga tahan lama.
6. Smartphone Samsung adalah smartphone
yang memiliki kualitas tinggi.
Asosiasi Merek (Brand Associations)
7. Smartphone Samsung merupakan
smartphone yang diproduksi oleh
perusahaan yang kredibilitas nya tinggi
(terpercaya).
8. Smartphone merek Samsung merupakan
smartphone dengan sistem operasi yang
mudah digunakan.
Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
9. Saya akan terus menceritakan hal positif
tentang smartphone merek Samsung.
10. Saya akan merekomendasikan
smartphone merek Samsung kepada orang
lain.

3. Variabel Keputusan Pembelian


No. Keputusan Pembelian SS S N TS STS
Pilihan Produk

118
1. Saya membeli smartphone Samsung
karena kualitas produknya sangat baik.
2. Smartphone Samsung memiliki beberapa
pilihan produk, dengan spesisfikasi yang
menarik sesuai harga dan selera
konsumen.
Pilihan Merek
3. Saya membeli smartphone Samsung
karena saya pernah menggunakan
sebelumnya.
4. Saya membeli smartphone Samsung
karena telah percaya dengan smartphone
merek Samsung.
Pilihan Penyalur
5. Saya membeli smartphone Samsung
karena mudah ditemukan, baik di online
store ataupun di offline store.
6. Saya membeli smartphone Samsung
karena merupakan merek yang
mempunyai ketersediaan jumlah produk
yang banyak.
Waktu Pembelian
7. Saya membeli produk smartphone
Samsung untuk memenuhi kebutuhan
pada saat dibutuhkan.
8. Saya memilih waktu pembelian
smartphone Samsung saat ada promo.
Jumlah pembelian

119
9. Saya memutuskan untuk membeli produk
smartphone Samsung sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan.
10. Saya akan membeli smartphone Samsung
setiap 3 tahun sekali.

4. Kepuasan Pelanggan
No. Kepuasan Pelanggan SS S N TS STS
Sistem keluhan dan saran
1. Ukuran yang dimiliki Samsung sangat
sesuai untuk berbagai jenis kalangan
pengguna smartphone.
2. Keistimewaan fungsi dasar produk
Samsung terletak pada fitur-fitur canggih
yang ada didalamnya.
3. Samsung Official Store sangat membantu
mengatasi berbagai masalah yang timbul
pada smartphone Samsung.
Survei kepuasan pelanggan
4. Saya puas menggunakan smartphone
Samsung karena nyaman digunakan.
5. Penampilan dan perasaan yang
ditimbulkan oleh Samsung membawa
mood positif pada konsumen yang
menggunakannya.
6. Saya merasa puas dengan spesifikasi yang
dimiliki oleh smartphone Samsung.
Ghost Shopping (pembeli bayangan)

120
7. Sampai saat ini produk Samsung masih
menjadi smartphone dengan citra merek
nomor satuu di mata masyarakat.
8. Kesesuaian spesifikasi produk yang
dimiliki Samsung sangat sesuai dengan
harapan yang diinginkan konsumen.
Lost customer analysis (analisis pelanggan yang beralih)
9. Ukuran usia operasi Samsung dalam
kondisi normal sesuai dengan harga yang
dijual oleh Samsung.
10. Saya tidak memiliki keinginan untuk
berpindah ke smartphone lain.

Terima kasih atas partisipasi Anda

121
Lampiran 2

Data Tabulasi
Variabel Inovasi (X1)
Inovasi
No. Responden Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Responden 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
Responden 2 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5
Responden 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
Responden 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
Responden 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 7 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4
Responden 8 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
Responden 9 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
Responden 10 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5
Responden 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
Responden 13 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5
Responden 14 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5
Responden 15 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
Responden 16 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
Responden 17 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4
Responden 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 19 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
Responden 20 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
Responden 21 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
Responden 22 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5
Responden 23 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
Responden 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 25 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
Responden 26 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
Responden 27 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
Responden 28 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4
Responden 29 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
Responden 30 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5
Responden 31 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5

122
Responden 32 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
Responden 33 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
Responden 34 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4
Responden 35 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4
Responden 36 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 38 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
Responden 39 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4
Responden 40 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
Responden 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 42 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3
Responden 43 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
Responden 44 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
Responden 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 46 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4
Responden 47 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
Responden 48 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
Responden 49 5 5 4 3 4 5 3 3 4 5
Responden 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 53 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
Responden 54 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4
Responden 55 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4
Responden 56 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
Responden 57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 59 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4
Responden 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 61 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
Responden 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 64 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1
Responden 65 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
Responden 66 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
Responden 67 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5
Responden 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 69 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3
Responden 70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

123
Responden 72 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4
Responden 73 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
Responden 74 3 5 3 3 3 4 3 3 3 3
Responden 75 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4
Responden 76 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
Responden 77 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
Responden 78 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
Responden 79 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5
Responden 80 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4
Responden 81 2 4 1 2 5 3 4 2 4 5
Responden 82 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5
Responden 83 4 3 2 2 3 2 3 3 4 4
Responden 84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 85 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4
Responden 86 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4
Responden 87 3 5 4 3 4 4 3 2 3 3
Responden 88 3 5 4 3 4 5 3 3 2 2
Responden 89 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5
Responden 90 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
Responden 91 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
Responden 92 4 5 5 4 3 4 4 2 3 5
Responden 93 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
Responden 94 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
Responden 95 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5
Responden 96 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4
Responden 97 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5
Responden 98 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3
Responden 99 3 5 4 2 4 3 4 3 2 2
Responden 100 5 3 4 5 2 2 4 4 4 3
Responden 101 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5
Responden 102 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
Responden 103 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3
Responden 104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 105 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
Responden 106 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

124
Data Tabulasi
Ekuitas Merek (X2)
Ekuitas Merek
No. Responden Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 2 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5
Responden 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4
Responden 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3
Responden 6 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3
Responden 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 8 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
Responden 9 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3
Responden 10 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3
Responden 11 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Responden 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Responden 13 4 5 5 3 3 3 3 4 4 4
Responden 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 15 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
Responden 16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
Responden 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 18 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5
Responden 19 5 5 4 5 3 4 5 4 3 4
Responden 20 5 5 3 3 4 3 3 4 3 3
Responden 21 5 5 4 3 3 3 4 4 2 2
Responden 22 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
Responden 23 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
Responden 24 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
Responden 25 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4
Responden 26 5 3 3 5 3 2 3 4 3 4
Responden 27 5 5 5 3 3 3 4 5 3 3
Responden 28 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4
Responden 29 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5
Responden 30 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
Responden 31 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3
Responden 32 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4
Responden 33 5 5 4 1 5 3 3 4 4 3
Responden 34 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3

125
Responden 35 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4
Responden 36 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4
Responden 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 38 5 5 4 3 3 4 4 5 3 3
Responden 39 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4
Responden 40 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5
Responden 41 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
Responden 42 5 5 4 2 4 4 5 4 3 3
Responden 43 5 5 3 3 4 3 5 5 3 3
Responden 44 5 5 5 4 4 3 4 4 3 3
Responden 45 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4
Responden 46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 47 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
Responden 48 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
Responden 49 5 5 5 5 3 3 4 4 4 5
Responden 50 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 51 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
Responden 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 53 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3
Responden 54 5 5 5 5 3 5 5 4 4 3
Responden 55 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
Responden 56 1 2 2 3 3 3 1 3 3 3
Responden 57 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5
Responden 58 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
Responden 59 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4
Responden 60 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
Responden 61 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
Responden 62 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
Responden 63 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
Responden 64 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3
Responden 65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Responden 66 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4
Responden 67 5 5 4 3 3 4 4 5 3 3
Responden 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 69 5 5 5 3 3 3 4 3 3 3
Responden 70 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4
Responden 71 4 5 3 5 5 4 5 3 4 3
Responden 72 5 5 5 5 3 3 4 5 4 5
Responden 73 5 5 5 2 3 4 4 4 4 4
Responden 74 3 5 5 5 5 5 4 4 5 3

126
Responden 75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 76 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
Responden 77 5 5 3 5 5 3 5 4 5 5
Responden 78 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Responden 79 5 5 4 3 3 3 4 5 4 4
Responden 80 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
Responden 81 5 5 5 2 3 3 4 5 3 2
Responden 82 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5
Responden 83 1 1 2 4 4 2 2 3 3 3
Responden 84 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3
Responden 85 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
Responden 86 5 5 4 3 3 4 5 4 3 3
Responden 87 5 2 3 2 2 3 4 3 3 3
Responden 88 5 2 2 3 3 4 5 4 2 3
Responden 89 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Responden 90 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Responden 91 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
Responden 92 5 5 4 3 4 4 5 4 4 2
Responden 93 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3
Responden 94 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3
Responden 95 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5
Responden 96 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3
Responden 97 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
Responden 98 4 3 3 2 2 3 5 3 3 3
Responden 99 4 2 3 2 2 3 5 3 1 3
Responden 100 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3
Responden 101 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5
Responden 102 1 1 2 4 4 2 2 3 3 3
Responden 103 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3
Responden 104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 105 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3
Responden 106 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4

127
Data Tabulasi
Keputusan Pembelian (Y)
Ekuitas Merek
No. Responden Item 1 Item Item Item Item Item Item Item Item Item
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 2 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5
Responden 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4
Responden 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
Responden 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
Responden 6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
Responden 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
Responden 8 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4
Responden 9 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5
Responden 10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 11 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Responden 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 13 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
Responden 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 15 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
Responden 16 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
Responden 17 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4
Responden 18 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4
Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 20 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5
Responden 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 22 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3
Responden 23 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4
Responden 24 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4
Responden 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 26 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
Responden 27 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3
Responden 28 3 4 2 4 5 5 3 3 3 5
Responden 29 4 4 4 4 5 5 5 2 3 2
Responden 30 5 3 4 4 4 5 4 3 2 4
Responden 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 32 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4
Responden 33 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
Responden 34 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3

128
Responden 35 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4
Responden 36 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4
Responden 37 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
Responden 38 4 4 5 4 5 4 5 5 4 1
Responden 39 4 3 3 5 5 5 3 5 5 2
Responden 40 4 4 3 5 5 5 5 3 5 1
Responden 41 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
Responden 42 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5
Responden 43 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2
Responden 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Responden 45 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
Responden 46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 47 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3
Responden 48 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3
Responden 49 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3
Responden 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 51 4 5 1 3 5 5 5 3 3 1
Responden 52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 53 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
Responden 54 4 3 3 4 5 4 3 2 3 1
Responden 55 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
Responden 56 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5
Responden 57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1
Responden 58 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5
Responden 59 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
Responden 60 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5
Responden 61 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
Responden 62 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
Responden 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 64 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
Responden 65 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
Responden 66 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
Responden 67 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
Responden 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 69 3 4 2 2 4 4 3 2 4 2
Responden 70 4 4 5 4 4 4 4 5 4 2
Responden 71 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 72 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3
Responden 73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
Responden 74 4 3 3 4 4 5 3 4 5 2

129
Responden 75 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4
Responden 76 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2
Responden 77 5 5 5 5 5 3 4 5 5 2
Responden 78 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
Responden 79 4 5 4 4 5 5 4 5 5 2
Responden 80 4 4 4 5 5 4 4 2 4 3
Responden 81 3 2 2 2 5 5 4 3 2 1
Responden 82 4 5 2 4 2 3 4 3 4 4
Responden 83 2 2 1 2 1 1 3 3 1 3
Responden 84 5 4 5 5 4 4 3 3 3 2
Responden 85 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2
Responden 86 4 4 3 5 3 2 4 3 5 2
Responden 87 2 3 1 2 2 1 2 2 3 1
Responden 88 3 4 3 3 1 1 4 1 4 1
Responden 89 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Responden 90 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4
Responden 91 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2
Responden 92 3 4 3 2 3 4 2 2 3 1
Responden 93 3 3 5 4 5 5 5 5 5 2
Responden 94 3 3 2 4 4 2 4 4 4 1
Responden 95 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
Responden 96 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
Responden 97 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3
Responden 98 3 4 3 3 3 1 5 3 3 2
Responden 99 3 4 1 3 1 1 3 3 3 3
Responden 100 3 4 2 4 4 4 4 2 5 2
Responden 101 4 5 2 4 2 3 4 3 4 4
Responden 102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Responden 103 5 4 5 5 4 4 3 3 3 2
Responden 104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 105 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5
Responden 106 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

130
Data Tabulasi
Kepuasan Pelanggan (Z)
Ekuitas Merek
No. Responden Item Item Item Item Item Item Item Item Item Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Responden 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 2 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4
Responden 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
Responden 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
Responden 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 6 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5
Responden 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
Responden 8 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3
Responden 9 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
Responden 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 11 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Responden 12 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
Responden 13 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4
Responden 14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 15 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
Responden 16 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
Responden 17 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
Responden 18 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
Responden 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Responden 20 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3
Responden 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 22 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2
Responden 23 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4
Responden 24 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
Responden 25 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5
Responden 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 27 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2
Responden 28 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
Responden 29 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
Responden 30 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
Responden 31 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4
Responden 32 5 5 5 5 5 4 3 4 4 3
Responden 33 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3
Responden 34 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3

131
Responden 35 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
Responden 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Responden 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 38 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3
Responden 39 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3
Responden 40 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3
Responden 41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Responden 42 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2
Responden 43 5 4 5 4 3 4 3 4 4 2
Responden 44 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3
Responden 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 46 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3
Responden 47 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3
Responden 48 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4
Responden 49 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
Responden 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 51 5 5 3 3 4 3 2 5 5 1
Responden 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 53 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
Responden 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 55 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2
Responden 56 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
Responden 57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 58 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
Responden 59 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
Responden 60 2 3 3 3 3 3 4 3 4 5
Responden 61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Responden 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
Responden 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1
Responden 65 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4
Responden 66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Responden 67 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4
Responden 68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 69 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
Responden 70 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4
Responden 71 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Responden 72 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4
Responden 73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 74 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4

132
Responden 75 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3
Responden 76 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
Responden 77 5 5 4 3 3 4 4 4 4 3
Responden 78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Responden 79 5 5 4 5 3 4 4 4 4 2
Responden 80 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
Responden 81 4 4 4 2 4 2 4 3 2 1
Responden 82 4 5 5 4 3 4 5 3 4 4
Responden 83 2 1 3 3 3 3 2 2 4 3
Responden 84 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3
Responden 85 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2
Responden 86 3 4 5 5 1 4 2 3 4 5
Responden 87 4 3 3 3 1 3 1 3 3 2
Responden 88 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2
Responden 89 5 4 4 3 3 3 5 3 5 5
Responden 90 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 91 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3
Responden 92 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2
Responden 93 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4
Responden 94 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2
Responden 95 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4
Responden 96 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4
Responden 97 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3
Responden 98 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Responden 99 4 3 3 3 1 3 1 3 4 3
Responden 100 4 3 4 4 4 4 5 5 3 2
Responden 101 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Responden 102 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
Responden 103 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3
Responden 104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Responden 105 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4
Responden 106 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3

133
Lampiran 3

Hasil Pengujian Instrumen Validitas

Hasil Uji Validitas


Variabel Inovasi (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1
X1.1 Pearson 1 .347** .588** .524** .263** .398** .409** .530** .550** .359** .750**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.2 Pearson .347** 1 .377** .110 .326** .438** .191 .121 .187 .024 .455**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .263 .001 .000 .050 .218 .056 .808 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.3 Pearson .588** .377** 1 .623** .300** .402** .496** .451** .346** .174 .721**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .075 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.4 Pearson .524** .110 .623** 1 .347** .305** .450** .561** .500** .248* .713**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .263 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .010 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.5 Pearson .263** .326** .300** .347** 1 .540** .397** .329** .410** .406** .647**
Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .001 .002 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.6 Pearson .398** .438** .402** .305** .540** 1 .330** .321** .281** .267** .641**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .001 .001 .004 .006 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.7 Pearson .409** .191 .496** .450** .397** .330** 1 .509** .505** .367** .699**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .050 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

134
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.8 Pearson .530** .121 .451** .561** .329** .321** .509** 1 .559** .307** .711**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .218 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .001 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.9 Pearson .550** .187 .346** .500** .410** .281** .505** .559** 1 .492** .728**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .056 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1.10 Pearson .359** .024 .174 .248* .406** .267** .367** .307** .492** 1 .560**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .808 .075 .010 .000 .006 .000 .001 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X1 Pearson .750** .455** .721** .713** .647** .641** .699** .711** .728** .560** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas


Variabel Ekuitas (X2)

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2
X2.1 Pearson 1 .706** .536** .154 .155 .329** .607** .511** .239* .240* .647**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .115 .112 .001 .000 .000 .014 .013 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.2 Pearson .706** 1 .727** .306** .394** .456** .465** .478** .459** .284** .768**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.3 Pearson .536** .727** 1 .346** .357** .494** .435** .382** .446** .312** .731**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

135
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.4 Pearson .154 .306** .346** 1 .475** .388** .286** .286** .444** .492** .616**
Correlation
Sig. (2-tailed) .115 .001 .000 .000 .000 .003 .003 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.5 Pearson .155 .394** .357** .475** 1 .493** .328** .215* .571** .342** .627**
Correlation
Sig. (2-tailed) .112 .000 .000 .000 .000 .001 .027 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.6 Pearson .329** .456** .494** .388** .493** 1 .604** .535** .580** .399** .753**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.7 Pearson .607** .465** .435** .286** .328** .604** 1 .481** .406** .385** .715**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.8 Pearson .511** .478** .382** .286** .215* .535** .481** 1 .441** .476** .679**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .027 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.9 Pearson .239* .459** .446** .444** .571** .580** .406** .441** 1 .657** .750**
Correlation
Sig. (2-tailed) .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2.10 Pearson .240* .284** .312** .492** .342** .399** .385** .476** .657** 1 .653**
Correlation
Sig. (2-tailed) .013 .003 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
X2 Pearson .647** .768** .731** .616** .627** .753** .715** .679** .750** .653** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

136
Hasil Uji Validitas
Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y
Y.1 Pearson 1 .550** .691** .682** .478** .492** .314** .317** .361** .259** .746**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .007 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.2 Pearson .550** 1 .411** .518** .220* .300** .339** .229* .424** .192* .581**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .023 .002 .000 .018 .000 .049 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.3 Pearson .691** .411** 1 .629** .513** .493** .423** .443** .436** .309** .794**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.4 Pearson .682** .518** .629** 1 .479** .474** .416** .379** .521** .278** .775**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.5 Pearson .478** .220* .513** .479** 1 .762** .404** .461** .380** .093 .706**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .023 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .343 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.6 Pearson .492** .300** .493** .474** .762** 1 .364** .431** .349** .263** .740**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.7 Pearson .314** .339** .423** .416** .404** .364** 1 .369** .449** .128 .582**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .191 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.8 Pearson .317** .229* .443** .379** .461** .431** .369** 1 .411** .417** .677**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .018 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106

137
Y.9 Pearson .361** .424** .436** .521** .380** .349** .449** .411** 1 .198* .640**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .042 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y.10 Pearson .259** .192* .309** .278** .093 .263** .128 .417** .198* 1 .520**
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .049 .001 .004 .343 .006 .191 .000 .042 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Y Pearson .746** .581** .794** .775** .706** .740** .582** .677** .640** .520** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas


Variabel Kepuasan Pelanggan (Z)

Correlations
Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Z
Z.1 Pearson 1 .572** .375** .398** .363** .410** .285** .489** .336** .042 .600**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .668 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.2 Pearson .572** 1 .490** .527** .411** .513** .385** .527** .337** .217* .720**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .026 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.3 Pearson .375** .490** 1 .517** .401** .522** .405** .305** .383** .177 .659**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .069 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.4 Pearson .398** .527** .517** 1 .531** .761** .437** .478** .391** .278** .768**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106

138
Z.5 Pearson .363** .411** .401** .531** 1 .577** .561** .537** .364** .153 .717**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .118 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.6 Pearson .410** .513** .522** .761** .577** 1 .477** .541** .453** .361** .813**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.7 Pearson .285** .385** .405** .437** .561** .477** 1 .507** .354** .345** .711**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.8 Pearson .489** .527** .305** .478** .537** .541** .507** 1 .418** .239* .728**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .014 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.9 Pearson .336** .337** .383** .391** .364** .453** .354** .418** 1 .401** .633**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z.1 Pearson .042 .217* .177 .278** .153 .361** .345** .239* .401** 1 .504**
0 Correlation
Sig. (2-tailed) .668 .026 .069 .004 .118 .000 .000 .014 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
Z Pearson .600** .720** .659** .768** .717** .813** .711** .728** .633** .504** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106 106
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

139
Lampiran 4

Hasil Pengujian Instrument Reliabilitas

1. Variabel Inovasi (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.858 10

2. Variabel Ekuitas Merek (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.878 10

3. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.858 10

4. Variabel Kepuasan Pelanggan (Z)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.867 10

140
Lampiran 5

Hasil Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 106
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.44157527
Most Extreme Differences Absolute .072
Positive .072
Negative -.070
Test Statistic .072
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji Multikolinieritas Model I

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1 (Constant) 8.730 4.172 2.093 .039

Inovasi .412 .129 .325 3.207 .002 .599 1.670

Ekuitas .338 .100 .344 3.392 .001 .599 1.670


Merek
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

141
3. Uji Multikolinearitas Model II

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6.726 3.203 2.100 .038
Inovasi .223 .101 .200 2.204 .030 .544 1.837
Ekuitas .222 .079 .256 2.805 .006 .538 1.857
Merek
Keputusan .359 .074 .408 4.841 .000 .634 1.577
Pembelian
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelangan

4. Uji Heteroskedastisitas Model I

5. Heteroskedastisitas Model II

142
Lampiran 6

Hasil Pengujian Analisis Data

1. Uji F (Simultan) Model I

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1281.707 2 640.853 29.710 .000b

Residual 2221.737 103 21.570

Total 3503.443 105

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Inovasi

2. Uji F (Simultan) Model II

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1466.183 3 488.728 40.083 .000b
Residual 1243.666 102 12.193

Total 2709.849 105

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan


b. Predictors: (Constant), Keputusan Pembelian, Inovasi, Ekuitas Merek

3. Uji Parsial Model I

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 8.730 4.172 2.093 .039
Inovasi .412 .129 .325 3.207 .002

Ekuitas Merek .338 .100 .344 3.392 .001

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

143
4. Uji Parsial Model II

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.726 3.203 2.100 .038
Inovasi .223 .101 .200 2.204 .030

Ekuitas Merek .222 .079 .256 2.805 .006


Keputusan Pembelian .359 .074 .408 4.841 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan

5. Uji Koefisien Determinasi Model I

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .605a .366 .354 4.644

a. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Inovasi

6. Uji Koefisien Determinasi Model II

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .736a .541 .528 3.492

a. Predictors: (Constant), Keputusan Pembelian, Inovasi, Ekuitas Merek

144
7. Uji Sobel (Sobel Test) X1-Z-Y

8. Uji Sobel (Sobel Test) X2-Z-Y

145

Anda mungkin juga menyukai