Anda di halaman 1dari 12

Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No.

4 Desember 2020

PENGARUH JUMLAH SUDU PADA PROTOTYPE PLTMH


DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN PELTON
TERHADAP EFISIENSI YANG DIHASILKAN
I Gusti Ngurah Saputra1, Lie Jasa2, I Wayan Arta Wijaya3
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
2,3
Dosen Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Jalan Raya Kampus Unud, Jimbaran, Bali
Email_igstngurahsaputra@gmail.com1, Email_liejasa@unud.ac.id2,
Email_artawijaya@ee.unud.ac.id3
ABSTRAK
Turbin merupakan komponen yang berperan penting sebagai pengkonversi energi
untuk bisa membangkitkan energi listrik dalam Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Turbin yang digunakan dalam prototype ini adalah tubin Pelton. Turbin Pelton adalah jenis
turbin impuls yang terdiri dari sudu berbentuk dua buah mangkok sebagai awal penerima
pancaran air dari nozel dengan memanfaatkan jatuh air (head) yang tinggi walaupun debit
airnya kecil. Pada penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh jumlah sudu terhadap
putaran yang dihasilkan oleh turbin Pelton dan generator sehingga dapat dilihat tegangan, arus,
daya yang dihasilkan yang mempengaruhi nilai torsi dan efisiensi yang didapat pada prototype
PLTMH. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh runner turbin dengan jumlah sudu yang
dapat menghasilkan efisiensi tertinggi, maka dibuat variasi runner turbin pelton dengan
parameter jumlah sudu yang berbeda dari runner dengan jumlah sudu sesuai perhitungan yang
didapat dari rujukan. Variasi jumlah sudu yang digunakan yaitu 14 sudu, 16 sudu, 18 sudu, 20
sudu, dan 22 sudu. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan jumlah sudu mulai dari
yang terkecil menyebabkan kinerja PLTMH semakin meningkat, output tertinggi yang diperoleh
yaitu menggunakan runner turbin dengan jumlah sudu 22 yang menghasilkan Putaran Turbin
sebesar 852,2 rpm sebelum dikopel generator dan 497,2 rpm setelah dikopel generator,
Putaran Generator sebesar 2133,8 rpm, Tegangan Generator sebesar 15,72 Volt, Daya
Generator sebesar 33,7 Watt, dan Torsi sebesar 0,6 Nm. Nilai Efisiensi menggunakan runner
dengan jumlah sudu 22 yaitu sebesar 4,54%. Nilai efisiensi yang dihasilkan sangat rendah
karena prototype PLTMH dalam pembangkitannya kurang efektif dan menggunakan generator
DC kapasitas pembangkitan yang kecil, sehingga tidak bisa membangkitkan daya sebesar daya
hidrolis.
Kata Kunci : Prototype PLTMH, Turbin Pelton, Jumlah Sudu, Efisiensi

ABSTRACT
Turbine is a component that plays an important role as an energy converter to be able
to generate electricity in the Micro Hydro Power Plant (MHP). The turbine used in this prototype
is a Pelton tubine. The Pelton turbine is a type of impulse turbine consisting of two blades as a
prelude receiver for water jets from the nozzles by utilizing high water heads even though the
water discharge is small. This research will discuss the effect of the number of blades on the
rotation produced by the Pelton turbine and generator so that it can be seen the voltage,
current, power produced that affects the torque value and efficiency obtained on the prototype
MHP. This study aims to obtain a turbine runner with the number of blades that can produce the
highest efficiency, then a variation of the pelton turbine runner is made with different number of
blade parameters from the runner with the number of blades according to the calculation
obtained from the reference. Variations in the number of blades used are 14 blades, 16 blades,
18 blades, 20 blades, and 22 blades. The results showed that the addition of the number of
blades starting from the smallest caused the performance of MHP to increase, the highest
output obtained was using a turbine runner with a number of 22 blades which resulted in a
turbine rotation of 852.2 rpm before the generator coupled and 497.2 rpm after coupling the
generator. Generator rotation is 2133.8 rpm, Generator Voltage is 15.72 volts, Generator power
is 33.7 Watts and Torque is 0.6 Nm. The efficiency value using a runner with a number of
blades 22 is 4.54%. The resulting efficiency value is very low because the MHP prototype in

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 161


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

generation is less effective and uses a small generation capacity DC generator, so it cannot
generate power as much as hydraulic power.
Key Words : MHP Prototype, Pelton Turbine, Number of Blades, Efficiency

1. PENDAHULUAN teknologi yang digunakan sederhana


Bali pulau kecil dengan lahan sehingga mudah untuk diterapkan didaerah
2
seluas 5.600 km dan jumlah penduduk terisolir [4].
hampir empat juta jiwa memiliki berbagai Parameter - parameter yang
sumber energi terbarukan yang dapat berpengaruh pada kinerja turbin pelton
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, yaitu seperti ketinggian jatuh air (head),
salah satunya adalah mikrohidro dengan kecepatan aliran, jumlah nozel, jarak
besar pembangkitan yang sudah semprot nozel dan jumlah sudu. Penelitian
beroperasi sekitar 45 kW [1]. Keadaan ini membahas salah satu pengaruh kinerja
geografis di Bali khususnya yang banyak dari turbin pelton tersebut yaitu pengaruh
memiliki potensi air dengan head yang jumlah sudu. Sudu merupakan komponen
memadai untuk pembangkitan berskala pada runner turbin pelton yang berfungsi
kecil, maka penerapan PLTMH sangat untuk penerima gaya potensial dari air.
cocok diterapkan. Gaya pada sudu berasal dari pancaran air
PLTMH merupakan salah satu dari yang keluar dari nozel yang dibalikkan
berbagai jenis pengkonversi energi setelah membentur sudu agar
terbarukan yang menghasilkan energi mendapatkan gaya yang maksimum. Arah
bersih dan ramah lingkungan. Selama lima kecepatan aliran berubah sehingga terjadi
tahun kedepan direncanakan perubahan momentum dimana gaya ini
dikembangkan dua mikrohidro di Bali disebut gaya impuls sehingga turbin pelton
masing-masing berkapasitas 25 kW [2]. disebut juga dengan turbin impuls. Semakin
Kapasitas PLTMH tidak melebihi dari 100 banyak sudu pada runner turbin pelton
kW yang memanfaatkan aliran air untuk maka, semakin banyak momentum gaya
menghasilkan energi listrik dan yang diterima sudu, sehingga
dikembangkan di daerah yang sebagian menyebabkan putaran turbin semakin cepat
penduduknya masih belum memiliki akses yang dapat menghasilkan nilai efisiensi
listrik [3]. sistem prototype PLTMH semakin
PLTMH memiliki tiga komponen meningkat.
utama yaitu air sebagai sumber energi Adapun penelitian prototype
kinetik, turbin, dan generator. Dari sebelumnya mengenai pengaruh variasi
komponen itu, yang berperan penting jumlah sudu turbin Pelton, dimana variasi
sebagai pengkonversi energi untuk bisa jumlah sudu yang digunakan hanya tiga
membangkitkan energi listrik salah satunya yaitu 16 sudu, 18 sudu dan 20 sudu. Pada
yaitu turbin. Turbin berfungsi untuk penelitian ini akan membahas prototype
mengubah energi kinetik dari air menjadi dengan menggunakan turbin Pelton,
energi mekanik untuk dapat memutar dimana menggunakan lima variasi jumlah
generator. Ada beberapa jenis turbin yang sudu yaitu dari 14 sudu, 16 sudu, 18 sudu,
bisa diaplikasikan pada PLTMH, salah 20 sudu, dan 22 sudu dengan head yang
satunya adalah turbin pelton. digunakan 15 meter, sehingga turbin
Turbin pelton adalah jenis turbin menerima momentum gaya impuls semakin
impuls yang memanfaatkan jatuh air (head) banyak dari pancaran air yang keluar dari
yang tinggi walaupun dengan debit air yang nozel yang membentur sudu dan dapat
kecil, karena jenis turbin ini menggunakan meningkatkan nilai efisiensi sistem
nozel dalam bentuk pancaran air dan prototype PLTMH yang dihasilkan.
diterima oleh sudu-sudu turbin sehingga Penelitian ini bertujuan untuk
dapat berputar yang nantinya akan memperoleh runner turbin dengan jumlah
memutar poros generator sehingga sudu yang dapat menghasilkan efisiensi
menghasilkan energi listrik. Sudu berbentuk tertinggi. Dalam perancangan prototype ini,
dua buah mangkok sebagai awal penerima dari referensi yang dirujuk didapatkan
pancaran air dari nozel. Pengaplikasian rumus untuk menentukan jumlah sudu
dengan turbin pelton menghasilkan daya optimal pada runner turbin pelton.
yang besar dari pembangkitan dan Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan kontruksi yang sederhana. memvariasikan runner turbin, dengan
Selain itu, mudah dalam perawatannya dan jumlah sudu yang berbeda dari runner

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 162


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

jumlah sudu yang didapat dari rujukan


tersebut. Variasi runner turbin ditentukan 2.2 Turbin Air
dengan menaikkan dua step dan Turbin air dapat didefinisikan
menurunkan dua step dari jumlah sudu sebagai turbin dengan media kerja air.
yang didapat dari rujukan, sehingga Secara umum turbin adalah alat mekanik
dirancang lima buah runner turbin pelton yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu
dengan selisih jumlah sudu masing – tetap (stationary blade), tidak ikut berputar
masing runner turbin yaitu dua buah sudu. bersama poros dan berfungsi mengarahkan
Jumlah sudu pada masing – masing runner aliran fluida. Sedangkan sudu putar (rotary
turbin pelton yang akan diuji berjumlah 14 blade), mengubah arah dan kecepatan
sudu, 16 sudu, 18 sudu, 20 sudu, dan 22 aliran fluida sehingga timbul gaya yang
sudu, sehingga dapat dianalisa tentang memutar poros. Putaran poros ini dapat
runner turbin dengan jumlah sudu yang dimanfaatkan untuk memutar generator
menghasilkan karakteristik output paling sebagai pembangkit tenaga listrik [6].
tinggi yang nantinya akan mempengaruhi Klasifikasi turbin air yang digunakan dalam
efisiensi sistem prototype PLTMH. PLTMH dibedakan menjadi dua kelompok
Pada penelitian ini akan membahas yaitu : [7]
mengenai pengaruh jumlah sudu terhadap
putaran turbin, putaran generator, 1) Turbin reaksi adalah turbin air yang
tegangan, arus dan daya yang dihasilkan cara kerjanya dengan merubah seluruh
oleh generator, sehingga didapatkan runner energi air yang tersedia menjadi energi
dengan jumlah sudu yang dapat putar dengan runner turbin sepenuhnya
menghasilkan efisiensi tertinggi pada tercelup didalam air dan berada dalam
prototype Pembangkit Listrik Tenaga rumah turbin. Turbin jenis ini digunakan
Mikrohidro dengan menggunakan turbin untuk aplikasi turbin dengan head rendah
pelton yang nantinya akan berguna sebagai dan medium. Jenis turbin yang bekerja
acuan dalam membangun sebuah PLTMH berdasarkan prinsip ini yaitu turbin Francis
menggunakan turbin pelton dengan potensi dan turbin Kaplan.
yang ada.
2) Turbin impuls adalah turbin air
2. KAJIAN PUSTAKA yang cara kerjanya dengan merubah
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik seluruh energi air (yang terdiri dari energi
Tenaga Mikrohidro potensial, tekanan, kecepatan) yang
tersedia menjadi energi kinetik untuk
Pembangkit Listrik Tenaga
memutar turbin. Energi potensial air diubah
Mikrohidro (PLTMH) atau disebut juga
menjadi energi kinetik pada nozel. Air
dengan mikrohidro adalah suatu instalasi
keluar nozel yang mempunyai kecepatan
pembangkit listrik tenaga air skala kecil
tinggi membentur sudu turbin. Setelah
dengan kapasitas pembangkitan rendah
membentur sudu, arah kecepatan aliran
yang menggunakan tenaga air sebagai
berubah sehingga terjadi perubahan
penggeraknya seperti sungai, saluran
momentum (impuls) yang mengakibatkan
irigasi, air terjun dengan memanfaatkan
roda turbin akan berputar. Jenis turbin yang
tinggi terjunan (head) [5].
bekerja berdasarkan prinsip ini yaitu turbin
Prinsip PLTMH memanfaatkan
Pelton, turbin Turgo, turbin Cross Flow.
energi potensial jatuh air (head) dan jumlah
debit air yang disalurkan pada pipa pesat
(penstock), dimana semakin tinggi jatuh air 2.3 Turbin Pelton
maka semakin besar energi potensial air Turbin Pelton merupakan jenis
yang dapat diubah menjadi energi listrik. Air turbin impuls yang dipakai head yang
yang mengalir selanjutnya menggerakkan besar. Terdiri dari satu set runner yang
turbin sehingga menghasilkan energi berisi sudu dipasang secara sejajar pada
mekanik dimana turbin dihubungkan disk seperti pada Gambar 1.
dengan generator dengan tujuan agar
generator dapat menghasilkan listrik.
Prototype PLTMH merupakan
suatu pemodelan pembangkit listrik tenaga
mikrohidro yang dibuat untuk memudahkan
meneliti suatu objek penelitian seperti
variasi jumlah sudu pada turbin Pelton.

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 163


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

5) Teknologi yang digunakan


sederhana dan mudah diterapkan
didaerah terisolir.

2.5 Dimensi Nozel dan Sudu


Turbin Pelton
Nozel berfungsi untuk mengubah
tekanan air menjadi energi kinetik,
mengarahkan pancaran air ke sudu dan
mengatur kapasitas air yang akan masuk
ke runner turbin. Untuk menentukan ukuran
diameter ujung nozel dapat dihitung dengan
persamaan berikut : [10]
Gambar 1. Turbin Pelton
√ (1)

Turbin ini diputar oleh pancaran air Keterangan :
3
yang disemprotkan dari satu atau lebih Q = debit air (𝑚 /s)
nozel. Aliran fluida dalam pipa yang H = tinggi air jatuh (m)
dihasilkan dari head akan keluar dengan
kecepatan tinggi melalui nozel. Bentuk Sudu merupakan komponen dari
sudu turbin terdiri dari dua bagian yang runner turbin Pelton yang berbentuk dua
simetris. Tekanan air diubah menjadi buah mangkok. Berfungsi membagi
kecepatan, pancaran air akan mengenai pencaran air menjadi dua bagian agar
bagian tengah-tengah sudu dan pancaran mendapatkan gaya potensial air yang
air tersebut akan berbelok ke kedua arah maksimum.
sehingga bisa membalikkan pancaran air
dengan baik [8]. 1) Untuk menentukan ukuran sudu
Prinsip kerja turbin Pelton ini yaitu dapat dihitung dengan persamaan berikut :
merubah gaya potensial air menjadi gaya [5]
mekanis yang terjadi akibat reaksi impuls Lebar sudu = 2,5 x d
pada runner turbin yang menyebabkan
Tinggi sudu =
runner turbin dapat berputar selama ada
pancaran air yang menyemprot sudu. Air Panjang sudu =
disemprotkan dari nozel mengenai sudu-
sudu turbin, maka runner dapat berputar Tebal sudu =
untuk memutar pulley turbin yang
Keterangan :
terhubung ke pulley generator
d = diameter nozel
menggunakan belt sehingga generator
dapat berputar.
2) Untuk menentukan jumlah sudu (Z) dapat dihitung den
2.4 Kelebihan Turbin Pelton √
Adapun kelebihan yang dimiliki
Keterangan :
oleh turbin Pelton dibandingkan dengan
D = diameter piringan (disk)
jenis turbin lain yaitu : [9]
d = diameter nozel
1) Baik dikembangkan pada daerah
yang memiliki sumber daya air
dengan debit yang kecil, namun
2.6 Debit, Daya Hidrolis, Torsi,
hanya memiliki head yang tinggi. dan Efisiensi
2) Pengembangan PLTMH dengan Debit air (Q) dihitung untuk
turbin pelton, daya yang dihasilkan mengetahui seberapa banyak air yang
besar dari pembangkitan. mengalir dalam satuan volume per satuan
waktu. Besarnya nilai dari debit air dapat
3) Kontruksi yang digunakan dalam
dihitung dengan persamaan : [11]
pengembangan pembangkit ini
sederhana. (7)
4) Mudah dalam perawatannya. Keterangan :
3
Q = debit aliran (m /s)
3
V = volume fluida (m )

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 164


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

t = waktu (s)
Tabel 1. Perencanaan Sistem Prototype PLTMH
Daya hidrolis merupakan daya Parameter Value
yang dihasilkan oleh air yang mengalir dari Volume Box 45 liter
suatu ketinggian. Dalam hal ini daya Setara 15 m atau
hidrolis diperoleh dari daya air yang Head setara dengan
dihasilkan oleh pompa, untuk menghitung tekanan 21,32 psi
daya hidrolis digunakan persamaan : [12] Debit 5 liter/s
𝑃H = . 𝑔 . . ℎ (8)
Keterangan : Diameter Pipa dan 1 dim
P = daya hidrolis (watt)
3
ρ = massa jenis fluida/air (kg/𝑚 ) Tinggi Rangka 50 cm
2 Lebar Rangka 20 cm
g = gaya gravitasi (m/𝑠 )
3 Diameter Nozel 2 cm
Q = debit air (𝑚 /s)
h = tinggi jatuh air (m)
Tabel 2. Spesifikasi Turbin Pelton
Turbin terhubung dengan generator Parameter Value
melalui tali belt yang berputar Tebal Disk 1 cm
membutuhkan nilai torsi yang optimum. Panjang Poros 60 cm
Torsi atau momen gaya merupakan sebuah Diameter Runner 22 cm
besaran yang enyatakan besarnya gaya Diameter Disk 12 cm
yang bekerja pada sebuah benda sehingga Diameter Poros 1 cm
mengakibatkan benda tersebut berotasi Tebal Sudu 0,28 cm
[13]. Torsi dapat dihitung dengan Panjang Sudu 4,47 cm
menggunakan persamaan : [14] Lebar Sudu 5 cm
(9) Tinggi Sudu 1,6 cm
Jumlah Sudu
Keterangan : Optimal pada 18 sudu
T = torsi (Nm) Runner Turbin
P = daya (watt)
n = putaran turbin (rpm) 1 cm

Efisiensi sistem (ȠPLTMH)


merupakan kemampuan peralatan
pembangkit untuk mengubah energi kinetik
dari air yang mengalir menjadi energi listrik. 60 cm
22 cm
Untuk menghitung efisiensi sistem dapat
1 cm 0,28 cm 4,47 cm
digunakan persamaan : [15]
ȠPLTMH = . 100% (10)
Keterangan :
𝑃G = daya generator (watt)
𝑃H = daya hidrolis (watt)
ȠPLTMH = efisiensi sistem PLTMH 5 cm
(%)

3. METODOLOGI PENELITIAN 12 cm
3.1 Material Pembuatan Gambar 2. Rancangan Desain Turbin Pelton
Rancangan Prototype PLTMH
Perencanaan sistem prototype Tabel 3. Parameter Jumlah Sudu Turbin Pelton
yang Akan Diuji
PLTMH, spesifikasi turbin Pelton, dan
parameter jumlah sudu yang akan Parameter Value
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat Runner Turbin Merah 14 sudu
pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3. Runner Turbin Kuning 16 sudu
Sedangkan untuk rancangan desain turbin Runner Turbin Hijau 18 sudu
Pelton dapat dilihat pada Gambar 2 dan Runner Turbin Biru 20 sudu
desain runner turbin Pelton yang akan diuji Runner Turbin Hitam 22 sudu
dapat dilihat pada Gambar 3.

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 165


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

PLTMH dengan menggunakan turbin


Pelton ini seperti : mesin gerinda, mesin
las, pompa air, tachometer, manometer,
Gambar 3. Desain Runner Turbin Pelton yang AVO meter, mesin 3D printing, plat besi,
Akan Diuji box air, selang air, pipa, pulley turbin dan
generator, pillow, dll.
Gambar 4 menunjukan alur
tahapan yang dilakukan dalam penelitian 3.3 Merakit Rancangan Prototype
yaitu mulai dari merancang desain PLTMH
prototype PLTMH di software Solidwork, Perakitan rancangan prototype
menyiapkan peralatan serta bahan, merakit PLTMH ini terdiri dari beberapa komponen
rancangan prototype PLTMH, melakukan yaitu turbin Pelton, rangka prototype, pillow,
pengujian prototype PLTMH dengan variasi rumah turbin, poros turbin, generator,
jumlah sudu pada runner turbin, mencatat pulley, box air, pompa, pipa dan selang air
dan menganalisa data yang didapat dari seperti pada Gambar 5.
hasil pengujian.

Gambar 5. Rancangan Desain Prototype


PLTMH

3.4 Melakukan Pengujian


Prototype PLTMH
Pengujian dari masing-masing
runner dengan jumlah sudu yang berbeda
dilakukan mulai dari runner dengan jumlah
sudu paling kecil yaitu runner warna merah
dengan jumlah sudu 14, begitu seterusnya
sampai ke runner warna hitam dengan
jumlah sudu 22. Saat mengganti runner
pada rumah turbin dilakukan dengan
melepas baut pada runner yang terhubung
dengan poros turbin dan memasang runner
turbin dengan parameter selanjutnya,
dilanjutkan dengan mengencangkan
kembali baut pada runner yang terhubung
ke poros turbin. Alur diagram sistem kerja
prototype PLTMH dapat dilihat seperti
Gambar 6.

Gambar 4. Alur Tahapan Penelitian Prototype


PLTMH

3.2 Menyiapkan Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang
digunakan dalam perancangan prototype

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 166


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

sudu 16, sudu 18, sudu 20, dan sudu 22


untuk mendapatkan runner dengan jumlah
sudu yang menghasilkan tegangan, arus,
dan daya paling besar sehingga dapat
menghasilkan efisiensi dari sistem
prototype PLTMH yang paling tinggi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 6. Sistem Kerja Prototype PLTMH 4.1 Realisasi Prototype PLTMH
dengan Menggunakan Turbin Pelton
Cara kerja pada pengujian 1) Realisasi Runner Turbin Pelton
prototype PLTMH yaitu air yang tertampung dengan Variasi Jumlah Sudu
didalam box disedot dengan menggunakan Realisasi runner turbin Pelton
pompa, kemudian air dialirkan melalui dapat dilihat pada Gambar 7, dimana pada
selang dan pipa menuju nozel untuk runner terdapat beberapa komponen
disemprotkan ke sudu turbin pelton dari diantaranya yaitu : disk dengan warna yang
atas dengan tekanan tinggi. Air semprotan telah ditentukan sesuai dengan jumlah
dari ujung nozel mengenai bagian tengah sudu yang akan digunakan, sudu turbin,
sudu turbin, sehingga menimbulkan gaya baut dan mur untuk mengunci sudu pada
berat air untuk mendorong sudu turbin disk turbin.
sehingga dapat memutar poros turbin pada
sumbunya. Pulley yang terdapat pada
ujung belakang poros turbin memutar
generator listrik yang dihubungkan dengan
pulley pada generator menggunakan belt.
Pada generator dipasang kabel yang
dihubungkan ke rangkaian beban lampu
dan dipasang AVO meter yang digunakan
untuk melihat dan mengukur tegangan
serta arus yang dihasilkan generator. Pada
pipa dipasang alat manometer yang
digunakan untuk melihat dan mengukur
tekanan air sedangkan alat tachometer Gambar 7. Realisasi Runner Turbin Pelton
digunakan untuk mengukur putaran yang
dihasilkan dari turbin dan generator. 2) Realisasi Prototype PLTMH
Realisasi prototype PLTMH dapat
3.5 Mencatat dan Menganalisa dilihat pada Gambar 8, dimana pada
Data prototype ini terdapat beberapa komponen
Setelah dilakukan pengujian pada diantaranya : turbin Pelton, rumah turbin,
prototype, maka didapatkan data-data hasil generator, manometer, pillow yang
pengujian yang meliputi kecepatan putaran berfungsi sebagai penopang poros turbin,
turbin, kecepatan putaran generator, pulley yang berfungsi sebagai penghubung
tegangan, dan arus. Data tersebut turbin Pelton dengan generator yang
kemudian akan dianalisis dan digunakan dihubungkan menggunakan belt, box yang
untuk menjelaskan pengaruh jumlah sudu berfungsi sebagai tempat penampungan
terhadap karakteristik output seperti air, pompa yang berfungsi sebagai
tegangan, arus, daya, putaran turbin, pengatur keluar masuknya air, selang dan
putaran generator yang dihasilkan dan pipa berfungsi untuk mengalirkan air dari
pengaruh jumlah sudu terhadap nilai pompa, rangka prototype yang berfungsi
efisiensi yang dihasilkan dari sistem menopang rumah turbin, poros turbin dan
prototype PLTMH. Analisis data dalam sebagai tempat generator.
penelitian ini menggunakan data kuantitatif.
Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil
setiap pengujian dimana dilakukan
pengujian sebanyak 5 kali pengukuran.
Pengukuran dilakukan dengan parameter
jumlah sudu pada runner turbin Pelton yang
berbeda – beda yaitu dari jumlah sudu 14,

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 167


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

1000 821.4 838.8 852.2


764.2 808.6
800

Putaran Turbin (rpm)


497.2 Sebelum
600 446.6 Dikopel
383.4 405.6 Generator
349
400
Sesudah
Dikopel
200 Generator

0
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Sudu

Gambar 9. Grafik Perubahan Jumlah Sudu


Terhadap Putaran Turbin
Gambar 8. Realisasi Prototype PLTMH
Berdasarkan Gambar 9 perubahan
4.2 Pengukuran Debit Air jumlah sudu menjadi lebih banyak pada
Pengukuran debit air dilakukan runner turbin akan menyebabkan turbin
dengan metode penampungan air, semakin cepat berputar, hal ini disebabkan
menggunakan box penampungan air semakin banyak gaya impuls semprotan air
dengan melakukan penyesuaian terhadap dari nozel yang diterima sudu-sudu runner
tekanan air yang diberikan. Tekanan air turbin. Saat turbin dikopel dengan
pada pompa berpengaruh pada debit air generator kecepatan turbin menjadi
yang berpengaruh juga terhadap menurun, hal ini disebabkan karena turbin
karakteristik output dari PLTMH nanti pada mendapatkan beban kerja untuk memutar
saat dioperasikan. Tekanan air yang generator. Kecepatan putaran turbin
digunakan dalam pengujian variasi jumlah tertinggi sebelum dikopel maupun sesudah
sudu pada prototype ini dapat dihitung dikopel dengan generator terjadi pada
sebagai berikut : runner dengan jumlah sudu 22 yaitu
, jadi untuk H = 15 meter sebesar 852,2 rpm sebelum dikopel dan
sebesar 497,2 rpm setelah dikopel dengan
Maka, 15 = generator.

P = 15 . 1000 . 9,8 4.4 Pengukuran Putaran


2
= 14700 N/m Generator
= 21,32 psi ≈ 21 Grafik hasil pengukuran perubahan
psi jumlah sudu terhadap putaran generator
Nilai tekanan air yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 10 :
dalam pengujian prototype PLTMH dengan 2133.8
turbin Pelton yaitu sebesar 21 psi (setara 2150
dengan head 15 meter jika dilihat potensi
Putaran Generator (rpm)

2100
dari alam). Volume box yang digunakan 2050
1988.8
yaitu 45 liter dan waktu yang diperlukan 2000 1944.2
1962.8
untuk memenuhi box dengan tekanan 21 1950
1919.8
psi yaitu 9 detik. Debit air yang digunakan 1900
dalam pengujian variasi jumlah sudu pada 1850
prototype ini dapat dihitung sebagai berikut 1800
: 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Sudu
𝑠
Gambar 10. Grafik Perubahan Jumlah Sudu
Terhadap Putaran Generator
Debit air yang didapat digunakan
untuk memperoleh daya hidrolis yang Berdasarkan Gambar 10 dapat
dihasilkan oleh prototype PLTMH dengan dilihat bahwa penambahan jumlah sudu
menggunakan turbin Pelton. pada runner turbin akan menyebabkan
turbin semakin cepat berputar. Semakin
4.3 Pengukuran Putaran Turbin cepatnya perputaran turbin maka putaran
Grafik hasil pengukuran perubahan generator juga akan semakin cepat.
jumlah sudu terhadap putaran turbin dapat Kecepatan putaran generator tertinggi
dilihat pada Gambar 9 :

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 168


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

terjadi pada runner dengan jumlah sudu 22 2.5 2.14


yaitu sebesar 2133,8 rpm. 1.93 2.01
1.79 1.88
2

Arus (Ampere)
4.5 Pengukuran Tegangan 1.5
Generator 1
Grafik hasil pengukuran perubahan
jumlah sudu terhadap tegangan generator 0.5
dapat dilihat pada Gambar 11: 0
60 52.42 14 15 16 17 18 19 20 21 22
49.92 51.1
46.8 47.6 Jumlah Sudu
50
Gambar 12. Grafik Perubahan Jumlah Sudu
Tegangan (volt)

40
Tanpa
Terhadap Arus Generator
30 Beban

14.07 14.65 15.1 15.72


20 13.92 4.7 Pengukuran Daya Generator
Beban
10 Lampu Grafik hasil pengukuran perubahan
27 Watt
0 jumlah sudu terhadap daya generator dapat
14 15 16 17 18 19 20 21 22 dilihat pada Gambar 13:
Jumlah Sudu
40 33.7
Gambar 11. Grafik Perubahan Jumlah Sudu 35 28.3
30.3
26.5
Terhadap Tegangan Generator 30 25
25
Daya (Watt)

Berdasarkan Gambar 11 dapat 20


15
dilihat bahwa tegangan generator tertinggi
10
ketika tidak berbeban maupun berbeban 5
terjadi pada runner dengan jumlah sudu 22 0
yaitu sebesar 52,42 volt sebelum berbeban 14 15 16 17 18 19 20 21 22
dan 15,72 volt setelah berbeban lampu 27 Jumlah Sudu
Watt. Tegangan saat keadaan berbeban 27
Gambar 13. Grafik Perubahan Jumlah Sudu
watt mengalami penurunan, hal ini terjadi Terhadap Daya Generator
karena adanya beban yang diberikan pada
generator sehingga tegangannya menjadi Berdasarkan Gambar 13 dapat dilihat
menurun. bahwa penambahan jumlah sudu pada
runner turbin yang digunakan akan
4.6 Pengukuran Arus Generator menyebabkan daya yang dihasilkan oleh
Grafik hasil pengukuran perubahan generator semakin meningkat. Semakin
jumlah sudu terhadap arus generator dapat cepatnya perputaran turbin maka putaran
dilihat pada Gambar 12. Berdasarkan grafik generator juga akan semakin cepat,
dapat dilihat bahwa penambahan jumlah sehingga tegangan dan arus yang
sudu pada runner turbin dan menggunakan dihasilkan oleh generator ketika berbeban
beban lampu 27 Watt yang dirangkai akan semakin besar yang mempengaruhi
secara pararel akan menyebabkan daya output menjadi besar. Daya tertinggi
terjadinya peningkatan arus pada yang dihasilkan generator terjadi pada
generator. Semakin cepatnya perputaran runner dengan jumlah sudu 22 yaitu
turbin, maka putaran generator juga akan sebesar 33,7 Watt.
semakin cepat, sehingga arus yang
dihasilkan generator saat berbeban lampu 4.8 Perhitungan Torsi Prototype
27 Watt akan semakin besar. Arus
PLTMH
generator tertinggi terjadi pada runner
Daya yang dihasilkan generator
dengan jumlah sudu 22 yaitu sebesar 2,14
dalam pengujian diperoleh sesuai pada
A.
Gambar 13 dan nilai kecepatan putaran
turbin setelah dikopel dengan generator
diperoleh sesuai pada Gambar 9, maka
torsi dapat dihitung :
𝑃

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 169


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

𝑚 1000
735.75 735.75 735.75 735.75 735.75
𝑚 800

Daya Hidrolis (Watt)


Grafik hasil perhitungan torsi pada 600
prototype PLTMH dengan menggunakan
400
turbin Pelton dapat dilihat pada Gambar 14
: 200

0.9 0
0.7 0.7 0.7 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0.75 0.6 0.6
Jumlah Sudu
0.6
Torsi (Nm)

Gambar 15. Grafik Perubahan Jumlah Sudu


0.45
Terhadap Daya Hidrolis
0.3
0.15 Berdasarkan Gambar 15,
0 penambahan jumlah sudu pada runner
14 15 16 17 18 19 20 21 22 turbin yang digunakan tidak mempengaruhi
Jumlah Sudu meningkatnya daya hidrolis. Hal ini terjadi
Gambar 14. Grafik Perubahan Jumlah Sudu karena, daya hidrolis dipengaruhi oleh
Terhadap Torsi tekanan air yang digunakan, dimana dalam
pengujian hanya menggunakan satu
Berdasarkan Gambar 14 dapat parameter tekanan air yaitu sebesar 21 psi
3
dilihat bahwa penambahan jumlah sudu dengan debit air 0,005 m /s yang
pada runner turbin yang digunakan akan menyebabkan nilai daya hidrolis menjadi
menyebabkan torsi yang dihasilkan konstan.
semakin menurun. Besar torsi yang
didapatkan rata-rata 0,7 Nm yang 4.10 Perhitungan Efisiensi Sistem
disebabkan pengaruh kecepatan putaran Prototype PLTMH
turbin. Semakin cepatnya perputaran turbin Perhitungan efisiensi sistem
maka putaran generator juga akan semakin prototype PLTMH diperoleh dari daya
cepat sehingga torsi yang dihasilkan untuk output pada generator dibagi dengan daya
memutar generator semakin kecil seiiring hidrolis, maka dapat dihitung sebagai
dengan bertambahnya jumlah sudu pada berikut :
runner turbin Pelton.
ȠPLTMH = . 100% = . 100%
4.9 Perhitungan Daya Hidrolis
= 3,43 %
Saat pengujian menggunakan
tekanan air sebesar 21 psi yang setara Grafik hasil perhitungan efisiensi
dengan head 15 meter, maka didapatkan sistem prototype PLTMH dari semua runner
3
debit air sebesar 0,005 m /s. Daya hidrolis dengan jumlah sudu yang berbeda dapat
yang dihasilkan dari semua jenis runner dilihat pada Gambar 16 :
dapat dihitung sebagai berikut : 5.25 4.54
𝑃h = 𝜌.𝑔. .ℎ 4.1
Efisiensi Sistem PLTMH (%)

3 2 4.5 3.83
3.59
= 1000 kg/m . 9,81 m/s . 0,005 3.75
3.43
3
m /s . 15 m 3
= 735,75 Watt 2.25
Grafik hasil perhitungan daya
1.5
hidrolis dari semua runner dengan jumlah
0.75
sudu yang berbeda dapat dilihat pada
0
Gambar 15 : 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Sudu

Gambar 16. Grafik Perubahan Jumlah Sudu


Terhadap Efisiensi Sistem Prototype PLTMH

Berdasarkan grafik pada Gambar


16 dapat dilihat bahwa efisiensi sistem
PLTMH yang dihasilkan dari semua variasi
runner turbin yaitu sangat rendah, hal ini

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 170


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

terjadi karena kurang efektifnya prototype peningkatan efisiensi secara signifikan, hal
PLTMH dalam pembangkitan dan ini dikarenakan selisih tiap variasi runner
menggunakan generator DC kapasitas yang digunakan yaitu 2 sudu dan
pembangkitan yang kecil, sehingga tidak peningkatan yang terjadi dari runner jumlah
bisa membangkitkan daya sebesar daya sudu 14 ke runner jumlah sudu 22 yaitu
hidrolis. sebesar 32,4 %. Efisiensi sistem PLTMH
Penambahan jumlah sudu pada dipengaruhi oleh daya generator dan daya
runner turbin menyebabkan efisiensi pada hidrolis. Semakin banyak jumlah sudu yang
sistem PLTMH meningkat. Efisiensi digunakan, gaya impuls pada turbin yang
tertinggi terjadi pada runner dengan jumlah terjadi akibat semprotan air dari nozel akan
sudu 22 yaitu sebesar 4,54%. Penambahan semakin besar, sehingga putaran turbin
jumlah sudu pada runner turbin Pelton dari semakin cepat yang mempengaruhi daya
jumlah sudu 14 ke jumlah sudu 22 tidak generator yang dihasilkan semakin
terjadi peningkatan efisiensi secara meningkat dan mengakibatkan efisiensi
signifikan, hal ini dikarenakan selisih tiap pada sistem PLTMH dari runner jumlah
variasi runner yang digunakan yaitu 2 sudu sudu 14 ke runner jumlah sudu 22 terjadi
dan peningkatan yang terjadi dari runner peningkatan.
jumlah sudu 14 ke runner jumlah sudu 22
yaitu sebesar 32,4 %. 6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Kumara I. N. S., Ariastina W. G.,
5. SIMPULAN Sukerayasa I. W. and Giriantari I. A. D..
Simpulan yang dapat diambil 2014. "On the potential and progress of
renewable electricity generation in Bali."
berdasarkan hasil dari pengujian dan 2014 6
th
International Conference on
pembahasan yang telah dilakukan adalah Information Technology and Electrical
sebagai berikut : Engineering (ICITEE), Yogyakarta, pp. 1-6,
Pengujian jumlah sudu pada doi: 10.1109/ICITEED.2014.7007944.
prototype PLTMH dengan menggunakan [2] Kumara, Suparyawan D. P. D., Ariastina
turbin Pelton didapatkan nilai pengukuran W. G., Sukerayasa W. and Giriantari I. A.
terbaik pada runner dengan jumlah sudu D. 2014. "Microhydro powerplant for rural
22, dimana tegangan, arus, dan daya area in Bali to generate green and
output yang dihasilkan generator yaitu sustainable electricity." International
Conference on Smart Green Technology in
sebesar 15,72 Volt, 2,14 Ampere dan 33,7 Electrical and Information Systems
Watt. Untuk kecepatan putaran turbin yang (ICSGTEIS), Kuta, 2014, pp. 113-117, doi:
dihasilkan yaitu sebesar 852,2 rpm 10.1109/ICSGTEIS.2014.7038741.
sebelum dikopel dan 497,2 rpm setelah [3] Suparyawan D. P. D., Kumara I. N. S.,
dikopel dengan generator, sedangkan Ariastina W. G. “Studi Perencanaan
kecepatan putaran generator yang Pembangkit Listrik Mikrohidro Di Desa
dihasilkan sebesar 2133,8 rpm. Torsi yang Sambangan Kabupaten Buleleng Bali”.
mampu memutar generator agar generator Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, [S.l.], v.
dapat menghasilkan tegangan, arus, dan 12, n. 2, dec. 2013. ISSN 2503-2372.
[4] Irawan, D. 2018. “Prototype Turbin Pelton
daya tertinggi adalah dengan Sebagai Energi Alternatif Mikrohidro di
menggunakan runner dengan jumlah sudu Lampung”. Metro, Lampung: Universitas
22 dengan torsi yang dihasilkan 0,6 Nm. Muhammadiyah.
Efisiensi sistem PLTMH yang [5] Apriansyah D, Rusdinar F., Darlis A. 2016.
dihasilkan dari semua variasi runner turbin “Rancang Bangun Sistem Pembangkit
sangat rendah, karena kurang efektifnya Listrik Mikrohidro (PLTMH) pada Pipa
prototype PLTMH dalam pembangkitan dan Saluran Pembuangan Air Hujan Vertikal”.
menggunakan generator DC kapasitas e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.1.
pembangkitan yang kecil, sehingga tidak [6] Jasa, L. 2015. “Peningkatan Efisiensi
Turbin dengan Pembaruan Desain Turbin
bisa membangkitkan daya sebesar daya Banki untuk Mikro Hidro di Daerah Tropis”.
hidrolis. Perlu dilakukan penelitian lebih Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh
lanjut menggunakan generator dengan Nopember.
kapasitas pembangkitan yang lebih besar. [7] Sitompul, R. 2011. “Teknologi Energi
Efisiensi tertinggi diperoleh dengan Terbarukan yang Tepat untuk Aplikasi di
menggunakan runner jumlah sudu 22 yaitu Masyarakat Perdesaan”. Jakarta : PNPM
sebesar 4,54%. Penambahan jumlah sudu Mandiri.
pada runner turbin Pelton dari jumlah sudu [8] Supratmanto, D. 2016. “Kajian
14 ke jumlah sudu 22 tidak terjadi Eksperimental Pengaruh Jumlah Sudu

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 171


Jurnal SPEKTRUM Vol. 7, No. 4 Desember 2020

Terhadap Unjuk Kerja Turbin Helik untuk


Model Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH)”. (Skripsi). Bandar
Lampung : Universitas Lampung.
[9] Saleh, M. 2018. ”Perancangan Alat Uji
Prestasi Turbin Pelton”. Pengaraian, Riau :
Universitas Pasir Pengaraian.
[10] Putra, A. D. G. 2009. “Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro menggunakan Turbin
Pelton”. (Skripsi). Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma.
[11] Ridwan, M. 2019. “Analisa Pengaruh
Variasi Tekanan dan Jarak Semprot Nozzle
Terhadap Daya Output pada Instalasi
Turbin Pelton”. Kendari : Universitas Halu
Oleo.
[12] Tohari M. 2015. “Pengujian Unjuk Kerja
Turbin Crossflow Skala Laboratorium
dengan Jumlah Sudu 20”. Sekolah Tinggi
Teknik Harapan.
[13] Yulistiyanto, Hizhar B., Lisdiyanti Y. 2012.
“Pengaruh Debit Aliran dan Kemiringan
Poros Turbin Ulir Pada Pembangkit Listrik
Tenaga MikroHidro”. Dinamika TEKNIK
SIPIL/Vol. 12/No. 1.
[14] Christiawan, D. 2017. “Studi Analisis
Pengaruh Model Sudu Turbin Terhadap
Putaran pada Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH)”. Teknologi Elektro,
Vol. 16, No. 02, ISSN 1693–2951.
[15] Sihaloho, D. L. 2017. ”Rancang Bangun
Alat Uji Model Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Menggunakan Turbin Aliran Silang”.
Bandar Lampung : Universitas Lampung.

I Gusti Ngurah Saputra, Lie Jasa, I Wayan Arta Wijaya 172

Anda mungkin juga menyukai