Makalah Alwi Olahraga
Makalah Alwi Olahraga
OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah
Olahraga Tradisional Bali tepat pada waktunya.
Tujuan makalah ini ialah agar dapat menambah pengetahuan para mahasiswa.
Selain itu juga harapan kami setelah membuat makalah ini agar mahasiswa
lebih mengetahui dan memahami lebih dalam tentang macam-macam materi
Olahraga Tradisional “Tak Ada Gading yang Tak Retak”, begitu juga dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
menerima kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kebaikan dan
kesempurnaan makalah seperti ini di masa mendatang.
Akhirnya kami berharap semoga tugas yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya Mahasiswa Jurusan Olahraga dan Kesehatan Universitas
Pasir Pengaraian.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………….........................i
DAFTAR ISI………………………………………………………….……...ii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………4
C. Tujuan……………………..………………………………………..5
D. Manfaat……………………………………………………………...6
BAB II Pembahasan…………………………………………………………6
A. Kesimpulan………………………………………………………....10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya, permainan tradisional memiliki ciri kedaerahan asli sesuai dengan
tradisi budaya setempat. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, unsur-unsur
permainan rakyat dan permainan anak sering dimasukkan dalam permainan tradisional.
Dimungkinkan juga untuk memasukkan kegiatan yang mengandung unsur seni seperti
yang biasa kita sebut dengan seni tradisional. Permainan tradisional memiliki ciri yang
punya unsur tradisi dan berkaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok
masyarakat tertentu. Kegiatan yang dilakukan harus mengandung unsur fisik nyata
yang melibatkan kelompok otot besar dan juga mengandung unsur bermain sebagai
landasan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut.
Permainan rakyat atau olahraga tradisional sebagai salah satu aset budaya bangsa
memang harus dilestarikan, digali dan dikembangkan. Karena selain menajadi olahraga
atau permainan yang bisa dilakukan di waktu luang atau waktu kosong, bisa juga
menjadi potensi untuk dapat lebih dikembangkan sebagai sebagai olahraga yang bisa
meningkatkan kebugaran jasmani bagi orang yang melakukan olahraga tersebut.
“Waktu luang adalah waktu dimana orang bebas dari pekerjaan rutin” (Darmayasa,
2009).
Olahraga tradisional apabila bisa dikelola dengan baik dan diberikan pembinaan
yang serius dan terus menerus supaya disamping olahraga bisa meningkatkan
kebugaran jasmani bagi orang yang melakukannya, olahraga tradisional juga dapat
menjadi objek pariwisata yang akan menambah devisi negara dan mengangkat nama
bangsa.
Peserta didik SMA Negeri 5 Singaraja sesuai dengan tingkat perkembangan dan
pertumbuhan memasuki remaja, pada saat inilah mereka sangat mudah terpengaruh
dengan hal yang positif maupun negatif. Upaya yang dilakukan pihak sekolah yaitu
dengan memberikan atau mengarahkan pada saat waktu luang dengan kegiatan yang
positif. Salah satu kegiatan positif tersebut adalah dengan melakukan pembersihan di
lingkungan sekolah dan juga dilakukannya kegiatan ekstrakulikuler. Hal tersebut guna
untuk membuat peserta didik bisa lebih disiplin, peduli terhadap lingkungan dan juga
untuk meningkatkan prestasi terhadap bidang olahraga.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlunya kita untuk melestarikan kembali
olahraga tradisional bali, yang hampir ditinggalkan oleh generasigenerasi muda saat
ini, terutama bagi anak-anak. Indonesia sebagai Negara yang kaya akan warisan
budaya dari bebagai penjuru daerah, ini adalah merupakan potensi lokal yang patut kita
lestarikan, dan salah satunya adalah permainan tradisional.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah ini :
1.Bagaimana minat peserta didik sebagai generasi milenial terhadap olahraga
tradisional pada peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Singaraja?
2.Bagaimana motivasi peserta didik sebagai generasi milenial terhadap olahraga
tradisional pada peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Singaraja?
C. Tujuan
Terkait dengan rumusan masalah yang tercantum diatas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui minat peserta didik sebagai generasi milenial terhadap olahraga
tradisional pada peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Singaraja
2. Mengetahui motivasi peserta didik sebagai generasi milenial terhadap olahraga
tradisional pada peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Singaraja.
D. Manfaat
Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam
mengebangkan minat dan motivasi peserta didik di SMA Negeri 5 Singaraja
terhadap olahraga tradisional Bali.
b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi tentang
olahraga tradisional. Agar peserta didik sebagai generasi milenial juga bisa
memahami tentang olahraga tradisional. Dan agar pembaca mengetahui
seberapa minat dan motivasi peserta didik sebagai generasi milenial terhadap
olahraga tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Olahraga Tradisional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah
perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut Cahyononim dalam J.S Badudu
berpendapat bahwa Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara
individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.
Permainan adalah situasi bermain yang terkait dengan beberapa aturan atau tujuan
tertentu, yang menghasilkan kegiatan dalam bentuk tindakan bertujuan. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa dalam bermain terdapat aktivitas yang diikat dengan
aturan untuk mencapai tujuan tertentu. Misbach (2006:5)
Contoh :
2. Nilai untuk perkembangan fisik yang baik. Aktivitas fisik meliputi kegiatan
untuk berolah raga, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh, dan
mengembangkan keterampilan dalam pertumbuhan anak.
3. Nilai untuk kesehatan mental yang baik, yaitu: membantu anak untuk
mengkomunikasikan perasaannya secara efektif dengan cara yang alami,
mengurangi kecemasan, pengendalian diri, pelatihan konsentrasi.
5. Nilai sosial, anak belajar ketrampilan sosial yang akan berguna untuk bekal
dalam kehidupan nyata.
Melihat kendala yang dihadapi di atas, perlu kiranya adanya upaya agar
permainan anak tradisional tetap diakui, terutama oleh masyarakat pendukungnya.
Permainan tradisional anak mempunyai arti yang sangat penting dalam pendidikan
budaya bangsa, terutama untuk menanamkan nilai-nilai budaya, norma sosial serta
pandangan hidup dalam masyarakat dalam arti luas.
Rangsangan yang diberikan kepada anak usia dini tentunya harus sesuai dengan
perkembangan mereka. Tahap perkembangan ini dapat ditinjau dari berbagai aspek
seperti kognitif, bahasa, emosi, sosial, fisik. Proses penyampaiannya pun harus
sesuai dengan dunia anak, yaitu dengan bermain. Sebab, bermain merupakan sarana
belajar bagi mereka. Bermain merupakan proses mempersiapkan diri untuk
memasuki dunia selanjutnya. Bermain merupakan cara bagi anak untuk
memperoleh pengetahuan tentang segala sesuatu. Bermain akan menumbuhkan
anak untuk melakukan eksplorasi, melatih pertumbuhan fisik serta imajinasi,
memberikan peluang yang luas untuk berinteraksi dengan orang dewasa dan teman
lainnya, mengembangkan kemampuan berbahasa dan menambah kata-kata, serta
membuat belajar yang dilakukan sebagai belajar yang sangat menyenangkan.
Permainan beregu ini terdiri dari 4 orang. Anak yang mendapat giliran
bermain harus mengambil bola dan kelereng dengan sepit. Ini
menggunakan tangan kiri untuk mengambil kelereng dan tangan kanan
untuk bola pingpong.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan Olahraga tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung
kesenangan semata. Namun permainan tradisional dapat melatih kemampuan
motorik anak, sikap anak, dan juga ketrampilan anak. Serta dapat membentuk
karakter anak yang luhur. Dalam menerima sikap perubahan sosial di dalam
masyrakat kita memang harus bersifat terbuka dan dinamis terhadapa
perkembangan zaman, perkembangan dunia IT.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan permainan tradisional.
Kita seharusnya perkenalkan dulu pada anak kita tentang permainan tradisional
walaupun di zaman globalisasi saat ini. Karena pada usia dini, perkembangan anak
sangat dibutuh demi perkembangan fisik dan motorik anak. Maka dari itu peran
orang tua untuk mendampingi anaknya sangatlah penting demi masa depan seorang
anak.