Anda di halaman 1dari 2

Lembar Kerja Sesi Demonstrasi Kontekstual

Cermati kasus di bawah ini kemudian tentukan instrumen apa yang sesuai
dengan kasus tersebut. Bisa menggunakan instrumen tes ataupun non tes.

Kasus:
Dalam satu kelas X terdapat 30 orang murid yang terdiri dari 10 siswa laki-
laki dan 20 orang murid perempuan yang berasal dari berbagai latar
belakang budaya, sosial, dan ekonomi.

Saat menyusun program layanan bimbingan konseling, dibutuhkan


pemetaan profil murid. Melihat kasus tersebut, instrumen apa yang Bapak
dan Ibu akan gunakan?

Silakan Bapak dan Ibu menyusun strategi asesmen sesuai dengan kasus
tersebut.

Jawaban:
Dalam kasus ini, kita perlu mengumpulkan informasi tentang murid-murid di kelas X,
yang memiliki berbagai latar belakang budaya, sosial, dan ekonomi. Tujuan utama
adalah untuk menyusun program layanan bimbingan konseling yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik individu murid. Untuk mencapai ini, kita bisa
menggunakan berbagai instrumen tes dan non-tes sebagai berikut:

1. Instrumen Tes Kepribadian:


- Salah satu instrumen tes kepribadian yang sesuai, seperti Big Five Personality
Test, dapat digunakan untuk memahami karakteristik kepribadian dan preferensi
individu murid. Ini dapat membantu dalam menentukan jenis layanan konseling yang
cocok untuk masing-masing siswa.

2. Instrumen Tes Kemampuan Akademik:


- Instrumen tes akademik dapat memberikan gambaran tentang kemampuan
belajar siswa, memungkinkan penyesuaian program bimbingan akademik yang
sesuai.

3. Wawancara Konseling Individu:


- Wawancara individu dengan setiap siswa dapat memberikan pemahaman lebih
mendalam tentang masalah, tujuan, dan harapan pribadi mereka. Hal ini akan
membantu dalam menyesuaikan rencana konseling yang lebih spesifik.

4. Observasi Kelas:
- Melakukan observasi di kelas dapat membantu dalam mengidentifikasi interaksi
sosial dan kebutuhan akademik yang lebih spesifik yang mungkin tidak terlihat dalam
tes atau wawancara.
5. Survei atau Kuesioner:
- Survei atau kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
latar belakang budaya, kepentingan, dan kebutuhan khusus dari murid-murid. Hal ini
dapat membantu dalam merancang program konseling yang sesuai.

6. Analisis Hasil Akademik:


- Melakukan analisis hasil akademik siswa dari tahun sebelumnya atau dari tes
yang relevan dapat membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan kebutuhan
akademik khusus.

7. Konsultasi dengan Guru dan Orang Tua:


- Berbicara dengan guru dan orang tua siswa juga merupakan instrumen penting.
Mereka dapat memberikan wawasan tentang perkembangan akademik dan perilaku
siswa di dalam dan di luar sekolah.

8. Catatan Perkembangan Individu:


- Mencatat perkembangan individu siswa dari waktu ke waktu dapat membantu
dalam mengidentifikasi tren atau perubahan yang perlu diperhatikan.

Strategi asesmen yang sesuai akan mencakup kombinasi dari instrumen-instrumen


di atas untuk memahami profil murid dengan baik. Selain itu, penting juga untuk
mengambil pendekatan holistik dan mempertimbangkan perbedaan individu dalam
pemetaan profil murid dan merancang program konseling yang sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai