Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang berguna untuk
menggambarkan tentang karakteristik responden dari 2 tempat yaitu di
Desa Cikuya RT 05 RW 01 Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes
dan Lingkungan Universitas Muhammadiyah Semarang dengan judul
Penelitian Gambaran C-Reaktive Protein (CRP) Serum Pada Perokok
Elektrik.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Imunoserologi Analis
Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.
3.2.2. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan
3.3. Variable Penelitian
3.3.1. Variable Bebas
Variable bebas dari penelitian ini adalah Sampel Serum Perokok
Elektrik.
3.3.2. Variable Terikat
Variable terikat dari penelitian ini adalah C-Reaktive Protein (CRP)
3.4. Definisi Operasional Variable
Tabel 2. Definisi Operasional Variable

Variable Definisi Skala Pengukuran


Rokok Elektrik Rokok elektrik adalah sebuah perangkat yang Nominal
dirancang untuk menghantarkan nikotin tanpa
asap tembakau dengan cara memanaskan
larutan nikotin, perasa, propilen glikol dan
gliserol (Hajek et al., 2014).

C-Reaktive CRP adalah protein yang diproduksi oleh Ordinal


Protein (CRP) organ hati sebagai respons terhadap
peradangan di tubuh. Orang sehat umumnya
memiliki kadar CRP yang rendah. Sebaliknya,
kadar CRP yang tinggi bisa menjadi pertanda
adanya penyakit atau infeksi di dalam tubuh.

3.5. Populasi dan Sampel


3.5.1.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota komunitas X yang
merokok dengan jenis elektrik saja.
3.5.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota komunitas X
yang merokok dengan jenis elektrik dan memenuhi kriteria inklusi.
3.5.3. Besaran Sampel
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total
sampling dengan jumlah total anggota komunitas sebanyak 37 orang.
3.5.4. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik total sampling.
3.5.5. Karakteristik Sampel Penelitian
3.5.5.1. Kriteria Inklusi
a. Merokok dengan jenis elektrik (vape)
b. Anggota komunitas X kota Malang
c. Laki-laki berusia minimal 18 tahun
d. Lama merokok minimal 1 tahun
e. Bersedia menjadi sampel penelitian (mengisi informed
consent)
f. Tekanan darah sistol istirahat < 140 mmHg dan tekanan
darah diastole istirahat < 100 mmHg
g. Denyut nadi istirahat tidak lebih besar dari 100 kali per
menit.
3.5.5.2. Kriteria Eksklusi
a. Perokok elektrik yang juga rutin merokok konvensional
b. Teratur melakukan latihan fisik (>3 kali seminggu)
c. Pasien dengan obesitas (BMI>30)
d. Diketahui memiliki risiko kelainan jantung
3.6. Metode dan Prinsip Pemeriksaan
3.6.1. Metode pemeriksaan
Metode pemeriksaan yang digunakan ialah Metode Kualitatif yaitu
Latex Aglutinasi.
3.6.2. Prinsip pemeriksaan
Prinsip pemeriksaan CRP adalah reaksi antigen antibody antara CRP
dalam serum dengan latex yang akan menimbulkan reaksi
aglutinasi. Bila terjadi aglutinasi hasil positif, jika tidak terjadi
aglutinasi hasil negative. (Diagnostics,2018).
3.7. Alat, Bahan dan Reagensia
3.7.1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Alat pelindung diri
2. Spuit 3 ml
3. Tabung vacutainer ( warna merah )
4. Torniquet
5. Kapas alcohol
6. Kapas kering
7. Mikropipet 50 µl
8. Tangkai pengaduk
9. Pintip
10. Slide hitam
11. Rotator
12. Sentrifuge
3.7.2. Bahan
Yang digunakan adalah serum dari darah perokok elektrik.
3.7.3. Reagensia
1. Latex C-Reaktive Protein (CRP)
2. Control Serum Positif (+)
3. Control Serum Negatif (-)
3.8. Prosedur penelitian
3.8.1. Persiapan Sampel
Biasanya pada orang dewasa dipakai salah satu vena dalam fossa
cubiti, pada bayi vena jugularis superficialis dapat dipakai atau darah
dari sinus sagittalis superior.
1. Bersihkanlah tempat itu dengan alkohol 70% dan biarkan
sampai menhaden kering lagi.
2. Jika memakai vena dalam fossa cubiti ; pasanglah ikatan
pembendung pada lengan atas dan mintalah pasien mengepal
dan membuka tangannya berkali-kali agar vena jelas terlihat.
Pembendung vena tidak perlu dengan ikatan erat-erat, bahkan
sebaiknya hanya cukup erat untuk memperlihatkan dan agak
menonjolkan vena.
3. Tegangkanlah kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri
supaya vena tidak dapat bergerak.
4. Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan kanan
sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen vena.
5. Lepaskan atau renggangkan pembendung dan perlahan-
lahanlah tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang
dikehendaki didapat.
6. Lepaskan pembendung jika masih terpasang.
7. Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah semprit dan jarum.
8. Mintalah kepada pasien untuk menekan bekas tusukan selama
beberapa menit dengan kapas tadi.
9. Masukkan darah kedalam tabung vakum dengan tutup
berwarna merah, melalui dinding tabung, biarkan membeku
kemudian sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15
menit. (Gandosoebrata, 2016)
3.8.2. Prosedur Kerja
1. Pipet serum sebanyak 50μl, kemudian letakkan pada
permukaan slide.
2. Tambahkan 50 μl Latex reagen dan homogenkan.
3. Letakkan slide pada rotator dalam waktu 2-3 menit.
4. Amati apakah terjadi aglutinasi atau tidak.
5. Baca hasil dan laporkan. (Diagnostics, 2018)

Tabel 3. Pemeriksaan C-Reactive Protein

Sampel Kontrol Positif Kontrol Negatif


Sampel/Kontrol 50μl 50μl 50μl

3.8.3. Interprestasi Hasil


Positif (+) : Terjadi Aglutinasi
Negatif (-) : Tidak Terjadi Aglutinasi (Diagnostics, 2018)
3.9. Alur Penelitian
Bagan 2. Alur Penelitian

Perokok Elektrik

Pengambilan Darah Vena

Serum Perokok Elektrik

Pemeriksaan CRP (latex aglutinasi)

Positif Negatif

Pengumpulan Data

3.10. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data


Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari awal penelitian yaitu
pengumpulan jurnal, buku atau literature yang mendukung penelitian.
Pengambilan sampel pada Komonitas X yang bersedia melakukan
pemeriksaan Di Laboratorium Imunoserologi Unimus. Kemudian
dilakukan pemeriksaan CRP Metode Slide Aglutinasi. Hasil pemeriksaan
kemudian diolah dan dilaporkan sebagai data hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai