Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENYULUHAN KONSULTASI GIZI

PEMASARAN PRODUK DAN SOSIAL


ANEMIA REMAJA

Dosen Pengampu:
Yasir Farhat, SKM., MPH

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Adelia Reska A. P07131122001 Nida Zahratun N. P07131122032
Annisa Azrina P07131122003 Nor Aina R. P07131122034
Jahratu Sholeha P07131122014 Nor Maulida A. P07131122035
Karina Zapia T. P07131122016 Nur Nafisah P07131122038
Madinah Dinda S. P07131122020 Nurkhaliza P07131122039
Muhammad Tri A. P P07131122026 Rentah Tuking I. P07131122044

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nyalah penulis diberikan kelancaran dan kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Anemia Remaja “ tanpa
halangan dan rintangan apapun.
Makalah ini diselesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Yasir Farhat, SKM., MPH, Selaku dosen pengajar mata kuliah Penyuluhan
Konsultasi Gizi
2. Kedua orang tua yang tidak lupa selalu mendukung dan mendoakan yang
terbaik untuk anaknya.
3. Teman-teman yang selalu menyemangati satu sama lain
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran sangat diharapkan demi
perbaikan makalah ini dikemudian hari. Pada akhirnya semoga makalah ini dapat
diterima oleh pembaca baik dosen maupun mahasiswa di Poltekkes kemenkes
Banjarmasin untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan.

Banjarbaru, 20 Juli 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
1.4. Manfaat Penulisan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1. Pengertian Anemia..................................................................................................
2.2. Penyebab Anemia....................................................................................................
2.3. Pencegahan Anemia................................................................................................
2.4. Pengertian Pemasaran.............................................................................................
2.5. Tujuan Pemasaran...................................................................................................
2.6. Jenis-jenis Pemasaran..............................................................................................
2.7. Strategi Pemasaran..................................................................................................
2.8. Produk Yang Dipasarkan......................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.1. Kesimpulan............................................................................................................
3.2. Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anemia yang sangat besar dalam menurunkan kualitas sumber daya
manusia, maka sebaiknya penanggulangan anemia perlu dilakukan sejak dini
sebelum remaja putri menjadi ibu hamil, agar kondisi fisik remaja putri
tersebut telah siap menjadi ibu yang sehat dan melahirkan generasi penerus
yang juga sehat. World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan
bahwa lebih dari 30 % atau 2 miliar orang di dunia berstatus anemia,
sedangkan prevalensi di Asia Tenggara adalah 25-40% remaja putri
mengalami kejadian anemia tingkat ringan sampai berat. Berdasarkan data
Riskesdas tahun 2007 didapatkan prevalensi anemia sebanyak 14,8% dan
mengalami peningkatan menjadi 21,7% menurut data Riskesda tahun 2013.
Riskesdas 2007 prevalensi anemia berdasarkan kelompok umur 5-14 tahun
sebanyak 9,4% dan kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 6,9%. Berdasarkan
Riskesdas tahun 2013 prevalensi anemia berdasarkan kelompok umur 5- 14
tahun sebanyak 26,4% dan kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 18,4%.
Sedangkan menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 18,4% dan perempuan
sebanyak 23,9%.
Berdasarkan semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki
prevalensi tertinggi mengalami anemia. Sumatra Barat memiliki prevalensi
anemia sebesar 29,8% angka tersebut lebih tinggi dari prevalensi nasional dan
menempati peringkat pertama dari semua provinsi di Pulau Sumatra.
Berdasarkan hasil rekapitulasi penjaringan kesehatan murid SMA/SMK/MA
Se-Kota Padang tahun 2016 yang dibagi dalam cakupan wilayah kerja
puskesmas terdapat tiga wilayah kerja puskesmas yang memiliki risiko
anemia tertinggi yaitu: Puskesmas Padang Pasir sebanyak 16,08%,
Puskesmas Ulak Karang sebanyak 10% dan Puskesmas Pauh sebanyak
8,89%. Penelitian Dona pada tahun 2013 mendapatkan prevalensi anemia
pada remaja putri di Baso adalah 65,1%. Penelitian Anisa pada tahun 2017

1
mendapatkan prevalensi anemia pada remaja putri di SMK Negeri 3 Kota
Padang adalah 67,3%.
Menurut teori UNICEF masalah kesehatan dipengaruhi oleh penyebab
yang mendasar, penyebab tidak langsung, dan penyebab langsung. Penyebab
yang mendasar dipengaruhi oleh lembaga formal dan non formal yang
terwujud dalam bentuk pendidikan atau pengetahuan. Selanjutnya penyebab
tidak langsung yang dipengaruhi oleh ketersediaan dan pola konsumsi rumah
tangga, pola asuh dan pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Penyebab yang terakhir yaitu penyebab langsung dipengaruhi oleh konsumsi
makan dan penyakit infeksi. Anemia pada remaja putri dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu, pendarahan yang hebat, diet yang buruk, kurangnya
kadar zat besi dalam tubuh, kekurangan protein, dan vitamin C. Rendahnya
asupan zat besi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi pangan sebagai
sumber zat besi sangat memengaruhi terjadinya anemia. Besi merupakan
mikro elemen yang esensial bagi tubuh, sebagai faktor utama pembentuk
hemoglobin. Salah satu dampak dari rendahnya asupan zat besi dapat
menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi.
Keterkaitan antara zat besi dengan kadar hemoglobin adalah besi
merupakan komponen utama dalam pembentukan darah yaitu mensintesis
hemoglobin. Kelebihan besi disimpan sebagai protein feritin, hemosiderin di
dalam hati, sumsum tulang belakang, dan selebihnya di dalam limpa dan otot.
Jika simpanan besi cukup, maka kebutuhan untuk pembentukan sel darah
merah dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi, namun, jika simpanan zat
besi berkurang maka akan terjadi ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh,
akibatnya kadar hemoglobin menurun di bawah batas normal yang disebut
sebagai anemia gizi besi.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah memahami materi yang dibahas pada makalah
ini, berikut adalah rumusan masalah yang akan kami uraikan sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Anemia?
2. Apa Penyebab Anemia?

2
3. Bagaimana Cara Pencegahan Anemia?
4. Apa itu Pemasaran?
5. Apa Tujuan dari Pemasaran?
6. Apa saja Jenis-jenis Pemasaran?
7. Apa saja Strategi Pemasaran?
8. Apa Produk yang dijual yang berkaitan dengan Anemia Remaja?
1.3. Tujuan Penulisan
Setelah mengetahui rumusan masalah, berikut adalah tujuan dari
penulisan makalah ini:
1. Untuk mengetahui Anemia
2. Untuk mengetahui Penyebab Anemia
3. Untuk mengetahui Bagaimana Cara Pencegahan Anemia
4. Untuk mengetahui Pemasaran
5. Untuk mengetahui Tujuan dari Pemasaran
6. Untuk mengetahui Jenis-jenis Pemasaran
7. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran
8. Untuk mengetahui Produk yang dijual yang berkaitan dengan Anemia
Remaja
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui,
memahami, menambah referensi, dan menambah pengetahuan tentang
Hipotesis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anemia


Anemia merupakan sebuah kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari yang seharusnya. Hemoglobin
berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkan oksigen ke seluruh sel
jaringan tubuh, termasuk otot dan otak untuk melakukan fungsinya. Tanda-
tanda anemia lazim disebut dengan 5 L, yaitu lesu, lelah, letih, lemah dan
lunglai. Beberapa hal penyebab rematri mengalami anemia, seperti
menstruasi/ kehilangan banyak darah, kurang asupan kaya zat besi dan
protein, sering melakukan diet yang keliru, dan sedang tumbuh pesat yang
tidak seimbang dengan asupan gizinya.
Salah satu cara mencegah anemia pada remaja putri adalah dengan
mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) agar dapat meningkatkan daya
tahan tubuh. Hal ini juga didukung dengan mengonsumsi makanan yang
cukup mengandung zat besi dan protein agar tubuh dapat membentuk
hemoglobin dan dapat menyerap zat besi dengan baik. Selain itu, rematri
dihimbau untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang (isi piringku), makan
buah sayur secukupnya, memeriksa kadar Hb, serta mengonsumsi vitamin A,
C, E.
Adapun mengonsumsi TTD satu tablet per minggu harus dengan air
putih dan bukan cairan lainnya (seperti teh, kopi, dan susu), karena dapat
menghambat penyerapan zat besi. Khusus di masa pandemi, pesan protokol
kesehatan tetap digaungkan agar rematri tetap tidak menerapkan cuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir selama 20 detik, memakai masker dan
menjaga jarak minimal 1 meter. Namun, bagi rematri dengan status kontak

4
erat, suspek dan konfirmasi positif Covid-19, pemberian TTD ditunda dan
dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
Salah satu hambatan bagi rematri mengonsumsi TTD adalah adanya
rasa mual atau efek samping lainnya. Lalu bagaimana mengatasinya? Tidak
perlu kuatir, karena efeknya hanya sementara. Ketika terasa mual, perih di ulu
hati, serta tinja berwarna kehitaman, hal itu akan berkurang Ketika tubuh
sudah menyesuaikan. Untuk mengurangi gejalanya, rematri dihimbau untuk
meminum TTD setelah makan atau ketika perut tidak dalam kondisi kosong,
dan tidak lupa konsumsi gizi seimbang. Hal ini menguatkan rematri untuk
tetap mengonsumsi TTD di masa pandemi agar dapat meningkatkan daya
tahan tubuh.
2.2. Penyebab Anemia
Kekurangan zat besi yang terus berlangsung menuju terjadinya
anemia, menunjukkan konsekuensi jauh lebih jelas. Gejala klinis dari keadaan
defisiensi besi tidak spesifik. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium yaitu penurunan kadar feritin atau saturasi
transferin serum dan kadar besi serum. Pada gejala klinis keadaan ini terjadi
secara bertahap, kekurangan zat besi tanpa adanya anemia menimbulkan
dampak yang tidak terlalu terlihat, tetapi dapat menyebabkan menurunnya
kapasitas kerja, khususnya dalam hal ketahanan, seperti perubahan dalam
perilaku dan performa intelektual, menurunnya resistensi terhadap infeksi,
meningkatnya kerentanan untuk mengalami keracunan, kurangnya nafsu
makan, kekurangan zat besi di dalam otot jantung menyebabkan terjadinya
gangguan kontaktilitas otot organ tersebut dan pada saluran pencernaan
kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan dalam proses epitelisasi.
2.3. Pencegahan Anemia
Pencegahan anemia dapat melalui beberapa upaya. Salah satunya
dengan suplementasi tablet besi, dianggap cara yang efektif karena,
kandungan besinya padat dan dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat
mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan asam folat.

5
Pencegahan selanjutnya dengan diet kaya zat besi, vitamin B, dan vitamin C
seperti:
a. Sayuran berwarna hijau
Sayuran hijau, yang berwarna gelap merupakan salah satu sumber
zat besi non heme terbaik. Seperti bayam, kubis, sawi, dan swiss chard.

6
b. Daging dan unggas
Selain sayuran berwarna hijau yang mengandung zat besi. Daging
dan unggas juga mengandung zat besi heme, terdapat pada daging merah,
domba, dan daging rusa. Unggas dan ayam memiliki jumlah zat besi yang
lebih rendah, Apabila daging dan unggas di makan dengan zat besi non
heme, seperti sayuran hijau, dengan buah yang kaya akan vitamin C dapat
meningkatkan penyerapan zat besi.
c. Hati
Hati ini kaya akan zat besi dan folat. Sehingga, baik untuk
mencegah anemia.
d. Seafood
Beberapa seafood mengandung zat besi heme. Kerang merupakan
sumber yang baik seperti tiram, kerang, kepiting, dan udang. Ikan juga
Sebagian besar mengandung zat besi seperti tuna, ikan kembung, dan ikan
salmon.
e. Kacang-kacangan dan biji bijian
Kacang-kacangan dan biji bijian adalah sumber zat besi yang baik.
Mendapatkan zat besi bisa dengan mengkonsumsi kacang merah, buncis,
kedelai, kacang polong hitam, kacang lima, kacang polong, biji labu,
kacang mete, kacang pistasi, biji rami, kacang pinus, dan biji bunga
matahari.
2.4. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
untuk berkembang, dan mendapatkan laba. (Swastha dan Hani, 1982:3).
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain
(Daryanto, 2011).
Pemasaran menurut adalah fungsi yang memiliki kontak yang paling
besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki

7
kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu,
pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
(Tjiptono, 2008). Menurut Philip & Duncan pemasaran adalah sesuatu yang
terdiri dari semua langkah yang digunakan untuk menempatkan barang yang
dibeli dan dijual kepada pembeli atau konsumen. Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa arti pemasaran yaitu mencakup usaha perusahaan yang
dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,
menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang
sesuai, menentukan cara promosi dan penyaluran /penjualan produk tersebut.
Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan.yang saling berhubungan
sebagai suatu sistem. Bagi pemasaran, perubahan lingkungan dapat
merupakan tantangan-tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara
penyelesaian yang baru pula, atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau
kesempatan mengembangkan usahanya.Tujuan pemasaran adalah untuk
memahami selera dan kemauan konsumen sehingga mereka puas dengan
produk atau jasa yang diperjualbelikan. Selain itu, pemasaran berfungsi untuk
menarik pelanggan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan laba yang besar.
Menurut Philip Kotler, manajemen pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran
yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda
lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan.
Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik olehpenjual, maupun pembeli yang
menguntungkan kedua belah pihak. Jadi, manajemen pemasaran adalah suatu
proses untuk memanajemen pemasaran dengan cara menganalisis, planning,
menjalankan dan mengawasi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan.
Menurut William J Stanton, konsep pemasaran adalah sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Penjual

8
sudah mengenal bahwa faktor untuk mencapai kesuksesan dalam usahanya
adalah konsep pemasaran. Tujuannya yaitu memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorentasi pada konsumen.
2.5. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah untuk memahami selera dan kemauan
konsumen sehingga mereka puas dengan produk atau jasa yang
diperjualbelikan. Selain itu, pemasaran berfungsi untuk menarik pelanggan
sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan laba yang besar.
2.6. Jenis-jenis Pemasaran
1. Word of Mouth Marketing (WoMM)
Word of mouth marketing adalah informasi produk yang didapatkan
oleh konsumen dari konsumen lain secara verbal dan langsung. Dikenal
juga dengan promosi dari mulut ke mulut. Disampaikan secara langsung.
2. Public Relation Marketing (PR Marketing)
Public Relations merupakan salah satu dari jenis-jenis pemasaran
yang penting. Banyak perusahaan yang bekerjasama dengan media untuk
meningkatkan brand awareness (kesadaran produk) produk mereka dan
benefit yang bisa didapat oleh konsumen saat produk ini mereka miliki.
3. Relationship Marketing
Membangun hubungan (relationship) dengan konsumen adalah
cara yang efektif untuk memasarkan produk. Analoginya saat loyalitas
konsumen telah terbangun maka ketika perusahaan meluncurkan produk
baru para konsumen dengan sukarela akan membeli produk tersebut.
4. Digital Marketing
Digital marketing memanfaatkan semua sumber daya dan asetnya
melalui online. Digital marketing atau pemasaran digital memaksimalkan
segala potensi yang ada di internet agar bisa mencapai target perusahaan.
Selain itu digital marketing juga cara yang efektif untuk membangun brand
dengan biaya yang rendah. Target pasarnya juga bisa ditentukan karena
banyak penyedia jasa iklan yang memiliki fitur ini.

9
5. Branding
Sebuah produk selayaknya memiliki target pasar, serta nama atau
“merek,” untuk dikenal. Branding adalah salah satu dari jenis-jenis
pemasaran yang memiliki fungsi sebagai promosi jangka panjang.
Branding sering kali menyertakan nama, slogan, dan logo.
6. Iklan Siaran
Radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan
berbayar yang umum digunakan oleh perusahaan atau pemilik bisnis.
Konsep pemasaran ke konsumen dengan cara ini sangat potensial karena
saat menyalakan radio para pendengar benar-benar mendengarkan apa
yang diucapkan oleh penyiarnya. Sedangkan untuk menjangkau pelanggan
secara luas, bisa digunakan media iklan di televisi.
7. Multi-Level Marketing
Multi-level marketing adalah bentuk pemasaran secara langsung
yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan merekrut dan menjual
produk-produknya. Multi-level marketing sering dikenal juga dengan
sebutan network marketing karena tenaga pemasarannya mendapatkan
komisi dari produk yang mereka pasarkan serta komisi pemasaran dan
penjualan dari jaringannya.
2.7. Strategi Pemasaran
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, Strategos yang secara
harfiah berarti seni umum, kelak term ini berubah menjadi kata sifat strategia
yang berarti keahlian militer yang belakangan ini diadaptasikan lagi ke dalam
lingkungan bisnis modern (Liliweri, 2011). Kata strategos bermakna sebagai:
1. Keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam jangka panjang dengan
segala akibatnya
2. Penentuan tingkat kerentanan posisi antar pengusaha (ilmu perang bisnis)
3. Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran informasi yang relatif terbatas
terhadap kemungkinan penyadapan informasi oleh para pesaing.
4. Penggunaan fasilitas komunikasi untuk penyebaran informasi yang
menguntungkan berdasarkan analisis geografis dan topologis.

10
5. Penemuan titik-titik persamaan dan perbedaan penggunaan sumber daya
dalam pasar informasi.
Suatu strategi pemasaran bukanlah merupakan sejumlah tindakan
khusus, tetapi lebih merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha-usaha
pemasaran pokok yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran
terdiri dari unsur-unsur pemasaran yang terpadu (4P dari marketing mix, yaitu
product, price, promotion, place) yang selalu berkembang, sejalan dengan
gerak penjualan dan perubahan-perubahan lingkungan pemasarannya serta
perubahan perilaku konsumen (Swastha dan Hani, 1982). Adapun Langkah-
langkah strategi pemasaran yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memahami Kondisi dan Kebutuhan Pasar
b. Merencanakan Strategi
c. Buat Buyer Persona/Persona Pembeli
d. Menentukan Goals/Tujuan Akhir
e. Pilih Tools
f. Perhatikan Sumber Daya Kamu
g. Analisis Kompetitor
h. Jalankan Strategi
i. Terapkan Strategi Bauran Pemasaran
j. Menjalin dan Menjaga Hubungan dengan Pelanggan
5 strategi pemasaran terbaik yang dapat membantu meningkatkan
penjualan bisnis sebagai berikut:
8. Content Marketing
Salah satu strategi pemasaran yang paling sering digunakan oleh
perusahaan adalah content marketing. Jenis pendekatan ini berfokus pada
pembuatan dan pendistribusian informasi atau konten yang relevan dengan
kebutuhan prospek. Dalam melakukan content marketing, perusahaan
dapat membuat konten dalam berbagai format seperti infografis, podcast,
video, artikel blog, webinar, dan e-book. Konten juga dapat disesuaikan
untuk mencerminkan keperluan para prospek dari waktu ke waktu.

11
9. Inbound Marketing
Inbound marketing merupakan strategi pemasaran B2B yang paling
efektif dan unik. Metode ini memproduksi dan menyediakan konten yang
sudah dipersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing pelanggan. Prinsip
kerja dari inbound marketing adalah membangun hubungan jangka
panjang bersama customer dan prospek sehingga produk atau layanan
perusahaan terus mendampingi customer dalam buyer’s journey mereka.
10. Paid Marketing
Paid marketing atau kampanye berbayar adalah strategi pemasaran
berikutnya yang sering digunakan oleh perusahaan ternama. Metode ini
menargetkan iklan kepada customer dan prospek berdasarkan minat,
tujuan, atau interaksi mereka dengan brand. Kampanye pemasaran ini
dapat memanfaatkan lebih dari satu saluran digital, termasuk SERP,
platform media sosial, dan situs web yang berbasis komunitas. Paid
marketing sendiri biasanya digunakan oleh perusahaan B2C.
11. Organic Marketing
Organic marketing adalah strategi pemasaran lainnya yang sering
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Metode ini mengarahkan
traffic situs, menghasilkan prospek, dan meningkatkan rasio konversi
dengan taktik yang tidak mahal bahkan terkadang gratis. Kampanye
organic marketing tidak memerlukan biaya iklan karena fokus pada
penggunaan taktik yang alami dan membangun kepercayaan dengan
pelanggan. Strategi ini dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi
bisnis.
12. Social Media Marketing
Social media marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang
paling jitu untuk perusahaan B2B. Jenis pemasaran ini berfokus pada
penyediaan konten yang menurut pelanggan berharga pada jejaring sosial
mereka untuk meningkatkan visibilitas dan traffic situs web. Dalam
melakukan social media marketing, perusahaan dapat berbagi konten
dalam bentuk artikel, video, dan gambar di platform media sosial. Social

12
media marketing juga dapat meningkatkan relevansi dalam hasil pencarian
di media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, dan
search engine seperti Google dan Yahoo.
2.8. Produk Yang Dipasarkan
Produk yang akan dipasarkan kali ini adalah purula. Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) mengenalkan makanan kaya nutrisi bernama Purula
yang kaya serat, vitamin, dan mineral. Dengan memodifikasi pangan lokal
menjadi strategi efektif upaya pencegahan stunting dan mengurangi gejala
anemia. Salah satu penyebab anemia atau kekurangan sel darah merah adalah
kurangnya mikronutrien yang dapat membantu pembentukan sel darah merah,
terutama zat besi. Keseimbangan zat besi dalam tubuh dikontrol melalui
penyerapan. Karena 90 persen kebutuhan zat besi di dalam tubuh berasal dari
luar, akibatnya terjadi banyak kehilangan zat besi saat menstruasi, kehamilan,
melahirkan, dan pertumbuhan (bayi, anak dan remaja). Untuk itu diperlukan
penambahan zat besi dari asupan makanan. Dalam kesempatan tersebut, Laily
mengenalkan hasil risetnya berupa peptida unggul rumput laut atau Purula.
Bentuknya berupa flakes tabur atau lembaran tipis di mana rasanya selain
enak, juga difortifikasi dengan zat-zat gizi untuk meningkatkan asupan zat
besi. Purula mengandung biopeptida dari hidrolisat kedelai dengan berat
molekul kurang dari 20 kilodalton (kd) menggunakan teknologi termal.
Biopeptida ini meningkatkan penyerapan zat gizi dan rumput laut yang kaya
akan mikronutrien, serat, dan memiliki citarasa khas. Selain kandungan
alaminya, Purula difortifikasi dengan 10 vitamin dan 2 mineral. Purula dapat
membantu mencukupi kebutuhan mineral khususnya zat besi harian.
Perekayasa Ahli Utama BRIN ini mengatakan, Purula dapat disajikan tanpa
perlu proses pengolahan dan dapat langsung dikonsumsi dengan ditabur ke
nasi, mie, bubur, telur, dan roti. Berikut adalah produk yang dapat mencegah
anemia pada remaja selain purula yaitu sari buah kurma dan hasil olahan dari
biji salak.

13
14
15
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global
terlebih pada remaja putri yang perlu menjadi perhatian khusus. Prevalensi
anemia pada benua Asia Selatan cukup tinggi pada beberapa negaranya
seperti Bangladesh dan India yaitu >45%. Sama hal nya seperti Bangladesh
dan India, prevalensi anemia di indonesia juga cukup tinggi hingga mencapai
45,9%. Salah satu faktor penting yang menjadi penyebab anemia pada remaja
putri adalah pola makan yang salah seperti mengurangi frekuensi makan,
tidak sarapan pagi saat hendak melakukan aktifitas, dan makan dengan
kandungan zat besi, asam folat, vitamin C serta protein yang kurang.
Beberapa hal yang membuat remaja putri cendung memiliki pola makan yang
salah, pertama faktor individu karena kebanyakan dari mereka ingin menjaga
bentuk tubuh agar lebih terlihat langsing sehingga banyak dari remaja putri
yang melakukan diet tidak sehat dengan mengurangi frekuensi makannya
serta tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat heme yang berasal
dari hewani padahal zat heme lebih banyak mengandung zat besi dari pada
non heme. Kedua, kurang nya pendidikan mengenai anemia. Ketiga, akibat
faktor ekonomi yang rendah. Keempat, faktor lingkungan baik keluarga,
teman, sekolah , maupun media promosi.
3.2. Saran
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, oleh karena itu kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Kami menerima kritikan dan saran yang membangun untuk
kebaikan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arlinta, D. 2020. Cegah Anemia Dengan Cara Nikmat. Diakses pada Kompas.id :
Cegah Anemia dengan Cara Nikmat - Kompas.id
Citrakesumasari. (2012). Anemia Gizi Masalah dan Pencegahannya. Kaliaka :
Yogyakarta.
Darwin. 2022. 10 Langkah-langkah Strategi Pemasaran Yang Harus Dilakukan.
Diakses Pada Artikel : 10 Langkah-langkah Strategi Pemasaran yang
Efektif | JULO
Rarahayu, I. 2020. Pengembangan Produk Es Krim Sari Buah Mengkudu
(Morinda Citrifolia) Berbasis Kacang Hijau (Vigna Radiata) Sebagai
Alternatif Makanan Jajanan Untuk Membantu Mengatasianemia Pada
Remaja Putri. Thesis Sarjana Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Andalas.
Rohmah, N. A. N & Suprayitno, H. 2016. Analisis Strategi Pemasaran Es Krim
Khas Kota Blitar Es Drop Di Makam Bung Karno. Jurnal Translitera Edisi
4. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Blitar.

17

Anda mungkin juga menyukai