Anda di halaman 1dari 30

BUPATI BANGKA BARAT

Mentok, Agustus 2023


Kepada
Yth. Kepala SKPD di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
Di
Tempat

SURAT EDARAN
Nomor : 900 / / BPKAD / 2023

TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(RKA - SKPD)
TAHUN ANGGARAN 2024

Sesuai dengan tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD sebagaimana


telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, maka dalam rangka mempercepat proses penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintah diwajibkan untuk
menyusun RKA-SKPD berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang telah disepakati oleh Kepala Daerah dan
Pimpinan DPRD.

Untuk melaksanakan kebijakan dan perencanaan yang termuat dalam


KUA/PPAS dimaksud, maka diperlukan adanya suatu pedoman penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja daerah, yaitu berupa Surat Edaran Kepala Daerah tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA–SKPD) serta Rencana Kerja dan Anggaran Pejabat Pengelolaan Keuangan
Dearah (RKA-PPKD).

1 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
I. UMUM

Proses perencanaan dan penganggaran dalam Pemerintahan Daerah


menggunakan pendekatan kinerja. Pendekatan ini lebih menggeser penekanan
penganggaran dari yang berfokus kepada pos belanja/pengeluaran pada kinerja
terukur dari aktivitas dan program kerja. Terdapatnya tolak ukur dalam pendekatan
ini akan mempermudah Pemerintah Daerah dalam melakukan pengukuran kinerja
dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Karakteristik dari
pendekatan ini adalah proses untuk mengklarifikasikan anggaran berdasarkan
kegiatan dan juga berdasarkan unit organisasi sehingga akan memermudah
pengukuran kinerja.

Proses penyusunan APBD, dimulai dari penyusunan KUA dan PPAS,


kemudian dilanjutkan penyusunan RKA oleh masing-masing SKPD. Penetapan
pagu anggaran dalam penyusunan RKA berpedoman pada KUA dan PPAS Tahun
Anggaran 2024 yang telah disepakati bersama antara eksekutif dan legislatif. RKA
ini kemudian dijadikan dasar untuk membuat rancangan Perda tentang APBD dan
rancangan Perkada tentang penjabaran APBD.

Dalam penyusunan RKA, maka setiap SKPD diwajibkan menyusun Program


dan Kegiatan yang dituangkan ke dalam format RKA-SKPD pendapatan, belanja dan
pembiayaan yang disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta Badan Anggaran DPRD Kabupaten
Bangka Barat, yang selanjutnya akan diproses menjadi Rancangan APBD (RAPBD)
hingga menjadi APBD Tahun Anggaran 2024.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan Satuan Kerja


Perangkat Daerah ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Perangkat Daerah dalam
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RKAP-SKPD) Tahun Anggaran 2024 secara tertib, efisien, ekonomis,
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat, serta taat pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Memberikan arahan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah agar dalam
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Tahun Anggaran 2024 sesuai dengan Nota Kesepakatan antara
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Bangka Barat tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan

2 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024.

III. DASAR PELAKSANAAN :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
10. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan
Regional.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah.
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 900.1.15.5.1317 Tahun 2023 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Dalam nomor 050.5889. Tahun 2021 tentang
Hasil verifikasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

3 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
IV. PETUNJUK PELAKSANAAN
A. PEDOMAN PENYUSUNAN RKA SKPD PADA APBD KABUPATEN BANGKA
BARAT TAHUN ANGGARAN 2024

1. Dasar hukum pelaksanaan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun


2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Perpres Nomor 33 Tahun 2020
tentang Standar Harga Satuan Regional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintah Daerah, Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor: 900.1.15.5.1317 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Dalam nomor 050.5889 Tahun 2021 tentang Hasil verifikasi dan
Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

Penyusunan RKA-SKPD tahun anggaran 2024 didasarkan pada prinsip-prinsip


sebagai berikut :

 Konsistensi dengan pencapaian sasaran dalam RPJMD dan Renstra


SKPD, yang telah dipetakan melalui program dan kegiatan sampai ke sub
kegiatan menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:
900.1.15.5.1317 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Dalam nomor 050.5889. Tahun 2021 tentang Hasil verifikasi dan
Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
 Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah;
 Usulan kegiatan SKPD adalah merupakan respon terbaik terhadap
permasalahan dan potensi faktual terkini yang dihadapi dalam rangka
mewujudkan Visi SKPD dan Daerah;
 RKA-SKPD dibuat berpedoman pada KUA dan PPAS yang telah ditetapkan
dan mencantumkan anggaran n+1;
 Dalam hal terdapat penambahan kebutuhan pengeluaran akibat keadaan
darurat termasuk betanja untuk keperluan mendesak, kepala SKPD dapat
menyusun RKA-SKPD diluar KUA dan PPAS.
 Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan;
 Tepat dalam penempatan rekening belanja, sehingga dalam
pelaksanaannya tidak perlu dilakukan pergeseran anggaran;
 Dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan,
manfaat untuk masyarakat dan taat pada ketentuan peraturan perundang-
undangan;

4 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
 SKPD menetapkan target capaian kinerja pada setiap kegiatan, sampai
dengan sub kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi
penggunaan anggaran;
 Program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan terukur
serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari
program dan kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolak ukur dan
target kinerjanya (input, output, hasil, capaian program) RKA-SKPD;
 Untuk program dan kegiatan/sub kegiatan yang bersumber dari DAK dan
dana khusus lainnya, apabila standar harga belanja diatur oleh petunjuk
teknis maka standarnya mengikuti petunjuk teknis tersebut.

2. Penyampaian rencana anggaran pada program, kegiatan dan sub kegiatan


setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk tahun 2024 dituangkan dalam
Format RKA SKPD sesuai Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
77 Tahun 2020 dengan rincian sebagai berikut :

Kode Nama Formulir


RKA - SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan dan
Belanja
RKA – PENDAPATAN SKPD Rincian Anggaran Pendapatan Satuan
Kerja Perangkat Daerah
RKA - BELANJA SKPD Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja
menurut Program dan Kegiatan Satuan
Kerja Perangkat Daerah
Rincian Anggaran Belanja menurut
RKA - RINCIAN BELANJA Program dan Kegiatan Satuan Kerja
SKPD Perangkat Daerah

Besaran pagu anggaran agar menyesuaikan dengan Nota kesepakatan KUA


dan PPAS Tahun 2024 antara Kepala Daerah dan Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.

3. Dalam penyampaian RKA-RINCIAN BELANJA SKPD harus disertai dengan


melampirkan dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sub Kegiatan yang akan
diajukan. Penyusunan dokumen KAK sekurang-kurangnya memuat :
1) Latar belakang
2) Landasan hukum
3) Maksud dan tujuan
4) Sasaran
5) SKPD penyelenggara

5 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
6) Besaran dan sumber Pendanaan
7) Pelaksanaan kegiatan
8) Jadwal kegiatan
9) Hasil dan manfaat kegiatan
10) Penutup

4. Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur dalam RKA-SKPD untuk :


1) Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Urusan, Program, Kegiatan dan
Sub Kegiatan berdasarkan klasifikasi urusan pemerintahan (lampiran
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5.1317 Tahun 2023,
halaman 1128 s/d 2082)
2) Klasifikasi, Kodefikasi, Klasifikasi, Kodefikasi Dan Nomenklatur Keuangan
Daerah-Sumber Pendanaan (Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 90 Tahun 2019, halaman 345 s/d halaman 370)
3) Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Akun Pendapatan Daerah
(Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019,
halaman 1.226 s/d halaman 1.331).
4) Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Akun Belanja Daerah (Lampiran
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019, halaman 1.331 s/d
1.707).
5) Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Akun Pembiayaan Daerah
(Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019,
halaman 1.707 s/d1.763).
6) Penambahan kodefikasi Akun Pendapatan Daerah, Belanja Daerah atau
Pembiayaan Daerah, sedapat mungkin agar dihindari dan harus diusulkan
ke Badan Pengelolaan Dan Aset Daerah Kabupaten Bangka Barat.

5. Teknis penyerahan Format RKA SKPD pada point 2 (dua) di atas, yaitu :
1) Tahap 1 : Format RKA-SKPD, RKA – PENDAPATAN SKPD, RKA -
BELANJA SKPD, RKA - RINCIAN BELANJA SKPD dan RKA -
PEMBIAYAAN SKPD disampaikan dalam rangkap 1 (satu) ke Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka Barat selaku
PPKD dalam bentuk hard copy dan soft copy (ms excel) dengan
berpedomankan pada surat edaran.
2) Tahap 2 : Format RKA yang disampaikan adalah hasil pembahasan pra
RKA yang telah dilaksanakan antara SKPD dan TAPD.
3) RKA hasil pembahasan tersebut untuk dihimpun menjadi RAPBD.
4) RKA hasil pembahasan tersebut di input ke dalam aplikasi SIPD pada
laman https://sipd-ri.kemendagri.go.id.

6 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
6. Bagi Perangkat Daerah yang telah menerapkan BLUD, agar :
1) Penyusunan RKA dalam APBD menggunakan format Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) sesuai dengan format Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018.
2) Belanja dan/atau pembiayaan BLUD yang sumber dananya berasal dari
pendapatan BLUD (Non APBD), serta sisa lebih perhitungan anggaran
(SILPA) BLUD, diintegrasikan/dikonsolidasikan kedalam RKA SKPD pada
akun belanja daerah yang selanjutnya dialokasikan untuk membiayai 1
(satu) program peningkatan pelayanan, 1 (satu) kegiatan pelayanan dan
pendukung pelayanan, 1 (satu) output dan jenis belanja/pembiayaan
dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
3) Pembiayaan BLUD diintegrasikan/dikonsolidasikan kedalam RKA
selanjutnya ke dalam RKA diintegrasikan/dikonsolidasikan pada akun
pembiayaan pada SKPD selaku BUD.
4) Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA mengikuti
tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan APBD.

B. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RKA SKPD


TAHUN ANGGARAN 2024 TERKAIT DENGAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN DAERAH.

I. PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran


2024 meliputi semua penerimaan uang melalui RKUD yang tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan diakui sebagai penambah ekuitas yang
merupakan hak daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran. Pendapatan daerah
dirinci menurut urusan Pemerintahan Daerah, bidang urusan Pemerintahan
Daerah, organisasi, kelompok, jenis, objek, rincian objek, dan sub rincian objek
pendapatan daerah. Pendapatan daerah diuraikan sebagai berikut:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan asli daerah adalah pendapatan
yang diperoleh daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2) Pendapatan Transfer Pendapatan transfer adalah dana yang bersumber dari
Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah lainnya serta dirinci berdasarkan
objek, rincian objek dan sub rincian objek sesuai kode rekening berkenaan.
3) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Lain-lain pendapatan daerah yang
sah adalah pendapatan daerah selain pendapatan asli daerah dan
pendapatan transfer. Lain-lain pendapatan daerah yang sah dirinci
7 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
berdasarkan objek, rincian objek dan sub rincian objek sesuai kode rekening
berkenaan.
Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam RKA-PENDAPATAN Tahun
Anggaran 2024 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki
kepastian serta harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Hal – hal terkait dengan RKA pendapatan SKPD :
a. Memuat rencana penerimaan SKPD, disesuaikan dengan penerimaan dari
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan. Kode Akun Sumber Dana, Kelompok,
Jenis, Obyek, Rincian Objek, Sub Rincian Objek dan Uraian Akun yang
dicantumkan dalam RKA-PENDAPATAN.
b. Target pendapatan pada penyusunan rencana pendapatan bagi SKPD
yang ada pendapatan (pajak dan retribusi), agar diisi dengan
memperhatikan potensi yang ada pada tahun 2024, serta memperhatikan
perkiraan asumsi makro, seperti pertumbuhan rasio perpajakan daerah,
pertumbuhan ekonomi, dan asumsi tingkat inflasi tahun 2024 yang dapat
mempengaruhi target pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah. Dalam
pembahasan RKA agar SKPD menyiapkan data potensi yang diperlukan
dalam mendukung penentuan target.
c. Dalam rangka mengoptimalkan pajak daerah dan retribusi daerah,
SKPD terkait harus melakukan kegiatan pemungutan. Kegiatan
pemungutan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari
penghimpunan data objek dan subjek pajak atau retribusi, penentuan
besarnya pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan
pajak atau retribusi kepada Wajib Pajak atau Wajib Retribusi serta
pengawasan penyetorannya, dengan berbasis teknologi.
d. Pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari Retribusi Perpanjangan
Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dialokasikan untuk mendanai
penerbitan dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum,
penatausahaan, biaya dampak negatif dari perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, dan kegiatan pengembangan
keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal.
e. Pendapatan pajak daerah yang bersumber dari Pajak Penerangan Jalan
sebagian dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
f. Pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari Retribusi Perpanjangan
Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dialokasikan untuk mendanai
penerbitan dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum,
8 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
penatausahaan, biaya dampak negatif dari perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, dan kegiatan pengembangan keahlian
dan keterampilan tenaga kerja lokal.
g. Pemanfaatan dari penerimaan masing-masing jenis Retribusi diutamakan
untuk mendanai kegiatan yang berkaitan langsung dengan peningkatan
pelayanan sesuai dengan sumber penerimaan masing-masing jenis
retribusi yang bersangkutan.
h. Larangan Pemerintah Daerah melakukan pungutan atau yang disebut nama
lainnya yang dipersamakan dengan pungutan di luar yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Larangan Pemerintah Daerah melakukan pungutan:
(1) yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi;
(2) menghambat mobilitas penduduk;
(3) lalu lintas barang dan jasa antar daerah; dan
(4) kegiatan impor/ekspor yang merupakan program strategis nasional.
j. Hasil pungutan atau sebutan lainnya sebagaimana tercantum pada butir
1.a.1)o) dan butir 1.a.1) wajib disetorkan seluruhnya ke kas negara.
k. Pajak daerah dan retribusi daerah dirinci menurut objek, rincian objek dan
sub rincian objek.
 Rincian anggaran Pendapatan SKPD, yang terdiri dari :
Pendapatan Asli Daerah
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Lain-lain PAD yang sah khusus SKPD Pengelola BLUD
 Rincian anggaran Pendapatan PPKD, yang terdiri dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
b. Lain-Lain PAD yang sah
2. Pendapatan Transfer
a. Transfer Pemerintah Pusat
1) Dana Perimbangan
a) Dana Transfer Umum
(1) Dana Bagi Hasil
(2) Dana Alokasi Umum
b) Dana Transfer Khusus
(1) DAK Fisik;
(2) Dan DAK non Fisik.
2) Dana Insentif Daerah

9 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
3) Dana Desa
b. Transfer Antar Daerah
1) Pendapatan Bagi Hasil dan;
2) Bantuan Keuangan
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a. Pendapatan Hibah
b. Dana Darurat
c. Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Perundang-
Undangan

II. BELANJA DAERAH


1. Pemerintah Daerah menyusun program pembangunan daerah sesuai
dengan prioritas dan kebutuhan daerah yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan urusan pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar
publik dan pencapaian sasaran pembangunan.
2. Belanja untuk kebutuhan perintahan wajib yang terkait dengan pelayanan
dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk pencapian standar
pelayanan minimal. Belanja daerah dapat dialokasikan untuk pelaksanaan
urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar dan
urusan pemerintahan pilihan setelah mempertimbangkan pemenuhan
kebutuhan urusan pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar
publik.
3. Alokasi anggaran untuk setiap perangkat daerah ditentukan berdasarkan
target kinerja pelayanan publik tiap-tiap urusan pemerintahan dalam
mendukung prioritas pembangunan daerah dan tidak dilakukan berdasarkan
pertimbangan pemerataan antarperangkat daerah atau berdasarkan alokasi
anggaran pada Tahun Anggaran sebelumnya.
4. Dalam rangka memfokuskan pencapaian target pelayanan publik, perangkat
daerah menganggarkan program, kegiatan dan sub kegiatan yang menjadi
kewenangan daerah berdasarkan skala prioritas.
5. Belanja daerah harus mendukung target capaian prioritas pembangunan
nasional Tahun 2024 sesuai dengan kewenangan masing-masing tingkatan
pemerintah daerah, mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah
yang menjadi kewenangan daerah, dan memiliki dasar hukum yang
melandasinya serta untuk pendanaan belanja pada program dan kegiatan
antara lain:
1) Kegiatan yang menjadi prioritas daerah;

10 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
2) Belanja pada program dan kegiatan dalam pemenuhan SPM belanja
infrastruktur dalam upaya percepatan pembangunan di wilayah
kabupaten Bangka Barat.
6. Belanja daerah dirinci menurut urusan Pemerintahan Daerah, bidang urusan
Pemerintahan Daerah, organisasi, program, kegiatan, sub kegiatan,
kelompok, jenis, objek, rincian objek, dan sub rincian objek belanja daerah.
7. Belanja daerah selain untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah, juga digunakan untuk mendanai
pelaksanaan unsur pendukung, unsur penunjang, unsur pengawas, unsur
kewilayahan, unsur pemerintahan umum dan unsur kekhususan.

A. BELANJA OPERASI

 Rincian anggaran Belanja Operasi SKPD antara lain :

1. Belanja Pegawai;
a. Belanja Gaji dan Tunjangan ASN
b. Belanja Tambahan Penghasilan ASN
c. Belanja Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan
Objektif Lainnya
d. Belanja Gaji dan Tunjangan DPRD
e. Belanja Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH
f. Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan DPRD serta KDH/WKDH
g. Belanja Pegawai BOS
h. Belanja Pegawai BLUD

2. Belanja Barang dan Jasa


a. Belanja Barang
b. Belanja Jasa
c. Belanja Pemeliharaan
d. Belanja Perjalanan Dinas
e. Belanja Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat
f. Belanja Barang dan Jasa BOS
g. Belanja Barang dan Jasa BLUD

3. Belanja Hibah
a. Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat
b. Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah Lainnya
c. Belanja Hibah kepada BUMN
d. Belanja Hibah kepada BUMD

11 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
e. Belanja Hibah kepada Badan, Lembaga, Organisasi
Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia
f. Belanja Hibah Dana BOS
g. Belanja Hibah kepada Partai Politik

4. Belanja Bantuan Sosial


a. Belanja Bantuan Sosial kepada Individu
b. Belanja Bantuan Sosial kepada Keluarga
c. Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat
d. Belanja Bantuan Sosial kepada Lembaga Non Pemerintahan
(Bidang Pendidikan, Keagamaan dan Bidang Lainnya)

 Rincian anggaran Belanja Operasi SKPKD antara lain :


1. Belanja Bunga
2. Belanja Subsidi
3. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengalokasian Belanja Operasi SKPD
antara lain :

A.1 Belanja Pegawai

1. Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan kompensasi yang


diberikan kepada kepala daerah/wakil kepala daerah, pimpinan dan
anggota DPRD, serta Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penganggaran belanja pegawai tersebut bagi :
a) Gaji dan Dana Operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dianggarkan pada belanja SKPD sekretariat daerah
melalui RKA - RINCIAN BELANJA SKPD Sekretariat Daerah pada
Program Administrasi Umum kegiatan Perencanaan dan
Keuangan Sub Kegiatan Pengelolaan Keuangan;
b) Penganggaran gaji dan tunjangan DPRD serta Dana Operasional
Pimpinan DPRD dibuat melalui RKA - RINCIAN BELANJA SKPD
Sekretariat DPRD pada Program Layanan dan Administrasi
Keuangan kegiatan Layanan Keuangan dan Kesejahteraan DPRD
Sub Kegiatan Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
dan
c) Pegawai ASN dianggarkan pada belanja SKPD bersangkutan
melalui RKA - RINCIAN BELANJA SKPD pada Program

12 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah kegiatan Administrasi
Keuangan Sub Kegiatan Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN.

2. Penganggaran Belanja Pegawai bagi PNS berdasarkan estimasi


realisasi gaji PNS tahun 2022 atau dengan perhitungan bulan terakhir
dikalikan 14 bulan, ditambah accress 2,5% serta prediksi kenaikan gaji
dan tunjangan dengan berpedoman pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Penyesuaian Gaji
Pokok Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 2015 Ke Dalam Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2019.

3. Khusus Belanja Pegawai bagi DPRD agar berpedoman kepada


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan
dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.

4. Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah sekretaris badan


anggaran dan diberikan tunjangan sebesar 4% dari tunjangan jabatan
ketua DPRD serta dianggarkan pada Sub Kegiatan Penyediaan Gaji
dan Tunjangan ASN.

5. Penganggaran Belanja Pegawai berupa gaji dan tunjangan bagi PPPK


berpedoman pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 98
Tahun 2020 tentang Gaji dan Tunjangan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang dianggarkan 14 bulan.

6. Belanja Tambahan Penghasilan ASN dianggarkan selama 14 bulan


yang besarannya diatur dalam Peraturan Bupati.

7. Khusus Belanja Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan


Objektif Lainnya ASN digunakan untuk mencatat belanja insentif
pemungutan pajak daerah, belanja insentif pemungutan retribusi
daerah, belanja insentif pejabat atau pegawai yang melaksanakan
pengelolaan barang milik daerah yang menghasilkan penerimaan
daerah, tunjangan profesi guru (TPG) PNSD, tunjangan khusus guru
(TKG) PNSD, tambahan penghasilan (Tamsil) guru PNSD, belanja
jasa pelayanan kesehatan, dan belanja jasa pelayanan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan.

8. Insentif bagi KDH/WKD atas pemungutan pajak dan retribusi daerah


dianggarkan pada sub rincian akun Belanja Gaji dan Tunjangan
KDH/WKDH.

13 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
9. Insentif bagi Pegawai Non PNS atas pemungutan pajak dan retribusi
daerah dianggarkan pada sub rincian akun Belanja Jasa.

10. Insentif pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dan


biaya/bantuan operasional kepada pihak lain yang turut membantu
pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, dapat dianggarkan
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun
2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.

11. Tidak diperkenankan penganggaran pada sub kegiatan yang hanya


diuraikan pada jenis belanja pegawai, objek belanja honorarium,
rincian objek belanja dan sub rincian objek belanja honorarium ASN.

12. Pada tahun berjalan SKPD harus memonitoring kebutuhan anggaran


pada kegiatan gaji ASN.

A.2 Belanja Barang dan Jasa

A.2.1 Belanja Barang

1. Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan dengan


kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi
SKPD, standar kebutuhan yang ditetapkan oleh kepala daerah,
jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan
estimasi sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2023.

2. Belanja barang digunakan untuk mencatat pengadaan barang dan


jasa antara lain Barang dan jasa dimaksud antara lain berupa belanja
barang pakai habis, bahan/material, cetak dan penggandaaan,
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja
lapangan dan pakaian khusus dan hari-hari tertentu.

3. Pengangaran belanja pendukung yang menunjang pelaksanaan


kegiatan strategis SKPD seperti makan dan minum kegiatan hanya
dianggarkan untuk kegiatan yang melibatkan pihak diluar pemerintah
Kabupaten Bangka Barat dan pada kegiatan yang dipandang perlu.

4. Penganggaran pemeliharaan barang milik daerah yang berada dalam


penguasaan pengelola barang, pengguna barang atau kuasa
pengguna barang berpedoman pada daftar kebutuhan pemeliharaan
barang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

14 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
5. Penganggaran biaya pemeliharaan gedung atau bangunan
digunakan untuk menyusun perencanaan kebutuhan biaya
pemeliharaan rutin gedung atau bangunan, guna menjaga atau
mempertahankan gedung dan bangunan kantor agar tetap dalam
kondisi semula, tidak termasuk untuk pemeliharaan gedung atau
bangunan di dalam negeri yang memiliki spesifkasi khusus
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemeliharaan gedung harus dilengkapi RAB dan foto bangunan yang
akan dilakukan pemeliharaan. Satuan biaya pemeliharaan gedung
terinci pada lampiran V surat edaran ini.

6. Penganggaran biaya pemeliharaan kendaraan dinas digunakan untuk


mempertahankan kendaraan dinas agar tetap dalam kondisi normal
dan siap pakai sesuai dengan peruntukannya. Biaya tersebut sudah
termasuk biaya bahan bakar, biaya penggantian suku cadang dan
biaya jasa servis yang besarannya termuat pada lampiran V surat
edaran ini.
Penerapan satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan
dinas memperhatikan ketentuan sebagai berikut: Satuan biaya ini
tidak diperuntukan bagi :

a) kendaraan yang rusak berat yang memerlukan biaya


pemeliharaan besar dan untuk selanjutnya harus dihapuskan dari
daftar inventaris; dan/atau

b) pemeliharaan kendaraan yang bersifat rekondisi dan/atau


overhaul.

7. Penganggaran biaya pemeliharaan digunakan untuk


mempertahankan barang inventaris kantor (yang digunakan langsung
oleh pegawai).

A.2.2 Belanja Jasa

1. Belanja jasa digunakan untuk mencatat pengadaan jasa kantor, jasa


asuransi, jasa atas perawatan kendaraan bermotor, sewa
rumah/gedung/ gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat
berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, perjalanan dinas,
perjalanan dinas pindah tugas, pemulangan pegawai, pemeliharaan,
jasa konsultansi, jasa ketersediaan pelayanan (availability
payment), lain-lain pengadaan jasa, belanja lainnya yang sejenis,
belanja jasa yang diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga,

15 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
belanja jasa yang dijual kepada masyarakat atau pihak ketiga,
belanja beasiswa pendidikan PNS, belanja kursus, pelatihan,
sosialisasi dan bimbingan teknis PNS, Belanja Jasa Insentif bagi
Pegawai Non ASN atas Pemungutan Pajak Daerah dan Retrbusi
Daerah.

2. Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran untuk


pendidikan dan pelatihan bagi ASN dalam rangka pengembangan
kompetensi penyelenggara pemerintah daerah dimaksud, paling
sedikit 0,16% (nol koma enam belas persen) dari total belanja
daerah, yang dianggarkan pada SKPD yang secara fungsional
menangani pengembangan sumber daya manusia. Dalam hal
besaran alokasi anggaran dalam APBD tahun sebelumnya untuk
pendidikan dan pelatihan bagi ASN yang telah melebihi 0,16% (nol
koma enam belas persen) dari total belanja daerah pemerintah
daerah tidak diperkenankan mengurangi besaran persentase
alokasi anggaran pendidikan dan pelatihan dimaksud.

3. Penganggaran orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD


mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun
2017 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2017 tentang Orientasi dan
Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

4. Pengembangan pelayanan kesehatan di luar cakupan


penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan berupa medical
check up, kepada:

a. Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah sebanyak 1 (satu) kali


dalam 1 (satu) tahun, termasuk keluarga (satu istri/suami dan
dua anak), dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan
pada SKPD yang secara fungsional terkait sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Pimpinan dan anggota DPRD sebanyak 1 (satu) kali dalam 1


(satu) tahun, tidak termasuk istri/suami dan anak, dianggarkan
dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD yang secara

16 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
fungsional terkait sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan di dalam negeri dengan tetap
memprioritaskan Rumah Sakit Umum Daerah terdekat, Rumah
Sakit Umum Pusat di Provinsi atau Rumah Sakit Umum Pusat
terdekat.

5. Penganggaran untuk Jaminan Kesehatan bagi kepala desa dan


perangkat desa serta pekerja/pegawai yang menerima gaji/upah
dianggarkan dalam APBD dengan mempedomani Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011,
Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 2019 tentang
Pemotongan, Penyetoran dan Pembayaran Iuran Jaminan
Kesehatan Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa.

6. Uang yang diberikan kepada pihak ketiga/pihak lain/masyarakat


dianggarkan dalam rangka:
a. hadiah yang bersifat perlombaan;
b. penghargaan atas suatu prestasi;
c. beasiswa kepada masyarakat;
d. penanganan dampak sosial kemasyarakatan akibat penggunaan
tanah milik Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pembangunan
proyek strategis nasional dan non proyek strategis nasional
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
e. TKDD yang penggunaannya sudah ditentukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Penganggaran honorarium hanya di peruntukan bagi KDH, WKDH


dan Pejabat instansi Vertikal dengan memperhatikan asas kepatutan,
kewajaran, rasionalitas dan efektifitas dalam pencapaian sasaran
program dan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan
dimaksud.

9. Penganggaran belanja honorarium pengadaan Barang/Jasa hanya


dapat diberikan dengan nilai pagu pengadaan diatas Rp.50.000.000.

10. Penganggaran belanja honorarium untuk kegiatan yang bersumber


dari DAK (non-fisik) diberikan sesuai Juknis yang diterima dari
Kementerian terkait.

17 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
11. Penganggaran belanja honorarium untuk narasumber jabatan
fungsional tertentu yang berasal dari akademisi dapat diberikan
sesuai dengan jabatan fungsionalnya dan ditetapkan dalam HSPK
dengan ketentuan:
a. Assisten Ahli disetarakan dengan Eselon IV;
b. Lektor disetarakan dengan Eselon III;
c. Lektor Kepala disetarakan dengan Eselon II; dan
d. Guru Besar/Profesor disetarakan dengan Eselon I.
12. Besaran narasumber jabatan fungsional tertentu yang berasal dari
dalam SKPD diberikan 50% dari besaran honorarium Kabupaten.
Sedangkan untuk narasumber dengan jabatan fungsional tertentu
lintas SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
diberikan besaran honorarium dan ditetapkan dalam HSPK dengan
ketentuan:
a. s.d Golongan IIIb disetarakan dengan Eselon V;
b. Golongan IIIc-IIId disetarakan dengan Eselon IV;
c. Golongan IVa-IVc disetarakan dengan Eselon III; dan
d. Golongan IVd-IVe disetarakan dengan Eselon II
13. Penganggaran belanja narasumber untuk seorang pakar pada bidang
tertentu ditetapkan dalam HSPK sesuai dengan hasil survei dan
verifikasi pada saat pembahasan dengan memperhatikan azas
kepatutan, efektivitas dan efisiensi.
14. Penganggaran belanja honorarium bagi sopir bersifat khusus yang
intensitasnya tinggi seperti ambulance, mobil persampahan, alat
berat/truk, mobil sedot tinja, mobil skylift, mobil pemadam kebakaran,
mobil Tim Reaksi Cepat (TRC), mobil truk dalmas sebagaimana
tercantum pada lampiran III Surat Edaran ini.
15. Honorarium Tim Anggaran Pemerintah Daerah, dapat diberikan
kepada anggota tim yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan
kepala daerah. Jumlah anggota masing-masing kesekretariatan
paling banyak 7 (tujuh) anggota sebagaimana tercantum pada
lampiran IV.3 Surat Edaran ini.
16. Penganggaran biaya sertifikasi atas barang milik daerah berupa
tanah yang dikuasai Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
17. Penganggaran belanja perjalanan dinas terpusat pada sub kegiatan
Penyelenggaraan Rapat dan Konsultasi SKPD, terkecuali belanja
perjalanan dinas untuk pihak diluar Pemerintah Kabupaten Bangka

18 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Barat dan menunjang pelaksanaan output kegiatan maka dapat
dianggarkan pada sub kegiatan strategis bidang terkait.
18. Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan
kerja atau studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun
perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif, frekuensi,
jumlah hari dan jumlah orang dibatasi serta memperhatikan target
kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan dengan
substansi kebijakan Pemerintah Daerah. Hasil kunjungan kerja atau
studi banding dilaporkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
19. Penganggaran belanja perjalanan dinas harus memperhatikan
prinsip-prinsip :
a) selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan
prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
b) ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian
kinerja satuan kerja perangkat daerah;
c) efisiensi penggunaan belanja daerah; dan
d) akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan dinas
dan pembebanan Perjalanan dinas dan juga aspek
pertanggungjawaban sesuai dengan biaya riil atau lumpsum,
khususnya untuk hal hal sebagai berikut:
20. Sewa kendaraan dinas hanya dapat dibayarkan sesuai dengan biaya
riil kepada Pejabat Negara yang melakukan perjalanan dinas diluar
pulau Bangka ataupun untuk daerah yang memang mengharuskan
untuk sewa mobil.
21. Sewa kendaraan operasional hanya dapat dibayarkan pada kegiatan
yang bersifat khusus dan selektif sesuai dengan hasil pembahasan
dengan TAPD.
22. Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil/at cost, yang
terdiri dari :
A. Tiket pesawat.
Tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri dapat dilaksanakan
melebihi besaran standar biaya tiket pesawat seperti tertuang
dalam lampiran surat edaran ini sepanjang didukung dengan
bukti pengeluaran riil. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
dapat menggunakan tiket pesawat pada kelas bisnis. Satuan

19 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
biaya Tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri terinci pada
lampiran II.4 surat edaran ini.
B. Biaya Transport dari lokasi kedudukan menuju hotel atau tempat
penginapan tujuan perjalanan dinas dan sebaliknya pada
perjalanan kepulangan.
C. Biaya taksi perjalanan dinas
1) Biaya taksi perjalanan digunakan hanya untuk 1 (satu) kali
perjalanan taksi pulang pergi.
2) Dalam hal lokasi tujuan tidak tersedia taksi atau angkutan
umum dari bandara, pelabuhan, terminal, atau stasiun, biaya
transport keberangkatan dan kepulangan dapat dibayarkan
sesuai dengan bukti pengeluaran riil.
3) Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri terinci pada
lampiran II.5 surat edaran ini.
D. Biaya transport antar kota/daerah dalam Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, diatur tersendiri dalam lampiran surat edaran
ini.
E. Biaya transport dalam daerah Kabupaten Bangka Barat, diatur
tersendiri dalam lampiran surat edaran ini.
F. Biaya transport perjalanan dinas antar kota/daerah dalam
provinsi kepulauan bangka belitung yang menggunakan
kendaraan dinas atau kendaraan pribadi dapat
dipertanggungjawabkan dengan melampirkan bukti pembelian
BBM.
G.Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil. Dalam hal
perjalanan dinas tidak menggunakan biaya hotel/penginapan
atau tidak melampirkan bill, diberikan biaya hotel/penginapan
secara lumpsum sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif
hotel /penginapan di kota tempat tujuan.
H. Untuk kegiatan rapat dan pertemuan yang dilaksanakan Fullday
di luar kota dan mengharuskan peserta untuk menginap
sedangkan biayanya tidak ditanggung oleh pihak penyelenggara
kegiatan, maka biaya penginapan dapat dibayarkan oleh SKPD
yang menugaskan dengan melampirkan bukti pembayaran yang
sah.
I. Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara lumpsum
merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari pejabat

20 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
negara, pejabat daerah, aparatur sipil negara, dan pihak lain
dalam menjalankan perintah perjalanan dinas.
23. Uang harian pendidikan dan pelatihan diberikan dalam rangka
menjalankan tugas untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan di dalam kota atau diselenggarakan
di luar kota.
24. Uang representasi perjalanan dinas, diberikan sebagai pengganti
atas pengeluaran tambahan dalam kedudukan sebagai pejabat
negara, pejabat daerah, pejabat eselon I, dan pejabat eselon II dalam
rangka perjalanan dinas, seperti biaya tips porter, tips pengemudi,
yang diberikan secara lumpsum.
25. Rapid test (Antibody dan antigen)/genose/swab test (PCR) atau
sebutan lainnya dibayarkan sesuai dengan biaya rill (sepanjang
dalam masa pandemi Covid-19).
26. Standar satuan biaya untuk perjalanan dinas dianggarkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya,
penyediaan alokasi anggaran untuk perjalanan dinas tersebut
termasuk yang mengikutsertakan Non ASN. Ketentuan perjalanan
dinas ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.
27. Untuk besaran belanja BBM mengacu pada SSH yang telah
ditetapkan atau harga rill.
28. Biaya servis dan suku cadang Kendaraan dinas hanya untuk mobil
jabatan KDH, WKDH, Sekda dan mobil operasional, untuk biaya
servis dan ganti oli/bulan sebagaimana tercantum pada lampiran V
Surat Edaran ini.
29. Pencantuman merk barang tidak diperkenankan dan apabila dalam
SSH terdapat barang yang sama dengan harga satuan yang
berbeda-beda, maka dapat gunakan harga satuan barang yang
paling tinggi, kecuali perbedaan harga tersebut dikarenakan beda
klasifikasi.
30. Kegiatan Bimtek dan Pelatihan dihitung berdasarkan : jumlah peserta
x satuan per orang x lama pelaksanaan, dengan satuan
sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran IX Surat Edaran ini.
Harga satuan ini diluar biaya material ataupun biaya khusus terkait
dengan Bimtek atau pelatihan dimaksud.

A.3 Belanja Hibah

21 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Belanja hibah berupa uang, barang, atau jasa dapat dianggarkan
dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah
memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib dan
Urusan Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, pemerintah
daerah lainnya, badan usaha milik negara, BUMD, dan/atau badan dan
lembaga, serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
Indonesia serta partai politik yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya.
Belanja hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran
program, kegiatan dan sub kegiatan pemerintah daerah sesuai
kepentingan daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat
untuk masyarakat.
Belanja hibah memenuhi kriteria paling sedikit :
1. peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;
2. bersifat tidak wajib dan tidak mengikat;
3. tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali :

a. kepada pemerintah pusat dalam rangka mendukung


penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk keperluan
mendesak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

b. badan dan lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah atau


pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
c. ditentukan lain oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. memberikan nilai manfaat bagi pemerintah daerah dalam mendukung
terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan; dan
5. memenuhi persyaratan penerima hibah.
Belanja hibah juga berupa pemberian bantuan keuangan kepada
partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

22 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Penganggaran belanja hibah dalam APBD Tahun Anggaran 2024
mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman teknis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan
Bupati yang telah ditetapkan.

Belanja hibah harus dilengkapi dengan proposal yang memuat


penerima lembaga penerima dan telah direncanakan pada saat
penyusunan RKPD. Hibah barang melalui pengadaan yang dilaksanakan
SKPD terkait dan wajib dilengkapi proposal.

A.4 Belanja Bantuan Sosial

Belanja bantuan sosial berupa uang dan/atau barang dapat


dianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan
daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan, kecuali
ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau
masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang
bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,
kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan.
Pemerintah daerah menganggarkan belanja bantuan sosial dalam
APBD Tahun Anggaran 2024 pada SKPD terkait dan diuraikan menurut
objek, rincian objek, dan sub rincian objek berkenaan. Alokasi anggaran
belanja hibah dan bantuan sosial dalam rangka menunjang program,
kegiatan dan sub kegiatan pemerintah daerah dicantumkan dalam
RKPD Tahun 2024 berdasarkan hasil evaluasi Kepala SKPD atas
usulan tertulis dari calon penerima hibah dan bantuan sosial, kecuali
ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penganggaran bantuan sosial dalam APBD Tahun Anggaran 2024
mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman teknis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan
Bupati yang telah ditetapkan.

2. BELANJA MODAL

a. Belanja modal digunakan untuk menganggarkan pengeluaran yang


dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap dan aset lainnya.
Pengadaan aset tetap tersebut memenuhi kriteria :
23 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
1. mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2. digunakan dalam kegiatan pemerintahan daerah; dan
3. batas minimal kapitalisasi aset tetap yang diatur dalam peraturan
kepala daerah.
b. Dalam penyusunan RKA-RINCIAN BELANJA SKPD agar
memperhatikan isian dokumen untuk target masukan, keluaran, hasil
dan sasaran serta nama program dan kegiatan untuk diisi secara
lengkap dan benar yang berpedoman pada KUA dan PPAS serta
membawa RAB untuk kegiatan fisik;
c. Nilai aset tetap yang dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga
beli barang aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai siap digunakan;
d. Belanja modal yang digunakan tersebut antara lain belanja modal tanah,
belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal bangunan dan
gedung, belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan, belanja aset tetap
lainnya dan belanja aset lainnya;
e. Penganggaran belanja modal yang menjadi aset tetap mencantumkan
komponen pendukung dalam pengadaan tersebut, termasuk belanja
perjalanan dinas yang dianggarkan dalam kegiatan rutin SKPD, yang
dihitung sebagai nilai perolehan aset tersebut dengan total besaran
maksimal 5%.
f. Penganggaran kegiatan yang berkaitan dengan aset SKPD baik berupa
belanja modal dan pemeliharaan, satuan yang tercantum dalam RKA
SKPD yang terkait dengan pengadaan barang serta pemeliharaan aset
SKPD harus sesuai dengan hasil pembahasan RKBU Tahun Anggaran
2024.
g. Kegiatan bersifat pengadaan sarana kantor yang akan menjadi aset
tetap SKPD dianggarkan pada program penunjang urusan pemerintahan
daerah pada kegiatan adminsitrasi umum serta sub kegiatan yang
merupakan nomenklatur pengadaan, kecuali kegiatan yang telah diatur
dengan juknis tersendiri dan kegiatan pengadaan pada program kegiatan
strategis SKPD, maka belanja modal yang tertuang selain pada kegiatan
tersebut tidak diperkenankan/ diakomodir.
h. Dalam hal pemerintah daerah mempunyai kewajiban kepada pihak
ketiga terkait dengan :

1) Pekerjaan yang telah selesai pada tahun anggaran sebelumnya;

24 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Pekerjaan yang telah selesai pada tahun anggaran sebelumnya
merupakan pekerjaan yang telah ada berita acara serah terima
pekerjaan dan telah terbit SPM namun belum dilakukan pembayaran.

2) Akibat pemberian kesempatan kepada penyedia barang/jasa


menyelesaikan pekerjaan sehingga melampaui Tahun Anggaran
2024 sesuai peraturan perundang-undangan; atau

3) Akibat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum


tetap (inkracht);
maka harus dianggarkan kembali pada akun belanja dalam APBD Tahun
Anggaran 2024 sesuai kode rekening berkenaan, dengan melakukan
perubahan Perkada tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2024
dan diberitahukan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya
dituangkan dalam Perda tentang perubahan APBD Tahun Anggaran
2024 atau ditampung dalam LRA bagi pemerintah daerah yang tidak
melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024, atau setelah
perubahan APBD.
i. Pemerintah daerah dapat menganggarkan sub kegiatan lebih dari 1
(satu) tahun anggaran dalam bentuk Sub Kegiatan Tahun Jamak yang
penganggarannya atas persetujuan kepala daerah bersama DPRD dan
ditandatangani bersamaan dengan penandatanganan KUA dan PPAS.
Jangka waktu penganggaran pelaksanaan Sub Kegiatan Tahun Jamak
tidak melampaui akhir tahun masa jabatan Kepala Daerah berakhir,
kecuali Sub Kegiatan Tahun Jamak dimaksud merupakan prioritas
nasional dan/atau kepentingan strategis nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Tidak diperkenankan adanya penganggaran yang bersifat paket harus
terinci sesuai dengan estimasi kebutuhan, kecuali belanja yang tidak
dapat diprediksi/ insidental.
k. Volume pada rincian objek maupun objek belanja agar lebih disesuaikan
dengan kebutuhan riil/nyata guna menghindari tumpang tindih
penganggaran.

III. PEMBIAYAAN
1. Pembiayaan merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada Tahun
Anggaran berkenaan maupun pada tahun-Tahun Anggaran berikutnya.
2. Pembiayaan netto digunakan untuk menggunakan surplus anggaran atau
menutup defisit anggaran.

25 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
3. Pembiayaan daerah terdiri atas:
a. Penerimaan Pembiayaan daerah bersumber dari:
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA).
2) Pencairan Dana Cadangan dianggarkan sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.
3) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dianggarkan
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
4) Penerimaan Pembiayaan Utang Daerah.
5) Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan daerah dapat digunakan untuk :
1) Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo.
2) Penyertaan Modal Daerah.
3) Pembentukan Dana Cadangan.

c. Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA):


1) Dalam hal perhitungan penyusunan rancangan Perda tentang APBD
menghasilkan SILPA Tahun Berjalan positif, Pemerintah Daerah harus
memanfaatkannya untuk penambahan program, kegiatan dan sub
kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program, kegiatan, sub
kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan.
2) Dalam hal perhitungan penyusunan rancangan Perda tentang APBD
menghasilkan SILPA Tahun Berjalan negatif, Pemerintah Daerah
melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran
pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan
program, kegiatan, dan sub kegiatan yang kurang prioritas dan/atau
pengurangan volume program, kegiatan dan sub kegiatan.

IV. SATUAN BIAYA DALAM PENGANGGARAN MEMPEDOMANI :


a. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2006 tanggal 11 Mei 2006 tentang
Tunjangan Umum bagi Pegawai Negeri Sipil.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2024.
c. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-21/PB/2007
tanggal 3 Januari 2007 tentang Tunjangan Jabatan Struktural dan Perpres RI
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Struktural.
d. Pada akun Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal agar diperhatikan
tentang pengadaan yang menjadi aset atau bukan dengan mempedomani PP

26 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta Peraturan
Bupati Bangka Barat sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 serta Peraturan Bupati Bangka Barat Nomor 95 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bangka Barat Nomor 77
Tahun 2016 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat.
e. Standar Satuan Harga (SSH) Kabupaten Bangka Barat yang sudah
ditetapkan.
f. Untuk bantuan sosial dan hibah berupa barang yang ada pada Belanja
Langsung SKPD agar berpedoman pada Peraturan Kementerian Dalam
Negeri nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah, harus disertai dengan proposal pengajuan dari penerima
Hibah dan Bantuan Sosial dan dibawa sewaktu pembahasan RKA dengan
memuat nama kegiatan, jenis barang bantuan, jumlah dana kegiatan dalam
anggaran dan jumlah nilai barang bantuan dan peruntukannya dengan
dilengkapi proposal.

V. LAIN-LAIN

1) Bagi SKPD atau unit kerja pada SKPD yang telah menerapkan
PPK-BLUD, agar:
a. Penyusunan RKA dalam APBD menggunakan format Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA);
b. Tahapan dan jadwal proses penyusunan RKA/RBA, mengikuti
tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD.
2) Penganggaran dana BOS yang bersumber dari APBD, bagi
sekolah negeri dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan, untuk
sekolah swasta dianggarkan pada belanja hibah. Penggunaannya
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3) Setiap Kepala SKPD/ unit kerja agar mempedomani maksud isi
surat edaran ini dan meneruskan kepada staf dalam lingkungan kerjanya
masing-masing secara terpadu. Untuk RKA kegiatan yang bersifat fisik agar
dilengkapi dengan RAB.
4) Penganggaran dalam rangka peningkatan SDM penyelenggara
pemerintahan daerah, hanya diperkenankan untuk pendidikan dan
pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah atau lembaga non pemerintah yang kompeten dibidangnya dan
penganggaran kontribusi hanya ada pada Badan Kepegawaian dan

27 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Bangka Barat
dan Inspektorat.
5) Bantuan berupa uang dan barang berpedoman kepada ketentuan
yang berlaku.
6) RKA beserta softcopynya dalam bentuk Aplikasi SIPD agar
disampaikan kepada Bupati Bangka Barat c.q. Kepala Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka Barat sesuai hasil
pembahasan antara TAPD dan SKPD.
7) SKPD tidak diperkenankan mengganti/ mengubah kegiatan dan
pagu dana kegiatan yang telah dituangkan dalam Nota kesepakatan KUA /
PPAS antara KDH dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )
Kabupaten Bangka Barat.
8) Dana pendamping hanya diperkenankan untuk dana dari pusat
yang memang mengharuskan adanya dana pendamping berdasarkan
peraturan perundang- undangan.
9) Dalam penyusunan anggaran agar memperhatikan Standar
Satuan Harga (SSH) Kabupaten Bangka Barat yang sudah ditetapkan yang
memuat tentang Analisis Standar Belanja.
10) Sebagai panduan dalam penyusunan RKA SKPD, agar setiap
SKPD diharapkan mempedomani peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
11) Perubahan rincian pada antar obyek belanja ataupun rincian
obyek belanja di tahun berjalan berpedoman pada ketentuan yang berlaku
dan akan diatur lebih lanjut dengan peraturan Kepala Daerah.
12) Anggaran Kas SKPD selanjutnya akan diformulasikan dan
ditetapkan oleh PPKD menjadi Anggaran Kas Kabupaten Bangka Barat
sebagai bahan penetapan Surat Penyiapan Dana (SPD) setiap SKPD.
13) Pada tahun berjalan perubahan anggaran kas hanya pada
kegiatan yang mendesak dan darurat yang berkaitan dengan kebijakan
Pemerintah Pusat dan Provinsi serta kebijakan Kepala Daerah untuk itu
agar SKPD merencanakan dengan sebaik-baiknya.
14) Untuk menghindari objek belanja dan rincian objek belanja
maupun narasi pada RKA yang tidak sesuai dengan rencana awal, agar
Kepala SKPD, PPK SKPD dan unsur pelaksana perencanaan SKPD
lebih cermat dan teliti terhadap rincian dan uraian belanja yang
tertuang pada RKA SKPD.

VI. PENUTUP

28 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-
SKPD) yang telah disusun oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah,
disampaikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)/Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Bangka Barat cq. Bidang Anggaran dan Inspektorat
Kabupaten Bangka Barat dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy untuk diverifikasi
oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan direviu oleh Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) secara bersamaan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan, antara lain :

1. Pelaksanaan Reviu atas Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan


Kerja Perangkat Daerah bertujuan untuk memastikan Rencana Kerja dan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah telah disusun sesuai dengan
ketentuan, standar, rencana, atau norma guna meningkatkan kualitas
penganggaran daerah.
2. Dalam rangka peningkatan kualitas penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran tahunan daerah, serta untuk menjamin konsistensi dan
keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran agar menghasilkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang berkualitas serta
menjamin kepatuhan terhadap kaidah-kaidah perencanaan dan
penganggaran.
3. Menugasakan Aparat Pengawas Internal Pemerintah sebagai quality
assurance untuk melakukan Reviu atas Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah dan menugasakan Tim Anggaran Pemerintah
Daerah untuk Verifikasi Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
4. Dalam hal hasil verifikasi TAPD dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah
atas RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian maka SKPD melakukan
penyempurnaan.
5. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam surat edaran ini berpedoman pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ditetapkan di : Mentok
pada tanggal : Agustus 2023

BUPATI BANGKA BARAT,

29 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024
H. SUKIRMAN, S.H

30 Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bangka Barat Tahun Anggaran 2024

Anda mungkin juga menyukai