Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Tentang

ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)

Disusun oleh:

Kelompok 2

Nadia Turrohma 2114040049


Dennisa Rahmanda 2114040059

Dosen Pengampu:

Prof.Dr. Ahmad Sabri, M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

PADANG 1445 H/ 2023 M


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli ‘ala
sayyidina Muhammad wa’ala alihi wa shahbihi wa ummatihi ila yaumil qiyamah. Pujisyukur
kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada seluruh makhluk alam ini teristimewa kepada umat manusia. Dengan taufik serta
hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini.
Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan tuntunan umat kepada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca yang budiman.
Kami berharap penyusunan makalah ini akan memberi manfaat dan memperluas ilmu
pengetahuan kita mengenai proses pendidikan. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Padang, September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK).............................3

B. Perencanaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)...............................4

C. Pelaksanaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)...............................6

BAB III..........................................................................................................................................14

PENUTUP.....................................................................................................................................14

A. Kesimpulan.........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini, banyak terdengar persepsi dari beberapa kalangan yang
menilai tentang pendidikan di Indonesia ini masih sangat memprihatinkan, banyak faktor
yang menyebabkan, diantaranya sudut mutu pendidikan yang perlu ditunjang dan juga
tidak lepas dari sosok tenaga pendidik yang kurang tinggi tingkat keprofesionalnya.
Pada hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan unsur
subyek atau pihak pihak sebagai aktor penting. Subyek penerima adalah peserta didik
sedangkan subyek pemberi adalah pendidik. Seseorang yang menginginkan menjadi
pendidik maka di persyaratkan mempunyai kriteria yang diinginkan oleh dunia
pendidikan. Orang yang merasa terpanggil untuk mendidik maka ia mencintai peserta
didik nya dan memilki perasaan wajib dalam melaksankan tugasnya disertai dengan
dedikasi yang tinggi atau bertanggung jawab. Maka dari itu begitu pentingnya
administrasi Pendidik dan Kependidikan. Agar mendapatkan Pendidik dan Kependidikan
yang berkualitas dan supaya proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Kajian mengenai Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
mencakup beberapa hal antara lain, pengertian dari Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
proses Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pembinaan dan Pengembangan PTK.
Kesejahteraan PTK, dan pemberhentian PTK.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Adminstrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)?
2. Bagaimana Perencanaan (Pengadaan, seleksi, dan penempatan) Administrasi
Pendidik da Tenaga Kependidikan (PTK)?
3. Bagiamana Pelaksanaan (Orientasi, pembinaan & pengembangan, kesejahteraan: gaji,
tunjangan, cuti, penghargaan, kenaikan pangkat, pemberhentian dan pension)
Administrasi Pendidik da Tenaga Kependidikan (PTK)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Adminstrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK).

1
2. Untuk mengetahui perencanaan (Pengadaan, seleksi, dan penempatan) Administrasi
Pendidik da Tenaga Kependidikan (PTK).
3. Untuk mengetahui Pelaksanaan (Orientasi, pembinaan & pengembangan,
kesejahteraan: gaji, tunjangan, cuti, penghargaan, kenaikan pangkat, pemberhentian
dan pension) Administrasi Pendidik da Tenaga Kependidikan (PTK).

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
Kata "administrasi" berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan
ministrare. Kata ad mempunyai arti sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang
berarti "ke" atau "kepada". Dan kata ministrare sama dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti melayani, membantu dan mengarahkan. Dalam bahasa inggris to administer
berarti pula "mengatur, memelihara dan mengarahkan". Jadi kata administrasi secara
harfiah dapat diartikan sebagai kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Fungsi
adminstrasi, jika dihubungkan dengan administrasi pendidik maka bisa diartikan bahwa
hal ini merupakan upaya peningkatan efektifitas guru, dosen, dan lain lain untuk
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri (Purwanto, 2007).
Dalam UU No. 20 tahun 2003 BAB XI Pendidik dan Tenaga Kependidikan pasal
39 mengatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.
Sedangakan Tenaga kependidikan dalam UU No 20 tahun 2003 BAB XI Pendidik
dan Tenaga Kependidikan pasal 39 adalah, tenaga kependidikan bertugas melaksankan
adminsitrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi
kepala sekolah/madrasah. pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
kepustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pemong belajar
dan tenaga kebersihan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidik
dan tenaga kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan
dan pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik

3
personal, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efesien.

B. Perencanaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)


Perencanaan/planning adalah segala sesuatu hal yang ingin dilaksanakan,
diusahakan. dipertimbangkan, diawasi, dan dievaluasi sesuai apa yang telah terprogram
demi terwujudnya tujuan dimasa depan dengan memperhitungkan langkah yang ditempuh
dan resiko yang diterima. Perencanaan yang dilakukan oleh Tenaga Pendidik maupun
Kependidikan merupakan bagaimana cara mengawali langkah untuk melaksanakan tugas
yang telah dipercayakan sehingga memiliki potensi untuk berkembang Perencanaan
Tenaga pendidik maupun kependidikan adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimpletasikan dan pengontrolan yang menjamin lembaga mempunyai kesesuaian
jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat secara ekonomis
dan lebih bermanfaat (Afriansyah, 2019).
Tujuan Perencanaann:
1. Pemetaan keseimbangan proporsi jumlah tenaga kependidikan,
2. Mengetahui kecenderungan tenaga-tenaga yang akan memasuki usia pension dan
pindah,
3. Pengembangan organisasi dan unit baru, dan
4. Mengetahui proyeksi kebutuhan sumber daya tenaga yang diperlukan selama 5 (lima)
sampai 10 (sepuluh) tahun yang akan datang.
1. Pengadaan
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang
kosong. Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi, disamping disebabkan
karena pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan baru juga
disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang berhenti (Afriansyah, 2019).
Pengadaan tenaga kependidikan diselengatakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Pengumuman adanya formasi baru
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh
masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun media

4
elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga kependidikan, hal yang harus
tercantum adalah sebagai berikut:
1) Jenis atau macam pegawai yang dibutuhkan
2) Persyaratan yang dituntut dari para pelamar
3) Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran
4) Alamat dan tempat pengajuan pelamaran
5) Lain-lain yang dipandang perlu
b. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar
mengajukan pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan beserta
lampiran lainnya yang dibutuhkan.
c. Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan melalui
tahap yaitu:
1) Penyaringan administrative. Penyaringan administrative dilaksanakan berupa
pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat
kekurangan lengkapan dalam hal administrative maka pesrta tersebut akan gagal.
2) Ujian atau test setelah peserta yang lulus dala tes penyaringan
administrative maka akan mengikuti ujian pegawai dengan materi
pengetahuan umum, pengetahuan teknis, dan lainnya yang dipandang perlu.
Melakukan seleksi "personal references” atau "employment references"yang
dapat dilakukan melalui dokumen-dokumen atau berkas-berkas lamaran
yang masuk dan dapat pula dilakukan melalui kontak- kontak komunikasi
lainnya. Penyelenggaraan "testing" secara tertulis misalnya penggunaan tes-
tes psikologis (Psychological test), tes-tes pengetahuan (knowledge test) dan
bentuk tes yang mengukur beberapa bagian pekerjaan yang akan
diembankannya (performance test).
3) Pemeriksaan medis atau kesehatan calon, baik dengan menunjukkan
informasi kesehatannya, maupun pemeriksaan yang dilakukan secara
langsung oleh tim yang sengaja dibentuk (contoh: Tim Penguji Kesehatan

5
untuk Calon Pegawai Negeri Sipil). d. Pengumuman Pengumuman ini berisi
peserta yang lolos dalam seleksi sesuai ketentuan dan penempatan kerja.
2. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati
suatu posisi atau jabatan. Dalam konteks penempatan ini, adanya mitasi (perpindahan
pegawai) dari satu daerah ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang kerja
yang lain dapat dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan tersebut
dapat berkenaan dengan kebutuhan kuantitas maupun kualitas.
Mutasi atau perpindahan di kalangan tenaga kependidikan dapat menjadi altematif
penting untuk pengembangan organisasi. Penetapan atas calon-calon yang diterima
dapat diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/kepegawaian.
Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan seleksi. Artinya tenaga-
tenaga kependidikan yang baru diterima.

C. Pelaksanaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)


1. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang
baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Orientasi bertujuan untuk
mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih
depat dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin hasil yang baik.
Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi
tenaga kependidikan baru maupun organisasi atau perusahaan. Program orientasi
sering juga disebut dengan induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan
peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai
lain (Nawawi, 1994).
2. Pembinaan dan Pengembangan
Menurut Purwant (2007) Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan
merupakan usaha mendaya-gunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas
kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi
dan jenjang pendidikan (sekolah). Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah
tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan
keilmuannya, wawasan berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan keterampilan

6
dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat
ditingkatkan.
Kemendikbud (2012) Beberapa prinsip yang patut diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan ini yaitu:
a. Pembinaan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk semua jenis tenaga
kependidikan baik untuk tenaga structural, tenaga fungsional maupun tenaga teknis
penyelenggara pendidikan.
b. Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam
rangka peningkatan kemampuan professional dan atau teknis untuk pelaksanaan
tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya masing-masing.
c. Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk mendorong meningkatnya
kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan atau sistem sekolah: dan
menyediakan bentukbentuk penghargaan, kesejahteraan dan insentif sebagai
imbalannya guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan social
ekonomis maupun kebutuhan social-psikologi.
d. Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk mendidik dan melatih
seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi, baik karena
kebutuhan- kebutuhan yang berorientasi terhadap lowongan jabatan/posisi di masa
yang kan dating.
e. Pembinaan tenaga kependidikan sebenamya dirancang untuk memenuhi tuntutan
pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan-
kegiatan remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi
pendidikan, Menyangkut pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan
disesuaikan dengan kategori masing-masing jenis tenaga kependidikan itu sendiri.
Meskipun demikian. dapat saja berjalan karir seseorang menempuh puncak
karirnya.
3. Kesejahteraan
a. Gaji
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan
bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen
atas pekerjaannnya dari penyelenggaraan pendidikan atau satuan pendidikan dalam

7
bentuk financial secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ini

8
berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini guru PNS) akan diberi gaji berupa uang
yang dibayarkan secara berkala.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Belas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, pada Bab II pasal 4 dinyatakan bahwa
PNS (termasuk guru PNS) diberi gaji pokok berdasarkan golongan dan ruang yang
ditetapkan untuk pangkat tersebut. Sedangkan pada pasal 5 dikatakan pula bahwa
seorang yang diangkat menjadi calon Pegawai negeri Sipil diberi gaji pokok 80%
dari gaji pokok seperti yang dinyatakan pada pasal 4. Selain diberi gaji pokok,
seorang PNS (termasuk guru) akan mendapat kenaikan gaji berkala apabila telah
memenuhi persyaratan seperti telah mencapai masa kerja golongan dan penilaian
pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya cukup.
Di dalam Bab IV pasal 14 ayat 1(a) UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen dinyatakan pula bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup
minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Selanjutnya pada pasal 15 dinyatkan
pula bahwa yang dimaksud penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum tersebut
meliputi: gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain
berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat
tambahan yang terkait dengan tugas sebagai guru yang ditetapkan berdasarkanb
prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
b. Tunjangan
Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik yang diangkat oleh penyelenggarakan pendidikan dan satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat Besamya tunjangan profesi adalah sebesar
gaji pokok guru tersebut, Tunjangan profesi tersebut dialokasikan dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) dan/atau anggaran pendapat belanja daerah
(APBD). Hal ini dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 dan 3 UU Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen saja, tapi boleh juga dalam alokasi APBD.
Namun sampai tahun 2011 ini pembayaran tunjangan profesi guru belum
dibebankan pada APBD kabupaten/kota. Di samping gaji pokok, tunjangan

9
keluarga (istri/suami dan anak) tunjangan fungsional, tunjangan profesi, di
beberapa daerah guru juga mendapat insentif atau yang sejenis dengan itu dari
dana APBD kabupaten/kota di tempat guru tersebut bertugas. Besarnya tentulah
beragam sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Pemberian gaji dan berbagai
tunjangan terhadap guru tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteran garu.
Tentu dengan tingkat kesejahteran yang baik seorang guru dapat menjalankan
tugasnya dengan baik pula.
c. Penghargaan
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Achmad Jazidic mengatakan, tujuan
diberikannya penghargaan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Tujuan lainnya, adalah untuk dapat meningkatkan mutu
pendidikan ke arah yang lebih baik. Penilaian PTK berprestasi sesuai dengan
standar yang ditentukan mulai dari menilai aspek kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan menguasai
teknik-teknik pembelajaran. "PTK berprestasi sebagai pelopor pengimplementasian
Kurikulum 2013. Pemilihan PTK berprestasi dilakukan berjenjang mulai dari
tingkat satuan pendidikan kabupaten, provinsi, dan nasional. Kemudian diseleksi
lagi dengan beberapa kriteria sampai terpilih peringkat 1. 2, dan 3. "Kegiatan
pemilihan PTK berprestasi merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah
terhadap para guru, kepala sekolah, serta pengawas pendidikan (Asnawir, 2005).
d. Cuti
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu
tertentu. Jenis-jenis cuti, senagai berikut:
1) Cuti Tahunan
a) Hak Cuti Tahunan
i. Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja secara terus
menerus selama 1(satu) tahun.
ii. CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali ditentukan lain oleh pejabat
yang berwenang memberikan cuti berdasarkan pertimbangan
kemanusiaan.

10
iii. Selama menjalankan cuti tahunan, PNS/CPNS yang bersangkutan
memperoleh TKPKN.
b) Penggunaan Cuti Tahunan
i. Penggunaan cuti tahunan dapat digabungkan dengan cuti bersama, dengan
jumlah paling sedikit menjadi 3 (tiga) hari kerja.
ii. Cuti bersama yang tidak digunakan karena kepentingan dinas dan
berdasarkan surat tugas, tetap menjadi hak cuti tahunan PNS.
2) Cuti Besar
a) Hak Cuti Besar
i. Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6 (enam) tahun
secara terus menerus.
ii. PNS yang akan telah menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti
tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
iii. Selama menjalankan cuti besar, PNS yang bersangkutan tidak berhak atas
tunjangan jabatan dan tidak memperoleh TKPKN.
b) Penggunaan Cuti Besar
i. PNS perlu merencanakan penggunaan cuti besar sejak awal tahun. Cuti
besar dapat digunakan oleh PNS untuk Memenuhi kewajiban agama,
Persalinan anaknya yang keempat apabila PNS yang bersangkutan
mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan, Keperluan lainnya sesuai
pertimbangan pejabat yang berwenang memberikan cuti.
ii. PNS yang telah melaksanakan cuti tahunan dan akan mengambil cuti besar
pada tahun yang bersangkutan harus mengembalikan TKPKN yang
diterimanya selama melaksanakan cuti tahunan.
3) Cuti Sakit
a) Hak Cuti Sakit merupakan hak PNS dan/atau PNS/CPNS wanita yang
mengalami gugur kandungan.
b) Penggunaan Cuti Sakit
i. PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari harus melampirkan surat
keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah/puskesmas.

11
ii. PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu paling lama
1(satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah aktif bekerja kembali.
4) Cuti Bersalin
a) Hak Cuti Bersalin
i. Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang
pertama, kedua, dan ketiga.
ii. Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk persalinan anaknya
yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan setelah yang
bersangkutan menjadi PNS.
5) Cuti Karena Alasan Penting
a) Hak Cuti Karena Alasan Penting
i. Merupakan hak PNS.
ii. Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS yang bersangkutan
tidak memperoleh TKPKN.
6) Hak Cuti bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar
PNS yang sedang tugas belajar di dalam negeri atau di luar negeri yang
akan menggunakan cuti bersalin dan cuti besar untuk persalinan anaknya yang
keempat (apabila yang bersangkutan mempunyai hak cuti besar menjelang
persalinan) harus mengajukan pemohonan cuti kepada pejabat yang berwenang
memberkan can melalui Pimpinan Perguruan Tinggi atau Kepala Perwakilan
Republik Indonesia di negara yang bersangkutan (Sugito, 2011)
e. Kenaikan Pangkat
kenaikan pangkat bukan saja sebagai hak yang dapat diterima oleh setiap
personil,tetapi juga sekaligus sebagi pemberian penghargaan kepada personil yang
bersangkutan atas jerih payah pengabdiannya. Karena itulah kenaikan pangkat
dapat mempunyai nilai motivatifyang tinggi. Kenaikan pangkat pegawai negeri sipil
diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 4 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya
memperoleh nilai baik dalam tahun terakhir.
2) 5 tahun dalam pangkat yang dimiliki setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya
bernilai cukup dalam tahun terakhir. Kenaikan pangkat merupakan suatu

12
penghargaan bagi seorang pegawai yang juga merupakan salah satu
bentuk dari promosi.
4. Pemberhentian
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang menyebabkan
yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil
Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang menyebabkan yang
bersangkutan tidak lagi bekerja pada satuan organisasi Negara, tetapi masih
berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil Dasar Hukum Pemberhentian PTK:
a. Undang-undang Nomor 11 Tahun Pensiun Janda/Duda Pegawai 1969 tentang
Pensiun Pegawai danUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian Sementara
Pegawai Negeri Sipil
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai
Negen Sipil sebagaimana telah diubah ketiga kalinya dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 44 Tahun 2011.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi
Anggota Partai Politik.
e. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Nomor 04/SE/1980 tanggal
11 Pebruari 1980 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
f. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 02/SE/1987
tanggal 8 Januari 1987 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil:
g. Surat Edaran Menteri Pendayaan Aparatur Negara Nomor SE/04/M.PAN/03/2006
tentang Batas Usia Pensiun yang menduduki Jabatan Struktural Eselon
I dan Eselon II.
5. Evaluasi Kinerja
Pada Peraturan Menten Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No.16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah
penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam

13
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Tujuan pelaksanaanya evaluasi
kinerja guru tenaga pendidik ialah sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah. 3) Menyajikan
suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif
atau kurang efektifnya kinerja guru. 4) Menyediakan landasan untuk program
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.
c. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta
didik untuk mencapai prestasinya.

14
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan sistem pendidikan, diperlukan pendidik dan tenaga
kependidikan yang akan menjalankan administrasi pendidikan. Pendidik dan tenaga
pendidikan ini memiliki sistem administrasi tersendiri. Administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan adalah semua proses kegiatan atau aturan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Dalam administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, juga diatur tentang
kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri. Dimana mereka akan
diberikan beberapa tunjangan dan keringanan berupa cuti jika terjadi sesuatu yang
mendadak. Dalam administrasi pendidik dan tenaga kependidikan juga terdapat beberapa
peraturan yang mengatur tentang kinerja PTK. Sebelum melikat kinerja PTK,
sebelumnya dilakukan pembinaan dan pengembangan terhadap PTK. Para pendidik dan
tenaga kependidikan ini juga akan mendapatkan kenaikan pangkat jika mereka memenuhi
syarat. Dalam administrasi PTK, guru memiliki peran penting, karna merupakan bagian
dari tenaga kependidikan yang diaturoleh administasi PTK

15
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, H.2019 Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan padang: (osf.io.https://
doi.org/10.17605/OSF.IO/TZ4VF, diakses 16 Februari 2020).

Arikunto, Suharsimi, & L. Y 2008 Manajemen pendidikan Yogyakarta:Aditya Media dan FIP
UNY.

Asnawir. 2005. Administrasi pendidikan. Padang: IAIN IB Padang.

Kemendikbud. 1977, Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 7 tahun 1977 tentang
peraturan gaji pegawai negeri sipil Kemendikbud 2005. UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen, 48(9), 800-809

Marmoah, S. 2018. administrasi dan supervisi pendidikan teori dan praktek (2nd ed.).
Yogyakarta: deepublish.

Nawawi, H. 1994. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwanto, N. 2007 Administrasi Pendidikan. Bandung: Suka Jaya. Sugito, 2011. Pedoman
Administrasi satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK PGRI di Seluruh Indonesia. Jakarta:
PGRI Pusat.

UU No 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39

16

Anda mungkin juga menyukai