Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 & TUGAS 2

MATA KULIAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

CHANRO FERNANDO SIMALANGO


2105561034

DOSEN PENGAMPU
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. I Gusti Ngurah Kerta Arsana, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
BADUNG
2023
Pertambahan penduduk yang meningkat, limbah cair domestik yang dihasilkan akan
meningkat juga. Limbah cair domestik perlu diolah dengan baik agar tidak mencemari badan
air penerimanya. Air limbah atau air buangan sendiri adalah sisa air yang dibuang dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu
lingkungan hidup. Air Limbah merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih
kurang 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut
dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya
akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh sebab itu, air
buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik.
Air limbah yang bersumber dari rumah tangga adalah jenis air limbah yang berasal
dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga. Ini termasuk berbagai aktivitas seperti mencuci,
mandi, mencuci piring, menggunakan toilet, dan pemakaian air domestik lainnya di dalam
rumah tangga. Air limbah rumah tangga mengandung berbagai zat seperti deterjen, sabun, zat
organik dari sisa makanan, bakteri, dan mungkin juga zat-zat kimia tertentu. Air limbah yang
dihasilkan dari kegiatan rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulkan masalah yang serius bagi lingkungan. Salah satu solusi dalam mengatasi
permasalahan air limbah, yang ada di Indonesia yaitu dengan menggunakan tangka septic dan
sumur resapan.
Tangki septik merupakan salah satu kelengkapan pada suatu bangunan dimana
fungsinya sebagai instalasi pengolahan air kotor (air limbah) terutama dari kakus atau WC.
Sumur resapan adalah suatu struktur atau lubang dalam tanah yang dirancang untuk
menyerap dan meresapkan air hujan atau air limbah ke dalam tanah. Sumur resapan
digunakan untuk mengendalikan limpahan air permukaan dan mengurangi risiko banjir, serta
mengembalikan air ke dalam airtanah. Sumur resapan membantu dalam mengelola air hujan
yang jatuh di area tertentu dan mengurangi aliran permukaan yang dapat mencemari sumber
air atau merusak lingkungan. Oleh karena itu desain suatu bangunan harus dilengkapi dengan
instalasi pengolahan air limbah, apabila instalasi air kotor ini tidak diperhatikan akibatnya
akan terjadi pencemaran bagi lingkungan,
TUGAS 1 DENAH
Denah dibawah ini menunjukkan rumah yang dihuni oleh 1 KK yang terdiri dari 5
orang. Rumah ini terdiri dari Kamar Tidur, Kamar Mandi, Dapur, Ruang Cuci, Taman, Garasi
dan Ruang Tamu. Limbah tinja yang dihasilkan dari closet (WC) akan dialirkan langsung ke
septic tank dan pipa oulet dari septic tank akan diarahkan ke bak kontrol yang akan mengalir
ke sumur resapan. Posisi septic tank juga diletakkan pada taman agar bau yang dihasilkan
dari septic tank dapat diserap atau hilang karena adanya tumbuhan-tumbuhan. Berbeda
dengan limbah tinja, limbah bekas air buangan kamar mandi, bekas cucian, dan dapur
dialirkan langsung menuju bak kontrol tanpa melewati septic tank dan dari bak kontrol akan
mengalir ke dalam sumur resapan. Sumur peresapan dipakai untuk menerima effluent dari
tangki septik agar pembuangan limbah air tersebut tidak mencemari lingkungan. Sumur
resapan memiliki fungsi yang sama dengan saluran peresap dan terkadang dipasang secara
seri pada ujung saluran peresap.

Sumur peresapan harus diisi penuh dengan pecahan batu berdiameter > 5 cm dan
biasanya diterapkan pada kondisi tanah yang cukup stabil, tidak mudah runtuh atau jenis
tanah lempung bila konstruksi sumur peresap tanpa menggunakan pasangan bata. Sumur ini
harus ditutup dengan penutup yang rapat agar nyamuk dan lalat tidak masuk dan air limbah
tidak mengalir ke air permukaan, dan sumur resapan harus jauh dari daerah berlalu-lintas
padat agar tanah diatas dan disekitar sumur tidak terpadatkan. Lalu perlu dibuatnya pipa
outlet dari sumur resapan ke taman dengan tujuan mengantisipasi jika terjadi luapan pada
sumur resapan, air akan mengalir ke pipa oulet menuju taman guna untuk memberikan air
tanah pada tanaman dan tidak membuangnya sembarangan ke lingkungan luar.

TUGAS 2
1. Tangki Septic
Syarat pembangunan tangki septic mengacu pada SNI 03-2398-2017:
1. Perbandingan antara panjang dan lebar adalah (2-3) : 1
2. Lebar minimum tangki adalah 0,75m
3. Panjang minimum tangki adalah 1,5m
4. Kedalaman air efektif didalam tangka antara (1- 2,1) m
5. Tinggi tangki septik adalah ketinggian air dalam tangki ditambah dengan tinggi
ruang bebas (free board) yang berkisar antara (0,2 - 0,4) m
6. Penutup tangki septik yang terbenam ke dalam tanah maksimum sedalam 0,4 m

Bila panjang tangki lebih besar dari 2,4 m atau volume tangki lebih besar dari 5,6 m 3,
maka interior tangki dibagi menjadi 2 (dua) kompartemen yaitu kompartemen inlet
dan kompartemen outlet. Proporsi besaran kompartemen inlet berkisar 75% dari
besaran total tangki septik. Penentuan dimensi tangki septik dapat dilakukan dengan 2
(dua) cara yaitu dengan melakukan perhitungan ataupun dengan menggunakan tabel
yang terdapat di dalam SNI 03- 2398-2017. Selain dimensi juga harus diperhatikan
mengenai letak tangki septik dan saluran perembesannya.
1. Slang penyedot air kotor harus mudah dijangkau bila sewaktu-waktu perlu
disedot lumpurnya.
2. Jarak saluran perembesan ke sumur terdekat minimum 10 m untuk tanah pasir
dan 15 m untuk tanah liat
3. Mudah ditemukan letaknya dengan melihat pipa hawa yang menonjol di atas
permukaan tanah.
 Perhitungan Tangki Septik sistem Terpisah
Menggunakan perhitungan tangka septik sistem terpisah karena tangka septik
hanya menerima lumpur tinja dari kakus saja.
 Waktu Detensi (td) : 3 hari
 Banyak Lumpur (QL) : 40l/orang/tahun
 Periode Pengurasan (PP) : 3 Tahun
 Pemakaian Air : pengggolontor = 20 L/orang/hari
 Jumlah Pemakai : 5 Orang
 Ukuran Tangki Septik : P = 1,6 , L = 0,8 , T = 1,3 , Volume Total =
1,66 m3
 Perhitungan :
1) Debit air limbah (QA) = 20 L/orang/hari x 5 orang = 100L/hari
2) Ruang Pengendapan (VA)= (QA) x (td)
= 100L/orang/hari x 3 hari = 300 L = 0,3 m3
3) Volume lumpur (VL) = (QL) x n x (PP)
= 40L/orang/tahun x 5 x 3 tahun
= 600 L = 0,6 m3
4) Kapasitas Tangki = (VA) + (VL) = 0,3 m3+ 0,6 m3 = 0,9m3
5) Ruang Pengendapan = Ruang Basah
= P x L x Tinggi ruang basah
= 1,6 x 0,8 x 0,15 = 0,192 m 2
VA 0,3
6) Tinggi Ruang Basah = x L= x 0,8 = 0,15 m
P 1,6
VL 0,6
7) Tinggi ruang lumpur = xL= x 0,8 = 0,3 m
P 1,6
8) Ruang Ambang Bebas = P x L x Freeboard
= 1,6 m x 0,8 m x 0,3 m= 0,4 m3
9) Tinggi Total = T + tinggi lumpur + ambang ba
= 1,3 + 0,3 + 0,3 = 1,9 m = 2 m
10) Volume Total Tangki Periode 3 Tahun
= VA + VL + Ruang Ambang Bebas
= 0,3 + 0,6 + 0,4 = 1,3 m3
2. Sumur Resapan
Syarat pembangunan sumur resapan mengacu pada SNI 03-2398-2017, bahwa
persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan untuk lahan
pekarangan rumah adalah sebagai berikut:
- Sumur resapan air hujan terletak pada lahan yang cukup datar.
- Saat menentukan posisi sumur galian air hujan, kondisi tingkat amannya bangunan
yang berdekatan dengannya harus dievaluasi.
- Air yang menyusup masuk ke dalam sumur resapan berupa air tumpahan yang
belum terkontaminasi dengan kotoran.
- Peraturan daerah setempat harus menjadi bahan pertimbangan.
- Bila terjadi ketidaktepatan pemenuhan ketentuan ini haruslah mendapat
persetujuan kantor atau instansi yang berkompten didaerah tersebut.
- Dalam aturan ini juga ditetap tentang bentuk dan ukuran sumur resapan meliputi:
- Model Sumur peresapan air hujan ini harus memiliki model cetakan segi empat
atau lingkaran.
- Pipa yang masuk ke dalam tanah ukurannya Ø 110 mm
- Diamater sisi penampang sumur minimum adalah 0,8 meter.
- Besaran ukuran pipa pelimpah sumur adalah diameter 110 mm.
- Maksimum sisi penampang berukuran 1,4 meter.
- Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sumur resapan yaitu jaraknya
tepiannya minimal 1 meter dari pondasi rumah dan minimal 5 meter dari septic
tank. Lubang sumur resapan berukuran 80 – 100 cm, dengan kedalaman hingga 1,5
meter.

Perhitungan Sumur Resapan


1) Kecepatan Infiltrasi (I) : 900 L/m2/hari
2) Lebar bidang resapan : 0.50 m
3) Pemakaian air : 120 L/org/hari
4) Debit air limbah tercampur (QA) = 80% x Pemakaian air
= 0,8 x 120 L/org/hari = 96 L/org/hari
5) Jumlah Pemakai (n) = 5 orang
Panjang bidang resapan dapat dihitung dengan rumus :
n xQ
L=
FxDxI
Keterangan :
L = Panjang bidang resapan , dalam m
n = jumlah orang yang dilayani
Q = banyak air limbah, L/org/hari
D = dalam/tinggi bidang resapan, dalam m
I = daya resap tanah, L/m2/hari
F = factor (jumlah jalur) bidang resapan
Panjang bidang resapan
5 x 120
L= = 0,53 m
2 x 0,5 x 900
Jadi diperlukan 2 buah bidang resapan dengan panjang masing - masing = 0,53 m
DAFTAR PUSTAKA

SNI : 03-2398-2002 – Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Peresapan

SNI : 03-2398-2017 – Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Peresapan

Utami, A., Nugroho, N. E., Febriyanti, S. V., Anom, T. N., & Muhaimin, A. (2019). Evaluasi
Air Buangan Domestik Sebagai Dasar Perancangan Rehabilitasi Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik Komunal Kampung Kandang, Desa
Condongcatur, Yogyakarta. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan
Pengembangan Teknik Lingkungan, 16(3), 172-179.

Anda mungkin juga menyukai