Anda di halaman 1dari 38

Komponen Penilaian Pengembangan Perangkat (UMUM)

No Komponen Bobot

1 Lembar Kerja
a. LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 20%
b. LK. 2.2 Menentukan Solusi 20%
c. LK 2.3 Perangkat Pembelajaran 40%
d. LK 2.4 Instrumen Evaluasi 10%

2 Kehadiran dan Keaktifan 10 %


Lembar Kerja dan Rubrik Penilaian Pengembangan Perangkat (UMUM)

Langkah 4 Eksplorasi Alternatif Solusi


LK 00a EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – kajian literatur (tidak disubmit)

Judul Bahan/ Sumber bacaan Hal penting yang diperoleh dari bacaan
No. Kategori Penyebab Masalah
(1) (2) (3) (4)
Tuliskan judul bab, artikel jurnal, artikel website, Tuliskan poin-poin penting yang diperoleh dari bacaan. Mahasiswa
1 Materi/Media/ Metode/ lainnya modul, buku, dll. dan (url web/ sumbernya jika dapat menggunakan panduan pertanyaan What, who, when, where,
(tuliskan) *pilih salah satu ada) why, dan how

2 Materi/Media/ Metode/ lainnya


(tuliskan) *pilih salah satu

… …
LK 00b EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI -wawancara pakar (tidak disubmit)

Wawancara dengan sejawat/ pakar*) Simpulan wawancara


No. Kategori Penyebab Masalah
(1) (2) (3) (4)
Tuliskan deskripsi wawancara. (Dengan siapa, waktu Tuliskan poin-poin penting berupa solusi yang diperoleh dari
1 Materi/Media/ Metode/ lainnya dan durasi, metode wawancara) wawancara
(tuliskan) *pilih salah satu Tuliskan pertanyaan 3-5 kunci yang akan diajukan
kepada narasumber dengan menyertakan konteks
permasalahan yang dihadapi.
*) pilih salah satu

… …

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 00


LK 00a dn 00b merupakan log atau jurnal baca serta log wawancara yang membantu mahasiswa memetakan alternatif-alternatif
solusi dari permasalahan yang telah diidentifikasi. LK ini tidak wajib untuk dikumpulkan/ disubmit namun merupakan langkah
wajib untuk dilakukan sebelum mahasiswa dapat mengisi LK selanjutnya.

Berikut petunjuk pengisian kolom-kolom LK 00a dan 00b

Kolom (2) diisi kategori penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau
media pembelajaran. Ketiganya merupakan aspek yang dapat guru intervensi secara langsung dalam mengatasi permasalahan
kelas. Contoh, jika dalam tahap identifikasi masalah ditemukan bahwa (1) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu memahami
isi bacaan yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan terkait informasi umum dan rinci sebuah
bacaan) dan (2) Sebagian siswa terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang) bisa jadi disebabkan
pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta didik, bisa juga karena pilihan metode
pembelajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran membaca.

Kolom (3) diisi dengan judul bahan/ sumber bacaan. Atau deskripsi wawancara dan pertanyaan kunci
Kolom (4) LK 00a diisi poin-poin utama bahan/ sumber bacaan. Poin-poin utama ini dapat diperoleh dengan cara menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan sebelum atau saat membaca (What, who, when, where, why, dan how). Apa tiga poin utama yang
disampaikan penulis? Apa langkah utama metode ini? Apa saja yang diperlukan untuk membuat …? Mengapa metode ini sesuai?
dll. Untuk log wawancara LK 00b, tuliskan poin simpulan dari wawancara
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah dalam
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan persoalan Tuliskanlah penajaman Renungkan, apakah persoalan tersebut Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai Apakah Apakah Menurut
yang telah apa penyebab setiap terkait dengan pemilihan/ penyajian dengan masalah dan penyebab kelebihan kelemahan dari Anda,
diidentifikasi / masalah yang materi ajar, media, metode masalah yang telah diidentifikasi. dari setiap setiap alternatif apakah
ditentukan di tahap diidentifikasi. pembelajaran, atau yang lain. Centang Solusi ini diperoleh dari hasil alternatif solusi yang kelemahan
sebelumnya. pada kolom yang sesuai. kajian literatur dan wawancara solusi yang dipilih tersebut
Fokuskan pada dengan sejawat / pakar dipilih dapat
persoalan terkait diantisipasi?
pembelajaran Jika bisa,
metode/
materi media lainnya bagaimana
strategi caranya?

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1


Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari
sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap
sebelumnya. Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau
media pembelajaran. Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam
mengatasi permasalahan kelas/ lab/ bengkel.
Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang
sama. Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran
Bahasa, mahasiswa PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu
memahami isi bacaan yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan
rinci sebuah bacaan) dan (b) Sebagian siswa terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua
persoalan ini bisa jadi memiliki satu atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang
relevan dengan level atau minat peserta didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode
pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran membaca.

Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan
meminta siswa membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan
strategi pemahaman bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan
tahapan mengajar membaca sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab
masalah ada pada kategori materi dan/ atau metode pembelajaran.

Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) siswa tidak dapat menyelesaikan tugas atau
aktivitas sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran
telah habis. Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu
sesi pembelajaran terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang
memakan cukup banyak waktu untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahasiswa dapat merefleksi, manakah yang menjadi
penyebab persoalan dan mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa
lebih dari satu kolom, tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah).

Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan
terkait manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya siswa yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran,
siswa yang mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, siswa yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan
semacamnya boleh jadi berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk
setiap tahapan pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik.

Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahasiswa ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya
terkait kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara
profesional. Misalnya jika siswa Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung
berupa LCD proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman
siswa bukanlah disebabkan oleh ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya
kurang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Maka ketidakpahaman siswa, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi
atau pilihan metode penyajian yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan
gambar, realia, contoh, atau disajikan secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep
tersebut akan lebih memiliki potensi untuk dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat
mengatasi persoalan itu.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil
refleksi diketahui penyebab persoalan siswa yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan
materi dan metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga
sesuai dengan minat dan level siswa sehingga dapat memicu rasa ingin tahu siswa. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu
siswa memahami bacaan 3) memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan
pemahaman secara berjenjang serta teknik untuk bertanya yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat
kemampuan memiliki sense of success yang relatif sama.

Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk
kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi
kelemahan.
Rubrik Penilaian LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Narasi Tidak Tidak lengkap Mengerjakan Mengerjakan Mengisi seluruh kolom LK Mengisi seluruh kolom LK
Penilaia mengerj dalam seluruh kolom seluruh 2.1 dengan CUKUP BAIK 2.1 dengan SANGAT BAIK
n akan pengisian namun terdapat kolom namun dilihat dari indikator: dilihat dari indikator:
LK kolom ketidaksesuaian kurang tajam ● kesesuaian antara ● kesesuaian antara
antara masalah dalam masalah/akar masalah, masalah/akar masalah,
dan solusi evaluasi dan alternatif solusinya dan alternatif solusinya
(meskipun alternatif-alte ● ketajaman evaluasi ● ketajaman evaluasi
evaluasi cukup rnatif solusi kekuatan, kelemahan, kekuatan, kelemahan,
baik) dan mitigasi dan mitigasi
Rentang 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Nilai

Langkah 5 Penentuan Alternatif Solusi


LK 2.2 Menentukan Solusi

Masalah yang dipilih


Penyebab Masalah Solusi yang dipilih Deskripsi Kelebihan Kekuarangan Mitigasi
untuk diatasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan 1 persoalan yang Tuliskanlah apa Tuliskan solusi yang Jelaskan singkat Apakah kelebihan Apakah kelemahan Rencana
paling urgent yang telah penyebab setiap dipilih dari solusi yang dipilih dari solusi yang dari solusi yang mitigasi
diidentifikasi sebelumnya. masalah yang beberapa alternatif dipilih dipilih kelemahan
diidentifikasi. yang sebelumnya solusi
telah didiskusikan
Rubrik Penilaian LK 2.2 Menentukan Solusi
Narasi Tidak Tidak Mengerjakan Mengerjaka Mengisi seluruh kolom LK Mengisi seluruh kolom LK 2.2
Penilaia mengerj lengkap seluruh kolom n seluruh 2.2 dengan CUKUP BAIK dengan SANGAT BAIK dilihat dari
n akan dalam namun kolom dilihat dari indikator: indikator:
LK pengisian terdapat namun ● kesesuaian antara ● kesesuaian antara
kolom kelemahan di terdapat masalah/akar masalah, dan masalah/akar masalah,
dua indikator kelemahan solusi yang dipilih dan solusi yang dipilih
di satu ● kejelasan deskripsi solusi ● kejelasan deskripsi solusi
indikator ● ketajaman evaluasi ● ketajaman evaluasi
kekuatan, kelemahan, dan kekuatan, kelemahan, dan
mitigasi mitigasi
Rentang 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Nilai

Langkah 6 Pembuatan Rencana Aksi

Perangkat Pembelajaran Inovatif


Tujuan Bukti penilaian Kegiatan belajar dan asesmen formative
(1) (2) (3)
Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian yang harus ada untuk Kegiatan atau aktivitas apa yang secara bertahap dapat membantu siswa
Tujuan ini diturunkan dari membuktikan bahwa siswa telah mencapai/ memberikan bukti penilaian dan mencapai tujuan pembelajaran?
CP/ KD dokumen kurikulum menuju tujuan pembelajaran?
dan dikaitkan dengan Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru (dan siswa) untuk
mengetahui hambatan siswa dan memantau ketercapaian tujuan?
permasalahan yang
diidentifikasi.
Petunjuk Pengisian/ Penjelasan Perangkat Pembelajaran Inovatif
Perangkat Pembelajaran Inovatif berisi desain atau rancangan perangkat pembelajaran yang berfokus pada tiga komponen
utama yaitu tujuan, bukti penilaian, dan kegiatan belajar termasuk di dalamnya asesmen formatif. Rancangan ini disusun
berdasar backward design dalam konsep Understanding by Design (UbD) dalam bahan bacaan MK ini.

Kolom (1) Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai dengan kurikulum yang digunakan di
sekolah untuk jenjang tertentu). Perumusan tujuan sebaiknya mencakup dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi.
Perumusannya dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, merumuskan langsung berdasar CP. Kedua, merumuskan dengan
menganalisis kompetensi dan lingkup materi. Ketiga, merumuskan lintas CP. Contoh alternatif perumusan dapat dilihat pada
lampiran Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dapat diakses
di tautan berikut https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf .

Untuk perumusan tujuan, mahasiswa dapat menggunakan: (1) taksonomi Bloom yang telah diperbaharui oleh Anderson dan
Krathwohl (2001), (2) teori tentang 6 bentuk pemahaman/ understanding oleh McTighe dan Wiggins (2005), dan (3) taksonomi
Marzano (2000). Mahasiswa juga dapat mengkombinasikan atau menggunakan taksonomi lain, selama sesuai dengan kondisi/
karakteristik mata pelajaran, materi ajar, siswa dan lingkungan belajar.

Taksonomi Bloom, Bentuk Pemahaman Wiggins and McTighe, dan Taksonomi Marzano
Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengingat Mampu Menjelaskan Mengenali dan Mengingat Kembali

Memahami Mampu menafsirkan Pemahaman

Mengaplikasikan Mampu Menerapkan Analisis

Menganalisis Memiliki Perspektif Pemanfaatan Pengetahuan

Mengevaluasi Memiliki Empati Metakognisi

Menciptakan Memiliki Pengetahuan diri Sistem diri

catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis

Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian belajar yang diharapkan.
Namun perlu dicatat, bentuk pemahaman yang diharapkan tidaklah sama untuk setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada
pelajaran Matematika misalnya, kemampuan aplikasi, interpretasi, dan menjelaskan menjadi bentuk pemahaman materi yang
paling alami, sesuai bidang. Sedangkan pada bidang keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat
juga dimasukkan/ ditambahkan sebagai bukti pemahaman jika perlu. Pada konteks SMK yang menitikberatkan pada praktik di
bengkel atau laboratorium, tentunya bukti pemahaman yang ditargetkan akan berbeda. Contohnya ketrampilan untuk
menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda tentunya menekankan pada aspek penerapan. Sejumlah ketrampilan bahkan tidak
hanya menekankan pada aspek kognitif tetapi juga aspek motorik dan aspek afektif secara proporsional, tergantung pada konteks
pembelajaran. Untuk lebih mengetahui tentang keenam bentuk pemahaman dalam UbD, silakan membaca Bab 2 dari Bahan
bacaan MK ini.
Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi pembelajaran, mahasiswa juga perlu
mempertimbangkan persoalan konkret yang telah ditemui selama menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan
observasi pembelajaran pada tahap identifikasi masalah. Mahasiswa perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks
pembelajaran yang khas dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi, kemampuan siswa, serta
keberagaman dalam kelas.

Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke dalam beberapa sesi
pembelajaran jika pada observasi ditemukan persoalan ketidaktuntasan aktivitas yang berakar pada jumlah materi yang terlalu
banyak. Atau, jika teridentifikasi bahwa siswa belum dapat mengaplikasikan sebuah konsep, teori, atau ketrampilan (misal
menghitung volume, menjelaskan gaya, menulis, berenang) maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran dalam satu
sesi dengan lebih bertahap dari yang mudah ke yang sulit atau dengan sedikit demi sedikit mengurangi bantuan. Di titik ini,
kemampuan untuk menyusun alur pencapaian tujuan pembelajaran menjadi sangat penting. Bagaimana caranya agar siswa
mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan, langkah apa sajakah yang diperlukan, bagaimana urutannya.

Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian

Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau memvalidasi apakah siswa telah
mencapai tujuan/ hasil yang diharapkan yaitu pemahaman. Kolom ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain.
Draft kisi-kisi dan rubrik penilaian dapat disertakan di lembar terpisah.

Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai pemahaman, ia akan dapat
menunjukkannya dalam satu atau beberapa jenis pemahaman. Dalam tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui
tugas/ kinerja otentik dan bukti lain apa peserta didik akan mendemonstrasikan pemahaman/ pencapaian hasil (tujuan) yang
diinginkan? dan Dengan kriteria apa kinerja dan bukti lain tersebut akan dinilai?
Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau kemampuan yang diharapkan.
Misalnya, membuat lemparan bernilai 3 angka pada permainan basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari sudut
pandang seorang karakter. Bukti lain dapat berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.

Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran

Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan/
pemahaman/ hasil yang diinginkan. Kegiatan dan aktivitas ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau
proses belajar siswa, mengetahui hambatan, dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.

Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan tujuan tetapi juga aktivitas yang
berfungsi sebagai formative assessment. Asesmen formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di
tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan
satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi
pembelajaran, tergantung pada cakupan dan tujuan pembelajaran pada sesi tersebut.

Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu baik secara keseluruhan
maupun sebagian. Bisa juga merupakan penggabungan atau modifikasi langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan
mengorganisasikan metode/ aktivitas belajar, perlu diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap
1 sebelumnya serta .evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih sebuah metode
atau aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan
karakteristik peserta didik yang beragam. Namun demikian, khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan
pengembangan perangkat ajar disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas
Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.

Secara umum, dalam mengerjakan Perangkat Pembelajaran Inovatif mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
● Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
● Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
● Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB

Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan kesiapan dan keberagaman
siswa. Oleh karena itu, mahasiswa PPG Daljab juga dapat mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk
merespon hal tersebut.

Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran dengan tiga komponen
utama tersebut, mahasiswa melengkapi komponen menjadi modul/ RPP lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di
sekolah. Jika sekolah telah menggunakan kurikulum merdeka, komponen modul ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk
mata kuliah ini terdiri atas 3 komponen sebagai berikut.

Komponen Modul Ajar.

Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● pengayaan dan remedial
● Profil pelajar pancasila ● pemahaman bermakna ● bahan bacaan pendidik dan peserta didik
● sarana dan prasarana ● pertanyaan pemantik ● glossarium(opsional)
● target peserta didik ● kegiatan pembelajaran ● daftar pustaka
● model pembelajaran yang digunakan ● refleksi peserta didik dan pendidik

Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat dikembangkan dengan
menggunakan konsep understanding dan triggering/ key question pada UbD. Keduanya merupakan bagian integral dalam
penentuan hasil yang diinginkan (Topik 1, langkah 1 UbD-bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
(1) apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
(2) apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
(3) kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
(4) keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
(5) apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?

Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir pertanyaan-pertanyaan “provokatif’
apa yang akan menumbuhkan rasa ingin tahu atau pemahaman yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.

Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci

Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita mempengaruhi cara kita
sumber daya alam di suatu wilayah hidup?
mempengaruhi budaya, ekonomi,
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.

Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; Dengan cara apa seni mencerminkan serta
budaya mempengaruhi membentuk budaya?
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan
melestarikan budaya.

Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang siswa harus kuasai dalam
suatu unit pembelajaran dua mata pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi
pemahaman bermakna. Formulasinya juga dapat disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan kemampuan dan jenjang peserta
didik. Namun yang pasti, pertanyaan pemantik sifatnya benar-benar harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman
yang dituju. Pertanyaan-pertanyaan seperti “apakah yang kalian ketahui tentang …” atau “sudahkan kalian mengetahui/
mendengar/ membaca….” rasanya tidak akan memantik pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks
naratif, misalnya, alih-alih bertanya “Pernahkah kalian membaca cerita…..?” akan lebih baik jika guru menanyakan “Apa yang
membuat sebuah cerita bisa menarik?”
Rubrik Penilaian Perangkat Pembelajaran Inovatif

Narasi Tidak Tidak Mengerjakan Mengerjakan Mengisi seluruh kolom Mengisi seluruh kolom
Penilaian mengerja lengkap seluruh kolom seluruh Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran
kan LK dalam namun kolom Inovatif dengan cukup baik Inovatif dengan sangat baik
pengisian terdapat namun dilihat dari aspek: dilihat dari aspek:
kolom kelemahan di terdapat ● ketepatan dalam ● ketepatan dalam
dua aspek kelemahan di perumusan tujuan perumusan tujuan
satu aspek ● kesesuaian antara ● kesesuaian antara
semua komponen semua komponen
(tujuan, bukti penilaian, (tujuan, bukti penilaian,
dan kegiatan belajar/ dan kegiatan belajar/
asesmen formatif. asesmen formatif.
Rentang 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Nilai

Rubrik Penilaian Modul/RPP Perangkat Pembelajaran Inovatif


Kriteria < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Kelengkapan modul/ RPP Sebagian besar Komponen lengkap Komponen Komponen beserta Komponen beserta
kelengkapan komponen modul ajar/ RPP komponen tidak namun tidak beserta bagian-baginnya bagian-baginnya
beserta bagian-bagian di dalamnya mulai ditemukan terdapat lampiran bagian-bagianny serta lampiran serta lampiran
dari komponen identitas/ informasi umum, yang sesuai a dan lampiran lengkap dengan lengkap dengan
inti, hingga lampiran-lampiran yang relevan lengkap namun kualitas pengisian kualitas pengisian
secara umum yang CUKUP BAIK. yang SANGAT baik
kualitas
Kriteria < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
pengisian kurang
sesuai/ kurang
baik
Komponen utama Tidak lengkap atau Terdapat dua Terdapat Lengkap dan Lengkap dan
1. Kesesuaian Tujuan dan Indikator dengan lengkap namun ketidaksesuaian ketidaksesuaian memenuhi semua memenuhi semua
KD/ CP tidak sesuai pada pada salah satu pada salah satu kriteria dengan kriteria dengan
2. Kesesuaian Bukti penilaian dengan ketiga kriteria kriteria kriteria keseuaian yang keseuaian yang
Tujuan CUKUP BAIK SANGAT BAIK
3. Kesesuaian Kegiatan dengan Bukti
penilaian dan tujuan
Bahan Ajar dan Sumber Belajar Kurang lengkap Lengkap dan Lengkap dan Lengkap dan Lengkap dan
1. Kesesuaian Bahan Ajar dengan ATAU lengkap memenuhi 2 atau 3 memenuhi salah memenuhi semua memenuhi semua
komponen utama Modul/ RPP Solusi namun tidak satu kriteria kriteria dengan kriteria dengan
2. Kebenaran substansi memenuhi lebih CUKUP BAIK SANGAT BAIK
3. Sistematika/ organisasi/ keruntutan dari 3 kriteria
penyajian bahan ajar dari sederhana ke
kompleks; dari LOTS ke HOTS
4. Kecukupan/ jumlah bahan ajar
5. Kecukupan, keberagaman,
keterpercayaan, kebaruan sumber belajar
LKPD Kurang memenuhi Kurang memenuhi Kurang Memenuhi semua Memenuhi semua
1. Kesesuaian LKPD dengan komponen lebih dari 3 kriteria 2-3 memenuhi salah kriteria dengan kriteria dengan
utama modul/ RPP satu kriteria CUKUP BAIK SANGAT BAIK
2. Keruntutan kegiatan/ pertanyaan dalam
LKPD; menampakkan scaffolding
pemahaman/ keterampilan.
3. Kesesuaian LKPD dengan karakteristik
siswa
4. Kesesuaian jumlah aktivitas dalam LKPD
dengan alokasi waktu pembelajaran
5. Disajikan dalam bahasa yang efisien,
jelas/tidak ambigu, dan dengan tampilan
yang menarik
Kriteria < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Media Pembelajaran Kurang memenuhi Kurang memenuhi Kurang Memenuhi semua Memenuhi semua
1. Kesesuaian media dengan komponen lebih dari 3 kriteria 2-3 memenuhi salah kriteria dengan kriteria dengan
utama modul/ RPP satu kriteria CUKUP BAIK SANGAT BAIK
2. Kesesuaian dan efektifitas media yang
dipilih dengan karakteristik materi
3. Kesesuaian dan efektifitas media yang
dipilih dengan karakteristik peserta didik
(termasuk kemenarikan media bagi
siswa)
4. Kemudahan penggunaan media

Instrumen Penilaian Kurang memenuhi Kurang memenuhi Kurang Memenuhi semua Memenuhi semua
1. Kesesuaian bentuk penilaian formatif lebih dari 3 kriteria 2-3 memenuhi salah kriteria dengan kriteria dengan
dengan apa yang akan dinilai/ tujuan satu kriteria CUKUP BAIK SANGAT BAIK
pembelajaran
2. Kesesuaian bentuk penilaian sumatif
dengan apa yang akan dinilai/ tujuan
pembelajaran
3. Terdapat kisi-kisi atau cetak biru
4. Terdapat rubrik penilaian
5. Menggunakan bahasa yang efisien, jelas,
dan memiliki tingkat keterbacaan yang
baik/ tidak ambigu.
Langkah 7 Pembuatan Rencana Evaluasi

Instrumen rencana evaluasi hasil penyusunan perangkat pembelajaran sesuai dengan rencana aksi terpilih

Kebutuhan
Metode Rencana pengembangan Hasil
Instrumen
(1) (2) (3) (4)

Observasi Lembar checklist Pengembangan dari modul ajar/ RPP (bagian aktivitas dan asesmen) Link instrumen
pembelajaran observasi dengan penambahan kolom keterlaksanaan/ ketidakterlaksanaan serta
kolom catatan

Refleksi Lembar Refleksi Menyusun 5 pertanyaan reflektif atas keterlaksanaan/ Link instrumen
berisi daftar ketidakterlaksanaan rencana aksi
pertanyaan reflektif

Tambahkan metode Tambahkan Deskripsikan singkat rencana pengembangan Tautkan instrumen


lain jika ada kebutuhan
instrument sesuai
dengan metode

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan Instrumen rencana evaluasi hasil penyusunan perangkat pembelajaran
sesuai dengan rencana aksi terpilih
Instrumen rencana evaluasi hasil penyusunan perangkat pembelajaran sesuai dengan rencana aksi terpilih berisi desain atau
rancangan instrumen yang akan digunakan mahasiwa untuk melakukan observasi dan evaluasi/ refleksi kritis terhadap
keterlaksanaan rencana aksi (dalam bentuk modul ajar/ RPP) yang telah dikembangkan. Pada tagihan ini telah disediakan dua
contoh desain, jika mahasiswa menggunakan rencana evaluasi yang sama, mahasiswa hanya tinggal melengkapi tautan instrumen
yang siap pakai. Mahasiswa juga dapat menambahkan metode atau instrumen lain yang dirasa sesuai.
Rubrik Penilaian Instrumen rencana evaluasi hasil penyusunan perangkat pembelajaran sesuai
dengan rencana aksi terpilih

Tidak Tidak lengkap Mengerjakan Mengerjakan Mengisi seluruh kolom LK dengan Mengisi seluruh kolom LK dengan
mengerjak dalam seluruh kolom seluruh kolom CUKUP BAIK dilihat dari aspek: SANGAT BAIK dilihat dari aspek:
an LK pengisian namun terdapat namun (1) kesesuaian desain/ metode dan (1) kesesuaian desain/ metode dan
kolom kelemahan di dua terdapat instrumen yang digunakan instrumen yang digunakan
aspek kelemahan di (2) kemudahan penggunaan (2) kemudahan penggunaan
satu aspek instrumen instrumen
(3) kelengkapan aspek yang (3) kelengkapan aspek yang
direfleksi direfleksi
0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100

Lembar Kerja dan Rubrik Penilaian Pengembangan Perangkat (BK)


LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif solusi (layanan dasar dan responsif)
Faktor utama penyebab masalah Solusi Yang Direncanakan Alasan Memilih Solusi Tersebut
Layanan dasar Layanan Responsif
RUBRIK PENILAIAN LK 2.1 Eksplorasi Alternatif solusi (layanan dasar dan responsif)
Kriteria 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Faktor Utama Penyebab Tidak Uraian faktor Uraian faktor Uraian Uraian faktor Uraian faktor
Masalah mengerjakan/ penyebab penyebab faktor penyebab penyebab
Mengerjakan masalah tidak masalah penyebab masalah jelas masalah
tidak sesuai jelas kurang jelas masalah sangat jelas
cukup jelas
Solusi Yang Direncanakan solusi yang direncanakan solusi yang direncanakan sesuai
tidak sesuai
Alasan Memilih Solusi Uraian alasan Uraian Uraian Uraian alasan Uraian alasan
Tersebut memilih alasan alasan memilih solusi memilih solusi
solusi tidak memilih memilih jelas jelas dan
jelas solusi solusi cukup sesuai dengan
kurang jelas jelas faktor
penyebab
masalah
LK 2.2 Menentukan Solusi (layanan dasar dan responsif)

Solusi Yang Direncanakan Topik Tujuan Metode/Pendekatan Langkah


Kegiatan
Layanan Dasar

Layanan Responsif

Rubrik Penilaian LK 2.2 Menentukan Solusi (layanan dasar dan responsif)


Kriteria 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Layanan Dasar (bimbingan Tidak Memuat 4 Memuat 4 Memuat 4 Memuat 4 Memuat 4
klasikal) mengerjakan/ indikator indikator indikator indikator indikator
Mengerjakan tapi tidak tapi dengan dengan sangat
tidak sesuai jelas kurang cukup jelas jelas
perintah jelas jelas
Layanan Responsif (konseling Tidak Memuat 4 Memuat 4 Memuat 4 Memuat 4 Memuat 4
individual) mengerjakan/ indikator indikator indikator indikator indikator
Mengerjakan tapi tidak tapi dengan dengan sangat
tidak sesuai jelas kurang cukup jelas jelas
perintah jelas jelas
Perangkat Pembelajaran Inovatif (rancangan layanan bimbingan klasikal dan rancangan konseling
individual)
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN …./…

Topik layanan Komponen layanan Layanan dasar

Sasaran Bidang layanan

Metode/teknik Fungsi layanan

Tanggal Pelaksanaan Waktu … Menit

1. Tujuan
SKKPD... Pengenalan Akomodasi Tindakan

Profil
Pelajar
Pancasila

2. KEGIATAN LAYANAN

1. Tahap Awal/Pendahuluan

2. Tahap Inti
3. Tahap Penutup

3. EVALUASI
Evaluasi
proses

Evaluasi
hasil

Tempat, tanggal

TTD
Nama Mahasiswa PPG

Mengetahui

Dosen Pembimbing Guru Pamong

TTD TTD

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran Materi, Media dan LKPD


2. Lampiran Evaluasi Proses dan Hasil
3. Lembar Refleksi Kegiatan Bimbingan Klasikal
Rubrik Penilaian RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) Bimbingan Klasikal
Kriteria 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100
Kelengkapan Komponen Tidak Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen
RPL Bimbingan Klasikal mengerjakan/ RPL BK RPL BK RPL BK RPL BK RPL BK
Mengerjakan tersaji tersaji tersaji tersaji tersaji
tidak sesuai sekitar sekitar sekitar sekitar diatas 80%
perintah 20% 40% 60% 80%
Kejelasan Dalam Setiap Tidak Semua Semua Semua Semua Semua
Komponen RPL mengerjakan/ komponen komponen komponen komponen komponen
Bimbingan Klasikal Mengerjakan RPLBK RPLBK RPLBK RPLBK RPLBK
tidak sesuai tersaji, tersaji, tersaji tersaji tersaji
perintah tapi tidak tapi cukup dengan sangat
jelas kurang jelas jelas jelas
jelas

RANCANGAN/RENCANA KONSELING
Pertemuan ke…
A. DESKRIPSI KASUS
Gambaran mengenai konseli secara menyeluruh, berkaitan dengan diri konseli, lingkungan dan isu yang dimiliki konseli.
Deskripsi kasus akan bertambah seiring perjalanan konseling dikarenakan informasi mengenai diri, lingkungan dan
permasalahan konseli akan semakin bertambah lewat proses konseling yang dilakukan. Analisis masalah konseli mengacu
konseptualisasi masalah pada pendekatan konseling tertentu.
B. TUJUAN KONSELING

Berisi tentang pernyataan yang didasarkan pada target yang akan dicapai dari proses konseling yang dilakukan pada sesi
tersebut. Misalnya : tujuan konseling adalah melakukan penggalian secara lebih mendalam mengenai lingkungan keluarga
konseli, yang kemudian indikator mengenai yang dimaksud dengan lingkungan keluarga konseli disesuaikan dengan indikator
lingkungan keluarga secara teoritis.Perumusan pernyataan tujuan harus jelas dan fokus data apa yang ingin diperoleh.

C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING

Berisikan rencana pelaksanaan konseling pada sesi tersebut yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Perencanaan meliputi :
Waktu pelaksanaan konseling (kapan dan berapa lama), siapa saja yang akan dilibatkan dalam proses konseling pada sesi
tersebut, alat asesmen yang digunakan, sumber data yang diperlukan untuk menggali data yang diperlukan, media atau alat
konseling yang diperlukan.
Alat asesmen yang akan digunakan harus dipersiapkan atau dibuat sesuai tujuan konseling dan dilampirkan pada setiap
ancangan yang dibuat/direncanakan.

D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING

Berisi penjelasan pendekatan yang akan digunakan dan teknik konseling yang akan digunakan (jika telah diketahui setelah
menggunakan asesmen pendekatan)
Dasar konseptual pemilihan pendekatan dan teknik konseling, didasari menggunakan minimal 2 buku dan 3 artikel ilmiah atau
hasil penelitian
Penjelasan langkah-langkah teknik konseling yang digunakan Pada sesi-sesi awal konseling, belum masuk pada pendekatan
dan teknik konseling. Pendekatan dan teknik konseling baru bisa ditetapkan setelah anda mampu melakukan asesmen dengan
menggunakan terminologi tertentu yang sesuai isu masalahnya. Pada sesi-sesi awal konseling, masih menggunakan teknik
wawancara konseling untuk menggali informasi dan pendalaman masalah.
Bagian ini juga berisi diagnosa berdasarkan pendekatan teori yang digunakan serta rekomendasi treatment yang akan dilakukan
Berisi kemungkinan keberhasilan pelaksanaan konseling serta kemungkinan yang akan terjadi bila masalah konseli tidak
ditangani. Selain itu berisi rencana konselor antara lain: apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang perlu dibaca
dan dianalisa sebagai persiapan? Bagaimana pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli
atau berpengalaman?

LAMPIRAN
Alat asesmen yang digunakan untuk menggali informasi konseli
LAPORAN KONSELING
Pertemuan ke…
Hari/tanggal : .......................................................................................................
Konselor : ........................................................................................................
Konseli : ........................................................................................................

PROSES KONSELING
Berisi deskripsi tentang pelaksanaan konseling: jumlah pertemuan, waktu pelaksanaan, dan proses konseling secara detail (apa yang
dilakukan oleh konselor sejak awal hingga akhir sesi konseling bersama konseli).

Deskripsi konseli: cara berpakaian, penampilan fisik, tanda-tanda sakit fisik, cacat fisik, level energi, presentasi diri secara
umum
Keluhan subjektif: presentasi masalah-masalah atau isu-isu dari sudut pandang konseli. Apa yang konseli katakan tentang
penyebab, lama, dan tingkat keseriusan isu atau masalah. Apabila konseli memiliki lebih dari satu
masalah, masalah tersebut diurut berdasarkan sudut pandang konseli.
Penemuan obyektif: observasi konselor tentang tingkah laku konseli selama sesi konseling. Hal ini meliputi: tingkah laku
verbal dan non verbal antara lain: kontak mata, nada suara, volume suara dan gerak tubuh. Konselor
perlu membuat catatan bila terjadi perubahan bila mendiskusikan topik tertentu atau terdapat tingkah
laku yang kontradiktif.
DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS
Berisi diagnosa berdasarkan pendekatan teori yang digunakan serta rekomendasi treatment yang akan dilakukan, kemungkinan
keberhasilan pelaksanaan konseling serta kemungkinan yang akan terjadi bila masalah konseli tidak ditangani
Selain itu berisi rencana konselor antara lain: apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisis
sebagai persiapan? Bagaimana pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau berpengalaman?

HASIL KONSELING
Berisi tentang hasil apa yang dicapai pada penerapan pendekatan dan teknik konseling yang telah dilakukan. Hasil konseling akan
menggambarkan sejauh apa pencapaian tujuan konseling yang telah ditetapkan pada ancangan konseling dapat diperoleh
Merupakan deskripsi hasil asesmen yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan konseling yang ditetapkan. Dilengkapi interpretasi atau kesimpulan dari semua data hasil asesmen yang diperoleh
pada sesi ini. Berisi pula penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh konselor berdasarkan
referensi teoritis yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario pelaksanaan konseling, misalnya: Teknik Manajemen Diri.
Langkah Pertama yang akan dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan oleh konselor terhadap konseli
pada langkah pertama tersebut, dst.
Selanjutnya penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan. Hasil penerapan teknik juga akan
memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam
emosi, kognisi, dan tingkah laku konseli.

EVALUASI PERKEMBANGAN
Berisi pandangan konselor tentang konseli, apa yang ada dibalik perkataan dan perbuatan konseli. Evaluasi ini dilakukan secara
berkelanjutan. Sejauh apa konseli mengalami perubahan dari sesi demi sesi, meliputi: emosi, kognisi, dan tingkah laku konseli.
Identifikasi tema dan pola perkataan dan perbuatan konseli dengan mengacu pada teori-teori perkembangan dan kepribadian.
Termasuk pula hipotesis, interpretasi dan konseptualisasi tentang konseli.
Berisikan penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah dilakukan. Hasil penerapan teknik juga akan
memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses konseling yang telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam
emosi, kognisi, dan tingkah laku klien.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Berisi rencana yang akan dilakukan pada sesi konseling selanjutnya.
Rencana untuk sesi berikut:
Rencana untuk konseli, bukan untuk konselor. Rencana jangka pendek dan panjang. Bagaimana konselor ingin berinteraksi dengan
konseli, apa yang direncanakan untuk merespons konseli pada sesi selanjutnya (kelanjutan diskusi masalah). Apakah konselor
berencana untuk membantu perasaan, pemikiran atau tingkah laku? Apa strategi atau pendekatan tertentu yang mungkin digunakan?
Apa dasar berpikir rencana tersebut?
Berisikan penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh konselor berdasarkan referensi teoritis
yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario pelaksanaan konseling, misalnya : Teknik Manajemen Diri. Langkah Pertama
yang akan dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan oleh konselor terhadap konseli pada langkah
pertama tersebut, dst.
Rencana untuk konselor:
Apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisis sebagai persiapan? Bagaimana pelaksanaannya?
Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau berpengalaman?

REFLEKSI KONSELOR
Berisi refleksi konselor dalam proses konseling

LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling

2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik konseling yang digunakan)

3. Rekaman digital (audio visual)

RUBRIK PENILAIAN RANCANGAN DAN LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Kriteria 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100


Kelengkapan Komponen Tidak Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen
Ancangan dan Laporan mengerjakan/ rancangan rancangan rancangan rancangan rancangan
Konseling Individual Mengerjakan dan dan dan dan dan
tidak sesuai laporan laporan laporan laporan laporan
perintah konseling konseling konseling konseling konseling
individual individual individual individual individual
tersaji tersaji tersaji tersaji tersaji
sekitar sekitar sekitar sekitar diatas 80%
20% 40% 60% 80%
Kejelasan Dalam Setiap Tidak Sebagian Semua Semua Semua Semua
Komponen Ancangan mengerjakan/ komponen komponen komponen komponen komponen
dan Laporan Konseling Mengerjakan rancangan rancangan rancangan rancangan rancangan
Individual tidak sesuai dan dan dan dan dan
perintah laporan laporan laporan laporan laporan
konseling konseling konseling konseling konseling
individual individual individual individual individual
tersaji, tersaji, tersaji, tersaji tersaji
tapi tidak tapi tidak tapi dengan sangat
jelas jelas kurang jelas jelas
jelas
Instrumen rencana evaluasi hasil penyusunan perangkat proses pelaksanaan layanan
Instrumen rencana evaluasi proses dan hasil merujuk pada tujuan dan proses layanan, baik layanan
dasar melalui bimbingan klasikal maupun layanan responsif melalui konseling individual. Mahasiswa
mengembangkan evaluasi proses dan evaluasi hasil yang melekat pada perangkat layanan (di ambil dijadikan
LK 2.4). Evaluasi proses mengarah pada proses evaluasi daya dukung dan kendala-kendala yang mungkin
ditemui dalam penyelenggaraan layanan dasar dan responsif. Sementara evaluasi hasil mengarah pada
sejauh mana layanan diberikan membawa dampak perubahan sesuai dengan tujuan layanan yang
dirumuskan.
Berikut contoh Instrumen rencana evaluasi proses dan hasil pada bimbingan klasikal. Instrumen ini hanya
sebagai gambaran, dalam pelaksanaannya akan sangat menyesuaikan dengan konteks dan konten layanan
di tempat masing-masing.
Contoh Lembar Penilaian Evaluasi Proses Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal (LK 2.4)
A. Identitas :
1. Kelas : ……………………..
2. Topik Layanan : Sukses Merencanakan Karier
3. Tanggal Layanan : ……………………………..
B. Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom pilihan di bawah ini sesuai dengan apa yang terjadi selama
proses layanan bimbingan klasikal, dengan pilihan jawaban YA dan TIDAK :
2. Pernyataan nomor 1-13 diisi sesuai dengan keadaan peserta didik selama mengikuti proses layanan.
KEGIATAN PESERTA DIDIK PILIHAN
YA TDK
1. Peserta didik berperan aktif dalam kegiatan layanan
2. Peserta didik mendengarkan guru BK ketika menyampaikan materi layanan
3. Peserta didik memperhatikan ketika guru BK menyampaikan materi layanan
4. Peserta didik memperhatikan arahan dari guru BK
5. Peserta didik menyampaikan gagasan (ide) terkait materi layanan
6. Peserta didik aktif bertanya/menjawab mengenai materi layanan yang
sedang dibahas
7. Peserta didik berdiskusi untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
8. Peserta didik melaksanakan kegiatan layanan sesuai aturan yang ditetapkan
9. Peserta didik berdiskusi untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
10. Peserta didik menunjukkan kerjasama selama proses layanan
11. Peserta didik antusias/menyukai dengan media layanan yang digunakan
12. Peserta didik menyampaikan kesimpulan dari materi yang sudah dibahas
13. Peserta didik menyampaikan kesan dan pesan setelah melaksanakan
layanan
Observer,

RUBRIK PENILAIAN INSTRUMEN RENCANA EVALUASI HASIL PROSES LAYANAN

Kriteria 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100


Menggambarkan Tidak Terdapat 20% Terdapat Terdapat 60% Terdapat 80% 80 % lebih Item
aktivitas/ proses mengerjakan Item pernyataan 40% Item Item pernyataan Item pernyataan pernyataan
layanan / yang pernyataan yang yang menggambarkan
Mengerjakan menggambarkan yang menggambarkan menggambarkan aktivitas/proses
tidak sesuai aktivitas/prosesmenggambar aktivitas/proses aktivitas/proses layanan
perintah layanan kan layanan layanan
aktivitas/pro
ses layanan
Pernyataan Tidak Semua item Semua item Semua item Semua item Semua item
disajikan secara mengerjakan pernyataan pernyataan pertanyaan pernyataan pernyataan
spesifik dan tidak / dituliskan tidak dituliskan dituliskan cukup dituliskan dituliskan
mengandung Mengerjakan jelas dan kurang jelas jelas namun dengan jelas dan dengan sangat
tafsir ganda tidak sesuai mengandung dan masih ada yang tidak jelas dan tidak
perintah tafsir ganda mengandung mengandung mengandung mengandung
tafsir ganda tafsir ganda tafsir ganda tafsir ganda
LK. 2.4 Contoh Lembar Penilaian Hasil Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal

No PERNYATAAN PILIHAN
SS S KS STS
1 Saya mencari informasi mengenai karir dari Guru BK di sekolah
2 Saya memiliki kecerdasan yang menunjang impian karir saya
kedepannya
3 Saya sudah memiliki banyak informasi tentang karir
4 Saya mencari informasi mengenai karir melalui internet
5 Saya merasa malas untuk mencari informasi karir dari internet
6 Saya rutin belajar demi karir di masa depan
7 Saya malas belajar karena karir di masa depan tidak terlalu penting
8 Saya sudah memiliki gambaran tentang karir di masa depan
9 Saya takut untuk membicarakan mengenai karir dengan teman saya
10 Saya paham dengan tujuan karir saya
11 Saya sulit memahami tujuan karir saya
12 Saya sudah memiliki bekal informasi mengenai yang dibutuhkan di
dunia kerja
13 Saya merasa tidak memiliki bekal informasi mengenai yang dibutuhkan
di dunia kerja
14 Saya merasa malas jika harus bertanya dengan orang tua mengenai
informasi karir
15 Saya bingung dengan bagaimana bakat saya akan digunakan
kedepannya
16 Saya memiliki bekal informasi karir yang didapat dari orang tua untuk
karir di masa depan
17 Saya senang mencari sendiri informasi karir yang saya butuhkan
18 Saya malas untuk mencari informasi mengenai karir yang saya
butuhkan.
19 Saya belajar beberapa keahlian yang dapat menunjang karir saya
dimasa depan
20 Saya merasa malas jika belajar keahlian yang dapat menunjang karir
saya
21 Saya memiliki banyak informasi karir supaya kehidupan saya baik

22 Saya mengabaikan informasi penting tentang karir yang dapat membuat


kehidupan saya yang lebih baik

RUBRIK PENILAIAN INSTRUMEN EVALUASI HASIL

Kriteria 0 < 55 56-65 66-75 76-85 86-100


Menggambarkan Tidak Terdapat 20% Terdapat 40% Terdapat 60% Terdapat 80 % lebih Item
Tujuan mengerjakan Item Item pernyataan Item pernyataan 80% Item pernyataan
sebagaimana / pernyataan yang yang pernyataan menggambarkan
dirumuskan Mengerjakan yang tujuan menggambarkan menggambarkan yang tujuan
dalam RPLBK tidak sesuai sebagaimana tujuan tujuan menggambar sebagaimana
perintah dirumuskan sebagaimana sebagaimana kan tujuan dirumuskan
dirumuskan dirumuskan sebagaimana
dirumuskan
Item Pernyataan Tidak Semua item Semua item Semua item Semua item Semua item
disajikan secara mengerjakan pernyataan pernyataan pertanyaan pernyataan pernyataan
spesifik, tidak / dituliskan dituliskan dituliskan cukup dituliskan dituliskan
mengandung Mengerjakan tidak jelas, kurang jelas, jelas, tidak dengan jelas, dengan sangat
tafsir ganda dan tidak sesuai mengandung mengandung mengandung tidak jelas, tidak
sesuai dengan perintah tafsir ganda, tafsir ganda, dan tafsir ganda, mengandung mengandung
konteks tujuan dan tidak tidak sesuai namun masih tafsir ganda tafsir ganda dan
yang ingin sesuai konteks konteks. ditemukan dan sesuai sesuai dengan
dicapai ketidaksesuaian dengan konteks tujuan
konteks di konteks yang ingin
beberapa item. tujuan yang dicapai
ingin dicapai

Anda mungkin juga menyukai