Anda di halaman 1dari 5

No. Dokumen : 440/ /003/35.07.103.

208/2022
No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 31 Desember 2021
Halaman : 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG)

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan :

Koordinator Pelayanan Penanggung Jawab Mutu Kepala UPT Puskesmas Wagir

drg. Firdhi Ottik Fransisca,Amd.Farm drg. Prima Puspito Rini


NIP.198502252009042002 NIP.1971051320006042024

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG


UPT PUSKESMAS WAGIR
Jalan Raya Pandanrejo No 61 Kecamatan Wagir
PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG

No.
: 440/ /003/35.07.103.208/2022
Dokumen
No.
: 01
SOP Revisi
Tanggal
: 31 Desember 2021
Terbit
Halaman : 1/5

UPTD drg. Prima Puspito Rini


PUSKESMAS WAGIR NIP.1971051320006042024

1. Pengertian Gagal jantung (akut dan kronik) merupakan masalah kesehatan yang
menyebabkan penurunan kualitas hidup, tingginya rehospitalisasi karena
kekambuhan yang tinggi dan peningkatan angkan kematian.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani gagal jantung

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wagir No.


180/........../KEP/35.07.103.108/2021 Tentang layanan klinis
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan di Lingkungan Puskesmas.
2. IDI. 2014. Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. Jakarta : Bakti Husada.
PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG

No.
: 440/ /003/35.07.103.208/2022
Dokumen
No.
: 01
SOP Revisi
Tanggal
: 31 Desember 2021
Terbit
Halaman : 2/5

UPTD drg. Prima Puspito Rini


PUSKESMAS WAGIR NIP.1971051320006042024

5. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Penegakan diagnosa : Penanganan Gagal jantung akut dan kronis
4. Tatalaksana
a. Modifikasi gaya hidup:
1) Pembatasan asupan cairan maksimal 1,5 liter (ringan), maksimal 1
liter (berat)
2) Pembatasan asupan garam maksimal 2 gram/hari (ringan), 1
maksimal gram (berat)
3) Berhenti merokok dan konsumsi alkohol
b. Aktivitas fisik:
1) Pada kondisi akut berat: tirah baring
2) Pada kondisi sedang atau ringan: batasi beban kerja sampai 70%
sd 80% dari denyut nadi maksimal (220/ umur)
c. Penatalaksanaan farmakologi: Pada gagal jantung akut:
1) Terapi oksigen 2-4 ltr/mnt
2) Pemasangan iv line untuk akses dilanjutkan dengan pemberian
furosemid injeksi 20 s/d 40 mg bolus.
3) Cari pemicu gagal jantung akut.
4) Segera rujuk.
d. Pada gagal jantung kronik:
1) Diuretik: diutamakan Lup diuretik (furosemid) bila perlu dapat
dikombinasikan Thiazid (HCT), bila dalam 24 jam tidak ada respon
rujuk ke Layanan Sekunder.
2) ACE Inhibitor (ACE-I) atau Angiotensine II receptor blocker (ARB)
mulai dari dosis terkecil dan titrasi dosis sampai tercapai dosis yang
efektif dalam beberapa minggu. Bila pengobatan sudah mencapai
dosis maksimal dan target tidak tercapai, dirujuk.
3) Beta Blocker (BB): mulai dari dosis terkecil dan titrasi dosis sampai
tercapai dosis yang efektif dalam beberapa minggu. Bila
pengobatan sudah mencapai dosis maksimal dan target tidak
tercapai, dirujuk.
Digoxin diberikan bila ditemukan fibrilasi atrial untuk menjaga denyut nadi tidak
terlalu cepat.
6. Unit Terkait Unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Jalan
PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG

No.
: 440/ /003/35.07.103.208/2022
Dokumen
No.
: 01
SOP Revisi
Tanggal
: 31 Desember 2021
Terbit
Halaman : 3/5

UPTD drg. Prima Puspito Rini


PUSKESMAS WAGIR NIP.1971051320006042024

7. Diagram
Alir ANAMNESA

PEMERIKSAAN FISIK

PENAGAKAN DIAGNOSA

TATA
LAKSANA

8. Dokumen Rekam Medis, Panduan Pelayanan, ICD X.


Terkait
9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


1. Adanya SK sebelumnya Keputusan Kepala Puskesmas 28 Desember 2021
perubahan Wagir No. 180/126/SK/07.103.108/2016 menjadi
kebijakan baru SK Keputusan Kepala Puskesmas Wagir No.
180/045/KEP/35.07.103.108/2021 tentang
kebijakan layanan klinis.

Anda mungkin juga menyukai