Checklist Kriteria Audit SMK3
Checklist Kriteria Audit SMK3
1 1.1.1 Adanya kebijakan K3 yang tertulis, Perusahaan membuat kebijakan K3 yang Conformance
bertanggal dan secara jelas tertulis, bertanggal dan isinya mencakup
menyatakan tujuan-2 K3 dan tujuan dan pernyataan komitmen
komitmen perusahaan dalam perusahaan mengenai pelaksanaan K3 di
memperbaiki kinerja K3 tempat kerja.
3 1.1.3 Kebijakan disusun oleh pengusaha Proses konsultasi bisa dalam bentuk Conformance
dan atau pengurus setelah melalui suatu rapat yang membahas perumusan
proses konsultasi dengan wakil isi kebijakan dimana peserta rapat bisa
tenaga kerja dari anggota P2K3 (wakil tenaga
kerja)/wakil departemen. Lihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan
ini.
7 1.2.1. Tanggung jawab dan wewenang Ada dokumen yang menjelaskan Conformance
untuk mengambil tindakan dan tanggung jawab dan wewenang
melaporkan kepada semua seseorang (bisa dari manajemen dan
personil yang terkait dalam pekerja) untuk mengambil tindakan dan
perusahaan yang telah ditetapkan melapor mengenai K3 (co: laporan
harus disebarluaskan dan kecelakaan, sumber bahaya, inspeksi;
didokumentasikan tindakan penanganan darurat, P3K,
penghentian pekerjaan)
8 1.2.2. Penunjukan penanggung jawab K3 Ada beberapa Penanggung jawab K3 SKP Dokter Pemeriksa Conformance
harus sesuai peraturan yang sesuai peraturan perundangan : Kesehatan Tenaga Kerja
perundangan yang berlaku - dokter perusahaan (Permenaker belum ada.
01/MEN/1976),
- Paramedis (Permenaker 01/MEN/1979),
- Sekretaris P2K3 (Permenaker
02/MEN/1992),
- regu darurat/kebakaran (Kepmenaker
186/1999)
9 1.2.3 Pemimpin unit kerja dalam suatu Bisa dilihat dalam job descriptionnya, Conformance
perusahaan bertanggung jawab bukti keterlibatan misalnya turut andil
atas kinerja K3 pada unit kerjanya dalam penilaian kinerja unit, ikut serta
dalam inspeksi K3, ikut serta rapat K3
unit.
10 1.2.4. Perusahaan mendapat saran- Bisa berupa laporan kinerja K3 dari Conformance
saran dari ahli bidang K3 yang konsultan/pegawai pengawas (luar) dan
berasal dari dalam maupun luar laporan audit internal K3, inspeksi K3, dll
perusahaan
11 1.2.5. Petugas yang bertanggung jawab Bisa dilihat dari sertifikat pelatihan, Tanda pengenal tiap Conformance
menangani keadaan darurat dokumentasi latihan darurat, absensi petugas belum tersedia
mendapatkan latihan dan diberi latihan. Tanda Pengenal misal, topi /
tanda pengenal agar diketahui oleh helm khusus, bage, warna baju dll.
seluruh orang yang ada
diperusahaan.
12 1.2.6. Kinerja K3 dimasukkan dalam Jelas. Kinerja K3 misal meliputi angka Laporan tahunan tauhn Conformance
laporan tahunan perusahaan atau kecelakaan, jumlah klaim kecelakaan, 2010 belum dibuat.
laporan lain yang setingkat. prestasi/penghargaan K3, % pencapaian
target, dll.
13 1.2.7. Pimpinan unit kerja diberi informasi Lihat pada job description, bukti Conformance
tentang tanggung jawab mereka keterlibatan seperti ikut menilai kinerja K3
terhadap tenaga kerja kontraktor kontraktor, melakukan inspeksi K3, ikut
dan orang lain yang memasuki serta dalam rapat-rapat dengan
tempat kerja. kontraktor, observasi lapangan,dll.
14 1.2.8. Tanggung jawab untuk memelihara Telah ditunjuk personil atau bagian yang Minor
dan mendistribusikan informasi memiliki tanggung jawab ini. Lihat pada
mengenai perundangan K3 yang job description atau tanyakan langsung
telah ditetapkan pada Personil yang terkait dengan
tanggung jawab ini
15 1.2.9. Pengurus bertanggung jawab Lihat tanggung jawab manajemen baik Conformance
secara penuh untuk menjamin pada kebijakan K3, manual SMK3 atau
sistem manajemen K3 job descnya. Bukti pelaksanaannya dapat
dilaksanakan dilihat pada kriteria 1.3.1 sampai 1.3.3
16 1.3.1. Pengurus harus meninjau ulang Kegiatan tinjauan ulang ini bisa dalam Conformance
pelaksanaan SMK3 secara berkala bentuk rapat manajemen yang khusus
untuk menilai kesesuaian dan membahas kinerja SMK3, rapat P2K3
efektifitas SMK3 bulanan atau rapat pembahasan hasil
audit internal SMK3.
17 1.3.2. Hasil peninjauan ulang dicatat dan Lihat pada notulensi rapat bentuk Conformance
didokumentasikan tindakan perbaikan atau corrective action
yang akan dilakukan.
18 1.3.3. Apabila memungkinkan, hasil Cari dokumen berupa notulensi rapat, Conformance
tinjauan ulang dimasukkan ke absensi kehadiran rapat.
dalam perencanaan tindakan
manajemen
19 1.4.1. Keterlibatan tenaga kerja dan Ada dokumen tentang kegiatan Conformance
penjadwalan konsultasi dengan konsultasi (bisa dalam bentuk rapat K3,
Wakil Perusahaan yang ditunjuk rapat P2K3, daily meeting, briefing,dll)
didokumentasikan dalam bentuk notulensi kegiatan, jadwal
atau time table kegiatan. Wakil
perusahaan bisa seorang safety
representatif di tiap dept, anggota P2K3,
21 1.4.3 Sesuai dengan peraturan Lihat dokumen berupa surat penunjukan Conformance
perundangan perusahaan telah P2K3 dari Depnaker
membentuk P2K3
22 1.4.4. Ketua P2K3 adalah pengurus atau Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang Conformance
pimpinan puncak menjabat sebagai ketua P2K3 ?
Seharusnya Pengurus atau Pimpinan
puncak Perusahaan
23 1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 Sekretaris P2K3 harus ahli K3 sesuai Conformance
sesuai dengan peraturan dengan Permenaker 02/MEN/1992. Lihat
perundangan pada sertifikat dan surat penunjukan
AK3.
27 1.4.9. Apabila diperlukan, dibentuk Bila memang dibentuk namun ini Conformance
kelompok kerja…………yang disesuaikan lagi dengan kondisi di dalam
sesuai dengan peraturan perusahaan. Perlu dibentuk atau tidak ?
perundangan yang berlaku
28 1.4.10 Apabila kelompok-kelompok kerja Bila dibentuk maka harus di cek ke Conformance
telah terbentuk, maka tenaga kerja pekerja dengan wawancara apakah
diberi informasi struktur kelompok mereka tahu mengenai struktur kelompok
kerja tersebut. kerja ini
31 2.1.3. Rencana khusus yang berkaitan Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 Conformance
dengan produk, proses, proyek namun mungkin lebih spesifik detil
atau tempat kerja tertentu telah rencananya
dibuat.
32 2.1.4. Rencana didasarkan pada potensi Bila rencana yang disusun dan Conformance
bahaya dan insiden, serta catatan diterapkan berasal dari kegiatan
K3 sebelumnya. manajemen risiko otomatis kriteria ini
terpenuhi.
33 2.1.5. Rencana tersebut menetapkan Dilihat pada detil dari tiap Conformance
tujuan K3 perusahaan yang dapat rencana/program K3, apa
diukur, menetapkan prioritas dan tujuannya/sasaran, siapa pelaksananya,
menyediakan sumber daya. adakah fasilitas yang dibutuhkan.
34 2.2.1. Manual SMK3 meliputi kebijakan, Dokumen berupa manual SMK3 Conformance
tujuan, rencana, dan prosedur K3
serta menentukan tanggung jawab
K3 untuk semua tingkatan dalam
perusahaan.
35 2.2.2. Apabila diperlukan manual khusus Dokumen berupa manual khusus (Misal Conformance
yang berkaitan dengan produk, manual untuk pengelolaan Bahan Kimia,
proses, atau tempat kerja tertentu Limbah, Manual untuk Ergonomi, dll)
telah dibuat
36 2.2.3. Manual SMK3 mudah didapat oleh Manual disimpan pada lokasi yang Conformance
semua personil dalam perusahaan. mudah diakses oleh personil perusahaan
37 2.3.1. Informasi tentang kegiatan dan Bentuknya bisa berupa papan Conformance
masalah K3 disebarluaskan secara pengumuman, foto-foto, poster, verbal
sistematis kepada seluruh tenaga dalam briefing / apel dll
kerja perusahaan.
41 3.1.3. Petugas yang kompeten telah Ada personil yang ditunjuk untuk Conformance
ditentukan untuk melakukan melakukan verifikasi aspek K3 telah
verifikasi bahwa perancangan dipenuhi dalam rancangan. Personil ini
memenuhi persyaratan K3 yang bisa internal (misal Ahli K3) atau
ditetapkan eksternal (misal petugas pengawas K3,
konsultan atau Perusahaan Jasa K3
yang ditunjuk)
42 3.1.4. Semua perubahan dan modifikasi Lihat pada dokumennya berupa catatan Conformance
perancangan yang mempunyai atau notulensi review perancangan,
implikasi terhadap K3 checklist kesesuaian desain dengan
diidentifikasikan, aspek K3, tanda tangan pengesahan
didokumentasikan, ditinjau ulang rancangan oleh petugas di 3.1.3.
dan disetujui oleh Petugas yang
berwenang sebelum pelaksanaan
43 3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi Adanya dokumen berupa prosedur yang Conformance
harus mampu mengidentifikasi dan dimaksud. Disini kita sebagai pemasok
menilai potensi bahaya K3, barang atau jasa tsb. Bentuk
lingkungan dan masyarakat, dokumennya bisa berupa notulensi rapat
dimana prosedur tersebut review sebelum kontrak jadi, checklist
digunakan pada saat memasok identifikasi aspek K3 dalam kontrak yang
barang dan jasa dalam suatu telah terisi.
kontrak.
44 3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian Siapa yang melakukan kegiatan Conformance
risiko dilakukan pada tahap identifikasi aspek K3 yang dibutuhkan
tinjauan ulang kontrak oleh saat memenuhi suatu kontrak? Bisa
personel yang berkompeten. Personil dari P2K3 atau Safety Dept.
45 3.2.3. Kontrak-kontrak ditinjau ulang Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan Conformance
untuk menjamin bahwa pemasok maka kriteria ini tentunya otomatis akan
dapat memenuhi persyaratan K3 dipenuhi. Disini kita sebagai pihak
bagi pelanggan pemasok kepada pelanggan kita.
46 3.2.4. Catatan tinjauan ulang kontrak Dokumennya berupa catatan review Conformance
dipelihara dan didokumentasikan kontrak / checklist pemenuhan
persyaratan K3 dalam suatu kontrak
48 4.1.2. Penerima distribusi dokumen Ada daftar distribusi penerima dokumen Conformance
tercantum dalam dokumen
tersebut.
49 4.1.3. Dokumen K3 terbaru disimpan Dokumen disimpan pada lokasi tertentu Conformance
secara sistematis pada tempat yang telah ditetapkan sebelumnya
yang ditentukan
51 4.2.1. Terdapat sistem untuk membuat Ada prosedur untuk melakukan Conformance
dan menyetujui perubahan perubahan terhadap suatu dokumen. Bila
terhadap dokumen K3. pernah berubah tunjukan catatan
perubahan tsb.
52 4.2.2. Apabila memungkinkan diberikan Pada dokumen yang telah berubah Conformance
alasan terjadinya perubahan dan biasanya dilampirkan keterangan
tertera dalam dokumen atau perubahan yang dilakukan, tgl modifikasi
lampirannya. dan siapa yang menyetujui perubahan
tsb.
53 4.2.3. Terdapat prosedur pengendalian Perusahaan memiliki suatu daftar yang Conformance
dokumen atau daftar seluruh berisi semua judul dokumen K3 yang
dokumen yang mencantumkan dipergunakan termasuk statusnya
status dari setiap dokumen (misalkan revisi keberapa)
tersebut dalam upaya mencegah
penggunaan dokumen usang
55 5.1.2. Spesifikasi pembelian untuk setiap Kriteria ini merupakan aplikasi dari Checklist aspek K3 belum Conformance
sarana produksi, zat kimia atau kriteria 5.1.1 dimana perusahaan dapat dibuat untuk barang yang
jasa harus dilengkapi spesifikasi menunjukkan contoh catatan purchase dibeli.
yang sesuai dengan persyaratan order yang memasukkan item K3 saat
peraturan per-undangan dan pembeliannnya.
standar K3 yang berlaku
56 5.1.3. Konsultasi dengan tenaga kerja Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan Conformance
yang potensial berpengaruh pada dalam isi prosedur 5.1.1 atau dapat
saat keputusan pembelian ditunjukkan bukti berupa notulensi
dilakukan apabila persyaratan K3 meeting/input dari pihak user kepada
dicantumkan dalam spesifikasi pembelian.
pembelian.
57 5.1.4. Kebutuhan pelatihan, pasokan Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa Conformance
APD, dan perubahan terhadap disebutkan dalam prosedur pembelian
prosedur kerja perlu atau buktinya berupa catatan purchase
dipertimbangkan sebelum order yang telah lengkap item K3-nya.
pembelian, serta ditinjau ulang
sebelum pembelian, serta
pemakaian sarana dan bahan
kimia.
58 5.2.1. Barang dan jasa yang telah dibeli Setiap barang dan jasa yang masuk Conformance
diperiksa kesesuaiannya dengan harus diperiksa sesuai dengan spesifikasi
spesifikasi pembelian. yang telah disetujui sebelumnya. Misal
dokumen persetujuan penerimaan
barang oleh pihak gudang.
59 5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok Barang dan jasa yang dipasok pelanggan Conformance
pelanggan, sebelum digunakan maksudnya barang/jasa yang
terlebih dahulu diidentifikasi dipergunakan/diproses di tempat kerja
potensi bahaya dan dinilai kita untuk kemudian setelah selesai
risikonya. Catatan tersebut dikembalikan lagi kepada Pelanggan.
dipelihara untuk memeriksa Bukti penerapan kegiatan ini bisa
prosedur ini dicantumkan dalam prosedur tersendiri
atau melalui kegiatan manajemen risiko
seperti yang dilakukan pada 2.1.1
60 5.3.2. Produk yang disediakan oleh Buktinya berupa label, penomoran atau Conformance
pelanggan dapat diidentifikasi tanda pada barang dari pihak pelanggan
dengan jelas.
62 6.1.2. Apabila upaya pengendalian risiko Penerapannya sama dengan 6.1.1, coba Tim risk assessment telah Conformance
diperlukan maka upaya tersebut dilihat pada laporan risk assessmentnya dibentuk, namun
ditetapkan melalui tingkat terutama pada kolom bentuk pelaksanaan risk
pengendalian. pengendalian risiko yang diusulkannya. assessmentnya belum
dilakukan. Sehingga belum
bisa ditentukan
pengendalian resiko yang
ada.
63 6.1.3. Terdapat prosedur kerja yang Ada dokumen tertulis prosedur/WI di Telah tersedia work Conformance
didokumentasikan dan jika tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot instruction untuk
diperlukan diterapkan suatu sistem work permit dll tergantung dari proses pekerjaan-pekerjaan yang
"ijin kerja" untuk tugas-tugas yang ada ditempat kerja beresiko tinggi
berisiko tinggi.
64 6.1.4. Prosedur atau petunjuk kerja untuk Penerapannya sama dengan 6.1.3 yaitu Pada work instruction yang Conformance
mengelola secara aman seluruh prosedur atau WI yang sudah ada belum menjelaskan
risiko yang teridentifikasi mempertimbangkan faktor K3. Akan lebih potensi bahaya yang ada.
didokumentasikan. jelas lagi bila WI itu dicantumkan potensi
bahayanya.
66 6.1.6. Prosedur kerja dan instruksi kerja Pada prosedur / WI lihat siapa personil Conformance
dibuat oleh petugas yang yang membuat, personil yang menyetujui
berkompeten dengan masukan dari dan masukan bisa dilihat dari notulensi
tenaga kerja yang di-persyaratkan rapat yang membahas perubahan
untuk melakukan tugas dan prosedur / WI tersebut.
prosedur disahkan oleh pejabat
yang ditunjuk.
67 6.1.7. Alat pelindung diri disediakan bila Lihat penerapannya di lapangan, apakah Conformance
diperlukan dan digunakan secara APD dipakai? APD dipakai dengan benar
benar serta dipelihara selalu dalam ? Bagaimana kondisinya? Ambil sampel
kondisi layak pakai. saja.
68 6.1.8. Alat pelindung diri yang digunakan Kesesuaian APD dengan standar/Per-UU APD sudah sesuai SNI Conformance
dipastikan telah laik pakai sesuai dilihat pada spesifikasi teknis dari pihak yaitu menggunakan
dengan standar dan atau peraturan Supplier. Mereka mengacu ke standart krisbow
perundangan yang berlaku. mana? Atau mungkin lihat sertifikasi
produk misal SNI, BS, ISO dll dari APD
tersebut.
69 6.1.9. Upaya pengendalian risiko ditinjau Sama dengan 6.1.1 dimana ada review Conformance
ulang apabila terjadi perubahan terhadap suatu hasil risk assessment.
pada proses kerja. Lihat pada laporannya.
70 6.2.1. Dilakukan pengawasan untuk Ada kegiatan pengawasan terhadap Conformance
menjamin bahwa setiap pekerjaan pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
dilaksanakan dengan aman dan Biasanya menjadi tanggung jawab
mengikuti setiap prosedur dan Supervisor atau yang setingkat. Lihat
petunjuk kerja yang telah pada uraian tanggung jawabnya. Bukti
ditentukan. dokumen bisa berupa catatan / Log
inspeksi harian.
71 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai Lihat kembali pada uraian tanggung Conformance
dengan tingkat kemampuan jawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
mereka dan tingkat risiko tugas pemantauan bagi Karyawan baru atau
program on the job training.
72 6.2.3. Pengawas ikut serta dalam Idem dengan 6.2.1, lihat pada job desc- Conformance
identifikasi bahaya dan membuat nya. Bukti penerapan berupa laporan
upaya pengendalian. inspeksi/laporan sumber bahaya atau
lainnya.
74 6.2.5. Pengawas ikut serta dalam proses Proses konsultasi disini bisa berupa Pengawas sudah dilibatkan Conformance
konsultasi keterlibatan pengawas dalam rapat yang dalam kegiatan konsultasi
membahas masalah-masalah K3 dalam dalam kegiatan meeting
area pengawasannya. P2K3
77 6.4.1. Perusahaan melakukan penilaian Adanya dokumen atau daftar daerah- Conformance
lingkungan kerja untuk mengetahui daerah di tempat kerja yang memerlukan
daerah-daerah yang memerlukan ijin masuk. Atau cek langsung ke
pembatasan ijin masuk. lapangan
79 6.4.3. Fasilitas-fasilitas dan layanan yang Fasilitas disini yaitu kamar mandi, Conformance
tersedia di tempat kerja sesuai wastafel, loker/ruang ganti, musholla,
dengan standar dan pedoman ruang makan, kantin,dll. Layanan yaitu
teknis penyediaan air minum bersih, layanan
makan, dll.
82 6.5.2. Semua catatan yang memuat data- Perusahaan menyimpan catatan-catatan Telah tersedia jadwal Conformance
data secara rinci dari kegiatan pemeliharaan yang dilakukan. perawatan dan
pemeriksaan, pemeliharaan, pemeriksaan peralatan
perbaikan dan perubahan- sesuai perundangan
perubahan yang dilakukan atas (tercantum di program
sarana produksi harus disimpan kerja) dan perawatan rutin.
dan dipelihara.
83 6.5.3. Sarana produksi yang harus Perusahaan memiliki sertifikat sarana Sertifikat pengujian Conformance
terdaftar memiliki sertifikat yang produksi yang masih berlaku. Beberapa instalasi listrik, penyalur
masih berlaku. sarana produksi tsb antara lain bejana petir, pembangkit listrik
tekan (Permenaker 01/MEN/1982), masih berlaku
pesawat angkat dan angkut (Permanker
05/MEN/1985), Lift (Permenaker
03/MEN/1999), Pesawat Uap (Peraturan
Uap tahun 1930)
84 6.5.4. Perawatan, perbaikan dan setiap Lihat kompetensi personil yang Tehnisi listrik belum Conformance
perubahan harus dilakukan melakukan kegiatan perawatan sarana bersertifikat
personel yang berkompeten. produksi tsb. (sertifikat, lisensi,
pengalamannya)
85 6.5.5. Apabila memungkinkan, sarana Idem dengan 6.5.3. Untuk detilnya dapat Perubahan belum pernah Conformance
produksi yang akan diubah harus dilihat pada isi peraturan dilakukan.
sesuai dengan persyaratan perundangannya. Atau tanyakan apakah
peraturan perundangan yang pernah ada perubahan yang dilakukan?
berlaku.
86 6.5.6. Terdapat prosedur permintaan Ada prosedur (tertulis lebih baik) Conformance
pemeliharaan yang mencakup mengenai kegiatan pemeliharaan sarana
ketentuan mengenai peralatan- produksi. Contoh dokumen misalnya
peralatan dengan kondisi Work Order Form.
keselamatan yang kurang baik dan
perlu untuk segera diperbaiki.
87 6.5.7. Terdapat suatu sistem penandaan Penandaan pada mesin/sarana produksi Prosedur LOTO telah Conformance
bagi alat yang sudah tidak aman yang sedang diperbaiki atau rusak ini dibuat
lagi jika digunakan atau yang dapat dituangkan dalam prosedur
sudah tidak digunakan. pemeliharaan atau prosedur Lock Out
dan Tag Out (LOTO).
88 6.5.8. Apabila diperlukan, dilakukan Terdapat mekanisme penguncian (lihat Prosedur LOTO telah Conformance
penerapan sistem penguncian bentuk/sistem penguncian yang dibuat, namun belum
pengoperasian (lock out system) digunakan) dijalankan
untuk mencegah agar sarana
produksi tidak dihidupkan sebelum
saatnya.
89 6.5.9. Prosedur persetujuan untuk Ada prosedur untuk menjamin sarana Prosedur LOTO telah Conformance
menjamin bahwa peralatan yang diperbaiki sudah aman untuk dibuat, namun belum
produksi dalam kondisi yang aman digunakan kembali. Biasanya dalam dijalankan
untuk dioperasikan bentuk suatu dokumen pengesahan
pengoperasian sarana produksi. Atau
bagian dari prosedur LOTO.
90 6.6.1. Apabila perusahaan dikontrak Pelayanan atau jasa disini termasuk Conformance
untuk menyediakan pelayanan dalam PJK3 (perusahaan jasa K3) sesuai
yang tunduk pada standar dan UU dengan Permenaker 04/MEN/1995 yang
K3, maka perlu disusun prosedur meliputi jasa konsultan K3, jasa pabrikasi
untuk menjamin bahwa pelayanan ,pemeliharaan, reparasi dan instalasi
memenuhi persyaratan. teknik K3, jasa kesehatan kerja, jasa
Audit K3 dan jasa pembinaan K3.
Bila kita sebagai penyedia jasa tersebut
maka persyaratan harus dipenuhi.
Namun bila kita sebagai pelanggan
(6.6.2) maka dapat dilihat pada elemen 5
91 6.6.2. Apabila perusahaan diberi Conformance
(pada prosedur pembelian) dimana
pelayanan melalui kontrak dan
sudah didetilkan spesifikasi K3 ini dalam
pelayanan tunduk pada standar
pembelian barang dan jasa. Spesifikasi
dan perundangan K3, maka perlu
ini bisa berupa surat penunjukan PJK3
disusun prosedur untuk menjamin
dari depnaker RI.
bahwa pemberian pelayanan
memenuhi persyaratan
92 6.7.1. Keadaan darurat yang potensial Perusahaan telah mengidentifikasi Prosedur rencana tanggap Conformance
(didalam atau diluar tempat kerja) keadaan darurat yg mungkin terjadi (fire, darurat sudah dibuat.
telah diidentifikasi dan prosedur spill, ledakan, banjir, huru hara,dll). Hal
keadaan darurat tersebut telah ini dibuktikan dengan adanya dokumen
didokumentasikan. tertulis berupa prosedur keadaan darurat
perusahaan.
93 6.7.2. Prosedur keadaan darurat diuji dan Prosedur tsb harus dilakukan simulasi ERP drill tahun 2010 sudah Conformance
ditinjau ulang secara rutin oleh untuk mengetahui sesuai atau efektif dilakukan. Untuk 2011
petugas yang kompeten. diterapkan. Simulasi paling tidak bisa akan dilakukan dilakukan
dilakukan 1 x dalam setahun. Lihat ERP drill untuk kebakaran.
catatan laporan & evaluasi simulasi ini
dan dievaluasi oleh petugas yang
kompeten (bisa bagian K3 atau pihak luar
misal kerja sama dng dinas kebakaran)
94 6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi Perusahaan telah membuat instruksi ERP drill tahun 2010 sudah Conformance
dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat dan telah diinformasikan dilakukan. Untuk 2011
keadaan darurat yang sesuai kepada seluruh karyawan. Lihat catatan akan dilakukan dilakukan
dengan tingkat risiko atau daftar hadir latihan/sosialisasi ERP drill untuk kebakaran.
instruksi tsb.
95 6.7.4. Petugas penanganan keadaan Khusus petugas darurat telah diberi Petugas P3K dan petugas Conformance
darurat diberikan pelatihan khusus pelatihan spesifik darurat. Dokumen peran kebakaran klas D
berupa daftar hadir atau sertifikat telah diberikan training.
pelatihan. Untuk tim kebakaran dapat
mengacu ke Kepmenaker
186/MEN/1999.
96 6.7.5. Instruksi keadaan darurat dan Jelas. Verifikasi dilakukan dng melihat Signed sudah terpasang Conformance
hubungan keadaan darurat kondisi di lapangan, apakah instruksi tsb untuk APAR, assembly
diperlihatkan secara jelas, terlihat dan semua tenaga kerja point dan evacuation road
jelas/menyolok dan diketahui oleh memahaminya.
seluruh tenaga kerja.
97 6.7.6. Alat dan sistem tanda bahaya Lihat pada catatan-catatan inspeksi, Conformance
keadaan darurat diperiksa, diuji pengujian dan sertifikat hasil pengujian,
dan dipelihara secara berkala dan laporan maintenancenya.
98 6.7.7. Kesesuaian, penempatan dan Posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Conformance
kemudahan untuk mendapatkan Kit, Shower, kotak P3K,dll) jelas dilihat,
alat keadaan darurat telah dinilai tidak terhalang dan bertanda jelas oleh
oleh petugas yang berkompeten. Karyawan.
100 6.8.2. Petugas PPPK telah dilatih dan Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas Conformance
ditunjuk sesuai dengan peraturan ini bisa dari karyawan atau orang medis
perundangan diklinik yang ditunjuk sebagai petugas
P3K. Pelatihan P3K bagi petugas yang
ditunjuk sesuai dengan Permenaker
03/MEN/1982 tentang pelayanan
kesehatan TK.
102 7.1.2 Inspeksi dilaksanakan bersama Bukan berarti semua inspeksi harus Conformance
oleh wakil pengurus dan wakil selalu dilakukan oleh wakil pengurus dan
tenaga kerja yang telah wakil karyawan tetapi pihak manajemen
memperoleh pelatihan mengenai atau yang mewakilinya juga dilibatkan
identifikasi potensi bahaya dalam inspeksi. Bentuknya dapat berupa
inspeksi dari manajemen/P2K3.
103 7.1.3. Inspeksi mencari masukan dari Petugas / yg mewakili di lapangan dalam Inspeksi telah meminta Conformance
petugas yang melakukan tugas di laporan. masukan dari pekerja.
tempat yang diperiksa.
104 7.1.4. Daftar periksa (Checklist) tempat Dokumen berupa formulir atau checklist Checklist sudah disusun Conformance
kerja telah disusun untuk inspeksi
digunakan pada saat inspeksi.
105 7.1.5. Laporan inspeksi diajukan kepada Lihat cc laporan inspeksi. Hasil inspeksi K3 telah Conformance
pengurus dan P2K3 sesuai dibahas dalam meeting
kebutuhan. P2K3
106 7.1.6. Tindakan korektif dipantau untuk Ada prosedur pemantauan terhadap Efektifitas belum dievaluasi Conformance
menentukan efektifitasnya. temuan-temuan inspeksi, lihat pada
prosedur inspeksi atau lihat pada laporan
apakah ada pernyataan status temuan
inspeksi sudah selesai atau inprogress.
107 7.2.1. Pemantauan lingkungan tempat Adanya dokumentasi/laporan hasil Pemantauan lingkungan Conformance
kerja dilaksanakan secara teratur pemantauan lingkungan kerja. Interval kerja sudah dilakukan tgl 8
dan hasilnya dicatat dan dipelihara. waktu pelaksanaannya disesuaikan Maret oleh balai hiperkes
dengan ketentuan / standar yang berlaku. Propinsi Jawa Tengah.
Hasil belum keluar.
108 7.2.2. Pemantauan lingkungan kerja Lihat pada Kepmenaker 61/MEN/1999 Pemantauan lingkungan Conformance
meliputi faktor fisik, kimia, biologis, tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika kerja sudah dilakukan tgl 8
radiasi, dan psikologis. (kebisingan, suhu kerja, getaran, Maret oleh balai hiperkes
gelombang mikro dan radiasi ultraviolet). Propinsi Jawa Tengah.
Lihat pada Kepmenaker 187/MEN/1999 Hasil belum keluar.
tentang pengendalian bahan kimia
berbahaya ditempat kerja. Faktor biologis
misalnya nilai baku mutu air minum,
pengawasan terhadap kualitas makanan
karyawan,dll.
Faktor radiasi dapat mengacu pada
ketentuan dari BAPETEN (Badan
Pengawas Tenaga Nuklir) Indonesia.
109 7.3.1. Terdapat sistem yang Ada prosedur tertulis mengenai hal Conformance
terdokumentasi mengenai tersebut. Alat ukur disini misalnya
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan noisemeter (kebisingan), luxmeter
dan penyimpanan untuk alat (pencahayaan), gas detector (gas-gas
pemeriksaan, ukur dan uji kimia),dll. Bila alat-alat disediakan dari
mengenai kesehatan dan pihak luar maka mereka / Supplier /
keselamatan. Kontraktor harus dapat menunjukkan
prosedur ini. Hal ini bisa diidentifikasi
pada saat tahap kontrak dan pembelian
jasa mereka.
110 7.3.2. Alat dipelihara dan dikalibrasikan Jelas. Lihat kualifikasi petugas yang Conformance
oleh petugas yang berkompeten. melakukan kalibrasi alat tersebut.
111 7.4.1. Sesuai dengan peraturan Ada kegiatan serta dokumentasi Conformance
perundangan, kesehatan tenaga mengenai kegiatan pemantauan
kerja yang bekerja pada tempat kesehatan tenaga kerja. Terutama
kerja yang mengandung bahaya pemeriksaan kesehatan khusus seperti
harus dipantau. misalnya pengecekan darah untuk
melihat kontaminasi bahan kimia,
audiometri untuk kebisingan, rontgen
untuk penyakit saluran pernafasan,dll
112 7.4.2. Perusahaan telah Hasil identifikasi dalam bentuk daftar Conformance
mengidentifikasikan keadaan program pemeriksaan kesehatan
dimana pemeriksaan kesehatan karyawan yang dilakukan dan tata cara
perlu dilakukan dan telah atau prosedur untuk pemeriksaan
melaksanakan sistem untuk kesehatan tenaga kerja ini.
membantu pemeriksaan ini.
113 7.4.3. Pemeriksaan kesehatan dilakukan Dokter perusahaan yang sesuai dengan Dokter telah bersertifikat Conformance
oleh dokter pemeriksa yang Permenaker 01/MEN/1976 tentang hiperkes
ditunjuk sesuai peraturan kewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter
perundangan. Perusahaan.
114 7.4.4. Perusahaan menyediakan Detil pelayanan kesehatan yang PKK telah ada. Conformance
pelayanan kesehatan kerja sesuai diberikan mengacu pada Permenaker
peraturan perundangan. 03/MEN/1982 tentang pelayanan
kesehatan TK
115 7.4.5. Catatan mengenai pemantauan Jelas. Rekam medis karyawan Conformance
kesehatan dibuat sesuai dengan telah disimpan.
peraturan perundangan
117 8.2.1. Terdapat prosedur terdokumentasi Dokumen berupa prosedur tata cara Conformance
yang menjamin bahwa semua pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit
kecelakaan penyakit akibat verja akibat kerja.
serta insiden di tempat kerja
dilaporkan.
118 8.2.2. Kecelakaan dan penyakit akibat Ada dokumen pelaporan kecelakaan dan Conformance
kerja dilaporkan sebagaimana atau penyakit akibat verja kepada pihak
ditetapkan oleh peraturan Disnaker setempat atau dalam laporan
perundangan. triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker.
Ketentuan ini diatur dalam Kepmenaker
No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
kerja
119 8.3.1. Perusahaan mempunyai prosedur Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana Conformance
penyelidikan kecelakaan dan bisa dijadikan satu prosedur yaitu
penyakit akibat kerja yang pelaporan dan penyelidikannya.
dilaporkan
120 8.3.2. Penyelidikan dan pencegahan Perusahaan telah menetapkan personil Conformance
kecelakaan kerja dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan
petugas atau ahli K3 yang telah penyelidikan. Kompetensinya bisa dilihat
dilatih. pada pelatihan atau sertifikat pelatihan
yang telah dimilikinya.
121 8.3.3. Laporan penyelidikan berisi saran- Lihat dan cek pada dokumen laporan Conformance
saran dan jadwal waktu kecelakaan selama ini, apakah sudah
pelaksanaan usaha perbaikan. tertera saran dan jadwal perbaikannya.
122 8.3.4. Tanggung jawab diberikan kepada Lihat pada dokumen laporan kecelakaan Conformance
petugas yang ditunjuk untuk siapa penanggung jawab tindakan
melaksanakan tindakan perbaikan perbaikan tsb? Apakah beliau sudah
sehubungan dengan laporan diinformasikan mengenai tanggung
penyelidikan. jawabnya ini ?
123 8.3.5. Tindakan perbaikan didiskusikan Verifikasi dilakukan dengan melihat Conformance
dengan tenaga kerja di tempat proses saat penyelidikan dilakukan.
terjadi kecelakaan. Apakah melibatkan tenaga kerja saat
mengumpulkan informasi atau saat
mendiskusikan tindakan perbaikan yang
akan dilakukan? Cross check dengan
Pekerja yang terkait atau sertakan tanda
tangan pekerja
126 8.4.2. Tenaga kerja diberi informasi Tenaga kerja sudah mengetahui tata Conformance
mengenai prosedur serta cara pelaporan masalah ini. Sebenarnya
menerima informasi kemajuan prosedur ini bisa disatukan dengan
penyelesaiannya. prosedur pelaporan bahaya pada 8.4.1.
Penyampaian kemajuan bisa dalam
bentuk rapat K3 operasional / Toolbox
meeting.
128 9.1.2. Identifikasi dan penilaian Verifikasi petugas yang melakukan risk Conformance
dilaksanakan oleh petugas yang assessment ini.
berkompeten.
130 9.1.4. Posedur untuk penanganan bahan Ada prosedur / dokumen untuk Conformance
meliputi metode pencegahan penanganan terhadap kemungkinan
terhadap kerusakan, tumpahan, kerusakan, tumpahan dan kebocoran
dan kebocoran.
131 9.2.1. Terdapat prosedur yang menjamin Semua kriteria ini dapat ditunjukkan Conformance
bahwa bahan disimpan dan dengan suatu prosedur mengenai
dipindahkan dengan cara yang penanganan bahan agar teratur dan rapi
aman sesuai dengan peraturan dalam penyimpanan (housekeeping),
perundangan yang berlaku. bahan dalam kondisi siap pakai serta bila
tidak dipakai akan dibuang dengan cara
yang aman bagi lingkungan.
penanganan bahan agar teratur dan rapi
dalam penyimpanan (housekeeping),
bahan dalam kondisi siap pakai serta bila
tidak dipakai akan dibuang dengan cara
yang aman bagi lingkungan.
134 9.3.1. Perusahaan telah Ada dokumen tertulis mengenai kegiatan- Conformance
mendokumentasikan prosedur kegiatan tersebut untuk bahan
mengenai penyimpanan, berbahaya. Bisa berupa prosedur atau
penanganan, dan pemindahan instruksi kerja terkait dengan
bahan-bahan berbahaya yang penggunaan bahan kimia tsb. Peraturan
sesuai dengan persyaratan yg mengatur tentang B3 yaitu PP no. 74
peraturan perundangan, standar th. 2001 tentang pengendalian bahan
dan pedoman teknis. kimia
135 9.3.2. Lembar Data Keselamatan Bahan Lembar data ini dikenal juga dengan Conformance
yang komprehensif untuk bahan- nama MSDS(material Safety Data
bahan berbahaya harus mudah Sheet). Seharusnya tempat kerja
didapat. mempunyainya dan bisa didapatkan dari
pihak suplier bahan kimia.
(Dipersyaratkan pada elemen 5 dalam
pembelian bahan).
136 9.3.3. Terdapat sistem untuk Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Conformance
mengidentifikasi dan pemberian Yang penting label ini diketahui oleh para
label pada bahan bahan user bahan kimia maksudnya.
berbahaya.
137 9.3.4. Rambu peringatan bahaya Rambu peringatan ini menjelaskan Conformance
dipampang sesuai dengan bahaya dari bahan kimia yang ada
persyaratan peraturan ditempat kerja. Misalnya: rambu sifat
perundangan dan standar yang bahan tsb, rambu peringatan seperti
berlaku. larangan merokok, nyala api,dll.
138 9.3.5. Terdapat prosedur yang Sama dengan penjelasan 9.3.1 Conformance
didokumentasikan mengenai
penanganan bahan secara aman
bahan-bahan berbahaya.
139 9.3.6. Petugas yang menangani bahan- Pihak user telah mendapatkan pelatihan Conformance
bahan yang berbahaya diberi mengenai bahaya bahan kimia serta tata
pelatihan mengenai cara cara pemakaian yang aman dari bahan
penanganan yang aman. tersebut. Lihat pada catatan pelatihan
atau sertifikat pelatihan.
142 10.1.3 Terdapat prosedur yang Idem dengan penjelasan 10.1.1. Misal Conformance
menentukan persyaratan untuk kerahasiaan catatan medis seseorang.
menjaga kerahasiaan catatan.
143 10.1.4 Catatan mengenai peninjauan Contoh catatan peninjauan ulang & Conformance
ulang dan pemeriksaan dipelihara. pemeriksaan misalkan; notulensi.
Management review, notulen rapat P2K3,
hasil audit, medical record dll.
146 10.2.2 Laporan rutin K3 dibuat dan Laporan rutin K3 misalnya; laporan rapat Conformance
disebarluaskan di dalam P2K3, laporan inspeksi, laporan hasil
perusahaan. training, laporan audit, dll.
148 11.1.2 Audit Internal Sistem Manajemen Petugas atau auditor internal SMK3 Minor
K3 dilakukan oleh petugas yang harus kompeten yakni telah dibekali
berkompeten dan independen di dengan pemahaman mengenai isi SMK3
perusahaan. dan standar audit SMK3 ini. Lihat pada
catatan latihan/sertifikat atau pada
contoh hasil laporannya selama ini.
Independen yakni ia tidak mengaudit
bagiannya sendiri
149 11.1.3 Laporan audit didistribusikan Tiap laporan hasil audit ada daftar Conformance
kepada manajemen dan petugas distribusi penerima dokumen laporan tsb.
lain yang berkepentingan.
150 11.1.4 Kekurangan yang ditemukan pada Lihat pada laporan ketidaksesuaian/NCR Conformance
saat audit diprioritaskan dan audit apakah ada tanda pengesahan/
dipantau untuk menjamin persetujuan bahwa tindakan perbaikan
dilakukannya tindakan perbaikan. telah selesai dilaksanakan.
152 12.1.2 Rencana pelatihan K3 telah Lihat pada matriks pelatihan tahunan Conformance
disusun bagi semua tingkatan perusahaan.
dalam perusahaan.
153 12.1.3 Pelatihan harus Lihat kembali pada matriks pelatihan K3. Conformance
mempertimbangkan perbedaan Perhatian khusus untuk pelatihan yang
tingkat kemampuan dan latar dipersyaratkan oleh per-UU seperti;
belakang pendidikan. operator forklift, crane, regu kebakaran,
ahli K3.
154 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga Conformance
atau badan yang mempunyai yang digunakan jasanya untuk
kemampuan dan pengalaman yang mengadakan pelatihan. Hal ini diatur
memadai serta diakreditasi dalam Permenaker no. 04/MEN/1995
menurut peraturan perundangan tentang Perusahaan Jasa K3.
yang berlaku. Kesesuaian ini bisa dipastikan dalam
kontrak pembelian jasa.
155 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, Conformance
memadai untuk pelaksanaan board, OHP, LCD,dll) dan sumber daya
pelatihan yang efektif. (trainer, dana) untuk kegiatan pelatihan
(khususnya bila pelatihan bersifat
internal).
156 12.1.6 Perusahaan mendokumentasikan Catatan pelatihan seperti daftar hadir, Minor
dan menyimpan catatan seluruh jadwal, dll disimpan dan di file.
pelatihan.
157 12.1.7 Evaluasi dilakukan pada setiap Setiap selesai program pelatihan Conformance
sesi pelatihan untuk menjamin sebaiknya dibuat lembar evaluasi
peningkatan secara berkelanjutan. terhadap pelaksanaan pelatihan.
158 12.1.8 Program pelatihan ditinjau ulang Pada prosedur pelatihan ada tahapan Conformance
secara teratur untuk menjamin dimana semua program pelatihan
agar tetap relevan dan efektif. dievaluasi untuk menentukan apakah
masih relevan atau perlu peningkatan
lebih lanjut.
159 12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan Manajemen senior terlibat dalam Conformance
pengurus berperan serta dalam kegiatan pelatihan K3. Dokumen yang
pelatihan yang mencakup dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat
penjelasan tentang kewajiban (jika ada) atau kegiatan yang
hukum dan prinsip-prinsip serta diikutiseperti seminar, dll.
pelaksanaan K3
160 12.2.2 Manajer dan supervisor menerima Idem dengan penjelasan 12.2.1. Conformance
pelatihan yang sesuai dengan
peran dan tanggung jawab
mereka.
161 12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua Setiap tenaga kerja baru mendapatkan Conformance
tenaga kerja termasuk tenaga kerja pelatihan bagaimana bekerja dengan
baru dan yang dipindahkan agar aman termasuk pengenalan mengenai
mereka dapat melaksanakan K3. begitu pula dengan tenaga kerja
tugasnya secara aman. yang dipindahkan ke bagian yang baru.
Lihat pada prosedur pelatihan, catatan
pelatihan.
162 12.3.2 Pelatihan diselenggarakan kepada Perubahan sarana produksi atau proses Conformance
tenaga kerja apabila ditempat dapat menimbulkan bahaya baru maka
kerjanya terjadi perubahan sarana tenaga kerja harus diinformasikan
produksi atau proses. mengenai bahaya ini.
163 12.3.3 Apabila diperlukan diberikan Pelatihan penyegaran ini tergantung Conformance
pelatihan penyegaran kepada kebutuhan/persyaratan yang ada. Misal
semua tenaga kerja. pelatihan darurat 1 tahun sekali,
pelatihan P3K dll.
164 12.4.1 Perusahaan mempunyai program Ada program pelatihan pengenalan K3 Conformance
pengenalan untuk semua tenaga bagi tenaga kerja. Lihat pada materi
kerja dengan memasukkan materi pelatihan, jadwal pelatihan dan absensi
kebijakan dan prosedur K3. pelatihan pengenalan K3.
165 12.4.2 Terdapat prosedur yang Ada prosedur safety induction bagi tamu Conformance
menetapkan persyaratan untuk atau mitra kerja. Bisa dalam bentuk
memberikan taklimat (briefing) pembagian selebaran, training khusus,
kepada pengunjung dan mitra kerja lampiran kontrak, dll.
guna menjamin K3
166 12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem - Perusahaan melakukan identifikasi Conformance
untuk menjamin kepatuhan terhadap kebutuhan pelatihan yang
terhadap persyaratan lisensi atau memang dipersyaratkan dalam peraturan
kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan. Lihat pada TNA atau
perundangan untuk melaksana-kan matriks pelatihan yang ada. Beberapa
tugas khusus, melaksanakan pelatihan tersebut yaitu :
pekerjaan atau mengoperasikan
peralatan.
1
1
1
1
1
1
1
1
27 1 0
1
1
1
10 0 0
1
1
1
1
8 0 0
1
7 0 0
1
1
1
7 0 0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
39 1 0
1
1
1
1
1
15 0 0
1
1
1
1
1
11 0 0
1
1
1
1
1
13 0 0
1
1
1
6 1 0
1
3 1 0
1
1
1
1
1
15 1 0
161 5 0
98.17 %