Anda di halaman 1dari 4

Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2021/10/konsentrasi-belajar.

html
Pengertian Konsentrasi Belajar
Berikut definisi dan pengertian konsentrasi belajar dari beberapa sumber buku:

 Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009), konsentrasi belajar adalah kemampuan


memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju
pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.
 Menurut Surya (2009), konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan
perbuatan siswa pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau
memisahkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang
dipelajari.
 Menurut Sumarno (2004), konsentrasi belajar adalah suatu perilaku dan fokus
perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dalam setiap pelaksanaan
pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah
diberikan.
 Menurut Slameto (2003), konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran terhadap
suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak
berhubungan dengan pelajaran.
 Menurut Olivia (2010), konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dan
kesadaran sepenuhnya pada bahan pelajaran yang sedang dipelajari,
mengesampingkan semua hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan
kegiatan tersebut.

Menurut Nugroho (2007), konsentrasi belajar memiliki beberapa aspek pendukung,


antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Pemusatan pikiran. Suatu keadaan yang memerlukan ketenangan,


kenyamanan, dan juga perhatian dalam proses belajar agar dapat memahami
pelajaran yang sedang dipelajari.
2. Motivasi. Suatu dorongan atau keinginan yang muncul dari dalam diri individu
yang berusaha untuk mengubah tingkah laku agar lebih baik dari sebelumnya.
3. Rasa khawatir. Merupakan suatu perasaan tidak tenang karena merasa kurang
optimal dalam melakukan suatu pekerjaan.
4. Perasaan tertekan. Merupakan suatu dorongan atau tuntutan dari orang lain
ataupun dari lingkungan.
5. Gangguan pemikiran. Merupakan suatu hambatan dari dalam diri individu
ataupun dari orang lain. Misalnya: masalah keluarga, ekonomi, dan masalah
pribadi dari individunya.
6. Gangguan kepanikan. Merupakan suatu hambatan berkonsentrasi dalam
bentuk rasa waswas yang dapat mengganggu hasil yang sudah dilakukan
maupun hasil yang akan dilakukan.
7. Kesiapan belajar. Suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang sudah siap
untuk menerima pelajaran, sehingga individu tersebut dapat mengembangkan
setiap potensi yang dimilikinya.
Faktor Penyebab Rendahnya Konsentrasi Belajar
Menurut Surya (2009), beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi rendahnya
konsentrasi belajar siswa antara lain, yaitu sebagai berikut:

1. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran. Kurangnya minat dan motivasi
belajar yang akan menyebabkan siswa mudah terpengaruh pada hal-hal yang
lebih menarik perhatian ketika proses belajar berlangsung.
2. Timbulnya perasaan negatif seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir,
takut, benci dan dendam. Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh adanya
konflik dengan pihak lain atau rasa khawatir karena suatu hal sehingga menyita
sebagian besar perhatian. Perhatian yang terpecah ini, tentu menyulitkan anak
untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Oleh sebab itu, siswa mudah sekali
kehilangan konsentrasi saat belajar.
3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan. Suara hiruk-pikuk
kendaraan, suara musik yang keras, suara TV, suara orang yang sedang
bertengkar dan lain-lain dapat memecahkan perhatian kita saat ingin
berkonsentrasi belajar. Selain itu keadaan ruang kelas atau ruang belajar yang
berantakan juga membuat tidak nyaman belajar sehingga menjadi tidak
berkonsentrasi.
4. Bersifat pasif dalam belajar. Anak yang tidak dilibatkan secara langsung dalam
proses belajar mengajar disebut sebagai bersifat pasif dalam belajar. Bersifat
pasif akan membawa anak pada perilaku-perilaku impulsif serta menurunnya
konsentrasi karena mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses belajar
mengajar terebut.
5. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik. Konsentrasi
belajar dibutuhkan pada anak ketika ingin mendapatkan prestasi yang baik, hal
ini banyak ditemukan pada anak-anak yang mampu menciptakan cara-cara
belajar yang baik dan efektif. Sementara itu, apabila anak tidak mampu
menciptakan cara belajar yang efektif, konsentrasi belajar sulit untuk
dimunculkan.
6. Gangguan kebugaran jasmani. Ketika anak sedang belajar dalam keadaan
tidak bugar jasmani, hal ini akan mengganggu konsentrasinya. Keadaan yang
tidak nyaman karena merasa lesu, letih, atau mengantuk akan mengganggu
pemusatan perhatian siswa pada pelajaran yang sedang berlangsung.

1. Sumber: ABSTRAK, Astutik, Vidya Dwi. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan

Konsentrasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 6 Malang.

Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Malang. Dosen pembimbing: Drs. Prih Hardinto, M.Si.


Gangguan konsentrasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi (1) rendahnya motivasi siswa dalam belajar, (2)
rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran ekonomi, dan (3) kebiasaan siswa tidak
sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi
(1) pemilihan metode pengajaran yang kurang tepat oleh guru, (2) materi ekonomi yang
dianggap sulit oleh siswa, (3) jadwal pelajaran ekonomi yang tidak sesuai harapan siswa,
(4) cuaca dan iklim yang ekstrim, dan (5) suara bising yang ditimbulkan oleh kegiatan
pembangunan gedung sekolah, serta suara gaduh dari siswa lainnya pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.

2. Sumber: https://www.matrapendidikan.com/2016/11/penyebab-siswa-kurang-fokus-dalam.html
hal-hal yang menyebabkan kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar:

1. Tidak sarapan pagi

2. Pengaruh dari HP

3. Keluarga yang broken home

4. Kurang tidur

5. Pengaruh dari cuaca

PENJELASAN:

1. Tidak sarapan pagi

Ini merupakan hal yang mutlak, sarapan pagi sangat berpengaruh terhadap konsentrasi siswa.
Orang yang selalu sarapan pagi, baik itu di rumah maupun di sekolah, ia akan konsentrasi dalam
belajar, walaupun sedikit yang penting perut kita sudah terisi.
Sebaliknya, orang yang tidak sarapan pagi tentu konsentrasinya dalam belajar akan berkurang.
Dengan sarapan pagi, berarti kita telah mengonsumsi karbohidrat sehingga kita memiliki energi
dan tidak lesu dalam belajar.

2. Pengaruh dari HP

Di zaman sekarang, hampir setiap orang memiliki HP yang canggih-canggih, seperti Android,
iOS, ataupun PC. Mulai dari orang dewasa, anak SMP dan SMA, bahkan anak SD saja ada yang
sudah punya HP. Dari segi penggunaan hp, tentu ada dampak positif dan negatifnya. Di dalam
HP, kita bisa mengakses internet dan bermain game, 2 kegiatan itu akan membuat kita
kecanduan sehingga akan terus kepikiran dalam belajar. Akhirnya konsentrasi kita berkurang.

3. Keluarga yang broken home

Keluarga yang broken home itu yaitu keluarga yang memiliki suatu masalah dalam berumah
tangga, yang bermasalah ialah ibu dan ayah, bukan kita. Jika ibu dan ayah selalu bertengkar,
tentu saja perhatiannya terhadap kita akan berkurang. Akibatnya, kita merasa terasing dan selalu
terfikir dengan masalah mereka.

4. Kurang tidur

Kurang tidur jelas memengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar. Orang yang kurang tidur, tentu
ia akan mengantuk saat guru memberikan pelajaran. Jika kita mengantuk, mana mungkin kita
dapat menangkap pelajaran yang diberikan guru dengan baik. Orang yang kurang tidur, mungkin
karena begadang, nonton TV sampai larut malam, main hp sampai larut malam, dan lain
sebagainya.

5. Pengaruh dari cuaca

Cuaca yang panas akan membuat kita gerah dan kurang nyaman. Kadang, ada siswa yang
berkipas-kipas dengan buku, tentu saja ini akan mengurangi konsentrasi siswa dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai