Gangguan Kalsium Rev
Gangguan Kalsium Rev
& HIPOKALSEMIA
Pembimbing :
dr. Santy Ayu Puspita Perdhana, Sp.PD
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta:
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Peningkatan albumin 1
gram/ dl akan
meningkatkan kalsium
Kalsium yang terikat terikat protein sebesar
dengan protein (kalsium 0,8 mg/dl
yang tidak dapat
terdifusi), 80%-90%o
terikat dengan albumin. Peningkatan globulin 1
gram/dl akan
meningkatkan kalsium-
terikat protein 0,1 6 mg/
dl.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna.
Publishing; 2014. 2250-53.
Kalsium yang
aktif secara
biologis
1. Kalsium-ion
Kalsium yang bebas Kadarnya dalam
tidak terikat
plasma 4-4.9
protein/diffusible
mg.dl atau 45%
/ultrafitrable
2. Kalsium dari Kalsium total
adalah
Kompleks
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta:
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta:
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna.
Publishing; 2014. 2250-53.
Feedback mechanism
Hormon paratioid berperan
perubahan kadar kalsium-
utama dalam mengatur
ion akan mempengaruhi
kadar kalsium dalam darah
sekresi hormone paratiroid
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta:
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
12
HIPOKALSEMIA
Etiologi
Defisiensi Vitamin-D.
• Asupan makanan yang tidak mengandung lemak
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta:
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Etiologi
Hipo Pseudo Proses Hiper
paratiroidisme hipoparatiroidisme Keganasan fosfatemia
Bersifat
Pengobatan diturunkan. Terjadi pada
eklampsia, obat Organ sasaran Karsinoma pemberian fosfat
golongan tidak memberi medular berlebihan,
aminoglikosida respon yang kelenjar penyakit ginjal
dan obat baik terhadap tiroid kronik atau gagal
sitotoksik. hormon ginjal akut,
paratiroid pemberian
sitotoksik pada
limfoma atau
leukemia.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna. Publishing;
2014. 2250-53.
Manifestasi Klinis
Parestesi, tetani,
hipotensi dan
kejang.
Dapat ditemukan
Bradikardi dan
tanda-Chovstek
interval-QT yang
atau tanda
memanjang.
Trousseau
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI.
Jakarta: Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Manifestasi Klinis
TANDA-CHOVSTEK
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: TETANI
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta:
Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
Diagnosis
• Kadar kalsium-ion bebas akan turun pada keadaan
alkalemia karena pada keadaan ini kalsium yang terikat
dengan albumin meningkat demikian sebaliknya pada
asidemia.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna.
Publishing; 2014. 2250-53.
Magnesium
Kreatinin
Fosfat
Fosfatase alkali
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna.
Publishing; 2014. 2250-53.
PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam RS DR Moewardi / FK UNS GRANDROUND 20
HIPOKALSEMIA
Pengobatan
Gejala hipokalsemia belum timbul bila kadar kalsium-ion lebih dari 3,2mg/dl
atau lebih dari 0,8 mmol/L atau kalsium-total sebesar lebih dari 8-8,5 mg/dl
Gejala hipokalsemia baru timbul bila kadar kalsium-ion kurang dari 2,8 mgldl atau
kurang dari 0,7 mmol/L atau kadar , kalsium-total < 7 mg/dl
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna.
Publishing; 2014. 2250-53.
Jika ada
Kalsium glukonat 10 % hipomagnesemia dengan
Dilanjutkan pemberian
10ml ( 90 mg atau 2.2 fungsi ginjal normal
secara infus 10 ampul
mmol) diencerkan larutan magnesium
kalsium glukonat (atau
dengan 50 ml Dekstrosa sulfat 10% sebesar 2
900 mg kalsium dalam 1
5 % atau 0.9 Na Cl secara gram selama 10 menit,
liter Dekstrosa 5 % atau
intravena selama 5 dilanjutkan dengan 1
0.9 NaCl) dalam 24 jam. gram dalam 100 cc
menit.
cairan per 1 jam.
Pengobatan
• Hipomagnesemia dapat juga menimbulkan hipokalsemi
26
HIPERKALSEMIA
Etiologi
Hiperparatiroidisme.
Hiperparatiroidisme primer terjadi adenoma, karsinoma dan
hiperplasia (akibat hipokalsemia yang lama) kelenjar paratiroid.
Hiperparatiroidisme tersier
Etiologi
Sering terjadi pada
karsinoma paru, ginjal, Faktor lokal pada
ovarium dan tulang akibat
keganasan hematologi. metastasis yang
bersifat
osteoklastik
Etiologi
Intoksikasi Vitamin-D
• Hiperkalsemia dipermudah dengan pemberian vitamin-D
bersama dengan diuretik tiazid
lntoksikasi Vitamin-A
• Pemberian vitamin-A berlebihan dapat menyebabkan
hiperkalsemi.
Sarkoidosis
• Dapat terjadi hiperkalsemia karena adanya peningkatan
absorbsi kalsium melalui usus dan pelepasan kalsium dari
tulang.
• Pada sarkoidosis dapat terjadi peningkatan produksi vitamin-D.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors.
PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam RS DR Moewardi / FK UNS Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. 29
GRANDROUND
Jakarta: Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
HIPERKALSEMIA
Etiologi
lnsufisiensi Adrenal
• Deplesi volume yang terjadi meningkatkan reabsorpsi kalsium.pada
tubulus ginjal.
• Absorbsi kalsium usus juga meningkat akibat kurangnya hormon
glukokortikoid
Sindrom'Milk-Alkali'
• Pemberian antasid yang mengandung kalsium karbonat dengan disertai
pemberian susu yang berlebihan pada pengobatan tukak lambung dapat
menyebabkan hiperkalsemia.
Hipertiroidisme
• Terjadi akibat meningkatnya resorbsi tulang.
• Hormon tiroid dapat memperkuat kerja hormon paratiroid atau secara
langsung hormon tiroid dapat meresorbsi kalsium tulang.
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors.
PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam RS DR Moewardi / FK UNS Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. 30
GRANDROUND
Jakarta: Interna. Publishing; 2014. 2250-53.
HIPERKALSEMIA
Klasifikasi
Hiperkalsemia
berdasarkan
Serum Total dan
Kadar Kalsium-
Ion
Diagnosis
Hiperparatiroid oleh :
•Keganasan
Hiperparatiroid primer •Intoksikasi vitamin-D
•Obat-obatan
•Atau oleh penyakit seperti
hipertiroid, insufisiensi adrenal.
Pengobatan
Pengobatan
Meningkatkan ekskresi kalsium melalui ginjal
1. Dilakukan dengan pemberian larutan NaCl isotonis
2. Pemberian cairan ini akan meningkatkan volume cairan
ekstraselular yang diinduksi oleh hiperkalsemia, muntah
muntah akibat hiperkalsemia,
Pengobatan
Pengobatan
Menghambat Resorbsi Tulang
1. Kalsitonin-menghambat resorpsi tulang dengan cara
menghambat maturasi osteoklas. Diberikan intramuskular atau
subkutan setiap
2. Bifosfonat-menghambat aktivitas metabolik osteoklas
3. Galium nitrat-menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas
Sumber: Setiati S, Alwi I, Sudaya AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Interna.
Publishing; 2014. 2250-53.
Pengobatan
• Glukokortikoid (prednison, 20 -40 mg/hari) mengurangi
Mengurangi Absorbsi produksi kalsitriol oleh paru dan kelenjar limfe yang
Kalsium dari Usus diaktivasi produksinya oleh sel mononuklir. Kalsium
serum dapat turun dalam 2-5 hari.
TERIMA KASIH