Pengertian Tabulasi Silang, Manfaat, dan Jenisnya
A. Pengertian Tabulasi Silang
Tabulasi silang (crosstabs) adalah metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke
dalam suatu matriks. Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel‐variabel yang
tersusun sebagai kolom dan baris. Tabulasi silang merupakan metode analisis yang paling sederhana
tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antarvariabel.
Metode analisis tabulasi silang digunakan untuk menguji korelasi antara variabel dalam tabel kontigensi
sehingga diketahui apakah proporsi dari dua peubah terjadi karena kebutuhan atau karena adanya
asosiasi. Dalam analisis tabel silang, peneliti menggunakan distribusi frekuensi pada sel‐sel dalam tabel
sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel‐variabel penelitian sehingga dengan
demikian dapat dengan mudah melihat keterkaitan hubungan antara dua variabel.
Dalam analisis crosstabs digunakan analisis statistik yaitu Chi Kuadrat (Chi‐Square) yang disimbolkan
dengan X2. Atas dasar inilah yang kemudian dinilai bahwa analisis crosstabs dapat mengambarkan
keterkaitan hubungan antara variabel‐variabel.
Pengertian Tabulasi Silang Menurut Para Ahli
1. Indriatno, dkk (1998), tabulasi silang merupakan metode analisis kategori data yang
menggunakan data nominal, ordinal, interval serta kombinasi di antaranya. Prosedur tabulasi
silang digunakan untuk menghitung banyaknya kasus yang mempunyai kombinasi nilai‐nilai yang
berbeda dari dua variabel.
Sosiologi79
2. Trihendradi (2011), analisis table silang (crosstabs) merupakan salah satu analisis korelasional
yang digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel (minimal 2 variabel) kategori nominal
atau ordinal. Dimungkinkan pula adanya penambahan variabel kontrol.
B. Manfaat Tabulasi Silang
Kegunaan atau manfaat analisis tabulasi silang adalah dalam menyelesaikan permasalahan analisis data
di antaranya,
1. Membantu menyelesaikan penelitian yang berkaitan dengan penentuan hubungan antara
variabel atau faktor yang diperoleh dari data kualitatif, setelah melalui uji statistik.
2. Menentukan besarnya derajat asosiasi (hubungan kuat atau lemah).
3. Dapat menentukan variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) dari dua
variabel yang dianalisis.
Analisis silang akan sangat membantu perencanaan dalam menganalisis pada tahap selanjutnya, sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis Tabulasi Silang berguna apabila data yang diperolah
merupakan data dalam bentuk data kategori yang diperoleh dari survey primer.
C. Jenis Tabulasi Silang
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji yang digunakan yaitu berupa
1. Uji Chi‐Squre Test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
2. Uji Directional Measures untuk mengetahui kesetaraan antar hubungan variabel
3. Uji tatistic measures untuk mengetahui hubungan setara berdasarkan chi‐square
4. Uji contingency tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel
5. Uji lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value‐value dari suatu variabel
digunakan untuk memprediksi value‐value dari variabel lain
6. Uji Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer
7. Uji Goodman dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua
situasi