Masing-masing jenis bisnis memiliki kondisi dan potensi yang berbeda-beda karena konsumen bagi masing-masing bisnis tentu saja berbeda. Identifikasi pasar merupakan proses yang harus terus-menerus dijalankan untuk mengetahui apa saja yang telah terjadi dalam transaksi bisnis sebelum, selama maupun sesudah terjadinya transaksi.
Pengertian Pasar
Dari segi ilmu ekonomi, pasar dipandang sebagai interaksi antara konsumen dan produsen. Dari proses interaksi maka timbullah hubungan antara permintaan dan penawaran serta harga pasar yang berlaku. Harga yang terjadi disebut harga equilibrium
Dilihat dari kacamata bisnis maka pasar merupakan sekumpulan orang maupun sekumpulan organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang mungkin sebagian dapat dipenuhi lewat transaksi jual beli (William G. Nickels). Kedua tinjauan tersebut memiliki aspek : 1. Pasar terdiri dari sekumpulan orang atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.
2.
Orang-orang tersebut mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan transaksi jual beli baik sebagai penjual atau pembeli. Pengusaha harus mampu untuk mengukur besarnya potensi pasar terhadap produk yang ditawarkannya dan kemudian memperhitungkan apakah potensi pasar tersebut cukup luas untuk dilayani secara menguntungkan (ekonomi) atau tidak.
Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen pada tingkat harga pada periode tertentu. Hukum Permintaan : semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak permintaan barang tersebut dan semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit permintaan barang tersebut. Dengan asumsi yang digunakan adalah cateris paribus (faktor-faktor produksi yang lain dianggap tetap dan tidak berubah).
Kurva permintaan menunjukkan hubungan harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta oleh pembeli atau konsumen. Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
P1
P0
P2
Demand
Q1
Q0
Q2
Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang dapat diproduksi dan dijual oleh perusahaan atau penjual. Hukum penawaran : semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan dan semakin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Dengan asumsi yang digunakan adalah cateris paribus (faktor-faktor produksi yang lain dianggap tetap dan tidak berubah).
Kurva penawaran menunjukkan hubungan harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen atau penjual. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
P Supply
P2
P0
P1
Q1
Q0
Q2
Titik Equilibrium
Titik ini merupakan titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Titik ini menunjukkan harga pasar yang disepakati yang disebut harga keseimbangan atau titik equilibrium. Harga equilibrium merupakan harga yang terjadi saat jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.
P
Supply
P0
E (Equilibrium)
Demand
Q0
Harga Equilibrium
3.
4.
Seberapa luas jumlah potensi pasar serta estimasi pasar yang dilayaninya. Hal ini perlu untuk menganalisis apakah pasar tersebut cukup luas dan ekonomis untuk dilayani. Menentukan sifat-sifat dan karakteristik dari pasar tersebut. Hal ini menyangkut selera, kesenangan, kebiasaan, gaya hidup maupun kebudayaan yang dimilki oleh konsumennya. Tujuan pertama, kedua, ketiga akan menghasilkan gambaran tentang potensi serta estimasi luas pasar yang dilayaninya. Tujuan keempat menggambarkan sifat-sifat pasar, pengelompokan/segmentasi pasar serta target pasar yang akan menjadi sasarannya.
Struktur penduduk meliputi orang-orang atau organisasi yang ada dalam suatu masyarakat dan mereka memiliki kebutuhan, keinginan serta daya beli untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka dipisah-pisahkan menurut jenisnya (kelompok umur, jenis kelamin, macam pekerjaan dsb) serta lokasi atau daerah geografisnya ( Yogyakarta,Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dll).
Kemampuan untuk membeli atau daya beli merupakan cerminan dari besarnya penghasilan yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya tersebut. Termasuk pula kemampuan untuk mendapatkan kredit dari bank.
Pola konsumsi merupakan cerminan dari perilaku konsumen terhadap pengeluaran yang dilakukan. Pola konsumsi sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, sikap hidup,faktor psikologis, sosiologis maupun kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Analisis pasar atau potensi pasar haruslah mengidentifikasi kekuatankekuatan khusus dari ketiga faktor tersebut yang berlangsung pada setiap kondisi pasar.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan usaha untuk mengelompokkan pasar dari pasar yang bersifat heterogen ke dalam bagian-bagian pasar yang memiliki sifat homogen. Segmentasi pasar dimulai dari pemikiran bahwa manusia itu berbeda-beda (heterogen) akan tetapi dapat digolongkan pada beberapa bagian (segmen) yang memiliki sifat-sifat yang serupa (homogen).
Dasar-dasar segmentasi pasar : 1. Dimensi Geografis. Segmentasi geografis dilakukan dengan cara mengelompokkan konsumen yang tersebar di berbagai wilayah ke dalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografis seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kota, dll. 2. Dimensi Demografis. Segementasi demografis dilakukan dengan cara mengelompokkan konsumen atas dasar variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan
3.
Dimensi Psikografis. Segmentasi psikografis dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atas dasar variabel kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik personal lainnya.
2.
3.
Strategi sasaran ganda (multitarget) Pengusaha memiliki dua atau lebih bahkan semua segmen untuk dilayaninya tetapi dengan cara pelayanan atau strategi yang berbeda terhadap segmen yang berbeda. Srategi ini disebut dengan Deferentiated Marketing. Strategi kombinasi sasaran (combine target) Pengusaha mengkombinasikan atau menyatukan beberapa segmen menjadi satu segmen yang luas sebagai sasarannya dan kemudian mengatur strategi untuk segmen pasar yang luas tersebut. Strategi ini disebut dengan Undiferentiated Marketing.