Anda di halaman 1dari 3

Gacha

Pembukaan
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang terhormat Bunda Risdalita, dan teman teman yang berbahagia, Puji
syukur kepada Allah SWT yang memberikan saya kesempatan untuk hadir tampil di depan.

Apa itu Gacha


Perkenalkan nama saya Bisma Wisesa dan kali ini saya akan menjelaskan tentang gacha. Teman
teman apakah kalian pernah memainkan game gacha? Game gacha contohnya adalah ninja heroes,
stumble guys, free fire, pubg, mobile legends, genshin impact dll. Jadi apa itu gacha? Gacha adalah
Kegiatan membuka peti atau sesuatu dalam game untuk mendapat karakter, item, atau skin secara
acak. Item yang didapatkan itu bisa kosmetik seperti skin atau pakaian untuk karakter pemain,
maupun Senjata atau karakter baru yang sangat kuat sehingga dapat memutarbalikkan keadaan.
Semakin langka item maka semakin dicari keberadaannya. Pada intinya kalian akan mendapat
Sesuatu hal secara acak dengan membayar nominal tertentu, entah itu In-game Currency (mata uang
game) ataupun uang nyata. Kalian juga bisa membayar sejumlah uang untuk ditukarkan dengan In-
game currency.

Sejarah Gacha
Sebelum terdapat di dalam game, gacha awalnya berasal dari mesin di Jepang yang bernama
gachapon. Apakah anda pernah lihat atau tahu mesin yang isinya bola, jika anda memasukkan koin
bola itu akan keluar dari mesin. Isi bola tersebut pun acak dan bermacam-macam tergantung tema
mesin tersebut. Gachapon sangat populer di Jepang, dikarenakan orang-orang Jepang sendiri
menyukai hal-hal perjudian, hal inilah yang membuat gacha di implementasikan ke dalam game.
Gacha sendiri pertama kali hadir dalam game Bernama MapleStory yang rilis pada Juni 2004 di
Jepang. Di dalam game MapleStory ada item Bernama “Gachapon Ticket” yang bisa kalian gunakan
untuk melakukan gacha. Harganya sendiri 100 Yen atau sekitar Rp 10.000.

Lalu bagaimana awal sistem gacha diterapkan ke dalam hampir semua games? Pada awalnya
perusahaan pengembang game Bernama Electrinic Arts atau EA menerapkan sistem gacha pada
gamenya yang Bernama Fifa 09, dimana pemain dapat membeli Player Packs untuk mendapat
pemain bola untuk membentuk tim yang kuat. Fitur ini sangat menguntungkan untuk EA, bahkan
fitur ini masih diterapkan hingga game Fifa terbarunya, yaitu Fifa 23. Namun, saat itu fitur ini belum
begitu terkenal, hingga pada tahun 2010 perusahaan pengembang game Valve melirik kesuksesan
EA, lalu menerapkannya pada game online multiplayer terbarunya saat itu yaitu “Team Fortress 2”
kesuksesan ini dibawa oleh Valve ke game game berikutnya yaitu CSGO dan Dota 2. Karena games-
games tadi gacha mulai dikenal secara meluas lagi dan memberikan inspirasi kepada perusahaan
lain.

Puncak kesuksesan gacha terjadi pada tahun 2016 saat studio game bernama Blizzard merilis game
online multiplayernya yang Bernama Overwatch. Pada saat itu Overwatch sangat amat booming di
Amerika Utara. Blizzard saat itu dapat meraup untung senilai 1 Milyar USD atau sekitar Rp 15,3
triliun hanya dari penjualan sistem gacha. Mulai tahun 2017 ini lah game-game lain mulai
menerapkan sistem gacha.

Dampak Positif dan Negatif Gacha


Untuk dampak positifnya, gacha menjadi mesin penghasil uang para developer games. Mereka bisa
menghasilkan jutaan bahkan milyaran USD atau sekitar ratusan hingga triliunan rupiah dari sistem
gacha ini. Untuk pemain sendiri, jika kita melakukan gacha dan mendapat karakter atau item langka,
kalian bisa menjual akun kalian dan menghasilkan uang. Harganya tergantung karakter atau itemnya,
semakin langka karakter atau item tersebut maka harga jualnya semakin tinggi. Karena itu banyak
pemain yang membuat banyak akun lalu di gacha, dan akunnya kemudian dijual. Gacha juga
menguntungkan bagi para content creator, mereka gacha dengan nominal yang cukup besar, yaitu
jutaan hingga puluhan juta. Ini bertujuan menraik penonton yang tidak bisa gacha dan membuat
content creator mendapat keuntungan lebih dari yang ia keluarkan.

Untuk dampak negatifnya, tentu saja gacha itu adiktif, jika kita belum mendapat karakter yang
diinginkan, kita akan terus melakukan gacha hingga mendapatkannya. Gacha juga menghabiskan
banyak uang pemainnya, bahkan ada orang yang mengeluarkan sejumlah besar uang hanya untuk
gacha. Apalagi gacha ini kebanyakan di game mobile yang pasarnya adalah anak anak. Tidak jarang
ada anak yang mengambil uang orang tuanya agar bisa melakukan gacha. Gacha juga bisa
menyebabkan gambling disorder, gambling disorder merupakan sebuah dorongan tak terkendali
untuk terus berjudi, meskipun hal itu harus mengorbankan banyak hal. Bahkan tak jarang terdapat
game gacha dengan rate (persentase item) yang rendah dan terbilang mustahil untuk didapat.

Apakah Gacha sama dengan judi


Jika kalian cari di artikel artikel, banyak yang bilang bahwa gacha itu judi, bahkan majelis ulama di
Malaysia sepakat bahwa gacha itu judi. Tetapi gacha ini ga sepenuhnya judi, contohnya saat kalian
gacha ada beberapa game yang memberikan jaminan item saat anda gacha, ini bukan termasuk judi
yang sepenuhnya mengandalkan keberuntungan karena, anda dijamin mendapat item, sama seperti
jual beli. Tetapi tentu saja Item yang didapat itu acak dan tidak menentu. Untuk menghindari
keberuntungan semata, dan rate gacha yang mustahil, perusahaan game menerapkan sistem pity,
yaitu sistem yang menjamin anda mendapat karakter jika anda semakin sering meng gacha. Saat
anda meng gacha, anda juga bisa menggunakan In-game currency atau mata uang game. Tetapi jika
kalian menggunakan Uang asli maka itu termasuk berjudi. Juga jika anda meng gacha lalu mendapat
item, dan item tersebut dapat ditukarkan dengan mata uang asli, itu adalah judi.

Perusahaan Rakus
Yang membuat gacha itu berbahaya adalah perusahaan pengembang game itu sendiri. Seperti pada
EA, ia dikenal dengan perusahaan rakus, bahkan EA membuat permainan yang sangat pay to win
dengan sistem gacha yang mengharuskan para pemainnya mengeluarkan ratusan bahkan jutaan
rupiah agar dia bisa memenangkan permainan tersebut. Saking rakusnya EA, ia bahkan membuat
game berbayar dengan gacha didalamnya. Tapi ada juga beberapa game yang membuat pemain bisa
melakukan gacha tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Jadi intinya semua itu tergantung
pada perusahaan game itu sendiri, apakah ia perusahaan rakus yang mengharuskan para pemainnya
mengeluarkan uang, atau tidak

Pencegahan
Jadi peran orang tua dalam mengontrol anak itu sangat penting, juga kontrol terhadap diri sendiri
juga penting, jika kalian tidak mempunyai kontrol diri, mungkin kalian akan mengalami Gambling
disorder. Juga jika kalian mempunyai teman yang adiktif sebaiknya kalian mengingatkannya. Intinya
kalian boleh gacha selama kalian bisa mongontrol diri sendiri dan tidak mengeluarkan sejumlah uang

Penutupan
Sekian dari pembahasan saya mengenai gacha, jika saya kurang dalam menjelaskan materi ini dan
menyinggung seseorang mohon maaf. Sekian dari saya wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai