Pembukaan
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang terhormat Bunda Risdalita, dan teman teman yang berbahagia, Puji
syukur kepada Allah SWT yang memberikan saya kesempatan untuk hadir tampil di depan.
Sejarah Gacha
Sebelum terdapat di dalam game, gacha awalnya berasal dari mesin di Jepang yang bernama
gachapon. Apakah anda pernah lihat atau tahu mesin yang isinya bola, jika anda memasukkan koin
bola itu akan keluar dari mesin. Isi bola tersebut pun acak dan bermacam-macam tergantung tema
mesin tersebut. Gachapon sangat populer di Jepang, dikarenakan orang-orang Jepang sendiri
menyukai hal-hal perjudian, hal inilah yang membuat gacha di implementasikan ke dalam game.
Gacha sendiri pertama kali hadir dalam game Bernama MapleStory yang rilis pada Juni 2004 di
Jepang. Di dalam game MapleStory ada item Bernama “Gachapon Ticket” yang bisa kalian gunakan
untuk melakukan gacha. Harganya sendiri 100 Yen atau sekitar Rp 10.000.
Lalu bagaimana awal sistem gacha diterapkan ke dalam hampir semua games? Pada awalnya
perusahaan pengembang game Bernama Electrinic Arts atau EA menerapkan sistem gacha pada
gamenya yang Bernama Fifa 09, dimana pemain dapat membeli Player Packs untuk mendapat
pemain bola untuk membentuk tim yang kuat. Fitur ini sangat menguntungkan untuk EA, bahkan
fitur ini masih diterapkan hingga game Fifa terbarunya, yaitu Fifa 23. Namun, saat itu fitur ini belum
begitu terkenal, hingga pada tahun 2010 perusahaan pengembang game Valve melirik kesuksesan
EA, lalu menerapkannya pada game online multiplayer terbarunya saat itu yaitu “Team Fortress 2”
kesuksesan ini dibawa oleh Valve ke game game berikutnya yaitu CSGO dan Dota 2. Karena games-
games tadi gacha mulai dikenal secara meluas lagi dan memberikan inspirasi kepada perusahaan
lain.
Puncak kesuksesan gacha terjadi pada tahun 2016 saat studio game bernama Blizzard merilis game
online multiplayernya yang Bernama Overwatch. Pada saat itu Overwatch sangat amat booming di
Amerika Utara. Blizzard saat itu dapat meraup untung senilai 1 Milyar USD atau sekitar Rp 15,3
triliun hanya dari penjualan sistem gacha. Mulai tahun 2017 ini lah game-game lain mulai
menerapkan sistem gacha.
Untuk dampak negatifnya, tentu saja gacha itu adiktif, jika kita belum mendapat karakter yang
diinginkan, kita akan terus melakukan gacha hingga mendapatkannya. Gacha juga menghabiskan
banyak uang pemainnya, bahkan ada orang yang mengeluarkan sejumlah besar uang hanya untuk
gacha. Apalagi gacha ini kebanyakan di game mobile yang pasarnya adalah anak anak. Tidak jarang
ada anak yang mengambil uang orang tuanya agar bisa melakukan gacha. Gacha juga bisa
menyebabkan gambling disorder, gambling disorder merupakan sebuah dorongan tak terkendali
untuk terus berjudi, meskipun hal itu harus mengorbankan banyak hal. Bahkan tak jarang terdapat
game gacha dengan rate (persentase item) yang rendah dan terbilang mustahil untuk didapat.
Perusahaan Rakus
Yang membuat gacha itu berbahaya adalah perusahaan pengembang game itu sendiri. Seperti pada
EA, ia dikenal dengan perusahaan rakus, bahkan EA membuat permainan yang sangat pay to win
dengan sistem gacha yang mengharuskan para pemainnya mengeluarkan ratusan bahkan jutaan
rupiah agar dia bisa memenangkan permainan tersebut. Saking rakusnya EA, ia bahkan membuat
game berbayar dengan gacha didalamnya. Tapi ada juga beberapa game yang membuat pemain bisa
melakukan gacha tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Jadi intinya semua itu tergantung
pada perusahaan game itu sendiri, apakah ia perusahaan rakus yang mengharuskan para pemainnya
mengeluarkan uang, atau tidak
Pencegahan
Jadi peran orang tua dalam mengontrol anak itu sangat penting, juga kontrol terhadap diri sendiri
juga penting, jika kalian tidak mempunyai kontrol diri, mungkin kalian akan mengalami Gambling
disorder. Juga jika kalian mempunyai teman yang adiktif sebaiknya kalian mengingatkannya. Intinya
kalian boleh gacha selama kalian bisa mongontrol diri sendiri dan tidak mengeluarkan sejumlah uang
Penutupan
Sekian dari pembahasan saya mengenai gacha, jika saya kurang dalam menjelaskan materi ini dan
menyinggung seseorang mohon maaf. Sekian dari saya wasalamu’alaikum Wr. Wb.