Anda di halaman 1dari 16

ANGIN

LAPORAN

OLEH:

RIYANDI PRATAMA PUTRA


220301096
AGROTEKNOLOGI – 2

PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
Judul : Angin
Nama : Riyandi Pratama Putra
NIM : 220301096
Kelas : Agroteknologi-2

Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. T. Irmansyah MP) (Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum MS)
NIP: 196012241988031001 NIP: 196108311988032004

Mengetahui:
Dosen Koordinator

(Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum MS)


NIP: 196108311988032004
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………. i
TUJUAN PRAKTIKUM……………………………………………. 1
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………1
BAHAN DAN METODE ...................................................................... 3
Alat dan Bahan ............................................................................ 3

Prinsip kerja ................................................................................ 3

Prosedur percobaan ..................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 5


Hasil ............................................................................................ 5

Pembahasan ................................................................................. 7

KESIMPULAN ...................................................................................... 10
Kesimpulan .................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11


LAMPIRAN ........................................................................................... 12

i
1

TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kecepatan angin secara langsung,
kecepatan angin secara tidak langsung, kecepatan angin sesaat dan arah angin pada suatu
periode tertentu

TINJAUAN PUSTAKA
Angin adalah salah satu faktor dalam dinamika cuaca yang mempengaruhi iklim. Angin
yaitu massa udara yang bergerak karena perbedaan tekanan, serta merupakan salah satu unsur
cuaca yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu,
kelembaban udara maupun pergerakan awan. Arah datangnya angin akan berpengaruh terhadap
kandungan uap air yang dibawanya, ketika angin banyak mengandung air maka akan terbentuk
awan. Hal ini terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang banyak mengandung
uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula menurunkan suhu udara (Habibie
et al.,2011).
Angin adalah gerakan udara secara horizontal atau gerakan udara yang sejajar dengan
permukaan bumi. Sedangkan pergerakan angin secara vertikal dinamakan aliran udara, angin
disebabkan karena perbedaan tekanan udara pada arah mendatar dimana terjadinya gerakan
perpindahan massa udara dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat dengan udara
rendah. Perbedaan tekanan udara pada umumnya terjadi disebabkan adanya perbedaan
temperatur udara (Nurhayati.,2016).
Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan
ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan
angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya. Dalam mengukur kecepatan
angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata. Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah seluruh
kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan tanpa
memperhatikan arah angin.Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang
disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling banyak digunakan adalah anemometer
mangkok. Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan meter per detik, kilometer per jam, atau
2

knot (1 knot– sekitar 0,5 m/s). Arah angin diukur dalam satuan derajat yaitu utara 360°,
selatan180°, timur 90°, barat 270°, dan seterusnya (Alam,2011).
Salah satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan. Gaya gradien
tekanan timbul karena adanya perbedaan suhu udara. Dalam hal ini hubungan antara permukaan
bumi dalam menerima energi radiasi matahari yang sama tapi mempunyai laju pemanasan yang
berbeda – beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Perbedaan tekanan udara pemanasan
terlihat dari suhu udara yang berada langsung diatas permukaan yang terpanasi sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan yang menimbulkan perbedaan tekanan udara antara satu
tempat dengan tempat yang lain (Hidayat, 2013).
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan geofisika atau stasiun perkiraan cuaca.
Kecepatan atau kecepatan angin diukur dengan anemometer cup, instrumen dengan tiga atau
empat logam berlubang kecil belahan ditetapkan, sehingga mereka menangkap angin dan
berputar tentang batang vertikal. Sebuah catatan perangkat listrik revolusi dan menghitung
kecepatan angin (Siregar dan Suparni,2018).
Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal yang dipengaruhi
oleh gradien barometris letak tempat, tinggi tempat, dan keadaan topografi suatu tempat. Untuk
satuan kecepatan angin dalam meter per detik, kilometer per jam atau knot.Angin selalu di
berinama dari arah mana angin datang, sebagai contoh angin dari timur ke barat disebut angin
timur, angin yang berhembus dari laut kedarat di sebut angin laut dan sebaliknya. Arah angin
lazimnya dinyatakan dengan derajat, arah angin dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat
(Suwarti et al, 2017).
3

BAHAN DAN METODE

ALAT DAN BAHAN


Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Sensitive cup counter anemometer (SCCA), untuk mengetahui kecepatan angin secara
langsung
2. Cup counter anemometer (CCA), untuk mengetahui kecepatan angin sesaat
3. Wine vane, untuk mengetahui arah angin pada suatu periode pengamatan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah lapangan untuk dilakukan
pengamatan
PRINSIP KERJA
SCCA
• Bila angin bertiup maka cup pengindra akan berputar dan rotor juga akan berputar.
Gerakan rotor dihubungkan ke counter sehingga counter akan mencatat besarnya
kecepatan angin.
CCA
• Bila angin bertiup maka cup akan berputar, rotor juga akan berputar. Gerakan rotor
disampaikan ke couter sehingga pada pada counter tercatat besarnya kecapatan angin.
CCA hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama periode waktu tertentu.
Dari alat ini sulit diketahui periode berlangsungnya tiupan angin lemah, kencang,
maupun periode tanpa tiupan angin.
HAND ANEMOMETER
• Bila angin bertiup maka cup pengindra akan berputar, rotor juga akan berputar sehingga
besarnya kecepatan angin akan tercatat pada skala pengamatan
WIND VANE
• Bila angin bertiup berubah dari arah semula dan menerpa ekor sehingga batang dan
ujung panah bergerak mengikuti arah angin yang sedang bertiup.
4

• Arah angin adalah arah darimana tiupan angin berasal. Dapat dikenal dengan alat yang
namanya Wind Vane. Dikenal berbagai macam wind vane yang ada saat ini.
Diantaranya dalam skala beaufort, jenis yang dapat dibaca melalui recorder ada yang
otomatis dan ada yang non otomatis.
• Arah angin dapat dinyatakan dengan istilah mata angin ataupun dinyatakan dengan
derejat 0-3600, yang diukur searah dengan arah jarum jam mulai dari dan kembali pada
titik utara, ditulis sampai nilai persepuluhan.

PROSEDUR PECOBAAN
SCCA
1. siapkan alat letakkan pada permukaan tanah, pada ketinggian 2 meter
2. kecepatan angin dicatat pada pukul 07.00, 14.00. dan 18.00
3. Prinsipnya sama untuk ketiga alat yang lain, akan tetapi untuk alat wine vane diletakkan
pada ketinggian 10 meter.
5

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

Data : Januari 2018

A NG I N
TGL
KECEPATAN ARAH KECEPATAN

RATA2 TERBANYAK ARAH

(knot) ( knot )
1 1.4 N 6 360
2 2.3 NE 7 90
3 1.7 NE 4 45
4 2.2 NW 6 360
5 1.4 E 5 90
6 2.6 E 6 90
7 2.6 N 8 45

8 2.2 SW 7 360
9 2.6 W 2 225
10 1.5 W 5 270
11 2.4 N 6 45
12 1.8 NE 3 360
13 1.2 W 6 45
14 1.7 SE 4 270
15 2.2 NE 11 115
6

16 2.4 NE 6 45
17 1.4 NE 4 45
18 1.7 W 6 360
19 2.0 N 6 360
20 2.2 W 8 270
21 1.7 NE 7 45
22 2.0 E 4 90
23 2.2 N 6 360
24 2.6 N 10 45
25 3.3 W 6 360
26 1.4 N 10 360
27 2.3 NE 5 45
28 1.6 N 6 360
29 2.3 N 9 360
30 2.4 NE 9 45
31 2.2 N 10 360
JMLH 65.2 198

RATA2 2.0 6
7

Pembahasan

a. Mengubah data knot menjadi m/s (detik)

Data pengamatan angin Januari 2018

ANGIN
Tanggal
Kecepatan rata Arah Kecepatan Kecepatan Arah
rata terbanya (Knot) (m/s)
(Knot) k
1 1,4 N 6 3,08667 360
2 2,3 NE 7 3,60111 90
3 1,7 NE 4 2,05778 45
4 2,2 NW 6 3,08667 360
5 1,4 E 5 2,57222 90
6 2,6 E 6 3,08667 90
7 2,6 N 8 4,11556 45
8 2,2 SW 7 3,60111 360
9 2,6 W 2 1,02889 225
10 1,5 W 5 2,57222 270
11 2,4 N 6 3,08667 45
12 1,8 NE 3 1,54333 360
13 1,2 W 6 3,08667 45
14 1,7 SE 4 2,05778 270
15 2,2 NE 11 5,65889 115
16 2,4 NE 6 3,08667 45
17 1,4 NE 4 2,05778 45
18 1,7 W 6 3,08667 360
19 2,0 N 6 3,08667 360
20 2,2 W 8 4,11556 270
21 1,7 NE 7 3,60111 45
8

22 2,0 E 4 2,05778 90
23 2,2 N 6 3,08667 360
24 2,6 N 10 5,14444 45
25 3,3 W 6 3,08667 360
26 1,4 N 10 5,14444 360
27 2,3 NE 5 2,57222 45
28 1,6 N 6 3,08667 360
29 2,3 N 9 4,63000 360
30 2,4 NE 9 4,63000 45
31 2,2 N 10 5,14444 360

b. Gambarkan grafik hubungan antara waktu dengan kecepatan angin rata-rata

Kecepatan rata rata


3.5

2.5

1.5

0.5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

C. Buatlah kesimpulan arah angin yang paling banyak dari tabel diatas
Pada data hasil pengamatan arah angin yang paling banyak dari tabel diatas adalah angin
utara 360o sebanyak 12 kali dalam 31 hari pengamatan. Arah angin adalah arah dari mana angin
berhembus dan dinyatakan dalam derajat arah (direction degree) yang diukur searah dengan
jarum jam mulai dari titik utara bumi atau secara sederhana sesuai dengan skala sudut pada
kompas (Raharjo dan Riyadi, 2004). Biasannya angin bertiup dari daerah dataran tinggi ke
dataran rendah, jadi arah angin paling banyak berasal dari utara 360o atau datangnya angin.
9

Berdasrakan hasil yang telah diperoleh, diketahui bahwa kecpatan angin dilambangkan
denagn satuan knots atau m/s. Knot adalah satuan kecepatan yang sama dengan satu mil laut
(1,852 km) per jam, kira-kira 1,151 mil per jam. Hal ini sesuai dengan literatur Suwarti et al.,
(2017) yang menyatakan bahwa Untuk satuan kecepatan angin dalam meter per detik, kilometer
per jam atau knot.
Berdasarakan data yang didapat pada tabel, kecepatan tertinggi angin pada tanggal 11

januari, yaitu 11 knot dan kecepatan rata rata per bulan Januari yaitu 6,3 knot. Dapat juga

disimpulkan bahwa kecepatan rata rata perubahan angin pada bulan Januari adalah 3,285807419,

dan rata rata arah angin berada di arah 202. berdasarkan skala Beaufort, kecepatan angin 6,3 knot

termasuk dalam kategori angin ringan. Hal ini sesuai dengan literatur Bayong (2017), yang

menyatakan bahwa Skala Beaufort digunakan untuk mengkategorikan kecepatan angin yang

diperoleh. Skala ini mengukur kecepatan angin dengan mendeskripsikan pengaruhnya. Lebih

akbar angka skala Beaufort, maka lebih kencang angin berhembus dan bahkan dapat lebih

merusak. Skala Beaufort dimulai dari angka 1 untuk embusan angin yang sangat tenang hingga

angka 12 untuk embusan angin yang dapat menyebabkan kehancuran.


10

KESIMPULAN
1. Pada data hasil pengamatan arah angin yang paling banyak dari tabel diatas adalah
angin utara 360o sebanyak 12 kali dalam 31 hari pengamatan.

2. Berdasarakan data yang didapat pada tabel, kecepatan tertinggi angin pada tanggal 11
januari, yaitu 11 knot dan kecepatan rata rata per bulan Januari yaitu 6,3 knot.

3. Satuan dari kecepatan angin adalah knot atau m/s

4. kecepatan rata rata perubahan angin pada bulan Januari adalah

3,285807419, dan rata rata arah angin berada di arah 202.

5. Kecepatan terendah angin pada tanggal 9 januari, yaitu 2 knot.

6. Pola pergerakan udara (aliran udara) disuatu lokasi dipengaruhi oleh kondisi geografi
dan geomorfologi daerah setempat, misalnya tiupan angin darat dan laut, keadaan
kontur tanah, dan topografi (lembah, bukit dan sebagainya).
11

DAFTAR ISI
Alam. 2011.Pengertian Angin. Bumi Aksara. Jakarta.
Bayong Tjasyono, 2017, Sistim Angin, Disampaikan pada Workshop Turbin Angin

Kecepatan Rendah dan Peta Resolusi Angin Kecepatan Tinggi, 21 – 22

Agustus 2017, Bandung

Habibie, M. Najib. Achmad Sasmito dan Roni Kurniawan. 2011. Kajian Potensi Energi Angin di
Wilayah Sulawesi dan Maluku. Jakarta. Puslitbang BMKG.

Hidayat. 2013.Penuntun Praktikum Agroklimatologi .UGM. Yogyakarta.


Nurhayati. 2016. Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap Evapotranspirasi Berdasarkan Metode
Penman Di Kebun Stroberi Purbalingga. Aceh: UIN Ar-Raniry Aceh.
Siregar,R.M., dan Suparni,A.2018. Alat Ukur Kecepatan Angin dan Pengiriman Datanya
dengan SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknika. 12(1) : 13 - 21
Suwarti, Suwarti, Mulyono Mulyono, and Budhi Prasetiyo. "Pembuatan Monitoring Kecepatan
Angin Dan Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler Arduino." Prosiding Seminar
Nasional & Internasional. 2017.\
12

LAMPIRAN
1. Foto dokumentasi di lapangan stasiun alat

2. alat alat di lapangan alat Stasiun Klimatologi Sampali


13

3. Sensitive Cup Counter Anemometer (SCCA)

Anda mungkin juga menyukai