Anda di halaman 1dari 4

Nama : Irma Afifah

NIM : 157222008

PAPER STUDI KASUS TENTANG KEHAMILAN


Kasus
Ny. M usia 30 tahun mengeluh pusing sejak 3 hari yang lalu serta
merasakan mulas dan keluar air-air dari jalan lahir pukul 04.00 WIB, tetapi belum
keluar lendir bercampur darah. Pukul 06.30 WIB ibu dirujuk ke RSUD Cimacan
diantar oleh bidan. Dari hasil pengkajian di bidan praktik mandiri, didapatkan data
yaitu tekanan darah 180/110 mmHg, DJJ 149x/mnt, serta hasil protein urin positif
(+2). Ibu mendapatkan terapi obat antihipertensi yaitu nifedipin 1x10 mg.
Sebelum dilakukan rujukan dan tidak dipasang infus.
Ini merupakan kehamilan ketiga dan belum pernah keguguran. Ibu
memiliki penyakit darah tinggi sejak 1 bulan yang lalu dan sudah berobat ke
dokter serta mendapatkan terapi anti hipertensi.
Data Obyektif
Tekanan Darah : 150/100 mmHg, Nadi : 82x/menit, Respirasi : 22x/menit,
Suhu : 36,5°C. BB : 62 kg, Kenaikan BB selama hamil : 7 kg.
Dari data Obyektif ditemukan pemeriksaan dalam batas normal kecuali
adanya oedema pada kedua kaki , kuku berwarna kemerahan dan refleks patella
(+).
Data Subyektif
Ini merupakan kehamilan ketiga dan belum pernah keguguran. Gerakan
janin dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 4 bulan, gerakan janin aktif.
Selama hamil ibu sudah memeriksakan kehamilannya sebanyak 6 kali ke bidan
dan setiap dilakukan pemeriksaan hasil tekanan darah ibu tinggi. Ibu
mengkonsumsi tablet penambah darah yang diberikan oleh bidan. Ibu sudah
mendapatkan terapi dari dokter namun ibu jarang mengkonsumsi obat yang
diberikan sehingga tekanan darah ibu tidak teratasi.
Analisa
Ny. M usia 30 tahun G3P2A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase laten
dengan preeklampsi berat, janin tunggal hidup presentasi kepala. Dari hasil
pengkajian di bidan praktik mandiri didapatkan data yaitu tekanan darah 180/110
mmHg, DJJ 149x/mnt, serta hasil protein urin positif (+2). Ibu mendapatkan terapi
obat antihipertensi yaitu nifedipin 1x10 mg. Sebelum dilakukan rujukan dan tidak
dipasang infus
Masalah
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria
dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Preeklamsia yang sudah
parah dan diikuti kejang dapat berkembang menjadi eklampsia. Preeklampsia dan
eklampsia yang terjadi saat atau sesaat setelah kehamilan dapat mengakibatkan
masalah kesehatan yang serius bagi ibu. Bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya preeklampsia dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Sistem Kardiovaskuler
Pada preeklampsia, endotel mengeluarkan vasoaktif yang didominasi oleh
vasokontriktor, seperti endotelin dan tromboksan A2. Selain itu, terjadi
penurunan kadar renin, angiotensin I, dan angiotensin II dibandingkan
kehamilan normal.
2) Perubahan Metabolisme
a. Penurunan reproduksi prostaglandin yang dikeluarkan oleh plasenta.
b. Perubahan keseimbangan produksi prostaglandin yang menjurus pada
peningkatan tromboksan yang merupakan vasokonstriktor yang kuat,
penurunan produksi prostasiklin yang berfungsi sebagai vasodilator dan
menurunnya produksi angiotensin II-III yang menyebabkan makin
meningkatnya sensitivitas otot pembuluh darah terhadap vasopressor.
c. Perubahan ini menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah dan
vasavasorum sehingga terjadi kerusakan, nekrosis pembuluh darah, dan
mengakibatkan permeabilitas meningkat serta kenaikan darah.
d. Kerusakan dinding pembuluh darah, menimbulkan dan memudahkan
trombosit mengadakan agregasi dan adhesi serta akhirnya mempersempit
lumen dan makin mengganggu aliran darah ke organ vital.
e. Upaya mengatasi timbunan trombosit ini terjadi lisis,sehingga dapat
menurunkan jumlah trombosit darah serta memudahkan jadi perdarahan.
3) Sistem Darah dan Koagulasi
Pada perempuan dengan preeklampsia terjadi trombositopenia, penurunan
kadar beberapa faktor pembekuan, dan eritrosit dapat memiliki bentuk yang
tidak normal sehingga mudah mengalami hemolisis. Jejas pada endotel dapat
menyebabkan peningkatan agregasi trombosit, menurunkan lama hidupnya,
serta menekan kadar antitrombin III
4) Homeostasis Cairan Tubuh
Pada preeklampsia terjadi retensi natrium karena meningkatnya sekresi
deoksikortikosteron yang merupakan hasil konversi progesteron. Pada wanita
hamil yang mengalami preeklampsia berat, volume ekstraseluler akan
meningkat dan bermanifestasi menjadi edema yang lebih berat daripada wanita
hamil yang normal. Mekanisme terjadinya retensi air disebabkan karena
endothelial injury
5) Ginjal
Selama kehamilan normal terjadi penurunan aliran darah ke ginjal dan laju
filtrasi glomerulus. Pada preeklampsia terjadi perubahan seperti peningkatan
resistensi arteri aferen ginjal dan perubahan bentuk endotel glomerulus. Filtrasi
yang semakin menurun menyebabkan kadar kreatinin serum meningkat.
Terjadi penurunan aliran darah ke ginjal, menimbulkan perfusi dan filtrasi
ginjal menurun menimbulkan oliguria. Kerusakan pembuluh darah glomerulus
dalam bentuk “gromerulo-capilary endhotelial” menimbulkan proteinuria
6) Serebrovaskular dan gejala neurologis lain
Gangguan seperti sakit kepala dan gangguan pengelihatan. Mekanisme pasti
penyebab kejang belum jelas. Kejang diperkirakan terjadi akibat vasospasme
serebral, edema, dan kemungkinan hipertensi mengganggu autoregulasi serta
sawar darah otak.
7) Hepar
Pada preeklampsia ditemukan infark hepar dan nekrosis. Infark hepar dapat
berlanjut menjadi perdarahan sampai hematom. Apaabila hematom meluas
dapat terjadi rupture subscapular. Nyeri perut kuadran kanan atas atau nyeri
epigastrium disebabkan oleh teregangnya kapsula Glisson
8) Mata
Dapat terjadi vasospasme retina, edema retina, ablasio retina, sampai kebutaan.

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang cukup serius, yaitu


kondisi ketika tekanan darah ibu hamil meningkat disertai adanya protein di dalam
urine. Kondisi ini diduga dipicu oleh plasenta janin yang tidak berfungsi atau
berkembang dengan baik. Secara umum, gejala yang muncul akibat preeklamsia
adalah hipertensi sehingga ibu hamil dan keluarga dapat mengenal tanda-tanda
hipertensi dalam kehamilan, khususnya bila di temukan dapat memperburuk
kondisi ibu sehingga tidak terjadi komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai