Kimia Unsur by @semangatyukges
Kimia Unsur by @semangatyukges
Gas Mulia
Gas mulia (VIII A)
Sifat – Sifat Gas Mulia:
1. Mempunyai 8 elektron valensi (Oktet) kecuali He (2 elektron valensi/ Duplet)
2He Helium
2. Konfigurasi elektronnya sangat stabil (inert) sehingga sukar bereaksi
Neon 3. EI (Energi Ionisasi) terbesar krn ia cenderung mempertahankan e- nya
10Ne
4. Didapat dari destilasi udara cair
5. Terdapat sbg gas tak berwarna yang monoatomic
18Ar Argon
6. Afinitas elektronnya rendah
Kripton Afinitas elektron: kecenderungan mengikat elektron
36Kr
7. Mereka e- valensinya sudah penuh jadi susah berubah jadi ion positif (lepas e-) /ion
Xenon negatif (ngiket e-)
54Xe
8. Tidak akan berikatan scr ionic dgn atom lain
Radon
86Rn
Oganesson
118Og
Keberadaan di Alam:
• Berbentuk monoatomik (dalam keadaan bebas)
• Sumber utama : udara kecuali Radon yg radio aktif (kerak bumi)
*Radon dan Organesson adl Radio Aktif • Gas mulia terbanyak di atmosfer adalah Ar, dan terbanyak dialam semesta adalah
*Organesson baru diresmikan 8 Juni 2016
He
Pembuatan:
• He dibuat dengan cara menekan dan membekukan gas alam
• Ne, Ar, Kr dan Xe dibuat dengan cara distilasi bertingkat udara cair
• Rn dibuat dengan desintegrasi Ra.
Sifat Fisis:
Sifat Dari He ke Rn (Atas ke Bawah)
Gaya Tarik antar Makin Kuat Mr makin besar, dan Karena jarak kulit terluar dan
molekul (Gaya London) inti semakin jauh, gaya makin kuat.
Titik Didih Makin Besar
Titik Leleh Makin Besar
Kerapatan Makin Besar
Sifat Atomik:
Sifat Dari He ke Rn (Atas ke
Bawah)
Jari-Jari Atom Makin Besar Karena kulit atom semakin banyak, maka jari” makin besar
Energi Ionisasi Makin Kecil Karena jarak dari inti ke elektron terluar jauh, maka gaya Tarik menarik lemah/
butuh energi yg lebih dikit buat narik e- terluar
Keelektronegatifan He, Ne, Ar = 0 Karena mereka tidak dapat berikatan
Kr, Xe, Rn = Makin Kecil Karena jarak dr inti(proton) terhadap electron terluar semakin jauh, maka
kemampuan menarik e- dlm ikatan semakin kecil
Jari – Jari Atom : jarak yang dihitung dari inti atom sampai ke kulit terluar.
Energi Ionisasi : energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron valensi/ e- terluar dari suatu atom atau ion dalam wujud gas
Keelektronegatifan : kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam ikatan (atau dalam molekul suatu senyawa)
Sifat Kimia:
Sifat Dari He ke Rn (Atas ke Bawah)
Kereaktifan Cenderung tidak reaktif
Kr, Xe, Rn memiliki kemampuan membentuk ikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif
Kr, Xe, Rn = Makin Reaktif
Rn = Zat Radioaktif
Unsur Kegunaan
He (Helium) • Pengisi gas balon udara Massa jenis rendah, dan stabil
• Pengisi bola lampu pijar
• Campuran O2 pada tabung selam
• Pendingin reaktor nuklir
• Pernapasan pada penderita asma
Ne (Neon) • Cairan pendingin Cahaya yang dihasilkan bisa
• Pengisi lampu reklame menembus kabut
• Isi lampu neon (TL)
• Pendingin reaktor nuklir
• Gas pengisi pd tabung televisi
Ar (Argon) • Pengisi bohlam Cahaya yang dihasilkan bisa
• Membentuk / sbg atmosfer inert menembus kabut
• Isi lampu pijar
• Menjaga udara sekitar pas ada udara
sekitar, dia memastikan gaada gas lain
yang bereaksi dgn logam biar ga karatan
Kr (Kripton) • Merawat retina
• Standar ukuran 1 meter
• Isi lampu berintensitas tinggi
• Lampu pada landasan pacu
• Gas pengisi lampu fotografi dan
anestesi
Xe (Xenon) • Penghasil cahaya pada lampu blitz Cahaya yang dihasilkan bisa
• Zat anestesi menembus kabut
Rn (Radon) • Terapi radiasi kanker
Halogen
Halogen (VII A)
Flourin
Sifat – Sifat Halogen:
9F
1. Halogen = Pembentuk Garam
2. Sangat reaktif krn punya kecenderungan menarik e-, hampir dpt bereaksi dgn
17Cl Klorin
semua unsur
3. Mempunyai 7 elektron valensi
35Br Bromin
4. Keelektronegatifan terbesar dlm 1 periode
5. Mudah membentuk ion negatif, krn dia menarik e-
53I Iodin
6. Oksidator kuat
Astatin 7. Membentuk senyawa diatomik
85At
8. Dialam tidak ditemukan dlm keadaan bebas, harus diatomik (2 atom sejenis) atau
berikatan dgn unsur lain
Tenesin
117Ts 9. Bau halogen merangsang dan menusuk hidung
10. Umumnya biloksnya -1 (senyawa halida)
*Astatin dan Tenesin bersifat Radio Aktif
11. Hampir semua senyawa halide larut dalam air, kecuali Perak halide dan Timbal(II)
*Ts baru diresmiin sm IUPAC pd 8 Juni 2016
halide
12. Halogen dapat membentuk senyawa dgn berikatan scr ionic
13. Semua halogen membentuk senyawa dgn biloks -1 s/d 7, kecuali F= biloks -1
Biloks -1 = senyawa halide
Biloks +1 s/d +7 = senyawa oksihalogen
Keberadaan di Alam:
Unsur Keberadaan
F (Flourin) Beracun, Flouspar (CaF2), Kriolit (Na3AlF6), Flouroapatit
(Ca5(PO4)3F)
Cl (Klorin) Halite (NaCl), KCl, MgCl2, sylvinit (KCl.NaCl)
Br (Bromin) Air laut, air mineral, Bromo karnalit (MgBr2.6H20)
I (Iodin) NaIO3 (sisa penghabluran sendawa chili)
At (Astatin) Kerak bumi
Sifat Fisis:
Sifat Dari F ke At (Atas ke Bawah)
Gaya Tarik antar Makin Kuat Mr makin besar dan Karena jarak kulit terluar dan inti
molekul X2 semakin jauh, gaya makin kuat.
(Gaya London)
Titik Didih X2 Makin Besar
Titik Didih HX HF > HI > HBr > HCl HF = ikatan hidrogen (ikatan H dgn F,O,N)
(TD asam italida) HI, HBr, HCl = gaya dipol-dipol (polar&polar)
Titik Leleh Makin Besar
Kerapatan Makin Besar Karena Mr makin besar
Wujud dalam suhu F2 = gas kuning muda
ruang Cl2 = gas hijau muda
Sifat Atomik: Br2 = cairan coklat (merah tua)
Sifat I2 Dari F ke At
= padatan (Ataskehitaman
Kristal ke Bawah)dan gas ungu
Jari-Jari Atom AtMakin
= padatan radioaktif
Besar Karena kulit atom semakin banyak, maka jari” makin besar
Energi Ionisasi Makin Kecil Karena jarak dari inti ke elektron terluar jauh, maka gaya Tarik menarik
lemah/ butuh energi yg lebih dikit buat narik e- terluar
Keelektronegatifan Makin Kecil Karena jarak dr inti(proton) terhadap electron terluar semakin jauh, maka
kemampuan menarik e- dlm ikatan semakin kecil
Sifat Kimia:
Reaksi pendesakan
F2 ………………… Cl2, Br-, I-
• F2 + Cl- → F- + Cl2
• F2 + Br- → F- + Br2
Cl2
• Cl2 + I- → Cl- + I2
Br2
• Br2 + F- →
I2
• I2 + Cl- →
b. Reaksi halogen dengan air
Halogen (kecuali F2) akan mengalami reaksi autoredoks jika dilarutkan dalam air
Halogen + Air → Menghasilkan asam halida dan membebaskan oksigen
Contoh:
X2 + H2O → HX + HXO
Cl2 + H2O → HClO + HCl
Br2 + H2O → HBrO2 + HBr
c. Reaksi dengan Basa Kuat
Halogen (kecuali F2) akan mengalami reaksi autoredoks jika direaksikan dgn basa
Contoh:
Cl2 + KOH → KClO3 + 5KCl + 3H2O
Cl2 + NaOH → NaCl + NaClO + H2O
Br2 + KOH → KBr + KBrO2 + H2O
d. Logam + Halogen (Italogen) → garam
Contoh:
2Na + Cl2 → 2NaCl
Ca + Br → CaBr2
e. Reaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida
H2 + X2 → 2HX
f. Bereaksi dengan hidrokarbon kecuali iod.
CxHy + X2 → CxHy-1 + HX
Pembuatan Halogen:
a. Flourin (F2)
Diperoleh dari proses elektrolisis KHF2 dalam HF cair
Sintesis: Dipisahkan dr senyawanya dgn cara elektrolisis lelehan florida
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F-
b. Klorin (Cl2)
Diperoleh dari proses Downs, yaitu elektrolisis leburan NaCl hingga diperoleh Na dan Cl2
Sintesis: dengan cara elektolisis lelehan NaCl dan larutan NaCl
c. Bromin (Br2)
Dibuat dengan mengalirkan udara dan Cl2 ke dalam air laut yang mengandung Br
Sintesis: dari larutan yg berasal dari air laut yg mengandung MgBr2
Cl2 (g) + 2Br → 2Cl- + Br2
d. Iodin (I2)
NaIO3 direduksi oleh NaHSO3
Sintesis: Dibuat dgn cara mengalirkan NaHSO3 natrium disulfid) ke larutan NaIO3 (garam chili)
2NaIO3 + 5NaHSO3 → I2 + 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O
I2 yang dihasilkan dimurnikan dengan sublimasi
kegunaan Halogen:
a. Flourin (F2)
Senyawa Kegunaan
HF Mengukir kaca, untuk sketsa gelas
Freon (CCl2F2) Pendingin kulkas dan AC
Kriolit (Na3AlF6) Pelarut bauksit dalam pengolahan aluminium
NaF Pengawet kayu, Odol
Teflon Panci anti lengket
b. Klorin (Cl2)
Senyawa Kegunaan
NaCl Pengawet bumbu, Garam dapur
NH4Cl Elektrolit pengisi baterai
KClO3 Pembuat mesiu, korek api
KCl Pupuk
Kaporit (Ca(ClO3)2) Pembunuh bakteri
Pembersih kolam
Kaporit
NaClO Pemutih
DDT Membunuh serangga
c. Bromin (Br2)
Senyawa Kegunaan
C2H4Br2 Zat aditif bensin
NaBr Penenang saraf, bius lokal
AgBr Film fotografi, cuci film
d. Iodin (I2)
Senyawa Kegunaan
Iodium Tincture, Iodoform CHI3 Antiseptik luka, betadine, disinfektan
NaIO3 Pencegah gondok
NaI Garam beryodium
e. Astatin (At2)
Radio aktif
Logam Alkali
Logam Alkali (I A)
Litium
Sifat – Sifat Logam Alkali :
3Li
1. Alkalos = Pembentuk Basa
Natrium 2. Logam sangat reaktif sehingga tidak ada yang bebas di alam
11Na 3. Lunak dan ringan, terdapat di iris
Kalium 4. Warna logam putih – perak
19K 5. Disimpan dalam kerosin (minyak tanah)
Rubidium 6. Digunakan sbg kembang api
37Rb 7. Biloksnya +1 atau 0
Sesium 8. Litium mengalami kovalen
55Cs 9. Valensi 1 (monovalen)
Fransium 10. Logam yang mudah melepas elektron (reduktor kuat)
87Fr 11. Mudah membentuk ion positif
Keberadaan di Alam:
Unsur Keberadaan
Li (Litium) Spodumen (LiAl(Si2O6), Lepidolit
Na (Natrium) Air laut/garam (NaCl), sendawa chili (NANO3), trona (Na2CO3), Kriolit (Na3AlF6)
K (Kalium) Silvit (KCl), Karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)
Rb (Rubidium) Lepidolit (Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3)
Cs (Sesium) Pollusit Cs4Al4Si9O26.H2O, lepidolit
Fr Peluruhan a aktinium
Sifat Fisis:
Sifat Dari Li ke Cs (Atas ke Bawah)
Titik Didih Makin Kecil
Titik Leleh Makin Kecil
Warna Nyala Li = merah
Na = kuning
K = ungu
Rb = merah kebiruan
Cs = biru
Sifat Atomik:
Sifat Dari Li ke Cs (Atas ke Bawah)
Jari-Jari Atom Makin Besar Karena kulit atom semakin banyak, maka jari” makin besar
Energi Ionisasi Makin Kecil Karena jarak dari inti ke elektron terluar jauh, maka gaya Tarik menarik
lemah/ butuh energi yg lebih dikit buat narik e- terluar
Keelektronegatifan Makin Kecil Karena jarak dr inti(proton) terhadap electron terluar semakin jauh,
maka kemampuan menarik e- dlm ikatan semakin kecil
Potensial Ionisasi
Sifat Kimia: Makin Kecil
Kegunaan Alkali:
Alkali Kegunaan
Li Baterai (baterai litium hp/laptop), alat pacu jantung,
bahan pembuat komponen pesawat jika dicampur
magnalium(magnesium, litium, dan natrium)
Na Pendingin reactor, lampu penerangan jalan, lampu
Huorisens (jalan tol), NaCl (pengawet), MSG
(monosodium glutamate/vetsin), NaHCO3
(soda/pengembang kue), NaOH (Sabun cuci/ soda api
/ sabun keras)
K KO2 = masker gas
KOH = sabun mandi
KCl dan K2SO4= pupuk
KNO3 = bubuk mesiu, korek api
Rb Filamen sel fotolistrik, Katode pada lampu elektronik
Cs Katode pada lampu elektronik
Keberadaan di Alam:
berbentuk mineral
Unsur Keberadaan
Be (Berilium) Beril Be3Al2(SiO3)6
Mg (Magnesium) Magnesit MgCO3
Dolomit CaCO3.MgCO3
Epsomit MgSO4.7H2O
Ca (Kalsium) Dolomit CaCO3. MgCO3
Sr (Stronsium) Selestit SrSO4
Ba (Barium) Barit BaSO4
Ra (Radium) pitchblende
Sifat Fisis:
Sifat Dari Be ke Ra (Atas ke Bawah)
Titik Didih Makin Kecil
Titik Leleh Makin Kecil
Warna Nyala Be = Putih
Mg = Putih
Ca = Jingga
Sr = Merah anggur
Ba = Hijau
Sifat Atomik:
Sifat Dari Be ke Ra (Atas ke Bawah)
Jari-Jari Atom Makin Besar Karena kulit atom semakin banyak, maka jari” makin besar
Energi Ionisasi Makin Kecil Karena jarak dari inti ke elektron terluar jauh, maka gaya Tarik menarik
lemah/ butuh energi yg lebih dikit buat narik e- terluar
Keelektronegatifan Makin Kecil Karena jarak dr inti(proton) terhadap electron terluar semakin jauh,
maka kemampuan menarik e- dlm ikatan semakin kecil
Keberadaan di Alam:
Unsur Keberadaan
Na (Natrium) Air laut, garam batu (NaCl), sendawa chili (NaNO3)
Mg (Magnesium) Magnesit MgCO3
Dolomit CaCO3.MgCO3
Epsomit MgSO4.7H2O
Al (Alumunium) Bauksit (Al2O3), Kriolit (NaAlF6)
Si (Silikon) Kuarsa (SiO2), Arnomit, Muskovit
P (Fosfor) Fluoroapatit, fosforusit, hidroksiapatit
S (Belerang / Galena, Pirit, seng blende
sulfur)
Cl (Klorin) Air laut mengandung Cl-
Ar (Argon) Sebagai unsur bebas di atmosfer
Sifat Fisis:
Sifat Dari Na ke Ar (Kiri ke Kanan)
Titik Didih Naik hingga Si kemudian turun Titik didih mengecil karena massa menurun,
Karena jarak jari” atom mengecil dari Na → Al maka
dari Na → Al kekuatan ikatan logam semakin besar,
dan titik didih makin tinggi
Titik Didih P < S (karena massa P lebih kecil dari S)
Titik Leleh
Struktur Na, Mg, Al = Kristal logam
Si = Kovalen Raksasa (besar)
P & S = Poliatom
Cl2 = Molekul diatomik (makin kecil/gas)
Ar = Monoatomik (gas)
Sifat Atomik:
Sifat Dari Na ke Ar (Kiri ke Kanan)
Jari-Jari Atom Makin Kecil Mereka memiliki jumlah kulit yang sama, namun Na → Ar makin memiliki
proton yang makin banyak di inti sehingga makin kuat menarik e- (maka
jari” makin besar)
Energi Ionisasi NA < Al < Mg < Si < P < Cl < Ar • Terjadi perubahan posisi Al dan Mg, dan S dan P
Al dan Mg
Al = 1s²2s²2p⁴3s²3p³
Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2
Elektron valensi Mg mengisi orbital secara berpasangan sehingga lebih
stabil dan membutuhkan energi yang lebih besar untuk melepaskan,
maka EI Mg > EI Al
Keelektronegatifan Makin Besar Ar tidak bisa berikatan
Ar = O
Sifat Kimia:
Kegunaan:
a. Alumunium (Al)
• Alat-alat rumah tangga (ringan, tahan korosi dan tidak beracun).
• Pembungkus makanan, obat rokok, dll (aluminium foil)
• Kabel pada tiang listrik (daya hantar listrik dua kali dari tembaga).
b. Silikon (Si)
• Bahan pembuat transistor, komputer, kalkulator, sel surya (sifat semi konduktor).
• Menghilangkan kelembaban dalam obat-obatan, kamera, alat rumah tangga.
c. Fosfor (P)
• Bahan baku pembuatan asam fosfat pada industri (fosfor putih).
• Bidang gesek korek api (fosfor merah dicampur dengan Sb 2S3).
• Bahan baku pupuk fosfat (dari Ca3(PO4)2).
• Bahan tambahan pada pembuatan deterjen (Na3PO4).
d. Belerang / Sulfur (S)
• Pembuatan asam sulfat
• Fungisida (pembasmi jamur), pembasmi serangga dan pengawet makanan. Obat gatal
sulfur
• Bahan pencucian film ("hipo") yaitu Na2S2O3.5H2O.
Unsur Transisi Periode Ke-4
Unsur Transisi Periode Keempat ( Golongan B)
21Sc 22Ti 23V 24Cr 25Mn 26Fe 27Co 28Ni 29Cu 30Zn
Scandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Ferrum Cobalt Nickel Cuprum Zink (seng)
Sifat Fisis:
Sifat
• Daya hantar listrik dan panas yang baik krn logam
• Keras
• Titik didih dan titik leleh tinggi
• Mempunyai warna khas jika subkulit d terisi sebagian
Sifat Magnetik:
Sifat
• Logam punya elektron tunggal memiliki sifat Paramagnetik (
ditarik magnet/bisa ditarik magnet [Sc → Mn] )
• Logam punya banyak elektron tunggal memiliki sifat Ferromagnetik (ditarik kuat oleh magnet [Fe → Ni] )
• Logam tidak punya elektron tunggal memiliki sifat Diamagnetik (tidak bisa ditarik magnet [Cu → Zn] )
Sifat Kimia:
Sifat
• Logam transisi mempunyai beberapa biloks (kecuali Zn dan Ni)
• Logam transisi bisa dijadikan suatu katalis