Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing : Rezka Arina Rahma


Disusun oleh :
1. Detha Dwina Virga Ayu Putri (230412604593)
2. Inggi Ridwan Fadilah (230412604116)
3. Muhammad Surya Gustiantoro (230412603833)
4. Neisya Amira Dzahabiyyah (230412604346)
5. Nafisatul Widami (230412604759)
6. Putri Kholifatul Azizah (230412604262)
7. Raditya Winando (230412606522)
8. Refinah Sindia Agustin Marta (230412602352)
9. Sherly avinda indrawan (230412608554)
10. Sherly avinda indrawan (230412608554)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


(Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145)

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


2023
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN LANDASAN PENDIDIKAN


Landasan berarti tumpuan, dasaratau sayangnya, karena itu landasan
merupakantempat bertumpu atautitik tolakatau dasarpijakan. Titiktolakatau dasarpijakan
inidapat bsifatmaterial (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat kontekstual
(contoh: landasan pendidikan).Landasanyangbersifat koseptualidentikdengan asumsi, adapun
asumsi yang dapatDibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis
tersembunyi. Istilah pendidikan berasala dari bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya
“pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan
menjadi “Education”. Education berasala dari bahasa Yunani “educare” yang berarti
membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan
berkembang.
Landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat
bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat
material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh: landasan
pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik dengan asumsi, adapun asumsi dapat
dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulatdan premis tersembunyi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik
(mendidik), yaitu : memelihara danmemberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasanpikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : prosespengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalamusaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan,proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara
mengartikanpendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiranserta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaituhidup dan menghidupkan
anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
B. JENIS-JENIS LANDASAN PENDIDIKAN
Pendidikan dapat berjalan dengan bagus apabila ditegakkan dengan beberapa landasan yaitu:

1. Landasan Filosofis
Ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan bahwa pancasila adalah jiwa
seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, Pandangan hidup bangsa Indonesia,
dan dasar negara Indonesia. Landasan filosofis bersumber dari pandangan dalam filsafat
pendidikan yang menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber
nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang yang lebih baik untuk dijalankan. Aliran filsafat yang
kita kenal hingga saat ini :
 Perenialisme (Aliran pendidikan yang mengutamakan bahan ajaran konstan, yakni
kebenaran dan keindahan)
 Esensialisme (Mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoritik/bahan ajar
esensial)
 Pragmatisme dan Progresifme
 Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang
pendidikan tradisional
 Rekonstruksionisme (mashab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga
pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat)

2. Landasan Psikologis
 Keberhasilan pendidik dalam berbagai peranannya antara lain akan dipengaruhi oleh
pemahamannya tentang perkembangan peserta didik, serta kemampuan
mengaplikasikannya dalam praktek pendidikan. Pernyataan ini mengacu kepada
asumsi bahwa :
 Peranan pendidik adalah membantu peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya.
 Tahap perkembangan peserta didik mengimplikasikan kemampuan dan kesiapan
belajarnya.
 Keberhasilan peserta didik menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada tahapnya
akan mempengaruhi keberhasilan penyelesaian tugas-tugas perkembangan pada tahap
perkembangan selanjutnya.
 Pendidikan yang dilaksanakan menyimpang dari tahapan dan tugas-tugas
perkembangan peserta didik memungkinkan akibat negative bagi perkembangan
peserta didik selanjutnya.

3. Landasan Historis
Menurut Phidarta (2007:109) sejarah/historis adalah keadaan masa lampau dengan
segala macam kejadian atau kegiatan yang di dasari oleh konsep konsep tertentu. Sejarah
penuh dengan informasi informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori,
praktik, moral, dsb. Sehingga sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk
memajukan suatu bangsa.
Implikasi kekuasaan pemerintahan pendudukan militer Jepang dalam bidang pendidikan di
Indonesia yaitu :
 Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi kepentingan perang Asia Timur Raya.
 Hilangnya Sistem Dualisme dalam pendidikan. Sistem pendidikan yang bersifat
dualistis membedakan dua jenis sekolah untuk anak-anak bangsa Belanda dan anak-
anak BumiPutera dihapuskan pada zaman Jepang. Sekolah Desa masih tetap ada dan
namanya diganti menjadi Sekolah Pertama. Susunan jenjang sekolah menjadi :
o Sekolah Rakyat 6 tahun (termasuk sekolah pertama).
o Sekolah Menengah 3 tahun
o Sekolah Menengah Tinggi 3 tahun
o Perguruan Tinggi
 Sistem Pendidikan menjadi lebih merakyat (populis)
Tujuan pendidikan Nasional. Sesuai dengan Tap MPRS No. XXVI/MPRS/1966
tentang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, maka dirumuskan bahwa Tujuan
Pendidikan adalah untuk membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan
Pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945. Selanjutnya dalam UU No. 2 Tahun 1989
ditegaskan lagi bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pendidikan merupakan konsep dasar yang dijadikan sebagai
tumpuan dalam penyelenggaraan studi atau praktik pendidikan yang didasari oleh
peraturan perundang-undangan. Di negara Indonesia, ada dua landasan yuridis yaitu
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Apabila Anda mengkaji alinea keempat Pembukaan UUD 1945, disana tersurat dan
tersirat cita-cita nasional dibidang pendidikan, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sehubungan dengan ini, Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 mengamanatkan atar
‘Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional meliputi :

 Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia


 Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
 Prose pembelajaran yang mendidik dan dialogis
 Evaluasi, akreditas, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan
 Peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan
 Penyediaan sarana belajar yang mendidik
 Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan
 Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata
 Pelaksanaan wajib belajar
 Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan
 Pemberdayaan peran masyarakat
 Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat, dan
 Pelaksanaan pengawsan dalam sistem pendidikan nasional
5. Landasan IPTEK
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yaitu suatu sumber informasi yang
dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi.
Pengaruh Perkembangan IPTEK dalam Pendidikan :
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menimbulkan banyak
perubahan dalam nilai-nilai, baik nilai sosial, budaya, spiritual, intelektual,
maupun material. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi baru, dan sikap hidup baru. Hal-hal tersebut
menuntut perubahan pada sistem dan isi pendidikan pendidikan bukan hanya
mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga mempersiapkan
generasi muda agar mampu hidup pada masa kini dan yang akan datang.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung maupun tidak
langsung menuntut perkembangan pendidikan. Pengaruh langsung perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberikan isi, materi, atau bahan yang
akan disampaikan dalam pendidikan. Pengaruh tak langsung adalah perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan perkembangan masyarakat, dan
perkembangan masyarakat menimbulkan problema-problema baru yang
menuntut

Anda mungkin juga menyukai