Tesis Nurdelila
Tesis Nurdelila
PENDAHULUAN
diwujudkan dalam pemberian otonomi kepada daerah. Secara hukum, otonomi yang
diberikan kepada daerah diatur dalam TAP MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang
Daerah.
dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Dalam kewenangan
di bidang polilik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter data fiskal,
serta kewenangan bidang lainnya yang akan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Disamping itu keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan yang utuh dan bulat
1
Pemberian kewenangan pemerintahan yang luas kepada daerah membawa
kinerja pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin. Untuk itu
saat ini serta gambaran mereka mengenai peluang yang bisa diraih dalam struktur
organisasi yang baru. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa perubahan struktur
organisasi yang baru dapat mengakibatkan stress dan kecemasan karena menghadapi
sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Pada saat inilah faktor disiplin kerja dan
sangat penting dalam pelaksanaan tugas sehari hari. Seorang pegawai yang
mempunyai tingkat kedisplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik
walaupun tanpa diawasi oleh atasannya dan tidak akan mencuri waktu pada
jam kerja untuk melakukan hal- hal lain yang tidak ada kaitannya dengan
tanpa adanya rasa paksaan, yang pada akhirnya pegawai yang mempunyai
disiplin yang tinggi akan mempunyai kinerja yang baik, karena waktu kerja
2
dengan target yang ditetapkan. Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan
masih banyak ditemukan pegawai yang kurang tahu dan kurang menyadari
adalah lingkungan kerja yang kondusif. dan hubungan kerja yang erat dan
hubungan kerja yang kurang harmonis antara pegawai dengan pegawai atau
antara atasan dengan bawahan akan sangat berpengaruh terhadap disiplin dan
dihargai dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan disiplin
dan kinerja ,namun sebaliknya jika hal-hal seperti ini tidak diperhatikan
dalam suatu organisasi maka disiplin dan peningkatan kinerja akan sulit untuk
3
dilaksanakan. Secara umum lingkungan kerja di dalam suatu organisasi
Kondisi lingkungan kerja. ini bisa berupa suhu yang terlalu panas,
terlalu dingin, terlalu sesak, kurang cahaya, dan semacamnya. Ruangan yang
pekerjaannya, begitu juga ruangan yang terlalu dingin. Panas tidak hanya
dalam pengertian temperatur udara tetapi juga sirkulasi atau arus udara. . Di
samping itu, kebisingan juga memberi andil tidak kecil munculnya stres kerja,
dan tata warna sedangkan lingkungan kerja eksternal meliputi: suasana kerja,
pegawai lebih betah duduk di kantor dan senang dengan lingkungan dan
pimpinan.Nitisemito (2000:124)
Barat belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini ditandai dengan adanya
4
pegawai yang kurang disiplin dan tidak taat terhadap ketentuan dan peraturan
Untuk itu perlu dicari penyebab terjadinya permasalahan ini serta perlu
sanksi yang tegas dalam setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh
bahwa kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki seorang individu untuk
mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan. Kemampuan dibedakan atas dua jenis,
daya stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan fisik lainnya. Kemampuan fisik
5
Fenomena yang terjadi di Kantor Kelurahan Sitinjak Kecamatan
Angkola Barat antara lain kehadiran pegawai masih belum baik, pola pikir
topik ini dalam bentuk karya ilmiah berbentuk tesis dengan judul “Pengaruh
B. Indentifikasi Masalah.
pada Kantor Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola Barat maka penulis dapat
6
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka penulis membatasi masalah
yang dibahas dalam penelitian ini hanya pada masalah disiplin, lingkungan
2. Rumusan Masalah.
Angkola Barat.
D. Tujuan Penelitian
7
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di
Angkola Barat.
E. Manfaat Penelitian.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Uraian Teoretis
1. Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari
kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan
berperilaku tertib.
9
a. Tingginya rasa kepedulian pegawai terhadap pencapaian tujuan
instansi;
b. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para pegawai dalam
melakukan pekerjaan;
kalangan pegawai;
(Sutrisno, 2009:91).
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi dia akan
yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah
sikap ,tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari
10
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin pada
berlaku. Oleh karena itu, pegawai yang disiplin berarti pegawai yang
organisasinya.
dijalankan.
karena adanya sanksi, melainkan didorong oleh disiplin yang timbul dari
diri sendiri. Pendek kata, agar para pegawai disiplin perlu adanya
pendisiplinan.
manajemen.
11
b. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu
diberikan kepadanya.
jangka panjang.
12
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya,
13
tekun,serta selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Akan
Misalnya bila aturan jam kerja pukul 08.00 maka si pemimpin tidak
14
Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam instansi,
instansi masih menjadi panutan para pegawai. Para bawahan akan selalu
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
Para pegawai akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas
selera pimpinan saja, atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan
sebab itu disiplin akan dapat ditegakkan dalam suatu instansi, jika ada
pegawai akan mendapat suatu kepastian bahwa siapa saja dan perlu
15
d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan;
Bila ada seorang pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu ada
pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua pegawai
akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat
hal yang serupa. Dalam situasi demikian, maka semua pegawai akan
Para pegawai akan berkata :untuk apa disiplin ,sedang orang yang
selalu ingin bebas, tanpa terikat atau diikat oleh peraturan apa pun juga.
16
seperti ini tidak perlu, tetapi bagi pegawai lainnya ,tegaknya disiplin
dalam instansi.
disebabkan para atasan langsung itulah yang paling tahu dan paling
ditetapkan.
yang satu dengan yang lain. Seorang pegawai tidak hanya puas dengan
yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada para pegawai akan
dekat dalam arti jarak fisik, tetapi juga mempunyai jarak dekat dalam
17
dihargai oleh para pegawai, sehingga akan berpengaruh besar kepada
mereka; dan
b. Teladan pimpinan,
c. Balas jasa,
d. Keadilan,
e. Waskat,
f. Sanksi hukuman,
g. Ketegasan dan
h. Hubungan kemanusiaan.
18
1.3. Pelaksanaan Disiplin
harus berupaya menciptakan peraturan atau tata tertib yang akan menjadi
pekerjaan.
d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
a. Disiplin Preventip
Dengan cara ini para pegawai menjaga disiplin diri mereka bukan
19
dipahami. Bila para pegawai tidak mengetahui standar-standar apa
yang harus dicapai, mereka cenderung menjadi salah arah atau eratik.
memahaminya.
b. Disiplin Korektip
20
Berbagai sasaran tindakan pendisiplinan, secara ringkas, adalah
sebagai berikut:
efektif.
2. Lingkungan Kerja.
tugas-tugas dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang dapat
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila pegawai
berikut :
21
Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai pada saat bekerja,
baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung,
secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua
kategori, yakni :
22
ii.Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
disiplin dan kinerja ,namun sebaliknya jika hal-hal seperti ini tidak
23
2.2.Faktor – faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
maka kondisinya haruslah baik agar pegawai merasa betah dan nyaman
yang baik.
lingkungan kerja:
a. Pewarnaan
24
Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa
senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang
yang lain. Ada getaran dari warna yang keras dan merangsang jiwa
orang yang melihatnya dan ada pula warna yang getarannya tenang
25
iii. Biru adalah warna adem memberi kesan keluasan dan
konsentrasi.
iv. Oranye warna ini warna yang paling panas yang mempunyai
vi. Violet warna ini melambangkan getaran tinggi dari rahasia serta
b. Kebersihan
kebersihan tempat kerja, tetapi jauh lebih luas dari pada itu misalkan
kamar kecil yang berbau tidak enak akan menimbulkan rasa yang
26
khusus. Setiap pegawai harus ikut bertanggung jawab untuk menjaga
c. Pertukaran Udara
kerja harus ada jendela dan ventilasi yang cukup untuk pertukaran
27
d. Penerangan
listrik.
e. Musik .
28
Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan
pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu perlu dipilih lagu-lagu yang
f. Keamanan.
Petugas Keamanan .
g. Kebisingan
29
Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga
kesalahan komunikasi.
tinggi, akan menjadi lebih sulit oleh suara bising . Karena pekerjaan
3. Kemampuan
kompetensi adalah suatu yang mendasari karakteristik dari suatu individu yang
dihubungkan dengan hasil yang diperoleh dalam suatu pekerjaan. Karakteristik dasar
kompetensi berarti kemampuan adalah sesuatu yang kronis dan dalam bagian dari
kepribadian seseorang dan dapat diramalkan perilaku di dalam suatu tugas pekerjaan.
didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan kerja yang ditetapkan.
30
Ruky (2003: 37) mengemukakan konsep kompetensi lebih populer daripada istilah
a. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai, dimana Model
pengetahuan dan karakteristik apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan dan
b. Alat seleksi pegawai, dimana Penggunaan kompetensi dasar sebagai alat seleksi
cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat cepat berubah dan kebutuhan akan
nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus dalam unjuk kerja
pegawai.
31
3.1. Jenis-jenis kemampuan
yang dimiliki seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan.
visualisasi ruang, dan ingatan. Dimensi tersebut dapat dijadikan dasar untuk
aktivitas atau tugas-tugas yang menuntut daya stamina, kecekatan, kekuatan dan
porsinya berbeda-beda dimiliki oleh tiap-tiap individu. Tentu saja porsi yang
dituntut oleh tiap jenis pekerjaan juga berbeda-beda. Kemampuan fisik dasar
32
3.2. Kemampuan dan kinerja individu
kemampuan individual merupakan karakter sikap dan perilaku, yang relatif bersifat
stabil ketika menghadapi situasi ditempat kerja yang terbentuk dari sinergi antara
Ada 5 (lima) karakteristik utama dari kemampuan yang pada akhirnya akan
a. Motif (motives), yaitu sesuatu yang dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang
tindakan.
c. Konsep diri (self concept), yaitu tata nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh
seseorang, yang mencerminkan sikap tentang sikap diri terhadap masa depan
lingkungannya.
atau mental. Dale (2003: 22) mengatakan bahwa ketrampilan adalah aspek
perilaku yang bisa dipelajari melalui latihan yang digunakan untuk memenuhi
tuntutan pekerjaan.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari sumber daya
manusia itu sendiri yaitu faktor internal dan eksternal dari individunya sendiri.
33
Faktor internal misalnya moril kerja (employee morale) dan kemampuan kerja
(ability) serta faktor eksternal yaitu kondisi sosial kerja (social condition). Oleh
karena itu harus ada upaya untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas. Kita ketahui bahwa salah satu ciri dan indikator sumber day amanusia
yang berkualitas adalah yang memiliki kemampuan kerja, kinerjanya bagus dan
morak kerjanya bagus dan kesemuanya itu harus didukung oleh kondisi sosial kerja
yang bagus juga. Walaupun memiliki sumber daya manusia yang berkualitas akan
tetapi jika tidak didukung oleh kondisi sosial kerja yang bagus maka akan sia-sia
saja.
kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Secara umum, faktor fisik dan non fisik
kondisi pegawai dalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga akan
penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat
terdapat kesenjangan antara keduanya maka kinerja akan rendah dan cenderung
pegawai tersebut akan gagal. Menurut Mangkunegara (2000: 33) secara psikologis,
kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality
34
4. Kinerja.
factor yang mempengaruhi kinerja pegawai baik dari diri sendiri maupun
mempengaruhi kinerjanya.
memberdayakan pekerjanya
sumber daya manusia di dalamnya, tetapi juga oleh sumber daya lainnya
rekan sekerja.
35
Menurut Siagian (2002:67), Kinerja adalah hasil kerja secara
untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri juga
menunjukkan kinerja.
“Performance” , berarti :
kepadanya .
pula.
e. Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
36
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
organisasi kerja.
4.1.Penilaian Kinerja
penilaian kinerja adalah suatu sistim yang digunakan untuk menilai dan
secara keseluruhan bukan hanya dilihat atau dinilai hasil fisiknya tetapi
37
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk melakukan promosi,
kerja mereka.
organisasi.
atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.
38
a. Kesetiaan. Penilai mengukur kesetiaan pegawai terhadap
bertanggungjawab.
b. Prestasi kerja. Penilai menilai hasil kerja baik mutu maupun kuantitas
semakin baik,
39
dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja
secara efektif,
kerjanya.
40
Penilaian kinerja terhadap pegawai ini hanya bersifat untuk memenuhi
tidak bersifat objektif sehingga hasilnya tidak valid . Oleh karena itu
peningkatan karier.
41
dasar untuk memberikan kompensasi kepada pegawai yang patut
Misalnya skala 1 untuk nilai paling rendah (kinerja amat buruk) dan
42
Misalnya angka 1 sikap pegawai amat buruk,pegawai sering melawan
sendiri.
B. Kerangka Konseptual
kebijakan yang ada sehingga pada akhirnya akan dapat menghasilkan kinerja
43
yang baik. Jadi peranan disiplin dalam meningkatkan kinerja pegawai adalah
sangat tinggi.
maka kondisinya haruslah baik agar pegawai merasa betah dan nyaman di
enak dan nyaman hanya akan membuat pegawai betah tinggal di kantor,
Lingkungan kerja yang baik dan memadai dapat meningkatkan disiplin dan
pegawai.
KINERJA PEGAWAI
(Y)
44
C. Hipotesis
Angkola Barat.
45
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Angkola Barat.
2. Objek Penelitian
3. Waktu Penelitian
dengan bulan Januari 2014 dengan rencana kegiatan tiap minggu sebagai
berikut :
46
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
yang terdiri dari Staf Kecamatan, Lurah, Kepala Seksi, Staf Kelurahan,
2. Sampel
1. Kuisioner/Angket
2. Studi Perpustakaan.
47
D. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bentuk sebaran jawaban responden
three box method berikut ini (Sugiyono, 2004:144). Proses ini melalui beberapa
tahapan, yaitu :
1.1. Scoring
Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala likert yang
1.2. Tabulating
Pengelompokan atas data jawaban dengan benar dan teliti, kemudian dihitung
hasil tabel tersebut hasil disepakati untuk membuat data tabel agar
48
1.3. Analisis Kuantitatif
linear berganda.
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Triton 2006:56). Menurut Triton
Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang
jawabannya.
49
pertanyaan. SPSS yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Dalam penelitian ini
penelitian.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk
dengan r table maka indikator dinyatakan valid dan sebaliknya jika r tabel
50
normalitas. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak
tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji
sebagai berikut :
dalam suatu model regresi, atau untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
bagi nilaitoleransi adalah lebih besar dari 0,01, dan untuk nilai VIF kurang
dari 10.
51
2.3.2 Uji Normalitas
datanya terdistribusi normal atau tidak, model regresi yang baik jika
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang
probability plot, normalitas suatu data dapat juga diuji dengan uji
a. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka dapat
b. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka dapat
52
2.3.3 Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
heteroskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
dengan rumus :
Dimana :
Y = Kinerja pegawai
a = Konstanta
X1 = Disiplin
53
X2 = Lingkungan kerja
X3 = Kemampuan kerja
E = Standard error
variabel X1; X2; X3 terhadap variabel Y dan uji t untuk melihat pengaruh
54
a. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat
b. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat
berikut :
55
a. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat
b. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat
variabel independent yaitu (X1), (X2) dan (X3) dalam menerangkan variasi variabel
dependent (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) sampai dengan satu
2
(1). Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam
menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara
yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independent, maka
2
R pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
56
signifikan terhadap variabel dependent. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan
2
untuk menggunakan nilai Adjusted R (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi
2
dimana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R dapat naik atau turun
2
independent lebih dari dua sebaiknya menggunakan nilai Adjusted R .
BAB IV
Angkola Barat
57
Rencana Kerja (Renstra) Kantor Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola
Barat merupakan Renstra tahun keempat yang berpedoman pada Resntra Kantor
efektifitas dan efisiensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kecamatan
Tahun 2013 ini perlu mengevaluasi program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
pada tahun lalu yaitu Tahun 2009, Tahun 2010 dan tahun berjalan (Tahun 2011).
Sampai dengan Tahun 2011, program / kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan
58
Pemeliharaan Rutin/Berskala Peralatan Gedung Kantor, Pemeliharaan
Rutin/Berskala Mebeleur.
Angkola Barat
Daerah. Susunan organisasi Kantor Camat Padang Bolak Julu terdiri dari :
1. Camat
59
b. Sub Bagian Keuangan
3. Seksi Pemerintahan
4. Seksi Pembangunan
9. Lurah
CAMAT
umum;
undangan;
umum;
kecamatan
60
g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
kelurahan
bangsa;
Daerah Kabupaten;
partisipasi masyarakat;
61
k. Penyusunan program, pembinaan administrasi ketatausahaan dan rumah
tangga kecamatan.
SEKRETARIS CAMAT
pemasyarakatan;
menyelenggarakan fungsi :
pertanggungjawaban pelaksanaannya;
62
c. Melaksanakan kegiatan keprotokolan dan menyiapkan administrasi perjalanan
dinas
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang
tugasnya
keuangan;
kepegawaian;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang
tugasnya.
63
b. Menyiapkan bahan untuk analisis dan evaluasi penyusunan laporan
kekayaan;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang
tugasnya;
KASI PEMERINTAHAN
64
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang
KASI PEMBANGUNAN
produksi;
masyarakat;
perekonomian;
lingkup kecamatan;
kesejahteraan masyarakat;
65
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuaid en bidang tugas
dan fungsinya.
kecamatan;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang
66
dan pelaporan urusan pelayanan pendapatan dan kesejahteraan sosial, kepala seksi
e. Mengumpulkan data serta melakukan data usaha bantuan sosial dan pelayanan
sosial ;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang
fungsi :
pemberdayaan masyarakat;
67
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
pemberdayaan masyarakat;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang
68
maupun yang bersumber dari eksternal. Permasalahan yang bersumber dari
internal adalah :
a. Globalisasi
internal dan eksternal, namun tidak menurunkan kemauan para pelaksana kegiatan
masyarakat;
69
e. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi pelayanandengan unit kerja di
dan kegiatan;
kegiatan.
BAB V
A. Analisis Data
70
No Golongan Jumlah Persentase
2. Golongan II 2 6.67
Total 30 100,00
Sumber : Kecamatan Angkola Barat-2014
2. SLTA 25 73.33
Total 30 100.00
Sumber : Kecamatan Angkola Barat-2014
71
Persentase
No Jenis kelamin Jumlah
(%)
2. Wanita 8 26.67
Total 30 100.00
Sumber : Kecamatan Angkola Barat-2014
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas bahwa pegawai yang berjenis kelamin laki-
(26.67%).
72
4 12 40.00 12 40.00 6 20.00 0 0 0 0 30 100
terlambat dan kurang disiplin akan mendapat surat teguran dari atasan.
timbul dari diri sendiri. Responden yang menyatakan sangat setuju 10 orang
73
sangat setuju dan setuju masing-masing 12 orang (40%), dan kurang setuju
setuju berjumlah 12 orang (40%), setuju 12 orang (43.33%), dan kurang setuju
5 orang (16.67%).
disiplin yang tidak baik harus diberi sanksi sesuai dengan peraturan
74
10) Jawaban responden pertanyaan No. 10 : Absensi sebagai tolak ukur
(23.33%).
75
2) Jawaban responden pertanyaan No.2 : Kondisi ruangan kerja kantor tertata
orang (6.67%).
(40%), setuju 13 orang (43.33%), kurang setuju 4 orang (50%) dan tidak
76
7) Jawaban responden pertanyaan No.7. : Tersedianya kamar kecil yang
orang (10%).
(43.33%), kurang setuju 4 orang (50%) dan tidak setuju 1 orang (3.33%).
77
ALTERNATIF JAWABAN
No a b c D e Jumlah
F % F % F % F % F % F %
1 10 33.33 15 50.00 5 16.67 0 0 0 0 30 100
sangat setuju 10 orang (33.33%), setuju 15 orang (40%), dan kurang setuju 5
orang.
dan setuju masing-masing 12 orang (40%), dan kurang setuju hanya 6 orang
(20%).
78
menyatakan sangat setuju berjumlah 12 orang (40%), setuju 13 orang
tugas dengan baik tanpa harus diawasi oleh pimpinan . Responden yang
team atau kelompok dengan baik. Responden yang menjawab sangat setuju
(23.34%).
sangat setuju 14 orang (46.67%), setuju 13 orang (43.33%), dan kurang setuju
3 orang (10%).
menjawab sangat setuju 15 orang (50%), setuju 8 orang (26.67%) dan kurang
79
sangat setuju 10 orang (33.33%), setuju 15 orang (40%), dan kurang setuju 5
orang.
sangat setuju dan setuju masing-masing 12 orang (40%), dan kurang setuju
ALTERNATIF JAWABAN
No a b c D e Jumlah
F % F % F % F % F % F %
1 15 50.00 8 26.67 7 23.33 0 0 0 0 30 100
(43.33%), kurang setuju 4 orang (50%) dan tidak setuju 1 orang (3.33%)
80
2) Jawaban responden pertanyaan No.2. : Kepemimpinan dan gaya
yang menjawab sangat setuju 14 orang (46.67%), setuju 13 orang (43.33%), dan
rekan kerja akan menghasilkan kualitas kerja yang baik pula . Responden
baik. Responden yang menjawab sangat setuju 12 orang (40%), setuju 13 orang
(43.33%), kurang setuju 4 orang (50%) dan tidak setuju 1 orang (3.33%)
81
7) Jawaban responden pertanyaan No.7. : Banyaknya pegawai yang
(6.67%).
keseluruhan bukan hanya dilihat atau dinilai hasil fisiknya tetapi meliputi
ada sehingga pada akhirnya akan dapat menghasilkan kinerja yang baik .
(43.33%), kurang setuju 4 orang (50%) dan tidak setuju 1 orang (3.33%).
82
4. Uji Normalitas Data
data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau
keputusannya adalah :
a.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
b.Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
Pada out put SPSS pada bagian Normal P-P Plot of Regresion Standardized
garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal,
83
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
5. Uji Multikolinearitas
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi,
adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Santoso
(2004:203), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel bebas
84
Pada output SPSS pada bagian Coefficient, semua angka VIF berada
6. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians
berbeda disebut heteroskedastisitas dan model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas.
keputusannya adalah :
a. Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
85
Pada output SPSS di bagian Scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak,
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai, dan
Scatterplot
2
(Press) Residual
-1
-2
-2 -1 0 1 2 3
Dalam evaluasi data ini penulis akan melakukan pengujian hipotesis, baik secara
partial ataupun secara simultan. Selanjutnya untuk mempermudah dalam evaluasi ini,
software computer program SPSS Versi 20.00 dengan hasil sebagai berikut :
86
Table 5.8. Descriptive Statistics
Lingkungan. Kemampuan.
Kinerja Disiplin Kerja Kerja
Pearson Correlation Kinerja 1.000 .281 .658 .550
Disiplin .281 1.000 -.039 -.024
Lingkungan.Kerja .658 -.039 1.000 .434
Kemampuan.Kerja .550 -.024 .434 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja . .066 .000 .001
Disiplin .066 . .418 .450
Lingkungan.Kerja .000 .418 . .008
Kemampuan.Kerja .001 .450 .008 .
N Kinerja 30 30 30 30
Disiplin 30 30 30 30
Lingkungan.Kerja 30 30 30 30
Kemampuan.Kerja 30 30 30 30
Sumber : Hasil Penelitian-Januari 2014 (Data diolah)
Dari Tabel 5.8 dan 5.9 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
2. Rata-rata nilai disiplin sebesar 45.0667, dengan standard deviasi 3.35213 dan
87
1. Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Kelurahan Sitinjak
Kecamatan Angkola Barat.
Kantor Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola Barat dapat dilihat pada Tabel
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.033 6.132 1.799 .084
Disiplin .202 .079 .309 2.539 .017
a Dependent Variable: Kinerja – Hasil pengolaha data-2014
Berdasarkan Tabel 5.10 di atas diketahui bahwa nilai thitung disiplin sebesar
2.539 dan nilai signifikansi 0,017, sedangkan nilai t- tabel pada tingkat
Ho ditolak Ho ditolak
Ho diterima
Dari Gambar 5.3. diatas diketahui bahwa nilai t hitung > ttabel (2.539 > 1.700)
hipotesis dalam penelitian ini yaitu variabel disiplin secara partial berpengaruh
Kecamatan Angkola Barat. Hal ini dapat dibuktikan pula dari nilai Probabilitas =
88
0.017; atau P < 0.05; berarti koefisien regresi disiplin secara partial signifikan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.033 6.132 1.799 .084
Lingkungan
.326 .084 .527 3.901 .001
kerja
a Dependent Variable: Kinerja – Hasil pengolaha data-2014
Berdasarkan Tabel 5.11 di atas diketahui bahwa nilai thitung lingkungan kerja
sebesar 3.901 dan nilai signifikansi 0,001, sedangkan nilai t- tabel pada tingkat
Ho ditolak Ho ditolak
Ho diterima
Dari Gambar 5.4. diatas diketahui bahwa nilai t hitung > ttabel (3.901 > 1.700)
89
hipotesis dalam penelitian ini yaitu variabel lingkungan kerja secara partial
Sitinjak Kecamatan Angkola Barat. Hal ini dapat dibuktikan pula dari nilai
Probabilitas = 0.001; atau P < 0.05; berarti koefisien regresi lingkungan kerja
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.033 6.132 1.799 .084
Kemampuan
.287 .118 .329 2.431 .022
kerja
a Dependent Variable: Kinerja – Hasil pengolaha data-2014
Berdasarkan Tabel 5.12 di atas diketahui bahwa nilai thitung kemampuan kerja
sebesar 2.431 dan nilai signifikansi 0,022, sedangkan nilai t- tabel pada tingkat
Ho ditolak Ho ditolak
Ho diterima
90
Dari Gambar 5.5. diatas diketahui bahwa nilai t hitung > ttabel (2.431 > 1.700)
hipotesis dalam penelitian ini yaitu variabel kemampuan kerja secara partial
Sitinjak Kecamatan Angkola Barat. Hal ini dapat dibuktikan pula dari nilai
Probabilitas = 0.022; atau P < 0.05; berarti koefisien regresi kemampuan kerja
Dari Tabel 5.13 diatas diketahui bahwa nilai korelasi secara simultan
pegawai sebesar 0,570. Nilai korelasi ini dapat dikategorikan pada korelasi yang
sedang karena berada pada interval (0,40 – 0.59). Kemudian untuk membuktikan
pengolahan data diketahui nilai F hitung sebesar 13.815. Nilai F-hitung ini
nilai Ftabel = 2.960. Jadi dari hasil perhitungan uji signifikan, dapat dilihat bahwa
91
nilai Fhitung > Ftabel yaitu 13.815 > 2.960, jadi hipotesis penelitian secara
simultan dapat dibuktikan yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola Barat, maka diuji dengan uji determinan
2
(D). Dari pengolahan data diperoleh nilai r (Adjusted Rsquare) sebesar 0.570,,
maka dapat diketahui nilai Determinannya adalah 0,570 x 100% = 57%, yang
berarti bahwa variabel disiplin, lingkungan kerja dan kemampuan kerja secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 57%, dan sisanya sebesar
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Sig.
t
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.033 6.132 1.799 .084
Kemampuan .202 .079 .309 2.539 .017
Kepribadian .326 .084 .527 3.901 .001
Karir .287 .118 .329 2.431 .022
a Dependent Variable: Kinerja
92
Berdasarkan pada Tabel 5.14 diatas, persamaan regresi linier berganda adalah
sebagai berikut :
a. Nilai konstanta adalah sebesar 11.033, hal ini menyatakan bahwa jika faktor
93
BAB VI
A. Kesimpulan
Kecamatan Angkola Barat karena nilai Fhitung > Ftabel yaitu (13.815 > 2.960).
2. Disiplin secara partial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
di Kantor Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola Barat karena nilai thitung > ttabel
sebesar 57% dan sisanya sebesar 43% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti.
.B. Saran
94
1. Kepada para pegawai diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya
dengan mengikuti studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi atau dengan
sebagainya.
95
DAFTAR PUSTAKA
96
Umar Husein (2004), Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Jakarta,PT.RajaGrafindo Persada.
97