Edit Bab 1-5 Skripsi Syamsyam Ok Print 1
Edit Bab 1-5 Skripsi Syamsyam Ok Print 1
PENDAHULUAN
melalui Surat Keputusan (SK) dewan komisaris. Komite audit dibentuk untuk
Komite audit merupakan bagian penting dari suatu aktivitas operasional atau
diperlukan komite audit karena merupakan salah satu bagian dari sistem
komite audit memiliki peran penting dalam pengelolaan tugas dan kerangka
penting organisasi dan diandalkan untuk memberikan informasi dan usulan kepada
staf manajerial puncak mengenai masalah keuangan atau fungsional. Oleh karena
itu, diyakini bahwa tujuan Komite Audit yang kuat adalah bekerja dengan
1
2
Kinerja adalah upaya pergerakan demi terciptanya hasil yang terbaik yang
dimaksud adalah cakap, layak, kualitas dan jumlah. Inilah acuan makna asosiasi
gambaran pasti tentang bagaimana seharusnya suatu tindakan kerja dewan dan
organisasi yang sejalan dengan target pencapaian yang ideal dan bergantung pada
disiplin kerja.
Estimasi target pelaksanaan merupakan salah satu variabel utama bagi suatu
asosiasi, terkhusus bagi asosiasi area publik. Dewasa ini, klinik medis sebagai salah
satu asosiasi area publik harus tetap konsisten menawarkan jenis bantuan
pelayanan yang ideal ke daerah setempat. Hal ini dikarenakan daerah tersebut
tidakmudah merasa puas dan akan semakin mencela pelayanan yang didapatkan.
Olehnya itu, sudut pandang keuangan bukanlah faktor utama yang dapat
terletak pada bagaimana klinik medis memberikan bantuan terbaik kepada daerah.
Oleh karena itu, untuk mengukur kinerja di dalam klinik, diperlukan kerangka
Sebagai salah satu jenis jasa yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan,
klinik kesehatan harus terus berupaya menjadi tujuan rujukan bagi pelayanan
spesialis praktek swasta dan berbagai klinik. Olehnya itu, sebagai salah satu tujuan
kesehatan untuk terus meningkat dan pada akhirnya tujuan asosiasi dalam
menawarkan jenis bantuan yang baik dan berkualitas dapat diselesaikan. Untuk
memahami hal ini, tentu tidaklah mudah karena harus ada peningkatan dalam
bantuan para eksekutif serta persaingan sengit antar klinik. Karena klinik gawat
daruVrat saling menyaingi satu sama lain. Misalnya Klinik gawat darurat yangjuga
bersaing dengan layanan kesehatan lainnya seperti klinik bersalin, klinik 24 jam,
praktik spesialis, praktik bantuan persalinan swasta, dan layanan kesehatan (Heri,
2019).
manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi dalam mengelola,
sehingga dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Bagi organisasi, sumber daya
pemeliharaan yang baik. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia akan
berpengaruh pada sumber daya lain dalam organisasi. Sumber daya manusia
menjadi sangat penting seiring dengan kemajuan yang terjadi di era globalisasi
sebuah asset utama bagi perusahaan karena merupakan faktor utama dalam
manusia inilah yang nantinya akan berperan penting dalam suatu perusahaan atau
daya manusia yang tersedia dengan maksimal sehingga dapat berfungsi secara
efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, mereka juga
antara yang satu dengan yang lain yang nantinya akan dibawa ke lingkungan kerja
yang dikembangkan pada fungsi masing- masing sumber daya manusia itu sendiri.
Jika memang pada prakteknya belum. dilaksanakan dengan maksimal maka akan
dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk menilai
hal tersebut adalah dengan melaksanakan audit manajemen pada fungsi sumber
daya manusia. Audit internal secara umum bertujuan untuk memeriksa kesesuaian
antara aktivitas yang dijalankan dengan kebijakan atau prosedur yang telah
yang telah ditetapkan dapat diandalkan untuk memberikan keyakinan bahwa tujuan
dan sasaran organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Komite audit rumah
sakit menekankan penilaian terhadap segala aktivitas sumber daya manusia yang
terjadi dalam suatu organisasi, penilaian ini bertujuan untuk memastikan apakah
aktivitas di dalam organisasi tersebut berjalan secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu, penilaian dengan melakukan audit sumber daya manusia dapat menilai
proses atau aktivitas yang belum sesuai dengan kebijakan organisasi dan
terjadi saat ini, serta langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektifitas
fungsi kerja karyawan dalam suatu organisasi tersebut. Objek penelitian yang
dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai aktivitas kinerja manajemen ini
nantinya akan dilakukan di RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar.
6
Alasan untuk memilih objek rumah sakit dikarenakan pada saat ini bidang
seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini
membuat instansi atau pihak yang berhubungan dengan kesehatan salah satunya
rumah sakit tumbuh dengan pesat. Begitu juga halnya dengan RSUD Hajjah Andi
Depu Kabupaten Polewali Mandar yang sampai saat ini belum pernah dilakukan
penelitian terkait audit kinerja manajemen rumah sakit. Penelitian tentang komite
audit terhadap kinerja manajemen rumah sakit ini akan berfokus pada aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh sumber daya manusia, implementasi kebijakan yang
manajemen, sehingga dapat dilihat seberapa besar peran audit manajemen terhadap
sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk mengetahui kinerja dari karyawan,
dan memonitori kegiatan serta kebutuhan karyawan dalam rumah sakit supaya
tercipta suasana yang harmonis di lingkungan kerja. Penyimpangan bisa terjadi saat
sumber daya manusia tidak berjalan dengan baik. Masalah tersebut dapat
menyebabkan kinerja karyawan rumah sakit mulai terganggu. Dilihat dari kondisi
masyarakat saat ini sering muncul permasalahan dalam hal kesehatan. Pelayanan
penilaian yang penting untuk menilai kinerja dari rumah sakit tersebut.
7
masyarakat. Selain pelayanan yang berkualitas dapat dilihat juga dari kinerja
karyawan rumah sakit yang baik, serta didukung dengan fasilitas yang menunjang
menghadapi berbagai risiko dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkannya. Oleh karena itu, rumah sakit harus melakukan pengendalian untuk
dalam berbagai hal. Jika risiko dibiarkan saja tanpa adanya media pengendali
risiko, hal tersebut akan menjadi permasalahan kinerja manajemen rumah sakit
Penelitian yang dilakukan oleh Atikah (2021) menguji “Peranan Komite Audit
Terhadap Kinerja Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD Rumah Sakit
Daerah” (Survei Pada Rumah Sakit Umum Daerah di Karesidenan Semarang dan
ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independensi komite audit,
8
keahlian komite audit, dan komitmen waktu komite audit. Sedangkan penelitian
variabel Komite Audit berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap.
SundariMedan).
Berdasarkan uraian diatas maka sangatlah penting bagi pihak komite audit
kurang puas terhadap kinerja manajemen rumah sakit. Untuk mencapai tujuan
tersebut, kinerja yang baik dari para karyawan rumah sakit sangat
dilakukan sebelumnya ternyata masih sangat terbatas yang mengkaji pada objek
kinerja manajemen rumah sakit umum daerah. Rumah sakit harus meningkatkan
9
Rumah Sakit (Studi Kasus pada RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali
Mandar).
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah peranan pengawasan
komite audit berpengaruh terhadap kinerja manajemen Rumah Sakit (Studi Kasus
berpengaruh terhadap kinerja manajemen Rumah Sakit (Studi Kasus pada RSUD
Rumah Sakit (Studi Kasus pada RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali
Mandar) serta dapat dijadikan sebagai acuan atau pendukung untuk penelitian-
peran pengendalian internal pada suatu program serta dapat menjadi jembatan
Barat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi oleh RSUD
RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar serta dapat dijadikan
TINJAUAN PUSTAKA
suatu komite yang bekerja secara profeisonal dan independen yang dibentuk oleh
Komite audit adalah dewan yang terdiri dari setidaknya tiga orang yang
bukan bagian dari eksekutif atau organisasi untuk menguji langsung dan
mengevaluasi kewajaran laporan yang dibuat oleh organisasi. Hal ini dilakukan
agar pihak administrasi tidak melakukan tindakan yang dapat membantu dirinya
(Effendi, 2016) komite audit yang efektif bekerja sebagai suatu alat untuk
11
12
untuk:
penyelewengan.
efektif.
dari manajemen.
yang baik.
audit adalah badan independen dan profesional yang tujuan dan fungsinya adalah
Rumah Sakit di atur dalam Permenkes No. 84 Tahun 2019 tentang tata kelola
efektif bekerja sebagai suatu alat untuk meningkatkan efektivitas, tanggung jawab,
audit intern, kode etik auditor, dan praktik profesi audit intern,
kewajiban dan kewajibannya. Individu panel peninjau diberi nama dan dimaafkan
oleh kelompok pejabat terkemuka. Dewan peninjau terdiri dari sekitar 3 (tiga)
orang dari pejabat otonom atau pihak yang berpotensi dari luar organisasi
Dari klarifikasi tersebut, cenderung terlihat adanya arti bahwa Komite Audit
organisasi yang kurang memadai. Pemilihan individu dari Dewan Komisaris yang
Tanggung jawab, tugas dan wewenang komite audit diatur dalam hal Satuan
intern. Tanggung jawab dan tugas Komite Audit disebutkan dalam pasal 10 yang
meliputi:
atau perusahaan publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain
diberikannya.
imbalan jasa.
dilakukan oleh direksi, jika emiten atau perusahaan publik tidak memiliki
publik.
berikut.
menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko dan akuntan terkait tugas
pejabat terkemuka atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh staf
berlaku.
2.1.2 Kinerja
dicapaioleh seseorang atau kelompok orang dalam rumah sakit sesuai dengan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalaminstansi. Kinerja
karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi untuk
mencapai tujuan.
program untuk mecapai visi misi suatu organisasi. Kinerja perlu diukur atau
diketahui untuk memastikan poros suatu organisasi tidak bergeser. Selain itu,
organisasi.
Tujuan utama organisasi atau lembaga adalah untuk memperluas nilai dari
yang berbeda atau bertentangan dengan tujuan yang mendasar tersebut, tujuan yang
Kinerja merupakan suatu hal penting yang perlu dilakukan oleh setiap
latihan yang diatur dan diselesaikan oleh organisasi. Dengan estimasi presentasi,
perusahaan diharapkan dapat bertahan dan tetap waspada terhadap persaingan dan
dengan membaca laporan keuangan, karena hal tersebut merupakan dasar untuk
suatu perusahaan.
dengansukses karena dalam setiap masalah yang terjadi dalam organisasi dapat
menyampaikan tentang fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada
19
perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi.
Para ahli manajemen, antara lain ; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt
O’Donnel. Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan
1. Perencanaan (Planning)
membuat suatu perencanaan yang baik kita harus memikirkan secara matang
Hal ini berarti untuk dapat membuat perencanan yang baik kita harus
Hal ini berarti kita telah memperkecil risiko yang mungkin timbul baik risiko
berikut ini:
manajemenyang lain;
a. Penetapan tujuan;
ramalan;
2. Pengorganisasian (Organizing)
akan dapat: (1) menjelaskan siapa yang akan melakukan apa (2) menjelaskan
2016)
sehingga para manajer harus memotivasi staf dan personil organisasi agar
masingmasing unit harus sinkron satu sama lain, sebab semua level
terdahulu sebagai referensi. Dibawah ini ada beberapa penelitian yang terkait dan
sesuai dengan penelitian yang diangkat oleh penulis, berikut adalah daftar
manajemen
sumber daya
manusia
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
karyawan,
kesimpulannya
hipotesis
diterima
3 Victorius Loli Pengaruh Audit Kinerja a. Terdapat
(2018) terhadap kinerja Pehawai pengaruh audit
pegawai Rumah (Y),Audit manajemen
Sakit Umum Sumber terhadap kinerja
Gunung Sitoli dayamausia pegawai di
(X) RSUD Gunung
Sitoli
b. Audit
manajemen
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kinerja
pegawai,
kesimpulannya
hipotesis
d. diterima
4 Ilham Pengaruh Audit KomiteAudit a. Komite audit
Rachdiansyah Manajemen (X1), berpengaruh
dan Joni SumberDaya Kualitas signifikan
Tesmanto Manusia terhadap Audit (X2). terhadap tax
(2021) Kinerja Ukuran advoidance
Karyawan di perusahaan b. Kualitasaudit
Rumah Sakit (X3) dan tidak
Umum Daerah Tax berpengaruh
Bekasi Avoidance signifikan
(Y) terhadap tax
advoidance
c. Ukuran
d. perusahaan
tidak
berpengaruh
terhadap tax
avoidance
25
Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang ada diatas, kerangka
peranan komite audit terhadap kinerja manajemen RSUD, adalah sebagai berikut:
Keterangan
: Berpengaruh
2.4 Hipotesis
landasan teori dari uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
METODE PENELITIAN
kuantitatif dapat diartikan sebagai strategi eksplorasi yang bergantung pada cara
terukur yang sepenuhnya bertujuan untuk menguji teori yang telah ditentukan
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Hajjah Andi Depu
Kabupaten Polewali Mandar, tahun 2023. Adapun rencana waktu penelitian akan
dilksanakan pada pertengahan bulan Juni 2023, berikut adalah jadwal penelitian:
27
28
Bagian dari desain penelitian adalah untuk menentukan populasi penelitian dan
sampel. Penentuan populasi dan sampel sangat penting. Karena hasil penelitian
keakuratan dalam menentukan populasi dan sampel akan memberikan bobot pada
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
2. Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
yang kembali dan dapat disiapkan. Contoh dalam ulasan ini adalah Pegawai
𝑁
𝑛=
1 + (𝑁 × 𝑒2)
315
𝑛=
1 + (315 𝑥 (0,1)2 )
315
𝑛=
1 + (315 𝑥 (0,01)
315
𝑛=
1 + (3,15)
315
𝑛=
4,15
𝑛 = 76
nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Adapun jenisdata yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan
data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
30
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Data primer. Di
mana data primer merupakan data yang diperoleh dari angket yang dibagikan
Pilihan jawaban juga telah tersedia, responden memilah jawaban yang sesuai
dandianggap benar setiap individu. Data primer dalam penelitian ini dari angket
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Komite Audit (X).
Menurut Muamal & Adiwibowo (2011), ada beberapa kompetensi yang harus
b. Keahlian, untuk menjadi bagian dari komite audit diperlukan keahlian atau
32
c. Komitmen waktu, dalam hal ini komite audit harus menunjukan efisiensi
kerjanya.
hasildan dihubungkan dengan visi yang diemban. Wijaya & Rifa'I (2016)
salah satu syarat mutlak untuk dapat melaksanakan manajemen yang baik.
setiap orang dapat bekerja bersama-sama dalam kondisi yang baik untuk
secara keseluruhan.
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang diteliti. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
berupa angketatau kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti yang berisi
sebagai berikut:
masalah dan menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data digunakan untuk
menguji parameter populasi dengan statistik atau untuk memeriksa ukuran populasi
menggunakan data sampel (Sugiyono, 2018). Metode analisis data yang digunakan
Uji validitas adalah uji yang bertujuan untuk mengukur sah atau
kuesionertersebut (Ghozali, 2018). Uji validitas dalam penelitian ini yaitu dengan
menghitung hubungan antara skor hal dari setiap pertanyaan dan skor pertanyaan.
Ilmu Sosial). Pengujian legitimasi memiliki aturan jikabernilai sig. (2-diikuti) pada
skor build absolut < 0,05 atau sebaliknya jika r hitung lebih besar dari r tabel (pada
tingkat kepentingan 0,05), maka pada titik itu, pernyataan atau penanda seharusnya
35
solidatau dapat diandalkan jika respons individu terhadap suatu pernyataan stabil
atau stabil setiap saat (Ghozali, 2018). Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
dengan signifikasi yangdigunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai nilai Cronback
Alpha dari suatu tabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yag diajukan
Sebaliknya, jika nilaiCronback Alpha lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data yang
sebagai berikut:
1. Apabila nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05, maka data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
2. Apabila nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05, maka data dapat dikatakan
36
Menurut Raharjo (2014), uji linearitas bertujuan untuk menguji apakah dua
variabel memiliki hubungan secara signifikan atau tidak. Uji lienaritas merupakan
salah satu syarat pengujian sebelum melakukan uji regresi linear. Adapun dasar
1. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka terdapat hubungan linear
2. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka tidak terdapat hubungan
Y = α + bX + e
Dimana:
Uji statistik digunakan untuk melihat ketepatan atau keakuratan dari suatu
fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisis. Nilai ketepatan
ini dapat diukur dari goodness of fit nya. Dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung
nilai produktivitas kritis dari setiap faktor yang terdapat pada hasil pemeriksaan
kekambuhan dengan menggunakan SPSSdengan asumsi angka yang besar < (0,05)
dikatakan terdapat pengaruh yang besar antara faktor bebas pada variabel terikat.
a. Apabila t sig < dari 0,05 dan t hitung > tabel, artinya terdapat pengaruh
b. Apabila t sig > dari 0,05 dan t hitung < tabel, artinya tidak terdapat
dependen
BAB IV
Objek dalam penelitian ini adalah RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten
Rumah sakit ini awalnya bernama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali
yang didirikan sejak tahun 1975, yang berlokasi di Jl H. Andi Depu nomor 2,
Polewali Mandar. Pada tanggal 25 Mei 1978, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Pada tahun 1987, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali pindah ke
tempat tidur yang bertambah menjadi 74 buah. Pada tahun 2009 dilakukan
pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, hingga kapasitas tempat tidur
menjadi 149 buah. Dan pada tahun 2022, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Polewali berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi
Depu, yang disahkan melalui PP Polewali Mandar nomor 24 tahun 2022 (RSUD
RSUD Hajjah Andi Depu menjunjung tinggi nilai-nilai yang dianut pasien
38
39
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang prima. Fungsi yang dimiliki RSUD
Hajjah Andi Depu adalh menyelenggarakan pelayanan medis dan non medis,
Adapun visi yang dimiliki RSUD Hajjah Andi Depu adalah menjadi rumah
Berdasarkan visi tersebut, maka misi yang dimiliki RSUD Hajjah Andi Depu
tujuan dan sasaran organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada tiap-tiap
anggota organsasi terhadap setiap pekerjaan. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran
suatu organisasi maka diperlukan adanya struktur organisasi, dengan maksud agar
tujuan yang ingin dicapai organisasi tersebut dapat dijalankan dengan baik dan
terarah (Astuti, 2019). Berikut adalah struktur organisasi RSUD Hajjah Andi Depu.
40
jumlah pegawai yang ada di RSUD Hajja Andi Depu (RSUD Hajjah Andi Depu,
2023).
penting di rumah sakit. Adapun jumlah pegawai RSUD Hajja Andi Depu pada
jumlah pegawai RSUD Hajja Andi Depu pada unit umum adalah sebagai
berikut:
jumlah pegawai RSUD Hajja Andi Depu pada unit kerja keuangan adalah
sebagai berikut:
jumlah pegawai RSUD Hajja Andi Depu pada unit kerja perencanaan dan
medis kepada pasien dengan bekerjasama bersama tim medis dan departemen
menyeluruh. Adapun jumlah pegawai RSUD Hajja Andi Depu pada unit kerja
6. Unit komite audit atau komite mutu, bertugas untuk melakukan pengawasan
pengendalian dan evaluasi terhadap proses keuangan, kepatuhan dan risiko yang
berkaitan dengan operasional rumah sakit. Adapun jumlah pegawai RSUD Hajja Andi
7. Unit rekam medis, bertugas untuk memastikan bahwa data medis pasien
terdokumentasi dengan akurat, aman dan tersedia untuk perawatan dan analisis
selanjutnya. Adapun jumlah pegawai RSUD Hajja Andi Depu pada unit kerja
gambaran terkait identitas responden yang diperoleh dari data diri yang terdapat
pada bagian kuesioner yang telah disebar oleh peneliti, meliputi jenis kelamin, usia,
jelas, dimana perempuan yang bekerja di luar rumah lebih rentang mengalami
konflik pekerjaan dan keluarga dibandingkan dengan laki-laki, dimana hal tersebut
akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan dari kedua gender tersebut (Kismono
53,9%
46,1%
Pria Wanita
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.2 menunjukkan bahwa responden yang
berjenis kelamin pria sebanyak 41 orang atau 53,9%, dan responden yang berjenis
kelamin wanita sebanyak 35 orang atau 46,1%. Hal ini mengartikan bahwa
Usia merupakan salah satu unsur dari karakteristik pribadi seseorang yang
menerima dan mengadopsi suatu hal serta berkaitan dengan peningkatan kinerja
55,3%
17,1% 14,5%
13,2%
Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.3 menunjukkan bahwa responden yang
berusia dibawah 26 tahun sebanyak 13 orang atau 17,1%, responden yang berusia
26 tahun sampai 40 tahun sebanyak 42 orang atau 55,3%, responden yang berusia
41 tahun sampai 55 tahun sebanyak 10 orang atau 13,2%, serta responden yang
berusia diatas 55 tahun sebanyak 11 orang atau 14,5%. Hal ini mengartikan bahwa
berpartisipasi dalam penelitian ini didominasi oleh pegawai yang telah berusia 26
akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan (Shafira dan Listiara, 2017).
Adapun karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
40,8%
30,3% 28,9%
yang telah bekerja selama kurang dari 5 tahun sebanyak 23 orang atau 30,3%,
responden yang telah bekerja selaam 5 sampai 10 tahun sebanyak 31 orang atau
40,8%, serta responden yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun sebanyak
49
22 orang atau 28,9%. Hal ini mengartikan bahwa pegawai di RSUD Hajjah Andi
didominasi oleh pegawai yang telah bekerja selama 5 tahun sampai 10 tahun
dirumah sakit.
ini.
44,7%
39,5%
15,8%
Mandar yang berpartisipasi dalam penelitian ini didominasi oleh pegawai yang
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini agar lebih mudah
rentang skor menggunakan skala likert, terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu sangat
setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS) dan sangat tidak
setuju (STS).
Komite audit sebagai suatu komite yang bekerja secara profesional dan
independen yang dibentuk oleh dewan komisaris dengan tugas membantu dan
organisasi (Effendi, 2016). Hasil uji statistik deskriptif terkait variabel komite audit
Skor Jawaban
No. Pernyataan Mean
SS S KS TS STS
Komite audit
memberikan
pengawasan yang
independent atas
proses resiko dan
1 36 27 11 2 0 4,28
indepen yang di
pegang oleh divisi
badan pengawas
rumah sakit (BPRS)
pada Rumah Sakit
Komite audit
mendapat wewenang
yang jelas dari
2 20 41 11 4 0 4,01
pimpinan rumah sakit
dalam menyelesaikan
tugasnya
Komite audit
memiliki pengalaman
4 dalam bidang 29 37 4 6 0 4,17
pengawasan atau
audit
dengan nilai mean sebesar 4,28. Hal ini mengartikan rata-rata responden sangat
setuju bahwa komite audit memberikan pengawasan yang independen atas proses
resiko dan indepen yang di pegang oleh divisi badan pengawas rumah sakit (BPRS)
pada rumah sakit. Pada item pernyataan 2, jawaban responden didominasi oleh
jawaban setuju sebanyak 41 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,01. Hal ini
sebanyak 34 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,11. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa komite audit perlu melakukan pengawasan terhadap
hasil audit yang dilakukan oleh auditor independent pada rumah sakit. Pada item
jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,17. Hal ini mengartikan rata-rata responden
setuju bahwa komite audit memiliki pengalaman dalam bidang pengawasan atau
audit.
sebanyak 29 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,01. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa komite audit mampu memastikan bahwa laporan
kinerja keuangan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan gambaran yang
sangat setuju sebanyak 36 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,26. Hal ini
mengartikan rata-rata responden sangat setuju bahwa komite audit taat terhadap
sebanyak 41 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,25. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa komite audit selalu melakukan pertemuan atau rapat
setiap tahun. Pada item pernyataan 8, jawaban responden didominasi oleh jawaban
sangat setuju sebanyak 36 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,37. Hal ini
jawaban setuju sebanyak 51 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,09. Hal ini
audit juga sangat dipengaruhi oleh pola hubungan dan tingkat intensitas
setiap item pernyataan yang disediakan. Hal ini mengartikan bahwa rata-rata
sakit (Chairina, 2019). Hasil uji statistik deskriptif terkait variabel kinerja
Skor Jawaban
No. Pernyataan Mean
SS S KS TS STS
1 Standar kinerja menerangkan 18 32 26 0 0 3,89
dengan jelas
mengenai apa yang
diharapkan dari pegawai
2 Jika saya memiliki lebih dari 36 32 8 0 0 4,37
satu tujuan, sayatahu tujuan
55
dengan nilai mean sebesar 3,89. Hal ini mengartikan rata-rata responden setuju
bahwa standar kinerja menerangkan dengan jelas mengenai apa yang diharapkan
dari pegawai. Pada item pernyataan 2, jawaban responden didominasi oleh jawaban
sangat setuju sebanyak 36 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,37. Hal ini
sebanyak 51 jawaban, dengan nilai mean sebesar 3,93. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa tim kerja rumah sakit mampu bekerjasama dengan
baik untuk mencapai tujuan organisasi. Pada item pernyataan 4, jawaban responden
didominasi oleh jawaban setuju sebanyak 37 jawaban, dengan nilai mean sebesar
4,17. Hal ini mengartikan rata-rata responden setuju bahwa pegawai yang
sebanyak 41 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,25. Hal ini mengartikan rata-
57
rata responden setuju bahwa pegawai mampu memenuhi target kerja yang
ditetapkan oleh standar rumah sakit. Pada item pernyataan 6, jawaban responden
didominasi oleh jawaban setuju sebanyak 41 jawaban, dengan nilai mean sebesar
4,01. Hal ini mengartikan rata-rata responden sangat setuju bahwa kegunaan dari
sebanyak 32 jawaban, dengan nilai mean sebesar 3,89. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa pegawai selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan-
kegiatan yang diadakan oleh rumah sakit. Pada item pernyataan 8, jawaban
mean sebesar 4,25. Hal ini mengartikan rata-rata responden sangat setuju bahwa
sebanyak 51 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,09. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa sistem kinerja manajemen yang dirancang oleh rumah
sakit selalu diasosiasikan dengan insentif sehingga mampu memiliki daya guna.
Pada item pernyataan 10, jawaban responden didominasi oleh jawaban setuju
sebanyak 37 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,17. Hal ini mengartikan rata-
rata responden setuju bahwa komite audit telah mengidentifikasi kriteria untuk
setuju sebanyak 41 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,25. Hal ini mengartikan
rata-rata responden setuju bahwa pelaporan keuangan rumah sakit dibuat dalam
bentuk laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi rumah sakit yang
didominasi oleh jawaban setuju sebanyak 34 jawaban, dengan nilai mean sebesar
4,08. Hal ini mengartikan rata-rata responden setuju bahwa finansial audit telah
sangat setuju sebanyak 36 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,34. Hal ini
semester dan tahunan. Pada item pernyataan 14, jawaban responden didominasi
oleh jawaban sangat setuju sebanyak 36 jawaban, dengan nilai mean sebesar 4,28.
Hal ini mengartikan rata-rata responden sangat setuju bahwa catatan atas laporan
keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Serta pada item pernyataan 15,
nilai mean sebesar 4,12. Hal ini mengartikan rata-rata responden setuju bahwa
setuju pada setiap item pernyataan yang disediakan. Hal ini mengartikan bahwa
pada tabel 4.5 unit pelayanan medis dan keperawatan yang terdiri dari Dokter
Spesialis Anak, Dokter Spesialis gigi dan mulut, serta Dokter Spesialis
perawatan kenanga, kamar perawatan teratai, serta VIP Cempaka. Dan dari 9
pernyataan pada variabel komite audit dan 15 pernyataan pada variabel kinerja
kamar perawatan didominasi jawaban setuju pada setiap item pernyataan yang
disediakan oleh penulis. Hal ini mengartikan bahwa dari 6 responden tersebut
menganggap Komite Audit memiliki peran yang sangat penting terhadap kinerja
kesimpulan yang bias, serta terhindar dari adanya informasi yang keliru dalam
dan Sodik, 2015). Uji instrumen dalam penelitian ini menggunakan 2 pengujian
Adapun syarat pengambilan keputusan pada uji ini adalah, jika nilai r-hitung > r-
tabel maka data dinyatakan valid (Purnomo, 2016). Berikut hasil uji validitas yang
variabel komite audit dan kinerja manajemen RSUD memiliki nilai r-hitung > r-
tabel. Hal ini mengartikan seluruh item pada variabel komite audit dan kinerja
Adapun syarat pengambilan keputusan pada uji ini adalah, jika nilai cronbach
alpha’ > 0,60 maka data dinyatakan reliabel (Purnomo, 2016). Berikut hasil uji
nilai cronbach alpha sebesar 0,959 > 0,60, hal ini mengartikan seluruh item pada
variabel komite audit dinyatakan reliabel. Pada variabel kinerja manajemen RSUD
memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,970 > 0,60, hal ini mengartikan seluruh
item pada variabel kinerja manajemen RSUD dinyatakan reliabel. Sehingga setiap
item pada variabel komite audit dan kinerja manajemen RSUD layak digunakan
Uji asumsi dasar merupakan uji pra syarat yang harus dipenuhi terlebih
dalam penelitian, sehingga data yang digunakan tidak bias dan pengujian dapat
dipercaya dalam menarik kesimpulan (Purnomo, 2016). Uji asumsi dasar dalam
penelitian ini menggunakan dua pengujian yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
62
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kolmogorov
smirnov. Adapun syarat pengambilan keputusan pada uji ini adalah jika nilai
signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan normal, maka data dikatakan
berdistribusi normal (Purnomo, 2016). Berikut hasil uji normalitas yang telah
Unstandardized
Residual
N 76
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.35113005
Absolute .151
Most Extreme
Positive .151
Differences
Negative -.073
penelitian ini sebesar 0,200 > 0,05, hal ini mengartikan bahwa data dalam
penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Karena hasil uji normalitas telah
63
memenuhi syarat, maka data dalam penelitian ini layak untuk dilanjutkan pada
pengujian berikutnya.
mengikuti arah garis diagonal. Hal ini mengartikan bahwa data dalam penelitian
ini dinyatakan berdistribusi normal, sehingga data tersebut layak untuk dilanjutkan
Pengujian linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji test for linearity.
Adapun syarat pengambilan keputusan pada uji ini adalah jika nilai deviation from
linearity sig > 0,05, maka data dinyatakan memiliki hubungan yang linear
(Purnomo, 2016). Berikut hasil uji linearitas yang telah dilakukan oleh peneliti.
64
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kinerja Between (Combined) .449 10 .245 1.485 .106
Manajemen Groups Linearity .572 1 .372 1.088 .251
RSUD * Deviation
Komite Audit from .877 9 .542 3.007 .105
Linearity
Within Groups 2.709 65 1.503
Total 3.158 75
Sumber: Data yang Dioleh Peneliti, 2023.
sig sebesar 0,105 > 0,05. Hal ini mengartikan bahwa data dari variabel komite audit
dan kinerja manajemen RSUD pada penelitian ini memiliki hubungan linear secara
signifikan. Sehingga data dalam penelitian ini layak dilanjutkan pada pengujian
selanjutnya.
Model persamaan regresi yang baik adalah yang telah memenuhi uji asumsi
dasar terlebih dahulu. Berdasarkan hasil uji yang telah dipaparkan sebelumnya
membuktikan bahwa data pada penelitian ini telah memenuhi semua syarat dalam
uji asumsi dasar sehingga layak untuk dilanjutkan pada pengujian berikutnya agar
mengalami kenaikan atau penurunan. Berikut hasil uji regresi linear sederhana
65
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.315 1.654 3.819 .000
Komite Audit 1.486 .043 .970 4.199 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajemen RSUD
Sumber: Data yang Dioleh Peneliti, 2023.
Y = 6,315 + 1,486 X
5 Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 6,315, angkat tersebut menunjukkan bahwa jika
variabel komite audit konstan atau tidak mengalami perubahan, maka nilai variabel
6 Variabel komite audit, menunjukkan nilai koefisien sebesar 1,486. Hal ini mengartikan
bahwa jika terjadi kenaikan nilai variabel komite audit sebesar 1% maka nilai variabel
kinerja manajemen RSUD juga akan mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya
(Purnomo, 2016:). Berikut hasil uji koefisien determinasi yang telah dilakukan oleh
peneliti.
66
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .698 .540 .500 2.367
a. Predictors: (Constant), Komite Audit
Sumber: Data yang Dioleh Peneliti, 2023.
yang dinyatakan dengan nilai r-square dalam penelitian ini sebesar 0,540 atau 54%,
hal ini mengartikan bahwa variabel kinerja manajemen RSUD mampu dijelaskan
oleh variabel komite audit sebesar 54%, sedangkan sisanya sebesar 46% dijelaskan
Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang
telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan dua pengujian yaitu uji parsial. Syarat pengambilan keputusan pada
uji ini adalah jika nilai signifikansi < 0,5 dan nilai t-hitung > t-tabel, maka hipotesis
dinyatakan diterima (Purnomo, 2016). Berikut hasil uji parsial (uji-t) yang telah
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.315 1.654 3.819 .000
Komite Audit 1.486 .043 .970 4.199 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Manajemen RSUD
Sumber: Data yang Dioleh Peneliti, 2023.
67
nilai koefisien regresi sebesar 1,486 yang bernilai positif, memiliki nilai t-hitung
sebesar 4,199 > t-tabel 1,992, serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Hal ini mengartikan bahwa variabel komite audit berpengaruh secara positif dan
4.3 Pembahasan
menunjukkan bahwa variabel komite audit memiliki nilai koefisien regresi sebesar
1,486 yang bernilai positif, memiliki nilai t-hitung sebesar 4,199 > t-tabel 1,992,
serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengartikan bahwa
variabel komite audit berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atikah dkk (2021),
manajemen rumah sakit umum daerah (Blud Rumah Sakit Umum Daerah
positif dan signifikan terhadap kinerja manajemen RSUD. Sejalan juga dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustin dkk (2022), dalam penelitiannya yang
berjudul “pengaruh komite audit, dewan komisaris dan dewan direksi terhadap
Menurut Rahardja (2017) komite audit merupakan bagian penting dari suatu
sistem informasi maka diperlukan komite audit karena merupakan salah satu
usulan kepada staf manajerial puncak mengenai masalah keuangan atau fungsional.
Dengan demikian, komite audit yang kuat akan membidik dalam bekerja pada
pameran dan intensitas organisasi, terutama dalam iklim bisnis yang berubah di
dominan memberikan jawaban setuju pada setiap item pernyataan pada kuesioner
Mandar dinilai penting oleh para pegawai karena sifatnya yang independen
optimal, selain itu kehadiran komite audit juga tidak jarang memberikan nasihat
kepada manajemen rumah sakit baik dalam hal keuangan maupun pengendalian
yang lebih baik, yang berujung pada peningkatan kinerja rumah sakit secara
keseluruhan.
69
rumah sakit di RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar. Begitupun
sebaliknya semakin kurang baik komite audit dalam menjalankan perannya, maka
akan semakin menurunkan kinerja manajemen rumah sakit di RSUD Hajjah Andi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan
pada bab 4 mengenai peranan komite audit terhadap kinerja manajemen rumah
sakit (studi kasus pada RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar),
manajemen RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Madar. Hal ini
mengartikan bahwa semakin baik komite audit dalam menjalankan perannya, maka
akan semakin meningkatkan kinerja manajemen rumah sakit di RSUD Hajjah Andi
kinerja manajemen rumah sakit di RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali
Mandar.
5.2 Saran
beberapa saran yang peneliti berikan kepada beberapa pihak, antara lain:
Keberadaan komite audit di RSUD Hajjah Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar
dinilai sudah mampu menjalankan perannya dengan baik, tetapi dalam hal ini
rumah sakit harus terus memperhatikan terkait peran yang dijalankan oleh komite
70
71
zaman. Mengingat peran komite audit akan memberikan dampak yang besar
terhadap pemakasimalan kinerja manajemen rumah sakit mulai dari sumber daya
manusia yang dimiliki, operasional rumah sakit, keuangan rumah sakit hingga
b. Bagi peneliti
manajemen rumah sakit. Selain itu, peneliti selanjutnya juga sebaiknya melakukan