Anda di halaman 1dari 43

Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

Direktorat Guru PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2022

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Nyanyi yukk….
APA KABAR BUNDA PAUD
KERJA IKHLAS LAHIR BATIN
DI AKHIRAT MASUK SURGA
BANYAK REJEKI DI DUNIA
RASA SAYANGE RASA SAYANG SAYANGE
HAI LIHAT ANAK PAUD
RASA SAYANG SAYANGE
BUNDA PAUD MESTI KREATIF
PEMBELAJAR MURAH SENYUM
ANAK INDONESIA BEBAS STUNTING
BERKAT ASUHAN BUNDA PAUD
KETERKAITAN ANTAR MATA LATIH

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


TUJUAN/KOMPENTENSI
KOMPETENSI
Memahami dan menyampaikan kembali konsep dasar PAUD kepada
peserta / GTK PAUD lainnya secara efektif dan optimal.

INDIKATOR
1) Menjelaskan pengertian PAUD
2) Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup PAUD
3) Memahami landasan yuridis PAUD
4) Memahami landasan filosofis PAUD pada lembaga PAUD
5) Manfaat Layanan PAUD
6) Menjelaskan Layanan PAUD Bermutu
7) Menjelaskan layanan PAUD Holistik Integratif
Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
POKOK MATERI
1. Pengertian PAUD
2. Tujuan dan ruang lingkup PAUD
3. Landasan Yuridis PAUD
4. Landasan Filosofis PAUD
5. Manfaat Layanan PAUD
6. Prinsip Pendekatan dalam pembelajaran
PAUD.
7. PAUD Holistik Integratif

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


?
Pertanyaan mendasar:
Mengapa Pelatih
GTK PAUD Perlu ? ?
Mempelajari &
Menguasai
Konsep Dasar
PAUD?

Silahkan tanggapan Anda ? ?


sampaikan di ‘chat’..!!
Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Materi Kondas apa yang paling penting
dikuasai oleh pelatih GTK PAUD?

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


PAUD
PAUD adalah upaya untuk
Suatu upaya pembinaan menstimulasi, membimbing,
yang ditujukan kepada anak sejak mengasuh dan penyediaan
lahir sampai dengan usia enam kegiatan pembelajaran
tahun yang dilakukan melalui melalui bermain yang akan
pemberianrangsangan pendidikan menghasilkan sikap,
untuk membantu pertumbuhan dan pengetahuan dan
perkembangan jasmani dan rohani keterampilan pada anak
agar anak memiliki kesiapan (kompetensi sesuai
dalam memasuki pendidikan lebih kurikulum & perkembangan
lanjut. (K-13 PAUD & STPPA ).

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Masa Keemasan (The Golden
Age), Sekaligus Periode Yang
Sangat Kritis

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam
kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupannya.

• Menurut ahli neurologi pada saat lahir otak


bayi mengandung 100 sampai 200 milyar
neuron atau sel syaraf yang siap melakukan
sambungan antar sel.
• Sekitar 50 % kapasitas kecerdasan manusia
telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80 % telah
terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai
titik kulminasi 100 % ketika berusia 8 sampai 18
tahun. (Osborn, White, Bloom)
• Stimulasi pada usia lahir-3 tahun ini jika didasari
pada kasih sayang bahkan bisa merangsang
10 trilyun sel otak. Namun dengan satu
bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak,
sementara tindak kekerasan akan
memusnahkan 10 miliar sel otak.
Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,
Peran PAUD terhadap Penurunan Stunting

Preventif (pemantauan tumbuh


kembang anak; pendidikan dan
pengasuhan yang positif)
Mitigatif stunting
(penanggulangan stunting di
Lembaga PAUD melalui layanan
PAUD berkualitas)
Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,
Dampak Penguasaan Konsep Dasar PAUD bagi
Pendidik terhadap penurunan Stunting adalah
menciptakan pembelajaran PAUD yang sesuai dengan
prinsip-prinsip :

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Contoh kegiatan yang tidak sesuai untuk AUD:
(8) Meningkatkan (1) Kesiapan anak (2) Mengurangi
Indeks Pembangunan memasuki pendidikan lebih Angka mengulang kelas
Manusia (IPM) lanjut (repeater)

(7) Memperbaiki (3) Mengurangi


derajat kesehatan & gizi Angka putus Sekolah
anak usia dini (DO)

(5) Meningkatkan (4) Mempercepat


(6) Mengurangi
Mutu Pencapaian
Angka Buta
Pendidikan Wajib belajar
Huruf muda

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


RUANG LINGKUP PAUD
UNDANG-UNDANG NO.20 TAHUN 2003 PASAL 28
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
(SISDIKNAS)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


APA FUNGSI PAUD ?
Fungsi Adaptasi Fungsi Sosialisasi
(Penyesuaian Diri Dengan (Keterampilan Sosial:
Berbagai Kondisi Pergaulan Dan Kehidupan
Lingkungan) Sehari-hari)

Fungsi
Pengembangan Fungsi Bermain
(Pengembangan berbagai (Bermain sebagai belajar,
potensi anak) belajar melalui bermain)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


PANDANGAN & PERSEPSI UMUM TENTANG
BERMAIN
• Menghabiskan waktu, TUGAS
uang, percuma, berkotor- PELATIH:
kotor, tidak belajar dll. MELURUSKAN
• Orang tua jarang bermain
PANDANGAN
bersama anak
• Orang tua jarang membuat
YG KELIRU
alat main bersama anak TERSEBUT

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Pentingnya Bermain Bagi
Anak • Bermain merupakan sarana belajar dan
merasakan dunia sekitarnya tanpa diajar
SARANA secara langsung: melatih keterampilan,
BELAJAR memperkuat kemampuan berpikir,
melibatkan emosi, bersosialisasi dan
menjadi kreatif (Essa, 2003:41)
• Mendukung perkembangan anak secara
MENDUKUNG utuh sebagai seorang manusia: merasakan,
PERKEMBANGAN bergerak, berpikir dan berhubungan dengan
orang lain, berkomunikasi dan
menciptakan.
• Konvensi PBB November 1989, setiap anak
di dunia punya hak bermain dan harus
HAK ANAK mempunyai kesempatan untuk bermain
(Feeney, Christensen, and Moravcik, 2006:
177).

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Pengertian dan Tujuan Bermain
Sesuatu hal yang Sesuatu
menyenangkan, pilihan aktivitas/kegiatan
sendiri, aktivitas yang
yang dilakukan yang
dipilih tersebut
bertujuan dan bersifat bertujuan untuk
spontanitas kesenangan.

Bermain bagi anak Untuk mempraktekkan


membantu mereka dan menguasai
keterampilan intelektual,
untuk memahami dan keterampilan sosial dan
menguasai keterampilan fisik yang
perasaannya baru.
Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,
Fungsi Bermain dari Berbagai Teori
➢ Teori energi surplus (Mitchel dan Mason (1948, p.64) , menyalurkan
kelebihan energi, mengecas energi ototnya sehingga ia merasa tenang.

➢ Teori Rekreasi Lazarus (1883) relaksasi setelah melakukan aktivitas fisik atau
aktivitas mental.

➢ Teori Praktek Instink: Berlatih keterampilan yang diperlukan anak setelah


dewasa, persiapan nilai dalam perkembangan kapasitas fisik maupun
kapasitas mental.

➢ Teori Rekapitulasi: Wujud keberadaan instink dan minat dalam evolusi spesies
manusia spt memanjat dan bermain ayunan merupakan tipikal tahapan
binatang dan bermain kasar dan bergulingan merupakan tahapan kehidupan
liar/ganas.

➢ Teori Katarsis: mengekspresikan emosi. sarana yang tepat dalam


melampiaskan instink dengan aman secara secara sosial.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Manfaat/Nilai Bermain Bagi Anak
Bermain mendukung berbagai dimensi perkembangan:
Perkembangan sosial: kemampuan untuk bersama orang lain bekerjasama dalam
aktivitas memberi dan menerima

Perkembangan emosional: keterbatasan bahasa anak dapat dijembatani oleh


kemampuannya dalam mengekpresikan perasaan dan pemahamannya terhadap
dunia sekitar melalui bermain.

Perkembangan intelektual: anak menggunakan alat main dan isyarat secara


simbolik dalam bermain untuk mengerti tentang objek-objek dan pengalaman dunia
nyata.

Perkembangan fisik: anak belajar menerima informasi dari dunia sekitarnya


melalui rasa seperti perasa, penciuman, rabaan, tanda, dan pendengaran; dan otot
yaitu (1) aktivitas otot kecil seperti kerjasama tangan dan mata; (2) aktivitas otot
besar seperti merangkak, berjalan, keseimbangan dan memanjat.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Pentingnya Bermain selama
Belajar Dari Rumah (BDR)
Guru juga harus mendorong orang
Guru harus
mengembangkan tua untuk berbagi materi-materi main
materi main, yang biasa dimainkan mereka
pakaian, alat-alat sebelumnya saat kecil, dan
musik dan benda- mendemontrasikannya bersama
benda rumahtangga anak-anak mereka dan kemudian
yang sesuai dengan
orang tua berkesempatan bermain
budaya anak.
Bersama anak.

Pastikan orang tua mengerti apa yang dipelajari oleh anak


saat anak bermain sehingga orang tua menghargai
aktivitas main yang berguna bagi anak-anak mereka
(Brewer, 2007:171)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


1. UUD 1945,
a. Pembukaan UUD 1945,
… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Amandemen UUD 1945, Pasal 28b
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi
2. UU PERLINDUNGAN ANAK (No. 23 tahun 2002)
Setiap anak berhak untuk dapat hidup,tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Pandangan Konsep Dasar & Filosofis
PAUD (Para Ahli)
Konsep Dasar PAUD:
➢Terkait Landasan Keilmuan dari
Kajian Multi-Dimensi
Filosofis PAUD:
➢Terkait keyakinan hasil pemikiran
mendalam

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
✓ Konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam
pendidikan anak.
✓ Walaupun kita telah melakukan kontrol terhadap pendidikan yang diperoleh
dari pengalaman sosial dan melalui indera, tetapi kita tetap tidak dapat
mengontrol pertumbuhan yang sifatnya alami.
✓ Pendekatan alamiah mendorong anak untuk mempunyai pengalaman
konkrit, dan berkembangnya kualitas kebahagiaan, spontanitas dan rasa
ingin tahu anak.
✓ Pendidikan berdasarkan tahapan perkembangan anak, sesuai minat anak
sehingga anak menjadi manusia yang bebas.
✓ Seorang ibu dapat menjamin Pendidikan anaknya secara alamiah dengan
cara memberi kebebasan kepada anak untuk berkembangan secara alami.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Pestalozzi (1746-1827)
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam Pendidikan untuk
mengembangkan potensi moral dan intelektual
Pentingnya peran ibu di usia dini
Mempertimbangkan perbedaan masing-masing anak dalam
mengembangkan aktivitas
Pengembangan intelektual, fisik dan moral sama pentinya dalam
Pendidikan.
Pentingnya pengalaman nyata (kongkrit) seperti menghitung,
mengukur, merasakan dan menyentuh.
Landasan utama metode pembelajaran adalah observasi dan
Bahasa.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Friendrich Wilheim August
Froebel (1782-1852)
✓ Berpembawaan baik (innate goodness) dan berpotensi kreatif (creative
potential)
✓ Fase sangat berharga dan dapat dibentuk dlm periode kehidupan
manusia (a noble malleable phases of human life).
✓ Memperkenalkan “Taman” untuk mengembangkan potensi dan bawaan
✓ Pendidikan selaras dengan perkembangan anak dalam satu kesatuan
yang utuh.
✓ Pendidikan TK harus mengikuti sifat dan karakteristik anak.
✓ Pentingnya peran bermain bagi perkembangan anak usia dini
✓ Kegiatan aktivitas seni, games, permainan jari, lagu-lagu, balok, cerita,
dan kerajinan tangan.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Maria Montessori
(1870-1952)

✓ Absorbent mind (kemampuan menyerap yang sangat kuat


layaknya sponge menyerap air)
✓ Sensitive Periods (periode sensitive/peka yaitu anak mudah
menerima dan menyerap pembelajaran
✓ Child’s self-constructions (materi belajar mandiri seperti
mencocokkan, memilih berdasarkan ukuran dan bentuk,
bunyi, warna, bau atauketerampilan praktis seperti
menyemir sepatu dan menata meja)
✓ Materi pembelajaran membaca, menulis, dan keterampilan
matematika melalui pengalaman langsung dan
menggunakan seluruh indera.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Jean Piaget (1896-1980)
dan Lev Vigotsky (1896-1934)
✓ Piaget: Pada dasarnya paham konstruktivis mempunyai
asumsi bahwa anak membangun pengetahuan secara
aktif berdasarkan pengalaman yang dimilikinya melalui
interaksi dengan lingkungan.
✓ Pembelajaran menjadi proses interaktif dengan melibatkan
teman sebaya, orang dewasa dan lingkungan (social)
✓ Anak membangun pemahaman mereka sendiri dengan
mensintesa pengalaman baru dengan pemahaman
mereka sebelumnya.
Lev S. Vygotsky (1896 – 1934)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Lev Vigotsky (1896-
✓1Le9
v3Vig4
ots)ky: meskipun anak membangun pemahaman, pengetahuan dan
pembelajaran sendiri tetapi fasilitator dan mediator juga penting (sebaya,
orang dewasa dan lingkungan).
✓ Guru harus menciptakan lingkungan yang menyenangkan, akrab, hangat
melalui bermain, berinteraksi dengan lingkungan sehingga merangsang
anak untuk berpartsispasi aktif.
✓ Aktivitas bermain merupakan sarana Pendidikan anak, pengembangan
kapasitas berpikir, dan perkembangan perilaku moral.
✓ Interaksi antara anak dengan lingkungan, sebaya dan orang dewasa
membantu mengembangkan Bahasa, komunikasi dan sosialisasi (seperti
memahami perasaan orang lain, menghargai pendapat orang lain dan
berlatih ekpresi emosi.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Lev
Vigotsky
(1M
896g-g1u9n3a4k)an Teknik pijakan
en
(scalfolding) untuk membantu
anak dalam belajar,
menggunakan pembelajaran
kooperatif dan bentuk
pembelajaran sosial lainnya
(Morrison, 2008:83)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Ki Hajar Dewantara (1889-1959)

Pengajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah lahir


dan bathin serta dapat memerdekakan diri.

Anak berpotensi untuk berkembang sehingga perlu kesempatan untuk


berkembang secara optimal

Titah Tuhan : unsur badan kasar (jasmani) dan badan halus (rohani)
Anak lahir dengan kodrat atau pembawaan masing-masing
(baik/buruk) → pendidikan bertujuan untuk menuntun
1-7 th: contoh dan pembiasaan ADAB yang BAIK

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Ki Hajar Dewantara
(1889-1959)

Ing ngarso sung tulodo (teladan),


Ing madyo mangun karso (inspirasi & motivasi),
Tut wuri handayani (dorongan/kepercayaan)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


DIMENSI PEMBELAJARAN PAUD BERMUTU

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


GURU PAUD BERMUTU
(Inspirasi Bagi Pelatih)
❖ Guru harus menyayangi dan menghargai semua anak
❖ Guru harus memiliki dedikasi untuk mengajar secara
profesional
❖ Pengajaran yang baik harus berdasarkan teori,
filosofi, tujuan dan sasaran
❖ Mengajar anak menggunakan materi sebenarnya
❖ Pengajaran dimulai dari yang konkret sampai abstrak
❖ Observasi penting guna mengetahui proses belajar
anak
❖ Pengajaran harus berpusat pada anak

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Peran Guru PAUD
1. Sebagai Pengelola
✓ Melaksanakan administrasi
kelompok
2. Sebagai Pendidik dan Fasilitator
✓ Menjadi model
✓ Menciptakan lingkungan yang
menyenangkan
✓ Menyiapkan sarana dan bahan
bermain yang beragam
✓ Mendukung anak waktu belajar
✓ Memperkuat kemampuan/
pengalaman positif anak
✓ Mencatat perkembangan belajar
anak
3. Sebagai peneliti
✓ mengamati perkembangan anak
✓ memahami kebutuhan anak

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


BERKAITAN DENGAN ORANG TUA

❖Keluarga merupakan
lembaga yang paling
penting dalam
pendidikan dan
pengembangan anak
❖Orang tua adalah
pendidik utama dan
pertama bagi anak

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Refleksi dan berbagi:
Konsep-konsep apa sajakah yang harus
(masih perlu) diperbaiki dari para guru
dilapangan dalam praktek PAUD:
Identifikasi….
Sebutkan contohnya….
Solusinya/cara memperbaikinya…

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Model-Model PAUD HI
• Model 1; berbagai layanan bagi anak usia dini dimana layanan PAUD (stimulasi dini),
kesehatan, gizi (nutrisi) dan pengasuhan (parenting) masih dilakukan secara terpisah-pisah
(belum terpadu), dan belum tersedia layanan perlindungan (proteksi).
• Model 2; layanan PAUD (stimulasi dini) terintegrasi dengan kesehatan serta pengasuhan
(parenting), namun belum terintegrasi dengan layanan gizi (nutrisi) yang sudah ada.
• Model 3: semua layanan bagi anak usia dini yaitu layanan PAUD (stimulasi dini), kesehatan
(posyandu), gizi (nutrisi), pengasuhan (parenting) dan perlindungan anak (proteksi) sudah
terintegrasi namun tidak berada dalam satu atap (satu layanan)
• Model 4; layanan PAUD (stimulasi dini), kesehatan (posyandu) dan gizi (nutrisi) terntegrasi
dan berada dalam satu atap (satu layanan), namun belum tersedia layanan pengasuhan
(parenting) dan perlindungan (proteksi)
• Model 5; semua layanan bagi anak usia dini yaitu layanan PAUD (stimulasi dini), kesehatan,
gizi (nutrisi), pengasuhan (parenting) dan perlindungan (proteksi) terintegrasi dan
diselenggarakan dalam satu atap ataupun berada dalam satu layanan – bentuk yang
direkomendasikan.

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek,


Model layanan PAUD yang holistik dan integratif

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


TUGAS PESERTA
1. Konsep Dasar PAUD yang manasajakah dari yang sudah
dipelajari, yang dapat diterapkan oleh para guru PAUD di
daerah saudara? Jelaskan lengkapi dengan contohnya!

2. Bagaimanakah caranya agar para guru yang Saudara latih


nanti dapat dengan mudah dan cepat memahami Konsep
Dasar PAUD, jika Saudara yang menjadi Narsum-nya nanti?

(maksimal dikumpulkan 12 Agustus 2021, Pukul 23:59)

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


MOTTO

Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022


Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022

Anda mungkin juga menyukai