Anda di halaman 1dari 46

KONSEP DASAR PAUD

PCP Diklat Dasar Terintegrasi Stunting


Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD, Ditjen GTK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2021

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


BIODATA

Nama : Dr. Pujiarto


Jabatan : Analis Kebijakan Muda GTK PAUD, Dit. GTK PAUD
Lulusan : S-3 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
Alamat Kantor : Dit. Pembinaan GTK PAUD Gedung D
Lantai 13 Ditjen GTK, Kemdikbud
Kontak : HP 081377766179 dan Telepon 021 57974118
Alamat Rumah : Jln. H. Jeman No 29B Rt03/05 Pangkalanjati Baru Cinere Depok
Email : pujiarto.new@gmail.com
CURAH PENDAPAT
KETERKAITAN ANTAR MATA LATIH

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


TUJUAN/KOMPENTENSI
KOMPETENSI
Memahami dan menyampaikan kembali konsep dasar PAUD kepada
peserta / GTK PAUD lainnya secara efektif dan optimal.

INDIKATOR
1) Menjelaskan pengertian PAUD
2) Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup PAUD
3) Memahami landasan yuridis PAUD
4) Memahami landasan filosofis PAUD pada lembaga PAUD
5) Manfaat Layanan PAUD
6) Menjelaskan Layanan PAUD Bermutu
7) Menjelaskan layanan PAUD Holistik Integratif
PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021
POKOK MATERI
1. Pengertian PAUD
2. Tujuan dan ruang lingkup PAUD
3. Landasan Yuridis PAUD
4. Landasan Filosofis PAUD
5. Manfaat Layanan PAUD
6. Prinsip Pendekatan dalam pembelajaran
PAUD.
7. PAUD Holistik Integratif

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


?
Pertanyaan mendasar:
Mengapa GTK PAUD
Perlu Mempelajari & ? ?
Menguasai Konsep
Dasar PAUD?

Silahkan tanggapan Anda


sampaikan di ‘chat’..!! ? ?
PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021
Materi Konsep dasar paud apa yang paling
penting dikuasai oleh GTK PAUD?
PAUD
PAUD adalah upaya untuk
Suatu upaya pembinaan yang menstimulasi,
ditujukan kepada anak sejak lahir membimbing, mengasuh
sampai dengan usia enam tahun dan penyediaan kegiatan
yang dilakukan melalui pemberian pembelajaran melalui
rangsangan pendidikan untuk bermain yang akan
membantu pertumbuhan dan menghasilkan sikap,
perkembangan jasmani dan rohani pengetahuan dan
agar anak memiliki kesiapan keterampilan pada anak
dalam memasuki pendidikan lebih (kompetensi sesuai
lanjut. kurikulum &
perkembangan (K-13
PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021 PAUD & STPPA ).
Masa Keemasan (The Golden
Age), Sekaligus Periode Yang
Sangat Kritis

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam
kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupannya.

• Menurut ahli neurologi pada saat lahir otak


bayi mengandung 100 sampai 200 milyar
neuron atau sel syaraf yang siap melakukan
sambungan antar sel.
• Sekitar 50 % kapasitas kecerdasan manusia
telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80 % telah
terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai
titik kulminasi 100 % ketika berusia 8 sampai 18
tahun. (Osborn, White, Bloom)
• Stimulasi pada usia lahir-3 tahun ini jika didasari
pada kasih sayang bahkan bisa merangsang
10 trilyun sel otak. Namun dengan satu
bentakan saja 1 milyar sel otak akan rusak,
sementara tindak kekerasan akan
memusnahkan 10 miliar sel otak.
PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021
Peran PAUD terhadap Penurunan Stunting

Preventif (pemantauan tumbuh


kembang anak; pendidikan dan
pengasuhan yang positif)
Mitigatif stunting (penanggulangan
stunting di Lembaga PAUD melalui
layanan PAUD berkualitas)
Dampak Penguasaan Konsep Dasar PAUD bagi Pendidik
terhadap penurunan Stunting adalah menciptakan
pembelajaran PAUD yang sesuai dengan prinsip-prinsip :
Contoh kegiatan yang tidak sesuai untuk AUD:
(8) Meningkatkan (1) Kesiapan anak (2) Mengurangi
Indeks Pembangunan memasuki pendidikan lebih Angka mengulang kelas
Manusia (IPM) lanjut (repeater)

(7) Memperbaiki (3) Mengurangi


derajat kesehatan & gizi Angka putus Sekolah
anak usia dini (DO)

(5) Meningkatkan (4) Mempercepat


(6) Mengurangi
Mutu Pencapaian
Angka Buta
Pendidikan Wajib belajar
Huruf muda

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


RUANG LINGKUP PAUD
UNDANG-UNDANG NO.20 TAHUN 2003 PASAL 28
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
(SISDIKNAS)

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


APA FUNGSI PAUD ?

Fungsi Adaptasi Fungsi Sosialisasi


(Penyesuaian Diri Dengan (Keterampilan Sosial:
Berbagai Kondisi Pergaulan Dan Kehidupan
Lingkungan) Sehari-hari)

Fungsi
Pengembangan Fungsi Bermain
(Pengembangan berbagai (Bermain sebagai belajar,
potensi anak) belajar melalui bermain)

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


PANDANGAN & PERSEPSI UMUM TENTANG
BERMAIN
• Menghabiskan waktu, uang, TUGAS Guru:
percuma, berkotor-kotor, tidak MELURUSKAN
belajar dll. PANDANGAN
• Orang tua jarang bermain
YG KELIRU
bersama anak
• Orang tua jarang membuat alat
TERSEBUT
main bersama anak

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Pentingnya Bermain Bagi Anak
• Bermain merupakan sarana belajar dan merasakan
SARANA dunia sekitarnya tanpa diajar secara langsung:
melatih keterampilan, memperkuat kemampuan
BELAJAR berpikir, melibatkan emosi, bersosialisasi dan menjadi
kreatif (Essa, 2003:41)

• Mendukung perkembangan anak secara utuh


MENDUKUNG sebagai seorang manusia: merasakan, bergerak,
PERKEMBANGAN berpikir dan berhubungan dengan orang lain,
berkomunikasi dan menciptakan.

• Konvensi PBB November 1989, setiap anak di dunia


punya hak bermain dan harus mempunyai
HAK ANAK
kesempatan untuk bermain (Feeney, Christensen, and
Moravcik, 2006: 177).

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Pengertian dan Tujuan Bermain
Sesuatu hal yang Sesuatu
menyenangkan, pilihan aktivitas/kegiatan yang
sendiri, aktivitas yang dipilih
dilakukan yang bertujuan
tersebut bertujuan dan
bersifat spontanitas untuk kesenangan.

Bermain bagi anak Untuk mempraktekkan dan


membantu mereka untuk menguasai keterampilan
intelektual, keterampilan
memahami dan sosial dan keterampilan fisik
menguasai perasaannya yang baru.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Fungsi Bermain dari Berbagai Teori
 Teori energi surplus (Mitchel dan Mason (1948, p.64) , menyalurkan kelebihan energi,
mengecas energi ototnya sehingga ia merasa tenang.

 Teori Rekreasi Lazarus (1883) relaksasi setelah melakukan aktivitas fisik atau aktivitas
mental.

 Teori Praktek Instink: Berlatih keterampilan yang diperlukan anak setelah dewasa, persiapan
nilai dalam perkembangan kapasitas fisik maupun kapasitas mental.

 Teori Rekapitulasi: Wujud keberadaan instink dan minat dalam evolusi spesies manusia spt
memanjat dan bermain ayunan merupakan tipikal tahapan binatang dan bermain kasar dan
bergulingan merupakan tahapan kehidupan liar/ganas.

 Teori Katarsis: mengekspresikan emosi. sarana yang tepat dalam melampiaskan instink
dengan aman secara secara sosial.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Manfaat/Nilai Bermain Bagi Anak
Bermain mendukung berbagai dimensi perkembangan:
Perkembangan sosial: kemampuan untuk bersama orang lain bekerjasama dalam
aktivitas memberi dan menerima

Perkembangan emosional: keterbatasan bahasa anak dapat dijembatani oleh


kemampuannya dalam mengekpresikan perasaan dan pemahamannya terhadap
dunia sekitar melalui bermain.

Perkembangan intelektual: anak menggunakan alat main dan isyarat secara


simbolik dalam bermain untuk mengerti tentang objek-objek dan pengalaman
dunia nyata.

Perkembangan fisik: anak belajar menerima informasi dari dunia sekitarnya


melalui rasa seperti perasa, penciuman, rabaan, tanda, dan pendengaran; dan
otot yaitu (1) aktivitas otot kecil seperti kerjasama tangan dan mata; (2) aktivitas
otot besar seperti merangkak, berjalan, keseimbangan dan memanjat.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Pentingnya Bermain selama
Belajar Dari Rumah (BDR)
Guru harus
mengembangkan Guru juga harus mendorong orang tua
materi main, untuk berbagi materi-materi main yang biasa
pakaian, alat-alat dimainkan mereka sebelumnya saat kecil,
musik dan benda- dan mendemontrasikannya bersama anak-
benda rumahtangga anak mereka dan kemudian orang tua
yang sesuai dengan
berkesempatan bermain Bersama anak.
budaya anak.

Pastikan orang tua mengerti apa yang dipelajari oleh anak


saat anak bermain sehingga orang tua menghargai
aktivitas main yang berguna bagi anak-anak mereka
(Brewer, 2007:171)

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


1. UUD 1945,
a. Pembukaan UUD 1945,
… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Amandemen UUD 1945, Pasal 28b
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi
2. UU PERLINDUNGAN ANAK (No. 23 tahun 2002)
Setiap anak berhak untuk dapat hidup,tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Pandangan Konsep Dasar & Filosofis PAUD
(Para Ahli)
Konsep Dasar PAUD:
Terkait Landasan Keilmuan dari
Kajian Multi-Dimensi
Filosofis PAUD:
Terkait keyakinan hasil pemikiran
mendalam

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
 Konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam
pendidikan anak.
 Walaupun kita telah melakukan kontrol terhadap pendidikan yang diperoleh
dari pengalaman sosial dan melalui indera, tetapi kita tetap tidak dapat
mengontrol pertumbuhan yang sifatnya alami.
 Pendekatan alamiah mendorong anak untuk mempunyai pengalaman
konkrit, dan berkembangnya kualitas kebahagiaan, spontanitas dan rasa
ingin tahu anak.
 Pendidikan berdasarkan tahapan perkembangan anak, sesuai minat anak
sehingga anak menjadi manusia yang bebas.
 Seorang ibu dapat menjamin Pendidikan anaknya secara alamiah dengan
cara memberi kebebasan kepada anak untuk berkembangan secara alami.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Pestalozzi (1746-1827)
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam Pendidikan untuk
mengembangkan potensi moral dan intelektual
Pentingnya peran ibu di usia dini
Mempertimbangkan perbedaan masing-masing anak dalam
mengembangkan aktivitas
Pengembangan intelektual, fisik dan moral sama pentinya dalam
Pendidikan.
Pentingnya pengalaman nyata (kongkrit) seperti menghitung,
mengukur, merasakan dan menyentuh.
Landasan utama metode pembelajaran adalah observasi dan
Bahasa.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Friendrich Wilheim August
Froebel (1782-1852)
 Berpembawaan baik (innate goodness) dan berpotensi kreatif (creative
potential)
 Fase sangat berharga dan dapat dibentuk dlm periode kehidupan
manusia (a noble malleable phases of human life).
 Memperkenalkan “Taman” untuk mengembangkan potensi dan bawaan
 Pendidikan selaras dengan perkembangan anak dalam satu kesatuan
yang utuh.
 Pendidikan TK harus mengikuti sifat dan karakteristik anak.
 Pentingnya peran bermain bagi perkembangan anak usia dini
 Kegiatan aktivitas seni, games, permainan jari, lagu-lagu, balok, cerita,
dan kerajinan tangan.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Maria Montessori
(1870-1952)

 Absorbent mind (kemampuan menyerap yang sangat kuat


layaknya sponge menyerap air)
 Sensitive Periods (periode sensitive/peka yaitu anak mudah
menerima dan menyerap pembelajaran
 Child’s self-constructions (materi belajar mandiri seperti
mencocokkan, memilih berdasarkan ukuran dan bentuk,
bunyi, warna, bau atauketerampilan praktis seperti
menyemir sepatu dan menata meja)
 Materi pembelajaran membaca, menulis, dan keterampilan
matematika melalui pengalaman langsung dan
menggunakan seluruh indera.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Jean Piaget (1896-1980)
dan Lev Vigotsky (1896-1934)
 Piaget: Pada dasarnya paham konstruktivis mempunyai
asumsi bahwa anak membangun pengetahuan secara
aktif berdasarkan pengalaman yang dimilikinya melalui
interaksi dengan lingkungan.
 Pembelajaran menjadi proses interaktif dengan melibatkan
teman sebaya, orang dewasa dan lingkungan (social)
 Anak membangun pemahaman mereka sendiri dengan
mensintesa pengalaman baru dengan pemahaman
mereka sebelumnya.
Lev S. Vygotsky (1896 – 1934)

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Lev Vigotsky (1896-
1934)
Lev Vigotsky: meskipun anak membangun pemahaman, pengetahuan dan
pembelajaran sendiri tetapi fasilitator dan mediator juga penting (sebaya,
orang dewasa dan lingkungan).
 Guru harus menciptakan lingkungan yang menyenangkan, akrab, hangat
melalui bermain, berinteraksi dengan lingkungan sehingga merangsang
anak untuk berpartsispasi aktif.
 Aktivitas bermain merupakan sarana Pendidikan anak, pengembangan
kapasitas berpikir, dan perkembangan perilaku moral.
 Interaksi antara anak dengan lingkungan, sebaya dan orang dewasa
membantu mengembangkan Bahasa, komunikasi dan sosialisasi (seperti
memahami perasaan orang lain, menghargai pendapat orang lain dan
berlatih ekpresi emosi.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Lev Vigotsky
(1896-1934)
Menggunakan Teknik pijakan
(scalfolding) untuk membantu
anak dalam belajar,
menggunakan pembelajaran
kooperatif dan bentuk
pembelajaran sosial lainnya
(Morrison, 2008:83)

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Ki Hajar Dewantara (1889-1959)

Pengajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah lahir


dan bathin serta dapat memerdekakan diri.

Anak berpotensi untuk berkembang sehingga perlu kesempatan untuk


berkembang secara optimal

Titah Tuhan : unsur badan kasar (jasmani) dan badan halus (rohani)
Anak lahir dengan kodrat atau pembawaan masing-masing
(baik/buruk) → pendidikan bertujuan untuk menuntun
1-7 th: contoh dan pembiasaan ADAB yang BAIK

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Ki Hajar Dewantara
(1889-1959)

Ing ngarso sung tulodo (teladan),


Ing madyo mangun karso (inspirasi & motivasi),
Tut wuri handayani (dorongan/kepercayaan)

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


“lebih mudah membangun anak yang kuat daripada memperbaiki orang
dewasa yang rusak”
-Frederick Douglass-

“PAUD dapat meningkatkan taraf


kesehatan”
-James J. Heckman-

MENGAPA NAK KE
PAUD ........?
“anak harus diajarkan cara berpikir, bukan “PAUD dapat memperkuat ekonomi”
- Penelitian Anna Powell, Sarah Thomason and Ken Jacobs -
apa yang harus dipikirkan”
-Margaret Mead-

“PAUD merupakan investasi


masa depan”
-Anies Baswedan-

DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR GTK PAUD-2018


DIMENSI PEMBELAJARAN PAUD BERMUTU

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


GURU PAUD BERMUTU
(Inspirasi Bagi Pelatih)
 Guru harus menyayangi dan menghargai semua
anak
 Guru harus memiliki dedikasi untuk mengajar secara
profesional
 Pengajaran yang baik harus berdasarkan teori,
filosofi, tujuan dan sasaran
 Mengajar anak menggunakan materi sebenarnya
 Pengajaran dimulai dari yang konkret sampai abstrak
 Observasi penting guna mengetahui proses belajar
anak
 Pengajaran harus berpusat pada anak
PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021
Peran Guru PAUD
1. Sebagai Pengelola
 Melaksanakan administrasi kelompok

2. Sebagai Pendidik dan Fasilitator


 Menjadi model
 Menciptakan lingkungan yang
menyenangkan
 Menyiapkan sarana dan bahan
bermain yang beragam
 Mendukung anak waktu belajar
 Memperkuat kemampuan/
pengalaman positif anak
 Mencatat perkembangan belajar anak

3. Sebagai peneliti
 mengamati perkembangan anak
 memahami kebutuhan anak

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


BERKAITAN DENGAN ORANG TUA

 Keluarga merupakan
lembaga yang paling
penting dalam
pendidikan dan
pengembangan anak
 Orang tua adalah
pendidik utama dan
pertama bagi anak

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Refleksi dan berbagi:
Konsep-konsep apa sajakah yang harus
(masih perlu) diperbaiki dari para guru
dilapangan dalam praktek PAUD:
Identifikasi….
Sebutkan contohnya….
Solusinya/cara memperbaikinya…

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Model-Model PAUD HI
• Model 1; berbagai layanan bagi anak usia dini dimana layanan PAUD (stimulasi dini),
kesehatan, gizi (nutrisi) dan pengasuhan (parenting) masih dilakukan secara terpisah-pisah
(belum terpadu), dan belum tersedia layanan perlindungan (proteksi).
• Model 2; layanan PAUD (stimulasi dini) terintegrasi dengan kesehatan serta pengasuhan
(parenting), namun belum terintegrasi dengan layanan gizi (nutrisi) yang sudah ada.
• Model 3: semua layanan bagi anak usia dini yaitu layanan PAUD (stimulasi dini), kesehatan
(posyandu), gizi (nutrisi), pengasuhan (parenting) dan perlindungan anak (proteksi) sudah
terintegrasi namun tidak berada dalam satu atap (satu layanan)
• Model 4; layanan PAUD (stimulasi dini), kesehatan (posyandu) dan gizi (nutrisi) terntegrasi
dan berada dalam satu atap (satu layanan), namun belum tersedia layanan pengasuhan
(parenting) dan perlindungan (proteksi)
• Model 5; semua layanan bagi anak usia dini yaitu layanan PAUD (stimulasi dini), kesehatan,
gizi (nutrisi), pengasuhan (parenting) dan perlindungan (proteksi) terintegrasi dan
diselenggarakan dalam satu atap ataupun berada dalam satu layanan – bentuk yang
direkomendasikan.

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


Model layanan PAUD yang holistik dan integratif
TUGAS PESERTA
1. Konsep Dasar PAUD yang manasajakah dari yang sudah
dipelajari, yang dapat diterapkan oleh para guru PAUD di
daerah saudara? Jelaskan lengkapi dengan contohnya!

2. Bagaimanakah caranya agar para guru yang Saudara


jelaskan nanti dapat dengan mudah dan cepat memahami
Konsep Dasar PAUD, jika Saudara yang menjadi Narsum-
nya nanti?

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021


5 KEKUATAN PENDORONG
GERAK MAJU PENGELOLA PAUD

Design/Standar
Yang Tepat

Sistem/Org.
Yang Efektif

Kepemimpinan GTK PAUD


Yang Efektif Bermutu
Motivasi
Personal

Lingkungan
Yang Kondusif

DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR GTK PAUD-2018


TERIMA KASIH

DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR GTK PAUD-2018


TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
DAN SAMPAI JUMPA

PCP Diksar Stunting – Dit. GTK PAUD, Kemendikbud, 2021

Anda mungkin juga menyukai