Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM HOLISTIK INTEGRATIF

TAHUN PELAJARAN: 2020 -2021

TK BERDIKARI

Dsn.Jetis,Ds.Mancilan
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang

KATA PENGANTAR
1
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga program Holistik

Integrativ ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan

memberikan ide-idenya sehingga program Holistik Integrativ ini bisa disusun dengan baik dan

rapi.

Kami berharap semoga program Holistik Inegratif ini bisa menambah pengetahuan

para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa program Holistik Integrativ ini

masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun demi terciptanya program Holistik Integrativ pada tahunpelajaran

selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………….1

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..2

Daftar isi…………………………………………………………………………………3

A. Pendahuluan…………………………………………………………………………….4

B. Latar belakang……………………………………………………………………….….6

C. Tujuan…………………………………………………………………………………..8

D. Sasaran…………………………………………………………………………….……9

E. Hasil yang diharapkan…………………………………………………………………10

F. Rencana kegiatan program holistic integrative TP 2018 / 2019……………………….11

G. Penutup…………………………………………………………………………………12

3
A. PENDAHULUAN

Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak
merupakan ‘Masa emas’ (golden period) atau ‘Jendela Kesempatan’ (window opportunity)
dalam meletakkan dasar-dasar tumbuh kembang seorang anak. Kualitas tumbuh kembang anak
pada masa ini akan menentukan kualitas kesehatan fisik, mental, emosional, sosial, kemampuan
belajar dan perilaku sepanjang hidupnya. Oleh karena itu Golden period harus dimanfaatkan
(digarap) sebaik mungkin untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, ada 2 hal yang perlu
dilakukan orang tua, pendidik, dan pengasuh yaitu: 1) Mememenuhi . 2) Melakukan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak.
Kedua upaya di atas dikenal sebagai Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD). Upaya
PAUD dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di
rumah dan lingkungan rumah (disebut jalur informal). Akan lebih baik lagi bila
mengikutsertakan anak usia dini pada kegiatan yang diselenggarakan Lembaga yang
menyelenggarakan ‘PAUD satu atap’ yang tersedia di lingkungan tempat tinggal seperti
Posyandu gabung dengan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos PAUD baik melalui jalur
pendidikan formal maupun non formal (lihat Undang-Undang terkait tentang Sistem Pendidikan
Nasional di bagian bawah).
Latar belakang Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif di Indonesia.
Upaya kearah pengembangan anak usia dini telah dikembangkan Departemen Kesehatan
sejak tahun 1988 melalui program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak. Pada sekitar
tahun 1999 dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada
Departemen Pendidikan Nasional, sejak saat itu upaya PAUD semakin berkembang
dan mendapat respon positif dari masyarakat. Seiring dengan semakin berkembangnya
pengetahuan dan penelitian mengenai PAUD, maka kebutuhan akan PAUD meningkat pesat,
selaras dengan itu konsep PAUD mulai berubah. Para ahli menganggap perlu dan mendesak
untuk melakukan Pengembangan Anak Usia Dini secara holistik (utuh dan menyeluruh) dan
terintegrasi lintas sektor yang disebut sebagai “PAUD Holistik-Integratif”.
Apakah PAUD Holistik-Integratif itu?

4
Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif adalah pengembangan anak
usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak
yang beragam dan saling berkait secara simultan dan sistematis, yang meliputi berbagai aspek
pengembangan fisik dan non fisik, agar anak dapat tumbuh kembang sebagai anak yang sehat,
kuat, cerdas, ceria, dan berbudi luhur. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini secara
fisik, mental, emosional, dan sosial dipengaruhi oleh pemeliharaan kesehatan, pemenuhan gizi,
pendidikan, stimulasi mental, dan psikososial (Bappenas).
PAUD dalam Sistem Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No. 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, BAB I KETENTUAN UMUM, Pasal 1 ayat 14:
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam pendidikan yang lebih lanjut”.
Undang-Undang yang sama, BAB VI JALUR, JENJANG, DAN JENIS PENDIDIKAN,
Bagian Ketujuh, Pendidikan Anak Usia Dini, Pasal 28 ayat 1-6:
(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
(2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal,
dan/atau informal.
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

5
B. LATAR BELAKANG

Cikal bakal penyelenggaraan upaya PAUD di Indonesia sudah dilaksanakan masyarakat

sejak beberapa puluh tahun yang lalu, baik yang telah lama dikenal seperti TK dan Posyandu

maupun yang belum terlalu lama terbentuk seperti Pos PAUD. Masing-masing dikelola oleh

Departemen/Kementerian/Lembaga, masyarakat dan dunia usaha, antara lain melalui jalur:

 Taman Kanak-kanak (TK)

 Raudatul Athfal (RA)

 Bustanul Athfal (BA)

 Sekolah Minggu

 Kelompok Bermain (Play group)

 Taman Penitipan Anak (TPA)

 Satuan PAUD Sejenis (SPS)

 Pos PAUD

 Bina Keluarga Balita (BKB)

 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

 Dll.

Namun penyelenggaraan PAUD tersebut masih menghadapi berbagai permasalahan yang

menyebabkan terbatasnya jangkauan, jenis pelayanan dan kesenjangan kebutuhan esensial anak,

yang disebabkan antara lain:

 Pelayanan belum terintegrasi (masing-masing Lembaga nampak berjalan sendiri-sendiri dan

kurang koordinasi dengan Lembaga lain yang sejenis).

 Kualitas pengelolaan kurang profesional.

 Keterbatasan jumlah Lembaga penyelenggara.

6
 Keterbatasan jumlah tenaga yang memiliki kompetensi dibidangnhya.

 Distribusi Lembaga penyelenggara kurang merata.

 Distribusi dan kualitas tenaga kurang merata.

 Fasilitas pelayanan kurang memadai.

 Pelayanan belum memenuhi seluruh aspek kebutuhan esensial anak.

 Pemahaman akan pentingnya pengembangan anak usia dini yang holistik-integratif dari para

pemangku kepentingan (baik dari para pengambil kebijakan, penyelenggara dan masyarakat)

masih terbatas.

Dasar perlunya PAUD Holistik-Integratif

Hal-hal yang mendasari perlunya PAUD Holistik-Integratif adalah:

 Memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh dan menyeluruh.

 Memenuhi pelayanan kepada anak yang sistematik dan terencana.

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai

tingkatan lingkungan sekitarnya yang disebut ‘Ekologi tumbuh kembang anak usia dini’.

Lingkungan yang dimaksud meliputi sistem mikro, meso, exo dan makro

7
C. TUJUAN

Adapun tujuan Holistik Intgratif PAUD adalah sebagai berikut.

1. Tujuan umum PAUD Holistik Integratif

Terselenggaranya layanan PAUD H-I menuju terwujudnya anak Indonesia yang

sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.

2. Tujuan Khusus PAUD Holistik Integratif

Adapun Tujuan Khusus PAUD Holistik Integratif adalah sebagai berikut.

 terpenuhinya kebutuhan esensial AUD secara utuh meliputi kesehatan dan gizi,

rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan sehingga anak

dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur;

 terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah,

dan eksploitasi dimanapun anak berada;

 terselenggaranya pelayanan AUD secara terintegrasi dan selaras antar lembaga

layanan terkait, sesuai kondisi wilayah;

 teruwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat,

Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya pengembangan anak usia dini

holistik-integratif.

8
D. SASARAN

Adapun sasaran pengembangan PAUD secara holistik integratif terbagi menjadi 2 yaitu

sasaran langsung dan tidak langsung.

1. Sasaran langsungnya meliputi anak usia dini sejak janin dalam kandungan sampai dengan

usia 6 tahun.

2. Sasaran tidak langsung meliputi orang tua, keluarga, kader, tenaga kesehatan dan gizi,

pendidik, pengasuh, masyarakat, organisasi sosial masyarakat, para pengambil kebijakan,

berbagai provider danstakeholder lainnya yang relevan dengan terpenuhinyakebutuhan

esensial anak usia dini.

9
E. Hasil yang diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dalam program Holistik Integratif adalah sebagai berikut.

1. Anak Usia Dini terpenuhi kebutuhan esensialnya secara utuh meliputi kesehatan dan gizi,

rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat

tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur.

2. Anak Usia Dinin terlindungi dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang

salah, dan eksploitasi dimanapun anak berada;

3. Anak Usia Dini mendapat pelayanan secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan

terkait, sesuai kondisi wilayah;

4. Seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah

Daerah, berkomitmen untuk pengembangan anak usia dini holistik-integratif.

10
F. Rencana kegiatan program holistic integrative TP 2019/ 2020

No Uraian Kegiatan sasaran waktu Penanggung


jawab
1 DDTK Kelompok A Agst,Nop,Feb Guru kelas
dan B
2 Pemeriksaan gigi Kelompok A Des, juni Guru kelas /
dan B puskesmas
3 Gosok gigi KelompokA Juli - juni Guru kelas
dan B
4 Imunisasi Kelompok A Incidental Guru kelas /
dan B program puskesmas
pemerintah
5 Pemberian vitamin Kelompok A Agustus da Guru kelas /
dan B Februari Bidan Desa
6 Makan bersama / PMT Kelompok A Juli - juni Guru kelas
dan B
7 Cuci tangan Kelompok A Juli - juni Guru kelas
dan B
8 Parenting Wali murid Nopember Pengawas TK

Mengetahui
Kepala TK AL-IHLAS

SITI MAKHNUNAH,S.Ag.
Nrg. 120201319010

11
G. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No Uraian Kegiatan sasaran waktu Penanggung Evaluasi


jawab
1 DDTK Kelompok A Agst,Nop,Feb Guru kelas Terlaksana
dan B
2 Pemeriksaan gigi Kelompok A Des, juni puskesmas Terlaksana
dan B
3 Gosok gigi KelompokA Juli - juni Guru kelas Terlaksana
dan B
4 Imunisasi Dipteri Kelompok A Maret, Juli, puskesmas Terlaksana
dan B Oktober
5 Pemberian vitamin A Kelompok A Agustus dan Bidan Desa Terlaksana
dan B Februari
6 Makan bersama / PMT Kelompok A Juli - juni Guru kelas Terlaksana
dan B
7 Cuci tangan Kelompok A Juli - juni Guru kelas Terlaksana
dan B
8 Parenting Wali murid Nopember Pengawas TK Terlaksana

12
G. PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai Holistik Integratif di PAUD yang

menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada

hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran

yang membangun kepada penulis demi sempurnanya penyusunan program ini dan dan penulisan

program-program di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga penyusunan program ini

berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

13
FISIK : Dokumen berupa catatan / foto sesuai program HI lembaga

14

Anda mungkin juga menyukai