TK BERDIKARI
Dsn.Jetis,Ds.Mancilan
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga program Holistik
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga program Holistik Integrativ ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Kami berharap semoga program Holistik Inegratif ini bisa menambah pengetahuan
para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa program Holistik Integrativ ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………….1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..2
Daftar isi…………………………………………………………………………………3
A. Pendahuluan…………………………………………………………………………….4
B. Latar belakang……………………………………………………………………….….6
C. Tujuan…………………………………………………………………………………..8
D. Sasaran…………………………………………………………………………….……9
G. Penutup…………………………………………………………………………………12
3
A. PENDAHULUAN
Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak
merupakan ‘Masa emas’ (golden period) atau ‘Jendela Kesempatan’ (window opportunity)
dalam meletakkan dasar-dasar tumbuh kembang seorang anak. Kualitas tumbuh kembang anak
pada masa ini akan menentukan kualitas kesehatan fisik, mental, emosional, sosial, kemampuan
belajar dan perilaku sepanjang hidupnya. Oleh karena itu Golden period harus dimanfaatkan
(digarap) sebaik mungkin untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, ada 2 hal yang perlu
dilakukan orang tua, pendidik, dan pengasuh yaitu: 1) Mememenuhi . 2) Melakukan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak.
Kedua upaya di atas dikenal sebagai Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD). Upaya
PAUD dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di
rumah dan lingkungan rumah (disebut jalur informal). Akan lebih baik lagi bila
mengikutsertakan anak usia dini pada kegiatan yang diselenggarakan Lembaga yang
menyelenggarakan ‘PAUD satu atap’ yang tersedia di lingkungan tempat tinggal seperti
Posyandu gabung dengan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Pos PAUD baik melalui jalur
pendidikan formal maupun non formal (lihat Undang-Undang terkait tentang Sistem Pendidikan
Nasional di bagian bawah).
Latar belakang Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif di Indonesia.
Upaya kearah pengembangan anak usia dini telah dikembangkan Departemen Kesehatan
sejak tahun 1988 melalui program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak. Pada sekitar
tahun 1999 dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada
Departemen Pendidikan Nasional, sejak saat itu upaya PAUD semakin berkembang
dan mendapat respon positif dari masyarakat. Seiring dengan semakin berkembangnya
pengetahuan dan penelitian mengenai PAUD, maka kebutuhan akan PAUD meningkat pesat,
selaras dengan itu konsep PAUD mulai berubah. Para ahli menganggap perlu dan mendesak
untuk melakukan Pengembangan Anak Usia Dini secara holistik (utuh dan menyeluruh) dan
terintegrasi lintas sektor yang disebut sebagai “PAUD Holistik-Integratif”.
Apakah PAUD Holistik-Integratif itu?
4
Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif adalah pengembangan anak
usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak
yang beragam dan saling berkait secara simultan dan sistematis, yang meliputi berbagai aspek
pengembangan fisik dan non fisik, agar anak dapat tumbuh kembang sebagai anak yang sehat,
kuat, cerdas, ceria, dan berbudi luhur. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini secara
fisik, mental, emosional, dan sosial dipengaruhi oleh pemeliharaan kesehatan, pemenuhan gizi,
pendidikan, stimulasi mental, dan psikososial (Bappenas).
PAUD dalam Sistem Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang No. 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, BAB I KETENTUAN UMUM, Pasal 1 ayat 14:
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam pendidikan yang lebih lanjut”.
Undang-Undang yang sama, BAB VI JALUR, JENJANG, DAN JENIS PENDIDIKAN,
Bagian Ketujuh, Pendidikan Anak Usia Dini, Pasal 28 ayat 1-6:
(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
(2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal,
dan/atau informal.
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
(6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
5
B. LATAR BELAKANG
sejak beberapa puluh tahun yang lalu, baik yang telah lama dikenal seperti TK dan Posyandu
maupun yang belum terlalu lama terbentuk seperti Pos PAUD. Masing-masing dikelola oleh
Sekolah Minggu
Pos PAUD
Dll.
menyebabkan terbatasnya jangkauan, jenis pelayanan dan kesenjangan kebutuhan esensial anak,
6
Keterbatasan jumlah tenaga yang memiliki kompetensi dibidangnhya.
Pemahaman akan pentingnya pengembangan anak usia dini yang holistik-integratif dari para
pemangku kepentingan (baik dari para pengambil kebijakan, penyelenggara dan masyarakat)
masih terbatas.
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai
tingkatan lingkungan sekitarnya yang disebut ‘Ekologi tumbuh kembang anak usia dini’.
Lingkungan yang dimaksud meliputi sistem mikro, meso, exo dan makro
7
C. TUJUAN
terpenuhinya kebutuhan esensial AUD secara utuh meliputi kesehatan dan gizi,
terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah,
teruwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya pengembangan anak usia dini
holistik-integratif.
8
D. SASARAN
Adapun sasaran pengembangan PAUD secara holistik integratif terbagi menjadi 2 yaitu
1. Sasaran langsungnya meliputi anak usia dini sejak janin dalam kandungan sampai dengan
usia 6 tahun.
2. Sasaran tidak langsung meliputi orang tua, keluarga, kader, tenaga kesehatan dan gizi,
9
E. Hasil yang diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dalam program Holistik Integratif adalah sebagai berikut.
1. Anak Usia Dini terpenuhi kebutuhan esensialnya secara utuh meliputi kesehatan dan gizi,
2. Anak Usia Dinin terlindungi dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang
3. Anak Usia Dini mendapat pelayanan secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan
4. Seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah
10
F. Rencana kegiatan program holistic integrative TP 2019/ 2020
Mengetahui
Kepala TK AL-IHLAS
SITI MAKHNUNAH,S.Ag.
Nrg. 120201319010
11
G. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
12
G. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai Holistik Integratif di PAUD yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya penyusunan program ini dan dan penulisan
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
13
FISIK : Dokumen berupa catatan / foto sesuai program HI lembaga
14