Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM

HOLISTIK INTEGRATIF

TK AMONGSIWI II PGRI
DESA GEBANGSARI-KEC. KLIRONG
KABUPATEN KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................... 1


2. Batasan Konsep ............................... 2
3. Dasar Hukum ................................ 2
4. Tujuan Pedoman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
5. Tujuan Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif . . . . . . . 3
6. Target Sasaran ................................ 4
7. Hasil yang Hendak Dicapai .................... 4

II. RINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN


PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

1. Prinsip Pembinaan PAUD Holistik Integratif ........ 5


2. Prinsip Penyelenggara PAUD Holistik Integratif ...... 6

III. PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD


INTEGRATIF
1. Layanan Pendidikan ..................... 7
2. Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan . . . . . . . . . . . . . 10
3. Layanan Pengasuhan..................................................................10
4. Layanan Perlindungan................................................................11
5. Layanan Kesejahteraan ..................... 12

IV. PENUTUP ........................... 12

Daftar Pustaka

2
I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Lebih lanjut pada pasal 28 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. PAUD pada
jalur pendidikan formal dapat berupa Taman Kanak-Kanak (TK) dan /Raudathul Atfhal
(RA). Adapun PAUD pada jalur pendidikan nonformal dapat berupa Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.
Meskipun berbagai kebijakan yang berkenaan dengan pembinaan dan
pelayanan PAUD telah ditetapkan namun sebagian besar pembinaan layanan pendidikan
di lembaga-lembaga PAUD masih bersifat parsial dan belum terintegrated dengan
berbagai lembaga/organisasi/instansi dan pemangku kepentingan lainnya yang terkait
dengan pengembangan anak usia dini seperti pendidikan, pengasuhan, perawatan,
kesehatan-gizi dan perlindungan. Pada hal mutu layanan PAUD sangat ditentukan oleh
keterlibatan sektor-sektor lain di luar pendidikan sebagaimana dijelaskan di atas. Hal
seperti ini didukung lagi masih rendahnya kesadaran, partisipasi dan peran serta
masyarakat dan keluarga terhadap pentingnya pelayanan pendidikan bagi anak usia dini,
termasuk pelayanan kesehatan-gizi, pengasuhan, dan pemberian perlindungan bagi anak
usia dini. Kondisi ini menjadi salah satu faktor pendukung
mutu layanan PAUD masih jauh dari harapan.
Berpijak dari kondisi tersebut dan dalam rangka mendukung program layanan
PAUD secara holistik dan integratif sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan

3
Presiden RI Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
Integratif (PAUD-HI), maka kami selaku pengelola lembaga merasa terpanggil untuk
ikut bersama-sama menyukseskan pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini
Secara Holistik Integratif. Agar program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif
dapat diimplementasikan secara lebih terarah di lapangan dan dapat dilakukan
pembinaan oleh berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan pembinaan anak
usia dini maka disusunlah Pedoman Penyelenggaraan Program PAUD Holistik
Integratif.

2. Batasan Konsep

a. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yg dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan & perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003)
b. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah upaya
pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan
terintegras (Peraturan Presiden RI Nomor 60 tahun 2013).
c. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif bertujuan untuk terpenuhinya
kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi pemberian layanan
pendidikan yang terintegrasi dengan layanan kesehatan dan gizi, pengasuhan
dan perlindungan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
dan terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan dan tindakan diskrimasi.

3. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945


b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional

4
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.

f. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas PP


No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

4. Tujuan Pedoman
a. Sebagai acuan pengelolaan Lembaga PAUD dalam menyelenggarakan
program PAUD Holistik Integratif.

b. Sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam pembinaan dan


penyelenggaranaan program PAUD Holistik Integratif pada satuan-
satuan PAUD

5. Tujuan PAUD Holistik Integratif

a. Tujuan Umum
Memperluas dan meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD bagi anak usia
dini (0-6 tahun) melalui berbagai program PAUD (TK, KB, TPA, SPS) yang
diselenggarakan secara terpadu, holistik dan integratif dengan melibatkan
pemangku kepentingan yang terkait dengan layanan pendidikan, kesehatan
gizi, pengasuhan dan perlindungan bagi anak usia dini di lembaga-lembaga
layanan PAUD.

b. Tujuan Khusus
(1) Meningkatkan kualitas layanan bagi anak usia dini di lembaga PAUD
melalui pelayanan pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan
perlindungan bagi anak usia dini.

(2) Meningkatkan kesadaran, partisipasi dan peran serta masyarakat


dalam pelayanan bagi anak usia dini (pendidikan, kesehatan-gizi,
pengasuhan dan perlindungan bagi anak usia dini) di lembaga-lembaga
PAUD

5
(3) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergitas dari pemangku
kepentingan dalam pembinaan program PAUD Holistik dan
Integratif.

6. Target dan Sasaran

Target dan sasaran Program PAUD Holistik Integratif adalah :

a. Memberikan layanan pendidikan secara holistic integratif melalui


program layanan pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan perlindungan
kepada anak usia dini di lembaga PAUD

b. Mengembangkan program layanan bagi lembaga-lembaga PAUD lainnya


untuk bersama-sama turut mendukung program pemerintah sesuai
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif

c. Organisasi Mitra PAUD utamanya HIMPAUDI dan IGTKI yang ingin


mengembangkan, menyelenggarakan dan/atau melakukan pembinaan
terhadap program PAUD Terpadu Holistik Integratif

7. Hasil Yang Hendak Dicapai

a. Meningkatnya kualitas layanan bagi anak usia dini di lembaga PAUD


melalui pemberian layanan pendidikan, pengasuhan, kesehatan-gizi dan
perlindungan bagi anak usia dini

b. Meningkatnya kesadaran, partisipasi dan peran serta masyarakat terhadap


pentingnya pelayanan pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan dan
perlindungan bagi anak usia dini di lembaga-lembaga PAUD

c. Meningkatnya koordinasi, integrasi dan sinergitas dari pemangku


kepentingan dalam pembinaan program PAUD Holistik dan Integratif.

6
II. PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

1. Prinsip Pembinaan PAUD Holistik Integratif


a. Dilaksanakan dan dikembangkan dalam rangka pemenuhan hak anak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang, dan perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

b. Bersifat menyeluruh, terpadu dan holistik integratif, yang mencakup aspek


layanan beragam meliputi pendidikan, kesehatan-gizi, pengasuhan, psiko-
sosial dan pemberian perlindungan bagi anak usia dini

c. Dilaksanakan bagi semua anak usia dini secara adil tanpa memandang
perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, warna kulit, agama, dan status sosial
anak

d. Anak-anak dengan kelainan fisik dan/atau perkembangan mental berhak


memperoleh layanan PAUD, baik dalam bentuk pendidikan khusus maupun
inklusif serta layanan kesehatan-gizi, pengasuhan, dan pemberian
perlindungan

e. Menempatkan anak sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan


kemampuan diri untuk tumbuh dan berkembang melalui lingkungan yang
disiapkan secara sadar dan terencana.

f. Pelaksanaan PAUD mengakar pada nilai-nilai moral serta budaya lokal dan
nasional.

g. Pembinaan dan Pelaksanaan PAUD merupakan tanggung jawab keluarga,


masyarakat dan pemerintah.

7
2. Prinsip Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif

(1) Proses pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan


a. Dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan bagi anak
b. Dilaksanakan melalui kegiatan bermain yang merangsang anak untuk aktif,
kreatif, dan eksploratif.
c. Berfokus pada anak secara individu sesuai dengan minat, potensi, dan tahap
perkembangan yang dicapai.
d. Mendorong terjadinya interaksi di antara anak dengan anak lainnya, anak
dengan orang dewasa, dan anak dengan lingkungannya dalam suasana yang
alami.
e. Membantu anak agar mandiri, berdisiplin, mampu bersosialisasi,
dan memiliki ketrampilan dasar yang mendukung perkembangan
anak berikutnya.
f. Proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap sesuai kelompok usia,
berulang, konsisten dan berkesinambungan sehingga memiliki
kebermaknaan bagi anak.

(2) Setiap Lembaga PAUD Holistik Integratif berkewajiban

a. Menampung anak-anak berkebutuhan khusus

b. Memberikan layanan gizi dan kesehatan dasar kepada anak dan/atau


mengintegrasikan layanan PAUD dengan layanan gizi dan kesehatan dasar
anak, perawatan dan pengasuhan yang diselenggarakan pihak lain.

c. Menyelenggarakan penyuluhan bagi para orang tua dan keluarga tentang gizi
dan praktek kesehatan yang baik.

d. Secara bergotong royong penyelenggaraan satuan PAUD bersama orang tua


dan masyarakat dalam penyediaan makanan tambahan (bergizi) dan
kebutuhan suplemen (vitamin) yang dibutuhkan anak.

e. Melibatkan lembaga/organisasi dan pemangku kepentingan yang terkait


dengan pelayanan pendidikan, pengasuhan, kesehatan-gizi, perawatan dan
perlindungan bagi anak usia dini.
8
III. PENYELENGGARAAN PROGRAM
PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

Dalam juknis penyelenggaraan PAUD Holistik ada 5 (lima) aspek layanan program
PAUD HI di satuan PAUD, antara lain :

1. Layanan Pendidikan

Pendidikan merupakan layanan dasar yang diselenggarakan di satuan PAUD untuk


mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup 6 (aspek) perkembangan
(agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni). Pendidikan
merupakan salah satu program utama selain program-program lainnya bagi satuan
pendidikan.

Komponen yang paling berperan dalam penyelenggaraan pendidikan adalah pendidik


atau guru. Guru (pendidik) memberikan pendampingan kepada peserta didik sesuai
kompetensinya dan proses pembelajarannya dilaksanakan dengan menggunakan
prinsip-prinsip pembelajaran PAUD.

Penyelenggaraan pendidikan akan dapat memperoleh hasil optimal bila dilaksanakan


secara bersinergi dengan melibatkan berbagai unsur terkait lainnya seperti kesehatan
dan gizi, pengasuhan dan perlindungan. Dalam bahasa yang sederhana dapat
dikatakan bahwa anak-anak peserta didik tidak mungkin dapat belajar dengan baik
bila mereka berada dalam derajat kesehatan yang rendah. Dan derajat kesehatan
seorang anak sangat dipengaruhi oleh adanya asupan gizi yang seimbang. Di sisi lain
perkembangan mental para peserta didik sangat dipengaruhi oleh tingkat kompetensi
dan profesionalisme pendidiknya. Inilah filosofi program PAUD holistik integratif
yang sampai sekarang masih banyak anggota masyarakat yang belum memahaminya.

Mutu layanan PAUD yang baik dapat dilihat dari seberapa jauh satuan pendidikan
dapat mengkoordinasikan pelaksanaan unsur-unsur yang mendukung pendidikan
tersebut secara simultan seperti kesehatan, gizi, psikologi serta pendidikan itu sendiri.

9
(1) Tujuan Pendidikan/pembelajaran

a. Tujuan Umum
Pendidikan atau pembelajaran bertujuan untuk menggali serta mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk masa depannya dan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui perkembangan para peserta didik maka struktur pembelajaran
diarahkan pada proses aktualisasi potensi aspek perkembangan anak sesuai
dengan tahap perkembangan masing-masing yang berdasarkan atas 6 (enam)
aspek perkembangan seperti berikut :
1) Moral dan agama, misalnya anak mampu mengenal dan percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan,
memiliki budi pekerti yang baik serta mencintai sesama.

2) Pisik motoric, misalnya anak mampu mengelola dan mengontrol


keterampilan tubuh termasuk gerakan halus dan gerakan kasar serta
mampu menerima rangsangan sensorik.

3) Kognitif, misalnya anak mampu berpikir logis, kritis, kreatif, memberi


alasan, memecahkan dan menemukan sebab akibat.

4) Bahasa, anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa


pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk
berpikir dan belajar.

5) Sosial emosional, anak mampu mengenal lingkungannya (lingkungan alam,


lingkungan sosial dan masyarakat) dan menghargai keragaman sosial dan
budaya, serta mampu mengembangkan konsep diri, rasa memiliki dan
mengembangkan sikap positif terhadap sesuatu hal.

6) Seni, Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, berbagai bunyi,


bertepuk tangan, kreatif dalam berkarya serta menghargai hasil karya
temannya.

10
(2) Perencanaan Program Pembelajaran
a. Perencanaan Tahunan dan Semester
Untuk memulai kegiatan awal tahun ajaran baru, antara lain penyusunan
jadwal dan pengadaan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran
pelaksanaan program kegiatan peserta didik. Kegiatan semester antara lain
menyiapkan buku-buku untuk program kegiatan mingguan dan harian serta
pembelajaran fasilitas-fasilitas keperluan semester.

b. Perencanaan Kegiatan Mingguan dan Harian

Kegiatan Mingguan adalah kegiatan yang secara pasti bisa diprogramkan


setiap minggu. Misalnya, setiap hari Senin diprogramkan pemeriksaan
kerapian anak, hari Sabtu diprogramkan kegiatan mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan bermain yang telah diselenggarakan.
Kegiatan Harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada
anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain
anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan
perencanaan tahunan dan semester.
Kegiatan Harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada
anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain
anak didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan
perencanaan tahunan dan semester.

(3) Proses Pembelajaran


Persiapan Pembelajaran
1) Perencanaan pembelajaran Program PAUD dapat dilaksanakan berdasarkan
atas tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak. Dikembangkan dalam
silabus atau satuan kegiatan (mingguan atau harian) dengan menggunakan
pendekatan menyeluruh dan terpadu.

2) Satuan kegiatan mingguan dan harian disusun oleh pendidik yang mengacu
pada Acuan Menu Pembelajaran yang berdasarkan aspek-aspek
perkembangan anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak.

11
3) Pembelajaran Program PAUD dapat menggunakan berbagai metode
pembelajaran, tetapi harus mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran anak
usia dini.

4) Kegiatan Main. Kegiatan main untuk anak usia 2-3 tahun mencakup main
sensorimotor dan main peran. Kegiatan main untuk anak usia 4-6 tahun
mencakup main sensorimotor, main peran dan main
pembangunan.

2. Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan

Layanan kesehatan, gizi dan perawatan dapat diwujudkan dalam berbagai


bentuk kegiatan rutin dalam satuan pendidikan, misalnya pemeriksaan kesehatan anak
secara terjadwal, pengukuran berat dan tinggi badan, pengukuran lingkar kepala,
pemeriksaan kesehatan gigi serta pemberian makanan tambahan. Program ini bisa
dilaksanakan dengan melakukan kerjasama dengan instansi teknis terkait secara
berkelanjutan (Puskesmas, Dinas kesehatan) yang diujudkan dalam bentuk MOU.

3. Layanan Pengasuhan terintegrasi dengan Program Parenting


Dalam layanan pengasuhan di satuan PAUD dapat bekerja sama dengan orang tua
melalui program parenting yang dapat diisi dengan berbagai kegiatan atau program
seperti :
(a) KPO (kelompok pertemuan orang tua) seperti penyuluhan, diskusi, seminar
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, pengenalan makanan lokal yang
sehat, pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pencegahan penyakit
menular, penggunaan garam beryodium dan lain-lain.

(c) Keterlibatan orang tua di klas dalam proses pendampingan anak misalnya
membantu guru menata lingkungan bermain sesuai sentra, menyiapkan APE
serta membuat media pembelajaran dengan bahan-bahan bekas.

(d) Keterlibatan orang tua dalam menyediakan program makanan anak-anak


dengan pemenuhan gizi seimbang sesuai rekomendasi ahli gizi.

12
(e) Mengambil langkah dengan tepat bila ada anak anak mengalami gangguan
kesehatan/pencernaan saat anak-anak sedang dalam proses pendampingan di klas
(Guru harus pertama yang mengambil tindakan dengan mengajak anak misalnya
ke UKS atau ke toilet/toilet training)

(f) Keterlibatan orang tua di luar klas misalnya menjadi panitia dalam even-even
tertentu di acara luar sekolah seperti kunjungan ke panti-panti sosial, kebun
binatang dan lain-lain

(g) dan lain-lain.

4. Layanan Perlindungan

Perlindungan anak wajib dilakukan lembaga selama anak berada dalam


lingkungan sekolah selama jam pembelajaran. Anak-anak harus dapat dipastikan
terhindar dari tindakan kekerasan baik fisik maupun nonfisik selama anak berada
dalam jam-jam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan upaya-upaya :

(a) Memastikan alat-alat bermain anak dalam kondisi aman, nyaman serta
menyenangkan

(b) Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan fisik ataupun yang
berupa ucapan atau lontaran kata-kata yang bernada menekan yang dilakukan
baik oleh guru, teman atau orang dewasa di sekitar satuan PAUD.

(c) Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak
boleh disentuh.

5. Layanan Kesejahteraan
Layanan ini dapat dilaksanakan dengan beberapa bentuk kegiatan/program satuan
PAUD seperti :

a. Membantu keluarga yang anaknya belum memiliki akta kelahiran dengan cara
melaporkan ke kelurahan agar dapat diproses pembuatan aktanya.

13
b. Mengumpulkan dana dari sumber-sumber tertentu yang tidak mengikat untuk
menjamin keberlangsungan pemberian makanan tambahan dengan menu
sehat sesuai arahan instansi teknis terkait.

c. Membantu keluarga yang belum belum memiliki akses layanan kesehatan dengan
mendaftarkan keluarga tersebut sebagai penerima jaminan kesehatan.

d. Memberi dukungan moril kepada anak dalam rangka menumbuhkan rasa percaya
diri, keberanian, serta kemandirian mereka.

e. Membiasakan untuk memberikan penghargaan kepada anak atas usaha yang


telah dikerjakan di sekolah.

EVALUASI DAN LAPORAN PROGRAM HOLISTIK INTEGRATIF


TK AMONGSIWI II PGRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SEMESTER I SEMESTER II
N
PROGRAM KERJA/KEGIATAN 1 1 1
O
7 8 9 0 1 2 1 2 3 4 5 6
I KESEHATAN
1 Penimbangan Berat Badan V V V V V V V V V V V V
2 Pengukuran Tinggi Badan V V V V V V V V V V V V
3 Pengukuran Lingkar Kepala V V V V V V V V V V V V
4 Pemeriksaan dari Puskesman/ Bidan
desa V V
5 pemeriksaan kuku, gigi, telinga oleh
guru kelas V V V V V V V V V V V V
6 Kegiatan Menggosok gigi V V V V V V V V V V V V
7
Membuang sampah pada tempatnya V V V V V V V V V V V V
8 Kegiatan mencuci tangan V V V V V V V V V V V V

9 Sabtu bersih( kerja bakti membersihkan


lingkungan sekolah) V V V V V V V V V V V
10 Senam pagi setiap hari Jum'at V V V V V V V V V V V
11
Jalan sehat setiap Sabtu terakhir V V V V V V V V V V V V
12 Pemberian Vitamin A V V
II GIZI
14
1
Menyusun menu makan bersama V
2 Kegiatan Makan bersama V V V V V V V V V V V V
3
Pemberian makanan tambahan V V V V V V V V V V
4 Parenting tentang pengasuhan dan Gizi
anak V V V V V
5
Menanam dan merawat tanaman V V V V V V V V V V V V
III PERAWATAN
1
Penyuluhan cara mencuci tangan V V V V V V
2
Pengenalan makanan bergizi seimbang V V V V V V V V V V V V
3 Memantau asupan makanan yang
dibawa anak V V V V V V V V V V V
Mengontrol kondisi fisik anak ( suhu
4 tubuh, luka, kebersihan kuku, telinga
dan gigi) V V V V V V V V V V V V
5 kegiatan sikat gigi bersama V V V V V V V V V V V

6 Pelibatan orang tua dalam pemberian


makanan tambahan dan kelas inspirasi V V V V V V V V V V V
IV PENGASUHAN
1 Kegiatan Toilet Training V V V V V V V V V V V V
2 Kegiatan bermain di dalam dan di luar
kelas V V V V V V V V V V V V
3 Kegiatan Makan bersama V V V V V V V V V V V V
V PERLINDUNGAN
1
Menjaga anak sebelum dijemput V V V V V V V V V V V V
2
Menjaga anak pada saat penjemputan V V V V V V V V V V V V
3 Menjaga anak saat bermain V V V V V V V V V V V V

4 Perbaikan sarana dan prasarana,


pemeliharaan ruang dan peralalan
bermain anak V

15
IV. PENUTUP

Panduan ini disusun sebagai acuan bagi pengelola satuan PAUD dalam melaksanakan
program layanan secara terintegrated, tidak hanya semata-mata di bidang pendidikan
tetapi juga aspek-aspek yang berkait dan yang memberikan kontribusi secara tidak
langsung bagi keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh
(holistik). Cara penyelenggaraan program seperti ini memungkinkan tercapainya tujuan
PAUD secara utuh, yakni terwujudnya anak usia dini yang sehat, cerdas, ceria dan
berakhlak mulia.
Penyelengaraan program PAUD holistik integratif merupakan salah satu upaya
untuk pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh sehingga dengan
demikian diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bila ini sudah
dapat diwujudkan maka diharapkan anak-anak sudah memiliki kesiapan untuk memasuki
jenjang sekolah berikutnya.

16
Daftar Pustaka

Azwar, Azrul. 2002. “Revitalisasi Posyandu dalam Memenuhi Kebutuhan


Tumbuh Kembang Anak Secara Terpadu” dalam PADU 03 halaman 58-
62. Jakarta: Direktorat Paud.

Eko Prasetyo. 2005. Orang Miskin Dilarang Sekolah. Jogyakarta: Resist Book.

Jalal, Fasli. 2002. “Meningkatkan Kesadaran Akan Pentingnya Paud” dalam PADU
03 halaman 7-13. Jakarta: Direktorat Paud.

. 2003. “Kebijakan Makro Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia”


dalam PADU Edisi khusus halaman 12-20. Jakarta: Direktorat Paud.

Kompas 22 Desember 2003.

Nuarca, I Ketut. 2009. Paud Sebagai Kebutuhan Mendasar. Denpasar : Udayana


University Press

P.P. R.I. Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Perpres RI No. 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
Integratif

Samba, Sujono. 12007. Lebih Baik Tidak Sekolah. Yogyakarta :LkiS.

U.U. R.I Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta:


Departemen Sosial Republik Indonesia.

U.U. R.I Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai