Anda di halaman 1dari 68

Cara Belajar Anak Usia Dini

Melalui Bermain

PCP Diksar Stunting


Dit. Guru PAUD dan Dikmas,K emendikbudristek - 2022
…………………

Peserta dapat :
Tujuan Pelatihan
• Menjelaskan konsep dasar bermain
• Menjelaskan jenis-jenis kegiatan bermain anak
• Melakukan penataan lingkungan bermain yang
eksploratif
•Mempraktekkan pembelajaran Berbasis Proyek
(PJBL) 2
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Harapan!
…………………

Mana kegiatan
Bermain yang
membuat Anak
memiliki 4 C ?

Bermain dengan media


lembar kerja??
4
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

Konsep Dasar
Bermain

5
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Apa itu bermain?

Plato, aristoteles,
Froebel
Jean Piaget
Kegiatan yang dilakukan berulang Media untuk meningkatkan keterampilan dan
ulang demi kesenangan kemampuan tertentu pada anak
.
Vigotsky Helms and
Turner
Kegiatan untuk meningkatkan
perkembangan kognitif dan bahasa Kegiatan mengungkapkan
melalui interaksi aktif dengan
lingkungan pikiran dan perasaan anak
…………………

Bagaimana Anak Belajar?

• Bermain
• Bereksplorasi
• Berinteraksi

Menggali pengetahuan dan pengalaman dari lingkungan


(mengamati, meniru, menyerap informasi baru,
menganalisis, membuat kesimpulan, dan memecahkan
masalah) 7
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

Anak-anak tidak belajar dengan duduk mendengarkan


Cara Anak guru yang menyampaikan pengetahuan, melainkan
harus aktif
Belajar dan terlibat.
Jadi, mereka belajar dari apa yang mereka lakukan
sendiri melalui: tindakan, hubungan, pertanyaan,
kesempatan dan pengulangan.
Mereka belajar ketika: berlari, bertanya, bersenandung,
berbicara, bersolek, melompat, menangkap, memanjat,
menjerit, membaca, mendengarkan, melukis, melempar,
menendang, mengamati, menarik, membentuk,
mencipta, menyanyi, memukul, mendorong, dan banyak
lagi... 8
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Kita saksikan video
100 Bahasa anak

9
…………………

Hasil Riset :
• Jika kegiatan di sekolah (dan di rumah) menghasilkan
perasaan negatif, kebosanan, banyak hafalan, atau
kurangnya rangsang gerak, maka sel-sel otak anak akan
membentuk asosiasi negatif yang permanen dengan
kegiatan sekolah dan 'belajar‘.

• Jika anak-anak dicegah dari mengarahkan diri sesuai


minat dalam belajarnya atau seringnya mengalami
peristiwa mengecewakan dan kebosanan, maka akan
menciptakan asosiasi negatif yang permanen terhadap
sekolah dan belajar, misalnya putus sekolah

10
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
TANTANGAN PENDIDIKAN
ABAD 21
4C’s : Communication | Collaboration |
Creativity | Critical Think ing

Critical Thinker
Orang yang menggunakan
Communicator logika dan penglaman untuk
Seseorang yang mampu memecahkan masalah yang
menjelaskan ide/pemikiran sulit.
dengan tepat melalui berbagai
cara

Creator
They can produce high
quality work.

Collaborator
Orang yang tetap mampu
bekerja baik dengan orang
lain untuk mencapai tujuannya
Metode untuk pengembangan kegiatan main anak
Bernyanyi

Lagu dan kegiatan bernyanyi dapat membangkitkan


motivasi anak, menumbuhkan kesenangan, mengajarkan
keterampilan tertentu, serta menjadi media bermain

Gerak dan lagu

Gerak dan lagu adalah sarana yang menyenangkan


bagi anak-anak untuk olahraga atau bersenam

Bercerita/ Mendongeng

Metode mendongeng sangat disenangi anak, karena


cerita dapat mengajak anak mengembangkan imajinasi
sebagai bagian dari kemampuan bermain.
Project based learning

………………..
Metode Bercerita
VARIASI SUARA Lakukan kontak
INTONASI SUARA cepat- Gerakan Badan
lambat, tinggi-rendah,
pandangan  Mimik/ raut
sesuaikan dengan dengan anak- muka
karakter tokoh yang anak  Gerakan kaki-
diperankan
tangan

Dongeng dapat
Usahakan guru
VARIASI menjadi pusat
menggunakan alat
MENGGUNAKAN
bantu/media baik itu perhatian anak-anak
MEDIA DALAM
boneka tangan, kantong secara total
MENDONGENG/
kresek, kain, benda-
BERCERITA
benda, alat musik, jari
tangan, wayang dll
…………………

Project Based Learning


(PBJL)
14
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

Apa pendapat Bapak/Ibu


tentang PJBL? Dapatkah
diterapkan di PAUD?
Mengapa perlu?

15
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
▰“Saya suka pembelajaran berbasis proyek karena memungkinkan
anak-anak saya mempelajari suatu konsep secara mendalam.
Mereka pada dasarnya sangat suka menyelidiki dan menjelajah.
Pekerjaan proyek memungkinkan saya untuk membawa
bahan- bahan nyata ke dalam ruang kelas untuk anak-
anak eksplorasi secara langsung. Saya suka pekerjaan proyek
juga karena mencakup semua bidang kurikulum dan tidak hanya
fokus pada satu hal seperti literasi. Sebuah proyek dapat
membantu saya mengintegrasikan semua bidang kurikulum
dengan cara yang menarik dan membuat anak-anak saya berfikir
aktif”

▰(Lora Taylor, Guru Prasekolah di Amerika Serikat, sudah


menerapkan Project Based Learning selama lebih dari 10 tahun) 16
Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek di PAUD adlah pendekatan pembelajaran


melalui bermain berpusat pada anak yang dikembangkan berdasarkan
prinsip constructivis, inquiry, pemecahan masalah dan pembelajaran
terintegrasi.

BERMAIN CONSTRUCTIVIS INQUIRY PEMECAHAN PEMBELAJARAN


BERPUSAT MASALAH TERINTEGRASI
PADA ANAK

Piaget Vygotsky
pengetahuan anak akan berkembang kontruktivisme sosial dimana dalam
saat anak menghadapi pengalaman mengkontruksi pemikiran seorang
baru yang akan membangun dan individu juga dipengaruhi oleh
memodifikasi pengetahuan awal. lingkungan sosialnya 17
Pembelajaran Berbasis Proyek

▰Mengapa pembelajaran
Apa itu berbasis proyek?
Pembelajaran
Proyek

Bagaimana pembelajaran
berbasis proyek? 18
19
20
KARAKTERISTIK ALAMIAH ANAK USIA DINI

 Unik Pembelajaran berbasis proyek


merupakan salah satu
 Spontan
pemeblajaran yang dapat
 Aktif memfasilitasi karakteristik
 Menyukai kebebasan dalam alamiah anak.
belajar
 Memiliki rentang perhatian
yang pendek
 Memiliki rasa ingin tahu
yang besar 21
…………………

Gold Standard • Pertanyaan yang menantang


• Pertanyaan berkelanjutan
• Keaslian
• Suara & Pilihan anak
• Refleksi
• Umpan balik
• Berbagi pada publik

Standar pencapaian tujuan


pembelajaran berbasis proyek
22
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

23
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5)
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

• Terintegrasi dengan kegiatan


pembelajaran
• Menguatkan pencapaian Profil
Pelajar Pancasila
• Menggunakan daya dukung
lingkungan
• Kegiatan khusus
• Dilaksanakan pada momen-momen
penting, seperti peringatan/perayaan
hari besar nasional/internasional,
konteks lokal, dan lain-lain 26
Pencapaian profil pelajar pancasila dapat dilakukan melalui model pembelajaran yang sudah dilakukan di satuan
PAUD (sentra, area, sudut, kelompok) serta dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek. Untuk
memastikan proyek tersebut sejalan dengan tujuan membangun PPP, Pemerintah menetapkan 4 tema proyek PAUD.
Kegiaatan proyek dapat dilakukan dalam rangka merayakan hari besar, perayaan tradisi budaya local dan momen
tertentu.

1. Aku Sayang Bumi 2. Bermain dan Bekerjasama/Kita Semua


Bersaudara

27
3. Aku Cinta Indonesia 4.. Imajinasiku/Imajinasi dan Kreatifitas
TEMA “AKU SAYANG BUMI”

Tema ini
dikembangkan
Tujuan: menjadi beberapa
Mengenalkan topik
perubahan iklim
global serta solusi
kreatif untuk
mengatasinya
Diharapkan anak
bersikap dan
berperilaku ramah
lingkungan
28
TEMA “AKU CINTA INDONESIA”

Tujuan:
Memperkuat Tema ini
kecintaan anak dikembangkan
terhadap menjadi beberapa
budaya daerah topic

Diharapkan anak
bangga terhadap
bahasa dan
budayanya 29
TEMA “BERMAIN DAN BEKERJA SAMA” /KITA
SEMUA BERSAUDARA

Tujuan: Tema ini


Menghormati teman dikembangkan
yang berbeda, menjadi beberapa
bekerja sama, dapat topik
berbagi dan
mencintai permainan
tradisional
Pembahasan Materi
Diharapkan anak
rukun dan damai
dimanapun berada

30
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
TEMA “IMAJINASIKU”/IMAJINASI DAN
KREATIFITASKU
Tema ini
dikembangkan
Tujuan: menjadi beberapa
Memperkuat topik
imajinasi dan rasa
ingin tahu Diharapkan anak
dapat merekayasa
dan berteknologi
menciptakan karya
inovatif dan kreatif

31
Tema, Peta Konsep dan Topik dalam Pembelajaran
Berbasis Proyek

▰Tema dan Topik


Tema merupakan payung yang
melingkupi suatu konteks daam
pembelajaran.
Tema merupakan pokok pikiran
yang masih bersifat luas dan umu,
perlu dipetakan menjadi topik.
Topik dikembangkan bersama anak
menggunakan peta konsep,
menarik, memperkaya pengalaman
32
anak.
TAHAPAN PEMBELAJARAN PROYEK

Tahap Pemulaaan Tahap Pengembangan Tahap Penyimpulan

• Menangkap minat anak • Guru mendampingi anak • Menyampaikan temuan-


• Menggali keingintahuan melakukan serangkaian temuan anak selama
anak proses investigasi menjalankan proyek dan
• Mengangkat peristiwa- • Anak menjawab rasa ingin mendiskusikannya agar
peristiwa di sekitar anak tahunya dan memecahkan anak menangkap pesan
permasalahan yang dari pengalaman
dihadapi belajarnya.
• Guru memberikan
dukungan fasilitas
mendokumentasikan
• Pembelajaran proyek pada
pendidikan anak usia dini
menekankan pada
PROSES bukan hanya
PRODUK.
33
Langkah Pembelajaran Proyek

A. Tahap Permulaan
1. Mulailah dengan
Mengapa Lingkungan
pertanyaan esensial kita sering banjir?
sesuai dengan tema.

Pertanyaan-pertanyaan pada pembelajaran


berbasis proyek haruslah pertanyaan terbuka
yang memungkinkan anak bisa menjawab
pertanyaan dengan banyak cara
34
Ajak anak mendiskusikan peta konsep dan
menentukan topic sesuai dengan tema
Pohon banyak ditebang (satwa
kehilangan habitat, udara
Sampah tidak dipilih (penumpukan Sampah plastic menggunung (longsor panas, tanah longsor, sumber
sampah, pencemaran lingkungan) saat hujan deras, polusi udara dan air air berkurang, satwa berkurang

Permasalahan Sungai dan laut penuh sampah


Sampah dibuang sembarangan (air tercemar, ikan mati,
yang muncul
(saluran air tersumbat, banjir dll) sumber air minum tercemar)

Sumber Kemungkinan Mengelola


“Aku Sayang Solusi
MEDIA (VIDEO BUKU belajar Bumi” sampah
TERKAIT)

Menghijaukan
Narasumber (Petani, ahli botani,
komunitas peserta binatang)
Lingkungan

Tempat yang bias dikunjungi lingkungan sekitar Mendukung upaya pelestarian


sekolah, perkebunan, sawah dll 35
satwa yang di lindungi
36
2. Mendesain Rencana Proyek

37
b. Pengerjaan Proyek
Proyek Kelas Kelompok Individu

c. Waktu Proyek
Guru bersama anak membuat alokasi waktu pembuatan proyek.
Waktu untuk menyelesaikan proyek dapat disesuaikan dengan minat anak

38
d. Mendiskusikan alat dan bahan main yang
dibutuhkan

39
…………………

40
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

41
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
RANCANGAN KEGIATAN MAIN PROYEK

42
Hari Pertama

43
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Bermain Detektif Sampah/Operasi Semut

44
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Memilah sampah

45
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Mengolah sampah organik

46
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Kegiatan Selingan Proyek

47
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Inspirasi

Tema : Aku Sayang Bumi


Topik : Yuk, Membersihkan Lingkungan dari Sampah
Relevansi :
1. Bumi penuh sampah
2. Kebiasaan membuang sampah belum baik
3. Banyak sampah menggunung, terlihat saat perjalanan ke sekolah
4. Sampah merusak lingkungan, mengganggu pemandangan, menyebabkan penyakit dan bau tidak
sedap
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, Kreatif
48
Elemen
PCP Diksardan Sub–Elemen
Stunting :
Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Peta Konsep

49
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
Untuk Diperhatikan

1. Project Based Learning (PJBL) bisa dilakukan di Proyek profil pelajar Pancasila (P5 ) dan
pada program intrakurikuler
2. PJBL adalah sebuah proses, menghargai kegagalan dan terus melakukan perbaikan
3. Jangan ada penugasan project
4. setiap kegiatan itu adalah project bagi anak
5. Alat, bahan dan tempat bermain, pastikan aman bagi anak
6. Guru memperhatikan keselamatan anak saat bermain

50
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

Dukungan Guru
Saat Pembelajaran
51
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

Apakah Dukungan Main?


Peran guru maupun orang di sekitar dalam
mendukung perkembangannnya serta
menyediakan dukungan secara terstruktur
agar ia mampu naik ke jenjang berikutnya
( Vygotsky dalam Raymond,2000)

52
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

Apa saja dukungan 1. Tempat


main yang 2. Waktu
diperlukan anak?
3. Material
4. Interaksi

53
1. TEMPAT

Ada dua kategori


1. 1. Dalam ruangan
2. 2. Luar ruangan

3. Prinsip
4. 1. Fleksibel
5. 2. Ditata menarik/ mengundang anak
6. 3. sesuai minat dan pilihan anak
54
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

55
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
…………………

56
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
2. WAKTU

Saat bermain, berikan dukungan waktu


yang CUKUP (min 1 jam) untuk
mengoptimalkan:
1. 1. Terjadinya stimulasi panca indra
anak
2. 2. terbentuknya pengetahuan baru
dari proses bermainnya

57
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
3. Material

Material Terbuka
Bahan-bahan yang terbuka, dapat
terpisah dapat disatukan kembali,
dibawa, digabungkan, dijajaar,
dipindahkan dan digunakan sendiri
ataupun digabungkan dengan
bahan-bahan lain. Dapat berupa
benda alam atau sintetis

59
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
4. Interaksi

Ketrampilan komunikasi
guru/orangtua saat berinteraksi
dengan anak saat bermain yang
sangat berpengaruh pada
peningkatan kemampuan

60
PCP Diksar Stunting – Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
TEKNIK BERTANYA

61
-Mengamati kegiatan main anak
-Mencatat perkembangan anak
-Mendokumentasikan kegiatan
anak
-Memberikan bantuan ketika
diperlukan
-Memperkuat pemahaman anak
dan bahasa anak dengan
mengajukan kalimat pertanyaan
Peran guru terbuka/provokasi
Contoh
1.Menurutmu, apaKalimat
ya yang kira-kira 1.Bunda penasaran, bagaimana ya
akan terjadiPertanyaan
jika .... cara kerjanya?
2.Saya juga tidak tahu. Coba kita 2.Coba ceritakan mengapa kamu
lihat apa yang dapat kita temukan. mengumpulkan benda-benda ini
3.Ini sangat menarik. Apa yang menjadi satu kelompok
sedang kamu lakukan? 3.Coba ceritakan ke Bunda tentang
4.Coba kamu ceritakan tentang ukuran dan bentuk ..
.................... 4.Apa yang kamu lakukan pertama
5.Bagaimana kamu bisa kali? Kemudian apa? Kapan ini terjadi?
menggunakan apa yang kamu Apa yang terjadi setelah itu?
pelajari? 5.Gambarkan apa yang kamu lihat
Penataan Lingkungan Main

Kelas perlu ditata dan diatur sehingga


membuat anak tertarik untuk bermain.
Apabila kelas padat dan berisik, anak
cenderung berperilaku agresif karena
terbatasnya ruang gerak.
Cara Menata
Lingkungan Main
• Mengandung 3 jenis main, yaitu main
sensorimotor, main peran dan main
pembangunan.
• Mudah dijangkau anak.
• Dapat digunakan bermain dalam kelompok
(antara 2-6 anak).
• Alat dan bahan main cukup untuk sejumlah anak.
• Jarak antar tempat main memungkinkan anak
bergerak.
Tips dalam penataan ruang kelas yang sempit

• Keluarkan barang-barang yang tidak perlu seperti lemari, meja pendidik,


dan sebagainya.
• Keluarkan meja kursi yang tidak perlu, gunakan tikar/alas lain di lantai.
• Jika memerlukan rak, cobalah gunakan rak gantung, yang terjangkau anak.
• Beberapa kegiatan main dapat dilakukan dengan menatanya di lantai atau
di dinding.
• Tas atau kotak bekal anak dapat digantung di luar kelas atau area yang
lebih luas
• Pastikan ventilasi udara cukup baik, sehingga ruangan tidak pengap.
• Pastikan pencahayaan dalam ruangan cukup terang
Mari Berlatih
1. Rancanglah kegiatan Pilih 1 tema proyek
2. Tentukan topik proyek
3. Pilih dimensi profil pelajar Pancasila (2 dimensi)
4. Tentukan elemen dan sub elemennya, lalu tentukan TP dan Tujuan Kegiatan (TK)
5. Buat “PETA KONSEP” untuk menjabarkan hal-hal penting yang akan dibahas dan
dilakukan bersama anak (Simulasi : 2 peserta menjadi guru, peserta lain jadi anak didik,
gali hal-hal terkait topik, buat dalam peta konsep)
6. Pada tahap permulaan (catatan : Perhatikan dan Pikirkan Keterlibatan Anak dalam
Setiap Kegiatan Permulaan – Munculkan Pembelajaran yang Berpusat pada Anak)
7. Rancanglah kegiatan pengembangan (catatan : Perhatikan dan Pikirkan Keterlibatan
Anak dalam Setiap Kegiatan Pengembangan – Munculkan Pembelajaran yang Berpusat
pada Anak)
8. Rancanglah kegiatan penyimpulan (catatan : Perhatikan dan Pikirkan Keterlibatan Anak
dalam Setiap Kegiatan Penyimpulan – Munculkan Pembelajaran yang Berpusat pada
Anak)
9. Rancang Proses Asesmennya
Terima Kasih
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai