Usia Dini
Disampaikan oleh : Bambang Trisoelo
DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR
RPP berupa kegiatan kongkrit langkah demi langkah yang dilakukan guru dalam
membantu anak-anak belajar.
RPP yang baik haruslah mengacu kepada karakteristik (usia, sosial budaya, dan
kebutuhan individual) anak.
Mengarahkan guru
● Mendukung dalam Mendukung Mengarahkan guru
Mendukung dalam menyiapkan
mewujudkan keberhasilan alat dan bahan untuk membangun
pencapaian
perkembangan pengelolaan yang diperlukan sikap, pengetahuan
kompetensi dasar
AUD sesuai stimulasi dan untuk mendukung dan keterampilan
dan kompetensi
usianya. pembelajaran yang stimulasi dan yang diharapkan
inti.
bermakna. pembelajaran. dimiliki anak.
Dokumen 1 : Dokumen II
Visi, Misi,Tujuan Satuan Perencanaan Program Semester
(Prosem),Rencana Pelaksanaan
Pendidikan,Program Pembelajaran Mingguan (RPPM),Dan
Pengembangan dan Materi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran,Pengaturan Beban Harian (RPPH) yang dilengkapi
Belajar, Kalender Pendidikan dengan Rencana Penilaian
dan ProgramTahunan,dan SOP . PerkembanganAnak.
5 SOSIAL EMOSIONAL 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9. 2.10, 2.11, 2.12,
3.13-4.13, 3.14-4.14
PROSEM
RPPM
RPPH
HARUS MENGACU PADA MUATAN PEMBELAJARAN
YANG ADA DI DOKUMEN 1 (KTSP)
Penting Diperhatikan
KEMENARIKAN
DAYA DUKUNG
KEINSIDENTALAN
Diksar– Dit. Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, 2022
MENGIDENTIFIKASI TEMA
Memberi pengalaman nyata bagi anak dengan bermain sains, teknologi, teknik rekayasa
(engineering), seni, keaksaraan, dll.
Harus menarik minat anak dan membolehkan anak-anak untuk memilih dari minimal 4
kegiatan yang disiapkan oleh guru.
Anak boleh memilih hanya satu kegiatan dalam satu hari
Kegiatan berupa kegiatan proyek yang sesuai dengan minat anak, guru memberikan inspirasi
pada anak (anak boleh berbeda dengan inspirasi guru)
• SENI : 3.15-4.15
• SOSEM: 2.9
• SENI : 3.15-4.15
✓ Sesuaikan dengan
kondisi, potensi dan daya
dukung yang dimiliki
satuan PAUD masing-
masing.
✓ Kembangkan tema yang
sesuai dengan satuan
PAUD masing-masing
✓ Lihat KTSP dokumen 1
3.15-4.15
10. Membuat miniature makanan khas serang dari bahan yang sidiapkan
• SOSEM: 11. Membuat wadah/tempat menyimpan makanan
2.9 Terbiasa peduli dan mau menolong
12. Membuat / membangun dapur
•BHS : 3.12-
4.12 ▪ Membaca simbol huruf dan angka 13. Membuat miniature peralatan dapur
• SENI :
3.15-4.15
Kegiatan yang dilakukan bisa saja waktunya berubah tergantung kondisi di rumah
masing-masing dan kesiapan orang tua untuk mendampingi.
Kegiatan juga bisa dilakukan di tempat lain selain rumah seperti ladang/kebun, sawah,
laut, warung dll.
Satu kegiatan main mungkin saja tidak selesai dalam satu hari dan dapat dilanjutkan
kembali pada hari berikutnya
Alat dan bahan disesuaikan dengan ketersediaan di rumah masing-masing, sehingga bisa
jadi inspirasi dari guru berbeda dengan yang dilaksanakan.
Tema sesuaikan dengan yang ada disekitar anak, missal dapur ibuku, kendaraan di
rumahku, bunga di halamanku, dll
Tujuan kegiatan ini bukan bagus hasilnya tetapi pada proses pelaksanaanya.
Luring
(Luar Jaringan)
Daring
Radio
(Dalam Jaringan)
1. TVRI
2. Radio Strategi 1. Whatsapp (WA)
3. Menggunakan
panduan/
PJJ saat 2. Face Book (Fb)
inspirasi dari
guru ke orang
BDR 3.
4.
Google Meet
Zoom
tua 5. Webex
4. Kunjungan 6. Youtube
Aplikasi 7. dll
rumah (sesuai
protocol
kesehatan) Dengan
5. dll Fb
WA
Mengidentifikasi
lingkungan sekitar
anak
(menentukan tema)
Mengidentifikasi Daya
Mengidentifikasi alat
dukung orang tua
dan bahan
(menentukan metode
daring, luring atau (menentukan
kombinasi) kegiatan di rumah)
Perencanaan
Pembelajaran
BDR
: Rumahku
Subtema : Dapur ibuku
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
KD Materi Pembelajaran Kegiatan Main
Kegiatan yang akan dilakukan serta alat dan bahannya dapat disesuaikan dengan lingkungan rumah masing - masing.
Setiap kegiatan diawali dengan diskusi antara orang tua dan anak tentang apa yang mau dikerjakan, anak dapat
memilih kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan ide dan minatnya
Pada setiap kegiatan anak orang tua diharapkan selalu bercakap-cakap dengan anak dan memberikan pertanyaaan
terbuka (yaitu pertanyaan yang memiliki banyak pilihan jawaban, bukan yang dijawab “ya atau tidak”. Contoh
pertanyaan terbuka ada pada buku panduan ini.
Amati apa yang dilakukan dan diucapkan anak, kemudian di dokumentasikan (bisa dalam bentuk catatan). Hindari
banyak perintah kepada anak saat mereka melaksanakan kegiatan mainnya.