None 37574ff7
None 37574ff7
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK PASTA DARI AIR PERASAN RIMPANG LENGKUAS MERAH
(Alpinia purpurata K. Schum) SEBAGAI PENGHAMBAT JAMUR
Malassezia furfur PENYEBAB PANU
Rina Asrina 1
Jurusan Farmasi Politeknik Sandi Karsa1
ABSTRAK
Rimpang lengkuas sangat familiar di masyarakat, ada rimpang yang merah dan ada yang putih. Namun
menurut hasil penelitian, rimpang lengkuas yang lebih efektif untuk menghambat jamur Malassezia furfur
penyebab panu yaitu rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
membuat formula pasta dari air perasan rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) dengan mutu fisik
yang baik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen laboratorium yang dilakukan di Laboratorium
Farmasetika Jurusan Farmasi Politeknik Sandi Karsa Makassar. Metode penelitian meliputi formulasi sediaan
pasta dari rimpang lengkuas merah yang sebelumnya telah diparut dan diperas airnya. Pasta yang dihasilkan
kemudian diuji secara fisik. Hasil yang diperoleh yaitu sediaan salep berwarna putih sedikit kemerahan, bau khas
lengkuas dengan bentuk semi padat, pasta homogen, bebas dari butiran kasar, pH sediaan yaitu pH 5, viskositas
sediaan 2,447±257,7 (X±SD dpas), daya lekat 4,779±0,233 (X±SD detik), dan daya sebar 5,484±0,801 (X±SD
cm). Semua pengujian yang dilakukan memenuhi syarat literatur sehingga disimpulkan bahwa air perasan rimpang
lengkuas merah dapat membentuk sediaan pasta dengan mutu fisik yang baik.
Kata Kunci: Formulasi, Mutu fisik, Pasta, Air perasan, Rimpang lengkuas merah
Coresponden Author:
Rina Asrina
rheyzmizzath@gmail.com
universal, timbangan analitik (Mettler Toledo), selama 5 menit. Pasangan gelas objek ini
Viskometer Rion. kemudian dipasangkan pada alat uji daya
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini lekat dan bersamaan dengan pemberian
adalah air perasan lengkuas merah, amilum beban pada alat uji daya lekat 1 kg dan
manihot, nipagin, vaselin alba, zink oksida. stopwatch dinyalakan. Waktu dihitung
mulai dari pemberian beban dan beban
Tabel I. Rancangan Formula, tiap 30gram pasta dihentikan ketika gelas objek tersebut
mengandung: terlepas (Nayeem, 2011).
f. Uji Daya Sebar
Bahan Konsentrasi Bahan Sebanyak 0,5 gram pasta diletakkan
Air perasan lengkuas merah 20% di tengah petri kemudian petri yang satu
Amilum manihot 3g diletakkan di atasnya dibiarkan selama
Nipagin 0,05 g satu menit. Diameter pasta yang
Zink oksida 12,5 g menyebar diukur dengan menggunakan
penggaris, kemudian ditambahkan 50
Vaselin alba ad 30g
gram beban tambahan dan didiamkan
satu menit, lalu diukur diameter pasta
D. Desain Penelitian
yang menyebar (Aswal, 2013).
1. Pembuatan Pasta
Amilum Manihot, zink oksida dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
nipagin diaduk di dalam lumpang,
ditambahkan air perasan lengkuas merah,
A. Hasil Penelitian
diaduk lagi, terakhir ditambahkan leburan
Hasil Uji Evaluasi Sediaan:
vaselin alba, diaduk sampai terbentuk massa
pasta. 1. Uji organoleptis yaitu sediaan salep
2. Evaluasi Pasta berwarna putih sedikit kemerahan, bau
a. Organoleptis khas lengkuas dengan bentuk semi padat.
Meliputi bentuk, warna, bau dan 2. Uji homogenitas menunjukkan pasta yang
bentuk dari sediaan pasta sehingga homogen, bebas dari butiran kasar
diketahui tampilan dari sediaan tersebut 3. Uji pH diperoleh pH sediaan yaitu pH 5.
dalam keadaan baik. Dilakukan dengan 4. Uji viskositas diperoleh viskositas sediaan
cara melihat warna, mencium bau dan 2,447±257,7 (X±SD dpas)
mengamati bentuk dari sediaan pasta 5. Uji daya lekat diperoleh 4,779±0,233
(Nayeem, 2011) (X±SD detik)
b. Uji Homogenitas 6. Uji daya sebar diperoleh 5,484±0,801
Pasta dioleskan pada tiga buah objek (X±SD cm).
gelas untuk diamati homogenitasnya
dibawah sinar. Apabila tidak terdapat B. Pembahasan
butiran - butiran kasar diatas obyek gelas Salah satu penyakit akibat infeksi jamur
tersebut maka pasta yang diuji dinyatakan adalah penyakit panu (Pitiriasis Versikolor).
homogen. Penyakit panu merupakan infeksi mikosis
c. Uji pH superfisial yang prevalensinya cukup tinggi
Pengukuran pH dilakukan dengan sekitar 30-40% di daerah tropis dan merupakan
cara mencelupkan strip indikator unversal penyakit infeksi jamur terbanyak kedua tertinggi
kedalam sediaan pasta piroksikam di Indonesia (Kristanty, 2005).
kemudian diamati perubahan warna pada Secara empiris, rimpang lengkuas banyak
strip indikator (Jufri, 2012). digunakan sebagai obat panu. Rimpang lengkuas
d. Uji Viskositas sangat familiar di masyarakat Indonesia, baik
Sebanyak 100 gram sediaan pasta sebagai bumbu masak maupun sebagai obat.
diuji viskositas menggunakan viskositas Terdapat dua jenis lengkuas yaitu lengkuas putih
Brookfield. Celupkan spindle nomor 64 ke banyak digunakan sebagai bumbu masak,
dalam sediaan pasta dan atur kecepatan 5 sedangkan lengkuas merah berkhasiat sebagai
rpm kemudian diamati viskositas sediaan obat.
pada monitor alat (Aswal, 2013). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
e. Uji Daya Lekat oleh Violita, dkk. (2013) menyatakan bahwa
Sebanyak 250 mg pasta diratakan rimpang lengkuas merah lebih efektif terhadap
pada salah satu gelas objek kemudian jamur Malassezia furfur penyebab panu
ditutup dengan gelas objek yang lain. dibandingkan lengkuas putih, sehingga pada
Setelah itu, tindihan dengan beban 1 kg penelitian ini digunakan lengkuas merah dengan
konsentrasi 20% karena pada konsentrasi ini viskositas sediaan 2,447±257,7 (X±SD dpas).
lengkuas merah sudah mampu menghambat Pada uji daya lekat menunjukkan formula
pertumbuhan jamur Malassezia furfur. memiliki daya lekat yang baik karena memiliki
Formulasi sediaan dibuat dalam bentuk
daya lekat lebih dari 1 detik. Pada uji daya sebar
pasta. Kelebihan pasta dibanding sediaan topikal
yang lain yaitu bahan obat dalam sediaan pasta menunjukkan formula sediaan memiliki daya
lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan sebar yang baik karena memasuki rentang 5-7
daya kerja lokal, konsentrasi pasta lebih kental cm.
dari salep, dan daya absorpsi pasta lebih besar
dan kurang berlemak dibandingkan dengan PENUTUP
sediaan salep. Selain itu, zat aktif sediaan
merupakan minyak atsiri (minyak menguap) A. Kesimpulan
sehingga diharapkan dengan bentuk pasta yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
padat mampu menahan laju penguapan dari zat dilakukan terhadap formulasi sediaan pasta yang
aktif tersebut. mengandung rimpang lengkuas merah (Alpinia
Zink oksida dalam formula selain sebagai purpurata K. Schum), maka dapat disimpulkan
dasar pasta, juga merupakan salah satu mild bahwa formula tersebut dapat membentuk
astringent dengan kajian farmakologis sebagai sediaan pasta dengan mutu fisik baik.
antiseptik lokal. Mild astringent yang dimaksud B. Saran
adalah mengecilkan jaringan kulit sehingga dapat Karena sebelumnya hanya menguji
melindungi jaringan kulit. Zink Oksida dalam efektivitas antijamur dari air perasan rimpang
pasta ini dimaksudkan untuk menormalkan lengkuas merah, maka perlu dilakukan penelitian
ketidakseimbangan fungsi kulit, membantu lebih lanjut mengenai uji efektivitas antijamur
mencegah kelainan, dan meregulasi kelenjar dari rimpang lengkuas merah yang sudah dibuat
sebacea (Morkoc, 2009). dalam bentuk pasta
Amilum digunakan sebagai pembentuk Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
pasta dengan pH 5,5 mirip dengan pH Zink mengenai kestabilan pasta yang mengandung sari
oksida (Wilkins, 2000). Pada penelitian ini lengkuas merah
digunakan pati singkong atau amilum Manihot.
Amilum singkong merupakan amilum yang DAFTAR PUSTAKA
mudah terhidrolisis oleh enzim α-amilase yang
selanjutnya akan berpengaruh terhadap sifat fisik Aswal A, Kalra M, Rout A. 2013. Preparation and
amilum (Rocha, 2010). Evaluation of Polyherbal Cosmetic Cream.
Nipagin digunakan sebagai pengawet, pada Pharm Lett. 2013. 5(1):83–8.
formula sediaan pasta ini dibutuhkan pengawet
karena zat aktifnya berupa air perasan sehingga Budiarti, Rini. 2007. Pemanfaatan Lengkuas
mudah ditumbuhi mikroorganisme. Merah (Alpinia purpurata K. Schum)
Vaselin alba digunakan sebagai pembentuk sebagai Bahan Anti Jamur dalam Sampo.
pasta dengan massa yang sedikit berlemak, Skripsi Sarjana. Fakultas Teknologi Pertanian
ditambahkan setelah dilelehkan terlebih dahulu Institut Pertanian Bogor. Bogor.
sehingga mampu mengikat semua bahan padat
dari pasta. Jufri M., Anwar E., Utami P. M. 2012. Uji Stabilitas
Stabilitas fisik sediaan pasta dapat Sediaan Mikroemulsi Menggunakan
diketahui dengan melakukan evaluasi fisik Hidrolisat Pati (De 35–40) Sebagai
terhadap sediaan pasta yang telah dibuat. Stabilizer. Pharm Sci Res PSR. 2012. 3(1)
Evaluasi sediaan pasta yang dilakukan yaitu uji
Lachman, L., Lieberman., and Kanig, J. L. 1994.
organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid 2.
viskositas, uji daya lekat, dan uji daya sebar. Pada Edisi 3. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. UI
uji organoleptis diperoleh pasta berbentuk semi Press. Jakarta. 1091-1096, 1119-1120.
padat, berwarna putih sedikit kemerahan, dengan
bau khas lengkuas. Pada uji homogenitas Kristanty, Roro Inge Ado. 2005. Identifikasi
menunjukkan pasta yang homogen dan bebas Spesies Malassezia pada Pasien Pitriasis
versikolor dengan Cara Pemeriksaan
dari butiran kasar. Pada uji pH diperoleh bahwa
Morfologi dan Sifat Biokimia di
pH sediaan yaitu 5, sesuai dengan rentang pH Departemen Ilmu Kesehatan dan Kelamin
yang tidak mengiritasi kulit yaitu 4,5 - 6 sehingga Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
aman digunakan. Uji viskositas diperoleh Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia. Jakarta.