Anda di halaman 1dari 9

Cesya Putri Aisyah Saluan

NIM: R011231045

Pancasila Dalam Konteks Sejarah Bangsa Indonesia

Intisari Pembahasan Video 1


“JASMERA”
Jangan Sekali Sekali Meninggalkan Sejarah
-Ir.Soekarno 1901-1970
Filsuf Yunani,Cicero (106-43SM), “Historia Vitae Magistra”, yang bermakna “sejarah
memberikan kearifan” = “Sejarah Merupakan Guru Kehidupan”.

Sejarah bangsa Indonesia terkait perumusan pancasila,mengalami dinamika yang kaya


dan penuh tantangan. Prumusan pancasila mulai dari sidang BPUPKI sampai pengesahan
pancasila sebagai dasar negara dalam sidang PPKI masih mengalami tantangan berupa amnesia
sejarah jadi istilah mengenai sejarah dikemukakan oleh presiden republik Indonesia yang ketiga
Prof.Habibie didalam pidatonya 1 Juni 2011. Pancasila merupakan dasar resmi negara Indonesia
sejak 18 Agustus 1945 hal ini karena pada waktu itulah pancasila disahkan oleh PPKI lembaga
atau badan konstituante yang memiliki kewenangan dalam merumuskan dan mengesahkan dasar
negara Indonesia merdeka,diawal era reformasi muncul anggapan bahwa pancasila sudah tidak
berlaku lagi karena prodek dari rezim orde baru,karena pada zaman orde baru sosialisasi
pancasila dilakukan melalui pentaran p4,sebenarnya hal ini merupakan hal yang bagus namun
masalahnya adalah bahwa penataran p4 itu syarat dengan nuansa doktrin yang tentu memihak
kepada rezim yang berkuasa.
Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
Pengusulan,Perumusan dan Pengesahan Pancasila

Intisari Pembahasan Video 2


Rasa nasionalisme merupakan awal menuculnya ideologi bangsa yang menjadi pembuka
pintu gerbang kemerdekaan Indonesia.
 BPUPKI dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang pada 29-04-1945 dengan jumlah
anggota 60 orang yang dipimpin oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua
orang wakil ketua yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.Panji Soeroso.
 28-05-1945: perlantikan BPUPKI
 29 Mei-1 Juni 1945: persidangan pertama BPUPKI
 Materi pokok pembicaraan calon dasar negara

Yang menyampaikan usulan dasar negara;


 Mr. Muhammad Yamin
 Ki Bagus Hadikusumo
 Prof.Dr.Soepomo
 Ir.Soekarno
Ir.Soekarno menyampaikan lima butiran gagasan tentang dasar negara (1 Juni 1945)
1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahtraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

PANCASILA
Awalnya:
Pancasila Tri sila Eka sila
Kemudian pada 22 Juni 1945 terbentuk anggota panitia sembilan yang menghasilkan piagam
Jakarta. Pada masa sidang kedua BPUPKI (10-16 Juni 1945), disetujuinya naskah awal
“pembukaan hukum dasar” yang kemudian dikenal dengan nama piagam Jakarta,piagam Jakarta
itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia,pada alinea keempat piagam
Jakarta itulah terdapat rumusan pancasila.

 Bentuk negara: republik


 Wilayah negara: seluruh wilayah yang merupakan wilayah hindia belanda
 Hukum dasar negara: UUD
Kemudian pada 14-16 Juli 1945 “sidang pleno BPUPKI”
PERIODE PENGESAHAN PANCASILA:
 6 Agustus 1945_HIROSHIMA
 7 Agustus 1945_MAKLUMAT
 8 Agustus 1945_Ke SAIGON
 9 Agustus 1945_PPKI
 9 Agustus 1945_NAGASAKI
 12 Agustus 1945_Ke SAIGON
 14 Agustus 1945_JEPANG MENYERAH
 15 Agustus 1945_DARI SAIGON
 16 Agustus 1945_Rengas Dengklok
 17 Agustus 1945_PROKLAMASI
 18 Agustus 1945_Sidang pleno PPKI: Menghasilkan kesepakatan
1. Mengesahkan Undang Undang Dasar Negara (UUD 1945) yang terdiri atas
pembukaan dan batang tubuh. Naskah pembukaan berasal dari piagam Jakarta
dengan sejumlah perubahan. Batang tubuh juga berasal dari rancangan BPUPKI
dengan sejumlah perubahan.
2. Mengankat presiden dan wakil presiden yang pertama (Soekarno dan Hatta)
3. Membentuk KNIP yang anggota intinya adalah mantan anggota PPKI ditambah
tokoh-tokoh masyarakat dari banyak golongan. Komite ini dilantik 29 Agustus
1945 dengan ketua Mr.Kasman Singodimejo.

Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia


Sumber Historis,Sosiologis dan Politis Tentang Pancasila dalam
Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

Intisari Pembahasan Video 3

 Ketuhanan yang maha esa merupakan kepercayaan,agama,teisme(keyakinan akan adanya


tuhan).
 Nilai Sila kedua. Terjadi hubungan antara Sriwijaya dengan India,pengiriman pemuda
untuk belajar ke India menunjukkan telah tumbuh nilai “politik luar negri yang bebas
aktif”. Hubungan baik raja Majapahit_hayam wuruk dengan kerajaan
Tiongkok,Ayoda,Champa dan Kamboja
 Nilai sila ketiga, terwujud dengan keutuhan kerajaan. Sumpah Palapa yang diucapkan
oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang raja dan mentri” pada tahun 1331.
 Persatuan Indonesia. Empu Tntular mengarang buku Sutasoma yang terdapat sloka
Persatuan Nasional yang berbunyi “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”
yang artinya Walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua dan tidak ada agama yang
memiliki tujuan berbeda.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan. Pepatah Minangkabau: “Bulek aei dek pambuluah,bulek kato dek mufakat”
(Bulat air karena pembuluh/bumbu,bulat kata karena mufakat). Tudang Sipulung di
SulSel
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Cita cita kesejahtraan bersama dalam suatu
negara telah tercermin dalam kerajaan Sriwijaya sebagaimana tersebut dalam ungkapan
“Marvuai Vannua Criwijaya Siddhayatra Subhika”/suatu cita cita negara yang adil dan
makmur.

Sumber Sosiologis
 Nilai nilai pancasila (ketuhanan,kemanusiaan,persatuan,kerakyatan,keadilan) secara
sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang.
 Salah satu nilai yang dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu
hingga sekarang adalah nilai gotong royong
 Gotong royong juga tercermin pada sistem perpajakan di Indonesia
 Hal ini disebabkan karena masyarkat bersama sama mengumpulkan iuran melalui
pembayaran pajak yang dimaksudkan untuk pelaksanaan pembangunan

Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia


Dinamika dan Tantangan Pancasila

Intisari Pembahasan Video 4


 Berdasarkan UUDS 1950 dilaksanakanlah pemilu yang pertama pada 1955.
 Pemilu ini dilaksanakan untuk membentuk dua badan perwakilan, yaitu badan
konstituante (yang akan mengemban tugas membuat konstitusi /UUD) dan DPR
(yang akan berperan sebagai perlemen).
 Pada 1956, badan konstituante mulai bersidang di Bandung untuk membuat UUD
yang definitif sebagai penggantu UUDS 1950.
 Dekrit presiden Soekarno, 5 juli 1959,salah satu isinya menetapkan berlakunya
kembali UUD yang disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945
 Sosialisasi terhadap paham pancasila yang lebih konklusif menjadi prelude penting
bagi upaya menjadikan pancasila sebagai “ideologi negara’yang tampil hegimonik
 Ikhtiar tersebut tercapai ketika Ir.Soekarno memberi tafsir pancasila sebagai satu
kesatuan paham dalam doktrin “Manipol/USDEK”.
 Masa pemerintahan presiden Soekarno,terutama pada tahun 1960-an NASAKOM
lebih populer daripada pancasila

Intisari: Sekutu Belanda ingin menguasai kembali Indonesia dengan berbagai cara
tindakan yang dilakukan adalah agresi militer dan itu dilakukan selama empat tahun Nah
setelah empat tahun itu berlalu kemudian ada pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia
oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1945 maka Indonesia pada tanggal 17-08-1950
kembali ke negara kesatuan yang sebelumnya berbentuk republik Indonesia serikat

Summary sesuai sub materi kelompok 2

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia.


Perumusan Pancasila sebagai dasar negara berawal dari pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI.
BPUPKI merupakan organisasi yang dibentuk sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia
sekaligus sejumlah syarat yang harus dipenuhinya sebagai negara merdeka.

Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29


Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut, pembahasannya berkaitan dengan dasar
negara Indonesia. Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno menyampaikan beberapa usulan
tentang falsafah atau dasar negara Indonesia.
Penyampaian tersebut didasarkan pada arahan Ketua BPUPKI, Radjiman
Wedyodiningrat pada pidato pembukaan sidang. Radjiman mengatakan bahwa untuk
mendirikan negara yang merdeka, maka dibutuhkan suatu dasar negara.

3 Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara:

1. Moh. Yamin
Moh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara secara tertulis pada ketua sidang dan secara
lisan. Usulan tersebut disampaikan pada 29 Mei 1945.
Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat

Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Soepomo
Tokoh selanjutnya yang berperan penting dalam perumusan Pancasila adalah Soepomo. Pada
tanggal 31 Mei 1945, ia menyampaikan usulannya.
Menurutnya, negara Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua
golongan dan paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat.
Selanjutnya, di bawah ini usulan dasar negara menurut Soepomo.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Soepomo turut menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka bukan negara yang menyatukan
dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat serta tidak menyatukan dirinya dengan
golongan paling kuat (golongan politik atau
ekonomi yang paling kuat).

3. Ir. Soekarno
Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia merdeka pada 1 Juni 1945. Ia
memberikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yaitu
fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya demi mendirikan negara yang
kekal abadi.
Soekarno mengatakan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Lalu, dengan anjuran
para ahli bahasa, rumusan dasar negara yang diusulkan Soekarno ini dinamakan Pancasila.

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945. Dalam sidang tersebut,
PPKI mengesahkan UUD 1945 yang di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara
pada alinea keempat pembukaan UUD 1945.

Bunyi Pancasila sebagaimana disahkan dalam konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

sebelum terbentuk rumusan pancasila sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 dan berlaku
hingga sekarang, pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yang disebut Panitia
Sembilan berhasil menyusun sebuah naskah piagam yang dikenal dengan Piagam Jakarta.

Di dalam naskah Piagam Jakarta tepatnya pada alinea keempat tercantum rumusan Pancasila.
Rumusan pada sila pertama menuai kritik dari berbagai pihak karena memiliki narasi yang cukup
berbeda dari Pancasila yang kini menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia.

Berikut rumusan Pancasila dalam naskah Piagam Jakarta yang menuai kontroversi:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan dengan sila pertama
dalam rumusan tersebut. Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim
saja. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang perubahan rumusan sila pertama Pancasila
menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Anda mungkin juga menyukai