Pedoman Pelayanan Laboratorium Rssa 22
Pedoman Pelayanan Laboratorium Rssa 22
KEPUTUSAN DIREKTUR
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU
Nomor : 66 /KPTS/RSSA.01/XII/2022
Tentang
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
Hari terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada tanggal : 03 Januari 2022
Direktur UPTD RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau
5 Petugas sampling - -
6 Petugas administrasi - -
Daftar nama, kualifikasi pendidikan, status kepegawaian yang ada di Instalasi
Laboratorium RSUD Siti Aisyah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Status
Nama Pendidikan Keterangan
. Kepegawaian
1 dr. Syaiful Anwar, Sp.PK. Spesialis Dokter Tamu Penanggung
Patologi Klinik jawab medis
2 Eny Rihna Dewi, AMAK D-III Analis PNS Koordinator
Kesehatan Laboratorium
3 Yopi Haryani, AMAK D-III Analis PNS Pelaksana teknis
Kesehatan laboratorium
4 Hevy Tri Yuliarni, AMAK D-III Analis PNS Pelaksana teknis
Kesehatan laboratorium
5 Suprihati Ningsih, AMAK D-III Analis PNS Pelaksana teknis
Kesehatan laboratorium
6 Leni Noperlita, AMAK D-III Analis PNS Pelaksana teknis
Kesehatan laboratorium
7 Silvia Anggraini, AMAK D-III Analis PNS Pelaksana teknis
Kesehatan laboratorium
8 Idzkuri Ummahatiani, A.Md.Kes D-III Analis PNS Pelaksana teknis
Kesehatan laboratorium
9 Sefti Ratna Sari, Am.Kep D-III Honorer RSSA Pelaksana teknis
Keperawatan laboratorium
Fasilitas Kondisi
No. Nama Alat Tidak Tidak
Ada Baik
Ada Baik
1 Mikroskop binokuler √ √
2 Centrifuse 8 tabung √ √
3 Mikropipet √ √ √
4 Oven Sterilizer √
5 Hematology Analyzer √ √ √
6 Blood cell counter* √
7 Differential Counter * √
8 Photometer √ √ √
9 Alat Hemostatis (PT/aPTT) √
10 Biohazard Safety Cabinet* √
11 Urinalisis √ √
12 Electrolyte analyzer* √
13 Alat pengukur Laju Endap Darah* √
14 Freezer -20C √
*) diprioritaskan untuk dapat dipenuhi
Fasilitas Kondisi
No. Nama Alat Tidak Tidak
Ada Baik
Ada Baik
1 Meja kerja laboratorium/Meja √ √
pemeriksaan
2 Kotak sampling √ √
3 Lemari es √ √
4 Komputer √ √
5 Meja komputer √
6 AC* √ √ √
7 Telepon/Aiphone √ √
Fasilitas Kondisi
No. Nama Alat Tidak Tidak
Ada Baik
Ada Baik
8 UPS √ √
9 Stabilizer √ √
10 Meja Administrasi √ √
11 Kursi Administrasi √ √
12 Kursi Kerja (bundar)* √
13 Kursi Tunggu (panjang) √ √
14 Formulir Pemeriksaan/hasil √ √
laboratorium (perlu direvisi)*
*) diprioritaskan untuk dapat dipenuhi
Fasilitas Kondisi
No. Nama Alat Tidak Tidak
Ada Baik
Ada Baik
1 Alat Pemadam Api Ringan √ √
(APAR)
2 Desinfektan √ √
3 Klem tabung (Tube Holder) √ √
4 Wadah pembuangan √ √
5 Wadah pembuangan jarum √ √
6 Tip habis pakai √ √
7 Jas Laboratorium √ √
8 Masker √ √
9 Sarung Tangan Dispossible √ √
10 Wastafel dilengkapi dengan sabun √ √
(skin desinfektan) dan air mengalir
TINJA
Makroskopis + + +
Mikroskopis, Telur Cacing + + +
Mikroskopis, Amoeba + + +
Mikroskopis, Sisa Makanan + + +
Mikroskopis, Protozoa Usus dan Jaringan - + +
lainnya
Darah Samar + + +
HEMATOLOGI
Kadar Hemoglobin + + +
Nilai Hematokrit + + +
Hitung Lekosit + + +
Hitung Eritrosit + + +
Hitung Eosinofil + + +
Daya tahan osmotik eritrosit - + +
Pemeriksaan sediaan apus dan hitung jenis + + +
lekosit
Laju Endap Darah + + +
Hitung Retikulosit + + +
Morfologi sel darah - + +
Hitung Trombosit + + +
Pemeriksaan Sediaan Apus dengan - - +
pewarnaan Khusus (PAS,Peroksidae, NAP,
dll)
HEMOSTASIS
Masa perdarahan (BT) + + +
Masa pembekuan (CT) + + +
Masa protrombin plasma - + +
Masa tromboplastin partial teraktivasi - + +
Masa trombin - + +
Percobaan pembendungan + + +
Golongan darah ABO, Rh + + +
KIMIA KLINIK
Protein total + + +
Albumin + + +
Laboratorium Klinik Umum
Jenis Pemeriksaan
Pratama Madya Utama
Globulin + + +
Bilirubin + + +
SGOT + + +
SGPT + + +
Fosfatase lindi (Alkali) - + +
Fosfatase asam - + +
Ureum + + +
Kreatinin + + +
Asam Urat + + +
Trigliserida + + +
Kholesterol Total + + +
HDL - + +
LDL - + +
Glukosa + + +
Pemeriksaan elektrolit - - +
LDH - - +
Gamma GT - + +
Cholinesterase - + +
CK-MB - + +
G 6 PD - - +
Amilase - - +
Lipase - - +
HbA1c - - +
Fe Serum/TIBC - + +
Analisa Sperma - + +
IMUNOLOGI
Widal - + +
VDRL & TPHA - + +
Tes Kehamilan + + +
ASTO - + +
HBs Ag - + +
Anti HBs - + +
CRP - + +
RF - + +
Chlamydia - - +
Toxoplasma - - +
Rubella - - +
Herpes Simplex - - +
Dengue Blot - + +
Anti Hbc - + +
Anti Hbe - - +
Hbe Ag - - +
Anti HAV IgM - - +
Anti HIV - + +
NS1 (Non Structure antigen) Dengue - - +
T3/T4 - - +
Laboratorium Klinik Umum
Jenis Pemeriksaan
Pratama Madya Utama
TSH - - +
MIKROBIOLOGI
Mikroskopis
- Malaria + + +
- Filaria + + +
- Jamur + + +
- Corynebacterium sp + + +
- BTA + + +
- Pewarnaan Gram + + +
4.3.3 Pasca-Analitik
1. Pembacaan hasil
Petugas harus memastikan apakah perhitungan, pengukuran, identifikasi dan
penilaian sudah dilakukan dengan benar.Hasil pemeriksaan yang sudah selesai
sebelum diserahkan kepada dokter pengirim, harus dilakukan verifikasi, validasi dan
autorisasi oleh petugas yang diberi kewenangan dalam melakukan pengeluaran hasil.
2. Penyerahan hasil
Petugas harus memastikan bahwa hasil pemeriksaan yang akan diserahkan sesuai
dengan identitas pasien yang meminta pemeriksaan.
3. Dokumentasi
Setiap kegiatan laboratorium harus terdokumentasi dengan baik, di antaranya:
a. Surat permintaan pemeriksaan
b. Hasil pemeriksaan laboratorium
4.4.1 Pencatatan
Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.Terdapat
empat jenis pencatatan kegiatan laboratorium, yaitu :
1. Pencatatan kegiatan Pelayanan
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai
berikut:
a. Buku register penerimaan sampel terdapat di loket berisi data pasien (nama,
umur, alamat, jenis kelamin, dan lain-lain) dan jenis pemeriksaan.
b. Buku register besar/induk berisi data-data pasien secara lengkap serta hasil
pemeriksaan sampel.
c. Buku register/catatan kerja harian tiap tenaga.
d. Data masing-masing pemeriksaan.
e. Data rekapitulasi jumlah pasien dan sampel yang diterima.
f. Buku register pemeriksaan rujukan.
g. Buku ekspedisi dari ruangan/rujukan.
h. Buku komunikasi pertukaran tugas/shift
i. Buku register perawatan/kerusakan alat.
j. Buku stock alat, reagen.
k. Buku catatan kalibrasi.
l. Buku absensi.
2. Pencatatan keuangan.
3. Pencatatan logistik.
4. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, pemantapan mutu
eksternal, dan lain-lain.
4.4.2 Pelaporan
Pelaporan kegiatan laboratorium terdiri dari:
1. Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan.
2. Laporan khusus (misalnya KLB, HIV, NAPZA, dan lain-lain).
3. Laporan hasil pemeriksaan.
a. Tanggungjawab manajemen untuk membuat format hasil pemeriksaan.
Manajemen laboratorium harus dapat membuat format laporan hasil
pemeriksaan. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada pemakai
harus ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna jasa laboratorium.
b. Penyerahan hasil tepat waktu. Manajemen laboratorium ikut bertanggungjawab
atas diterimanya hasil pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang
disepakati.
c. Komponen laporan hasil pemeriksaan.Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan
dalam tulisan, dan dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang untuk
menerima dan menggunakan informasi medis. Laporan setidaknya harus
mencakup hal-hal berikut ini:
− Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu-ragu, termasuk
prosedur pengukuran bila perlu.
− Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan.
− Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan.
− Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon.
− Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan
relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh laboratorium.
− Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada laporan,
tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan segera
jika diperlukan.
− Sumber dan sistem organ sampel primer, misalnya darah vena, pus luka, dan
lain-lain.
− Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar
Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional.
− Interpretasi hasil, apabila sesuai.
− Tanggapan lain (misalnya, mutu atau kecakupan dari sampel primer yang
dapat merusak hasil, hasil/interpretasi dari laboratorium rujukan,
penggunaan dari prosedur yang dikembangkan dan apabila dapat digunakan,
informasi tentang batas deteksi dan ketidakpastian pengukuran). Laporan
hendaknya mengidentifikasi pemeriksaan yang dilakukan sebagai bagian
dari suatu program pengembangan.
− Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil.
− Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki.
− Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang memeriksa
atau menerbitkan laporan.
5.4 Penyimpanan
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan:
1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah:
a. Pertama masuk−pertama keluar (FIFO:First In−First Out), yaitu bahwa barang
yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
b. Masa kadaluarsa pendek dipakai terlebih dahulu (FEFO: First Expired− First
Out) untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama.
2. Tempat penyimpanan.
3. Suhu/kelembaban.
4. Sirkulasi udara.
5. Incompatibility / bahankimia yang tidak boleh bercampur.
Hal-hal khusus yang harus diperhatikan terhadap reagen yang sudah jadi adalah:
1. Tutuplah botol pada waktu penyimpanan.
2. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
3. Beberapa reagen ada yang harus disimpan dalam botol berwarna gelap.
4. Beberapa reagen tidak boleh diletakkan di bagian bawah / lantai dengan label tanda
bahaya.
Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal kadaluarsa, tanggal wadah
reagen dibuka, jumlah reagen yang diambil dan jumlah reagensia serta para staf
tenaga pemeriksa yang menggunakan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1 Pengertian
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pasien, pelaporan dan analisis insiden. Insiden
yang terjadi dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk implementasi dalam memberikan
solusi guna meminimalisasi timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera. Hal ini
dapat terjadi akibat oleh kesalahan dalam melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
6.2 Tujuan
1. Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Khusus
a. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko di laboratorium.
b. Mencegah kecelakaan dan cidera di laboratorium.
c. Memelihara kondisi aman di laboratorium.
Persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja yang harus dipenuhi di tempat kerja
adalah sebagai berikut:
1. Harus selalu dalam keadaan rapi dan bersih.
2. Harus dipisahkan daerah kerja bersih dan kotor. Daerah kotor adalah tempat
melakukan pengujian dan penanganan sampel, daerah bersih adalah tempat
administrasi, di daerah ini tidak diperkenankan sarung tangan dan jas lab, dan
sebelum masuk daerah yang bersih tangan harus dicuci.
3. Dilarang menaruh barang yang tidak diperlukan di atas meja dan bangku.
4. Permukaan meja harus dibersihkan dengan desinfektan sebelum dan sesudah bekerja.
5. Dilarang menaruh sampel di tepi rak dan tepi permukaan meja.
6. Laboratorium hanya boleh dimasuki petugas laboratorium, pengunjung hanya boleh
ditemui di luar laboratorium.
7. Tumpahan cairan harus segera didekontaminasi dan dibersihkan kembali dengan
desinfektan.
8. Alat dan wadah kaca hanya dipakai bila sangat perlu, jika tidak dipakai maka
disimpan secara rapi.
9. Pintu, pegangan telepon, harus dibersihkan secara teratur dengan desinfektan.
10. Alat P3K harus ada di setiap laboratorium.
11. Harus mempunyai manajemen keamanan kerja laboratorium.
12. Kecelakaan harus dilaporkan sesuai prosedur.
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik maka perlu adanya
kerjasama yang terkoordinasi antara pelayanan penunjang medik dengan pendukung lain
yang lebih optimal. Instalasi Laboratorium berfungsi untuk membantu dokter dalam
penegakan diagnosis dan penatalaksanaan penderita.Fungsi Instalasi Laboratorium
demikian besar baik dalam tanggung jawab profesional, tanggung jawab teknis maupun
tanggung jawab pengelolaan.
Pedoman Pelayanan Laboratorium bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas dan
profesional dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan tentang tata kelola pelayanan
laboratorium di rumah sakit.Laboratorium sebagai unit pelayanan penunjang medis
diharapkan dapat memberikan informasi yang teliti dan akurat dalam menunjang
penegakkan diagnosis sehingga penatalaksanaan pasien di rumah sakit dapat dilakukan
sesuai tuntutan dan kebutuhan.Pedoman Pelayanan ini perlu dilakukan tinjau ulang
minimal setiap dua tahun.Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pedoman
pelayanan yang dibuat dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau