Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL REPORT

Nama Pelatihan : Pengelolaan Teknis Pembangunan BGN


Nama Mata Pelatihan : Kebijakan Penyelenggaraan Pengelolaan Teknis
BGN
Nomor Daftar Hadir : 11
Nama Peserta : Hasrul Syamsuddin
Asal Instansi : Dinas PUPR Kab. Mamuju Tengah
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah
VIII Makassar
Tanggal : 23 Agustus 2023

A. Ringkasan pemahaman terhadap modul/materi pelatihan dan sumber belajar lain.

Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti UU
- (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
- Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
- Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
- Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara

Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khusus.

Setiap pembangunan bangunan gedung negara yang dilaksanakan oleh K/L/OPD


harus mendapat bantuan teknis dalam bentuk Pengelolaan Teknis, Pengelola Teknis
dilakukan oleh tenaga Pengelola Teknis yang Bersertifikat, Tenaga pengelola teknis
bertugas membantu dalam pengelolaan kegiatan pembangunan bangunan gedung negara
di bidang Teknis Administratif.

B. Keterkaitan materi dengan pengalaman kerja/pengetahuan peserta.

Dalam hal permohonan bantuan teknis yang dilakukan OPD diluar Dinas Teknis dalam
Pembangunan Bangunan Negara seperti pada dinas Kesehatan untuk Pembangunan
Puskesmas dan Rumah Dinas dan Instansi Vertikal dari kantor Kemenag Kabupaten
mamuju Tengah yang membutuhkan tenaga teknis dalam hal ini Pengelola teknis, tetapi
karena beberapa kekeliruan OPD Dinas Teknis dijadikan sebagai Tim Teknis yang berperan
aktif dalam Pembangunan Gedung Negara Tersebut.

C. Penguatan pemahaman terhadap materi pelatihan yang bersumber dari referensi/sumber


informasi lain (publikasi, karya tulis ilmiah, media massa, internet).

Pembangunan bangunan gedung negara yang di biayai oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau sumber dana lainnya yang sah dan yang akan dijadikan sebagai aset
negara oleh Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran, dapat dilaksanakan secara tertib,
efektif dan efisien.
Kepala Instansi/Kepala Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran yang
melaksanakan pembangunan bangunan gedung negara mengajukan permintaan bantuan
tenaga Pengelola Teknis secara tertulis kepada :
1) Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum untuk penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara oleh Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dan di wilayah DKI Jakarta, termasuk
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
2) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi/Instansi Teknis Pemerintah
Provinsi yang bertanggung jawab dalam pembinaan gedung negara sebagai pelaksanaan
dekonsentrasi/tugas pembantuan untuk penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara oleh Instansi Kementerian/Lembaga di wilayah Provinsi tidak termasuk Provinsi DKI
Jakarta.
Atas dasar permintaan bantuan tenaga Pengelola Teknis Direktur Penataan Bangunan
dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum atau Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi/Instansi Teknis Pemerintah Provinsi yang
bertanggung jawab dalam pembinaan gedung negara menugaskan secara tertulis kepada
tenaga teknis Kementerian Pekerjaan Umum untuk melaksanakan tugas sebagai Tenaga
Pengelola Teknis, Tenaga Ahli/Nara Sumber, dan Tenaga Pembantu Pengelola Teknis.
Kepala Instansi/Kepala Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran, yang
telah mendapatkan Tenaga Pengelola Teknis, segera menerbitkan Surat Keputusan
Organisasi Pengelola Kegiatan Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang didalamnya
melibatkan unsur Pengelola Teknis, dan tembusan Surat Keputusan tersebut disampaikan
kepada Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum atau Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah
Provinsi/Instansi Teknis Pemerintah Provinsi yang bertanggung jawab dalam pembinaan
gedung negara.
Dalam rangka melakukan koordinasi pemberian bantuan tenaga Pengelola Teknis
kepada Pimpinan Instansi/Kepala Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum atau Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi/Kepala Instansi Teknis Pemerintah Provinsi yang
bertanggung jawab dalam pembinaan gedung negara membentuk Tim Pelaksana
Koordinasi Bantuan Tenaga Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

D. Pengayaan pemahaman materi yang bersumber dari konsultasi dengan mentor dan coach,
diskusi/tukar pikiran dengan rekan kerja, peserta maupun narasumber lain.

Kebijakan mengenai Penyelenggaraan Pengelola Tenaga Teknis Bangunan Negara


masih minim dipahami oleh pemerintah Kab/Kota sehingga beberapa Pembangunan
Gedung Negara Yang dibiayai oleh APBD masih belum terlaksana secara baik dan efisien
mungkin karena belum adanya Pengelolaan Tenaga Teknis di daerah tersebut
E. Masukan/ saran untuk penyempurnaan/memperkaya modul/materi pelatihan.

Memberikan banyak contoh kasus yang berupa visual ataupun audio visual agar lebih
mudah dalam memahami materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai