Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL REPORT

Nama Pelatihan : Pengelolaan Teknis Pembangunan BGN


Nama Mata Pelatihan : Core Values BerAkhlak dan Manajemen Risiko Dasar
Nomor Daftar Hadir : 11
Nama Peserta : Hasrul Syamsuddin
Asal Instansi : Dinas PUPR Kab. Mamuju Tengah
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah
VIII Makassar
Tanggal : 23 Agustus 2023

PENDAHULUAN
Core Values BerAkhlak

Dalam rangka mendorong percepatan transformasi Sumber Daya Manusia Aparatur


Sipil Negara (ASN), Presiden Republik Indonesia menetapkan Core Values ASN yaitu
BerAKHLAK serta Employer Branding yaitu Bangga Melayani Bangsa. Core values ASN
menjadi titik tonggak penguatan ASN, baik di pusat maupun daerah. Semangat dari
penyeragaman core values ini adalah untuk membangun kesadaran, pemahaman hingga
akhirnya implementasi budaya kerja sesuai core values menjadi mindset seluruh ASN dalam
menjalankan tugasnya. “Semakin kuat budaya organisasi, maka semakin tinggi disiplin dan
performa pegawai, sehingga meningkatkan pelayanan publik.

Latar belakang perlunya penyeragaman core values ASN. Potensi ekonomi menuju
Indonesia Maju di tahun 2050 harus didukung dengan adanya peningkatan kinerja ASN
secara signifikan yang selaras dengan peningkatan kesejahteraannya. Selain itu maraknya
kasus kecurangan terkait jabatan dan tugas ASN juga melatarbelakangi perlunya penguatan
core values ASN.

Manajemen Risiko Dasar

Konsep manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan kesehatan


kerja pada era tahun 1980-an setelah berkembangnya teori accident model dari ILCI dan
juga semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan.

Tujuan dari manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan meningkatkan


kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident model
dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut,
sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat
pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’.
APLIKASI
Core Values BerAkhlak

Sikap dasar dari core values berAKHLAK. Berorientasi pelayanan menunjukkan


komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Akuntabel artinya
bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kompeten artinya ASN akan terus
belajar dan mengembangkan kapabilitas. Harmonis menunjukkan adanya saling peduli dan
menghargai perbedaan. Loyal mencerminkan dedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Adaptif berarti sikap yang terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakan ataupun menghadapi perubahan . Terakhir adalah kolaboratif yang artinya
ASN harus dapat membangun kerjasama yang sinergis

Manajemen Risiko Dasar

Pelaksanaan manajemen risiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan


sistem manajemen perusahaan/ organisasi. Proses manajemen risiko Ini merupakan salah
satu langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement). Proses manajemen risiko juga sering dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.

Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari
suatu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian
serta komunikasi risiko. Proses ini dapat diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan,
proyek, produk ataupun asset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika
diterapkan sejak awal kegiatan. Walaupun demikian manajemen risiko seringkali dilakukan
pada tahap pelaksanaan ataupun operasional kegiatan.

PEMBAHASAN
Core Values BerAkhlak

Harapan untuk seluruh ASN adalah untuk memahami dan menyelaraskan perilaku
sesuai dengan Core Values ASN mengacu kepada panduan perilaku yang sudah
ditetapkan. “Karena ke depannya ini akan sangat menentukan masa depan kita sebagai
ASN, mencakup dan tidak terbatas pada aspek terkait evaluasi kinerja, tunkin, bonus, Talent
Class, peluang pengembangan karir dan kesempatan untuk learning dan development.

Manajemen Risiko Dasar

Manajemen risiko ialah untuk menjamin bahwa suatu perusahaan atau organisasi
dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko yang terjadi dan juga
memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat mengendalikan berbagai macam
risiko yang ada. Agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar maka perlu adanya
dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman manajemen risiko sesuai dengan
kondisi perusahaan.

Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa
memprediksikan bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan
perhitungan yang cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di awal
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko ialah:
a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.
b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.
c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.
d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.
e. Memberikan rasa aman agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu
memberikan kepuasan bagi pemilik dan pihak lain.

Untuk mencapai tujuannya, terdapat proses pengelolaan risiko yang dimulai dari
identifikasi, pengukuran, hingga penanganan yang dibahas pada buku Mudah Memahami
Manajemen Risiko Perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

MASUKAN/ SARAN

Untuk penyempurnaan dalam mata pelatihan perlu ditambahkan lebih banyak lagi
berupa contoh kasus contoh kasus dalam materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai