SOP ABSES Periapikal F
SOP ABSES Periapikal F
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :
Tanggal Terbit: 2022
Halaman :1/3
3. Kebijakan Berlaku untuk kasus abses gigi di poli gigi yang membutuhkan
perawatan
4. Referensi a. Standart Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia,
Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi,
Depkes,1992
b. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. 2007
c. Panduan Praktek Klinis Dokter Gigi Nomor HK02.02/Menkes/62/2015
5. Prosedur I. Anamnesis
a. Menanyakan riwayat pembengkakan.
b. Apakah sudah keluar darah atau nanah. Apakah sudah ada
fistula.
c. Apakah ada gigi yang berlubang dan atau terasa goyah dan sakit
jika untuk mengunyah.
d. Apakah ada kesulitan untuk membuka mulut.
e. Menanyakan riwayat pengobatan atau perawatan pada gigi yang
dikeluhkan.
f. Menanyakan apakah ada riwayat alergi terhadap obat-obatan.
g. Apakah ada demam?
II. Pemeriksaan klinis
a. Pembengkakan intra oral atau ekstra oral.
Pembengkakan intra oral hanya di gingiva saja di sekitar gigi
yang sakit, terkadang terlihat ada fistula.
Pembengkakan ekstra oral:
Pada gigi depan atas pembengkakan bisa sampai kelopak
mata. Pada gigi belakang atas pembengkakan bisa sampai
pipi.
Pada gigi depan bawah pembengkakan bisa sampai dagu.
Pada gigi belakang bawah pembengkakan bisa sampai sub
maksilaris dan telinga.
b. Gigi luksasi dan sakit untuk mengunyah.
c. Gigi dengan atau tanpa kavitas, gigi dengan gangren radix,
perkusi (+) palpasi (+)
d. Penderita terkadang demam
e. Penderita terkadang trismus
III. Diagnosa
a. Abses periapikal
IV. Terapi
a. Cuci tangan, memakai sarung tangan, dan menggunakan
masker.
b. Lakukan trepanasi apabila memungkinkan pada gigi penyebab
abses. Tutup kapas bulat.
c. Berikan obat per oral antibiotik, analgetik, anti inflamasi dan
vitamin bila diperlukan.
d. Bila ada indikasi, gigi harus dicabut setelah infeksi reda.
2. Bagan Alir
Anamnesis
Pemeriksaan klinis
Diagnosa
Terapi