Anda di halaman 1dari 2

UTS BAHASA INDONESIA

WORKING PAPPER

Nama : Eva Kristianingrum

NIM : 20010001

Matkul : Bahasa Indonesia

Islamic Social Reporting

Islamic social reporting adalah indeks yang mengukur tingkat pengungkapan sosial yang
sesuai prinsip syariah yang disampaikan perusahaan pada laporan tahunannya. Indeks ISR
(Islamic Social Reporting) merupakan bentuk standar pelaporan dari pengungkapan CSR pada
perusahaan perbankan syariah. Sebagai perusahaan yang berbasis Islam, sudah sepatutnya bank
syariah memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian dan
tanggung jawab terhadap umat. Menurut Haniffa and Cooke (2002), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa adanya keterbatasan dalam pelaporan sosial dalam konvensional, sehingga ia
mengemukakan kerangka konseptual Islamic Social Reporting berdasarkan ketentuan syariah,
yang tidak hanya membantu pengambilan keputusan untuk pihak muslim tetapi juga membantu
perusahaan dalam melakukan pemenuhan kewajibannya terhadap Allah.

Hasil penelitian menunjukkan, Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan


ISR karena profitabilitas menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai profitabilitas
naik belum tentu lebih banyak melakukan aktivitas sosial karena perusahaan lebih berorientasi
pada laba semata. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, semakin baik labanya
maka akan meningkat nilai pendowonya. Islamic Social Reporting tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.karena para pembeli/ inverstor cenderung membeli saham untuk
mendapatkan capital gain. Hasil pengujian dalam penelitian ini menyatakan bahwa usia
perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan efisiensi biaya secara simultan
berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh


positif signifikan terhadap tingkat ISR di Indonesia. Hal ini dikarenakan perusahaan besar
memiliki jumlah aset yang besar sehingga perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil. Profitabilitas, dewan komisaris, dan proporsi
komisaris independen tidak mempengaruhi tingkat ISR di Indonesia. Di sisi lain, frekuensi rapat
komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat ISR di Indonesia. Hal ini dikarenakan
frekuensi rapat komisaris yang diadakan secara rutin dan berbobot oleh dewan komisaris
membuat pengawasan menjadi lebih efektif sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial
menjadi lebih baik. Terdapat perbedaan tingkat ISR di Indonesia dan Malaysia karena adanya
perbedaan regulasi, budaya, dan situasi antara Indonesia dan Malaysia. Implikasi dari hasil
tersebut adalah perlu adanya regulasi dalam ISR yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pengungkapan tanggung jawab sosial kepada pemangku kepentingan.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap


Islamic Social Reporting Disclosure. Berdasarkan teori legitimasi, hubungan profitabilitas
dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah ketika perusahaan memiliki laba
yang tinggi, perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal yang mengganggu informasi tentang
keberhasilan keuangannya. Sebaliknya, ketika profitabilitasnya rendah, perusahaan akan
menampilkan prestasi lain selain kinerja keuangan, dalam penelitian ini, ISR Disclosure.

Di sisi lain, ukuran perusahaan dan pemegang akun investasi berpengaruh positif
terhadap Pengungkapan Pelaporan Sosial Islam. Untuk firm size menunjukkan bahwa semakin
besar perusahaan maka semakin luas ISR yang diungkapkan. Hal ini dikarenakan perusahaan
besar memiliki sumber daya, fasilitas, dan sumber daya manusia yang lebih banyak daripada
perusahaan kecil. Terutama bagaimana perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk
menjalankan bisnisnya sesuai dengan prinsip syariah. Bagi pemegang rekening investasi dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi rasio IAH maka semakin aktif perusahaan berpartisipasi
dalam pengungkapan Islamic Social Reporting. Dengan pengungkapan ISR diharapkan
keinginan stakeholders dapat terakomodasi sehingga menghasilkan hubungan yang harmonis
antara perusahaan dengan stakeholders. Hal ini memberikan peluang besar bagi perusahaan
untuk mencapai keberlanjutan. Sedangkan leverage dan sharia compliance tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

Anda mungkin juga menyukai