Resume Filsafat ZAENAL ABIDIN
Resume Filsafat ZAENAL ABIDIN
ZAENAL ABIDIN
A42122131
E PJKR ANG.22
Kebudayaan manusia dewasa ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang teramat cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak bisa
dilepaskan dari peran dan pengaruh filsafat. Kelahiran filsafat mempunyai peran penting
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. Sejarah kelahiran filsafat sangatlah
perlu untuk dikaji, agar semua orang bisa tahu bagaimana pengaruh filsafat terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini.
Filosof yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai dipersoalkan
sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan Socrates dengan
mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa berfilsafat artinya
mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari
kebenaran itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu dialog.
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-322
SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab objek
yang diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah mereka tidak memeriksa
semua penyebabnya.
Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak
berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para
filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang,
karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila
terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof
tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode yaitu: periode
Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya
Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang
belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain (Scholastik Islam) yaitu
Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain.
Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof Eropa yang
menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam
kenyataannya bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli pikir Islam yang mengantarkam
kemoderenan bangsa Barat.
Pada masa ini Scholastik Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh terhadap
perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren perbudakan
membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di gereja saja,
karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani orang lain,
daripada memikirkan hal- hal yang tidak mengenyangkan seperti filsafat. Pada masa inilah
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan sangat buruk.Karena pihak gereja membatasi
dan melarang para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat tidak
berkembang.