kAK Kunjungan Rumah Ibu Hamil Risti Dan Ibu Nifas
kAK Kunjungan Rumah Ibu Hamil Risti Dan Ibu Nifas
A. PENDAHULUAN
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi
adalah ibu hamil yang mempunyai risiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan
atau persalinannya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan (persalinan)
normal. Dengan demikian, untuk menghadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus
diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan preventif, sampai pada
waktunya harus diambil sikap tepat dan cepat, untuk dapat menyelamatkan ibu dan
bayinya atau hanya dipilih ibunya saja.
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan ibu atau perinatal berada atau akan
berada dalam keadaan membahayakan (kematian atau komplikasi serius) selama
gestasi atau dalam rentang waktu nifas atau neonatal.
Masa nifas (peuroerium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula
(sebelum hamil) dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Dimulai dengan kehamilan ,
persalinan dan dilanjutkan dengan masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu dan
bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyakit selama masa nifas, apabila tidak
segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan bahkan menyebabkan
kematian dari 80 % kematian nifas terjadi dalam 24 jam. Umtuk itu pemberian asuhan
kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan deteksi dini sdanya komplikasi dan
infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi.
B. LATAR BELAKANG
Kematian ibu adalah kematian perempuan selama masa kehamilan atau dalam 42
hari setelah persalinan dari setiap penyebab yang berhubungan atau diperburuk oleh
kehamilan serta penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan. Angka kematian ibu
(AKI) menurut survey demografi kesehatan indonesia (SDKI) masih cukup tinggi yaitu
390 per 100.000 kehamilan. Penyebab kematian ibu terbesar sekitar (38,1%) adalah
perdarahan dan eklamsia. Kedua sebab itu sebenarnya dapat dicegah dengan
pemeriksaan hehamilan yang memadai. Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah
faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti empat terlalu yaitu terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kehamilan yang
mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti
tiga terlambat yaitu terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,
terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat dalam penanganan kegawat
daruratan.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk membantu ibu dan keluarga selama masa hamil dan transisi awal mengasuh
anak.
2. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui pemeriksaan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan ibu nifas
b. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
c. Melaksanakan skrining komprehensif, mendeteksi masalah mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, imunisasi pada bayi dan perawatan bayi.
Melakukan pemeriksaan
Memberikan KIE
Memberikan suplemen
Melaporkan hasil
Lintas
N Kegiatan Pelaksana program Lintas sector
program Ket
o pokok KIA terkait
terkait
F. SASARAN
Ibu hamil risiko tinggi dan ibu nifas di wilayah kerja PUSKESMAS JOGONALAN II
G. JADWAL KEGIATAN
2023
No Kegiatan Ok
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Nov Des
t
Kunjungan
1 Rumah Ibu
Nifas